Anda di halaman 1dari 2

NAMA: MOHAMMAD ALFIANSYAH

KELAS: X BC 1

TUGAS DPK BU MARIA

Laporan Perkembangan Teknologi di Industri Pertelevisian dan Perfilman

I. Perkembangan Teknologi di Industri Pertelevisian

1. Masa Awal (1920-an – 1940-an)

Pada awalnya, industri pertelevisian menggunakan teknologi pemancar radio untuk mengirim sinyal
televisi. Televisi masih dalam tahap eksperimental dan hanya dapat diakses oleh sejumlah kecil
orang. Gambar yang ditampilkan masih hitam-putih dengan kualitas yang rendah.

2. Era Hitam-Putih (1950-an – 1960-an)

Pada periode ini, televisi hitam-putih menjadi populer di kalangan masyarakat. Teknologi pemancar
dan penerima televisi mengalami peningkatan, sehingga kualitas gambar dan suara menjadi lebih
baik. Program-program televisi mulai berkembang, termasuk berita, acara hiburan, dan drama.

3. Perkembangan Warna (1970-an – 1980-an)

Pada tahun 1970-an, televisi berwarna mulai diperkenalkan. Teknologi ini memungkinkan penonton
menikmati tayangan dengan kualitas gambar yang lebih hidup dan menarik. Selain itu,
perkembangan kabel dan satelit memungkinkan penyebaran saluran televisi yang lebih luas.

4. Era Digital (1990-an – sekarang)

Perkembangan teknologi digital mengubah wajah industri pertelevisian. Peralihan dari siaran
analog ke siaran digital memungkinkan peningkatan kualitas gambar dan suara yang signifikan. Selain
itu, teknologi digital juga memungkinkan adanya saluran televisi berbayar, video on demand, dan
interaktifitas yang lebih tinggi.

II. Perkembangan Awal Teknologi Industri Perfilman hingga Masa Kini

1. Era Bisu (1890-an – 1920-an)


Pada awalnya, film masih dalam bentuk bisu dan menggunakan teknologi kamera mekanis. Film-
film pertama hanya berdurasi pendek dan tidak memiliki suara. Namun, perkembangan teknologi
kamera dan proyektor memungkinkan film-film yang lebih panjang dan kompleks.

2. Era Suara (1920-an – 1930-an)

Pada tahun 1927, film suara pertama, “The Jazz Singer”, dirilis. Teknologi suara ini mengubah
industri perfilman secara drastis. Film-film dapat menampilkan dialog dan musik, memberikan
pengalaman yang lebih imersif bagi penonton.

3. Perkembangan Teknologi Kamera dan Efek Visual (1940-an – 1960-an)

Pada periode ini, teknologi kamera dan efek visual mengalami perkembangan pesat. Penggunaan
kamera bergerak dan teknik sinematografi yang inovatif memberikan pengalaman visual yang lebih
menarik. Selain itu, penggunaan efek khusus seperti stop motion dan chroma key juga semakin
populer.

4. Era Digital (1990-an – sekarang)

Perkembangan teknologi digital mengubah industri perfilman secara fundamental. Penggunaan


kamera digital memungkinkan proses produksi yang lebih efisien dan fleksibel. Efek visual yang
semakin realistis dan kemampuan editing yang canggih juga menjadi ciri khas dari era digital ini.
Selain itu, distribusi film melalui platform streaming dan layanan video on demand semakin populer.

Dalam kesimpulannya, perkembangan teknologi di industri pertelevisian dan perfilman telah


mengubah cara kita mengonsumsi konten audiovisual. Dari televisi hitam-putih hingga televisi
berwarna, dan dari film bisu hingga film digital, teknologi terus berkembang untuk memberikan
pengalaman yang lebih baik bagi penonton.

Anda mungkin juga menyukai