MAKALAH ILMIAH
PEDOMAN PENULISAN
MAKALAH ILMIAH
PEDOMAN PENULISAN
MAKALAH ILMIAH
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-
Nya sehingga pembuatan Pedoman Penulisan Makalah Ilmiah ini dapat diselesaikan dengan
baik. Shalawat beriring salam tidak lupa penulis sampaikan kepada Nabi Besar Muhammad
SAW yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan ke zaman yang berilmu
pengetahuan seperti sekarang ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang turut membantu dalam pembuatan dan penyelesaian Pedoman Penulisan
Makalah ini.
Pedoman Penulisan Makalah Ilmiah ini hadir bagi civitas akademika Sekolah
Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Hikmah Tebing Tinggi. Diharapkan Pedoman Penulisan
Makalah Ilmiah ini dapat menciptakan keseragaman sistematika penulisan makalah,
membantu civitas akademika khususnya mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam
(PAI), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Pendidikan Islam Anak Usia Dini
(PIAUD), dan Pendidikan / Tadris Matematika (TMM), untuk menulis makalah yang baik
dan benar sesuai dengan etika dan kaidah bidang ilmu sebagai tugas mata kuliah, sehingga
nantinya juga diharapkan terjadinya peningkatan mutu pembelajaran.
DAFTAR ISI
iii
E. Margins ................................................................................................... 21
F. Tahapan Penulisan Makalah .................................................................... 22
BAB - III SISTEMATIKA PENULISAN MAKALAH ILMIAH ................................... 24
A. Cover atau Judul Makalah ....................................................................... 25
B. Kata Pengantar ........................................................................................ 28
C. BAB - I : Pendahuluan ............................................................................ 31
D. BAB - II : Pembahasan ............................................................................ 33
E. Penulisan Footnote (Catatan Kaki) .......................................................... 34
F. BAB - III : Penutup ................................................................................. 42
G. Daftar Pustaka ......................................................................................... 42
H. Penyusunan Daftar Isi ............................................................................. 43
a. Metode Secara Manual ...................................................................... 45
b. Metode Secara Otomatis .................................................................... 49
I. Teknik Penomoran Halaman ................................................................... 57
J. Evaluasi Kembali Makalah ...................................................................... 74
BAB - IV : PENUTUP ................................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 77
iv
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB - I
KONSEP PENULISAN MAKALAH ILMIAH
A. Pengertian Makalah
Sebelum mempelajari sistematika makalah dan format makalah, terlebih dahulu
kita memahami apa pengertian dari makalah itu sendiri. Secara umum, makalah dapat
dikatakan sebagai suatu karya tulis atau tugas yang dikerjakan oleh pelajar atau
mahasiswa sebagai bentuk laporan suatu penelitian. Makalah biasanya bisa dikerjakan
secara individu maupun kelompok. Selain itu, makalah dalam penyusunannya juga
memperhatikan bahasa yang digunakannya, yaitu baku atau formal.
Makalah merupakan salah satu karya tulis ilmiah. Penulisan makalah sebagai
karya tulis ilmiah memiliki peranan dan kedudukan yang sangat penting dan merupakan
bagian dari tuntutan formal akademik. Di setiap Perguruan Tinggi termasuk di
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Hikmah Tebing Tinggi, penulisan karya tulis
ilmiah dapat berupa bagian dari tugas kuliah yang diberikan dosen kepada para
mahasiswa. Untuk kegiatan perkuliahan pada Tingkat di Program Studi PAI, PGMI,
PIAUD, TMM di STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi, makalah lazim dibuat dalam bentuk
tugas yang mengkaji suatu topik tertentu dalam suatu mata kuliah.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), makalah diartikan dalam dua
hal. Yang pertama adalah tulisan resmi tentang suatu pokok yang dimaksudkan untuk
dibacakan di muka umum di suatu persidangan dan yang sering disusun untuk
diterbitkan. Yang kedua didefinisikan sebagai karya tulis pelajar atau mahasiswa sebagai
laporan hasil pelaksanaan tugas perguruan tinggi. Adapun pengertian makalah menurut
para ahli tentu berbeda tata bahasannya antara satu dengan lainnya. Meski begitu,
semuanya mempunyai makna yang sama. Berikut ini adalah beberapa pengertian
makalah menurut para ahli.
Menurut J. S. Poerwadarminta mengartikan makalah sebagai uraian tertulis yang
membahas suatu masalah tertentu yang dikemukakan untuk mendapat pembahasan lebih
lanjut. Ardial juga mengartikan makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran
tentang suatu masalah atau topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan disertai
analisis yang logis dan objektif. Sedangkan menurut Panuti Sudjiman, makalah
merupakan karangan prosa yang bukan rekaan dan membahas tentang suatu topik
tertentu.
Maka dapat disimpulkan bahwa makalah adalah sebuah karya tulis ilmiah yang
membahas tentang suatu topik tertentu yang tercakup ke dalam ruang lingkup
pengetahuan. Selain itu, makalah adalah salah satu syarat untuk menyelesaikan studi
atau pendidikan. Suatu makalah biasanya mempunyai karakteristik yakni hasil kajian
literatur atau laporan pelaksanaan suatu kegiatan, mendemonstrasikan pemahaman
mengenai permasalahan teoritik yang sedang dikaji dalam makalah, menunjukkan
kemampuan terhadap isi yang berasal dari berbagai sumber yang dipakai dan
mendemonstrasikan berbagai sumber informasi dari makalah ke dalam satu kesatuan
yang utuh.
C. Kategori Makalah
Makalah yang ditulis mahasiswa bisa dibagi menjadi 3 kategori yakni :
1. Exposition (meminta penulis to argue, yakni mengemukakan pendapat tentang
sesuatu).
2. Discussion (meminta penulis to discuss, yakni membahas suatu isu berdasarkan
berbagai perspektif, minimal dua perspektif, misalnya yang konvergen (persamaan)
dan divergen (perbedaan).
3. Explanation (meminta penulis to explain, yakni menerangkan atau menjelaskan
bagaimana sesuatu terjadi dan apa konsekuensi dari kejadian tersebut).
D. Jenis-jenis Makalah
Berdasarkan jenisnya, makalah dapat dibagi menjadi 3 jenis. Pertama, makalah
deduktif. Makalah deduktif merupakan makalah yang didasarkan pada kajian teoritis
yang mana relevan dengan permasalahan yang sedang dibahas. Kedua, makalah induktif.
Makalah induktif merupakan jenis makalah yang ditulis berdasarkan data empiris yang
sifatnya objektif berdasarkan apa yang didapatkan dari lapangan tetapi tetap relevan
dengan pembahasannya. Ketiga, makalah campuran. Makalah campuran yaitu jenis
makalah yang disusun atau ditulis berdasarkan kajian teoritis dan juga data empiris. Itu
artinya, makalah campuran ini merupakan penggabungan antara makalah deduktif dan
juga makalah induktif.
Selanjutnya di dalam makalah campuran, ada 6 klasifikasi berdasarkan subjek
rumusan masalah yang dibahas, sebagai berikut :
1. Makalah ilmiah. Makalah ilmiah pada dasarnya digunakan untuk karya tulis hasil
studi ilmiah yang berisi tentang masalah dan pembahasan. Perlu diperhatikan bahwa
jika dilihat dari segi prinsip dan juga prosedur ilmiahnya, maka makalah ilmiah akan
menyerupai laporan penelitian sederhana. Dimana makalah ilmiah umumnya ditulis
sebagai suatu saran pemecahan masalah secara ilmiah. Pastinya, penulis makalah
ilmiah juga akan membutuhkan studi keperpustakaan dan hal tersebut terlihat pada
lomba karya tulis ilmiah yang biasa dilakukan. Dengan mengikuti perlombaan ini
diharapkan juga agar mahasiswa belajar untuk menulis karya imiah dan menambah
pengalaman untuk diri sendiri.
5. Melatih untuk menuangkan ide dan hasil penelitian dalam suatu karya tulis yang
metodologis dan sistematis.
6. Menjadi wahana transformasi pengetahuan.
7. Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian secara benar dan teratur.
8. Menunjukkan wawasan serta potensi mahasiswa menghadapi serta menyelesaikan
masalah dalam bentuk karya ilmiah dari pengetahuan bidang keilmuannya.
9. Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa.
10. Sebagai wahana melatih pengungkapan pikiran atau hasil penelitiannya dalam
bentuk tulisan ilmiah yang sistematis.
11. Untuk menghasilkan mahasiswa yang mampu menjadi penghasil pemikiran dan
karya tulis pada suatu bidang ilmu pengetahuan.
12. Sumber pengetahuan yang berguna bagi orang-orang yang membacanya.
10
1. Tujuan pembuatan makalah salah satunya adalah untuk melatih penulis agar mampu
menyusun karya ilmiah dengan baik dan benar.
2. Tujuan pembuatan makalah juga untuk memperluas wawasan keilmuan bagi
penulisnya.
3. Dapat memberikan sumbangan pemikiran berupa teoritis dan konsep praktis juga
menjadi salah satu dari tujuan pembuatan makalah.
4. Tujuan pembuatan makalah lainnya yaitu memberikan manfaat bagi perkembangan
ilmu pengetahuan.
5. Tujuan pembuatan makalah adalah jawaban dari rumusan masalah yang sebelumnya
telah dibuat oleh penulis. Rumusan masalah adalah pertanyaan yang akan dijawab
pada pembahasan makalah. Biasaya rumusan masalah ditulis dengan model kalimat
tanya yaitu bagaimana dan mengapa.
11
12
13
BAB - II
FORMAT DASAR PENULISAN MAKALAH ILMIAH
Selanjutnya di bawah ini adalah beberapa format dasar yang perlu diperhatikan
dalam membuat atau menyusun makalah secara baik dan benar, diantaranya pemilihan
ukuran kertas (Page Size), penggunaan bahasa, alinea baru dan spasi (Line spacing),
gaya huruf (Font), margins dan tahapan penulisan makalah.
14
dan lebar, sehingga tulisan yang tercetak pada kertas A4 dapat dibaca dan disesuaikan
dengan tepat.
Gambar 1.1
Pemilihan Ukuran Kertas
(Page Size) : A4
15
B. Penggunaan Bahasa
Makalah adalah suatu karya ilmiah yang memuat dan mengkaji suatu masalah
tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan yaitu menggunakan metode
ilmiah di dalam membahas permasalahan, menyajikan kajiannya dengan menggunakan
bahasa baku dan tata tulis ilmiah, serta menggunakan prinsip-prinsip keilmuan yang
meliputi bersifat objektif, logis, empiris, sistematik, lugas, jelas, dan konsisten.
Sesuai dengan ciri-ciri tersebut, tulisan yang termasuk dalam jenis
karya ilmiah di antaranya ialah makalah, artikel ilmiah, laporan akhir,
dan laporan penelitian (termasuk skripsi, tesis, dan disertasi). Dari pengertian
tersebut jelas sekali bahwa sebuah tulisan ilmiah harus memenuhi kriteria
keilmiahan tertentu serta kriteria kebahasaan yang tertentu pula.
Sifat objektif, logis, sitematik, lugas, dan jelas dalam sebuah karya tulis
ilmiah dapat dicapai hanya dengan bahasa yang tepat. Isi atau gagasan yang
sangat bagus jika disampaikan dengan bahasa yang kurang tepat atau kurang
bagus akan berakibat pada kurangnya pemahaman pembaca terhadap ide atau
gagasan yang disampaikan oleh penulis.
Oleh karena itu, faktor bahasa dalam karya ilmiah menjadi salah satu faktor yang
sangat penting untuk dipersiapkan. Untuk mencapai kualitas tulisan ilmiah yang baik
16
khususnya dilihat dari segi bahasanya, perlu kiranya dipahami bahwa bahasa Indonesia
dalam karya ilmiah mempunyai beberapa ciri khas atau aturan yang berbeda dari karya
tulis non ilmiah.
Istilah yang dipakai ialah istilah Indonesia atau istilah asing yang sudah di-
Indonesia kan. Jika memakai istilah asing, maka harus dicetak miring. Terdapat
beberapa ciri khas yang harus dipenuhi dalam hal penggunaan bahasa Indonesia dalam
penulisan Makalah. Menurut Suwito bahasa tulis ragam ilmu pengetahuan memiliki ciri-
ciri yaitu :
1. Pilihan kata dan peristilahannya tepat
2. Kalimatnya efektif dan penataannya dalam paragraf baik
3. Penalaran dan sistematikanya bagus
4. Pemaparan dan gaya bahasa yang menarik
17
para ahli, alinea adalah satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat.
Alinea diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari kalimat dari
sudut pandang komposisi, alinea sebenarnya sudah memasuki kawasan wacana atau
karangan sebab karangan formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri atas satu alinea.
Adapun tata cara menentukan alinea baru dimulai pada jarak 1 cm yaitu dengan
menekan 1 kali tombol tab pada komputer dari batas tepi kiri.
Gambar 1.2
Tombol Tab
18
Spasi (Line spacing) merupakan ruang antara setiap baris dalam sebuah
paragraf. Pada Microsoft Office Word, mengatur jarak haruslah sesuai dengan
kebutuhan, seperti : 1,0, 1,15, 1,5, dan 2,0. Umumnya, jarak antar baris yang digunakan
untuk format makalah adalah 1,5. Cara mengatur spasi cukup mudah, yaitu pilih Home
dan blok seluruh tulisan yang ingin diatur jaraknya, kemudian pilih Line spacing,
setelah itu akan muncul pilihan ukuran, lalu pilih ukuran 1,5.
Gambar 1.3
Penggunaan Line spacing
19
Gambar 1.4
Penggunaan Gaya Huruf (Font)
: Times New Roman / 12
20
E. Margins
Pada Microsoft Office Word, di setiap halaman secara otomatis memiliki margin
satu inci (1 inci). Penulis dapat memilih pengaturan margins yang ditentukan
sebelumnya. Margins adalah ukuran jarak antara tulisan dengan tepi kertas. Margins
yang digunakan pada makalah secara umum menggunakan ukuran 4-4-3-3. Margins kiri
/ Left : 4, atas / Top : 4, kanan / Right : 3, dan bawah / Bottom : 3. Cara mengaturnya
yaitu klik pada bagian Page Layout, lalu pilih Margins. Setelah itu akan muncul pilihan
ukuran Margins, pilih Custom Margins, kemudian masukkan angka-angka tersebut
sesuai pada tempatnya.
Gambar 1.5
Penggunaan Margins : 4 - 4 - 3 - 3
21
22
23
BAB - III
SISTEMATIKA PENULISAN MAKALAH ILMIAH
Dilihat dari segi fisiknya, makalah lazim dibuat sebanyak 15 s/d 30 halaman atau
lebih. Makalah ditulis dalam minimal tiga bab, bahkan bisa lebih jika materi
pembahasan dipisahkan dari beberapa bab. Adapun sistematika penulisan makalah
sebagai berikut :
1. Cover atau judul makalah
2. Kata Pengantar
3. Daftar Isi
4. BAB - I : Pendahuluan. Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, batasan masalah dan tujuan penulisan.
5. BAB - II : Pembahasan. Pada bab ini berisi tentang berbagai literatur pembahasan
yang berkaitan tentang judul makalah.
6. BAB - III : Penutup. Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dalam
penulisan makalah.
7. Daftar Pustaka
24
25
New Roman. Dan jangan lupa untuk menggunakan huruf kapital. Kemudian juga
diberi cetak tebal atau Bold serta peletakan judul pada bagian tengah atas cover
makalah.
2. Lambang kampus yakni lambang STIT Al-Hikmah Tebing Tinggi yang ditempatkan
di tengah halaman dan menggunakan lambang yang berwarna.Pada tahap ini
menambahkan logo kampus diletakkan pada posisi tengah cover sampul, dengan
ukuran tidak terlalu kecil dan juga tidak terlalu besar. Pemilihan ukuran dan warna
yang digunakan pada logo harus sesuai dengan makalah. Pada umumnya penggunaan
logo makalah sudah menggunakan logo kampus masing-masing.
3. Nama dosen pengampu ditulis dengan lengkap beserta gelar dan nama mata kuliah
ditulis pada mata kuliah yang dimaksudkan.
4. Nama kelompok dan atau nama anggota kelompok penulis (Mahasiswa), nama
kelompok ditulis dengan angka, nama anggota ditulis secara lengkap sesuai urutan
abjad, dan disertakan dengan NIM yang berada di dalam tanda kurung.
5. Nama prodi / jurusan yaitu ditulis dengan jelas dan lengkap
6. Semester yaitu tuliskan juga di semester berapa mahasiswa tersebut.
7. Nama kampus yaitu ditulis tanpa disingkat yakni Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah
(STIT) Al-Hikmah Tebing Tinggi.
26
Gambar 1.6
Penulisan Cover Makalah
27
B. Kata Pengantar
Kata pengantar tidak hanya ditemukan di dalam struktur makalah saja, namun di
hampir semua tulisan karya ilmiah. Dimana kata pengantar ini merupakan salam
pembuka dari penulis yang ditujukan untuk pembaca. Penulisan kata pengantar ditulis
sebelum penulisan daftar isi makalah.
Umumnya, kata pengantar ini ditulis untuk memberikan informasi mengenai
siapa saja yang sudah berperan dan juga berkontribusi pada pembuatan makalah,
menjelaskan mengenai struktur makalah yang pokok dan dasar pemikiran pembuatan
judul serta tujuannya secara garis besar. Di akhir paragraf kata pengantar dapat
ditambahkan harapan dan juga manfaat dari penulisan makalah tersebut kepada para
pembaca. Kata pengantar ini lalu ditutup dengan tanggal pembuatan dan nama penulis
atau kelompok.
Kata pengantar merupakan bagian pada makalah yang berisikan ucapan syukur,
rasa terima kasih penulis dan diakhiri dengan tanda tangan penulis makalah. Kata
pengantar diletakkan pada bagian awal makalah setelah cover. Peletakkan ini bertujuan
agar pembaca mengetahui bahwa dalam menyelesaikan makalah tesebut, penulis atau
tim penyusunnya telah melalui banyak hal dan ada pula beberapa pihak yang membantu
penyusunan makalah tersebut.
28
KATA PENGANTAR
29
Seperti contoh diatas, struktur kata pengantar terbagi menjadi tiga bagian
yaitu pembuka, isi dan penutup. Berikut dijabarkan struktur kata pengantar makalah
sebagai berikut :
Pertama, bagian pembuka. Berada pada paragraf pertama yang berisikan ucapan
syukur penulis atau tim penyusun atas selesainya makalah yang ditulis. Ucapan syukur
ditujukan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ucapan syukur ini bisa disesuaikan dengan
agama masing-masing misalnya bagi yang beragama Islam ucapannya ditujukan kepada
Allah SWT. Selain itu bisa juga ditambahkan dengan ucapan syukur kepada Nabi Besar
Muhammad SAW. Selanjutnya ucapan terima kasih kepada orang-orang yang membantu
atau memiliki andil pada penulisan makalah tersebut. Urutan penyebutannya disesuaikan
dengan seberapa berpengaruhnya orang-orang yang bersangkutan pada penyelesaian
makalah. Untuk makalah tugas mata kuliah, nama pertama yang disebutkan dalam
ucapan terima kasih adalah nama dosen. Setelah itu, baru pihak-pihak yang membantu
penyelesaian makalah.
Kedua, bagian isi. Bagian isi berisikan sedikit gambaran mengenai isi dari
makalah yang disusun. Pemaparannya dimulai dengan menyebutkan judul makalah.
Setelah itu ada sedikit penjelasan mengenai isi makalah untuk memberikan gambaran
umum mengenai makalah tersebut kepada pembaca.
30
C. BAB - I : Pendahuluan
Pendahuluan adalah bab awal yang biasanya ditulis dalam karya tulis, makalah,
skripsi, dan laporan lainnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendahuluan
adalah sesuatu yang mula-mula dilakukan, permulaan atau pembukaan. Bagian
pendahuluan ini akan memberi gambaran mengenai topik makalah yang akan disajikan
dan juga dapat dikatakan sebagai paragraf pertama dari makalah. Pendahuluan ini
selanjutnya digunakan untuk menentukan tahap lanjutan di dalam makalah yang mana di
dalamnya berisi atau concern yang menuntun isi dari makalah tersebut.
Oleh sebab itu, karena pendahuluan adalah bagian awal yang penting di dalam
karya tulis, maka dalam penulisannya harus diperhatikan dengan benar apa unsur-
unsurnya dan apa yang harus dituliskan di dalamnya. Selain memperhatikan unsurnya,
penulisan pendahuluan juga harus menarik sehingga membuat pembaca tertarik pada
topik penelitiannya. Pendahuluan juga harus berisi mengenai penjabaran masalah yang
31
jelas sehingga dapat meletakkan isi makalah sebagai konteks literatur yang lebih luas.
Tentu saja berbagai unsur tersebut harus ditulis dalam beberapa halaman yang memuat
mengenai pendahuluan. Pendahuluan juga harus dengan lengkap merangkum berbagai
pemahaman dan informasi mengenai latar belakang dari topik makalah, menyatakan
rumusan masalah dan juga tujuan penelitian, menyampaikan batasan penelitian, hingga
apa manfaat dari dilakukannya penelitian tersebut. Di dalam struktur makalah, dimana
dalam bab pendahuluan akan dibagi lagi menjadi 4 poin penting yaitu latar belakang,
rumusan masalah, batasan masalah dan juga tujuan penulisan.
1. Latar belakang masalah yang berisi hal-hal yang melatarbelakangi pembuatan
makalah sesuai dengan topik yang akan dibahas. Pada bagian ini juga harus terlihat
landasan pemikiran tentang topik dan permasalahan yang akan dibahas.
2. Rumusan masalah, mengungkapkan masalah yang akan dibahas. Masalah yang akan
dibahas tersebut dirumuskan dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab dalam
pembahasan makalah.
3. Bagian isi selanjutnya dari bagian pendahuluan adalah batasan masalah. Batasan
masalah merupakan ruang lingkup masalah yang ingin dibatasi oleh penulis.
4. Tujuan Penulisan, menjelaskan tentang tujuan yang hendak dicapai pada penulisan
makalah tersebut. Isi dari tujuan penulisan makalah haruslah sesuai dengan rumusan
32
D. BAB - II : Pembahasan
Pembahasan berisi penelitian tentang ilmu ataupun teori yang sudah pernah
dibahas oleh para ahli yang berkaitan dengan tema makalah. Materi yang dibahas secara
teoritis dikaitkan dengan aplikasi praktis teori / ilmu tersebut dalam kenyataan
kehidupan keseharian. Untuk menuliskan teori yang diambil dari para ahli perlu
dicantumkan identitas buku (nama penulis, judul buku, tempat terbit, tahun terbit dan
halaman kutipan yang diambil), sehingga sumbernya jelas dan tidak diragukan. Dalam
melakukan penulisan identitas buku pada makalah yang dinaksudkan, perlu
menggunakan Footnote (Catatan Kaki) sebagai rujukan penulisan.
Pembahasan juga merupakan bagian yang paling penting dari sebuah makalah.
Ini adalah bagian yang berisi uraian pokok dari permasalahan yang akan dibahas. Bagian
pembahasan harus sesuai dengan latar belakang, rumusan masalah, dan tujuan yang telah
kamu buat sebelumnya. Biasanya pembahasan mencakup tentang landasan teori uraian
materi, solusi dan penyelesaian dari suatu permasalahan.
33
34
ilmiah. Dalam cara menulis Footnote, pembuat karya ilmiah perlu mengetahui unsur-
unsur catatan terlebih dahulu. Dengan mengetahui unsur-unsur catatan kaki, maka
catatan kaki menjadi lebih mudah ditulis. Berikut ini unsur-unsur catatan kaki.
1. Pertama, nama pengarang atau penulis. Ketika menulis footnote, maka harus ada
unsur nama pengarang atau penulis dari kutipan yang ada di dalam karya ilmiah.
Meskipun pengarang memiliki gelar, tetapi gelar tersebut tidak perlu ditulis. Dengan
kata lain, pembuat catatan kaki, hanya menuliskan nama pengarang saja.
2. Kedua, yaitu judul tulisan dari kutipan yang digunakan. Judul tulisan ini harus jelas
dan sesuai dengan tema penyajian makalah yang dibahas.
3. Ketiga, tahun terbit. Setelah judul tulisan, maka berikutnya adalah tahun terbit.
Dalam hal ini, tahun terbit yang dimaksud adalah tahun diterbitkannya kutipan atau
sumber rujukan yang digunakan pada karya ilmiah. Tahun terbit juga bisa diartikan
sebagai tahun dipublikasikannya sumber referensi.
4. Empat, nomor halaman kutipan. Unsur terakhir pada pembuatan catatan kaki adalah
nomor halam dari kutipan yang digunakan. Selain itu, penulisan halaman ini, bisa
juga disingkat menjadi “hal” yang kemudian diikuti dengan nomor dari halaman
tersebut. Dengan adanya nomor halaman ini, maka pembaca menjadi lebih mudah
mencari sumber rujukan yang digunakan.
35
36
sumber rujukan yang digunakan oleh penulis karya ilmiah, maka dibuatlah catatan
kaki.
5. Mengapresiasi pengarang atau penulis. Fungsi kelima dari ditulisnya Footnote adalah
mengapresiasi pengarang atau penulis yang karyanya dijadikan sebagai sumber
rujukan.
Teknik untuk melakukan penulisan catatan kaki atau Footnote yaitu dengan cara
arahkan kursor mouse pada akhir kalimat pendapat dari seorang ahli dan pada menu
References klik Insert Footnote. Maka akan muncul dibawah halaman yang berisi angka
1 yang telah dipersiapkan dan gunakan Subscript / Superscript dalam merapikan
penulisannya. Sekaligus tuliskan nama penulis, judul buku, tahun terbit dan halaman
kutipan.
Gambar 1.8
Insert Footnote
37
Superscript
Subscript
Gambar 1.9
Subscript / Superscript
38
Gambar 1.10
Penulisan Footnote
39
Ada 3 singkatan yang selalu berkaitan dengan pembuatan catatan kaki, yaitu
Ibid., Op.Cit., dan Loc.Cit. Namun pada penulisan makalah atau skripsi, ada 2 yang
digunakan yaitu Ibid., dan Op.Cit.,. Berikut penjelasan dan contohnya :
Pertama Ibid., yaitu berasal dari bahasa latin ibidem yang berarti pada tempat
yang sama. Ibid digunakan apabila referensi dalam catatan kaki nomor tersebut sama
dengan referensi pada nomor sebelumnya (tanpa diselingi catatan kaki lain). Apabila
halamannya sama, cukup ditulis Ibid.
1.
Zainal Arifin, Penulisan Ilmiah Dengan Bahasa Indonesia Yang Benar, (Jakarta : Media
Perkasa, 1990) hal. 24.
2.
Ibid.
Gambar 1.11
Penggunaan Ibid.,
40
Kedua Op. Cit., yaitu berasal dari bahasa latin opere citato yang berarti pada
karya yang telah dikutip. Op. Cit digunakan apabila referensi dalam catatan kaki pada
nomor tersebut sama dengan referensi yang telah dikutip sebelumnya, namun telah
diselingi catatan kaki lain. Perlu diketahui bahwa penggunaan Op. Cit khusus digunakan
bagi referensi yang berupa buku.
1.
Zainal Arifin, Penulisan Ilmiah Dengan Bahasa Indonesia Yang Benar, (Jakarta : Media
Perkasa, 1990) hal. 24.
2.
M. Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta : Media Group, 2011), hal. 34
3.
Zainal Arifin, Op. Cit., hal. 36.
Gambar 1.12
Penggunaan Op. Cit.,
41
G. Daftar Pustaka
Ketika menulis sebuah tulisan ilmiah, maka diharuskan untuk menyajikan
tulisan yang berasal dari sumber yang benar. Dari situlah penulisan daftar pustaka sangat
diwajibkan dalam penulisan karya ilmiah. Daftar pustaka adalah daftar yang berisi
tentang buku-buku atau sumber-sumber lainnya yang digunakan dalam sebuah penulisan
karya ilmiah termasuk makalah. Terdapat beberapa sebutan lain dari daftar pustaka
yaitu, referensi, rujukan, pranala atau sumber pustaka. Daftar pustaka umumnya terletak
di halaman paling akhir dari sebuah karya ilmiah.
Menuliskan daftar pustaka dalam tulisan karya ilmiah memiliki banyak manfaat
diantaranya, sebagai petunjuk bahwa data yang diambil merupakan data yang benar,
42
memenuhi etika penulisan karya ilmiah, sebagai tanda bahwa mahasiswa berterima kasih
kepada penulis atau peneliti sebelumnya yang melengkapi penulisan karya ilmiah.
43
pembaca tahu bahwa makalah yang dipersiapkan telah melakukan proses observasi
dan pembuatan makalah secara terstruktur.
2. Membantu pembaca memahami isi makalah. Daftar isi memiliki sejumlah bagian
dalam makalah. Maka dari itu, pembaca pun akan lebih mudah mengetahui mengenai
topik yang akan dibahas dalam sebuah makalah.
3. Lebih mudah mengetahui letak bagian tertentu. Selain memahami topik makalah,
pembaca juga lebih mudah jika ingin membaca bagian tertentu.
Kegunaan daftar isi sangat penting untuk dilampirkan pada bagian kerangka
suatu karya ilmiah seperti makalah agar untuk memudahkan pembaca maupun penulis.
Keberadaan daftar isi dapat memberikan gambaran atau garis besar kepada pembaca
mengenai pokok pembahasan yang terdapat dalam suatu hasil penulisan. Dengan adanya
daftar isi, pembaca tidak perlu membuka halaman satu demi satu untuk menemukan
bagian yang ingin dibaca. Selain itu, jika sedang membaca sebuah buku, biasanya
pembaca akan melihat daftar isi terlebih dahulu untuk mengetahui kelengkapan isi buku.
Bagi penulis, daftar isi ini akan membantu untuk melihat kembali informasi pada
halaman yang telah ditulis. Tanpa adanya daftar isi, penulis sangat sulit mencari
44
informasi terkait dengan jumlah halaman yang begitu banyak dan melihat urutan tiap-
tiap judul bab tersebut.
Penelitian dan karya ilmiah yang memuat daftar isi juga akan terkesan lebih
profesional dibandingkan tanpa adanya daftar isi. Dalam pembuatannya, daftar isi dapat
dibuat pada 2 metode yaitu secara manual dan secara otomatis.
45
Gambar 1.13
Penggunaan cara First Line, Hanging,
Left dan Right Indent
46
Cara kedua yaitu pada menu Home, arahkan kursor mouse pada menu Paragraph
dan klik yang berada di sudut kanan bawah dan klik. Setelah di klik, maka juga akan
muncul kolom Paragraph yang sama (seperti cara pertama sebelumnya).
klik
Gambar 1.14
Penggunaan cara menu
Paragraph
47
Setelah muncul menu Paragraph, selanjutnya klik Tabs, maka akan keluar menu
Tabs dan klik. Isi tab stop position dengan 15, untuk alignment pilih Right, pada bagian
leader klik angka 2 atau 3. Klik Set dan Ok.
Gambar 1.15
menu Tabs
48
49
tetapi masih banyak pengguna yang belum mengetahui atau belum pernah
menggunakannya. Selain itu, juga ada pengguna yang masih merasa bahwa fitur untuk
membuat daftar isi secara otomatis ini cukup rumit dan akan lebih merepotkan daripada
membuat daftar isi secara manual. Hal tersebut tidaklah benar karena membuat daftar isi
secara otomatis memiliki berbagai manfaat bagi para penulis.
Manfaat menyusun daftar isi secara otomatis akan menjadikan daftar isi dalam
penelitian atau karya ilmiah menjadi lebih rapi sehingga pembaca akan lebih mudah
untuk memahami materi yang akan dibahas oleh penulis. Membuat daftar isi secara
otomatis ini juga lebih mudah dan membutuhkan waktu yang relatif lebih singkat
dibandingkan dengan membuat daftar isi secara manual karena penulis tidak perlu untuk
melihat satu per satu halaman yang ada dalam naskah yang dibuatnya. Lalu bagaimana
cara menggunakan fitur membuat daftar isi secara otomatis di Microsoft Office Word ?
Untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, simak ulasan mengenai langkah
sederhana untuk membuat daftar isi otomatis berikut ini. Berikut adalah penjelasan yang
lebih rinci mengenai pembuatan daftar isi otomatis di Microsoft Office Word.
Langkah pertama yaitu membuka dokumen Microsoft Office Word. Tentu hal
pertama yang perlu dilakukan adalah membuka dokumen Microsoft Office Word yang
ingin dibuatkan daftar isi pada laptop atau komputer digunakan.
50
Kedua, membuat judul atau subjudul pada dokumen di Microsoft Office Word.
Setelah dokumen terbuka, perlu membuat judul atau sub judul yang akan menjadi
penjelasan dari isi atau bagian dalam dokumen yang dikerjakan. Blok judul atau sub
judul yang telah dibuat. Jika judul atau sub judul sudah ada atau sudah selesai dibuat,
blok judul atau sub judul tersebut.
Pada menu Home, pilih heading yang sesuai dengan judul atau sub judul.
Setelah mem blok judul atau subjudul yang terdapat dalam isi dokumen, perlu
mengaktifkan atau memilih tipe heading yang sesuai dengan judul atau sub judul
tersebut. Pilih Heading 1 untuk judul, Heading 2 untuk sub judul, Heading 3 untuk sub-
sub judul dan seterusnya. Setelah memilih tipe heading yang sesuai, kamu dapat
mengatur model heading sesuai dengan yang kamu inginkan. Selanjuntnya lakukan blok
pada heading tersebut di setiap judul atau sub judul yang ada. Berikut adalah pengaturan
model heading yang biasa digunakan dalam penulisan penelitian atau karya ilmiah.
51
Gambar 1.16
Pemilihan Tipe Heading
52
Gambar 1.17
Blok Judul dan sub judul
53
Setelah semua heading telah di blok pada semua judul atau sub judul,
selanjuntnya pilih halaman kosong yang ingin kamu buatkan daftar isi. Umumnya, daftar
isi diletakkan pada bagian awal halaman dokumen, setelah halaman judul atau kata
pengantar. Setelah itu, pilih bagian References yang terdapat pada menu bar. Pada
halaman kosong yang akan digunakan, dapat membuat daftar isi dengan beralih ke
bagian referensi yang terdapat pada menu bar. Klik Table of Content dan pilih jenis atau
format daftar isi yang diinginkan. Dalam tab referensi tersebut, di bagian ujung kiri,
kamu akan menemukan bagian bertuliskan Table of Content. Pilih bagian Table of
Content tersebut. Kemudian kamu akan menemukan beberapa pilihan jenis atau format
daftar isi. Pilih jenis atau format daftar isi yang kamu inginkan. Kamu dapat memilih
Automatic Table 1 atau Automatic Table 2 untuk daftar isi otomatis. Setelah itu,
Microsoft Word akan secara otomatis menampilkan daftar isi dari masing-masing judul
atau sub judul dalam dokumen yang telah dibuat.
54
Gambar 1.18
Penggunaan Table of Content
55
Gambar 1.19
Penggunaan Update Table
56
57
Sebelum membuat nomor halaman yaitu klik pada tab Insert lalu pilih Page
Number, maka akan tampil beberapa opsi untuk menentukan letak nomor halaman yang
terdiri dari :
1. Top of Page berfungsi untuk meletakkan nomor halaman pada bagian atas kertas.
2. Bottom of Page berfungsi untuk meletakkan nomor halaman pada bagian bawah
kertas.
3. Page Margins berfungsi untuk meletakkan nomor halaman pada margin.
4. Current Position berfungsi untuk meletakkan nomor halaman pada posisi kursor yang
sekarang atau disesuaikan.
5. Format Page Number berfungsi untuk mengubah letak nomor halaman secara
manual.
6. Remove Page Numbers berfungsi untuk menghapus nomor halaman yang telah
dibuat.
58
Gambar 1.20
Opsi Page Number
59
I, II, III adalah bentuk angka (1,2,3, dan seterusnya) yang terletak pada bagian bawah
dengan posisi ditengah. Lanjutan BAB - I, II, III, masih menggunakan bentuk angka,
namun nomor halaman terletak di atas dengan posisi di kanan.
i ii 1
3 20 21
Gambar 1.21
Format Nomor Halaman Pada Penulisan Makalah
60
Pastikan semua dokumen menjadi satu file. Disarankan untuk tidak memberi
halaman terlebih dahulu dan pengaturan halaman akan dimulai di langkah selanjutnya.
Tahapan pertama membuat penomoran romawi. Ini karena letaknya di awal-awal
dokumen. Langkah pertama dengan klik Page Number, pilih Bottom of Page dan pilih
Plain Number 2.
Gambar 1.22
Langkah Pertama Membuat Halaman Romawi
61
Selanjutnya langkah kedua, atur format menjadi romawi dengan klik Page
Number, pilih Format Page Numbers, gunakan Number format yang dibutuhkan dan
kemudian klik OK. Secara otomatis semua halaman akan menjadi romawi.
Gambar 1.23
Langkah Kedua Membuat Halaman Romawi
62
Gambar 1.24
Langkah Pertama Membuat Halaman Angka
Langkah kedua, pilih menu Page Layout, pilih Breaks dan klik Continuous.
Maka, posisi BAB - I akan berpindah satu baris ke bawah.
Gambar 1.25
Langkah Kedua
Membuat Halaman
Angka
63
Langkah ketiga, sekarang klik dua kali pada footer BAB - I. Kemudian,
nonaktifkan Link to Previous menjadi tidak aktif. Tujuannya agar halaman tersebut dapat
diatur.
Gambar 1.26
Langkah Ketiga Membuat Halaman Angka
64
Langkah keempat, sekarang pilih menu Insert, klik Page Number, pilih Format
Page Numbers. Atur Number format menjadi angka (1,2, 3, ...) dan klik OK. Sehingga
halaman yang sebelumnya romawi, telah menjadi halaman angka. Begitu juga dengan
halaman selanjutnya akan mengikuti sebagai halaman angka. Selanjutnya tutup menu
Design, klik Close Header and Footer.
Gambar 1.27
Langkah Keempat Membuat Halaman Angka
65
Gambar 1.28
Langkah Kelima Membuat Halaman Angka
66
Langkah keenam, pilih menu Page Layout, klik Breaks dan pilih Continuous.
Biasanya tulisan akan berpindah, bisa ke bawah atau ke samping, tetapi abaikan saja
dahulu. Nanti dapat diperbaiki di akhir. Tujuannya agar halaman ini dengan sebelumnya
bisa dibedakan.
Gambar 1.29
Langkah Keenam Membuat Halaman Angka
67
Langkah ketujuh yaitu klik 2 kali pada header halaman ini. Kemudian,
nonaktifkan Link to Previous sehingga menjadi tidak aktif.
Gambar 1.30
Langkah Ketujuh Membuat Halaman Angka
68
Langkah kedelapan, klik menu Insert, pilih Page Number, pilih Top of Page dan
klik Plain Number 3. Tujuannya yaitu memasukkan penomoran halaman dengan posisi
di kanan atas. Atur Number format menjadi angka 2 dan klik OK. Hasilnya seperti
gambar berikut.
69
Gambar 1.31
Langkah Kedelapan Membuat Halaman Angka
70
71
Gambar 1.32
Langkah Kesembilan Membuat Halaman Angka
72
Gambar 1.33
Langkah Kesepuluh Membuat Halaman Angka
73
Teknik memberi nomor halaman pada makalah penting untuk diketahui oleh
mahasiswa. Memberi halaman pada makalah perlu dilakukan untuk memudahkan
pembaca dalam membaca, selain itu juga membuat makalah yang kita tulis menjadi lebih
rapi.
74
BAB - IV
PENUTUP
Beragam gaya teknik penulisan karya ilmiah, bahkan perbedaan tersebut sepertinya
menjadi warna tersendiri dalam dunia akademik. Ragam tersebut dapat dilihat
antar Perguruan Tinggi dan bahkan dalam satu Perguruan Tinggi itu pun terjadi
perbedaan. Semua gaya dalam penulisan karya ilmiah dapat adalah benar, karena
semuanya lahir secara ilmiah dan dihasilkan secara serius oleh para pakar. Namun dari
semua yang benar itu tentunya juga tidak dapat diambil secara keseluruhan. Pastinya ada
tuntutan untuk konsisten menggunakan salah satu cara yang digunakan dari awal sampai
akhir.
Pedoman Penulisan Makalah ini juga bertujuan untuk mencapai konsistensi
penulisan tersebut dan menyatukan persepsi, cara dan gaya penulisan yang diberlakukan
untuk menulis makalah bagi mahasiswa. Dapat disimpulkan bahwa makalah adalah sebuah
karya tulis ilmiah yang membahas tentang suatu topik tertentu yang tercakup ke dalam ruang
lingkup pengetahuan. Suatu makalah biasanya mempunyai karakteristik yakni hasil kajian
literatur atau laporan pelaksanaan suatu kegiatan, mendemonstrasikan pemahaman mengenai
permasalahan teoritik yang sedang dikaji dalam makalah, menunjukkan kemampuan
75
terhadap isi yang berasal dari berbagai sumber yang dipakai dan mendemonstrasikan
berbagai sumber informasi dari makalah ke dalam satu kesatuan yang utuh.
Dengan demikian, semoga isi Pedoman Penulisan Makalah ini dapat bermanfaat bagi
mahasiswa dalam pengembangan kompetensi bidang penulisan akademik serta memperluas
wawasan ilmu pengetahuan dengan memperoleh kepuasan dari segi intelektual.
76
DAFTAR PUSTAKA
77
78