Anda di halaman 1dari 8

(JPB) Jurnal Pembelajaran Biologi: Kajian Biologi dan Pembelajarannya

Vol. 6, No. 2, 2019


p-issn : 2355-7192; e-issn : 2613-9936
htpp://ejournal.unsri.ac.id/index.php/fpb
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
BERBASIS PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN MERANCANG
PRODUK DIFUSI OSMOSIS
1
Syamsul Bahri, 2*Hilda Zulkifli, 3Kodri Madang
1
SMK N 8 Palembang
2
Universitas Sriwijaya, Indonesia
*Corresponding author E-mail: hilda.zulkifli@yahoo.com

Received: 16, 10.2019, Revised: 29, 11.2019, Accepted: 29, 11.2019.

ABSTRACT
This study aims to develop a project-based Student Worksheet (LKPD) on the ability to design osmosis
diffusion products for vocational students in Tourism Expertise. This research includes the development
of LKPD which is divided into three phases, namely a preliminary study phase, a product design
development phase, and a product testing phase. The results showed that the LKPD that had been
developed was feasible used well in learning and fulfilled the validation test by experts for the feasibility
of the material (content), presentation (construction) and language with good categories. Student
responses after using LKPD are very good for supporting and completing LKPD while learning. LKPD
tested in Applied Science lessons was able to improve student scores from initial test results with an
average score of 66.5 and final test results with an average score of 75.4.

Keywords:
Diffusion, Osmosis, LKPD based PjBL, Tourism Vocational High School.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis proyek
terhadap kemampuan merancang produk difusi osmosis siswa SMK Bidang Keahlian Pariwisata.
Penelitian ini meliputi pengembangan LKPD yang terbagi dalam tiga fase, yaitu fase studi pendahuluan,
fase pengembangan desain produk, dan fase pengujian produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
LKPD yang telah dikembangkan layak digunakan dengan baik dalam pembelajaran dan memenuhi uji
validasi oleh ahli untuk kelayakan materi (isi), penyajian (konstruksi) dan bahasa dengan kategori baik.
Respon siswa setelah menggunakan LKPD sangat baik untuk mendukung dan menyelesaikan LKPD pada
saat pembelajaran. LKPD yang diuji dalam pelajaran IPA Terapan mampu meningkatkan nilai siswa dari
hasil tes awal dengan skor rata-rata 66,5 dan hasil tes akhir dengan skor rata-rata 75,4.

Kata kunci:
Difusi, Osmosis, LKPD berbasis PjBL, SMK Pariwisata

PENDAHULUAN kurikulum 2013 SMK bidang keahlian


Indonesia memiliki tiga jenjang pariwisata telah digolongkan kelompok
sekolah menengah, yaitu Sekolah Menengah Dasar Bidang Keahlian (C1) yaitu mata
Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA) dan pelajaran IPA Terapan yang karakteristiknya
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), sesuai dengan bidang keahliannya
khususnya SMK memiliki beberapa bidang (Kemendikbud, 2013).
keahlian, salah satunya adalah bidang Saat ini lulusan SMK sebagian besar
keahlian pariwisata. Bidang keahlian tidak melanjutkan ke jenjang perguruan
pariwisata juga menjadikan pelajaran IPA tinggi, sehingga penerapan biologi dalam
sebagai mata pelajaran wajib yang dipelajari kehidupan sehari-hari penting dilakukan
di sekolah. Mata pelajaran IPA di dalam dalam berbagai proses pembelajaran untuk

Page | 62
(JPB) Jurnal Pembelajaran Biologi: Kajian Biologi dan Pembelajarannya
Vol. 6, No. 2, 2019
p-issn : 2355-7192; e-issn : 2613-9936
htpp://ejournal.unsri.ac.id/index.php/fpb
membantu pemahaman peserta didik tentang proses perkecambahan biji-bijian. Berkaitan
konsep-konsep biologi pada mata pelajaran dengan kegiatan sehari-hari ada beberapa
IPA Terapan. Berdasarkan permasalahan kualitas produk makanan yang dikonsumsi
tersebut, maka diperlukan sebuah bahan ajar oleh masyarakat luas yang sangat tergantung
sebagai sarana pendukung dalam proses pada prinsip difusi osmosis. Prinsip ini
pembelajaran yang dapat meningkatkan berhubungan dengan teknik pengeluaran air
keseimbangan aspek kompetensi lulusan, dari dalam sel tumbuhan seperti umbi-
meningkatkan keseimbangan soft skill dan umbian, buah-buahan agar menjadi berbagai
hard skill yang meliputi aspek kompetensi panganan yang memiliki cita rasa yang khas
sikap, keterampilan dan pengetahuan dan renyah.
(Sumar, 2016). Dalam pelaksanaan pembelajaran,
Dengan demikian, penyediaan buku siswa diharapkan memiliki kemampuan
ajar akan sangat membantu peserta didik untuk memilih sendiri proyek dan membuat
dalam belajar dan membantu guru untuk perencanaan pembuatan produk, serta uji
mengajar lebih efektif dan efisien sehingga coba produk dan mengkomunikasikan hasil,
waktu yang tersedia dapat digunakan untuk oleh karena itu perlu dibuatkan panduan
proses belajar mengajar peserta didik lebih bahan ajar berupa LKPD berbasis proyek
intensif dan melakukan latihan-latihan yang sebagai alternatif yang dipandang mampu
diperlukan untuk keterampilan. Hal ini akan meningkatkan pemahaman konsep,
bermuara pada percepatan penguasaan keterampilan berpikir kritis, bekerja secara
pembelajaran mata pelajaran bersangkutan. aktif dan kolaboratif.
Penelitian tentang pengembangan Pembelajaran berbasis proyek
model pembelajaran berbasis proyek dalam merupakan pembelajaran yang berpusat
mata pelajaran IPA Terapan sejalan dengan pada proses, relatif berjangka waktu,
implementasi kurikulum 2013 di SMK berfokus pada masalah, unit pembelajaran
Bidang Keahlian Pariwisata. Penelitian bermakna dengan memadukan konsep-
terfokus pada konsep difusi dan osmosis konsep dari sejumlah komponen baik itu
yang terdapat pada Kompetensi Inti (KI) 3 pengetahuan, disiplin ilmu atau lapangan.
(Pengetahuan) yaitu Kompetensi Dasar Pada pembelajaran berbasis proyek kegiatan
(KD) 3.7 menganalisis difusi dan osmosis pembelajarannya berlangsung kolaboratif
serta pada Kompetensi Inti (KI) 4 dalam kelompok heterogen. Pembelajaran
(Keterampilan) yaitu Kompetensi Dasar berbasis proyek memiliki potensi yang
(KD) 4.7 mengidentifikasi proses difusi dan sangat besar untuk melatih proses berpikir
osmosis yang terjadi di bidang pariwisata siswa yang mengarah pada keterampilan
melalui percobaaan. Konsep difusi dan berpikir kritis siswa. Keterampilan berpikir
osmosis merupakan konsep penting yang kritis dikembangkan di setiap tahapan
digunakan dalam kehidupan sehari-hari pembelajaran berbasis proyek. Siswa
terutama dalam bidang pariwisata yaitu menjadi terdorong di dalam belajar mereka,
pembuatan makanan dan minuman karena guru berperan sebagai mediator dan
masih banyak yang belum menyadari bahwa fasilitator.
gejala yang ditemui dalam kehidupan sehari- Dalam era global menuju revolusi
hari terjadi berdasarkan prinsip difusi dan industri 4.0 dewasa ini, tantangan
osmosis sehingga pada akhirnya mengalami peningkatan mutu dalam berbagai aspek
kesulitan untuk memecahkan masalah yang kehidupan tidak dapat ditawar lagi. Pesatnya
terkait dengan hal tersebut. perkembangan ilmu pengetahuan dan
Dalam pandangan Biologi, konsep teknologi serta tekanan globalisasi yang
osmosis terjadi pada saat proses fotosintesis menghapuskan tapal batas antarnegara,
dimulai dari pergerakan air dari akar hingga mempersyaratkan setiap bangsa untuk
ke daun. Hal lain dapat dilihat juga pada mengerahkan pikiran dan seluruh potensi

Page | 63
(JPB) Jurnal Pembelajaran Biologi: Kajian Biologi dan Pembelajarannya
Vol. 6, No. 2, 2019
p-issn : 2355-7192; e-issn : 2613-9936
htpp://ejournal.unsri.ac.id/index.php/fpb
sumber daya yang dimilikinya untuk bisa Menalar/Membuat Jejaring, dan
bertahan dan bahkan bersaing dalam Mengkomunikasikan) dalam pembelajaran,
perebutan pemanfaatan kesempatan dalam termasuk pembelajaran IPA (Kemendikbud,
berbagai sisi kehidupan, misalnya 2013). Permasalahan dalam penelitian ini
kemampuan dalam merancang produk. Ini adalah bagaimana bentuk LKPD berbasis
berarti perlu adanya peningkatan sikap proyek yang dapat meningkatkan hasil
kompetitif secara sistematik dan belajar. Pengembangan LKPD ini
berkelanjutan sumber daya manusia melalui diharapkan berkontribusi terhadap
pendidikan dan pelatihan. Oleh karena itu, pemecahan permasalahan pembelajaran
pendidikan dewasa ini harus diarahkan pada biologi.
peningkatan daya saing bangsa agar mampu METODE PENELITIAN
berkompetisi dalam persaingan global. Penelitian ini melibatkan 30 orang
Berdasarkan uraian di atas, pendekatan peserta didik di SMK (Sekolah Menengah
pembelajaran Project Based Learning Kejuruan) Muhammadiyah 3 Palembang
memberikan peluang bagi peserta didik Bidang Keahlian Pariwisata Kelas X
untuk meningkatkan bekerja secara mandiri (Sepuluh) Kompetensi Keahlian Tata Boga,
untuk membangun pengetahuannya dalam semester ganjil pada mata pelajaran IPA
pembelajaran dan mewujudkannya dalam Terapan Tahun Pelajaran 2018/2019.
produk nyata, baik dengan sesama teman Peneliti menggunakan model pengembangan
maupun dengan pendidik. Model Rowntree karena model pengembangan ini
Pembelajaran ini cocok diterapkan jika cocok untuk memproduksi produk berupa
pendidik ingin melatih kemampuan bahan ajar cetak dalam hal ini lembar kerja
membangun pengetahuan karena peserta peserta didik (LKPD). Prawiradilaga (2009)
didik bekerja secara nyata. Peserta didik menyatakan bahwa model pengembangan
dalam proses pembelajarannya tidak hanya Rowntree merupakan model yang
menguasai teori-teori yang diperoleh selama berorientasi pada produk, khususnya untuk
pembelajaran, tetapi mampu menerapkannya memproduksi suatu bahan ajar. Model
untuk berperan serta memecahkan berbagai pengembangan Rowntree terdiri atas tiga
persoalan yang dihadapi dalam kehidupan tahap yaitu, 1) tahap perencanaan, 2) tahap
sehari-hari dan kehidupan sosial. Oleh persiapan penulisan, 3) tahap penulisan dan
karena itu, diperlukan sebuah metode untuk penyuntingan.
memfasilitasinya yaitu dengan Untuk subjek evaluasi pada
menggunakan lembar kerja peserta didik pengembangan produk peneliti
berbasis proyek. menggunakan model evaluasi formatif
Langkah-langkah dalam penerapan Tessmer yang meliputi, 1) Self evaluation
model pembelajaran berbasis proyek (PjBL) (evaluasi diri), 2) Expert review (Reviu
yang diterapkan dalam penelitian ini Ahli), 3) One to one evaluation (evaluasi
mengacu pada langkah-langkah yang satu-satu), 4) Small group evaluation
diadaptasi dari Mergendoller (2006), yang (evaluasi kelompok kecil) dan 5) Field test
meliputi: (1) Perencanaan Proyek (Project (Uji lapangan). Alasan digunakannya
Planning), (2) Pelaksanaan Proyek (Project evaluasi Tessmer karena evaluasi ini
Launch), (3) Penyelidikan Terbimbing dan merupakan evaluasi formatif. Menurut
Pembuatan Produk (Guided Inquiry And Suparman (2014), evaluasi formatif dapat
Product Creation), dan (4) Kesimpulan didefinisikan sebagai proses menyediakan,
Proyek (Project Conclution). Model menganalisis dan menggunakan data dan
pembelajaran ini berlandaskan kepada infromasi untuk dijadikan dasar
proses Scientific Approach (pendekatan pengambilan keputusan dalam rangka
saintifik) yang memunculkan kegiatan 5M meningkatkan kualitas produk atau program
(Mengamati, Menanya, Mencoba, instruksional.

Page | 64
(JPB) Jurnal Pembelajaran Biologi: Kajian Biologi dan Pembelajarannya
Vol. 6, No. 2, 2019
p-issn : 2355-7192; e-issn : 2613-9936
htpp://ejournal.unsri.ac.id/index.php/fpb
Pada awal kegiatan dilakukan analisis analisis kebutuhan, data hasil validasi ahli,
kebutuhan dan masalah dalam pembelajaran data respon siswa terhadap pembelajaran
IPA Terapan dan dilanjutkan pengumpulan yang dilaksanakan (one to one dan small
data dengan angket tentang pembelajaran group), Data yang bersifat kualitatif
berbasis proyek. Dari data-data yang dianalisis secara deskriptif untuk
diperoleh dianalisis dan dijadikan acuan menemukan kecenderungan-kecenderungan
untuk membuat desain LKPD Produk yang yang muncul pada saat penelitian sedangkan
dihasilkan pada penelitian ini adalah LKPD data kuantitatif dianalis dengan uji statistik.
bagi siswa yang akan digunakan dalam Indikator keberhasilan penelitian ini adalah:
pembelajaran untuk meningkatkan 1) Kriteria keberhasilan dari LKPD yang
kemampuan merancang produk difusi telah dikembangkan, jika bahan ajar yang
osmosis. Sebelum digunakan LKPD perlu telah dikembangkan dalam kategori
diketahui kelayakan dengan melakukan layak/baik digunakan tanpa revisi atau
penilaian kelayakan LKPD oleh ahli dengan dengan sedikit revisi; 2) Mendapat respon
cara memberikan angket tanggapan dengan positif dari siswa; 3) Siswa dapat
kriteria sangat baik, baik, kurang baik, dan menggunakan LKPD yang telah
tidak baik. Uji coba produk bahan ajar dikembangkan sehingga penguasaan materi
diterapkan pada pembelajaran IPA Terapan difusi osmosis lebih meningkat.
materi difusi osmosis. Uji coba produk ini
juga dilakukan pada pengamatan HASIL DAN PEMBAHASAN
keterlaksanaan pembelajaran IPA materi Pada tahap studi pendahuluan telah
difusi osmosis berbasis proyek. Pada akhir dilakukan analisis kebutuhan dan masalah
pembelajaran siswa diberikan angket untuk pembelajaran IPA materi difusi osmosis
mengetahui tanggapan terhadap melalui angket dengan siswa yang belajar
pembelajaran yang dilaksanakan. mata pelajaran IPA yang kemudian
Instrumen yang digunakan untuk dikumpulkan datanya yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam penelitian ini pengembangan desain LKPD. Hasil angket
yaitu: 1) Angket skala Likert, terdiri dari menunjukkan bahwa metode selama ini
angket uji validasi ahli dan angket respon yang digunakan menggunakan metode
siswa (one to one dan small group) terhadap eksperimen. Siswa melakukan eksperimen
pembelajaran yang dilaksanakan. Angket uji dengan menggunakan petunjuk praktikum
validasi dimaksudkan untuk memvalidasi dan setelah selesai melaksanakan praktikum
desain (konstruksi), materi (isi), dan bahasa. diminta untuk membuat laporan hasil
LKPD yang divalidasi oleh ahli untuk praktikum dan diberikan penilaian.
mengetahui kualitas LKPD terutama Sebenarnya pada pembelajaran materi
menyangkut komponen kelayakan isi, difusi osmosis ini siswa dituntut untuk
komponen penyajian dan komponen mengisi pertanyaan-pertanyaan di LKPD
kebahasaan. Angket respon siswa yang digunakan untuk praktikum sesuai
dimaksudkan untuk mengetahui respon yang ada dalam petunjuk praktikum dan
siswa terhadap pembelajaran IPA materi berformat verifikasi saja. Apabila kegiatan
difusi osmosis berbasis proyek yang praktikum berformat "verifikasi", maka
dilaksanakan; 2) Instrumen tes materi difusi fakta yang diamati menjadi bukti konkret
osmosis untuk mengetahui pengaruh kebenaran konsep atau prinsip yang
penggunaan LKPD berbasis proyek untuk dipelajarinya (Rustaman, 2003). Agar
meningkatkan keterampilan berpikir kritis kegiatan praktikum tidak bersifat verifikasi,
peserta didik (siswa). maka peserta didik perlu diberi kebebasan
Data yang diperoleh dalam penelitian merancang sendiri karena dengan
ini berupa data kualitatif dan kuantitatif. merancang sendiri ide-ide peserta didik bisa
Ada empat data yang dikumpulkan yaitu dituangkan ke dalam rancangan yang dibuat

Page | 65
(JPB) Jurnal Pembelajaran Biologi: Kajian Biologi dan Pembelajarannya
Vol. 6, No. 2, 2019
p-issn : 2355-7192; e-issn : 2613-9936
htpp://ejournal.unsri.ac.id/index.php/fpb
dan dapat melatih keterampilan berpikir coba hasil/produk, 5) Mengkomunikasikan
tingkat tinggi peserta didik diantaranya hasil, 6) Mengevaluasi pengalaman. LKPD
problem solving, making decision, critical yang dikembangkan juga menjelaskan
thinking and creative thinking (Fatmawati, eksperimen proses difusi (Pembelajaran I),
2011). menjelaskan eksperimen proses osmosis
Hasil angket dengan siswa mata (Pembelajaran II), praktikum berbasis
pelajaran IPA dan kajian kurikulum tahun proyek (Pembelajaran III). LKPD yang telah
2013 bahwa pembelajaran IPA di SMK dikembangkan divalidasi untuk penilaian
perlunya menerapkan model pembelajaran kelayakan dan masukan pakar (ahli) untuk
berbasis proyek. Siswa merasa kurang perbaikan desain. Butir-butir penilaian
tertarik dan sulit untuk memahami materi LKPD terdiri dari komponen kelayakan isi,
difusi osmosis saat pembelajaran komponen penyajian (konstruksi),
berlangsung dikarenakan hanya metode komponen kebahasaan.
ceramah (teaching center). Studi literatur Hasil uji validasi LKPD untuk setiap
tentang pembelajaran proyek juga dilakukan komponen menunjukkan nilai komponen
untuk melihat potensi apabila menerapkan kelayakan isi 92% dengan kriteria
pembelajaran proyek dalam pembelajaran layak/baik untuk digunakan, hasil respon
IPA materi difusi osmosis yang dapat ahli materi melalui perhitungan indeks V
meningkatkan keterampilan (skill) serta Aiken didapatkan 0,92. Nilai komponen
memberikan pengalaman dan bekal siswa penyajian (konstuksi) 94% dengan kriteria
sebagai calon enterpreneurship dan juga layak/baik untuk digunakan, melalui
dapat melanjutkan ke perguruan tinggi, hal perhitungan indeks V Aiken didapatkan
ini sesuai dengan tuntutan kurikulum tahun 0,94. Sedangkan nilai komponen kebahasaan
2013. 85% dengan kriteria layak/baik digunakan
Hasil-hasil penelitian terdahulu, dengan revisi, melalui perhitungan indeks V
penerapan pembelajaran berbasis proyek Aiken didapatkan 0,85. Adapun kategori
berpengaruh terhadap keterampilan berpikir Indeks V Aiken, Jika indeksnya kurang atau
kritis dan sikap terkait sains peserta didik sama dengan 0,4 dikatakan validitasnya
SMP (Kurniawan, 2012); terdapat perbedaan kurang, 0,4 – 0,8 dikatakan validitasnya
pemahaman konsep dan keterampilan sedang dan jika lebih besar dari 0,8
berfikir kritis peserta didik antara peserta dikatakan sangat valid.
didik yang mengikuti pembelajaran berbasis Dari hasil validasi ahli dalam LKPD
proyek dan peserta didik yang belajar yang dikembangkan masih terdapat
dengan pembelajaran konvensional kekurangan dari komponen kebahasaan yang
(Sastrika, et al, 2013); penerapan perlu disempurnakan sebelum digunakan
pembelajaran berbasis proyek dapat untuk keperluan uji coba terbatas. LKPD
mengoptimalkan hasil belajar peserta didik yang sudah divalidasi dan diperbaiki aspek
ranah keterampilan kognitif, keterampilan materi (isi), desain (konstruk), bahasa
pemecahan masalah, dan keterampilan kemudian diujicobakan pada siswa yang
psikomotorik (Widodo, 2017). berjumlah 30 orang yang mempelajari
Berdasarkan analisis kebutuhan dan materi difusi osmosis. Setelah selesai
masalah dalam studi pendahuluan, dibuatlah pembelajaran siswa diminta untuk
desain LKPD berbasis proyek yang dapat memberikan respon melalui angket untuk
meningkatkan kemampuan merancang mengetahui kelayakan LKPD dan
produk difusi osmosis. Desain LKPD kemudahan dalam mendapatkan informasi
berbasis proyek dikembangkan dari tahapan materi untuk melaksanakan pembelajaran
pembelajaran proyek yaitu: 1) Penentuan proyek.
Judul Proyek, 2) Mendesain Perencanaan Hasil uji coba terbatas melalui angket
proyek, 3) Pelaksanaan Proyek, 4) Menguji respon siswa dapat dilihat pada Tabel 1.

Page | 66
(JPB) Jurnal Pembelajaran Biologi: Kajian Biologi dan Pembelajarannya
Vol. 6, No. 2, 2019
p-issn : 2355-7192; e-issn : 2613-9936
htpp://ejournal.unsri.ac.id/index.php/fpb
membuat rumusan masalah, tujuan,
Tabel 1. Hasil respon siswa tentang penggunaan menentukan langkah-langkah pembuatan
LKPD percobaan. Merencanakan aktivitas yaitu
Butir Persen- Rata- Keterangan peserta didik merencanakan proyek sesuai
Penilaian tase(%) rata (%)
pada konteks belajar yang telah ditetapkan.
Uji satu- 87 87,5 LKPD
satu Layak/baik Memproses proyek yaitu peserta didik
Uji 88 dipergunakan membuat rancangan proyek yang akan
kelompok dalam digarap.
kecil pembelajaran Penerapan aktivitas untuk
IPA materi
menyelesaikan proyek, yaitu peserta didik
difusi osmosis
dan sedikit ada mengerjakan proyek berdasarkan rancangan,
perbaikan. membuat laporan/makalah terkait dengan
proyek, mempresentasikan proyek,
Perolehan skor rata-rata tes awal dan tes sedangkan guru menilai kinerja peserta
akhir siswa dapat dilihat pada Tabel 2. didik. Pendidik (guru) lebih banyak
Tabel 2. Perbandingan Skor Tes Awal dan Tes berposisi sebagai pengarah, pembimbing,
Akhir pemberi fasilitas, dan motivator dalam
Jumla pembelajaran. Keadaan seperti ini sangat
h Tes Awal Tes Akhir berpotensi untuk membangun konsep pada
Rata-
rata 66,4 75,4
diri peserta didik secara mandiri. Konsep-
konsep yang ditemukan melalui
Dari hasil angket kegiatan pembelajaran secara mandiri menjadi lebih
pembelajaran siswa sangat aktif mengikuti bermakna.
tahapan-tahapan pembelajaran berbasis Pembelajaran berbasis proyek
proyek dari tahapan penentuan judul proyek merupakan metode yang menggunakan
sampai tahap evaluasi proyek. Siswa banyak belajar kontekstual, dimana para peserta
berkonsultasi kepada guru pada saat didik berperan aktif untuk memecahkan
pelaksanaan proyek apabila menemui masalah, mengambil keputusan, meneliti,
kendala dalam penyelesaian proyek. Pada mempresentasikan, dan membuat dokumen.
saat presentasi hasil proyek siswa saling Pembelajaran berbasis proyek dirancang
bertanya dan berpendapat terhadap proyek untuk digunakan pada permasalahan
yang dikerjakan oleh kelompok lainnya. Hal kompleks yang diperlukan peserta didik
ini sejalan dengan teori pembelajaran dalam melakukan investigasi dan
proyek, peserta didik yang mengikuti memahaminya. Pembelajaran berbasis
pembelajaran berbasis proyek mendapatkan proyek memiliki kecocokan terhadap konsep
ruang lebih luas untuk belajar secara inovasi pendidikan, terutama dalam hal
mandiri. sebagai berikut, pembelajar memperoleh
Penerapan model pembelajaran pengetahuan dasar (basic sciences) yang
berbasis proyek di kelas, di mulai dengan berguna dalam memecahkan masalah,
menetapkan tema proyek yaitu pengajar pembelajar secara aktif dan mandiri dengan
menetapkan tema proyek sesuai dengan sajian materi terintegrasi dan relevan dengan
materi yang dibahas. Menetapkan konteks kenyataan sebenarnya, pembelajar mampu
belajar yaitu pengajar menyiapkan berpikir kritis dan mengembangkan inisiatif.
lingkungan belajar yang mendukung proses Pembelajaran berbasis proyek
pembelajaran, misalnya menetapkan memberikan kesempatan kepada peserta
pembagian kelompok dalam diskusi. didik untuk bekerja berkelompok atau secara
Konteks belajar yang dilakukan saat proses individual dan memberikan kesempatan
pembelajaran berlangsung, yaitu peserta untuk mengembangkan ide-ide dan solusi
didik melakukan inkuiri, seperti mampu realistik, sehingga pembelajaran berpusat

Page | 67
(JPB) Jurnal Pembelajaran Biologi: Kajian Biologi dan Pembelajarannya
Vol. 6, No. 2, 2019
p-issn : 2355-7192; e-issn : 2613-9936
htpp://ejournal.unsri.ac.id/index.php/fpb
pada peserta didik bukannya berpusat pada memanfaatkan pencarian berbagai sumber,
guru. Perubahan peran guru merupakan berpikir kritis, dan mempunyai keterampilan
salah satu kunci dalam proses pembelajaran pemecahan masalah dengan baik, akan
inovatif, dimana perubahan guru dari mampu melengkapi proyek mereka (Sastrika
sebagai sumber pengetahuan dengan seorang et al., 2013).
fasilitator pembelajaran. Penugasan-penugasan pada
Proses penyelidikan mendorong pembelajaran berbasis proyek akan
peserta didik untuk mengidentifikasi apa merangsang seluruh indra peserta didik
yang mereka sudah tahu, sehingga mereka untuk mengerjakan tugas tugas ataupun
dapat mengidentifkasi kebutuhan belajar permasalahan-permasalahan yang diberikan
mereka sendiri. Sifat eksplorasi dalam oleh pengajar, sehingga peserta didik akan
proses pembelajaran berbasis proyek terbiasa aktif dan kreatif dalam
penyelidikan memungkinkan peserta didik menyelesaikan permasalahan yang ada
untuk melihat ide-ide dalam cara yang (Nurohman, 2008). Dengan demikian,
berbeda dan mempromosikan pemikiran model pembelajaran berbasis proyek
kritis tentang masalah yang mereka hadapi. memberikan hasil keterampilan (skill)
Model pembelajaran berbasis proyek peserta didik akan meningkat.
memberikan peluang kepada peserta didik
secara bebas melakukan kegiatan untuk
kegiatan percobaan, mengkaji literatur SIMPULAN
diperpustakaan, melakukan browsing di Berdasarkan hasil penelitian yang
internet, dan berkolaborasi dengan pendidik. telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
Oleh karena itu sumber belajar menjadi sebagai berikut:
lebih terbuka dan bervariasi, termasuk dalam 1. LKPD berbasis proyek yang telah
mengeksplorasi lingkungan. Akibatnya, dikembangkan layak/baik digunakan dalam
peserta didik akan belajar penuh dengan pembelajaran dan memenuhi uji validasi
kesungguhan karena termotivasi oleh oleh ahli untuk komponen kelayakan isi,
keinginan untuk menjawab pertanyaan yang penyajian (konstruk) dan kebahasaan dengan
telah diajukan sehingga pembelajaran kategori baik.
menjadi lebih efektif dan bermakna. 2. Respon siswa setelah menggunakan
Pembelajaran berbasis proyek juga LKPD sangat baik untuk menunjang dan
dapat membantu peserta didik dalam melengkapi bahan ajar pada saat
mengembangkan banyak kemampuan pembelajaran materi difusi osmosis.
seperti kemampuan fisik, intelektual, sosial, 3. LKPD yang diujicobakan dalam
emosional, dan moral yang merupakan pembelajaran materi difusi osmosis mampu
kemampuan peserta didik yang perlu meningkatkan nilai penguasaan siswa dilihat
dikembangkan. Terutama dalam hal ini dari hasil tes awal dengan rerata skor 66,5
kemampuan berpikir kritis peserta didik dan hasil tes akhir dengan rerata skor 75,4.
akan terlatih jika digunakan model
pembelajaran berbasis proyek dalam
pembelajaran. Hal ini sejalan dengan REFERENSI
penelitian yang menyimpulkan bahwa Departemen Pendidikan Nasional. (2006).
pembelajaran berbasis proyek dapat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
menuntun seseorang untuk berlatih dan (KTSP). Jakarta: Departemen
memahami berpikir kompleks dan Pendidikan Nasional.
mengetahui bagaimana Fatmawati, B. (2011). Pembekalan
mengintegrasikannya dalam bentuk Kemampuan Merancang Proyek
keterampilan yang sering dikaitkan dengan Untuk Meningkatkan Keterampilan
kehidupan sehari-hari, mampu Berpikir Kreatif Mahasiswa Melalui

Page | 68
(JPB) Jurnal Pembelajaran Biologi: Kajian Biologi dan Pembelajarannya
Vol. 6, No. 2, 2019
p-issn : 2355-7192; e-issn : 2613-9936
htpp://ejournal.unsri.ac.id/index.php/fpb
Perkuliahan Mikrobiologi Berbasis
Proyek. Disertasi Doktor pada
Program Pascasarjana Universitas Rustaman, N,Y. (2002). Perencanaan dan
Pendidikan Indonesia: tidak Penilaian Praktikum di Perguruan
diterbitkan. Tinggi. Disiapkan untuk Program
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Applied Approach Bagi Dosen UPI
Republik Indonesia. (2013). Materi Tahun 2002.
Pelatihan Guru: Implementasi Rustaman, N.Y. (2005). Strategi Belajar
Kurikulum 2013 SMA/MA. Jakarta: Menagajar Biologi. Malang: UM
Kemendikbud. Press.
Kemendikbud. (2013). Undang-Undang Sastrika, K, I. A., Sadia, W., dan
Republik Indonesia No. 32 Tahun Muderawan, I. W. (2013). Pengaruh
2003 tentang Standar Nasional Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Pendidikan. Jakarta: Sinar Grafika. Terhadap Pemahaman Konsep Kimia
Kurniawan, A. (2012). Pengaruh Model dan Keterampilan Berpikir Kritis.
Pembelajaran Berbasis Proyek Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis IPA Indonesia, 3(1).
dan Sikap Terkait Sains Peserta didik Sugiyono. (2008). Metode Penelitian
SMP (Studi Esperimen di SMP Negeri kuantitatif, kualitatif dan R&D.
4 Singaraja). Jurnal Pendidikan IPA, Jakarta: Alfabeta.
2(1). Sumar, W.T., dan Razak, I.A. (2016).
Mergendoller, J.R. (2006). Project Based Strategi Pembelajaran dalam
Learning Handbook,2nd edition. Implementasi Kurikulum Berbasis Soft
Novato, CA: Buck Institute for Skill. Yogyakarta: Deepublish.
Education.
Nurohman S. (2008). Pendekatan project
based learning sebagai upaya
internalisasi scientific method bagi
mahasiswa calon guru fisika.
Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.
Prawiradilaga, D.S. (2009). Prinsip Disain
Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Widodo, G., & Joko, J. (2015).


Pengembangan Dan Implementasi
Perangkat Pembelajaran Berbasis
Proyek. Innovation of Vocational
Technology Education, 11(1).

Page | 69

Anda mungkin juga menyukai