Dalam Muhammadiyah, Niat tidak dilafadzkan seperti mengucapkan Usalli Sunnatal dan
seterusnya. Bagi mereka dengan dalil kuat yang dimiliki, hal itu adalah lafadz. Sementara Niat
adalah terbetik dalam hati.
Saat seseorang yang ada di lokasi jenazah kemudian mengambil Air Wudhu untuk
ikut mensholati, maka itu sama dengan telah berniat.
َك َم ا،َع لى ُم َح َّمٍد َو آِل ُم َح َّمٍد َو َب اِر ْك, َك َم ا َص َّلْيَت َع لى ِاْب َر اِهْي َم َو آِل ِاْب َر اِهْي َم،َاّٰل لُهَّم َص ِّل َع لى ُم َح َّمٍد َو َع لى آِل ُم َح َّمٍد
َو آِل ِاْب َر اِهْي َم ِاَّن َك َح ِمْي ٌد َم ِجْي ٌد َب اَر ْك َت َع لى ِاْب َر اِهْي َم
Allāhumma Salli ‘Alā Muhammad – Wa ‘Alā Āli Muhammad – Kamā Sallaita ‘Alā
Ibrāhīm – Wa Āli Ibrāhīm – Wa Bārik ‘Alā Muhammad Wa Āli Muhammad – Kamā
Bārakta ‘Alā Ibrāhīm – Wa Āli Ibrāhīm – Innaka Hamīdum Majīd
Artinya: “Ya Allah (YA Tuhan Kami), limpahkanlah kemurahanMu kepada Nabi
Muhammad SAW Beserta keluargany. Sebagaimana telah Engkau limpahkan
(kemurahanmu) kepada Nabi Ibrahim beserta keluarganya. Berkahilah Nabi
Muhammad SAW dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberkahi Nabi
Ibrahim bersama keluarganya. Sesungguhnya Engkau Dzat yang Maha Terpuji dan
Maha Mulia”.
َاّٰل لُهَّم اْغ ِفْر َلُه َو اْر َح ْم ُه َو َع اِفِه َو اْع ُف َع ْن ُه َو َأْك ِر ْم ُنُزَلُه َو َو ِّسْع ُم ْد َخ َلُه َو اْغ ِس ْل ُه ِبَماٍء َو َّثْل ٍج َو َبَر ٍد َو َن ِّقِه ِمَن اْل َخ َط اَي ا َك َم ا
ُيَن َّقى الَّث ْو ُب اَأْلْب َي ُض ِمَن الَّد َن ِس َو َأْبِد ْل ُه َد اًر ا َخ ْيًر ا ِمْن َد اِر ِه َو َأْه اًل َخ ْيًر ا ِمْن َأْه ِلِه َو َز ْو ًج ا َخ ْيًر ا ِمْن َز ْو ِجِه َو ِقِه ِفْت َن َة
Artinya: “Ya Allah! Berilah ampunan baginya serta rahmatilah dia. Selamatkanlah
serta ampunilah ia. Berilah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya
(Dialam barzakh), mandikanlah ia dengan air, es dan salju. Bersihkanlah dia dari
kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah
baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya, keluarga yang lebih baik dari
keluarganya semula, isteri yang lebih baik dari isterinya semula. Masukkanlah ia ke
dalam surga, lindungilah dari adzab kubur dan adzab neraka.”
َأ َأ ّٰل ُأْنَث َاّٰل لُهَّم اْغ ِفْر ِلَح ِّي َن ا َو َمِّيِتَن ا َو َص ِغْي ِر َن ا َو َك ِبْي ِر َن ا َو َذ
َك ِر َن ا َو اَن ا َو َش اِهِد َن ا َغ اِئِبَن ا َا لُهَّم َم ْن ْح َي ْي َت ُه ِم َّن ا َف ْح ِيِه َع َلى اِإْلْس اَل ِم
َت َو َّفْي َت ُه ِم َّن ا َفَت َو َّفُه َع َلى اِإْل ْي َم اِن َاّٰل لُهَّم اَل َت ْح ِر ْم َن ا َأْج َر ُه َو اَل ُتِض َّلَن ا َب ْع َد ُه َو َم ْن
Artinya: “Ya Allah ampunilah kami, baik yang masih hidup maupun yang telah mati,
yang kecil maupun yang besar, laki-laki maupun perempuan, yang tampak maupun
yang tidak tempak, Ya Allah siapa yang Engkau hidupkan dari kami maka
hidupkanlah dia di atas Islam. Dan siapa yang engkau wafatkan maka wafatkanlah dia
di atas Iman. Ya Allah janganlah Engkau halangi kami akan pahalanya dan janganlah
Engkau sesatkan kami sepeninggalnya.”
Diatas itu adalah doa untuk jenazah dewasa. Akan tetapi jika jenazah anak-anak maka
berikut tambahan doanya. Dibaca pada takbir ketiga
Artinya: “Ya Allah jadikanlah dia tabungan, pendahulu dan pahala untuk kami”
- Selanjutnya memasuki bacaan takbir keempat
- Setelah takbir ke empat membaca salam.