DAFTAR ISI 1
KATA PENGANTAR 2
IKHTISAR EKSEKUTIF 3
BAB I PENDAHULUAN ………….………………………………….…….................. 7
A. LATAR BELAKANG .….…………………………..……….......................... 8
B. KONDISI DAN SUMBER DAYA MANUSIA …………………………. 9
C.TUGAS POKOK DAN FUNGSI ..………................................................... 10
D. STRUKTUR ORGANISASI .……………………………………………… 12
E. PERMASALAHAN DAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2021………. 15
F. MAKSUD DAN TUJUAN……………………………………………….. 16
E. DASAR HUKUM ……………………………………………………………. 17
F. SISTEMATIKA LAPORAN………………………………………………….
LAMPIRAN
DOKUMEN FORMULIR PENETAPAN KINERJA 2021 LEMBAGA PEMASYARAKATAN
NARKOTIKA KLAS IIA JAKARTA
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillaah, puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa
Ta’ala, dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang
professional, akuntabel, sinergi, transparan dan inovatif sebagai
wujud pertanggungjawaban dalam mencapai visi, misi, tujuan
dan sasaran serta dalam rangka pelaksanaan good governance,
Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta telah
dapat merumuskan dan menyusun Laporan Kinerja Tahun
2021. Sesuai dinamika perkembangan yang terjadi.
Laporan Kinerja ini disusun berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang baru yaitu Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor
53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata
Cara Reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dimana peraturan tersebut telah
menggantikan peraturan yang lama yaitu Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor
7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor
29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dimana kedua peraturan yang lama tersebut
dinyatakan sudah tidak berlaku lagi.
Laporan Kinerja ini merupakan deskripsi atas hasil kinerja dari seluruh kebijakan,
program, kegiatan yang didasarkan pada visi, misi, tujuan dan sasaran sebagaimana
telah ditetapkan, termasuk didalamnya aspek keuangan.
Kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan kontribusi dalam
penyelesaian Laporan Kinerja Tahun 2021 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2021
ini, kami sampaikan ucapan terima kasih, dan mohon sumbang saran untuk
penyempurnaan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah tahun anggaran
yang akan datang.
BAYU IRSAHARA
NIP. 19790804 200012 1 1001
2
IKHTISAR EKSEKUTIF
3
Program yang dilaksanakan pada tahun 2021 antara lain:
1. Program Pembinaan dan Penyelenggaraan Pemasyarakatan;
Sedangkan sasaran kegiatan yang dilaksanakan adalah:
1. Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemasyarakatan
2. Tersusunnya Dokumen Perencanaan Penganggaran dan Pelaporan;
3. Meningkatnya Pelayanan Pembinaan Narapidana di wilayah sesuai standar;
4. Meningkatnya Pelayanan Perawatan Narapidana/ Tahanan di wilayah sesuai
standar;
5. Meningkatnya Pelayanan Informasi dan Kerjasama Pemasyarakatan di wilayah
sesuai standar;
6. Meningkatnya Pelayanan Keamanan dan Ketertiban di wilayah sesuai standar;
7. Layanan Perkantoran.
Dari sasaran tersebut, terdapat indikator-indikator yang akan dicapai antara lain:
1. Indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan pemasyarakatan
2. Tersusunnya dokumen rencana kerja, anggaran UPT Pemasyarakatan dan
pelaporan yang akuntabel dan tepat waktu;
3. Persentase Narapidana yang mendapatkan pembinaan kepribadian, latihan
keterampilan dan kegiatan kerja Produksi sesuai standar;
4. Persentase Narapidana yang mendapatkan pelayanan integrasi (Asimilasi, PB, CB,
CMB) dan pendayagunaan TPP sesuai standar;
5. Persentase Narapidana/Tahanan yang mendapatkan pelayanan kebutuhan dasar
dan Kesehatan Lingkungan sesuai standar;
6. Jumlah narapidana narkotika yang memperoleh layanan rehabilitasi;
7. Persentase layanan informasi dan kerjasama sesuai standar;
8. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti sesuai standar;
9. Persentase pencegahan gangguan keamanan dan pemeliharaan keamanan sesuai
standar;
10. Persentase ganguan Keamanan yang di tindak dan ditanggulangi sesuai standar;
11. Jumlah Layanan Perkantoran
Uraiannya adalah sebagai berikut :
1. Sasaran Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemasyarakatan diukur melalui
indikator kinerja antara lain:
a. Indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan pemasyarakatan terealisasi
mencapai 97,50%
2. Sasaran Tersusunnya Dokumen Perencanaan Penganggaran dan Pelaporan diukur
melalui indikator kinerja antara lain:
a. Tersusunnya dokumen rencana kerja, anggaran UPT Pemasyarakatan dan
pelaporan yang akuntabel dan tepat waktu terealisasi mencapai 100%
4
3. Sasaran Meningkatnya Pelayanan Pembinaan Narapidana di wilayah sesuai standar
antara lain:
a. Persentase Narapidana yang mendapatkan pembinaan kepribadian, latihan
keterampilan dan kegiatan kerja Produksi sesuai standar terealisasi mencapai
99,29%.
b. Persentase Narapidana yang mendapatkan pelayanan integrasi (Asimilasi,
PB, CB, CMB) dan pendayagunaan TPP sesuai standar terealisasi mencapai
89,62%
4. Sasaran Meningkatnya Pelayanan Perawatan Narapidana/ Tahanan di wilayah
sesuai standar antara lain:
a. Persentase Narapidana/Tahanan yang mendapatkan pelayanan kebutuhan
dasar dan Kesehatan Lingkungan sesuai standar terealisasi mencapai 100 %
b. Jumlah narapidana narkotika yang memperoleh layanan rehabilitasi
terealisasi mencapai 620 orang
5. Sasaran Meningkatnya Pelayanan Keamanan dan Ketertiban di wilayah sesuai
standar antara lain:
a. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti sesuai standar terealisasi
mencapai 100%
b. Persentase pencegahan gangguan keamanan dan pemeliharaan keamanan
sesuai standar terealisasi mencapai 100%
c. Persentase ganguan Keamanan yang di tindak dan ditanggulangi sesuai
standar terealisasi mencapai 100%
6. Sasaran Layanan Perkantoran antara lain:
a. Jumlah Layanan Perkantoran realisasi mencapai 100%
5
Demikian penyampaian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Lembaga
Pemasyarakatan Klas IIA Narkotika Jakarta.Kiranya dapat bermanfaat bagi para pihak
yang terkait dengan penggunaan informasi dan data yang memuat dalam laporan ini.
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.
7
B. KONDISI DAN SUMBER DAYA MANUSIA
1 Tata Usaha 21
2 Bimbingan Narapidana dan Anak Didik 63
3 Administrasi Keamanan dan Ketertiban 11
4 Kegiatan Kerja 11
5 Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan 14
6 Regu Pengamanan 110
7 Regu Portir 16
8 Perbantukan di KPK 1
9 Perbantukan di Kanwil Kumham DKI 1
10 Dalam Proses Hukdis -
11 Dalam Proses Pengunduran Diri 2
TOTAL 250
8
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
1. Blok A, yaitu blok yang mempunyai kapasitas kamar sebanyak 60 kamar dan tiap-
tiap kamar memiliki kapasitas 7 orang. Dengan demikian blok ini mampu
menampung WBP narkotika dan psikotropika sebanyak 420 orang.
2. Blok B, yaitu blok yang mempunyai kapasitas kamar sebanyak 324 kamar. Blok ini
merupakan blok terbanyak jumlah kamarnya. Namun demikian pada tiap-tiap kamar
hanya diperuntukan 1 orang sehingga daya tampungnya pun sesuai dengan jumlah
kamar yang ada.
3. Blok C, yaitu blok yang mempunyai kapasitas kamar sebanyak 48 kamar dan tiap-
tiap kamar memiliki kapasitas 3 orang. Dengan demikian blok ini mampu
menampung WBP narkotika dan psikotropika sebanyak 144 orang.
4. Blok S, yaitu blok yang mempunyai kapasitas kamar sebanyak 36 kamar dan tiap-
tiap kamar memiliki kapasitas 5 orang. Dengan demikian blok ini mampu
menampung WBP narkotika dan psikotropika sebanyak 180 orang.
5. Blok Isolasi, yaitu blok yang mempunyai kapasitas kamar sebanyak 16 kamar
dengan kapasitas penghuni sebanyak 16 orang.
9
1. Melaksanakan pembinaan narapidana /anak didik kasus narkotika.
2. Memberikan bimbingan, terapi dan rehabilitasi narapidana / anak didik kasus
narkotika.
3. Melakukan bimbingan sosial/kerohanian.
4. Melakukan pemeliharaan keamanan dan tata tertib Lapas.
5. Melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga.
D. STRUKTUR ORGANISASI
Berikut ini bagan struktur organisasi Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor : M.04.PR.07.03 Tahun 2003
Tentang Pembentukan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Pematang Siantar Lubuk
Linggau, Bandar Lampung, Jakarta, Bandung, Nusakambangan, Madiun, Pamekasan,
Martapura, Bangli, Maros, Jayapura
10
Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Narkotika Jakarta dipimpin oleh seorang Kepala
Lembaga Pemasyarakatan yang membawahi :
1. Sub Bagian Tata Usaha memiliki tugas/fungsi Melakukan urusan
kepegawaian,keuangan,surat-menyurat,perlengkapan dan rumah tangga, terdiri
dari :
a. Urusan Kepegawaian dan Keuangan
b. Urusan Umum
2. Seksi Bimbingan Napi/Anak Didik memiliki tugas/fungsi Melakukan registrasi,
statistik dan dokumentasii sidik jari narapidana; memberikan bimbingan
pemasyarakatan; mengurus kesehatan dan perawtan narapidana/anak didik,
terdiri dari:
a. Sub Seksi Registrasi.
b. Sub Seksi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan
3. Seksi Kegiatan Kerja memiliki tugas/fungsi Memberikan bimbingan latihan kerja,
mempersiapkan fasilitas sarana kerja, mengelola hasil kerja, terdiri dari:
a. Sub Seksi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan hasil Kerja
b. Sub Seksi Sarana Kerja
4. Seksi Administrasi Keamanan dan Ketertiban memiliki tugas/fungsi Mengatur
jadwal, penggunaan perlengkapan dan pembagian tugas pengamanan;
menerima laporan harian dan berita acara dr satuan pengaman yg bertugas,
terdiri dari :
a. Sub Seksi Keamanan
b. Sub Seksi Pelaporan dan Tata Tertib
5. Kesatuan Pengamanan Lapasmemiliki tugas/fungsi Melakukan penjagaan dan
pengawasan terhadap narapidana; melakukan pemeliharaan kamtib; melakukan
pengawalan penerimaan, penempatan dan pengeluaran narapidana; melakukan
pemeriksaan terhadap pelanggaran keamanan; membuat laporan harian dan
berita acara pelaksanaan pengamanan., terdiri dari Petugas-petugas
Pemasyarakatan.
11
E. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI DAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2020
Permasalahan / Hambatan, Upaya dan Saran Pelaksanaan Tugas dan
Fungsi / Pelayanan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta antara
lain :
SEKSI PERMASALAHAN 2021 CAPAIAN TAHUN 2020 CAPAIAN TAHUN 2021
12
pemeriksaan dan 2. Terlaksananya sarana 2. Terlaksananya sarana
penggeledahan; pengaduan masyarakat pengaduan masyarakat
2. Kurangnya fasilitas dan WBP; dan WBP;
pengamanan; 3. Terlasananya laporan 3. Terlasananya laporan hasil
3. Tidak disiplinnya hasil penggeledahan; penggeledahan;
beberapa anggota tim 4. Terlaksananya 4. Terlaksananya
posko Pengawasan pemeriksaan pemeriksaan pelanggaran
Internal; pelanggaran tata tertib tata tertib WBP;
4. Sarana dan Prasarana WBP; 5. Terlasananya pembuatan
serta anggaran yang 5. Terlasananya buku laporan harian,
masih sangat terbatas; pembuatan buku laporan regu, laporan
5. Kurangnya tenaga laporan harian, laporan perwira kontrol dan laporan
pengamanan. regu, laporan perwira bantuan jaga malam;
kontrol dan laporan 6. Terlaksananya
bantuan jaga malam; pengawasan internal untuk
6. Terlaksananya pegawai.
pengawasan internal 7. Terlaksananya
untuk pegawai. Pemeriksaan Tes Urine
7. Terlaksananya bagi WBP dan Petugas;
Pemeriksaan Tes Urine 8. Terlaksananya
bagi WBP dan Petugas; Pemeriksaan dan
8. Terlaksananya Penggeledahan di Lapas.
Pemeriksaan dan
Penggeledahan di
Lapas.
13
13. Aplikasi PB (SDP versi 14. Terlaksananya Sidang TPP.
3) sudah online. 15. Terlaksananya SDP secara
14. Terlaksananya Sidang Online;
TPP. 16. Terlaksananya layanan
15. Terlaksananya SDP informasi;
secara Online; 17. Terlaksananya SMS
16. Terlaksananya layanan Gateway SDP;
informasi; 18. Terlaksananya pemberian
17. Terlaksananya SMS Remisi Umum dan Remisi
Gateway SDP; Khususs;
18. Terlaksananya
pemberian Remisi
Umum dan Remisi
Khususs;
14
Kementerian Hukum dan HAM RI yang mendefinisikan visi, misi, tujuan dan sasaran
Kementerian Hukum dan HAM RI sebagaimana tertuang didalam Peraturan Menteri
Hukum dan HAM RI Nomor 33 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian
Hukum dan HAM Tahun 2020 - 2024. Secara selaras setiap tahunnya ditetapkan
program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pencapaian sasaran untuk
mewujudkan misi dan visi yang hendak dicapai. Sistem pengukuran kinerja
dibangun dan dikembangkan guna menilai sejauh mana kinerja Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta dalam pencapaian sasaran kinerja yang
ditetapkan didalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 9 Tahun 2018
sebagaimana tersebut diatas.
Maksud penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2021 ini adalah untuk
melaporkan kinerja Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta dalam
pencapaian target kinerja tahun 2021 yang telah ditetapkan didalam Rencana
Strategis Kementerian Hukum dan HAM RI Tahun 2020 - 2024. Adapun tujuannya
adalah untuk :
1. Penyediaan bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan,
2. Penyempurnaan dokumen perencanaan pada periode yang datang,
3. Penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan periode yang akan datang,
serta
4. Penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.
Dengan demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah memiliki dua fungsi
utama yaitu selain sebagai sarana menyampaikan pertanggungjawaban kinerja
kepada seluruh stakeholders juga merupakan sarana evaluasi atas pencapaian
kinerja Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta dalam upaya untuk
memperbaiki kinerja perencanaan dan melaksanakan program dan kegiatan pada
tahun yang akan datang.
G. DASAR HUKUM
8. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 33 Tahun 2020
Tentang Rencana Strategis Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI
Tahun 2020 - 2024
H. SISTEMATIKA LAPORAN
Sistematika penyajian Laporan Kinerja Lembaga Pemasyarakatan Narkotika
Klas IIA Jakarta :
1. Bab I Pendahuluan
Pada bab ini disajikan latar belakang disusunnya laporan, penjelasan umum
organisasi seperti kondisi sumber daya manusia, tugas dan fungsi organisasi,
struktur organisasi, permasalahan dan capaian, maksud dan tujuan
penyajianlaporan, landasan hukum, serta sistematika penyusunan Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA
Jakarta.
2. Bab II Perencanaan Kinerja dan Perjanjian Kinerja
Dalam bab ini menguraikan ikhtisar beberapa hal penting dalam perencanaan
dan perjanjjian kinerja (dokumen penetapan kinerja). Pembahasan pada bab ini
antara lain perencanaan strategis tahun 2020 - 2024, Perencanaan kinerja tahun
2020 - 2024, Perjanjian Kinerja Tahun 2021 Sebelum Revisi, Perjanjian Kinerja
Tahun 2021 setelah Revisi.
3. Bab III Akuntabilitas Kinerja
a) Capaian Kinerja Organisasi
Pada sub bab ini menyajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap
pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil
pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran
strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut :
✓ Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini,
✓ Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini,
✓ Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi,
16
✓ Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ penurunan
kinerja serta solusi yang telah dilakukan,
✓ Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya,
✓ Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
b) Akuntabilitas Kinerja Keuangan (Realisasi Anggaran)
Pada sub bab ini menguraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang
telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan
dokumen Perjanjian Kinerja.
4. Bab IV Penutup Kesimpulan dan Rencana Tindak Lanjut Capaian Kinerja
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta tahun 2021 serta langkah yang akan
dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerja organisasi.
5. Lampiran
✓ Perjanjian Kinerja 2021
✓ Lain-lain yang dianggap perlu
17
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Pernyataan visi, misi dan tujuan perlu didukung oleh penerapan tata nilai yang
memberi arah bagi seluruh pegawai dalam bersikap dan berperilaku ketika menjalankan
tugas dan fungsinya. Tata nilai tersebut juga akan menyatukan hati dan pikiran dalam
usaha mewujudkan seluruh program yang telah direncanakan. Untuk itu, Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta telah mengidentifikasi nilai-nilai yang harus
dimiliki oleh setiap pegawai (personal values), diterapkan dalam melaksanakan
pengelolaan proses pelayanan prima (process values), dan dikembangkan oleh
pimpinan unit kerja Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta (leadership
values).
Tata nilai yang bersumber dari Kementerian Hukum dan HAM RI ini perlu
dikembangkan dalam diri setiap pegawai Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA
Jakarta dalam rangka mencapai keunggulan. Tata nilai tersebut antara lain:
1. Profesional, Aparat Kementerian Hukum dan HAM adalah aparat yang bekerja
keras untuk mencapai tujuan organisasi melalui penguasaan bidang tugasnya,
menjunjung tinggi etika dan integritas profesi.
2. Akuntabel, Setiap kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan atau
peraturan yang berlaku.
3. Sinergi, Komitmen untuk membangun dan memastikan hubungan kerjasama yang
produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan untuk
menemukan dan melaksanakan solusi terbaik, bermanfaat dan berkualitas.
4. Transparan, Kementerian Hukum dan HAM menjamin akses atau kebebasan bagi
setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan,
yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta
hasil-hasil yang dicapai.
5. Inovatif, Kementerian Hukum dan HAM mendukung kreativitas dan
mengembangkan inisiatif untuk selalu melakukan pembaharuan dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsinya.
2. TUJUAN
Dalam penyusunan rencana strategis tujuan adalah kondisi yang akan atau
harus dicapai dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan apa yang telah
19
dibayangkan sebelumnya baik dalam konteks visi terutama dalam perspektif misi
organisasi. Tujuan akan menjadi acuan dalam perumusan sasaran, kebijakan,
program dan kegiatan. Sesuai dengan misi yang telah dirumuskan dikaitkan dengan
analisis strategis maka tujuan yang akan dicapai oleh Kementerian Hukum dan HAM
RI adalah :
Hubungan Antara Misi dan Tujuan
No. Misi Tujuan
Terwujudnya peraturan perundang-
Mewujudkan peraturan undangan yang melindungi kepentingan
perundang-undangan yang nasional melalui proses pembentukan
1
melindungi kepentingan peraturan perundang-undangan yang
nasional, akurat, terkini dan terharmonisasi,
3. SASARAN STRATEGIS
Didalam Rencana Strategis Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Tahun 2020-2024 terdapat sasaran Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Sasaran memberikan fokus pada
penyusunan kegiatan, maka sasaran harus menggambarkan hal-hal yang ingin
dicapai melalui tindakan yang bersifat spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat
dicapai.
20
Sasaran Strategis pembangunan Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Tahun 2020-2024, antara lain :
No. Tujuan Sasaran Strategis
Terwujudnya peraturan
perundang-undangan yang
melindungi kepentingan Terbentuknya peraturan perundang-
nasional melalui proses undangan yang berkeadilan, bermanfaat
1
pembentukan peraturan dan berkepastian hukum,
perundang-undangan yang
akurat, terkini dan
terharmonisasi,
Terwujudnya pelayanan
hukum yang sesuai dengan
asas penyelenggaraan
pelayanan publik, melalui Meningkatnya kualitas layanan hukum
peningkatan pengawasan dan yang mudah, cepat, dan menjangkau
2
pengelolaan layanan di seluruh lapisan masyarakat,
bidang pemasyarakatan,
keimigrasian, kekayaan
intelektual dan administrasi
hukum umum,
Terwujudnya penegakan
hukum yang menjadi Terselenggaranya penegakan hukum di
pendorong inovasi, kreatifitas,
bidang Keimigrasian, Pemasyarakatan,
dan pertumbuhan ekonomi
3 Kekayaan Intelektual yang menjamin
nasional dengan penegakan
hukum yang tidak diskriminatif kepastian hukum bagi masyarakat,
serta apparat penegak hukum
yang professional,
Terwujudnya penghormatan, Terimplementasikannya kebijakan
perlindungan dan pemenuhan nasional yang mendorong terwujudnya
4 Hak Asasi Manusia serta Penghormatan, perlindungan dan
budaya hukum yang pemenuhan Hak Asasi Manusia;
berkelanjutan,
Terwujudnya manajemen
organisasi yang akuntabel Meningkatnya kualitas penyelenggaraan
dengan penyelenggaraan
5 reformasi birokrasi Reformasi Birokrasi Kementerian Hukum
Kementerian Hukum dan Hak dan HAM RI.
Asasi Manusia yang
professional.
21
Program dan Alokasi Anggaran
Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta Tahun 2021
PAGU
ANGGARAN
Nomor dan
No. Program PAGU SEMULA SETELAH PELAKSANA
Tanggal DIPA
REVISI
TERAKHIR
Program
Pembinaan dan SP DIPA-
Lembaga
Penyelenggaraan 013.05.2.652979
Pemasyarakatan
1. Pemasyarakatan /2021 44.956.312.000 43.962.466.000
Narkotika Klas
dan dukungan Tanggal 23
IIA Jakarta
manajemen dan November 2021
teknis
NO KEGIATAN ANGGARAN
1 Pembinaan kepribadian dan layanan kesehatan 22.180.625.000
23
2 Pembinaan Kemandirian Narapidana 743.000.000
3 Rehabilitasi social dan medis 2.432.760.000
24
➢ Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi
➢ Menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur
➢ Sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup perjanjian kinerja mencakup seluruh tugas pokok dan fungsi suatu
organisasi dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Namun
demikian, ruang lingkup ini lebih diutamakan terhadap berbagai program utama
organisasi, yaitu program-program yang dapat menggambarkan keberadaan
organisasi serta menggambarkan issue strategic yang sedang dihadapi
organisasi.
25
Perjanjian Kinerja Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta yang
dibuat awal tahun 2021 disusun berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan HAM
Nomor 7 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Hukum dan HAM
2015-2021.
Adapun rincian Perjanjian Kinerja Tahun 2021 sebelum revisi terlihat pada
formulir terlampir di bawah ini.
26
Perjanjian Kinerja, dinyatakan bahwa Perjanjian Kinerja dapat direvisi atau
disesuaikan dalam hal terjadi kondisi sebagai berikut :
✓ Terjadi pergantian atau mutasi pejabat,
✓ Perubahan dalam strategi yang mempengaruhi pencapaian tujuan dan
sasaran (perubahan program, kegiatan dan alokasi anggaran),
✓ Perubahan prioritas atau asumsi yang beraki
27
Jumlah Anggaran Kegiatan tahun 2021 Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA
Jakarta adalah Rp 43.962.466.000- Antara lain :
NO KEGIATAN ANGGARAN
28
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
29
tanggal 15 Juli 2014 dalam bentuk Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan
Nomor : PAS-14.OT.02.02 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan
Pemasyarakatan. Layanan pemasyarakatan yang telah berhasil diidentifikasi dan
dilegalisasi sebanyak 61 layanan.
Dalam melakukan fungsi pembuatan kebijakan Direktorat Jenderal
Pemasyaraktan menyusun standar agar pelayanan yang diberikan mampu
memberikan rasa puas bagi si penerima layanan.
Standar Pemasyarakatan adalah serangkaian instruksi tertulis yang
dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan pelayanan
pemasyarakatan, bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa
dilakukan; Selain itu di dalam Standar Pemasyarakatan juga terdapat instrumen
monitoring dan evaluasi yang bisa digunakan sebagai dasar pengukuran
keberhasilan pelaksanaan Standar Pemasyarakatan.
Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya bahwa didalam standar yang
dibuat harus memenuhi salah satu komponen yaitu instrumen penilaian kinerja.
Instrumen dimaksud berisi kuisioner atau pertanyaan-pertanyaan yang
menggambarkan seluruh rangkaian pelaksanaan layanan sehingga untuk mengukur
capaian kinerja atas pelayanan yang dilakukan dengan cara membandingkan
pelaksanaan kinerja dengan standar yang telah ditetapkan.
Dalam Pengukuran kinerja standar layanan di lingkungan Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan meliputi pengukuran kinerja kualitatif dan kuantitatif.Pengukuran
Kinerja yang sifatnya kualitatif dilakukan oleh Jajaran Unit Eselon I Direktorat
Jenderal Pemasyarakatan. Pengukuran kinerja tersebut diatas dilakukan dengan
pengolahan dan analisa data hasil instrument penilaian kinerja yang telah diisi
melalui rumus yang telah ditetapkan meliputi komponen input, proses dan output
yang masing-masing komponen memiliki bobot. Adapun tujuan dari pembobotan
terhadap masing-masing komponen dan subkomponen untuk mengekspresikan
seberapa besar pengaruh suatu komponen terhadap komponen yang lainnya.
Komponen, subkomponen dan pembobotan dimaksud sebagaimana terlihat pada
tabel berikut :
Keterangan : semakin tinggi realisasi menunjukan pencapaian kinerja yang semakin baik
31
SASARAN
NO INDIKATOR KINERJA Target Realisasi Capaian
KEGIATAN
Persentase ganguan Keamanan
yang di tindak dan ditanggulangi 75% 100% 133%
sesuai standar
5 Layanan Dukungan Tersusunnya Dokumen Pelaksanaan
Manajemen Eselon I Anggaran dan laporan keuangan
2 Dokumen 2 Dokumen 100%
yang akuntabel dan tepat waktu
6. Layanan Perkantoran Jumlah Layanan Perkantoran 12 Bulan 12 Bulan
100%
Layanan Layanan
32
Pengukuran capaian kinerja menggunakan formulasi :
Target : 20 Nilai IKM x 75 % = 15
Realisasi : 19, 51 Nilai IKM / 20 Nilai Max IKM x 100 = 97,55
Capaian : 97,5 / 75 x 100 % = 130 %
Tabel
Jumlah pemohon layanan informasi tahun 2021
Jumlah
No Pemohon Layanan
Orang Keterangan
1 Narapidana yang mengajukan 520 Permohonan
layanan informasi Pengajuan PB,CB,
CMB
2 Narapidana yang menggunakan 14.150 Narapidana sering
layanan self service menggunakan
layanan self service
karena cepat dan
efektif
3 Layanan Informasi Keluarga 0 Tidak ada absensi,
karena penggunaan
layanan self service
terbuka
Total 14.670
33
Analisa:
a) Pada tahun 2021, Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta telah
memberikan layanan informasi kepada narapidana, keluarga, dan masyarakat. Layanan
yang diberikan kepada narapidana berjumlah 14.670 layanan dimana Layanan
informasi diberikan di ruang informasi oleh petugas layanan informasi berupa informasi
pembebasan bersyarat, remisi, cuti menjelang bebas, dan peraturan yang perlu ditaati
didalam Lembaga Pemasyarakatan,
Jumlah Total WBP di Lapas : 2.986 WBP
Target : 75 % x 2.986 = 2.239 WBP
yang mendapatkan Layanan Informasi (realisasi) :14.670
Capaian = Realisasi / Target x 100 %
= 14.670/2.239 x 100%
= 655%
Tahun
URAIAN
2020 2021
Narapidana Dewasa 2.851 2.949
Narapidana Anak 0 0
Tahanan Dewasa 46 37
Tahanan Anak 0 0
Jumlah 2.897 2.986
Kapasitas 1084 1.084
Selisih penambahan
1.813 1.902
kapasitas
Over Crowded 167 % 175%
34
Data Jumlah Tenaga Kesehatan dan Status Ketenagakerjaan di Lapas
Analisa :
Tabel diatas menyatakan bahwa pada Tahun 2021 tenaga kesehatan pada Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas II A Jakarta yaitu dokter umum yang bekerja purna
waktu sebanyak 3 orang.Dengan dibantu perawat sebanyak 10 orang yang terbagi
menjadi 2 shift.Sesuai dengan jumlah tenaga kesehatan tersebut belum sebanding
dengan jumlah narapidana dan tahanan sebanyak 2.986 orang. Hal ini merupakan salah
satu kendala dalam penyelenggaraan perawatan dan kesehatan pada Lapas Narkotika
Kelas II A Jakarta.
TABEL
PENYAKIT YANG DIDERITA OLEH PENGHUNI DI LAPAS KLAS IIA NARKOTIKA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2021
1 HIV/AIDS 60
2 Penyakit Kulit 1673
3 Hepatitis 21
4 Diabetes 70
5 TBC 35
6 Penyakit Mata 93
7 Stroke 21
8 Gangguan Jiwa 11
9 Penyakit Gigi 193
10 Penyakit Pencernaan 819
11 Penyakit Pernafasan 1341
12 Penyakit Pendengaran 87
10 Cacat Tubuh 4
11 Lain-lain -
Jumlah 4.428
35
Analisa :
Tabel diatas menjelaskan tentang jenis penyakit yang ada di dalam Lembaga
Pemasyarakatan Klas IIA Narkotika Jakarta. Sebagian besar penyakit tersebut diderita
oleh narapidana sebelum masuk kedalam Lembaga Pemasyarakatan. Sebagian kecil
setelah masuk dikarenakan adanya penularan dari penghuni lain mengingat tingkat
overcrowded di Lapas Klas IIA Narkotika hampir 175 %. Sebagai upaya untuk
mengurangi penularan tenaga kesehatan Lapas Klas IIA Narkotika melakukan
pembenahan yaitu salah satunya adalah menjaga kebersihan serta menjaga sirkulasi
udara yang bersih dan sehat. Selain itu, tindakan pengobatan yang dilakukan apabila
adalah pemberian obat dan vitamin serta persediaan oksigen. Walaupun kondisi tenaga
kesehatan hanya 14 orang namun WBP yang sakit dapat tertangani semuanya.
TABEL
Rekapitulasi Sebab Kematian Narapidana/Tahanan
2020 2021
Sebab Kematian
NAPI TAHANAN NAPI TAHANAN
HIV/AIDS 3 - 3 -
TBC 2 - 3 -
Hepatitis 2 - - -
Pernafasan 3 - 2 -
Pencernaan - - - -
Ginjal dan Saluran Kemih 1 - - -
Susunan Syaraf - - - -
Jantung dan pembuluh darah 7 - 4 -
Diabetes Melitus - - - -
Bunuh diri - - - -
Perkelahian/Pembunuhan - - - -
Lain-lain 1 - 2 -
Total 19 - 14 -
Analisa :
Berdasarkan tabel diatas, angka kematian narapidana di Lembaga Pemasyarakatan
Klas IIA Narkotika yang disebabkan oleh penyakit diatas adalah sebagai berikut :
Pada tahun 2021, 4 orang narapidana meninggal dunia yang disebabkan oleh Jantung
dan pembuluh darah, 2 orang narapidana meninggal dunia yang disebabkan oleh
penyakit pernapasan. Penyakit tersebut diderita oleh narapidana sebelum masuk ke
dalam Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Narkotika. Tenaga medis melakukan
pencegahan dan pengobatan kepada narapidana tersebut dengan cara memberikan
obat-obatan. Tabel diatas juga memperlihatkan adanya penurunan jumlah narapidana
dan tahanan mulai dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2021.
36
TABEL
Angka rawat inap napi/tahanan di Lapas Klas IIA Narkotika
No Rawat Narapidana Tahanan
1 Inap Dalam 85 -
2 Inap Luar 15 -
3 Jalan Luar 5 -
Total 105 -
Analisa :
Berdasarkan tabel diatas menyebutkan bahwa narapidana Lembaga Pemasyarakatan
Klas IIA Narkotika yang mendapatkan perawatan medis pada tahun 2021 sebanyak
3.97 orang narapidana dan tidak ada tahanan yang mendapatkan perawatan medis
baik rawat inap di dalam maupun diluar lapas.Dari data tersebut diatas, diketahui bahwa
terdapat 85 orang narapidana yang mendapatkan perawatan medis rawat inap dalam,
sedangkan 5 orang narapidana menjalanai rawat jalan luar. Narapidana yang menjalani
rawat inap luar sebanyak 15 orang disebabkan tidak adanya tenaga medis spesialis
untuk menangani penyakit yang diderita. Selain itu, belum tersedianya sarana prasarana
penanganan penyakit tersbut contohnya narapidana yang mengalami penyakit serius
(jantung) dalam kondisi kritis harus menggunakan ruang ICU yang dilengkapi alat
canggih dan ruangan steril akan tetapi ruang ICU tersebut belum terdapat pada
Lapas/Rutan untuk mengurangi resiko adanya kematian pada Lapas/Rutan.
TABEL
Data Penderita Penyakit Menular di Lapas/Rutan
Jumlah
No Jenis Penyakit
2020 2021
HIV/Aids 70 60
TBC 19 35
Hepatitis 14 21
Penyakit Kulit 2.314 1.673
Penyakit Mata 56 93
Total 2.473 1.882
Analisa :
Tabel diatas menyebutkan bahwa pada tahun 2021 narapidana yang menderita penyakit
menular yaitu penyakit HIV/Aids berjumlah 60 orang, TBC sebanyak 35 orang,
sedangkan penyakit kulit sebanyak 1.673 orang. Tabel diatas menggambarkan adanya
penurunan jumlah penderita penyakit menular dan penyakit kulit pada Lembaga
Pemasyarakatan Klas IIA Narkotika. Hal tersebut dikarenakan meningkatnya
penyalahgunaan narkoba pada wilayah satuan kerja baik di dalam Lapas/Rutan ataupun
di masyarakat. Pihak Lapas menerapkan kebijakan dalam penanganan narapidana
yang terjangkit virus HIV/Aids yaitu dengan cara mengumpulkan penderita dalam satu
kamar/blok. Hal tersebut selain memberikan pemusatan dalam pelaksanaan perawatan
37
dan kesehatan terhadap narapidana/tahanan yang menderita HIV/Aids juga untuk
mengurangi/mencegah penularan kepada narapidana/tahanan yang lain.
TABEL
Data napi/tahanan yang memperoleh perawatan
Dari hasil pencapaian kegiatan tersebut diatas, diperoleh realisasi anggaran setelah
revisi sebesar.
Tabel
Warga Binaan yang mengikuti program rehabilitasi
Tahun
URAIAN
2020 2021
Warga Binaan Yang
Mengikuti Program 1400 620
Rehabilitasi
38
Analisa :
Tabel pelaksanaan pembinaan kepribadian diatas menginformasikan bahwa jumlah
warga binaan pemasyarakatan yang mengikuti Program Rehabilitasi berjumlah 620
orang atau 75,60% dari target yang dicanangkan mengikuti program rehabilitasi diawal
tahun.Dibandingkan tahun 2020, jumlah warga binaan yang mengikuti program
rehabilitasi lebih sedikit. Pihak Lapas Klas IIA Narkotika Jakarta menjalin kerjasama
dengan Instansi Badan Narkotika Nasional dalam program rehabilitasi. Selain itu
Direktorat Jenderal PemasyarakatanMengeluarkan Surat Terkait tempat
penyelenggaraan Rehabilitasi yang semula terdapat di 3 Lembaga Pemasyrakatan
(Lapas Salemba, Lapas Klas I Cipinang dan Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta). sehingga
persentase capaian jumlah narapidana yang mendapatkan pelayanan Rehabilitasi
yaitu:
Jumlah WBP yang memperoleh layanan rehabilitasi = 620
Persentase target = 820orang
Persentase capaian = WBP yang memperoleh layanan rehabilitasi / target
x 100 % = 620/ 820x 100 % = 75.60 %
Tahun
URAIAN
2020 2021
Narapidana Dewasa 2.851 2.949
Narapidana Anak 0 0
Tahanan Dewasa 46 37
Tahanan Anak 0 0
Jumlah 2.897 2.986
Kapasitas 1084 1.084
Selisih penambahan
1.813 1.902
kapasitas
Over Crowded 167 % 175%
39
Data Narapidana yang Memperoleh Pembinaan Kepribadian
No URAIAN 2021
1 Keagamaan 887
a. Islam 600
b. Kristen Katolik 162
c. Kristen Protestan 37
d. Hindu 4
e. Budha 80
f. Konghucu 4
g. Tidak Beragama -
a. Wawasan kebangsaan -
b. Cinta tanah air -
c. Nilai-nilai pancasila -
d. Upacara bendera 30
3 Olahraga 375
a. Voli 15
b. Sepak Bola 25
c. Senam 300
d. Tenis Meja -
e. Futsal 25
f. Bulu Tangkis 10
g. Catur -
h. Basket -
4 Kesenian 35
a. Seni Suara 5
b. Seni Tari -
c. Seni Musik 33
5 Pendidikan Kesetaraan 31
a. Kejar Paket A 3
b. Kejar Paket B 10
c. Kejar Paket C 24
6 Kursus – kursus 10
a. Komputer 10
b. Bahasa Inggris -
c. Memasak -
d. Salon -
7 Kepramukaan 40
JUMLAH 1.408
Analisa :
Tabel pelaksanaan pembinaan kepribadian diatas menginformasikan bahwa jumlah
warga binaan pemasyarakatan yang mengikuti kegiatan berjumlah 1.408 orang atau
45,46% dari total warga binaan pemasyarakatan yang ada di Lembaga Pemasyarakatan
Klas IIA Narkotika. Hal ini dikarenakan meningkatnya kapasitas petugas pembinaan
dalam memberikan bimbingan serta kualitas bimbingan yang diberikan kepada warga
binaan pemasyarakatan. persentase capaian jumlah narapidana yang mendapatkan
pembinaan kepribadian yaitu :
Jumlah WBP yang memperoleh pembinaan = 1.408 orang
40
Persentase WBP yang memperoleh pembinaan =
(Jumlah WBP yang memperoleh pembinaan)/(Jumlah seluruh WBP) x
100% = 1.408/3.097 x 100 % = 45.46 %
Persentase target = 75 % x 3.097 = 2.322 WBP
Persentase capaian = WBP yang memperoleh pembinaan / target x 100
% = 1.408/ 2.322 x 100 % = 60.63 %
No Kegiatan 2021
1. Pembuatan Roti 9
2. Kuliner 6
3. Laundry 5
4. Sablon 7
5. Perkayuan 4
6. Pengelasan 4
7. Air isi ulang 1
8. Cukur/pangkas rambut 2
9. Lukis 1
10. Handy craft 14
11. Pengolahan limbah karet 12
12. Pengolahan limbah plastic 10
13. Pengolahan limbah organic 2
14. Perkebunan/pertanian 4
15. Perikanan /peternakan 3
16. Budidaya magot 4
17. Budidaya bebek hybrida 1
18. Budidaya Ayam Kampung 1
19. Budidaya Ayam Petelur 2
20. Kerajinan CNC 4
JUMLAH 96
Analisa :
a. Program pembinaan kemandirian bidang kegiatan kerja di Lembaga
Pemasyarakatan Klas II A Narkotika di tahun 2021 meliputi kegiatan perikanan,
perkayuan, pertamanan, perkebunan, kerajinan tangan, meubel, pangkas
rambut,laundry, menjahit, sablon dan kerja lingkungan. Jumlah wbp yang mengikuti
kegiatan tersebut yaitu sebanyak 96 orang. Dengan mengikuti kegiatan tersebut
diharapkan Warga Binaan Pemasyarakatan memperoleh ilmu pengetahuan,
memiliki bekal keterampilan yang cukup untuk mampu hidup mandiri serta
berpartisipasi dalam pembangunan nasional setelah menjalani masa
pidananya.Berdasarkan data tersebut diatas, persentase capaian jumlah narapidana
yang mendapatkan pembinaan kemandirian yaitu :
Dari hasil pencapaian kegiatan tersebut diatas, diperoleh realisasi anggaran sebesar.
No. Kegiatan Nilai (Rp.) Penyerapan (Rp.) %
1 Layanan pembinaan narapidana 743.000.000 737.784.000 99.29
41
PERSENTASE NARAPIDANA YANG MENDAPATKAN PELAYANAN
INTEGRASI (ASIMILASI, PB, CB, CMB) DAN PENDAYAGUNAAN
TPP SESUAI STANDAR
Analisa :
Program usulan pembebasan bersyarat yang dilaksanakan pada Lembaga
Pemasyarakatan Klas IIA Narkotika terselenggara bagi narapidana yang mempunyai
hak perolehan program. Dari keseluruhan narapidana yaitu berjumlah 2.986 orang,
hingga bulan Desember 2021, narapidana yang memperoleh program tersebut
sebanyak 857 orang. Rata-rata narapidana yang diusulkan mendapatkan hak usulan
pembebasan bersyarat sebanyak 417 Orang, CMB sebanyak 25 orang, Asimilasi
Rumah sebanyak 142 orang dan Asimilasi 273 orang. Petugas pemasyarakatan yang
bertugas untuk menyelenggarakan program tersebut yaitu JFU bimkemaswat .
Analisa :
Program pembebasan bersyarat yang dilaksanakan pada Lembaga Pemasyarakatan
Klas IIA Narkotika terselenggaranya bagi narapidana yang mempunyai hak perolehan
program reintegrasi. Pada tahun 2021 Narapidana yang mendapatkan PB, CMB, CB,
dan CMK sebanyak 442 orang sedangkan pada tahun 2020 narapidana yang
42
memperoleh program tersebut sebanyak 190 orang.Petugas pemasyarakatan yang
bertugas untuk menyelenggarakan program tersebut yaitu JFU bimkemaswat.
Berdasarkan data tersebut diatas, persentase capaian jumlah narapidana yang
mendapatkan pelayanan PB,CB,CMB yaitu :
Jumlah wbp yang memperoleh program reintegrasi = 857 orang
Persentase wbp yang disetujui program reintegrasi =
857/857 x 100%= 100 %
Persentase capaian = wbp yang disetujui program reintegrasi / target x
100 % = 100/ 75 x 100 % = 133 %
Dari hasil pencapaian kegiatan tersebut diatas, diperoleh realisasi anggaran sebesar.
No. Kegiatan Nilai (Rp.) Penyerapan (Rp.) %
1 Layanan Integrasi (PB,CB,CMB) 24.000.000 21.510.000 89.6
1 Januari - - - - -
2 Februari - - - - -
- Dugaan
menggunaka
n alat
komunikasi
oleh warga
Masyarakat binaan
Warga
3 Maret dan Media - 2 2
Binaan
Sosial penyalahgun
aan
nggunaan
media social
atas nama
pelapor
4 April - - - - -
43
5 Mei - - - - -
6 Desember - - - - -
7 Juli - - - - -
8 Agustus - - - - -
- Dugaan
menggunaka
n media
social untuk
Warga mengancam
9 September Masyarakat 1 1
Binaan pelapor
dengan
mengguna
kata- kata
tidak sopan
- Dugaan
pemerasan
menggunkan
Email dan alat
Warga
10 Oktober WA komunikasi 2 2
Binaan
Pengaduan dan dugaan
melakukan
terror kepada
pelapor
- Dugaan
melakukan
pencemaran
nama baik
WA dengan
11 November WBP 1 1
Pengaduan berupa
menyebarkan
foto tidak
senonoh
pelapor
12 Desember - - - - -
JUMLAH
Analisa :
Untuk memenuhi tuntutan masyarakat terhadap pelayanan publik, Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta telah memberi kesempatan kepada
masyarakat untuk melakukan pengaduan kepada Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan , Kantor Wilayah, dan Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta
terhadap kinerja ataupun pelanggaran yang terjadi di Lapas Narkotika Klas IIA
Jakarta. Hal ini merupakan salah satu bentuk pelaksanaan kewajiban Direktorat
44
Jenderal Pemasyarakatan sebagai penyelenggara pelayanan publik. Tindak
lanjut terhadap pengaduan masyarakat, tahanan dan Warga Binaan
Pemasyarakatan secara cepat dan tepat merupakan indikator yang harus dicapai
berdasarakan Standar yang telah ditetapkan. Berdasarkan data tersebut diatas,
persentase capaian jumlah pengaduan yang di tindak lanjuti sesuai standar yaitu:
Jumlah pengaduan selama tahun 2021 = 6 pengaduan
Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti selama 12 Bulan =
12 bulan / 12 bulan x 100% = 100%
Persentase target = 12 bulan x 75 % = 9
Persentase capaian = 12 bulan / 9 bulan x 100% = 133%
1. Meningkatnya Pelayanan Keamanan Persentase pencegahan gangguan keamanan 75% 100% 133 %
dan Ketertiban di wilayah sesuai dan pemeliharaan keamanan sesuai standar
standar
09 Paviliun Bahroedin
Suryobroto Kamar 1076
& 1094
12 Paviliun Sahardjo
19 Paviliun Bahroedin
Suryobroto Kamar 2088
- 2092
28 Paviliun Bahroedin
Suryobroto Kamar
3038, 3055 & 3056
45
18 Paviliun Bahroedin
Suryobroto Kamar 1096
- 1098
Paviliun Sahardjo
Kamar 127
22
Paviliun Ahmad Arief
Kamar 308 - 310
24 Paviliun Bahroedin
Suryobroto Kamar 1016
– 1018, 1030, 1040,
1045, 1066, 1067, 1098
& 1099
28 Paviliun Bahroedin
Suryobroto
23 Paviliun Bahroedin
Suryobroto Kamar 2016
– 2018, 2043 - 2045
46
24 Paviliun Sahardjo
Kamar 317 – 323
26 Paviliun Sahardjo
Kamar 213- 215, 227 -
228
08 Paviliun Bahroedin
Suryobroto Kamar 2080
& 2081
14 Paviliun Sahardjo
Kamar 224
19 Paviliun Bahroedin
Suryobroto Kamar 1051
- 1054
47
29 Paviliun Bahroedin
Suryobroto Kamar 3023
16 Paviliun Bahroedin
Suryobroto Kamar 2073
24 Paviliun Bahroedin
Suryobroto Kamar
3082, 3108
Analisa :
Dari tabel diatas, kegiatan pencegahan gangguan kamtib dilakukan secara rutin setiap
bulannya.Kegiatan sidak rutin dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya gangguan
keamanan dan ketertiban;
1. Kegiatan sidak rutin dilakukan dalam upaya pemberantasan peredaran
Narkoba dalam Lapas;
2. Kegiatan sidak rutin dilakukan sebagai wujud dukungan program ANTI
HALINAR dalam lembaga pemasyarakatan.
48
Berdasarkan data tersebut diatas, persentase capaian jumlah kegiatan pencegahan
gangguan kamtib yaitu :
Jumlah pencegahan selama tahun 2021 = 51 kegiatan
Realisasi kegiatan
12 bulan / 12 bulan x 100% = 100%
Persentase target = 12 bulan x 75 % = 9
Persentase capaian = 12 bulan / 9 bulan x 100% = 130%
Dari hasil pencapaian kegiatan tersebut diatas, diperoleh realisasi anggaran sebesar.
No. Kegiatan Nilai (Rp.) Penyerapan (Rp.) %
1 Layanan pencegahan gangguan 34.000.000 33.767.100 99.31
kamtib
1. Meningkatnya Pelayanan Keamanan Persentase ganguan Keamanan yang di 75% 100% 130%
dan Ketertiban di wilayah sesuai tindak dan ditanggulangi sesuai standar
standar
Analisa :
Tabel diatas menunjukan bahwa tahun 2021, Lembaga Pemasyarakatan Narkotika
Kelas IIA Jakarta tidak terjadi gangguan keamanan dan ketertiban. Namun pihak Lapas
melakukan perputaran anggota regu secara berkala dan melakukan pengamanan
penuh 24 jam dengan dibagi menjadi sebanyak 4 regu pada tiap harinya. Selain dengan
memperkuat satuan pengamanan, Kalapas juga selalu memberikan arahan kepada
petugas untuk selalu siaga dalam melaksanakan tugas.
49
Berdasarkan data tersebut diatas, persentase capaian jumlah kejadian gangguan
kamtib yaitu :
Jumlah kejadian gangguan kamtib selama tahun 2021 = Nihil kejadian
Realisasi kegiatan
6 bulan / 12 bulan x 100% = 50%
Persentase target = 12 bulan x 75 % = 9
Persentase capaian = 12 bulan / 9 bulan x 100% = 133%
Dari hasil pencapaian kegiatan tersebut diatas, diperoleh realisasi anggaran sebesar.
No. Kegiatan Nilai (Rp.) Penyerapan (Rp.) %
1 Layanan penindakkan gangguan 36.000.000 25.200.000 70
kamtib
Berdasarkan pada indikator kinerja tersebut diatas, selama 6 bulan layanan yang
telah dilaksanakan, maka diperoleh jumlah dokumen sebanyak 2 dokumen yaitu :
a. dokumen penganggaran diantaranya RKA-K/L DIPA
b. dokumen pelaporan diantaranya CALK, SPIP, Target Kinerja
Selama Semester I TA. 2021, indikator output tersebut telah tercapai dan diperoleh
melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
No Kegiatan Output Manfaat
.
1 Penyusunan PAGU Indikatif Tersusunya PAGU Indikatif T.A Pagu Indikatif Lapas
T.A 2021 2021 Narkotika Klas IIA
Jakarta telah terbit
sebagai dasar
penyusunan anggaran
tahun 2021
2 Penyusunan PAGU Tersusunnya PAGU Anggaran Pagu Anggaran Lapas
Anggaran T.A 2021 T.A 2021 Narkotika Klas IIA
Jakarta telah
diselesaikan sebagai
lajutan dari penyusunan
Pagu Indikatif Lapas
Narkotika Klas IIA
Jakarta
3 Penyusunan PAGU Alokasi Tersusunnya PAGU Alokasi Penyusunan Lapas
Anggaran T.A2021 Anggaran T.A 2021 dan menjadi Narkotika Klas IIA
DIPA Anggaran 2021 Jakarta tahun 2021
telah selesai dengan
50
No Kegiatan Output Manfaat
.
keluarnya DIPA Lapas
Narkotika Klas IIA
Jakarta sebagai dasar
untuk melaksanakan
kegiatan sesuai dengan
rencana kerja yang
telah disusun
4 Rekonsiliasi Semester 1 T.A Berita Acara Rekonsiliasi Data keuangan telah
2021 Semester 1 T.A 2021 diperiksa dan
dicocokkan sehingga
laporan keuangan
semester 2 TA. 2021
telah valid
Adanya kendala dan hambatan tersebut akan menjadi bahan evaluasi bagi
penyempurnaan bagi tahun selanjutnya.
Dari hasil pencapaian kegiatan tersebut diatas, diperoleh realisasi anggaran
sebesar.
51
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan diatas, terlihat bahwa indikator kinerja jumlah
dokumen perencanaan dan penganggaran yang tepat sasaran, akuntabel dan
transparan terealisasi 12 bulan layanan sebanyak 2 dokumen, dengan melihat
perjanjian kinerja ditetapkan sebesar 12 bulan layanan, maka rumusan capaian yaitu
= 12 / 12 x 100 % = 100 %.
12 Bulan 12 Bulan
1. Layanan Perkantoran Jumlah Layanan Perkantoran 100%
Layanan Layanan
52
Pembayaran honor pengelola keuangan dan penerima hasil pekerjaan selama
bulan Januari – Desember 2021
h. Kesehatan Petugas
Pengadaan obat-obatan untuk petugas
i. Keperluan Sehari-hari Perkantoran
Pemenuhan kebutuhan sehari-hari perkantoran selama bulan Januari –
Desember 2021 Pengadaan Alat tulis Kantor, Buku Laporan, persediaan
perlengkapan kunjungan.
Target = 12 Bulan Layanan
Realisasi = 12 Bulan Layanan
Hasil Capaian = 12/12 x 100% = 100%
Dari hasil pencapaian kegiatan tersebut di atas, diperoleh realisasi anggaran sebesar
Rp. 13.931.641.605 atau 99,98%.
No. Kegiatan Nilai (Rp.) Penyerapan (Rp.) %
1. Pembayaran gaji dan tunjangan 13.933.935.000 13.931.641.605 99,98
Perbaikan peralatan perkantoran
2. 68.724.000 95,89
71.668.000
3. Jasa pos dan giro 300.000 126.000 42
Pemeliharaan gedung dan
4. 1.770.607.000 1.767.165.795 99,80
bangunan
5. Pemeliharaan kendaraan 82.280.000 81.464.800 99
Langganan daya dan jasa
6. 1.571.864.471 99,62
1.577.793.000
Penambah daya tahan tubuh
7. 184.570.650 93,64
197.100.000
Honorarium penanggung jawab
8. 150.240.000 150.240.000 100
keuangan
Keperluan sehari-hari
9. 271.661.000 271.408.010 99,90
perkantoran
Pengadaan Pakaian Dinas
10. 181.975.000 181.940.000 99,98
Pegawai
53
A. AKUNTABILITAS KINERJA KEUANGAN (REALISASI ANGGARAN)
1. Pendapatan
Pencapaian kinerja juga dapat dilihat dari laporan keuangan, dimana
dapat dilihat dari perkembangan Laporan Realisasi Anggaran Satuan Kerja
Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta, yang berakhir tanggal 30 Desember 2021.
Kegiatan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta yang dapat
memberikan kontribusi dalam Pendapatan adalah Penerimaan Negara Bukan
Pajak dari sewa rumah dinas pejabat dan Penerimaan Kembali Belanja Barang
TAYL. Pencapaian target dan realisasi perolehan Pendapatan semester I TA.
2021 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
54
2. Belanja
Untuk melaksanakan kegiatannya, Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta
mengeluarkan belanja yang terdiri dari belanja pegawai, barang, Secara garis
besar, realiasi pencapaian target kinerja keuangan Semester 2 TA. 2021 adalah
pada tabel dibawah ini:
Program Pembinaan dan Penyelenggaraan Pemasyarakatan
Realisasi diatas %
Anggaran Realisasi
Jenis Pendapatan (bawah) Realisasi
(Rupiah) (Rupiah)
Anggaran Anggaran
BELANJA :
a. Belanja Pegawai 14.002.146.000 13.999.850.694 (2.295.306) 99.98
b. Belanja Barang 29.447.120.000 29.317.252.630 (129.867.370) 99.56
c. Belanja Modal 513.200.000 511.368.000 (1.832.000) 99.64
JUMLAH BELANJA 43.962.466.000 43.828.471.324 (133.994.676) 99.70
3. Pembiayaan
Mengenai masalah pembiayaan, Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta tidak
mempunyai anggaran dan realisasinya atau bernilai nol. Pembiayaan tersebut
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Program Pembinaan dan Penyelenggaraan Pemasyarakatan
Realisasi
Anggaran Realisasi diatas %
Jenis Pendapatan Realisasi
(Rupiah) (Rupiah) (bawah)
Anggaran
Anggaran
PEMBIAYAAN :
1. Pembiayaan Dalam Negeri (NETO):
0 0 0 0
a. Perbankan Dalam Negeri
0 0 0 0
b. Non Perbankan Dalam Negeri
2. Pembiayaan Luar Negeri (NETO) :
0 0 0 0
Penarikan Pinjaman Luar Negeri
0 0 0 0
Pembayaran Cicilan Pokok Hutang Luar Negeri
JUMLAH PEMBIAYAAN (C.1 + C.2) 0 0 0 0
4. Aset
Pada neraca Lapas Narkotika Klas IIA Jakartaper tanggal 30 Desember
2021 total aset dengan rincian pada tabel di bawah ini.
Program Pembinaan dan Penyelenggaraan Pemasyarakatan:
No. NAMA PERKIRAAN JUMLAH (Rupiah)
1 Aset Lancar
. : Kas di Bendahara Pengeluaran
a. 0
b. Persediaan 367.907.643
c. Piutang Bukan Bukan Pajak 13.011.154
JUMLAH ASET LANCAR 380.918.797
2 Aset Tetap
. a.
: Tanah 0
b. Peralatan dan Mesin 61,288,933,556
c. Gedung dan Bangunan 70,581,443,000
d. Jalan, Irigasi, dan Jaringan 0
e. Aset tetap lainnya 7.241,984
f. Akumulasi Penyusutan (68,788,323,442)
JUMLAH ASET TETAP 63,089,295,098
3. ASET LAINNYA 188.499.000
JUMLAH SELURUH ASET 63,470,213,895
55
5. Kewajiban
Kewajiban pada Neraca Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
NAMA PERKIRAAN JUMLAH
Kewajiban Jangka Pendek :
a. Uang Muka dari KPPN 0
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 0
JUMLAH SELURUH KEWAJIBAN 0
6. Ekuitas Dana
Ekuitas dana yang disajikan pada Neraca Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta
per tanggal 31 Desember 2021 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Program Pembinaan dan Penyelenggaraan Pemasyarakatan
NAMA PERKIRAAN JUMLAH (Rupiah)
Ekuitas Dana Lancar :
Ekuitas 63,470,213,895
JUMLAH EKUITAS DANA 63,470,213,895
56
Realisasi Pendapatan % Real
Estimasi Pendapat an
Uraian Jumlah Pengemb Jumlah Netto
Pendapatan Tahun ini alian
Tabel Realisasi Anggaran Belanja 1 Januari 2021 s.d 30 Desember Tahun 2021
Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta
%
Anggaran Realisasi
Uraian Realisasi
(Rupiah) (Rupiah)
Anggaran
BELANJA :
Belanja Pegawai 14.002.146.000 13.999.850.694 99.98
Belanja Barang 29.447.120.000 29.317.252.630 99.56
Belanja Modal 513.200.000 511.368.000 99.64
JUMLAH 43.962.466.000 43.828.471.324 99.70
57
BAB IV
KESIMPULAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT
CAPAIAN KINERJA
A. KESIMPULAN
Laporan Kinerja Lembaga Pemasyarakatan NarkotikaKlas IIA Jakarta tahun
2021 disusun sebagai gambaran secara transparan pencapaian kinerja selama
Tahun Anggaran 2021 dan sebagai ukuran keberhasilan dan kekurangan Lembaga
Pemasyarakatan NarkotikaKlas IIA Jakarta dalam menjalankan tugas dan fungsinya
yang telah dilakukan selama Tahun 2021 guna mencapai tujuan dan sasaran
strategis dalam kerangka pemenuhan visi dan misi yang telah ditetapkan sesuai
dengan Rencana Strategis Kementerian Hukum dan HAM RI Tahun 2015-2021.
Program dan kebijakan yang telah dtetapkan dalam perjanjian kinerja
mempunyai bobot yang berbeda tergantung sampai sejauh mana kontribusinya
dalam pencapaian kinerja untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. Bobot
masing-masing misi kemudian dijabarkan kepada seluruh kebijakan, program dan
kegiatan atas dasar pertimbangan nilai strategis dengan memperhatikan penting
tidaknya kontribusi masing-masing.
Program dan kegiatan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA
Jakartadidalam pelaksanaannya terdapat kendala/hambatan yang dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Kebutuhan akan penambahan sarana dan prasarana belum didukung dengan
anggaran yang memadai;
2. Kurangnya SDM untuk menambah kekuatan Pengamanan di Lembaga
Pemasyarakatan NarkotikaKlas IIA Jakarta;
3. Tidak tersedianya tempat untuk penyimpanan barang-barang yang rusak
berdampak pada pemeliharaan barang aset menjadi tidak optimal;
4. Kurangnya koordinasi dan sinergi dalam melakukan pemantauan, dan evaluasi
capaian kinerja tahun sebelumnya untuk dilakukan tindak lanjut yang konkrit dan
segera khususnya terkait dengan lembaga/instansi dan organisasi diluar
lingkungan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta seperti
menindaklanjuti hasil rekomendasi dari hasil penelitian dan pengkajian dibidang
Hukum dan HAM;
58
B. RENCANA TINDAK LANJUT CAPAIAN KINERJA
Berdasarkan beberapa kesimpulan tersebut diatas, maka perlu tindak lanjut
terhadap beberapa hal antara lain :
1. Untuk mendapatkan data capaian kinerja dari hasil kajian, analisa dan evaluasi
perlu dilakukan pemantauan secara terstruktur mulai dari jajaran atas sampai
jajaran bawah;
2. Membuat suatu sistem aplikasi berbasis teknologi informasi dan memaksimalkan
sistem informasi yang telah ada untuk menginventarisasi pelaksanaan kinerja
maupun kegiatan dilingkungan bagi Kantor Lembaga Pemasyarakatan
NarkotikaKlas IIA Jakarta sehingga memudahkan dalam memonitor kegiatan
yang dilaksanakan;
3. Meningkatkan Koordinasi antar Seksi maupun subseksi di lingkungan Lembaga
Pemasyarakatan NarkotikaKlas IIA Jakarta;
4. Untuk meningkatkan capaian kinerja dibidang teknis pada tahun berikutnya,
disarankan untuk:
a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM Pemasyarakatan.
b. Memberikan dukungan anggaran terhadap pelaksanaan kegiatan-kegiatan
teknis pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan NarkotikaKlas IIA
Jakarta.
c. Memberikan layanan informasi kepada warga binaan pemasyarakatan dan
masyarakat khususnya informasi tentang pelaksanaan program reintegrasi
dan pelayanan pemasyarakatan.
d. Inventarisasi masalah-masalah yang ada di Lembaga Pemasyarakatan
NarkotikaKlas IIA Jakarta guna melakukan perbaikan dalam proses
penyelarasan dan penyerasian pembentukan standarisasi pelayanan terhadap
WBP.
59
Demikianlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta pada tahun 2021 sebagai perwujudan
tanggung jawab, sebagai bahan evaluasi dan dijadikan umpan balik dan acuan
perencanaan berikutnya, yang dalam hal ini merupakan salah satu fungsi dan tujuan
dari LAKIP serta dalam memenuhi Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri
NegaraPendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
BAYU IRSAHARA
NIP. 19790804 200012 1 001
60
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA
LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KLAS IIA JAKARTA
Jl. Raya Bekasi Timur No 170 A Jakarta Timur
Telp. (021) 85909891 Fax (021) 85910104
Pihak Pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran
perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah
ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target
kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.
Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi
terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam
rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Pihak Pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran
perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah
ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target
kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.
Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi
terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam
rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Jakarta, 31 Desember 2020
Pihak Kedua, Pihak Pertama
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kepala Lapas Narkotika Klas IIA
Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Jakarta
e. CCTV 1 Baik
a. Server 1 Baik
b. Komputer 5 Baik
c. Hub/Switch 3 Baik
e. Printer 0 Baik
f. Scanner 0 Baik
h. Kamera 1 Baik
Swab Antigen kepada seluruh Pegawai termasuk CPNS Angkatan 2019
WBP LPN Jakarta Ikuti Pelatihan Kemandirian Tata Boga Pembuatan Nugget, Kerupuk Lele Dan Kelas
Perkayuan
Pembukaan Program Rehabilitasi dan Pelatihan Kemandirian Bersertifikasi di Lapas Narkotika Klas IIA
Jakarta Tahap I diawal tahun 2021.
21 Orang Warga Binaan Pemasyarakatan LPN Jakarta Terima Asimilasi Rumah Januari
Rapat Virtual Evaluasi Anggaran T.A 2021
Ujian Pendidikan Kesetaraan (UPK) PKBM Pandu Belajar Mandiri
69