Anda di halaman 1dari 104

Pengantar Ekonomi 1

Kode MK IT-021240 & 022235

PTA 2023/2024 © 4248, Universitas Gunadarma


DESKRIPSI SINGKAT MK

Pengantar Ekonomi 1 (PE 1) mencakup


bahasan tentang prinsip-prinsip Ilmu Ekonomi
Mikro utamanya mempelajari perilaku manusia
dalam produksi, pertukaran, dan konsumsi barang
dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya.

Prinsip-prinsip yang diberikan merupakan  Konsep pengorbanan


pengenalan tentang teori ekonomi, meliputi  Biaya kesempatan
ide dasar dimulai dari:  Manfaat perdagangan.

 Kekuatan pasar → permintaan dan penawaran menentukan tingkat harga.


 Ekonomi pasar yang efisien dan cara pemerintah memenuhi dan mendukungnya.
 Bagaimana perusahaan memilih tingkat produksi untuk memaksimalkan
keuntungan pada setiap model pasar.
 kegagalan pasar (market failure).
DITINJAU DARI RUANG LINGKUPNYA,
ILMU EKONOMI ADA 2:

Penentuan Kegiatan Interaksi di Pasar Barang


Perekonomian Negara
Tingkah Laku Pembeli dan
Masalah Pengangguran Penjual
dan Inflasi Interaksi di Pasar Faktor
Produksi
Peranan Kebijaksanaan
Pemerintah

(Ragnar Frisch,1933) (Neoklasik, 1970)

Membahas ekonomi Membahas ekonomi suatu


nasional suatu negara individu/perusahaan
vs
Microeconomics Macroeconomics

Microeconomics is the study of Macroeconomics is the study of the


individual and household economy as a whole. This involves
decisions and the issues they looking at the gross domestic product
face. This could be analyzing the (GDP) of the economy, the
demand for a certain good or unemployment rates and the effects of
service and how this affects the inflation, deflation and monetary
production levels of a company. It policy. For example, they may look at
how an increase in taxes can affect the
could also be the study of effects
economy using the GDP, national
of certain regulations on a income and inflation rate as a metric
business. rather than individual factors.

Source: https://tradebrains.in/micro-vs-macro-economics-whats-the-difference/
PENDAHULUAN:
(HAKEKAT, ISU DAN PERANGKATNYA)
KONSEP DASAR EKONOMI
EKONOMI

“Ekonomi” (economy) berasal dari Bahasa Yunani


Oikonomos, yang mana…
“oikos” berarti rumah tangga dan “nomos” berarti tata, aturan.

Secara sederhana, ekonomi dalam pengertian bahasa


berarti tata aturan rumah tangga, yang pada intinya
berusaha mencukupi kebutuhan yang saat itu menjadi
masalah ekonomi yang utama.
DASAR DASAR KEPUTUSAN
Rumah tangga dan ekonomi, keduanya sama-sama senantiasa
dihadapkan pada banyak keputusan, seperti misalnya:

 Siapa yang akan bekerja?


 Barang apa yang harus diproduksi dan berapa banyak?
 Sumber daya apa yang harus digunakan dalam produksi?
 Bagaimana cara memproduksinya?
 Pada harga berapa barang harus dijual?
 Untuk siapa barang dan jasa diproduksi?
• Kegiatan seseorang atau
suatu perusahaan Masalah
ataupun suatu
masyarakat untuk Ekonomi • Berdasarkan masalah
memproduksi barang pokok ekonomi yang
dan jasa maupun dihadapi setiap
mengkonsumsi masyarakat, manusia
(menggunakan) barang • “scarcity” yaitu perlu belajar bagaimana
dan jasa tersebut. masalah “kelangkaan” membuat pilihan, disebut
atau “kekurangan”. sebagai ilmu ekonomi.

Kegiatan Ilmu
Ekonomi Ekonomi

PENYEDIAAN BARANG/JASA PEMENUHAN KEBUTUHAN


PERMASALAHAN EKONOMI “What, How dan For Whom”
Masalah ekonomi timbul sebagai akibat dari KETIDAKSEIMBANGAN
diantara keinginan manusia untuk mendapatkan barang dan jasa dengan
kemampuan faktor-faktor produksi yang tersedia untuk memenuhinya.
Masyarakat harus membuat pilihan-pilihan sehingga mereka dapat mencapai
kesejahteraan yang paling tinggi dalam menggunakan faktor-faktor produksi
yang tersedia. Pilihan yang dibuat akan mengakibatkan pengorbanan pada
pilihan yang lain dan timbulnya biaya peluang/biaya kesempatan.

FAKTOR PENGGERAK KEGIATAN EKONOMI


Biaya
Kelangkaan Pilihan-Pilihan Kesempatan
(Scarcity) (Choices) (Opportunity
cost)
MASALAH KELANGKAAN
Kelangkaan berlaku sebagai akibat dari
Di satu pihak, dalam setiap masyarakat selalu
ketidakseimbangan antara: terdapat keinginan yang relatif tidak terbatas
(i) Kebutuhan masyarakat dengan untuk menikmati berbagai jenis barang dan
jasa yang dapat memenuhi kebutuhan mereka.
(ii) Faktor-faktor produksi yang tersedia dalam Sebaliknya di lain pihak, sumber-sumber daya
masyarakat. atau faktor-faktor produksi yang dapat
digunakan untuk menghasilkan barang-barang
Oleh karenanya, masyarakat tidak dapat tersebut adalah relatif terbatas.
memperoleh dan menikmati semua barang yang
mereka butuhkan atau inginkan.

Faktor Penyebab Kelangkaan Upaya Mengatasi Kelangkaan

• Terbatasnya sumber daya alam yang


• Menyusun skala prioritas
tersedia
• Berlaku bijaksana dan melakukan
• Kerusakan sumber daya alam akibat ulah
penghematan dalam memanfaatkan
manusia
sumber daya
• Meningkatnya kebutuhan manusia yang
• Meningkatkan SDM dalam menggali dan
cepat dibandingkan kemampuan manusia
memanfaatkan sumber daya yang ada
menghasilkan sumber-sumber baru
KEBUTUHAN MASYARAKAT
› Kebutuhan masyarakat: keinginan masyarakat untuk memperoleh barang dan
jasa. Sebagian barang dan jasa ini diimport dari luar negeri. Tetapi kebanyakan
diproduksikan di dalam negeri. Keinginan untuk memperoleh barang dan jasa
dapat dibedakan kepada dua bentuk.
– Keinginan yang disertai oleh kemampuan untuk membeli. (Permintaan efektif)
– Keinginan yang tidak disertai oleh kemampuan untuk membeli.

Barang, benda-benda yang berwujud, yang digunakan Jasa, bukanlah berbentuk benda sebab ia
masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya atau untuk merupakan layanan seseorang atau suatu barang
menghasilkan benda lain yang akan memunuhi yang akan memenuhi kebutuhan masyarakat.
kebutuhan masyarakat.
BARANG EKONOMI DAN BARANG BEBAS

Barang ekonomi adalah barang yang


terbatas jumlahnya (langka) dan
memerlukan pengorbanan untuk
memperolehnya

Barang bebas adalah barang


yang tersedia dalam jumlah
melimpah (tidak langka) dan tidak
memerlukan pengorbanan untuk
memperolehnya
FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI
› Faktor-faktor produksi (sumber daya): benda-benda yang
disediakan oleh alam atau diciptakan oleh manusia yang dapat
digunakan untuk memproduksi barang dan jasa.

› Faktor-faktor produksi yang tersedia Tanah dan Sumber Alam


dalam perekonomian akan menentukan
sampai di mana suatu negara dapat Tenaga Kerja
menghasilkan barang dan jasa. Faktor
produksi yang tersedia dalam per-
ekonomian dibedakan menjadi 4 jenis. Modal

Keahlian Keusahawanan
PILIHAN-PILIHAN (CHOICES)

Terbatasnya sumber daya tersedia dibandingkan kebutuhan/keinginan,


menyebabkan manusia harus menentukan pilihan-pilihan. Pilihan dapat
bersifat:
› Pilihan individu
› Pilihan kolektif
› Pilihan yang kompleks (sulit)

BIAYA KESEMPATAN
(OPPORTUNITY COST)
 Ilmu ekonomi memandang manusia sebagai makhluk rasional. Pilihan yang di-
buatnya berdasarkan pertimbangan untung rugi, dengan membandingkan
biaya yang harus dikeluarkan dan hasil yang akan diperoleh. Biaya yang
dimaksudkan dalam konsep ilmu ekonomi (economic cost) berbeda dengan
konsep biaya akuntansi (accounting cost).
 Biaya kesempatan (opportunity cost), yaitu kesempatan (untuk memperoleh
sesuatu) yang hilang karena kita telah memilih alternatif lain.
DAPAT DISIMPULKAN
PENGERTIAN ILMU EKONOMI
Ilmu Ekonomi, 1776-Adam Smith adalah ilmu yang mempelajari
tentang usaha-usaha manusia dalam memenuhi kebutuhannya
(untuk mencapai kepuasan dan kemakmuran yang paling
maksimum), yang dihadapkan pada kondisi:
‒ Kebutuhan manusia banyak, tak terbatas
‒ Sumberdaya sebagai alat pemuas kebutuhan sifatnya terbatas

Rahardja dan Manurung


• Ilmu ekonomi adalah ilmu memilih (study of choice), karena
mempelajari perilaku manusia dalam menentukan pilihannya.
Mankiw
• Studi tentang bagaimana masyarakat mengelola sumber daya yang terbatas
dan langka.
MENGAPA BELAJAR ILMU EKONOMI?
Case dan Fair (1996)

Memperbaiki cara berpikir yang membantu dalam


pengambilan keputusan

Membantu memahami masyarakat

Membantu memahami masalah-masalah internasional


(global)

Bermanfaat dalam membangun masyarakat demokrasi


MODEL EKONOMI
 Berdasarkan teori ekonomi, disusun model ekonomi. Model
ekonomi dapat dipresentasikan secara verbal (menggunakan kata-
kata), diagramatis, dan matematis.
 Contoh model ekonomi adalah Model Siklus Lingkaran Kegiatan
Ekonomi atau Circular Flow of Economic Activity. Model ini
dikatakan baik, sebab dengan menggunakan unsur-unsur
sederhana kita mampu memahami dunia nyata.
 Dari siklus lingkaran kegiatan ekonomi, dapat dilihat interaksi
sektor rumah tangga dan sektor perusahaan.
CIRCULAR FLOW OF ECONOMIC ACTIVITY
PENJELASAN
Interaksi sektor rumah tangga dan sektor perusahaan, adalah sebagai berikut.

 Sektor rumah tangga memberikan faktor produksi yang dibutuhkan dunia usaha untuk
produksi, salah satunya adalah kesediaan untuk bekerja (tenaga kerja). Terjadilah aliran
penawaran faktor produksi (garis A). Atas faktor-faktor produksi yang diberikan, sektor
perusahaan memberikan balas jasa, misalnya upah dan gaji, sehingga terjadilah aliran
penerimaan sektor rumah tangga (garis B).
 Faktor-faktor produksi yang dibeli sektor perusahaan diproses menjadi output berupa
barang dan jasa, yang dijual ke sektor rumah tangga. Terjadilah arus barang dan jasa
(garis C). Selain tenaga kerja, faktor-faktor produksi lainnya yang dimiliki sektor rumah
tangga adalah modal (diberi balas jasa berupa bunga atau dividen), dan tanah (diberi
sewa).
 Sektor rumah tangga membeli barang yang ditawarkan sektor perusahaan dengan
menggunakan pendapatan mereka, terjadilah arus konsumsi barang dan jasa yang
merupakan arus pendapatan perusahaan (garis D).
PRINSIP-PRINSIP DASAR
› Yang dimaksud prinsip dasar ekonomi adalah: patokan perilaku ekonomi
dalam perekonomian yang mengarahkannya bertindak dan berkesesuaian
dengan apa yang diharapkan oleh pelaku ekonomi tersebut dalam
mengambil keputusan.
› Dalam buku “Principles of Economics” karya N. Gregory Mankiw, terdapat 10
Prinsip Ekonomi. Kesepuluh prinsip ekonomi tersebut terbagi dalam tiga
bagian, antara lain:
(a) Prinsip yang berhubungan dengan bagaimana orang membuat keputusan
(b) Prinsip yang berhubungan dengan bagaimana orang berinteraksi, dan
(c) Prinsip yang berhubungan dengan cara kerja ekonomi.
MEKANISME PASAR:
PERMINTAAN DAN PENAWARAN

PTA 2023/2024 © 4248, Universitas Gunadarma


PENDAHULUAN
 Abad 18 munculnya ilmu ekonomi, melalui buku Adam Smith, “An Inquiri into the
Nature and Causes of the Wealth of Nations” dikenal sebagai Wealth of Nations
(1776) → Adam Smith, sebagai bapak ilmu ekonomi modern.
 Sebelumnya, terdapat Plato (Abad 4 SM) dan Thomas Aquinas (Abad 13), adalah
dua dari beberapa pemikir yang mencoba untuk memecahkan masalah ekonomi.

Mengapa ilmu ekonomi belum


muncul sampai masa Adam Semenjak zaman modern (abad
Smith? 18) kemiskinan dipandang
bahwa ada kaitannya dengan
Plato maupun Aquinas ketidakmampuan bekerja
Mis: zaman dahulu produktif.
menggunakan pendekatan moral
kemiskinan dianggap
dan teologis, sedangkan Smith
sebagai takdir.
melihatnya dari sudut rasionalitas.
PENDAHULUAN
 Smith memandang perekonomian sebagai sebuah sistem. Sebagai sistem,
perekonomian memiliki kemampuan penstabil otomatis untuk menjaga
keseimbangannya. Masalah-masalah ekonomi merupakan gangguan
keseimbangan sistem.
 Analisis-analisis semenjak masa Smith, telah mewujudkan suatu analisis
ekonomi yang memberikan gambaran tentang berbagai aspek kegiatan
ekonomi suatu negara. Pemikiran Adam Smith dikembangkan, oleh
beberapa nama lainnya, sehingga terbentuklah pemikiran tentang PASAR.

Dalam pengertian ilmu ekonomi:


PASAR Pertemuan Permintaan dan Penawaran
 Mekanisme pasar :
Proses penentuan tingkat harga berdasarkan kekuatan permintaan-penawaran.
PERMINTAAN
Permintaan adalah sejumlah barang dan/atau jasa yang
diinginkan untuk dibeli atau dimiliki oleh konsumen pada
berbagai tingkatan harga yang berlaku di pasar dalam waktu
tertentu.
Mencakup:

Hukum Perubahan Skedul-Kurva


Permintaan Permintaan Permintaan
HUKUM PERMINTAAN
(LAW OF DEMAND)

Hukum permintaan “apabila harga mengalami penurunan, maka


jumlah permintaan akan naik/bertambah, dan sebaliknya apabila
harga mengalami kenaikan, maka jumlah permintaan akan turun/
berkurang”.
—Hukum permintaan: hubungan harga-kuantitas yang terbalik.
Menunjukkan bahwa kuantitas komoditas yang lebih besar diminta pada harga yang lebih rendah
dan kuantitas yang lebih sedikit pada harga yang lebih tinggi.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN

Variabel Strategis Variabel Pesaing


• Harga barang itu sendiri • Harga barang Lain yang Terkait
• Advertensi • Advertensi
• Kualitas dan Desain barang • Kualitas dan Desain barang Lain
• Saluran Distribusi Barang • Saluran Distribusi Barang Lain

Variabel Konsumen Variabel Lain


• Tingkat Pendapatan • Kebijakan Pemerintah
• Selera • Jumlah Penduduk
• Harapan Konsumen • Perkiraan harga di masa mendatang
FUNGSI PERMINTAAN
 Fungsi permintaan: permintaan yang dinyatakan dalam hubungan matematis
dengan faktor-faktor yang memengaruhinya. Dengan fungsi permintaan, maka dapat
diketahui hubungan antara variabel tidak bebas (dependent variable) dan variabel-
variabel bebas (independent variables).

 Bentuk persamaan matematis:


- +/- + + + + + + dimana:
Dx = Permintaan barang X
Dx = f Px, Py, Y, sel, pen, Pp, Ydist, prom … . . . Px = harga X
Py = harga Y
Y = pendapatan
 Dx: variabel tidak bebas (dependent variable), karena besar nilainya ditentukan oleh Sel = selera
Pen = jumlah penduduk
variabel-variabel lain, yaitu yang berada di sisi kanan Persamaan (variabel Pp = perkiraan harga X
periode mendatang
bebas/independent variable). Ydist = distribusi
 Tanda positif (+) dan negatif (-) menunjukkan pengaruh masing-masing variabel pendapatan
Prom = promosi
bebas terhadap permintaan barang X. Misalnya, pertambahan jumlah penduduk
(pen) akan meningkatkan permintaan barang X. Sementara jika harga X (Px) naik,
permintaan barang X turun.
SKEDUL DAN KURVA PERMINTAAN
Kurva permintaan menggambarkan hubungan fungsional antara harga dan
jumlah barang yang diminta. Kurva ini menurun dari kiri atas ke kanan bawah
yang berarti bahwa makin rendah harga (P), makin banyak jumlah yang
diminta (Q). Mengapa demikian, karena:

1. Orang yang mula-mula tak mampu membeli, dengan harga turun maka
menjadi mampu membeli atau dari pembeli potensiil menjadi pembeli riil.
2. Orang yang tadinya membeli barang lain karena tingkat kemampuannya,
sekarang menjadi membeli karena mampu.
Skedul permintaan adalah daftar hubungan antara harga suatu barang
dengan tingkat permintaan barang tersebut.
KURVA PERMINTAAN
Selanjutnya, skedul permintaan tersebut dapat digambarkan
Tabel
dalam bentuk kurva permintaan berikut.
Skedul Permintaan
Harga Jumlah yang Dibeli
Rp. 200 100
Rp. 300 90
Rp. 400 80
Rp. 500 70
Rp. 600 60
Rp. 700 50
Rp. 800 40
Tabel 1 Selanjutnya, skedul permintaan tersebut dapat
Skedul Permintaan Pasar untuk Hamburger
digambarkan dalam bentuk kurva permintaan.
Kuantitas Permintaan per Hari
Harga per Hamburger
(jutaan hamburger)

$ 2,00 2
$ 1,50 4
$ 1,00 6
$ 0,75 7
$ 0,50 8

Berbagai titik di kurva permintaan menyajikan kombinasi


alternatif harga-kuantitas. Suatu kurva permintaan
tertentu merujuk pada suatu periode waktu tertentu.
Kurva permintaan dalam contoh adalah untuk satu hari.
KASUS PENGECUALIAN
Adakalanya hukum permintaan tidak berlaku, yaitu apabila harga
suatu barang naik justru permintaan terhadap barang tersebut
meningkat. Paling tidak ada beberapa kelompok barang dimana
hukum permintaan tidak berlaku.
I. Barang yang Memiliki Unsur Spekulasi
II. Barang Prestise, dll.
determinan harga. determinan non-harga.

Perubahan Kuantitas Yang Diminta Perubahan Permintaan


(Change In Quantity Demanded) (Change In Demand)

Perubahan Harga Perubahan Pendapatan Masyarakat


Perubahan harga mengakibatkan Pendapatan masyarakat akan
mengakibatkan perubahan
perubahan permintaan, yaitu: permintaan.
a. Jika harga naik, maka jumlah a. Jika pendapatan masyarakat
permintaan akan berkurang. naik, maka jumlah permintaan
akan bertambah dan kurva
Kurva akan bergeser ke kiri. permintaan akan bergeser ke
b. Jika harga turun, maka jumlah kanan.
permintaan akan naik. Kurva b. Jika pendapatan masyarakat
akan bergeser ke kanan. turun, maka jumlah permintaan
akan berkurang, dan kurva
permintaan akan bergeser ke
kiri.
PENAWARAN
Penawaran adalah sejumlah barang dan jasa yang disediakan
untuk dijual pada berbagai tingkat harga pada waktu dan tempat
tertentu. Jumlahnya penawaran sebagai akibat adanya permintaan
dan sebaliknya, sehingga antara penawaran dan permintaan tidak
dapat dipisahkan.
Hukum Penawaran berbunyi. ”Apabila harga naik, maka jumlah
barang/jasa yang ditawarkan meningkat/bertambah. Jika harga
barang/jasa turun, maka jumlah barang/jasa yang ditawarkan
berkurang/ turun.” Hukum penawaran berbanding lurus dengan
harga barang.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENAWARAN
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penawaran suatu
barang, yaitu:
 Harga barang itu sendiri
 Harga barang lain yang terkait
 Harga faktor produksi
 Teknologi produksi
 Jumlah pedagang/penjual
 Kebijakan pemerintah
FUNGSI PENAWARAN
Fungsi penawaran adalah penawaran yang dinyatakan dalam hubungan matematis dengan
faktor-faktor yang memengaruhinya. Penjelasan di muka dapat ditulis dalam bentuk persamaan
matematis yang menjelaskan hubungan antara tingkat penawaran dengan faktor-faktor yang
memengaruhinya.
+ +/- - - + + + dimana:

Sx = f Px, Py, Pi, C, tek, ped, kebij … . . . Sx = penawaran barang X


Px = harga X
Py = harga Y
 Tanda positif (+) dan negatif (-) menunjukkan pengaruh masing-masing Pi = harga input
C = biaya produksi
variabel bebas terhadap penawaran barang X. tek = teknologi produksi
ped = jumlah penjual
Kebij = kebijakan
Misal, fungsi penawaran mobil adalah: pemerintah

𝐐𝐬 = −𝟒𝟎 + 𝟓𝐏 dimana: Qs: jumlah mobil yang ditawarkan (ribu unit) per tahun
P = harga mobil per unit (puluh juta rupiah per unit)

Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa bila harga mobil per unit hanya Rp80 juta atau kurang,
produsen tidak mau menjual mobil. Setiap satu unit kenaikan harga menyebabkan penawaran mobil
meningkat lima unit.
SKEDUL DAN KURVA PENAWARAN
Kurva penawaran adalah garis yang menghubungkan titik-titik
pada tingkat harga dengan jumlah barang/jasa yang ditawarkan.
Kurva penawaran bergerak dari kiri bawah ke kanan atas yang
menunjukkan bahwa jika harga barang tinggi, para
penjual/produsen akan menjual dalam jumlah yang lebih banyak.

Skedul penawaran pasar (market supply schedule): Sebuah tabel


yang menunjukkan jumlah penawaran komoditas pada setiap
tingkat harga untuk periode waktu tertentu.
SKEDUL DAN KURVA PENAWARAN
Tabel Selanjutnya, skedul penawaran tersebut dapat digambarkan
Skedul Penawaran dalam bentuk kurva penawaran berikut.
Harga Jumlah yang Ditawarkan
Rp. 100 200
Rp. 200 300
Rp. 300 400
Rp. 400 500
Rp. 500 600
PERGESERAN KURVA PENAWARAN
P ($)
 Kemajuan teknologi, penurunan S
S’

Harga hamburger per unit


harga sumber daya yang digunakan 2,00
dalam produksi komoditas, dan
untuk komoditas pertanian, kondisi 1,50
cuaca yang lebih munguntungkan,
akan menyebabkan seluruh kurva 1,00
C C’

penawaran komoditas bergeser ke


kanan. 0,50

 Produsen akan menawarkan


semakin banyak komoditas pada 0 2 4 6 8 10 12 14 Q
setiap tingkat harga. Jutaan hamburger per hari

• Pergeseran ke kanan dari S menjadi S’ dianggap sebagai


peningkatan penawaran.
• Peningkatan penawaran ≠ peningkatan kuantitas yg ditawarkan
HARGA KESEIMBANGAN
(EKUILIBRIUM)
HARGA KESEIMBANGAN
Harga keseimbangan, harga dimana baik konsumen
maupun produsen sama-sama tidak ingin menambah atau
mengurangi jumlah yang dikonsumsi dan dijual. Permintaan
sama dengan penawaran.
Terbentuknya harga pasar dipengaruhi oleh faktor-faktor
yang mempengaruhi permintaan dan penawaran. Masing-
masing faktor dapat menyebabkan bergesernya jumlah
permintaan dan jumlah penawaran. Dengan bergesernya
permintaan dan penawaran akan mengakibatkan
bergesernya tingkat harga keseimbangan.
KURVA KESEIMBANGAN
Jumlah yang Jumlah yang
Harga
diminta ditawarkan
Rp. 200,00 7.000 unit 3.000 unit
Rp. 300,00 6.000 unit 4.000 unit
Rp. 400,00 5.000 unit 5.000 unit
Rp. 500,00 4.000 unit 6.000 unit
Rp. 600,00 3.000 unit 7.000 unit
EKUILIBRIUM PASAR DALAM RUMUS
Ekuilibrium pasar atau keseimbangan pasar: suatu keadaan apabila permintaan pasar
sama dengan penawaran pasar.

Fungsi matematis, keseimbangan pasar: Qd = Qs


Dimana,
 Qd = Jumlah barang yang diminta
 Qs = Jumlah barang yang ditawarkan
Persamaan permintaan dan penawaran dapat ditulis sebagai berikut:
 Persamaan permintaan : Qd = a − bP dimana:
 Persamaan penawaran : Qs = c + dP P = variabel bebas
a/c = konstanta
CONTOH KASUS
Diketahi Fungsi permintaan dan penawaran masing-masing adalah:
Qd = 200 - 10P
Qs = -40 + 5P
Dimana: Qd, Qs = ribu unit per tahun
P = puluh juta rupiah per unit
Keseimbangan pasar berada pada saat…
Qd = Qs Qd = 200 - 10(16) = 40
200 – 10P = -40 + 5P Qs = -50 + 5 (15) = 40
240 = 15P
Kesimpulan:
P = 16 Keseimbangan terjadi pada saat harga mobil Rp.
160 juta per unit. Saat itu jumlah permintaan sama
dengan jumlah penawaran, yaitu 40.000 unit mobil
per tahun.
SOAL
Diketahui Fungsi permintaan dan penawaran masing-masing adalah Qd
= 12 - P dan Qs = -3 + 0,5P. Keseimbangan pasar berada pada saat..

A. Q = 1,5 dan P = 8
B. Q = 2 dan P = 8
C. Q = 2 dan P = 10
PERUBAHAN KESEIMBANGAN PASAR
1. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan
bertambahnya jumlah permintaan.
2. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan berkurangnya
jumlah permintaan.
3. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan
bertambahnya jumlah penawaran.
4. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan berkurangnya
jumlah penawaran.
ELASTISITAS PERMINTAAN
DAN PENAWARAN
KONSEP ELASTISITAS
Analisis Elastisitas = Sensitivitas

 Ada hubungan sebab-akibat.


 Berapa persen satu variabel akan berubah, bila satu variabel lain
berubah sebesar satu persen?
 Elastisitas : Ukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai di mana
besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan
permintaan atau penawaran atau Persentase perubahan variabel
dependen (jumlah barang) terhadap variabel independen (harga)
sebesar satu persen.
JENIS ELASTISITAS
Permintaan

Elastisitas Harga

Penawaran

Elastisitas Elastisitas Silang/Cross Elasticity

Elastisitas Pendapatan
Elastisitas Permintaan
 Elastisitas permintaan mengukur perubahan relatif dalam jumlah unit
barang yang dibeli sebagai akibat perubahan salah satu faktor yang
mempengaruhinya.
 Terdapat tiga faktor penting yang memengaruhi permintaan terhadap suatu
barang, yaitu harga barang itu sendiri, harga barang lain, dan pendapatan.
Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri disebut elastisitas
harga (price elasticity of demand). Sedangkan elastisitas yang dikaitkan dengan
harga barang lain disebut elastisitas silang (cross elasticity). dan bila dikaitkan
dengan pendapatan disebut elastisitas pendapatan (income elasticity).
Koefisien Elastisitas
Nilai perbandingan antara persentasi perubahan jumlah barang dengan persentasi
perubahan harga

 Ed > 1 : Elastis
 Ed < 1 : Inelastis
 Ed = 1 : Elastis Unitari
 Ed = 0 : Inelastis Sempurna
 Ed = ∞ : Elastis Sempurna
Angka elastisitas adalah bilangan yang menunjukkan berapa
persen satu variabel tak bebas akan berubah, sebagai reaksi atas
variable lain berubah satu persen.
Beberapa kemungkinan tingkat elastisitas permintaan seperti kurva di
bawah ini:

GAMBARAN
200 200 200 ELASTISITAS
100 100 100 PERMINTAAN

200 200

100 100
ELASTISITAS HARGA
Koefisien elastisitas permintaan adalah suatu angka penunjuk yang
menggambarkan sampai berapa besarkah perubahan jumlah barang yang diminta
apabila dibandingkan dengan perubahan harga.

Persentase perubahan jumlah barang yang diminta


E𝑑 =
Persentase perubahan harga
Rumus:
Dimana:
%∆Q ∆Q P P = Harga
E𝑑 = 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐸𝑑 = × Q = Kuantitas
%∆P ∆P Q ∆Q = Perubahan kuantitas = selisih = Q2-Q1
∆P = Perubahan harga = selisih = P2-P1
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ELASTISITAS
PERMINTAAN
Terdapat beberapa faktor yang menimbulkan perbedaan dalam elastisitas
permintaan berbagai barang. Yang terpenting adalah :

 Tingkat kemampuan barang-barang lain untuk menggantikan


barang yang bersangkutan (substitusi).
 Persentasi pendapatan yang akan dibelanjakan untuk membeli
barang tersebut.
 Jumlah Pemakai/Tingkat kebutuhan dari barang tersebut
 Jangka waktu permintaan dianalisis.
CONTOH PERHITUNGAN KOEFISIEN ELASTISITAS
Misalkan kita ingin mengetahui besarnya koefisien elastisitas dari permintaan atas
daging ayam. Didapati bahwa pada waktu harga daging ayam adalah Rp 4.000
sekilogram, jumlah daging ayam yang dibeli konsumen adalah 10.000 kg, dan pada
waktu harga Rp 3.000 sekilogram, jumlah daging ayam yang dibeli adalah 15.000 kg.
Hitunglah Elastisitas permintaan daging ayam tersebut!
Nilai koefisien elastisitas yang diperoleh adalah:
Nilai yang diperoleh adalah negatif. Nilai yang
∆Q P 15000 − 10000 4000 negatif, karena hubungan harga-kuantitas
Ed = × Ed = × berkebalikan. Didalam menghitung koefisien
∆P Q 3000 − 4000 10000 elastisitas, tanda negatif biasanya diabaikan.
5000 2
Ed = ×
−1000 5 Nilai tersebut berarti bahwa, perubahan
2 harga sebanyak 1 persen menimbulkan
= −5 × perubahan permintaan sebanyak 2 persen.
5 Dalam contoh, pengurangan harga sebanyak
= −2 atau 2 (Ed>1, Elastis) 25% menambah permintaan sebanyak 50%.
ELASTISITAS PENAWARAN
Elastisitas penawaran (Es) dapat didefinisikan dengan analogi logika yang sama dengan elastisitas
permintaan. Elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan berapa persen jumlah barang
yang ditawarkan berubah, bila harga barang berubah satu persen. Elastisitas penawaran juga dapat
dikaitkan dengan faktor-faktor atau variabel-variabel lain yang dianggap memengaruhinya, seperti
tingkat bunga, tingkat upah, harga bahan baku dan harga bahan antara lainnya.

Persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan


Es =
Persentase perubahan harga
%∆Q ∆Q P
Es = atau Es = ×
%∆P ∆P Q
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
ELASTISITAS PENAWARAN

• Jenis produk
‒ Kemampuan penjual untuk merubah jumlah barang yang
mereka produksi
• Sifat Perubahan Biaya Produksi
‒ Tingkat Penggunaan Kapasitas Perusahaan
‒ Kemudahan memperoleh Faktor-Faktor Produksi
• Jangka waktu untuk merespon
GAMBARAN
ELASTISITAS
PENAWARAN
ELASTISITAS SILANG
Elastisitas Silang (Cross Elasticity) mengukur persentase perubahan permintaan
suatu barang sebagai akibat perubahan harga barang lain sebesar satu persen.

Persentase perubahan jumlah barang X yang diminta


Ec =
Persentase perubahan harga barang Y
atau

%∆Qx ∆𝑄𝑥 𝑃𝑦
Ec = Ec = ×
%∆Py ∆𝑃𝑦 𝑄𝑥
Elastisitas silang dapat menunjukkan hubungan 2 macam barang
(komoditi) yang sifatnya:
• Substitusi (Saling menggantikan), dengan koefisien (+)
• Komplementer (Saling Melengkapi), dengan koefisien (-)
Contoh Soal
Elastisitas Silang (Cross Elasticity)
SEBELUM SESUDAH
KOMODITI
Harga Jumlah Harga Jumlah

Gula (Z) 10 20 20 15
Teh (X) 20 40 20 35

∆Qx Py ∆Q x Pz
Exy = × Exz = ×
∆Py Q x ∆Pz Qx
10 40 −5 10
Exy = × = 0,5 Exz = × = −0,125
20 40 10 40
Karena Exy positif maka antara barang x dan y Karena Ex𝑧 bernilai negatif maka antara x dan z
(kopi dan teh) adalah dua contoh barang yang (teh dan gula) adalah contoh barang yang memiliki
memiliki hubungan substitusi (saling hubungan komplementer (saling melengkapi).
menggantikan.
ELASTISITAS PENDAPATAN
(Income Elasticity)
Elastisitas Pendapatan mengukur berapa persen permintaan terhadap
suatu barang berubah bila pendapatan berubah sebesar satu persen.

Persentase perubahan jumlah barang yang diminta


Ei =
Persentase perubahan pendapatan
atau

%∆Q I ∆Q
Ei = Ei = ×
%∆I Q ∆I
ELASTISITAS PENDAPATAN
 Tipe barang
‒ Barang Normal
‒ Barang Inferior (low price, low quality)

 Kenaikan pendapatan meningkatkan jumlah permintaan


barang normal akan tetapi menurunkan jumlah permintaan
barang inferior.
Barang Normal

Elastisitas
Pendapatan
0 1
Barang Inferior Barang Pokok Barang Superior
ELASTISITAS PENDAPATAN
• Konsumen menganggap barang yang bersifat kebutuhan
adalah inelastis terhadap perubahan pendapatan
‒ Contoh: makanan, bahan bakar, pakaian, listrik, air,...

• Konsumen menganggap barang yang bersifat


kemewahan adalah elastis terhadap perubahan
pendapatan
‒ Contoh: mobil mewah, perhiasan, makan di restoran.
TEORI PERILAKU KONSUMEN:
UTILITAS DAN KURVA INDIFERENS

PTA 2023/2024 © 4248, Universitas Gunadarma


DEFINISI
TEORI PERILAKU KONSUMEN

Kerangka berpikir yang


Perilaku konsumen menyangkut
digunakan untuk memahami
suatu proses keputusan sebelum
proses dan tahapan tindakan
pembelian serta tindakan dalam
yang dilakukan individu atau
memperoleh, memakai,
kelompok guna memanfaatkan
mengkonsumsi, dan menghabiskan
atau mengurangi nilai guna
produk.
barang atau jasa.

Teori perilaku konsumen adalah penggambaran bagaimana


konsumen mengalokasikan pendapatan di antara berbagai
barang dan jasa yang tersedia untuk memaksimumkan
kesejahteraan.
PENGERTIAN-PENGERTIAN DAN ASUMSI-ASUMSI
UTAMA

Barang (Commodities) adalah Utilitas (utility) adalah  Utilitas total (total utility/TU) adalah manfaat total
benda dan jasa yang manfaat, kegunaan, atau yang diperoleh dari seluruh barang yang dikonsumsi.
 Utilitas marjinal (marginal utility/MU) adalah
dikonsumsi untuk memperoleh kepuasan yang diperoleh tambahan manfaat yang diperoleh karena
manfaat atau kegunaan. karena mengonsumsi barang. menambah konsumsi sebanyak satu unit barang.

Pengetahuan Sempurna
Konsistensi Preferensi (Perfect Knowledge)
Hukum Pertambahan Manfaat (transitivity) berkaitan
yang Makin Menurun (The dengan kemampuan Konsumen diasumsikan
Law of Diminishing Marginal konsumen menyusun prioritas memiliki informasi atau
Utility) pilihan agar dapat mengambil pengetahuan yang sempurna
keputusan. berkaitan dengan keputusan
konsumsinya.
PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN

Teori tingkah laku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan :

Teori Kardinal Teori Ordinal


(Cardinal Theory) (Ordinal Theory)

Pada pendekatan ini dianggap


Pada pendekatan ini manfaat
bahwa manfaat atau kepuasan
atau kepuasan masyarakat
yang diperoleh seorang
dari mengkonsumsi barang-
konsumen dapat dinyatakan
secara kuantitatif. barang tidak dikuantitatifkan.

Utilitas Utilitas Kurva Kurva Garis


Total Marjinal Indiferensi Anggaran
PENDEKATAN UTILITAS KARDINAL

Teori Kardinal (Cardinal Theory)


Teori Kardinal menyatakan bahwa kegunaan dapat dihitung secara
nominal, sebagaimana kita menghitung berat dengan gram atau
kilogram, panjang dengan centi-meter atau meter. Sedangkan satuan
ukuran kegunaan (utility) adalah util.

Manfaat total yang diperoleh dari seluruh ∆𝐓𝐔


Utilitas Total barang yang dikonsumsi. 𝐌𝐔 =
∆𝐐
Utilitas Tambahan manfaat yang diperoleh karena Dimana:
menambah konsumsi satu unit barang. 𝐌𝐔 : Utilitas Marjinal
Marjinal ∆𝐓𝐔 : Perubahan total utilitas
∆𝐐 : Perubahan Kuantitas
Hukum Pertambahan Manfaat yang Makin
Menurun (The Law of Diminishing Marginal Kurva-kurva Utilitas Total dan Utilitas Marjinal
Utility)

Harga Baju Jumlah Uang yang


per helai Baju yang harus TU MU
(Rp) dikonsumsi dikeluarkan

25.000 1 25.000 50.000 50.000

25.000 2 50.000 125.000 75.000

25.000 3 75.000 185.000 60.000

25.000 4 100.000 225.000 40.000

25.000 5 125.000 250.000 25.000

25.000 6 150.000 250.000 0

25.000 7 175.000 225.000 -25.000

25.000 8 200.000 100.000 -125.000


PENDEKATAN UTILITAS ORDINAL

Teori Ordinal (Ordinal Theory)


Menurut Teori Ordinal, kegunaan tidak dapat dihitung, hanya dapat
dibandingkan. Teori Ordinal menggunakan kurva indiferensi (indifference
curve). Kurva indiferensi adalah kurva yang menunjukkan berbagai
kombinasi konsumsi dua macam barang yang memberikan tingkat
kepuasan yang sama bagi seorang konsumen. Oleh karenanya untuk
menggambarkan kurva kepuasan sama perlu dianggap bahwa seorang
konsumen hanya mengkonsumsi dua jenis barang.

Walau dinyatakan tidak dapat dihitung, Dimana:


Utilitas kita bisa menterjemahkan ke 𝐔 = 𝐗 × 𝐘 𝐔 : Tingkat Kepuasan
𝐗 : Jenis Barang/Jasa 1
persamaan kuantitatif. 𝐘 : Jenis Barang/Jasa 2
KURVA KEPUASAN SAMA
A (Indifference curve)

Kelompok Tongseng
Sate (tusuk)
barang (piring)

A 1 20
B 2 15
C 3 11
D 4 8
E 5 6 𝐔𝟑
𝐔𝟐
Terlampir skedul indiferens dan kurva
indiferens. Tampak bahwa jika kuantitas suatu
IC 𝐔𝟏
barang turun, maka kuantitas untuk barang
lain naik agar kosumen dapat
“mempertahankan” tingkat kepuasan yang
sama.
ASUMSI-ASUMSI KURVA INDIFERENSI

Ciri-Ciri Kurva Indiferens


Kurva indiferens mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Semakin ke kanan atas (menjauhi titik origin), semakin tinggi tingkat kepuasannya.
2. Kurva indiferens tidak berpotongan satu sama lain.
3. Kurva indiferens berslope negatif.
4. Kurva indiferens cembung ke arah origin.

Marginal Rate of Substitution (MRS) pada Kurva Indiferens


MRS akan menurun sepanjang suatu kurva indiferens. Jumlah barang Y yang bisa diganti oleh
1 unit barang X, pada kurva indiferens yang sama akan menurun jika rasio antara barang X & Y
naik. Hal tsb menunjukkan bahwa kurva tsb cembung ke arah origin. Nilai absolut slope kurva
indiferens tersebut akan menurun jika jumlah barang X yang dikonsumsi meningkat.
Hubungan antara MRS dengan Slope Kurva Indiferens

Semua kelompok barang menunjukkan


tingkat kepuasan yang sama.
Perhitungan MRS dari tongseng untuk
sate adalah dengan cara menghitung
berapa banyak sate yang akan
dikorbankan untuk setiap 1 piring
tambahan tongseng.

A-B, MRS = 5 (20-15), B-C, MRS = 4


(15-11), C-D, MRS = 3 (11-8), D-E, MRS
= 2 (8-6)
B GARIS ANGGARAN PENGELUARAN

Garis anggaran (Budget line) menunjukkan berbagai


gabungan barang-barang yang dapat dibeli oleh sejumlah
pendapatan tertentu.

Contoh Angka:
Misalkan seorang konsumen menyediakan uang
sebanyak Rp. 90.000 untuk membeli makanan dan
pakaian. Harga makanan adalah Rp. 6.000/unit dan
harga pakaian adalah Rp. 9.000/unit.
Tabel Alternatif Kombinasi Barang
Kombinasi Makanan Pakaian
A 15
B 12
C 9
D 6
kurva garis anggaran yang berbentuk garis lurus, menunjukkan
E 3 seluruh kombinasi dua barang yang mungkin terjadi, sehingga
F 0 seluruh pendapatan konsumen habis dibelanjakan.
C EFEK PERUBAHAN HARGA DAN PENDAPATAN

Garis Anggaran Perubahan Apabila Harga Atau Pendapatan Berubah

Perubahan harga dan


pendapatan akan Rotasi Pergeseran
memengaruhi daya beli,
diukur dari besarnya luas
bidang segi tiga yang dibatasi
kurva garis anggaran. Bila
luas bidang segitiga makin
luas, daya beli meningkat.
Begitu juga sebaliknya.

Catatan:
BL (i), dimisalkan harga pakaian naik atau
turun (6000, 9000, 15000) Harga salah satu barang berubah. Perubahan Pendapatan
BL (ii), dimisalkan pendapatan turun atau  Harga Pakaian ↑: Q(Pakaian) ↓ : Kiri Ke Kanan: Pendapatan ↑, Konsumsi ↑
naik (54.000, 90.000, 108.000)  Harga Pakaian ↓ : Q(Pakaian) ↑ : Kanan Ke Kiri : Pendapatan ↓, Konsumsi ↓
KESEIMBANGAN KONSUMEN
D
KEPUASAN MAKSIMUM

Kondisi keseimbangan adalah kondisi di


mana konsumen telah mengalokasikan
seluruh pendapatannya untuk konsumsi.
Uang yang ada (jumlahnya tertentu) dipakai
untuk mencapai tingkat kepuasan tertinggi
(maksimalisasi kegunaan), atau tingkat
kepuasan tertentu dapat dicapai dengan
anggaran paling minim (minimalisasi biaya).
Keseimbangan Konsumen

Kepuasan Max
Keseimbangan
Konsumen?
Pada saat IC
bersinggungan dengan BL
E REAKSI TERHADAP PERUBAHAN HARGA BARANG

1. Kurva harga konsumsi (Price-


Consumption Curve/ PCC)
PCC adalah kurva yang akan menghubungkan
titik-titik keseimbangan konsumen karena ada
perubahan harga salah satu barang.
∆Harga = ∆Keseimbangan konsumen

P Permen Q Permen Q Cokelat


500 100 50

400 180 50

300 250 50
2. Penurunan kurva permintaan (demand curve)

Karena ketika harga barang X lebih murah maka


permintaan thd barang X makin banyak. Karena itu
curva PCC dapat diturunkan kurva permintaan
dalam batasan asumsi:
▪ Konsumen berada pasa kondisi keseimbangan
▪ Pendapatan nominal tidak berubah
▪ Harga nominal barang lain tidak berubah
F EFEK SUBSTITUSI (SUBSTITUTION EFFECT) DAN
EFEK PENDAPATAN (INCOME EFFECT)

1. Subtitution effect  Harga barang relatif menjadi murah,


sehingga bila konsumen bergerak pada tingkat kepuasan yang
sama dan pendapatan nyata dianggap tetap, maka konsumen
akan menambah jumlah konsumsi barang yang harganya
relatif lebih mahal.
2. Income effect → Pendapatan nyata berubah menyebabkan
jumlah permintaan berubah. Jika perubahan ini dilihat dari
sisi harga barang lain dan pendapatan nominal dianggap
tetap.
BARANG INFERIOR DAN BARANG GIFFEN

Efek subtitusi selalu mempunyai hubungan berlawanan dengan


perubahan harga. Jika harga suatu barang naik, permintaan menurun
dan sebaliknya. Sedangkan efek pendapatan, ada dua akibat:
1. Barang Normal: Kenaikan pendapatan nyata menurunkan efek
permintaan (efek pendapatan negatif).
2. Barang inferrior dan barang giffen: kenaikan pendapatan nyata
menurunkan permintaan (efek pendapatan negatif).
Barang giffen: barang yang apabila harganya naik, permintaannya
juga naik.
SURPLUS KONSUMEN

Surplus konsumen pada hakikatnya berarti perbedaan di antara kepuasan


yang diperoleh seseorang di dalam mengkonsumsikan sejumlah barang
dengan pembayaran yang harus dibuat untuk memperoleh barang tersebut.
Kepuasan yang diperoleh selalu lebih besar daripada pembayaran yang
dibuat.
Sebagai Contoh:
Seorang konsumen pergi ke pasar membeli mangga dan bertekad
membeli satu buah yang cukup besar apabila harganya Rp 1500.
Sesampainya di pasar dia mendapati bahwa mangga yang
diinginkannya hanya berharga Rp 1000. Jadi ia dapat memperoleh
mangga yang diinginkannya dengan harga Rp 500 lebih murah
daripada harga yang bersedia dibayarkannya. Nilai Rp 500 ini
dinamakan surplus konsumen.
SURPLUS KONSUMEN

Surplus Konsumen dalam Grafik


Surplus Konsumen yang Dinikmati Seorang Pembeli Mangga
PERILAKU PRODUSEN:
TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI

82
PTA 2023/2024 © 4248, Universitas Gunadarma
PETA KONSEP
TEORI PERILAKU PRODUSEN
Produksi: Segala aktivitas
Produsen: Siapapun baik
yang bertujuan untuk
individu atau kelompok yang
meningkatkan nilai guna
melakukan aktivitas produksi.
barang ataupun jasa.

Tujuan produsen:
Dalam teori ekonomi, berbagai jenis perusahaan dipandang sebagai unit-unit
badan usaha yang mempunyai tujuan yang sama, yaitu “mencapai keuntungan
yang maksimum”.

Konsep perilaku produsen: Teori produksi


Bagaimana produsen mengatur Teori produksi adalah teori yang menjelaskan
penggunaan faktor-faktor produksi hubungan antara kuantitas produk dan
dengan cara yang seefisien mungkin faktor-faktor produksi yang digunakan.
PROSES PRODUKSI

INPUT PROSES
OUTPUT
• Bahan Baku • Merubah tempat
• Tenaga Kerja • Merubah Bentuk • Barang
• Teknologi • Menciptakan hal baru • Jasa
• Modal • Pelayanan

KONSEP FAKTOR
PRODUKSI
FUNGSI PRODUKSI
Fungsi Produksi: Menunjukkan sifat hubungan di antara faktor-faktor
produksi dan tingkat produksi yang dihasilkan. Faktor-faktor produksi dikenal
dengan istilah input, dan jumlah produksi disebut sebagai output. Fungsi
produksi dinyatakan dalam bentuk rumus berikut:

Q = f (K, L, R, T) Apakah maksud dari persamaan tersebut?


Persamaan tersebut merupakan suatu
pernyataan matematik yang pada dasarnya
Di mana:
berarti bahwa tingkat produksi suatu
Q = Kuantitas R = Bahan Baku barang tergantung pada jumlah modal,
K = Modal T = Teknologi jumlah tenaga kerja, jumlah kekayaan
alam, dan tingkat teknologi yang
L = Tenaga Kerja
digunakan.
1 Dimensi Produksi
Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Dalam aktivitas produksinya, Faktor produksi tetap (fixed input) :
produsen mengubah berbagai faktor yaitu input faktor produksi yang jumlahnya
produksi menjadi barang atau jasa. tidak dapat dirubah dengan segera
Berdasarkan hubungannya dengan mengikuti perubahan output.
tingkat produksi, faktor produksi
dibedakan menjadi faktor produksi Faktor produksi variabel (variabel input):
tetap (fixed input) dan faktor produksi yaitu input yang dapat mengikuti perubahan
variabel (variable input). jumlah output yang dihasilkan.

Dimensi Jangka Pendek → Teori Produksi dengan satu variabel berubah


Dimensi Jangka Panjang → Teori Produksi dengan dua variabel berubah
2 MODEL PRODUKSI DENGAN SATU FAKTOR
PRODUKSI VARIABEL
Produksi dengan satu faktor produksi adalah pengertian analisis jangka
pendek, di mana ada faktor produksi yang tidak dapat diubah. Ketika
mencoba memahami proses alokasi faktor produksi oleh perusahaan,
ekonom membagi faktor produksi menjadi barang modal (capital) dan
tenaga kerja (labour).

Q = f (K, L)
Dalam model produksi satu macam faktor
Dimana:
variabel, barang modal dianggap faktor
Q = Kuantitas produksi tetap. Keputusan produksi
K = Modal ditentukan berdasarkan alokasi efisiensi
tenaga kerja
L = Tenaga Kerja
Produksi Total, Produksi Marjinal, dan Produksi
Rata-rata

Total Product Marginal Product Average Product


Produksi total (total product) Marginal produk (marginal Produksi rata-rata (avenge
adalah keseluruhan barang yang product) adalah tambahan produk product) adalah rata-rata output
dihasilkan dari penggunaan total karena penambahan penggunaan yang dihasilkan per unit faktor
faktor produksi. satu unit faktor produksi. produksi.

TP = f(K,L) MP = ∆TP AP = TP
Dimana:
∆L L
Dimana: MP = marginal product. Dimana:
Perusahaan dapat terus menambah AP = average product.
TP = Total produksi
tenaga kerja selama MP > 0. Jika Dengan penjelasan matematis, AP
K = Modal (yang dianggap konstant) MP < 0, penambahan tenaga kerja maksimum tercapai pada saat AP =
L = Tenaga kerja/buruh (labour) justru mengurangi produksi total. MP, dan MP akan memotong AP pada
saat nilai AP maksimum.
HUKUM HASIL LEBIH YANG SEMAKIN BERKURANG

Hubungan Jumlah Tenaga Kerja dan Jumlah Produksi


Hukum hasil lebih yang semakin berkurang:
menyatakan bahwa apabila faktor produksi variabel Tanah Buruh TP
MP AP Tahap
jumlahnya terus menerus ditambah sebanyak satu unit, (Ha) (orang) (unit)

pada mulanya produksi total akan semakin banyak 1 1 150 150 150
pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu 1 2 400 250 200 Pertama
tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin
1 3 810 410 270
berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif.
1 4 1080 270 270

Siklus produksi dapat disederhanakan sebagai berikut: 1 5 1290 210 258


 Tahap pertama: Produksi total mengalami pertambahan 1 6 1440 150 240 Kedua
yang semakin cepat. 1 7 1505 65 215
 Tahap kedua: Produksi total pertambahannya semakin 1 8 1520 15 180
lambat.
1 9 1440 -80 160
 Tahap ketiga: Produksi total semakin lama semakin Ketiga
berkurang. 1 10 1300 -140 130
TAHAP
PRODUKSI

Tahap II (stage II), antara AP


Tahap I (stage I), sampai pada saat Tahap III (stage III), saat MP sudah
maksimum sampai saat MP sama
kondisi AP maksimum. bernilai negative (MP < 0).
dengan nol.
Penambahan tenaga kerja akan Tahap II ini dimulai dari titik AP
maksimum sampai titik dimana Perusahaan sudah tidak
meningkatkan produksi total MP=0, atau TP maksimum.
maupun produksi rata-rata. mungkin melanjutkan produksi,
Karena itu hasil yang diperoleh Karena berlakunya LDR, baik MP
karena penambahan tenaga
dari tenaga kerja masih lebih maupun AP mengalami penurunan. kerja justru menurunkan
besar dari tambahan upah yang Namun demikian nilai keduanya produksi total. Perusahaan akan
harus dibayarkan. Perusahaan masih positif. Penambahan tenaga mengalami kerugian.
rugi jika berhenti produksi kerja akan tetap menambah produksi
total sampai mencapai nilai
ditahap ini. maksimum.
PRODUKSI DENGAN SATU INPUT VARIABEL
Contoh kasus usaha tekstil tradisional yang menggunakan
ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin).

Total Produksi
Mesin Buruh Produksi Rata-
Produksi Marjinal
(Unit) (orang) Rata (AP) (bal)
(TP) (bal) (MP) (bal)

1 1 5 5 5
1 2 20 15 10
1 3 45 25 15
1 4 80 35 20
1 5 105 25 21
1 6 120 15 20
1 7 126 6 18
1 8 120 -6 15
1 9 106 -14 12
1 10 90 -16 9
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
Kemajuan teknologi dapat membuat
tingkat produktivitas meningkat secara
grafis dapat digambarkan dengan
semakin luasnya bidang yang dibatasi
kurva TP. Pada Diagram, akibat
kemajuan teknologi, luas kurva TP3 >TP2
> TP1.
Artinya jumlah output yang dihasilkan per
unit faktor produksi semakin besar. Dari
diagram tampak bahwa:
Q3 Q2 Q1
• > >
L1 L1 L1
3 MODEL PRODUKSI DENGAN DUA FAKTOR
PRODUKSI VARIABEL
Fungsi Produksi dengan dua variabel menggunakan: Iso Quant dan IsoCost.

ISOQUANT (Kurva Produksi Sama)


Isokuan (Isoquant) adalah suatu kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi
input/penggunaan dua macam faktor produksi variabel, misalnya faktor tenaga
kerja (L) dan modal (K) yang dapat menghasilkan sejumlah output yang sama.
 Isokuan yang lebih tinggi menunjukkan output yang lebih besar
 Isokuan yang lebih rendah menunjukkan output yang lebih kecil
 Berbagai kumpulan (himpunan) kurva isokuan yang mungkin dapat dicapai oleh
produsen disebut “peta kurva isokuan” (isoquant curve map).
KURVA PRODUKSI SAMA (ISOQUANT)
Misalkan seorang pengusaha ingin memproduksi
suatu barang sebanyak 1000 unit. Untuk
memproduksi barang tersebut ia menggunakan
tenaga kerja dan modal yang penggunaannya
dapat dipertukarkan.

Tenaga Total

Modal
Kombinasi Modal
Kerja Produksi

A 1 6 1000

B 2 3 1000

C 3 2 1000

D 6 1 1000

Berdasarkan tabel tersebut, kita melihat bahwa tingkat


produksi 1000 unit dapat dicapai dengan beberapa
kombinasi faktor-faktor produksi.
 MRTS : Jumlah suatu input yang harus
digantikan oleh 1 unit input lainnya
pada tingkat produksi yang sama.
 Dasar pertimbangan substitusi faktor
produksi adalah perbandingan rasio
produktivitas.

MPX ∆Y
MRTS = = = 𝑠𝑙𝑜𝑝𝑒 𝑖𝑠𝑜𝑘𝑢𝑎𝑛 (𝑎𝑏𝑠𝑜𝑙𝑢𝑡)
MPy ∆X
SKALA HASIL (RETURN TO SCALE)
Konsep yang menjelaskan tentang seberapa besar output berubah bila jumlah faktor
produksi dilipatgandakan (doubling) atau derajat sejauh mana output berubah akibat
perubahan tertentu dalam kuantitas semua input yang dipakai dalam produksi.

1. Skala hasil naik (Increasing Return to


Scale)
Apabila penambahan faktor produksi
sebanyak satu unit menyebabkan output
meningkat lebih dari satu unit. Output
meningkat dikarenakan kemampuan
manajemen dalam menangani produksi
skala besar, ada sinergi antara mesin dan
tenaga kerja.
2. Skala hasil konstan (Constant Return 3. Skala hasil menurun (decreasing
To Scale) return to scale)
Jika pelipatgandaan faktor produksi
Jika pelipatgandaan faktor produksi
menambah jumlah output dalam
menambah jumlah output dalam
proporsi yang lebih kecil.
proporsi yang sama.
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
Kemajuan teknologi memungkinkan peningkatan
efisiensi penggunaan faktor produksi. Tingkat
produksi yang sama dapat dicapai dengan
penggunaan faktor produksi yang lebih sedikit.

 Teknologi Padat Modal = barang modal > tenaga kerja


 Teknologi Padat Karya = Tenaga Kerja > Barang modal
 Teknologi Netral = Barang modal = Tenaga kerja
Isocost menggambarkan gabungan faktor-faktor produksi yang
dapat diperoleh dengan menggunakan sejumlah biaya tertentu.
GARIS BIAYA Untuk dapat membuat garis biaya sama diperlukan data: (i) harga
faktor-faktor produksi yang digunakan, dan (ii) jumlah uang yang
SAMA (ISOCOST) tersedia untuk membeli faktor-faktor produksi.

 Misalkan upah tenaga kerja adalah Rp 10000 dan


biaya modal per unit adalah Rp 20000; sedangkan
jumlah uang yang tersedia adalah Rp 80000.
 Garis TC menunjukkan gabungan tenaga kerja dan
modal yang dapat diperoleh dengan menggunakan
Rp 80000.
 Dalam Gambar ditunjukkan beberapa garis biaya
sama yang lain yaitu 𝑇𝐶1 , 𝑇𝐶2, 𝑇𝐶3 . Garis-garis itu
menunjukkan garis biaya sama apabila jumlah uang
yang tersedia adalah Rp 100000, Rp 120000 dan
Rp 140000.
KESEIMBANGAN PRODUSEN

Terjadi ketika Isocost bersinggungan dengan


kurva Isokuan. Keseimbangan berubah karena
perubahan kemampuan anggaran maupun
faktor produksi.
• Perubahan faktor produksi = interaksi
kekuatan efek substitusi dan efek skala
produksi.
• Faktor produksi Inferior = faktor produksi
yang penggunaanya justru menurun bila
kemampuan anggaran perusahaan
meningkat. Contoh tenaga kerja apabila
ditingkatkan jumlah penggunaannya
berkurang.
MEMINIMUMKAN BIAYA ATAU MEMAKSIMUMKAN
PRODUKSI
Dalam mencapai keseimbangannya, produsen selalu berdasarkan prinsip
efisiensi, yaitu maksimalisasi output (output maximalization) atau minimalisasi
biaya (cost minimalization).
 Maksimalisasi Output: dengan anggaran yang sudah ditentukan tercapai
output maksimum.
 Minimalisasi Biaya: target output yang sudah ditetapkan harus dicapai dengan
biaya minimum.
Keputusan maksimalisasi output atau minimalisasi faktor produksi sangat
tergantung pada tujuan atau misi yang diemban perusahaan atau lembaga.
 Perusahaan umumnya bertujuan memaksimalkan laba: prinsip efisiensinya
maksimalisasi output.
 Lembaga yang tidak berorientasi laba maksimum: menggunakan prinsip
minimalisasi biaya untuk efisiensi.
PERBEDAAN PERILAKU
KONSUMEN DAN PRODUSEN

Teori Perilaku Konsumen Teori Perilaku Produsen

Produsen mengalokasikan dananya untuk


Konsumen mengalokasikan dananya
penggunaan faktor produksi atau yang
untuk konsumsi
akan diproses menjadi output

Keseimbangan konsumen terjadi Keseimbangan produsen tercapai pada


pada saat seluruh uangnya habis saat seluruh anggaran habis terpakai untuk
untuk konsumsi membeli faktor produksi.

Dalam mengonsumsi barang berlaku


Dalam penggunaan faktor produksi berlaku
the law of diminishing marginal utility
the law of diminishing return (LDR).
(LDMU)

Konsumen berupaya mencapai Produsen berupaya mencapai tingkat


kepuasan maksimum produksi maksimum
PUSTAKA
SUMBER UTAMA:

1. Mankiw, N. Gregory. 2019. Pengantar Ekonomi Mikro: Edisi 7. Jakarta: Salemba


Empat.
2. Rahardja, Pratama dan Manurung, Mandala. 2014. Pengantar Ilmu Ekonomi
(Mikroekonomi & Makroekonomi). Jakarta: LPFE UI.
3. Sadono Sukirno. 2022. Mikroekonomi: Teori Pengantar Edisi Ketiga. Depok: PT
RajaGrafindo Persada.
4. Dominick Salvatore. 2022. Managerial Economics In A Global Economy, 9th Edition.
Jakarta: Salemba Empat.
5. Lincolin Arsyad. 2017. Ekonomi Manajerial: Ekonomi Mikro Terapan Untuk
Manajemen Bisnis. Yogyakarta: BPFE edisi 4.

Anda mungkin juga menyukai