Anda di halaman 1dari 76

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 1
KATA PENGANTAR 2
IKHTISAR EKSEKUTIF 3
BAB I PENDAHULUAN ………….………………………………….…….................. 7
A. LATAR BELAKANG .….…………………………..……….......................... 8
B. KONDISI DAN SUMBER DAYA MANUSIA …………………………. 9
C.TUGAS POKOK DAN FUNGSI ..………................................................... 10
D. STRUKTUR ORGANISASI .……………………………………………… 12
E. PERMASALAHAN DAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2021………. 15
F. MAKSUD DAN TUJUAN……………………………………………….. 16
E. DASAR HUKUM ……………………………………………………………. 17
F. SISTEMATIKA LAPORAN………………………………………………….

BAB II PERENCANAAN KINERJA DAN PERJANJIAN KINERJA ..................... 19


A. PERENCANAAN KINERJA DAN ANGGARAN ................................... 19
B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2021 ................................................ 27

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ................................................................ 33


A. PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2021 .................………….............. 33
B. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2021………............................................. 65

BAB IV KESIMPULAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT CAPAIAN KINERJA... 70


A. KESIMPULAN ......................................................................................... 70
B. RENCANA TINDAK LANJUT CAPAIAN KINERJA ................................. 71

LAMPIRAN
DOKUMEN FORMULIR PENETAPAN KINERJA 2021 LEMBAGA PEMASYARAKATAN
NARKOTIKA KLAS IIA JAKARTA

1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillaah, puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa
Ta’ala, dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang
professional, akuntabel, sinergi, transparan dan inovatif sebagai
wujud pertanggungjawaban dalam mencapai visi, misi, tujuan
dan sasaran serta dalam rangka pelaksanaan good governance,
Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta telah
dapat merumuskan dan menyusun Laporan Kinerja Tahun
2021. Sesuai dinamika perkembangan yang terjadi.
Laporan Kinerja ini disusun berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang baru yaitu Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor
53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata
Cara Reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dimana peraturan tersebut telah
menggantikan peraturan yang lama yaitu Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor
7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas kinerja instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor
29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dimana kedua peraturan yang lama tersebut
dinyatakan sudah tidak berlaku lagi.
Laporan Kinerja ini merupakan deskripsi atas hasil kinerja dari seluruh kebijakan,
program, kegiatan yang didasarkan pada visi, misi, tujuan dan sasaran sebagaimana
telah ditetapkan, termasuk didalamnya aspek keuangan.
Kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan kontribusi dalam
penyelesaian Laporan Kinerja Tahun 2021 dan Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2021
ini, kami sampaikan ucapan terima kasih, dan mohon sumbang saran untuk
penyempurnaan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah tahun anggaran
yang akan datang.

Jakarta, 21 Januari 2022


K E P A L A,

BAYU IRSAHARA
NIP. 19790804 200012 1 1001

2
IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk


mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi
organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat
pertanggung jawaban secara periodik.
Sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen Rencana Strategis Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagai mana telah dituangkan
dalam Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 33
Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Tahun 2020 - 2024 merupakan arah bagi peningkatan kinerja dan fungsi yang dijalankan
berdasarkan tugas dan fungsi yang dijalankan serta urusan yang menjadi
kewenangannya. Dengan perubahan rencana strategis tersebut, otomatis terdapat
perubahan indikator kinerja dan target capaian kinerja yang ditetapkan oleh masing-
masing unit eselon I. Penjabaran target kinerja yang ditetapkan dalam rencana strategis
kedalam rencana tahunan yang dituangkan dalam rencana kerja dievaluasi melalui
penyampaian Laporan Kinerja yang dilakukan setiap tahun.
Dalam pelaksanaan program dan kegiatan, Lembaga Pemasyarakatan Narkotika
Klas IIA Jakarta, dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber daya berupa
anggaran dan SDM, maka sasaran yang ingin dicapai pada tahun 2021 ditetapkan
dengan dokumen Perencanaan Kinerja. Dokumen Perencanaan Kinerja tersebut
digunakan sebagai dasar untuk melaporkan capaian kinerja, dan menilai keberhasilan
Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta tahun 2021. Dalam dokumen
perencanaan kinerja tersebut diuraikan sasaran-sasaran dalam Rencana Strategis
Kementerian Hukum dan HAM RI yang diturunkan kepada Kantor Wilayah dan Unit
Pelaksana Teknis dibawahnya yang diprioritaskan untuk dicapai, indikator kinerja yang
digunakan untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran beserta target yang harus
dicapai dalam periode 2020 - 2024, program-program, dan anggaran yang disediakan
untuk mendukung pencapaian masing-masing sasaran.
Pada tahun 2021, Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta memperoleh
alokasi anggaran dari APBN sebesar Rp. 43.962.466.000,-.
Pengukuran kinerja yang dilakukan oleh Lapas Klas IIA Narkotika Jakarta
dilakukan pada 1 program dengan menggunakan 7 sasaran kegiatan serta untuk
pengukurannya menggunakan 11 indikator kinerja yang ditetapkan dalam dokumen
Perjanjian Kinerja Tahun 2021, tingkat pencapaian kinerja berhasil atau rata-rata
capaian sebesar 133,33 %.

3
Program yang dilaksanakan pada tahun 2021 antara lain:
1. Program Pembinaan dan Penyelenggaraan Pemasyarakatan;
Sedangkan sasaran kegiatan yang dilaksanakan adalah:
1. Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemasyarakatan
2. Tersusunnya Dokumen Perencanaan Penganggaran dan Pelaporan;
3. Meningkatnya Pelayanan Pembinaan Narapidana di wilayah sesuai standar;
4. Meningkatnya Pelayanan Perawatan Narapidana/ Tahanan di wilayah sesuai
standar;
5. Meningkatnya Pelayanan Informasi dan Kerjasama Pemasyarakatan di wilayah
sesuai standar;
6. Meningkatnya Pelayanan Keamanan dan Ketertiban di wilayah sesuai standar;
7. Layanan Perkantoran.

Dari sasaran tersebut, terdapat indikator-indikator yang akan dicapai antara lain:
1. Indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan pemasyarakatan
2. Tersusunnya dokumen rencana kerja, anggaran UPT Pemasyarakatan dan
pelaporan yang akuntabel dan tepat waktu;
3. Persentase Narapidana yang mendapatkan pembinaan kepribadian, latihan
keterampilan dan kegiatan kerja Produksi sesuai standar;
4. Persentase Narapidana yang mendapatkan pelayanan integrasi (Asimilasi, PB, CB,
CMB) dan pendayagunaan TPP sesuai standar;
5. Persentase Narapidana/Tahanan yang mendapatkan pelayanan kebutuhan dasar
dan Kesehatan Lingkungan sesuai standar;
6. Jumlah narapidana narkotika yang memperoleh layanan rehabilitasi;
7. Persentase layanan informasi dan kerjasama sesuai standar;
8. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti sesuai standar;
9. Persentase pencegahan gangguan keamanan dan pemeliharaan keamanan sesuai
standar;
10. Persentase ganguan Keamanan yang di tindak dan ditanggulangi sesuai standar;
11. Jumlah Layanan Perkantoran
Uraiannya adalah sebagai berikut :
1. Sasaran Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan Pemasyarakatan diukur melalui
indikator kinerja antara lain:
a. Indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan pemasyarakatan terealisasi
mencapai 97,50%
2. Sasaran Tersusunnya Dokumen Perencanaan Penganggaran dan Pelaporan diukur
melalui indikator kinerja antara lain:
a. Tersusunnya dokumen rencana kerja, anggaran UPT Pemasyarakatan dan
pelaporan yang akuntabel dan tepat waktu terealisasi mencapai 100%

4
3. Sasaran Meningkatnya Pelayanan Pembinaan Narapidana di wilayah sesuai standar
antara lain:
a. Persentase Narapidana yang mendapatkan pembinaan kepribadian, latihan
keterampilan dan kegiatan kerja Produksi sesuai standar terealisasi mencapai
99,29%.
b. Persentase Narapidana yang mendapatkan pelayanan integrasi (Asimilasi,
PB, CB, CMB) dan pendayagunaan TPP sesuai standar terealisasi mencapai
89,62%
4. Sasaran Meningkatnya Pelayanan Perawatan Narapidana/ Tahanan di wilayah
sesuai standar antara lain:
a. Persentase Narapidana/Tahanan yang mendapatkan pelayanan kebutuhan
dasar dan Kesehatan Lingkungan sesuai standar terealisasi mencapai 100 %
b. Jumlah narapidana narkotika yang memperoleh layanan rehabilitasi
terealisasi mencapai 620 orang
5. Sasaran Meningkatnya Pelayanan Keamanan dan Ketertiban di wilayah sesuai
standar antara lain:
a. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti sesuai standar terealisasi
mencapai 100%
b. Persentase pencegahan gangguan keamanan dan pemeliharaan keamanan
sesuai standar terealisasi mencapai 100%
c. Persentase ganguan Keamanan yang di tindak dan ditanggulangi sesuai
standar terealisasi mencapai 100%
6. Sasaran Layanan Perkantoran antara lain:
a. Jumlah Layanan Perkantoran realisasi mencapai 100%

Dari indikator-indikator tersebut, ada indikator kinerja (kegiatan) yang tercapai


maksimal dan ada juga yang belum tercapai secara maksimal.belum tercapainya
indikator tersebut secara maksimal disebabkan beberapa hal, antara lain:
Dalam mengoptimalisasi pencapaian indikator kinerja dimaksud Lembaga
Pemasyarakatan Klas IIA Narkotika Jakarta akan melakukan upaya pemberdayaan dan
pengelolaan SDM secara efektif yaitu dengan menata pengorganisasian dan
penempatan pegawai secara tepat sesuai kebutuhan dan mengembangkan sistem
teknologi informasi untuk menunjang pelaksanaan tugas Lembaga Pemasyarakatan
Klas IIA Narkotika Jakarta agar terwujudnya pelayanan prima kepada masyarakat.

5
Demikian penyampaian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Lembaga
Pemasyarakatan Klas IIA Narkotika Jakarta.Kiranya dapat bermanfaat bagi para pihak
yang terkait dengan penggunaan informasi dan data yang memuat dalam laporan ini.

6
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem


Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah mengarahkan bahwa pelaksanaan
pemerintahan harus berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab.
Pelaksanaanlebih lanjut didasarkan atasPeraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Repulik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara ReviuLaporan
Kinerja Instansi Pemerintah dan Perjanjian Kinerja.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah adalah Dokumen yang berisi gambaran,


perwujudan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang disusun dan
disampaikan secara sistematik dan melembaga sedangkan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah yang selanjutnya disingkat AKIP adalah perwujudan kewajiban
suatu Intansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan / kegagalan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
melalui alat pertanggungjawaban secara periodik. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta Tahun 2021 pada
dasarnya dilatarbelakangi oleh tekad dan kesungguhan untuk melaksanakan tugas
yang ditetapkan dalam ketentuan perundang-undangan yang ada serta ikut memenuhi
tuntutan kebijakan, program, kegiatan yang didasarkan pada visi, misi, tujuan dan
sasaran sebagaimana telah ditetapkan.

Untuk mencapai akuntabilitas instansi Pemerintah yang baik, Lembaga


Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta, dituntut selalu melakukan pembenahan
kinerja.Pembenahan kinerja diharapkan mampu meningkatkan peran serta tugas dan
fungsi Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, Lembaga Pemasyarakatan Narkotika


Klas IIA Jakarta diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerja Tahun Anggaran 2021 dan
Perjanjian Kinerja Tahun Anggaran 2021.

7
B. KONDISI DAN SUMBER DAYA MANUSIA

Sebagaimana diketahui sumber daya manusia yaitu Aparatur Sipil Negara


mempunyai peran yang sangat penting dalam dinamika suatu organisasi mengingat
tugas-tugas dalam sistem pemerintahan yang makin kompleks. Dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi organisasi Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA
Jakarta,berikut disampaikan kondisi sumber daya manusia pada tahun 2021.
1. Jumlah Pegawai Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta
Berdasarkan Jenis Kelamin
Pria Wanita Jumlah
214 36 250

2. Jumlah Pegawai Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta


Berdasarkan Pangkat
GOLONGAN
II III IV JUMLAH
A B C D A B C D A B C D
107 8 18 14 23 25 27 23 3 1 1 - 250

3. Jumlah Pegawai Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta


Berdasarkan Tingkat Pendidikan

SD SMP SMU D3 S1 S2 JUMLAH


- - 158 5 74 13 250

4. Jumlah Pegawai Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta


Berdasarkan Sub Seksi

No. Sub Seksi Jumlah

1 Tata Usaha 21
2 Bimbingan Narapidana dan Anak Didik 63
3 Administrasi Keamanan dan Ketertiban 11
4 Kegiatan Kerja 11
5 Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan 14
6 Regu Pengamanan 110
7 Regu Portir 16
8 Perbantukan di KPK 1
9 Perbantukan di Kanwil Kumham DKI 1
10 Dalam Proses Hukdis -
11 Dalam Proses Pengunduran Diri 2
TOTAL 250

8
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Jakarta dibentuk berdasarkan Surat


Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : M-
04.PR.07.03 tahun 2003 tanggal 16 April 2003. Lapas Narkotika Jakarta diresmikan oleh
Presiden Republik Indonesia Megawati Soekarno Putri pada tanggal 30 Oktober 2003.
Lapas Narkotika Jakarta memiliki bangunan diatas lahan seluas kurang lebih 27.000 m2
(meter persegi) dengan spesifikasi narapidana khusus berlatar belakang kasus narkotika
dan psikotropika. Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta mulai beroperasi pada tanggal 24
Pebruari 2004.

Lapas Narkotika Jakarta memiliki daya tampung/kapasitas penghuni sebanyak 1084


orang yang dibagi kedalam 5 (lima) blok hunian dengan perincian kamar sebagai berikut :

1. Blok A, yaitu blok yang mempunyai kapasitas kamar sebanyak 60 kamar dan tiap-
tiap kamar memiliki kapasitas 7 orang. Dengan demikian blok ini mampu
menampung WBP narkotika dan psikotropika sebanyak 420 orang.

2. Blok B, yaitu blok yang mempunyai kapasitas kamar sebanyak 324 kamar. Blok ini
merupakan blok terbanyak jumlah kamarnya. Namun demikian pada tiap-tiap kamar
hanya diperuntukan 1 orang sehingga daya tampungnya pun sesuai dengan jumlah
kamar yang ada.

3. Blok C, yaitu blok yang mempunyai kapasitas kamar sebanyak 48 kamar dan tiap-
tiap kamar memiliki kapasitas 3 orang. Dengan demikian blok ini mampu
menampung WBP narkotika dan psikotropika sebanyak 144 orang.

4. Blok S, yaitu blok yang mempunyai kapasitas kamar sebanyak 36 kamar dan tiap-
tiap kamar memiliki kapasitas 5 orang. Dengan demikian blok ini mampu
menampung WBP narkotika dan psikotropika sebanyak 180 orang.

5. Blok Isolasi, yaitu blok yang mempunyai kapasitas kamar sebanyak 16 kamar
dengan kapasitas penghuni sebanyak 16 orang.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor : M.04.PR.07.03 Tahun


2003 Tentang Pembentukan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Pematang Siantar Lubuk
Linggau, Bandar Lampung, Jakarta, Bandung, Nusakambangan, Madiun, Pamekasan,
Martapura, Bangli, Maros, Jayapura. Dan Surat Keputusan Direktur Jenderal
Pemasyarakatan Nomor : E.KP.09.05-701 A Tahun 2003 Tentang Uraian Tugas Pejabat
Struktural dan Petugas Operasional di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika. Lembaga
Pemasyarakatan Klas IIA mempunyai tugas pokok melaksanakan pemasyarakatan
terhadap narapidana /anak didik pengguna narkotika dan obat terlarang lainnya.
mempunyai fungsi :

9
1. Melaksanakan pembinaan narapidana /anak didik kasus narkotika.
2. Memberikan bimbingan, terapi dan rehabilitasi narapidana / anak didik kasus
narkotika.
3. Melakukan bimbingan sosial/kerohanian.
4. Melakukan pemeliharaan keamanan dan tata tertib Lapas.
5. Melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga.

D. STRUKTUR ORGANISASI
Berikut ini bagan struktur organisasi Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor : M.04.PR.07.03 Tahun 2003
Tentang Pembentukan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Pematang Siantar Lubuk
Linggau, Bandar Lampung, Jakarta, Bandung, Nusakambangan, Madiun, Pamekasan,
Martapura, Bangli, Maros, Jayapura

10
Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Narkotika Jakarta dipimpin oleh seorang Kepala
Lembaga Pemasyarakatan yang membawahi :
1. Sub Bagian Tata Usaha memiliki tugas/fungsi Melakukan urusan
kepegawaian,keuangan,surat-menyurat,perlengkapan dan rumah tangga, terdiri
dari :
a. Urusan Kepegawaian dan Keuangan
b. Urusan Umum
2. Seksi Bimbingan Napi/Anak Didik memiliki tugas/fungsi Melakukan registrasi,
statistik dan dokumentasii sidik jari narapidana; memberikan bimbingan
pemasyarakatan; mengurus kesehatan dan perawtan narapidana/anak didik,
terdiri dari:
a. Sub Seksi Registrasi.
b. Sub Seksi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan
3. Seksi Kegiatan Kerja memiliki tugas/fungsi Memberikan bimbingan latihan kerja,
mempersiapkan fasilitas sarana kerja, mengelola hasil kerja, terdiri dari:
a. Sub Seksi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan hasil Kerja
b. Sub Seksi Sarana Kerja
4. Seksi Administrasi Keamanan dan Ketertiban memiliki tugas/fungsi Mengatur
jadwal, penggunaan perlengkapan dan pembagian tugas pengamanan;
menerima laporan harian dan berita acara dr satuan pengaman yg bertugas,
terdiri dari :
a. Sub Seksi Keamanan
b. Sub Seksi Pelaporan dan Tata Tertib
5. Kesatuan Pengamanan Lapasmemiliki tugas/fungsi Melakukan penjagaan dan
pengawasan terhadap narapidana; melakukan pemeliharaan kamtib; melakukan
pengawalan penerimaan, penempatan dan pengeluaran narapidana; melakukan
pemeriksaan terhadap pelanggaran keamanan; membuat laporan harian dan
berita acara pelaksanaan pengamanan., terdiri dari Petugas-petugas
Pemasyarakatan.

Tugas Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta adalah Melaksanakan


pemasyarakatan narapidana/anak dengan fungsi:

Melakukan pembinaan narapidana/anak didik


Memberikan bimbingan, mempersiapkan sarana dan mengelola hasil kerja
Melakukan bimbingan sosial/kerohaniannarapidana/anak didik
Melakukan pemeliharaan keamanan dan tata tertib LAPAS
Melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga

11
E. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI DAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2020
Permasalahan / Hambatan, Upaya dan Saran Pelaksanaan Tugas dan
Fungsi / Pelayanan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta antara
lain :
SEKSI PERMASALAHAN 2021 CAPAIAN TAHUN 2020 CAPAIAN TAHUN 2021

Sub Bagian Tata 1. Terdapat kekurangan 1.


Tersusunnya Laporan 1. Tersusunnya Laporan
Usaha Pagu Belanja Bahan Keuangan Semester I Keuangan Semester I dan
Makanan Napi dan dan II Tahun II Tahun Anggaran 2021
Listrik; Anggaran 2020 2. Tercapainya Penyerapan
2. Surat yang dikirim dari2. Tercapainya Anggaran Tahun
Kanwil sering terlambat Penyerapan Anggaran 2021 sebesar
/ telat diterima; Anggaran Tahun 99,70%;
3. Pengarsipan dokumen Anggaran 2020 3. Mendapatkan
/ berkas kepegawaian sebesar 98,19 %; penghargaan dari Kanwil
belum dikelola
3. Mendapatkan Kemenkumham DKI
berdasarkan kaidah penghargaan dari Jakarta untuk kategori
kearsipan dan belum KPPN untuk kategori Tingkat Keakuratan
ada pemusnahan arsip Tingkat Keakuratan Penyampaian SPM dan
sesuai dengan Jadwal Penyampaian SPM Penyerapan Anggaran
Retensi Arsip; Satker periode PAGU Besar T.A 2021;
4. Tanda tangan Semester II T.A 2020; 4. Melakukan realokasi
Tunjangan 4. Melakukan realokasi
Kinerja kelebihan pagu Belanja
sering diabaikan oleh kelebihan pagu Listrik Daya dan Jasa ke
para pegawai; Belanja Pegawai ke Ditjen Pas;
5. Lamanya proses Ditjen Pas; 5. Tercapainya penyusunan
Usulan Hukuman5. Tercapainya Rencana Penyerapan
Disiplin di Kanwil. penyusunan Rencana Anggaran, Rencana
6. Kurangnya koordinasi Penyerapan Pengadaan Barang/Jasa
dalam pengumpulan Anggaran, Rencana dan Agenda Kalender
data pembuatan Pengadaan Kerja TA 2021;
laporan WBK dan Barang/Jasa dan 6. Tercapainya penyusunan
WBBM. Agenda Kalender dokumen Rencana Kerja
Kerja TA 2020; Anggaran (RKA-K/L) TA
6. Tercapainya 2022 tepat waktu;
penyusunan 7. Tercapainya penyusunan
dokumen Rencana dokumen Program Aksi
Kerja Anggaran dan SPIP Tahun 2021;
(RKA-K/L) TA 2020 8. Tercapainya surat
tepat waktu; menyurat antar lembaga
7. Tercapainya via SISUMAKER di
penyusunan lingkungan
dokumen Program Kemenkumham RI;
Aksi dan SPIP Tahun 9. Tercapainya update data
2020; SIMPEG NEW Versi 0.15
8. Tercapainya surat 10. Tersusunnya laporan
menyurat antar WBK dan WBBM
lembaga via TNDE di
lingkungan
Kemenkumham RI;
9. Tercapainya update
data SIMPEG NEW
Versi 0.15
10. Tersusunnya laporan
WBK dan WBBM
Seksi Keamanan 1. Kurangnya 1. Terlaksananya 1. Terlaksananya program
dan Ketertiban pemahaman petugas program mapenaling; mapenaling;
dalam pelaksanaan

12
pemeriksaan dan 2. Terlaksananya sarana 2. Terlaksananya sarana
penggeledahan; pengaduan masyarakat pengaduan masyarakat
2. Kurangnya fasilitas dan WBP; dan WBP;
pengamanan; 3. Terlasananya laporan 3. Terlasananya laporan hasil
3. Tidak disiplinnya hasil penggeledahan; penggeledahan;
beberapa anggota tim 4. Terlaksananya 4. Terlaksananya
posko Pengawasan pemeriksaan pemeriksaan pelanggaran
Internal; pelanggaran tata tertib tata tertib WBP;
4. Sarana dan Prasarana WBP; 5. Terlasananya pembuatan
serta anggaran yang 5. Terlasananya buku laporan harian,
masih sangat terbatas; pembuatan buku laporan regu, laporan
5. Kurangnya tenaga laporan harian, laporan perwira kontrol dan laporan
pengamanan. regu, laporan perwira bantuan jaga malam;
kontrol dan laporan 6. Terlaksananya
bantuan jaga malam; pengawasan internal untuk
6. Terlaksananya pegawai.
pengawasan internal 7. Terlaksananya
untuk pegawai. Pemeriksaan Tes Urine
7. Terlaksananya bagi WBP dan Petugas;
Pemeriksaan Tes Urine 8. Terlaksananya
bagi WBP dan Petugas; Pemeriksaan dan
8. Terlaksananya Penggeledahan di Lapas.
Pemeriksaan dan
Penggeledahan di
Lapas.

Seksi Binadik 1. Terbatasnya kapasitas 1. Terlaksananya 1. Terlaksananya kegiatan


file untuk paperless kegiatan pembinaan pembinaan rohani Islam,
dokumen usulan PB rohani Islam, Nasrani Nasrani dan Budha bagi
pada aplikasi PB (SDP dan Budha bagi WBP; WBP;
Versi 3) 2. Terlaksananya kegiatan 2. Terlaksananya kegiatan
2. Belum tersedianya Pramuka bagi WBP; Pramuka bagi WBP;
data akurat tentang 3. Terlaksananya kegiatan 3. Terlaksananya kegiatan
realisasi usulan PB pembinaan olahraga pembinaan olahraga bagi
dalam aplikasi PB. bagi WBP; WBP;
3. Sarana ibadah tidak 4. Terlaksananya kegiatan 4. Terlaksananya kegiatan
mampu menampung konseling bagi WBP; konseling bagi WBP;
seluruh jemaah; 5. Terlaksananya kegiatan 5. Terlaksananya kegiatan
4. Saranan dan perpustakaan; perpustakaan;
Prasarana yang sudah 6. Terlaksananya kegiatan 6. Terlaksananya kegiatan
tidak memadai; PKBM kejar Paket B; PKBM kejar Paket B;
5. Terlambatnya petikan 7. Terlaksananya skrining 7. Terlaksananya skrining bagi
putusan hakim dan bagi setiap WBP baru; setiap WBP baru;
pelaksanaan putusan 8. Terlaksananya 8. Terlaksananya
eksekusi; pemeriksaan rontgen pemeriksaan rontgen bagi
6. Jumlah penghuni tidak bagi WBP yang WBP yang terindikasi
sesuai dengan SMS terindikasi TB/HIV; TB/HIV;
Gateway dan SDP; 9. Terlaksananya kegiatan 9. Terlaksananya kegiatan
7. Terhambatnya pemeriksaan rawat pemeriksaan rawat
pelaksanaan jalan/rawat inap di jalan/rawat inap di poliklinik
Pemberian Remisi poliklinik Lapas; Lapas;
untuk jenis tindak 10. Terselenggaranya 10. Terselenggaranya
pidana korupsi yang pemberian makanan pemberian makanan sesuai
ditangani oleh KPK sesuai standar bagi standar bagi WBP;
karena tidak WBP; 11. Terselenggaranya
dikeluarkan Justice 11. Terselenggaranya pemberian pakaian bagi
Collaborator . pemberian pakaian bagi WBP dan Andik Pas;
WBP dan Andik Pas; 12. Optimalisasi usulan PB, Cb
12. Optimalisasi usulan PB, dan CMB tahun 2021;
Cb dan CMB tahun 13. Aplikasi PB (SDP versi 3)
2020; sudah online.

13
13. Aplikasi PB (SDP versi 14. Terlaksananya Sidang TPP.
3) sudah online. 15. Terlaksananya SDP secara
14. Terlaksananya Sidang Online;
TPP. 16. Terlaksananya layanan
15. Terlaksananya SDP informasi;
secara Online; 17. Terlaksananya SMS
16. Terlaksananya layanan Gateway SDP;
informasi; 18. Terlaksananya pemberian
17. Terlaksananya SMS Remisi Umum dan Remisi
Gateway SDP; Khususs;
18. Terlaksananya
pemberian Remisi
Umum dan Remisi
Khususs;

Seksi Giatja 1. Terbatasnya anggaran 1. Terlaksananya kegiatan 1. Terlaksananya kegiatan


pada seksi Giatja untuk pembinaan melukis pelatihan mesin CNC;
tahun 2020; bagi WBP; 2. Terlaksananya kegiatan
2. Kuranganya media 2. Terlaksananya kegiatan budidaya bebek dan ayam
internet sebagai pembinaan budidaya hibrida;
sarana pemasaran sayuran bagi WBP; 3. Terlaksananya kegiatan
online; 3. Terlaksananya kegiatan pembinaan melukis bagi
3. Gedung BLK belum pembinaan sablon bagi WBP;
mampu menampung WBP; 4. Terlaksananya kegiatan
secara optimal WBP 4. Terlaksananya kegiatan pembinaan budidaya
yang berminta pembinaan pangkas sayuran bagi WBP;
mengikuti pembinaan rambut bagi WBP. 5. Terlaksananya kegiatan
kemandirian; 5. Terlaksananya pembinaan sablon bagi
4. Kurangnya SDM kerjasama dengan WBP;
petugas didalam instansi 6. Terlaksananya kegiatan
memberikan pelatihan 6. Mengikuti pameran dan pembinaan pangkas rambut
pembinaan demo keterampilan dari bagi WBP.
kemandirian; WBP 7. Terlaksananya kerjasama
5. Kurangnya peralatan 1. Terlaksananya kegiatan dengan instansi
yang dimilliki untuk pembuatan roti dan 8. Mengikuti pameran dan
pelatihan pembinaan kuliner bagi WBP demo keterampilan dari
bagi WBP. 7. Terlaksananya kegiatan WBP
pembuatan ondel-ondel 2. Terlaksananya kegiatan
handy craft bagi wbp pembuatan roti dan kuliner
bagi WBP
9. Terlaksananya kegiatan
pembuatan ondel-ondel
handy craft bagi wbp

F. MAKSUD DAN TUJUAN


Esensi dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) bagi
Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta adalah perwujudan dari
implementasi sistem pengendalian manajemen sektor publik. Sistem pengendalian
ini merupakan infrastruktur bagi manajemen untuk memastikan bahwa visi, misi,
tujuan dan sasaran strategis Kementerian Hukum dan HAM RI dapat dipenuhi
melalui pelaksanaan strategi pencapaiannya (program dan kegiatan) yang selaras.
Atas dasar hal tersebut, siklus sistem AKIP Lembaga Pemasyarakatan
Narkotika Klas IIA Jakarta diawali dengan implementasi Rencana Strategis

14
Kementerian Hukum dan HAM RI yang mendefinisikan visi, misi, tujuan dan sasaran
Kementerian Hukum dan HAM RI sebagaimana tertuang didalam Peraturan Menteri
Hukum dan HAM RI Nomor 33 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian
Hukum dan HAM Tahun 2020 - 2024. Secara selaras setiap tahunnya ditetapkan
program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pencapaian sasaran untuk
mewujudkan misi dan visi yang hendak dicapai. Sistem pengukuran kinerja
dibangun dan dikembangkan guna menilai sejauh mana kinerja Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta dalam pencapaian sasaran kinerja yang
ditetapkan didalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 9 Tahun 2018
sebagaimana tersebut diatas.
Maksud penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2021 ini adalah untuk
melaporkan kinerja Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta dalam
pencapaian target kinerja tahun 2021 yang telah ditetapkan didalam Rencana
Strategis Kementerian Hukum dan HAM RI Tahun 2020 - 2024. Adapun tujuannya
adalah untuk :
1. Penyediaan bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan,
2. Penyempurnaan dokumen perencanaan pada periode yang datang,
3. Penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan periode yang akan datang,
serta
4. Penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.
Dengan demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah memiliki dua fungsi
utama yaitu selain sebagai sarana menyampaikan pertanggungjawaban kinerja
kepada seluruh stakeholders juga merupakan sarana evaluasi atas pencapaian
kinerja Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta dalam upaya untuk
memperbaiki kinerja perencanaan dan melaksanakan program dan kegiatan pada
tahun yang akan datang.

G. DASAR HUKUM

1. Undang – undang Nomor 1 tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara

2. Undang – undang Nomor 25 tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional

3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan


Kinerja Instansi Pemerintah

4. Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja


Instansi Pemerintah

5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER / 09 /


M.PAN / 5 / 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama
di Lingkungan Instansi Pemerintah
15
6. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 28 tahun 2014
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia RI

7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI


Nomor 53 tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja , Pelaporan
Kinerja dan Tata cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

8. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 33 Tahun 2020
Tentang Rencana Strategis Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI
Tahun 2020 - 2024

H. SISTEMATIKA LAPORAN
Sistematika penyajian Laporan Kinerja Lembaga Pemasyarakatan Narkotika
Klas IIA Jakarta :
1. Bab I Pendahuluan
Pada bab ini disajikan latar belakang disusunnya laporan, penjelasan umum
organisasi seperti kondisi sumber daya manusia, tugas dan fungsi organisasi,
struktur organisasi, permasalahan dan capaian, maksud dan tujuan
penyajianlaporan, landasan hukum, serta sistematika penyusunan Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA
Jakarta.
2. Bab II Perencanaan Kinerja dan Perjanjian Kinerja
Dalam bab ini menguraikan ikhtisar beberapa hal penting dalam perencanaan
dan perjanjjian kinerja (dokumen penetapan kinerja). Pembahasan pada bab ini
antara lain perencanaan strategis tahun 2020 - 2024, Perencanaan kinerja tahun
2020 - 2024, Perjanjian Kinerja Tahun 2021 Sebelum Revisi, Perjanjian Kinerja
Tahun 2021 setelah Revisi.
3. Bab III Akuntabilitas Kinerja
a) Capaian Kinerja Organisasi
Pada sub bab ini menyajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap
pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil
pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran
strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut :
✓ Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini,
✓ Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini,
✓ Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis
organisasi,
16
✓ Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ penurunan
kinerja serta solusi yang telah dilakukan,
✓ Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya,
✓ Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun
kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
b) Akuntabilitas Kinerja Keuangan (Realisasi Anggaran)
Pada sub bab ini menguraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang
telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan
dokumen Perjanjian Kinerja.
4. Bab IV Penutup Kesimpulan dan Rencana Tindak Lanjut Capaian Kinerja
Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta tahun 2021 serta langkah yang akan
dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerja organisasi.
5. Lampiran
✓ Perjanjian Kinerja 2021
✓ Lain-lain yang dianggap perlu

17
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. PERENCANAAN STRATEGIS TAHUN 2020-2024


Perencanaan Strategis merupakan proses berkelanjutan dan sistematis dari
pembuatan perencanaan dan kebijakan, yaitu dengan memanfaatkan sebanyak-
banyaknya pengetahuan antisipatif, mengorganisasikannya untuk usaha-usaha
melaksanakan keputusan tersebut dan mengukur hasilnya melalui umpan balik.
Disusunnya perencanaan strategis sebagai acuan dalam pengelolaan
sumber daya. Diharapkan dengan adanya Perencanaan Strategis tersebut,
pengelolaan sumber daya dapat dilakukan secara lebih terarah dan terkendali serta
dapat mengakomodasi dan mengantisipasi perubahan lingkungan internal dan
eksternal yang terjadi.
Untuk mewujudkan sasaran yang hendak dicapai harus dipilih strategi yang
tepat agar sasaran tersebut dapat tercapai. Strategi kementerian Hukum dan HAM
RI mencakup penentuan kebijakan, program dan kegiatan.
Dalam Perencanaan Strategis yang meliputi pernyataan Visi, Misi, Tujuan dan
Sasaran serta Strategi pencapaian tujuan dan sasaran yang berupa kebijakan dan
program kerja. Perencanaan Strategis yang terdiri atas berbagai komponen tersebut
telah dituangkan dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 33 Tahun
2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2020 - 2024.
Rencana Strategis yang meliputi berbagai komponen tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. VISI, MISI DAN TATA NILAI
Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta adalah instansi vertikal
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, berke`dudukan di provinsi yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Hukum dan HAM RI. Oleh
karena itu, sebagai instansi vertikal dari Kementerian Hukum dan HAM RI, maka
Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta mendukung dan
melaksanakan visi dan misi Kementerian Hukum dan HAM RI Tahun 2020-2024
yaitu :

“Masyarakat memperoleh kepastian hukum”

Visi merupakan keinginan ideal dan pencapaiannya bersifat jangka panjang,


maka untuk merealisasikannya dibutuhkan misi. Lembaga Pemasyarakatan
Narkotika Klas IIA Jakarta juga mendukung dan melaksanakan misi Kementerian
Hukum dan HAM RI yaitu :
1. Mewujudkan peraturan perundang-undangan yang melindungi kepentingan
nasional;
18
2. Mewujudkan pelayanan hukum sesuai dengan asas penyelenggaraan pelayanan
publik;
3. Mewujudkan penegakan hukum yang menjadi pendorong inovasi, kreatifitas, dan
pertumbuhan ekonomi nasional;
4. Mewujudkan penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak asasi manusia
yang berkelanjutan.

Pernyataan visi, misi dan tujuan perlu didukung oleh penerapan tata nilai yang
memberi arah bagi seluruh pegawai dalam bersikap dan berperilaku ketika menjalankan
tugas dan fungsinya. Tata nilai tersebut juga akan menyatukan hati dan pikiran dalam
usaha mewujudkan seluruh program yang telah direncanakan. Untuk itu, Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta telah mengidentifikasi nilai-nilai yang harus
dimiliki oleh setiap pegawai (personal values), diterapkan dalam melaksanakan
pengelolaan proses pelayanan prima (process values), dan dikembangkan oleh
pimpinan unit kerja Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta (leadership
values).
Tata nilai yang bersumber dari Kementerian Hukum dan HAM RI ini perlu
dikembangkan dalam diri setiap pegawai Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA
Jakarta dalam rangka mencapai keunggulan. Tata nilai tersebut antara lain:
1. Profesional, Aparat Kementerian Hukum dan HAM adalah aparat yang bekerja
keras untuk mencapai tujuan organisasi melalui penguasaan bidang tugasnya,
menjunjung tinggi etika dan integritas profesi.
2. Akuntabel, Setiap kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan atau
peraturan yang berlaku.
3. Sinergi, Komitmen untuk membangun dan memastikan hubungan kerjasama yang
produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan untuk
menemukan dan melaksanakan solusi terbaik, bermanfaat dan berkualitas.
4. Transparan, Kementerian Hukum dan HAM menjamin akses atau kebebasan bagi
setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan,
yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta
hasil-hasil yang dicapai.
5. Inovatif, Kementerian Hukum dan HAM mendukung kreativitas dan
mengembangkan inisiatif untuk selalu melakukan pembaharuan dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsinya.

2. TUJUAN
Dalam penyusunan rencana strategis tujuan adalah kondisi yang akan atau
harus dicapai dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan apa yang telah
19
dibayangkan sebelumnya baik dalam konteks visi terutama dalam perspektif misi
organisasi. Tujuan akan menjadi acuan dalam perumusan sasaran, kebijakan,
program dan kegiatan. Sesuai dengan misi yang telah dirumuskan dikaitkan dengan
analisis strategis maka tujuan yang akan dicapai oleh Kementerian Hukum dan HAM
RI adalah :
Hubungan Antara Misi dan Tujuan
No. Misi Tujuan
Terwujudnya peraturan perundang-
Mewujudkan peraturan undangan yang melindungi kepentingan
perundang-undangan yang nasional melalui proses pembentukan
1
melindungi kepentingan peraturan perundang-undangan yang
nasional, akurat, terkini dan terharmonisasi,

Terwujudnya pelayanan hukum yang


sesuai dengan asas penyelenggaraan
Mewujudkan pelayanan pelayanan publik, melalui peningkatan
hukum sesuai dengan asas pengawasan dan pengelolaan layanan di
2
penyelenggaraan pelayanan bidang pemasyarakatan, keimigrasian,
publik, kekayaan intelektual dan administrasi
hukum umum,

Terwujudnya penegakan hukum yang


Mewujudkan penegakan menjadi pendorong inovasi, kreatifitas,
hukum yang menjadi dan pertumbuhan ekonomi nasional
3 pendorong inovasi, dengan penegakan hukum yang tidak
kreatifitas, dan pertumbuhan diskriminatif serta apparat penegak
ekonomi nasional, hukum yang professional,

Mewujudkan penghormatan, Terwujudnya penghormatan,


perlindungan dan perlindungan dan pemenuhan Hak Asasi
4 Manusia serta budaya hukum yang
pemenuhan Hak Asasi
Manusia yang berkelanjutan. berkelanjutan,

Terwujudnya manajemen Terwujudnya manajemen organisasi yang


organisasi yang akuntabel akuntabel dengan penyelenggaraan
dengan penyelenggaraan
5 reformasi birokrasi reformasi birokrasi Kementerian Hukum
Kementerian Hukum dan dan Hak Asasi Manusia yang
Hak Asasi Manusia yang professional.
professional.

3. SASARAN STRATEGIS
Didalam Rencana Strategis Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Tahun 2020-2024 terdapat sasaran Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Sasaran memberikan fokus pada
penyusunan kegiatan, maka sasaran harus menggambarkan hal-hal yang ingin
dicapai melalui tindakan yang bersifat spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat
dicapai.
20
Sasaran Strategis pembangunan Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Tahun 2020-2024, antara lain :
No. Tujuan Sasaran Strategis
Terwujudnya peraturan
perundang-undangan yang
melindungi kepentingan Terbentuknya peraturan perundang-
nasional melalui proses undangan yang berkeadilan, bermanfaat
1
pembentukan peraturan dan berkepastian hukum,
perundang-undangan yang
akurat, terkini dan
terharmonisasi,
Terwujudnya pelayanan
hukum yang sesuai dengan
asas penyelenggaraan
pelayanan publik, melalui Meningkatnya kualitas layanan hukum
peningkatan pengawasan dan yang mudah, cepat, dan menjangkau
2
pengelolaan layanan di seluruh lapisan masyarakat,
bidang pemasyarakatan,
keimigrasian, kekayaan
intelektual dan administrasi
hukum umum,
Terwujudnya penegakan
hukum yang menjadi Terselenggaranya penegakan hukum di
pendorong inovasi, kreatifitas,
bidang Keimigrasian, Pemasyarakatan,
dan pertumbuhan ekonomi
3 Kekayaan Intelektual yang menjamin
nasional dengan penegakan
hukum yang tidak diskriminatif kepastian hukum bagi masyarakat,
serta apparat penegak hukum
yang professional,
Terwujudnya penghormatan, Terimplementasikannya kebijakan
perlindungan dan pemenuhan nasional yang mendorong terwujudnya
4 Hak Asasi Manusia serta Penghormatan, perlindungan dan
budaya hukum yang pemenuhan Hak Asasi Manusia;
berkelanjutan,
Terwujudnya manajemen
organisasi yang akuntabel Meningkatnya kualitas penyelenggaraan
dengan penyelenggaraan
5 reformasi birokrasi Reformasi Birokrasi Kementerian Hukum
Kementerian Hukum dan Hak dan HAM RI.
Asasi Manusia yang
professional.

4. PROGRAM DAN ANGGARAN


Berdasarkan sasaran strategis tersebut diatas, ditetapkan program-program
Kementerian Hukum dan HAM RI Tahun 2020-2024. Sebanyak 1 (satu) program
yang dijalankan oleh Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta dalam
rangka pencapaian tujuan sasaran yang terkait. Untuk mendukung ketercapaian
sasaran sebagaimana tersebut di atas, Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas
IIA Jakarta mengalokasikan anggaran pada tahun 2021 untuk program tersebut
dengan rincian sebagai berikut :

21
Program dan Alokasi Anggaran
Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta Tahun 2021
PAGU
ANGGARAN
Nomor dan
No. Program PAGU SEMULA SETELAH PELAKSANA
Tanggal DIPA
REVISI
TERAKHIR
Program
Pembinaan dan SP DIPA-
Lembaga
Penyelenggaraan 013.05.2.652979
Pemasyarakatan
1. Pemasyarakatan /2021 44.956.312.000 43.962.466.000
Narkotika Klas
dan dukungan Tanggal 23
IIA Jakarta
manajemen dan November 2021
teknis

Program dan Alokasi Anggaran


Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta Tahun 2021

No. Program Nomor dan Tanggal DIPA Pagu Anggaran

Program Pembinaan dan SP DIPA- 013.05.2.652979


Penyelenggaraan Pemasyarakatan /2021
1. 43.962.466.000
dan dukungan manajemen dan Tanggal 23 November
Teknis 2021

Implementasi Rencana Strategis Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia


Tahun 2020-2024 untuk tahun 2021 mencakup pelaksanaan berbagai kegiatan dan
program Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta. Untuk
melaksanakan program tersebut telah disediakan anggaran awal Pagu DIPA Tahun
Anggaran 2021 sebesar Rp. 44.956.312.000,-. Sehubungan dengan adanya
perubahan, Pagu anggaran setelah Revisi menjadi Rp 43.962.466.000,-.

5. INDIKATOR KINERJA SASARAN


Indikator kinerja dalam hal ini diartikan sebagai ukuran kuantitatif dan kualitatif
yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu program atau kegiatan yang telah
ditetapkan. Indikator-indikator tersebut secara langsung atau tidak langsung dapat
mengindikasikan sejauh mana keberhasilan pencapaian sasaran. Setiap indikator
kinerja sasaran disertai dengan rencana tingkat capaiannya (targetnya) masing-
masing. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu
tertentu/tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan
dalam rencana strategis.
Proses penetapan indikator kinerja merupakan proses identifikasi,
pengembangan, seleksi dan konsultasi tentang indikator kinerja atau ukuran kinerja
atau ukuran keberhasilan kegiatan dan program-program instansi. Penetapan
indikator kinerja program/sasaran dan kegiatan didasarkan pada perkiraan yang
realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan serta data
pendukung yang harus diorganisir. Indikator kinerja dimaksud adalah : (1) spesifik
22
dan jelas, (2) dapat diukur secara obyektif, (3) relevan dengan tujuan dan sasaran
yang ingin dicapai, dan (4) tidak bias.
Adapun indikator kinerja sasaran Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas
IIA Jakarta Tahun 2020-2024 terlampir pada formulir perencanaan kinerja dibawah
ini.

PERENCANAAN KINERJA KEPALA LAPAS NARKOTIKA KLAS IIA JAKARTA


Instansi : Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta
Tahun : 2021
SASARAN
NO INDIKATOR KINERJA 2020 2021 2022 2023 2024
KEGIATAN
1. Meningkatnya Indeks kepuasan masyarakat
Kualitas terhadap layanan
70% 75% 80% 85% 90%
Penyelenggaraan pemasyarakatan
Pemasyarakatan
2. Meningkatnya Persentase layanan informasi
Pelayanan Informasi dan kerja sama sesuai standar
dan Kerjasama
70% 75% 80% 85% 90%
Pemasyarakatan di
wilayah sesuai
standar
3. Meningkatnya Persentase
Pelayanan Perawatan Narapidana/Tahanan yang
Narapidana/ Tahanan mendapatkan pelayanan 70% 75% 80% 85% 90%
di wilayah sesuai kebutuhan dasar dan Kesehatan
standar Lingkungan sesuai standar
Jumlah narapidana narkotika
1.400 820 600 30 30
yang memperoleh layanan
Orang Orang Orang Orang Orang
rehabilitasi
4. Meningkatnya Persentase Narapidana yang
Pelayanan mendapatkan pembinaan
Pembinaan kepribadian, latihan 70% 75% 80% 85% 90%
Narapidana di wilayah keterampilan dan kegiatan kerja
sesuai standar Produksi sesuai standar
Persentase Narapidana yang
mendapatkan pelayanan
integrasi (Asimilasi, PB, CB, 70% 75% 80% 85% 90%
CMB) dan pendayagunaan TPP
sesuai standar
5. Meningkatnya Persentase pengaduan yang
Pelayanan Keamanan ditindaklanjuti sesuai standar
dan Ketertiban di 70% 75% 80% 85% 90%
wilayah sesuai
standar
Persentase pencegahan
gangguan keamanan dan
70% 75% 80% 85% 90%
pemeliharaan keamanan sesuai
standar
Persentase ganguan
Keamanan yang di tindak dan 70% 75% 80% 85% 90%
ditanggulangi sesuai standar
6 Layanan Dukungan Tersusunnya Dokumen
Manajemen Eselon I Pelaksanaan Anggaran dan
2 2 2 2 2
laporan keuangan yang
Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen Dokumen
akuntabel dan tepat waktu
7. Layanan Perkantoran Jumlah Layanan Perkantoran 12 12 12 12
12 Bulan
Bulan Bulan Bulan Bulan
Layanan
Layanan Layanan Layanan Layanan

NO KEGIATAN ANGGARAN
1 Pembinaan kepribadian dan layanan kesehatan 22.180.625.000

23
2 Pembinaan Kemandirian Narapidana 743.000.000
3 Rehabilitasi social dan medis 2.432.760.000

4 Layanan Keamanan dan Ketertiban 70.000.000


5 Layanan Perkantoran,Dokumen Perencanaan Penganggaran dan Pelaporan 18.536.081.000
JUMLAH 43.962.466.000

B. PERJANJIAN KINERJA LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KLAS IIA


JAKARTA TAHUN 2021
Nilai prosentase target suatu perencanaan kinerja yang telah dibuat pada
tabel sebelumnya, ditentukan oleh perjanjian kinerja yang telah dibuat diawal
sebelum tahun anggaran berjalan. Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA
Jakarta telah membuat suatu perjanjian kinerja pada awal Januari 2021.
Perjanjian kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang
akan dicapai antara pimpinan instansi pemerintah/unit kerja yang menerima
amanah/tanggung jawab/kinerja pihak yang memberikan amanah/tanggung
jawab/kinerja. Dengan demikian, perjanjian kinerja ini merupakan suatu janji kinerja
yang akan diwujudkan oleh seorang pejabat penerima amanah kepada atasan
langsungnya.
Perjanjian kinerja ini menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan
oleh suatu instansi pemerintah/unit kerja dalam suatu tahun tertentu dengan
mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Dasar Hukum yang digunakan
dalam penyusunan Perjanjian Kinerja yaitu :
✓ Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
✓ Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah.
1. Tujuan
Tujuan umum ditetapkannya Perjanjian Kinerja adalah :
➢ Intensifikasi pencegahan korupsi
➢ Peningkatan kualitas pelayanan publik
➢ Percepatan untuk mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,
transparan dan akuntabel
Sedangkan tujuan khususnya adalah :
➢ Meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur
➢ Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi
amanah

24
➢ Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi
➢ Menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur
➢ Sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup perjanjian kinerja mencakup seluruh tugas pokok dan fungsi suatu
organisasi dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia. Namun
demikian, ruang lingkup ini lebih diutamakan terhadap berbagai program utama
organisasi, yaitu program-program yang dapat menggambarkan keberadaan
organisasi serta menggambarkan issue strategic yang sedang dihadapi
organisasi.

3. Keterkaitan dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah


Perjanjian kinerja pada dasarnya merupakan salah satu komponen dari Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, sebagaimana telah digambarkan
dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan kontrak kinerja ini
diharapkan dapat mendorong keberhasilan kinerja instansi pemerintah. Secara
ringkas, keterkaitan antara penetapan kinerja dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah dapat diilustrasikan sebagai berikut :

Gambar Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

4. Perjanjian Kinerja Tahun 2021 Sebelum Revisi

25
Perjanjian Kinerja Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta yang
dibuat awal tahun 2021 disusun berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan HAM
Nomor 7 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Hukum dan HAM
2015-2021.
Adapun rincian Perjanjian Kinerja Tahun 2021 sebelum revisi terlihat pada
formulir terlampir di bawah ini.

FORMULIR PERJANJIAN KINERJA SEBELUM REVISI

Instansi : Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta


Tahun : 2021
SASARAN INDIKATOR OUT PUT TARGET
STRATEGIS (KEGIATAN) 2021
Dokumen perencanaan dan pengelolaan anggaran, laporan kegiatan dan
Seluruh pembinaan, layanan perkantoran
perencanaan,
1 % pembayaran gaji dan tunjangan pegawai 100%
pelaksanaan,
2 % pemeliharaan bangunan kantor 75%
pengendalian dan
3 % perbaikan/pemeliharaan kantor yg diperbaiki 75%
pelaporan
4 % pengadaan peralatan/perlengkapan kantor 75%
dilakukan secara
5 % perawatan kendaraan bermotor roda 2/4/6 75%
tepat waktu
6 % Pengelola Keuangan 75%
dengan
7 % Pengelolaan SAP 75%
administrasi yang
8 % Pengelolaan SIMAK BMN 75%
akuntabel
9 % Pegawai yang mengikuti kegiatan FMD 75%
Laporan kegiatan dan Pembinaan Bidang PAS

1 % Pelayanan warga binaan sesuai standar 75%


Seluruh unit kerja
% pelayanan perawatan kesehatan sesuai
memenuhi standar 2 75%
standar
pelayanan prima
dan mencapai % pelayanan keamanan dan ketertiban sesuai
3 75%
target kinerjanya standar
dengan % layanan informasi dan komunikasi
administrasi yang
4 pemasyarakatan yang diberikan sesuai 75%
akuntabel
standar

5. Perjanjian Kinerja Tahun 2021 Setelah Revisi


Berasaskan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah, Lampiran I Huruf E Tentang Revisi dan Perubahan

26
Perjanjian Kinerja, dinyatakan bahwa Perjanjian Kinerja dapat direvisi atau
disesuaikan dalam hal terjadi kondisi sebagai berikut :
✓ Terjadi pergantian atau mutasi pejabat,
✓ Perubahan dalam strategi yang mempengaruhi pencapaian tujuan dan
sasaran (perubahan program, kegiatan dan alokasi anggaran),
✓ Perubahan prioritas atau asumsi yang beraki

Dalam perjalanannya, Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta


mengalami pergantian pejabat dan alokasi anggaran serta di samping itu juga
telah diterbitkannya Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor 33 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia Tahun 2020-2024. Oleh karena itu, Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta telah merevisi Perjanjian Kinerja
Tahun 2021 sebagaimana pada formulir terlampir dibawah ini.

FORMULIR PERJANJIAN KINERJA SETELAH REVISI

Instansi : Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta


Tahun : 2021

NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA Target

1. Meningkatnya Kualitas Indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan


Penyelenggaraan pemasyarakatan 75%
Pemasyarakatan
2. Meningkatnya Pelayanan Persentase layanan informasi dan kerja sama
Informasi dan Kerjasama sesuai standar
75%
Pemasyarakatan di wilayah
sesuai standar
3. Meningkatnya Pelayanan Persentase Narapidana/Tahanan yang
Perawatan Narapidana/ mendapatkan pelayanan kebutuhan dasar
75%
Tahanan di wilayah sesuai dan Kesehatan Lingkungan sesuai standar
standar
Jumlah narapidana narkotika yang
memperoleh layanan rehabilitasi 820 Orang

4. Meningkatnya Pelayanan Persentase Narapidana yang mendapatkan


Pembinaan Narapidana di pembinaan kepribadian, latihan keterampilan 75%
wilayah sesuai standar dan kegiatan kerja Produksi sesuai standar
Persentase Narapidana yang mendapatkan
pelayanan integrasi (Asimilasi, PB, CB, 75%
CMB) dan pendayagunaan TPP sesuai standar
5. Meningkatnya Pelayanan Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti
Keamanan dan Ketertiban di sesuai standar 75%
wilayah sesuai standar
Persentase pencegahan gangguan keamanan
75%
dan pemeliharaan keamanan sesuai standar
Persentase ganguan Keamanan yang di
tindak dan ditanggulangi sesuai standar 75%

6 Layanan Dukungan Tersusunnya Dokumen Pelaksanaan


Manajemen Eselon I Anggaran dan laporan keuangan yang
2 Dokumen
akuntabel dan tepat waktu
7. Layanan Perkantoran Jumlah Layanan Perkantoran 12 Bulan
Layanan

27
Jumlah Anggaran Kegiatan tahun 2021 Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA
Jakarta adalah Rp 43.962.466.000- Antara lain :

NO KEGIATAN ANGGARAN

1 Pembinaan kepribadian dan layanan kesehatan 22.180.625.000


2 Pembinaan Kemandirian Narapidana 743.000.000

3 Rehabilitasi social dan medis 2.432.760.000

4 Layanan Keamanan dan Ketertiban 70.000.000


5 Layanan Perkantoran,Dokumen Perencanaan Penganggaran dan 18.536.081.000
Pelaporan
JUMLAH
43.962.466.000

28
BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menyampaikan pertanggungjawaban


atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja atau tindakan seseorang/ badan hukum/
pimpinan kolektif organisasi secara transparan berkaitan dengan tingkat pencapaian
sasaran ataupun tujuan sebagai penjabaran visi, misi, strategi organisasi kepada pihak yang
memiliki hak atau yang berwenang menerima pelaporan yang telah ditetapkan melalui
sistem pertanggungjawaban secara periodik.
Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta merupakan satuan kerja
dibawah Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta merupakan instansi
vertikal Kementerian Hukum dan HAM RI yang berkedudukan di Propinsi yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia propinsi dengan berdasarkan dari kebijakan Menteri Hukum dan HAM RI yaitu
perundang-undangan yang berlaku. Dalam memberikan laporan pertangungjawaban atas
tugas yang diberikan, Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta diwajibkan
untuk membuat Laporan Kinerja (LAPKIN) yang berpedoman peraturan yang berlaku.
LAPKIN Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta Tahun Anggaran 2021
ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai tingkat Pencapaian Kinerja
Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta yang telah dicapai maupun kegiatan
yang belum berhasil/terlaksana pada periode/tahun tersebut.

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI


Untuk menjalankan kewajiban negara dalam konteks pelayanan publik, telah
terbit Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Pelayanan Publik dan juga
ketentuan pelaksananya dalam Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 pada
bulan Oktober. Sebelumnya pada bulan Desember Tahun 2012 Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara telah mengeluarkan Peraturan Menteri Nomor 36
Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan, Penetapan dan Penerapan
Standar Pelayanan.
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan sebagai salah satu organisasi
penyelenggara dalam pelayanan publik memiliki satuan kerja penyelenggara yang
berada di Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, di Divisi Pemasyarakatan dan Unit
Pelaksana Teknis Pemasyarakatan.Meski pun demikian jika dilihat kembali
ketentuan Pasal 50 Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012, Direktorat
Jenderal Pemasyarakatan selaku salah satu organisasi penyelenggara pelayanan
perlu menyesuaikan kembali semua layanan Pemasyarakatan berdasarkan seluruh
regulasi atau ketentuan yang terkait dengan pelayanan publik tersebut.
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan mempunyai standar pelayanan di
Pemasyarakatan. Standar Pelayanan Pemasyarakatan telah dilegalisasi pada

29
tanggal 15 Juli 2014 dalam bentuk Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan
Nomor : PAS-14.OT.02.02 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan
Pemasyarakatan. Layanan pemasyarakatan yang telah berhasil diidentifikasi dan
dilegalisasi sebanyak 61 layanan.
Dalam melakukan fungsi pembuatan kebijakan Direktorat Jenderal
Pemasyaraktan menyusun standar agar pelayanan yang diberikan mampu
memberikan rasa puas bagi si penerima layanan.
Standar Pemasyarakatan adalah serangkaian instruksi tertulis yang
dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan pelayanan
pemasyarakatan, bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa
dilakukan; Selain itu di dalam Standar Pemasyarakatan juga terdapat instrumen
monitoring dan evaluasi yang bisa digunakan sebagai dasar pengukuran
keberhasilan pelaksanaan Standar Pemasyarakatan.
Sebagaimana telah disampaikan sebelumnya bahwa didalam standar yang
dibuat harus memenuhi salah satu komponen yaitu instrumen penilaian kinerja.
Instrumen dimaksud berisi kuisioner atau pertanyaan-pertanyaan yang
menggambarkan seluruh rangkaian pelaksanaan layanan sehingga untuk mengukur
capaian kinerja atas pelayanan yang dilakukan dengan cara membandingkan
pelaksanaan kinerja dengan standar yang telah ditetapkan.
Dalam Pengukuran kinerja standar layanan di lingkungan Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan meliputi pengukuran kinerja kualitatif dan kuantitatif.Pengukuran
Kinerja yang sifatnya kualitatif dilakukan oleh Jajaran Unit Eselon I Direktorat
Jenderal Pemasyarakatan. Pengukuran kinerja tersebut diatas dilakukan dengan
pengolahan dan analisa data hasil instrument penilaian kinerja yang telah diisi
melalui rumus yang telah ditetapkan meliputi komponen input, proses dan output
yang masing-masing komponen memiliki bobot. Adapun tujuan dari pembobotan
terhadap masing-masing komponen dan subkomponen untuk mengekspresikan
seberapa besar pengaruh suatu komponen terhadap komponen yang lainnya.
Komponen, subkomponen dan pembobotan dimaksud sebagaimana terlihat pada
tabel berikut :

No. Komponen (Bobot) Sub Komponen (Bobot)


1. Input (10 %) a. SDM (5%) meliputi :
- Pemenuhan SDM (2%)
- Kualitas SDM (3%)
b. Sarana Prasarana (3%), meliputi :
- Pemenuhan Sarpras (2%)
- Kualitas Sarpras (1%)
c. Anggaran (2%),meliputi :
- Pemenuhan Anggaran (1%)
- Penyerapan Anggaran (1%)
30
2. Proses (70 %) a. Persiapan (20 %)
b. Pelaksanaan (40 %)
c. Pelaporan (10 %)

3. Output (20 %) a. Pencapaian Output (10 %)


b. Kualitas Output (10 %)
Sumber : Standar Evaluasi dan Pelaporan

Sementara itu, dalam pengukuran kinerja kuantitatif dilakukan oleh Jajaran


Kantor Wilayah dan Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan dibawahnya.
Pengukuran kuantitatif atas capaian standar layanan Pemasyarakatan dilakukan
dengan menggunakan rumus :

Persentase pencapaian Realisasi


= X 100 %
rencana tingkat capaian Target

Keterangan : semakin tinggi realisasi menunjukan pencapaian kinerja yang semakin baik

FORMULIR PENGUKURAN KINERJA

Instansi : Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta


Tahun : 2021
SASARAN
NO INDIKATOR KINERJA Target Realisasi Capaian
KEGIATAN
1. Meningkatnya Kualitas Indeks kepuasan masyarakat
Penyelenggaraan terhadap layanan pemasyarakatan 75% 98 % 130%
Pemasyarakatan
2. Meningkatnya Persentase Narapidana/Tahanan
Pelayanan Perawatan yang mendapatkan pelayanan
75% 99.81% 133%
Narapidana/ Tahanan di kebutuhan dasar dan Kesehatan
wilayah sesuai standar Lingkungan sesuai standar
Jumlah narapidana narkotika
620
yang memperoleh layanan 820 Orang
Orang 75.6 %
rehabilitasi
3. Meningkatnya Persentase Narapidana yang
Pelayanan Pembinaan mendapatkan pembinaan
Narapidana di wilayah kepribadian, latihan keterampilan 75% 99,29% 132,3%
sesuai standar dan kegiatan kerja Produksi sesuai
standar
Persentase Narapidana yang
mendapatkan pelayanan integrasi
75% 89,6% 119,5%
(Asimilasi, PB, CB, CMB) dan
pendayagunaan TPP sesuai standar
4. Meningkatnya Persentase pengaduan yang
Pelayanan Keamanan ditindaklanjuti sesuai standar
75% 84,23% 112,3%
dan Ketertiban di
wilayah sesuai standar
Persentase pencegahan gangguan
keamanan dan pemeliharaan 75% 65% 86,6%
keamanan sesuai standar

31
SASARAN
NO INDIKATOR KINERJA Target Realisasi Capaian
KEGIATAN
Persentase ganguan Keamanan
yang di tindak dan ditanggulangi 75% 100% 133%
sesuai standar
5 Layanan Dukungan Tersusunnya Dokumen Pelaksanaan
Manajemen Eselon I Anggaran dan laporan keuangan
2 Dokumen 2 Dokumen 100%
yang akuntabel dan tepat waktu
6. Layanan Perkantoran Jumlah Layanan Perkantoran 12 Bulan 12 Bulan
100%
Layanan Layanan

Penjelasan Capaian Kinerja Program Pembinaan dan


Penyelenggaraan Pemasyarakatan Tahun Anggaran 2021

CAPAIAN KINERJA TAHUN 2021

MENINGKATNYA KUALITAS PENYELENGGARAAN PEMASYARAKATAN

SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA Target Realisasi Capaian

Meningkatnya Kualitas Indeks kepuasan masyarakat


Penyelenggaraan terhadap layanan pemasyarakatan 75% 97,5% 130 %
Pemasyarakatan
Tabel

Indeks Kepuasan Masyarakat Tahun 2021


Lapas Narkotika Klas II A Jakarta

32
Pengukuran capaian kinerja menggunakan formulasi :
Target : 20 Nilai IKM x 75 % = 15
Realisasi : 19, 51 Nilai IKM / 20 Nilai Max IKM x 100 = 97,55
Capaian : 97,5 / 75 x 100 % = 130 %

Tabel
Jumlah pemohon layanan informasi tahun 2021
Jumlah
No Pemohon Layanan
Orang Keterangan
1 Narapidana yang mengajukan 520 Permohonan
layanan informasi Pengajuan PB,CB,
CMB
2 Narapidana yang menggunakan 14.150 Narapidana sering
layanan self service menggunakan
layanan self service
karena cepat dan
efektif
3 Layanan Informasi Keluarga 0 Tidak ada absensi,
karena penggunaan
layanan self service
terbuka
Total 14.670

33
Analisa:
a) Pada tahun 2021, Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta telah
memberikan layanan informasi kepada narapidana, keluarga, dan masyarakat. Layanan
yang diberikan kepada narapidana berjumlah 14.670 layanan dimana Layanan
informasi diberikan di ruang informasi oleh petugas layanan informasi berupa informasi
pembebasan bersyarat, remisi, cuti menjelang bebas, dan peraturan yang perlu ditaati
didalam Lembaga Pemasyarakatan,
Jumlah Total WBP di Lapas : 2.986 WBP
Target : 75 % x 2.986 = 2.239 WBP
yang mendapatkan Layanan Informasi (realisasi) :14.670
Capaian = Realisasi / Target x 100 %
= 14.670/2.239 x 100%
= 655%

PERSENTASE NARAPIDANA/TAHANAN YANG MENDAPATKAN


PELAYANAN KEBUTUHAN DASAR DAN KESEHATAN LINGKUNGAN
SESUAI STANDAR

SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA Target Realisasi Capaian

Meningkatnya Persentase Narapidana/Tahanan


Pelayanan Perawatan yang mendapatkan pelayanan
Narapidana/ Tahanan kebutuhan dasar dan Kesehatan 75% 99,81% 133%
di wilayah sesuai Lingkungan sesuai standar
standar

Tahun
URAIAN
2020 2021
Narapidana Dewasa 2.851 2.949
Narapidana Anak 0 0
Tahanan Dewasa 46 37
Tahanan Anak 0 0
Jumlah 2.897 2.986
Kapasitas 1084 1.084
Selisih penambahan
1.813 1.902
kapasitas
Over Crowded 167 % 175%

34
Data Jumlah Tenaga Kesehatan dan Status Ketenagakerjaan di Lapas

2017 2018 2019 2020 2021


Tenaga
No
Kesehatan Paruh Purna Paruh Purna Paruh Purna Paruh Purna Paruh Purna
Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu
Dokter
1 - 3 - 4 - 3 - 4 - 3
Umum
Dokter
2 - 0 - 1 - 0 - 0 - 0
Gigi
3 Perawat - 8 - 9 - 8 - 9 - 10
Psikolog/
4 - 1 - 1 - 1 - 1 - 1
Psikiater
5 Apoteker - - - - - - - - - -
6 Bidan - - - - - - - - - -
7 Ahli Gizi - - - - - - - - - -
Total - 12 - 14 13 - 14 - 14

Analisa :
Tabel diatas menyatakan bahwa pada Tahun 2021 tenaga kesehatan pada Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Kelas II A Jakarta yaitu dokter umum yang bekerja purna
waktu sebanyak 3 orang.Dengan dibantu perawat sebanyak 10 orang yang terbagi
menjadi 2 shift.Sesuai dengan jumlah tenaga kesehatan tersebut belum sebanding
dengan jumlah narapidana dan tahanan sebanyak 2.986 orang. Hal ini merupakan salah
satu kendala dalam penyelenggaraan perawatan dan kesehatan pada Lapas Narkotika
Kelas II A Jakarta.
TABEL
PENYAKIT YANG DIDERITA OLEH PENGHUNI DI LAPAS KLAS IIA NARKOTIKA
PERIODE JANUARI – DESEMBER 2021

No Jenis Penyakit Tahun 2021

1 HIV/AIDS 60
2 Penyakit Kulit 1673
3 Hepatitis 21
4 Diabetes 70
5 TBC 35
6 Penyakit Mata 93
7 Stroke 21
8 Gangguan Jiwa 11
9 Penyakit Gigi 193
10 Penyakit Pencernaan 819
11 Penyakit Pernafasan 1341
12 Penyakit Pendengaran 87
10 Cacat Tubuh 4
11 Lain-lain -
Jumlah 4.428
35
Analisa :
Tabel diatas menjelaskan tentang jenis penyakit yang ada di dalam Lembaga
Pemasyarakatan Klas IIA Narkotika Jakarta. Sebagian besar penyakit tersebut diderita
oleh narapidana sebelum masuk kedalam Lembaga Pemasyarakatan. Sebagian kecil
setelah masuk dikarenakan adanya penularan dari penghuni lain mengingat tingkat
overcrowded di Lapas Klas IIA Narkotika hampir 175 %. Sebagai upaya untuk
mengurangi penularan tenaga kesehatan Lapas Klas IIA Narkotika melakukan
pembenahan yaitu salah satunya adalah menjaga kebersihan serta menjaga sirkulasi
udara yang bersih dan sehat. Selain itu, tindakan pengobatan yang dilakukan apabila
adalah pemberian obat dan vitamin serta persediaan oksigen. Walaupun kondisi tenaga
kesehatan hanya 14 orang namun WBP yang sakit dapat tertangani semuanya.

TABEL
Rekapitulasi Sebab Kematian Narapidana/Tahanan
2020 2021
Sebab Kematian
NAPI TAHANAN NAPI TAHANAN
HIV/AIDS 3 - 3 -
TBC 2 - 3 -
Hepatitis 2 - - -
Pernafasan 3 - 2 -
Pencernaan - - - -
Ginjal dan Saluran Kemih 1 - - -
Susunan Syaraf - - - -
Jantung dan pembuluh darah 7 - 4 -
Diabetes Melitus - - - -
Bunuh diri - - - -
Perkelahian/Pembunuhan - - - -
Lain-lain 1 - 2 -
Total 19 - 14 -

Analisa :
Berdasarkan tabel diatas, angka kematian narapidana di Lembaga Pemasyarakatan
Klas IIA Narkotika yang disebabkan oleh penyakit diatas adalah sebagai berikut :
Pada tahun 2021, 4 orang narapidana meninggal dunia yang disebabkan oleh Jantung
dan pembuluh darah, 2 orang narapidana meninggal dunia yang disebabkan oleh
penyakit pernapasan. Penyakit tersebut diderita oleh narapidana sebelum masuk ke
dalam Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Narkotika. Tenaga medis melakukan
pencegahan dan pengobatan kepada narapidana tersebut dengan cara memberikan
obat-obatan. Tabel diatas juga memperlihatkan adanya penurunan jumlah narapidana
dan tahanan mulai dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2021.

36
TABEL
Angka rawat inap napi/tahanan di Lapas Klas IIA Narkotika
No Rawat Narapidana Tahanan
1 Inap Dalam 85 -
2 Inap Luar 15 -
3 Jalan Luar 5 -
Total 105 -

Analisa :
Berdasarkan tabel diatas menyebutkan bahwa narapidana Lembaga Pemasyarakatan
Klas IIA Narkotika yang mendapatkan perawatan medis pada tahun 2021 sebanyak
3.97 orang narapidana dan tidak ada tahanan yang mendapatkan perawatan medis
baik rawat inap di dalam maupun diluar lapas.Dari data tersebut diatas, diketahui bahwa
terdapat 85 orang narapidana yang mendapatkan perawatan medis rawat inap dalam,
sedangkan 5 orang narapidana menjalanai rawat jalan luar. Narapidana yang menjalani
rawat inap luar sebanyak 15 orang disebabkan tidak adanya tenaga medis spesialis
untuk menangani penyakit yang diderita. Selain itu, belum tersedianya sarana prasarana
penanganan penyakit tersbut contohnya narapidana yang mengalami penyakit serius
(jantung) dalam kondisi kritis harus menggunakan ruang ICU yang dilengkapi alat
canggih dan ruangan steril akan tetapi ruang ICU tersebut belum terdapat pada
Lapas/Rutan untuk mengurangi resiko adanya kematian pada Lapas/Rutan.

TABEL
Data Penderita Penyakit Menular di Lapas/Rutan
Jumlah
No Jenis Penyakit
2020 2021
HIV/Aids 70 60
TBC 19 35
Hepatitis 14 21
Penyakit Kulit 2.314 1.673
Penyakit Mata 56 93
Total 2.473 1.882

Analisa :
Tabel diatas menyebutkan bahwa pada tahun 2021 narapidana yang menderita penyakit
menular yaitu penyakit HIV/Aids berjumlah 60 orang, TBC sebanyak 35 orang,
sedangkan penyakit kulit sebanyak 1.673 orang. Tabel diatas menggambarkan adanya
penurunan jumlah penderita penyakit menular dan penyakit kulit pada Lembaga
Pemasyarakatan Klas IIA Narkotika. Hal tersebut dikarenakan meningkatnya
penyalahgunaan narkoba pada wilayah satuan kerja baik di dalam Lapas/Rutan ataupun
di masyarakat. Pihak Lapas menerapkan kebijakan dalam penanganan narapidana
yang terjangkit virus HIV/Aids yaitu dengan cara mengumpulkan penderita dalam satu
kamar/blok. Hal tersebut selain memberikan pemusatan dalam pelaksanaan perawatan
37
dan kesehatan terhadap narapidana/tahanan yang menderita HIV/Aids juga untuk
mengurangi/mencegah penularan kepada narapidana/tahanan yang lain.

TABEL
Data napi/tahanan yang memperoleh perawatan

Jumlah napi/ Jumlah napi/tahanan


Jumlah
No Tahun Tahanan yang yang memperoleh
napi/Tahanan
sakit perawatan
1 2021 2.986 1.882 1.882

Jumlah Total WBP di Lapas : 2.986 WBP


Target : 75 % x 2.986 = 2.239 WBP
yang mendapatkan Layanan kesehatan (realisasi) :1.882 WBP
Realisasi = 1.882/2.986 x 100% = 63,02%
Capaian = Realisasi / Target x 100 %
= 1.882/2.238 x 100% = 84.05%

Dari hasil pencapaian kegiatan tersebut diatas, diperoleh realisasi anggaran setelah
revisi sebesar.

No. Kegiatan Nilai (Rp.) Penyerapan (Rp.) %


1 Layanan perawatan 22.126.025.000 22.084.013.066 99,81
narapidana/tahanan

Jumlah Narapidana Narkotika Yang Memperoleh Layanan Rehabilitasi

SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA Target Realisasi Capaian

Meningkatnya Jumlah Narapidana Narkotika


Pelayanan Perawatan Yang Memperoleh Layanan
Narapidana/ Tahanan Rehabilitasi 820 620 75.60%
di wilayah sesuai
standar

Tabel
Warga Binaan yang mengikuti program rehabilitasi
Tahun
URAIAN
2020 2021
Warga Binaan Yang
Mengikuti Program 1400 620
Rehabilitasi

38
Analisa :
Tabel pelaksanaan pembinaan kepribadian diatas menginformasikan bahwa jumlah
warga binaan pemasyarakatan yang mengikuti Program Rehabilitasi berjumlah 620
orang atau 75,60% dari target yang dicanangkan mengikuti program rehabilitasi diawal
tahun.Dibandingkan tahun 2020, jumlah warga binaan yang mengikuti program
rehabilitasi lebih sedikit. Pihak Lapas Klas IIA Narkotika Jakarta menjalin kerjasama
dengan Instansi Badan Narkotika Nasional dalam program rehabilitasi. Selain itu
Direktorat Jenderal PemasyarakatanMengeluarkan Surat Terkait tempat
penyelenggaraan Rehabilitasi yang semula terdapat di 3 Lembaga Pemasyrakatan
(Lapas Salemba, Lapas Klas I Cipinang dan Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta). sehingga
persentase capaian jumlah narapidana yang mendapatkan pelayanan Rehabilitasi
yaitu:
 Jumlah WBP yang memperoleh layanan rehabilitasi = 620
 Persentase target = 820orang
 Persentase capaian = WBP yang memperoleh layanan rehabilitasi / target
x 100 % = 620/ 820x 100 % = 75.60 %

PERSENTASE NARAPIDANA YANG MENDAPATKAN PEMBINAAN


KEPRIBADIAN, LATIHAN KETERAMPILAN DAN KEGIATAN KERJA
PRODUKSI SESUAI STANDAR

SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA Target Realisasi Capaian

Meningkatnya Persentase Narapidana yang


Pelayanan mendapatkan pembinaan
Pembinaan Narapidana kepribadian, latihan keterampilan 75% 99,29% 132%
di wilayah sesuai dan kegiatan kerja Produksi
standar sesuai standar

Data Penghuni dan Kapasitas di Lapas Klas IIA Narkotika

Tahun
URAIAN
2020 2021
Narapidana Dewasa 2.851 2.949
Narapidana Anak 0 0
Tahanan Dewasa 46 37
Tahanan Anak 0 0
Jumlah 2.897 2.986
Kapasitas 1084 1.084
Selisih penambahan
1.813 1.902
kapasitas
Over Crowded 167 % 175%

39
Data Narapidana yang Memperoleh Pembinaan Kepribadian

No URAIAN 2021

1 Keagamaan 887
a. Islam 600
b. Kristen Katolik 162
c. Kristen Protestan 37
d. Hindu 4
e. Budha 80
f. Konghucu 4
g. Tidak Beragama -

2 Kesadaran Berbangsa dan 30


Bernegara

a. Wawasan kebangsaan -
b. Cinta tanah air -
c. Nilai-nilai pancasila -
d. Upacara bendera 30
3 Olahraga 375
a. Voli 15
b. Sepak Bola 25
c. Senam 300
d. Tenis Meja -
e. Futsal 25
f. Bulu Tangkis 10
g. Catur -
h. Basket -
4 Kesenian 35
a. Seni Suara 5
b. Seni Tari -
c. Seni Musik 33
5 Pendidikan Kesetaraan 31
a. Kejar Paket A 3
b. Kejar Paket B 10
c. Kejar Paket C 24
6 Kursus – kursus 10
a. Komputer 10
b. Bahasa Inggris -
c. Memasak -
d. Salon -
7 Kepramukaan 40
JUMLAH 1.408

Analisa :
Tabel pelaksanaan pembinaan kepribadian diatas menginformasikan bahwa jumlah
warga binaan pemasyarakatan yang mengikuti kegiatan berjumlah 1.408 orang atau
45,46% dari total warga binaan pemasyarakatan yang ada di Lembaga Pemasyarakatan
Klas IIA Narkotika. Hal ini dikarenakan meningkatnya kapasitas petugas pembinaan
dalam memberikan bimbingan serta kualitas bimbingan yang diberikan kepada warga
binaan pemasyarakatan. persentase capaian jumlah narapidana yang mendapatkan
pembinaan kepribadian yaitu :
 Jumlah WBP yang memperoleh pembinaan = 1.408 orang

40
 Persentase WBP yang memperoleh pembinaan =
(Jumlah WBP yang memperoleh pembinaan)/(Jumlah seluruh WBP) x
100% = 1.408/3.097 x 100 % = 45.46 %
 Persentase target = 75 % x 3.097 = 2.322 WBP
 Persentase capaian = WBP yang memperoleh pembinaan / target x 100
% = 1.408/ 2.322 x 100 % = 60.63 %

Data Jumlah Narapidana yang Mengikuti Pembinaan Kemandirian

No Kegiatan 2021
1. Pembuatan Roti 9
2. Kuliner 6
3. Laundry 5
4. Sablon 7
5. Perkayuan 4
6. Pengelasan 4
7. Air isi ulang 1
8. Cukur/pangkas rambut 2
9. Lukis 1
10. Handy craft 14
11. Pengolahan limbah karet 12
12. Pengolahan limbah plastic 10
13. Pengolahan limbah organic 2
14. Perkebunan/pertanian 4
15. Perikanan /peternakan 3
16. Budidaya magot 4
17. Budidaya bebek hybrida 1
18. Budidaya Ayam Kampung 1
19. Budidaya Ayam Petelur 2
20. Kerajinan CNC 4
JUMLAH 96

Analisa :
a. Program pembinaan kemandirian bidang kegiatan kerja di Lembaga
Pemasyarakatan Klas II A Narkotika di tahun 2021 meliputi kegiatan perikanan,
perkayuan, pertamanan, perkebunan, kerajinan tangan, meubel, pangkas
rambut,laundry, menjahit, sablon dan kerja lingkungan. Jumlah wbp yang mengikuti
kegiatan tersebut yaitu sebanyak 96 orang. Dengan mengikuti kegiatan tersebut
diharapkan Warga Binaan Pemasyarakatan memperoleh ilmu pengetahuan,
memiliki bekal keterampilan yang cukup untuk mampu hidup mandiri serta
berpartisipasi dalam pembangunan nasional setelah menjalani masa
pidananya.Berdasarkan data tersebut diatas, persentase capaian jumlah narapidana
yang mendapatkan pembinaan kemandirian yaitu :
Dari hasil pencapaian kegiatan tersebut diatas, diperoleh realisasi anggaran sebesar.
No. Kegiatan Nilai (Rp.) Penyerapan (Rp.) %
1 Layanan pembinaan narapidana 743.000.000 737.784.000 99.29

41
PERSENTASE NARAPIDANA YANG MENDAPATKAN PELAYANAN
INTEGRASI (ASIMILASI, PB, CB, CMB) DAN PENDAYAGUNAAN
TPP SESUAI STANDAR

SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA Target Realisasi Capaian

Meningkatnya Persentase Narapidana yang


Pelayanan mendapatkan pelayanan integrasi
Pembinaan Narapidana (Asimilasi, PB, CB, CMB) dan 75% 89,6 % 119 %
di wilayah sesuai pendayagunaan TPP sesuai
standar standar

Data Usulan Program Reintegrasi


Program
No Usulan Disetujui
Reintegrasi
1 PB 417 417
2 CMB 25 25
3 CB 0 0
4 Asimilasi 273 273
5 CMK 0 0
6 Asimilasi Rumah 142 142
JUMLAH 857 857

Analisa :
Program usulan pembebasan bersyarat yang dilaksanakan pada Lembaga
Pemasyarakatan Klas IIA Narkotika terselenggara bagi narapidana yang mempunyai
hak perolehan program. Dari keseluruhan narapidana yaitu berjumlah 2.986 orang,
hingga bulan Desember 2021, narapidana yang memperoleh program tersebut
sebanyak 857 orang. Rata-rata narapidana yang diusulkan mendapatkan hak usulan
pembebasan bersyarat sebanyak 417 Orang, CMB sebanyak 25 orang, Asimilasi
Rumah sebanyak 142 orang dan Asimilasi 273 orang. Petugas pemasyarakatan yang
bertugas untuk menyelenggarakan program tersebut yaitu JFU bimkemaswat .

Data PB, CMB, CB, Asimilasi, dan CMK


Tahun
No Uraian
2019 2020 2021
1 Pembebasan Bersyarat 858 183 417
2 Cuti Menjelang Bebas 22 7 25
3 Cuti Bersyarat 8 - -
4 Cuti Mengunjungi Keluarga - - -
Jumlah 883 190 442

Analisa :
Program pembebasan bersyarat yang dilaksanakan pada Lembaga Pemasyarakatan
Klas IIA Narkotika terselenggaranya bagi narapidana yang mempunyai hak perolehan
program reintegrasi. Pada tahun 2021 Narapidana yang mendapatkan PB, CMB, CB,
dan CMK sebanyak 442 orang sedangkan pada tahun 2020 narapidana yang
42
memperoleh program tersebut sebanyak 190 orang.Petugas pemasyarakatan yang
bertugas untuk menyelenggarakan program tersebut yaitu JFU bimkemaswat.
Berdasarkan data tersebut diatas, persentase capaian jumlah narapidana yang
mendapatkan pelayanan PB,CB,CMB yaitu :
 Jumlah wbp yang memperoleh program reintegrasi = 857 orang
 Persentase wbp yang disetujui program reintegrasi =
857/857 x 100%= 100 %
 Persentase capaian = wbp yang disetujui program reintegrasi / target x
100 % = 100/ 75 x 100 % = 133 %

Dari hasil pencapaian kegiatan tersebut diatas, diperoleh realisasi anggaran sebesar.
No. Kegiatan Nilai (Rp.) Penyerapan (Rp.) %
1 Layanan Integrasi (PB,CB,CMB) 24.000.000 21.510.000 89.6

Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti sesuai standar

NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN


1. Meningkatnya Pelayanan Persentase pengaduan yang 75% 100% 133.33%
Keamanan dan Ketertiban di ditindaklanjuti sesuai standar
wilayah sesuai standar

Data Pengaduan Yang Ditindak lanjuti


ASAL TUJUAN MATERI
JUMLA DITINDAKLANJU
NO BULAN PENGADU PENGADU PENGADUA H TI
AN AN N

1 Januari - - - - -

2 Februari - - - - -

- Dugaan
menggunaka
n alat
komunikasi
oleh warga
Masyarakat binaan
Warga
3 Maret dan Media - 2 2
Binaan
Sosial penyalahgun
aan
nggunaan
media social
atas nama
pelapor

4 April - - - - -

43
5 Mei - - - - -

6 Desember - - - - -

7 Juli - - - - -

8 Agustus - - - - -

- Dugaan
menggunaka
n media
social untuk
Warga mengancam
9 September Masyarakat 1 1
Binaan pelapor
dengan
mengguna
kata- kata
tidak sopan

- Dugaan
pemerasan
menggunkan
Email dan alat
Warga
10 Oktober WA komunikasi 2 2
Binaan
Pengaduan dan dugaan
melakukan
terror kepada
pelapor

- Dugaan
melakukan
pencemaran
nama baik
WA dengan
11 November WBP 1 1
Pengaduan berupa
menyebarkan
foto tidak
senonoh
pelapor

12 Desember - - - - -

JUMLAH

Analisa :
Untuk memenuhi tuntutan masyarakat terhadap pelayanan publik, Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta telah memberi kesempatan kepada
masyarakat untuk melakukan pengaduan kepada Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan , Kantor Wilayah, dan Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta
terhadap kinerja ataupun pelanggaran yang terjadi di Lapas Narkotika Klas IIA
Jakarta. Hal ini merupakan salah satu bentuk pelaksanaan kewajiban Direktorat
44
Jenderal Pemasyarakatan sebagai penyelenggara pelayanan publik. Tindak
lanjut terhadap pengaduan masyarakat, tahanan dan Warga Binaan
Pemasyarakatan secara cepat dan tepat merupakan indikator yang harus dicapai
berdasarakan Standar yang telah ditetapkan. Berdasarkan data tersebut diatas,
persentase capaian jumlah pengaduan yang di tindak lanjuti sesuai standar yaitu:
 Jumlah pengaduan selama tahun 2021 = 6 pengaduan
 Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti selama 12 Bulan =
12 bulan / 12 bulan x 100% = 100%
 Persentase target = 12 bulan x 75 % = 9
 Persentase capaian = 12 bulan / 9 bulan x 100% = 133%

Persentase pencegahan gangguan keamanan dan pemeliharaan keamanan


sesuai standar

NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

1. Meningkatnya Pelayanan Keamanan Persentase pencegahan gangguan keamanan 75% 100% 133 %
dan Ketertiban di wilayah sesuai dan pemeliharaan keamanan sesuai standar
standar

Data Kegiatan Pencegahan Gangguan Kamtib


NO BULAN TANGGAL LOKASI TINDAK LANJUT

1 Januari 08 Paviliun Bahroedin Barang sitaan diamankan


Suryobroto Kamar 3020 dan dimusnahkan
& 3060

09 Paviliun Bahroedin
Suryobroto Kamar 1076
& 1094

12 Paviliun Sahardjo

19 Paviliun Bahroedin
Suryobroto Kamar 2088
- 2092

28 Paviliun Bahroedin
Suryobroto Kamar
3038, 3055 & 3056

2 Februari 15 Paviliun Bahroedin Lopa Barang sitaan diamankan


Kamar 2,3,7 & 8 dan dimusnahkan

16 Paviliun Ismail Saleh


Kamar 108

45
18 Paviliun Bahroedin
Suryobroto Kamar 1096
- 1098

Paviliun Sahardjo
Kamar 127
22
Paviliun Ahmad Arief
Kamar 308 - 310

23 Paviliun Ismail Saleh


Kamar 310 - 312

24 Paviliun Bahroedin
Suryobroto Kamar 1016
– 1018, 1030, 1040,
1045, 1066, 1067, 1098
& 1099

25 Paviliun Ahmad Arief


Kamar 207

26 Paviliun Ahmad Arief


Kamar 215, 305, 311 &
315

28 Paviliun Bahroedin
Suryobroto

3 Maret 03 Paviliun Sahardjo Barang sitaan diamankan


Kamar 113 - 128 dan dimusnahkan

Paviliun Ahmad Arief


lantai 1, 2, & 3
06 Paviliun Bahroedin
Suryobroto Kamar 1089
& 3066

09 Paviliun Ahmad Arief


Kamar 107

12 Paviliun Ismail Saleh


Kamar 310

14 Paviliun Ahmad Arief


Kamar 204

22 Paviliun Bahroedin Lopa

23 Paviliun Bahroedin
Suryobroto Kamar 2016
– 2018, 2043 - 2045

46
24 Paviliun Sahardjo
Kamar 317 – 323

26 Paviliun Sahardjo
Kamar 213- 215, 227 -
228

29 Paviliun Bahroedin Lopa

31 Paviliun Ahmad Arief


Kamar 219 & 220

4 April 01 Paviliun Ahmad Arif Barang sitaan diamankan


Kamar 104, Paviliun dan dimusnahkan
Bahroedin Suryobroto
Kamar 1055 -1060 &
Paviliun Ismail Saleh
Kamar 311

02 Paviliun Ahmad Arif


Kamar 220

06 Paviliun Ahmad Arif


Lantai 1, Paviliun
Bahroedin Suryobroto
Lantai 2 & Paviliun
Ismail Saleh Lantai 1

07 Paviliun Ahmad Arif


Kamar 104 & 128, &
Paviliun Bahroedin Lopa
Kamar 7, 8 & 15

08 Paviliun Bahroedin
Suryobroto Kamar 2080
& 2081

14 Paviliun Sahardjo
Kamar 224

28 Paviliun Ismail Saleh


Kamar 310

5 Mei 17 Paviliun Ahmad Arif Barang sitaan diamankan


Kamar 204 dan dimusnahkan

18 Paviliun Bahroedin Lopa

19 Paviliun Bahroedin
Suryobroto Kamar 1051
- 1054

24 Paviliun Ismail Saleh


Kamar 311 – 312

47
29 Paviliun Bahroedin
Suryobroto Kamar 3023

30 Paviliun Ismail Saleh


Kamar 308

6 Desember 03 Paviliun Bahroedin Lopa Barang sitaan diamankan


Kamar 15 dan dimusnahkan

04 Paviliun Ahmad Arief,


Baharoedin Suryobroto,
Ismail Saleh, &
Sahardjo

07 Paviliun Ismail Saleh


Kamar 309

14 Paviliun bahroedin Lopa


Kamar 08

15 Paviliun bahroedin Lopa


Kamar 03

16 Paviliun Bahroedin
Suryobroto Kamar 2073

Paviliun Ahmad Arief


Kamar 204

Paviliun Ahmad Arif


22 Lantai 3, Paviliun
Bahroedin Suryobroto
Lantai 3 & Paviliun
Ismail Saleh Lantai 3

24 Paviliun Bahroedin
Suryobroto Kamar
3082, 3108

25 Paviliun Ahmad Arief


Kamar 204

Analisa :
Dari tabel diatas, kegiatan pencegahan gangguan kamtib dilakukan secara rutin setiap
bulannya.Kegiatan sidak rutin dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya gangguan
keamanan dan ketertiban;
1. Kegiatan sidak rutin dilakukan dalam upaya pemberantasan peredaran
Narkoba dalam Lapas;
2. Kegiatan sidak rutin dilakukan sebagai wujud dukungan program ANTI
HALINAR dalam lembaga pemasyarakatan.

48
Berdasarkan data tersebut diatas, persentase capaian jumlah kegiatan pencegahan
gangguan kamtib yaitu :
 Jumlah pencegahan selama tahun 2021 = 51 kegiatan
 Realisasi kegiatan
12 bulan / 12 bulan x 100% = 100%
 Persentase target = 12 bulan x 75 % = 9
 Persentase capaian = 12 bulan / 9 bulan x 100% = 130%
Dari hasil pencapaian kegiatan tersebut diatas, diperoleh realisasi anggaran sebesar.
No. Kegiatan Nilai (Rp.) Penyerapan (Rp.) %
1 Layanan pencegahan gangguan 34.000.000 33.767.100 99.31
kamtib

Persentase ganguan Keamanan yang di tindak dan ditanggulangi sesuai


standar

NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

1. Meningkatnya Pelayanan Keamanan Persentase ganguan Keamanan yang di 75% 100% 130%
dan Ketertiban di wilayah sesuai tindak dan ditanggulangi sesuai standar
standar

Data Gangguan Keamanan dan Ketertiban


Jenis gangguan kamtib Jumlah
Ditindaklajuti
2021
Pelarian - -
Penyelundupan narkoba - -
Perkelahian - -
Penganiayaan/ -
-
kekerasan
Kerusuhan - -
Pemberontakan - -
Lain-lain( Penyelundupan alat -
-
komunikasi)
Jumlah - -

Analisa :
Tabel diatas menunjukan bahwa tahun 2021, Lembaga Pemasyarakatan Narkotika
Kelas IIA Jakarta tidak terjadi gangguan keamanan dan ketertiban. Namun pihak Lapas
melakukan perputaran anggota regu secara berkala dan melakukan pengamanan
penuh 24 jam dengan dibagi menjadi sebanyak 4 regu pada tiap harinya. Selain dengan
memperkuat satuan pengamanan, Kalapas juga selalu memberikan arahan kepada
petugas untuk selalu siaga dalam melaksanakan tugas.

49
Berdasarkan data tersebut diatas, persentase capaian jumlah kejadian gangguan
kamtib yaitu :
 Jumlah kejadian gangguan kamtib selama tahun 2021 = Nihil kejadian
 Realisasi kegiatan
6 bulan / 12 bulan x 100% = 50%
 Persentase target = 12 bulan x 75 % = 9
 Persentase capaian = 12 bulan / 9 bulan x 100% = 133%

Dari hasil pencapaian kegiatan tersebut diatas, diperoleh realisasi anggaran sebesar.
No. Kegiatan Nilai (Rp.) Penyerapan (Rp.) %
1 Layanan penindakkan gangguan 36.000.000 25.200.000 70
kamtib

Tersusunnya dokumen rencana kerja, anggaran UPT Pemasyarakatan dan


pelaporan yang akuntabel dan tepat waktu

NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

1. Layanan Dukungan Manajemen Tersusunnya dokumen rencana kerja, 2 layanan (2 100%


Eselon I anggaran UPT Pemasyarakatan dan 2Layanan (2 dokumen)
pelaporan yang akuntabel dan tepat Dokumen)
waktu
Tersusunnya Dokumen Pelaksanaan 2 layanan (2 100%
2Layanan (2 dokumen)
Anggaran dan laporan keuangan yang Dokumen)
akuntabel dan tepat waktu

Berdasarkan pada indikator kinerja tersebut diatas, selama 6 bulan layanan yang
telah dilaksanakan, maka diperoleh jumlah dokumen sebanyak 2 dokumen yaitu :
a. dokumen penganggaran diantaranya RKA-K/L DIPA
b. dokumen pelaporan diantaranya CALK, SPIP, Target Kinerja

Selama Semester I TA. 2021, indikator output tersebut telah tercapai dan diperoleh
melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
No Kegiatan Output Manfaat
.
1 Penyusunan PAGU Indikatif Tersusunya PAGU Indikatif T.A Pagu Indikatif Lapas
T.A 2021 2021 Narkotika Klas IIA
Jakarta telah terbit
sebagai dasar
penyusunan anggaran
tahun 2021
2 Penyusunan PAGU Tersusunnya PAGU Anggaran Pagu Anggaran Lapas
Anggaran T.A 2021 T.A 2021 Narkotika Klas IIA
Jakarta telah
diselesaikan sebagai
lajutan dari penyusunan
Pagu Indikatif Lapas
Narkotika Klas IIA
Jakarta
3 Penyusunan PAGU Alokasi Tersusunnya PAGU Alokasi Penyusunan Lapas
Anggaran T.A2021 Anggaran T.A 2021 dan menjadi Narkotika Klas IIA
DIPA Anggaran 2021 Jakarta tahun 2021
telah selesai dengan
50
No Kegiatan Output Manfaat
.
keluarnya DIPA Lapas
Narkotika Klas IIA
Jakarta sebagai dasar
untuk melaksanakan
kegiatan sesuai dengan
rencana kerja yang
telah disusun
4 Rekonsiliasi Semester 1 T.A Berita Acara Rekonsiliasi Data keuangan telah
2021 Semester 1 T.A 2021 diperiksa dan
dicocokkan sehingga
laporan keuangan
semester 2 TA. 2021
telah valid

Pencapaian output tersebut dimanfaatkan untuk mendukung pelaksanaan tugas dan


fungsi Lapas Narkotika Klas IIA Jakartakhususnya dalam memberikan fasilitasi terkait
perencanaan anggaran dan pelaporan keuangan yang akurat dan akuntabel. Namun
demikian, masih banyak kendala yang dihadapi dalam pencapaian kinerja ini antara
lain :
 Koordinasi Unit Eselon I terkait Penyusunan, Pengelolaan anggaran serta
Laporan Perencanaan Anggaran belum terstruktur;
 Perubahan Postur anggaran yang berdampak pada penyusunan RKA-K/L;
 Ketidakpastiannya keseragaman postur antar satker serta adk yang dikirim belum
tentu digunakan sebagai data terkahir oleh Unit Eselon I;
 Kesepakatan Bersama Penyusunan Rencana kerja dan Anggaran di Tahun 2020
yang disetujui oleh seluruh Pimpinan Unit Eselon I belum dilaksanakan secara
Optimal;
 adanya ketidak sepahaman antara unit Eselon I dalam mekanisme penggunaan
akun, sebagai imbas dalam sebuah kebijakan nasional, sebagai contoh dalam
penyusunan RKA-K/L Tahun 2021 dimana ada penghematan.

Adanya kendala dan hambatan tersebut akan menjadi bahan evaluasi bagi
penyempurnaan bagi tahun selanjutnya.
Dari hasil pencapaian kegiatan tersebut diatas, diperoleh realisasi anggaran
sebesar.

No. Kegiatan Nilai (Rp.) Penyerapan (Rp.) %


1. Penyusunan Rencana Anggaran 3.400.000 3.300.000 97,05
2. Pengelolaan Keuangan 2.450.000 2.400.000 97,95
3. Pengelolaan Kepegawaian 16.315.000 16.280.000 99,78
4 Pelayanan Umum dan 22.185.000 21.372.100 96,33
Perlengkapan
5. Pelaksanaan Pemantauan dan 900.000 750.000 83,33
Evaluasi

51
Berdasarkan pelaksanaan kegiatan diatas, terlihat bahwa indikator kinerja jumlah
dokumen perencanaan dan penganggaran yang tepat sasaran, akuntabel dan
transparan terealisasi 12 bulan layanan sebanyak 2 dokumen, dengan melihat
perjanjian kinerja ditetapkan sebesar 12 bulan layanan, maka rumusan capaian yaitu
= 12 / 12 x 100 % = 100 %.

Jumlah Layanan Perkantoran

NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN

12 Bulan 12 Bulan
1. Layanan Perkantoran Jumlah Layanan Perkantoran 100%
Layanan Layanan

A. Pembayaran Gaji dan Tunjangan


Pembayaran gaji dan tunjangan telah dilakukan selama 12 bulan layanan termasuk
pembayaran uang makan, gaji ke 13 dan gaji ke 14.
Realisasi = 12 Bulan Layanan
Target = 12 Bulan Layanan
Capaian = 12/12 x 100% = 100%
B. Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran
a. Perbaikan peralatan kantor
Perbaikan AC, Mesin Fotocopy, Instalasi Air, Instalasi Listrik, CCTV, APAR,
Pompa Air, Server, Printer dan PC/Komputer
b. Jasa Pos dan Giro
Pembayaran pengiriman surat dinas
c. Pemeliharaan Gedung dan Bangunan
Pengadaan pemeliharaan gedung dan bangunan bulan Januari – Desember
2021.
d. Pemeliharaan Kendaraan
Pembayaran pemeliharaan kendaraan roda 2 sebanyak 2 kendaraan, kendaraan
roda 4 sebanyak 4 kendaraan dan kendaraan roda 6 sebanyak 2 kendaraan
selama bulan Januari – Desember 2021
e. Langganan daya dan jasa
Pembayaran biaya langganan internet, telepon dan listrik selama bulan Januari
– Desember 2021
f. Penambah Daya Tahan Tubuh
Pengadaan penambah daya tahan tubuh petugas jaga malam selama bulan
Januari – Desember 2021
g. Honorarium Penanggung Jawab Keuangan

52
Pembayaran honor pengelola keuangan dan penerima hasil pekerjaan selama
bulan Januari – Desember 2021
h. Kesehatan Petugas
Pengadaan obat-obatan untuk petugas
i. Keperluan Sehari-hari Perkantoran
Pemenuhan kebutuhan sehari-hari perkantoran selama bulan Januari –
Desember 2021 Pengadaan Alat tulis Kantor, Buku Laporan, persediaan
perlengkapan kunjungan.
Target = 12 Bulan Layanan
Realisasi = 12 Bulan Layanan
Hasil Capaian = 12/12 x 100% = 100%

Dari hasil pencapaian kegiatan tersebut di atas, diperoleh realisasi anggaran sebesar
Rp. 13.931.641.605 atau 99,98%.
No. Kegiatan Nilai (Rp.) Penyerapan (Rp.) %
1. Pembayaran gaji dan tunjangan 13.933.935.000 13.931.641.605 99,98
Perbaikan peralatan perkantoran
2. 68.724.000 95,89
71.668.000
3. Jasa pos dan giro 300.000 126.000 42
Pemeliharaan gedung dan
4. 1.770.607.000 1.767.165.795 99,80
bangunan
5. Pemeliharaan kendaraan 82.280.000 81.464.800 99
Langganan daya dan jasa
6. 1.571.864.471 99,62
1.577.793.000
Penambah daya tahan tubuh
7. 184.570.650 93,64
197.100.000
Honorarium penanggung jawab
8. 150.240.000 150.240.000 100
keuangan
Keperluan sehari-hari
9. 271.661.000 271.408.010 99,90
perkantoran
Pengadaan Pakaian Dinas
10. 181.975.000 181.940.000 99,98
Pegawai

53
A. AKUNTABILITAS KINERJA KEUANGAN (REALISASI ANGGARAN)

Selain dilihat dari pengukuran kinerja kegiatan dan pengukuran pencapaian


sasaran, akuntabilitas juga dapat dilihat dari akuntabilitas keuangannya, yang
merupakan bagian dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (LAKIP).
Akuntabilitas keuangan Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta diuraikan sebagai berikut:

Program Pembinaan dan Penyelenggaraan Pemasyarakatan

KODE OUTPUT PAGU REALISASI REALISASI


(RP.) (%)

5252.002 Pembinaan Kepribadian Dan Layanan 54.600.000 47.000.400 86,08


Integrasi Narapidana

5252.004 Kebutuhan Dasar dan Layanan 22.084.013.066 99,81


22.126.025.000
Kesehatan

5252.s01 Pembinaan Kemandirian Narapidana 737.784.000 99,29


743.000.000

5252.s02 Pelaksanaan Kegiatan Rehabilitasi 1.361.130.200 98,86


1.376.760.000
Sosial

5252.s03 Pelaksanaan Kegiatan Rehabilitasi 1.035.952.180 98,10


1.056.000.000
Medis

5252.002 Layanan Keamanan dan Ketertiban 58.967.100 84,23


70.000.000

6231.994 Dukungan Manajemen dan Teknis 18.503.626.291 99,82


18.536.081.000
Lainnya UPT Pemasyarakatan

1. Pendapatan
Pencapaian kinerja juga dapat dilihat dari laporan keuangan, dimana
dapat dilihat dari perkembangan Laporan Realisasi Anggaran Satuan Kerja
Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta, yang berakhir tanggal 30 Desember 2021.
Kegiatan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta yang dapat
memberikan kontribusi dalam Pendapatan adalah Penerimaan Negara Bukan
Pajak dari sewa rumah dinas pejabat dan Penerimaan Kembali Belanja Barang
TAYL. Pencapaian target dan realisasi perolehan Pendapatan semester I TA.
2021 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Program Pembinaan dan Penyelenggaraan Pemasyarakatan


Realisasi
Anggaran Realisasi diatas %
Jenis Pendapatan Realisasi
(Rupiah) (Rupiah) (bawah)
Anggaran
Anggaran
PENDAPATAN NEGARA DAN
HIBAH:
Penerimaan Dalam Negeri:
Penerimaan Perpajakan 0 0 0 0%
Penerimaan Negara Bukan 0 172,440,104 172,440,104 0%
Pajak (PNBP)
JUMLAH PENDAPATAN DAN 0 172,440,104 172,440,104 0%
HIBAH

54
2. Belanja
Untuk melaksanakan kegiatannya, Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta
mengeluarkan belanja yang terdiri dari belanja pegawai, barang, Secara garis
besar, realiasi pencapaian target kinerja keuangan Semester 2 TA. 2021 adalah
pada tabel dibawah ini:
Program Pembinaan dan Penyelenggaraan Pemasyarakatan
Realisasi diatas %
Anggaran Realisasi
Jenis Pendapatan (bawah) Realisasi
(Rupiah) (Rupiah)
Anggaran Anggaran
BELANJA :
a. Belanja Pegawai 14.002.146.000 13.999.850.694 (2.295.306) 99.98
b. Belanja Barang 29.447.120.000 29.317.252.630 (129.867.370) 99.56
c. Belanja Modal 513.200.000 511.368.000 (1.832.000) 99.64
JUMLAH BELANJA 43.962.466.000 43.828.471.324 (133.994.676) 99.70

3. Pembiayaan
Mengenai masalah pembiayaan, Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta tidak
mempunyai anggaran dan realisasinya atau bernilai nol. Pembiayaan tersebut
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Program Pembinaan dan Penyelenggaraan Pemasyarakatan

Realisasi
Anggaran Realisasi diatas %
Jenis Pendapatan Realisasi
(Rupiah) (Rupiah) (bawah)
Anggaran
Anggaran
PEMBIAYAAN :
1. Pembiayaan Dalam Negeri (NETO):
0 0 0 0
a. Perbankan Dalam Negeri
0 0 0 0
b. Non Perbankan Dalam Negeri
2. Pembiayaan Luar Negeri (NETO) :
0 0 0 0
Penarikan Pinjaman Luar Negeri
0 0 0 0
Pembayaran Cicilan Pokok Hutang Luar Negeri
JUMLAH PEMBIAYAAN (C.1 + C.2) 0 0 0 0

4. Aset
Pada neraca Lapas Narkotika Klas IIA Jakartaper tanggal 30 Desember
2021 total aset dengan rincian pada tabel di bawah ini.
Program Pembinaan dan Penyelenggaraan Pemasyarakatan:
No. NAMA PERKIRAAN JUMLAH (Rupiah)
1 Aset Lancar
. : Kas di Bendahara Pengeluaran
a. 0
b. Persediaan 367.907.643
c. Piutang Bukan Bukan Pajak 13.011.154
JUMLAH ASET LANCAR 380.918.797
2 Aset Tetap
. a.
: Tanah 0
b. Peralatan dan Mesin 61,288,933,556
c. Gedung dan Bangunan 70,581,443,000
d. Jalan, Irigasi, dan Jaringan 0
e. Aset tetap lainnya 7.241,984
f. Akumulasi Penyusutan (68,788,323,442)
JUMLAH ASET TETAP 63,089,295,098
3. ASET LAINNYA 188.499.000
JUMLAH SELURUH ASET 63,470,213,895

55
5. Kewajiban
Kewajiban pada Neraca Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
NAMA PERKIRAAN JUMLAH
Kewajiban Jangka Pendek :
a. Uang Muka dari KPPN 0
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK 0
JUMLAH SELURUH KEWAJIBAN 0

6. Ekuitas Dana
Ekuitas dana yang disajikan pada Neraca Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta
per tanggal 31 Desember 2021 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Program Pembinaan dan Penyelenggaraan Pemasyarakatan
NAMA PERKIRAAN JUMLAH (Rupiah)
Ekuitas Dana Lancar :
Ekuitas 63,470,213,895
JUMLAH EKUITAS DANA 63,470,213,895

7. Laporan SAIBA dan SIMAK BMN


Laporan SAIBA (Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual) dan SIMAK
BMN (Sistem Informasi Manajemen dan AkuntansiBarang Milik Negara) di tingkat
Satker dan Kantor Wilayah sudah berjalan sebagaimana mestinya.
Pelaksanaan SAK di lingkungan Kantor Lembaga Pemasyarakata Narkotika
Klas IIA Jakarta dapat dikatakan sudah berjalan cukup baik. Hal ini didukung
dengan adanya kewajiban rekonsiliasi di KPPN setempat setiap bulannya. Dan
bagi semua Unit Pelaksana Teknis (UPT) diwajibkan untuk rekonsiliasi di Kantor
Wilayah setiap triwulan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk monitoring /
pengawasan SAIBA dan SIMAK BMN Kantor Wilayah kepada setiap Satker
(UPT).
Pelaksanaan SIMAK BMNpada Kantor Lembaga Pemasyarakatan
Narkotika Klas IIA Jakarta dapat dilaporkan bahwa seluruh Satker Kantor
Wilayah sudah menjalankan aplikasi tersebut.

8. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)


Penerimaan Negara Bukan Pajak di lingkungan Lapas Narkotika Klas IIA
Jakarta menargetkan hasil PNBP lebih tinggi dari sebelumnya dan selama ini
PNBP yang diperoleh dari jasa pos giro, pengembalian belanja barang dan
belanja pegawai TAYL. Program Pembinaan dan Penyelenggaraan
Pemasyarakatan
Realisasi Pendapatan % Real
Estimasi
Uraian Pengemb Pendapat
Pendapatan Tahun ini Jumlah Jumlah Netto
Alian an
1 2 3 4 5 6 7
PNBP
Pendapatan dari 0 0 0 0 0 0
pemindahtanganan BMN lainnya
Pendapatan Sewa Tanah, 0 83.179.169 83.179.169 0 83.179.169 0
Gedung, dan Bangunan
0 83.179.169 83.179.169 0 83.179.169 0
JUMLAH PENERIMAAN
Pendapatan Lain-lain

56
Realisasi Pendapatan % Real
Estimasi Pendapat an
Uraian Jumlah Pengemb Jumlah Netto
Pendapatan Tahun ini alian

Pendapatan Penjualan Hasil


Produksi Non Litbang 0 73.225.133 73.225.133 0 73.225.133 0

JUMLAH PENERIMAAN 0 156.404.302 156.404.302 0 156.404.302 0


Pendapatan Anggaran Lain- 0 0 0 0 0 0
lain
Pendapatan dari BPJS 0 16.035.802 16.035.802 0 16.035.802 0
kesehatan pada faskes
pertama
JUMLAH PENDAPATAN DAN 0 16.035.802 16.035.802 0 16.035.802 0
HIBAH
JUMLAH TOTAL PNBP 0 172,440.104 172,440.104 0 172,440.104 0

Tabel Realisasi Anggaran Belanja 1 Januari 2021 s.d 30 Desember Tahun 2021
Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta

%
Anggaran Realisasi
Uraian Realisasi
(Rupiah) (Rupiah)
Anggaran
BELANJA :
Belanja Pegawai 14.002.146.000 13.999.850.694 99.98
Belanja Barang 29.447.120.000 29.317.252.630 99.56
Belanja Modal 513.200.000 511.368.000 99.64
JUMLAH 43.962.466.000 43.828.471.324 99.70

57
BAB IV
KESIMPULAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT
CAPAIAN KINERJA

A. KESIMPULAN
Laporan Kinerja Lembaga Pemasyarakatan NarkotikaKlas IIA Jakarta tahun
2021 disusun sebagai gambaran secara transparan pencapaian kinerja selama
Tahun Anggaran 2021 dan sebagai ukuran keberhasilan dan kekurangan Lembaga
Pemasyarakatan NarkotikaKlas IIA Jakarta dalam menjalankan tugas dan fungsinya
yang telah dilakukan selama Tahun 2021 guna mencapai tujuan dan sasaran
strategis dalam kerangka pemenuhan visi dan misi yang telah ditetapkan sesuai
dengan Rencana Strategis Kementerian Hukum dan HAM RI Tahun 2015-2021.
Program dan kebijakan yang telah dtetapkan dalam perjanjian kinerja
mempunyai bobot yang berbeda tergantung sampai sejauh mana kontribusinya
dalam pencapaian kinerja untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. Bobot
masing-masing misi kemudian dijabarkan kepada seluruh kebijakan, program dan
kegiatan atas dasar pertimbangan nilai strategis dengan memperhatikan penting
tidaknya kontribusi masing-masing.
Program dan kegiatan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA
Jakartadidalam pelaksanaannya terdapat kendala/hambatan yang dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Kebutuhan akan penambahan sarana dan prasarana belum didukung dengan
anggaran yang memadai;
2. Kurangnya SDM untuk menambah kekuatan Pengamanan di Lembaga
Pemasyarakatan NarkotikaKlas IIA Jakarta;
3. Tidak tersedianya tempat untuk penyimpanan barang-barang yang rusak
berdampak pada pemeliharaan barang aset menjadi tidak optimal;
4. Kurangnya koordinasi dan sinergi dalam melakukan pemantauan, dan evaluasi
capaian kinerja tahun sebelumnya untuk dilakukan tindak lanjut yang konkrit dan
segera khususnya terkait dengan lembaga/instansi dan organisasi diluar
lingkungan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta seperti
menindaklanjuti hasil rekomendasi dari hasil penelitian dan pengkajian dibidang
Hukum dan HAM;

5. Perlu ditingkatkan upaya pemberian informasi seluas luasnya kepada


masyarakat;

6. Masih terdapat kesenjangan antara kebutuhan organisasi dengan ketersediaan


SDM baik dalam bentuk jumlah maupun kualitas dan kapasitas dalam
melaksanakan tugas pekerjaan yang dibebankan.

58
B. RENCANA TINDAK LANJUT CAPAIAN KINERJA
Berdasarkan beberapa kesimpulan tersebut diatas, maka perlu tindak lanjut
terhadap beberapa hal antara lain :
1. Untuk mendapatkan data capaian kinerja dari hasil kajian, analisa dan evaluasi
perlu dilakukan pemantauan secara terstruktur mulai dari jajaran atas sampai
jajaran bawah;
2. Membuat suatu sistem aplikasi berbasis teknologi informasi dan memaksimalkan
sistem informasi yang telah ada untuk menginventarisasi pelaksanaan kinerja
maupun kegiatan dilingkungan bagi Kantor Lembaga Pemasyarakatan
NarkotikaKlas IIA Jakarta sehingga memudahkan dalam memonitor kegiatan
yang dilaksanakan;
3. Meningkatkan Koordinasi antar Seksi maupun subseksi di lingkungan Lembaga
Pemasyarakatan NarkotikaKlas IIA Jakarta;
4. Untuk meningkatkan capaian kinerja dibidang teknis pada tahun berikutnya,
disarankan untuk:
a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM Pemasyarakatan.
b. Memberikan dukungan anggaran terhadap pelaksanaan kegiatan-kegiatan
teknis pemasyarakatan di Lembaga Pemasyarakatan NarkotikaKlas IIA
Jakarta.
c. Memberikan layanan informasi kepada warga binaan pemasyarakatan dan
masyarakat khususnya informasi tentang pelaksanaan program reintegrasi
dan pelayanan pemasyarakatan.
d. Inventarisasi masalah-masalah yang ada di Lembaga Pemasyarakatan
NarkotikaKlas IIA Jakarta guna melakukan perbaikan dalam proses
penyelarasan dan penyerasian pembentukan standarisasi pelayanan terhadap
WBP.

59
Demikianlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Lembaga
Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta pada tahun 2021 sebagai perwujudan
tanggung jawab, sebagai bahan evaluasi dan dijadikan umpan balik dan acuan
perencanaan berikutnya, yang dalam hal ini merupakan salah satu fungsi dan tujuan
dari LAKIP serta dalam memenuhi Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri
NegaraPendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Jakarta, 21 Januari 2022


K E P A L A,

BAYU IRSAHARA
NIP. 19790804 200012 1 001

60
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA
LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KLAS IIA JAKARTA
Jl. Raya Bekasi Timur No 170 A Jakarta Timur
Telp. (021) 85909891 Fax (021) 85910104

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2021


LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA
KLAS IIA JAKARTA

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan


akuntable serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : OGA GIOFFANNI DARMAWAN, A.Md.I.P., S.Sos.,S.H., M.Si.


NIP : 19810320200012 1 001
Jabatan : KEPALA LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA
KLAS IIA JAKARTA

Selanjutnya disebut Pihak Pertama.

Nama : TAUFIQURRAKHMAN, S.Sos, M.Si.


NIP : 19681118 199103 1 001
Jabatan : KEPALA DIVISI PEMASYARAKATAN KANWIL
KEMENKUMHAM DKI JAKARTA

Selaku atasan pihak pertama selanjutnya disebut Pihak Kedua.

Pihak Pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran
perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah
ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target
kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.

Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi
terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam
rangka pemberian penghargaan dan sanksi.

Pihak Kedua, Jakarta, 31 Desember 2020


Kepala Divisi Pemasyarakatan Pihak Pertama
Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Kepala Lapas Narkotika Klas IIA
Jakarta

TAUFIQURRAKHMAN, S.Sos, M.Si OGA G DARMAWAN, A.Md.I.P.,S.Sos.,S.H., M.Si


.NIP. 19681118 199103 1 001 NIP.19670416 198803 1 001
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA
LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KLAS IIA JAKARTA
Jl. Raya Bekasi Timur No 170 A Jakarta Timur
Telp. (021) 85909891 Fax (021) 85910104

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020


LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA
KLAS IIA JAKARTA

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan


akuntable serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : OGA GIOFFANNI DARMAWAN, A.Md.I.P., S.Sos.,S.H., M.Si.


NIP : 19810320200012 1 001
Jabatan : KEPALA LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA
KLAS IIA JAKARTA

Selanjutnya disebut Pihak Pertama.

Nama : TAUFIQURRAKHMAN, S.Sos, M.Si.


NIP : 19681118 199103 1 001
Jabatan : KEPALA DIVISI PEMASYARAKATAN KANWIL
KEMENKUMHAMDKI JAKARTA

Selaku atasan pihak pertama selanjutnya disebut Pihak Kedua.

Pihak Pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran
perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah
ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target
kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami.

Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi
terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam
rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Jakarta, 31 Desember 2020
Pihak Kedua, Pihak Pertama
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kepala Lapas Narkotika Klas IIA
Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Jakarta

TAUFIQURRAKHMAN, S.Sos, M.Si OGA G DARMAWAN, A.Md.I.P.,S.Sos.,S.H.,


.NIP. 19681118 199103 1 001 M.SiNIP.19670416 198803 1 001
FORMULIR PERJANJIAN KINERJA
Instansi : Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta
Tahun : 2020

NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA Target ANGGARAN


1. Meningkatnya Kualitas Indeks kepuasan masyarakat terhadap
Penyelenggaraan layanan pemasyarakatan 70% -
Pemasyarakatan
2. Meningkatnya Pelayanan Persentase layanan informasi dan kerja sama
Informasi dan Kerjasama sesuai standar
70%
Pemasyarakatan di wilayah
sesuai standar
3. Meningkatnya Pelayanan Persentase Narapidana/Tahanan yang
Perawatan Narapidana/ mendapatkan pelayanan kebutuhan dasar
70%
Tahanan di wilayah sesuai dan Kesehatan Lingkungan sesuai standar
standar
Jumlah narapidana narkotika yang
memperoleh layanan rehabilitasi 30 Orang

4. Meningkatnya Pelayanan Persentase Narapidana yang mendapatkan


Pembinaan Narapidana di pembinaan kepribadian, latihan keterampilan 70%
wilayah sesuai standar dan kegiatan kerja Produksi sesuai standar
Persentase Narapidana yang mendapatkan
pelayanan integrasi (Asimilasi, PB, CB,
70%
CMB) dan pendayagunaan TPP sesuai
standar
5. Meningkatnya Pelayanan Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti
Keamanan dan Ketertiban sesuai standar 70%
di wilayah sesuai standar
Persentase pencegahan gangguan keamanan
70%
dan pemeliharaan keamanan sesuai standar
Persentase ganguan Keamanan yang di
tindak dan ditanggulangi sesuai standar 70%
6 Layanan Dukungan Tersusunnya Dokumen Pelaksanaan
Manajemen Eselon I Anggaran dan laporan keuangan yang
2 Dokumen
akuntabel dan tepat waktu
7. Layanan Perkantoran Jumlah Layanan Perkantoran 12 Bulan
Layanan

Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2020 : RP. 43.128.263.000,-


Program Pembinaan dan Penyelenggaraan Pemasyarakatan :

Pihak Kedua, Jakarta, 31 Desember 2020


Kepala Divisi Pemasyarakatan Pihak Pertama
Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Kepala Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta

TAUFIQURRAKHMAN, S.Sos, M.Si


OGA G DARMAWAN, A.Md.I.P.,S.Sos.,S.H.,M.Si
.NIP. 19681118 199103 1 001
NIP.19670416 198803 1 001
FORMULIR PERJANJIAN KINERJA
Instansi : Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas IIA Jakarta
Tahun : 2021

NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA Target ANGGARAN


1. Meningkatnya Kualitas Indeks kepuasan masyarakat terhadap
Penyelenggaraan layanan pemasyarakatan 80% -
Pemasyarakatan
2. Meningkatnya Pelayanan Persentase layanan informasi dan kerja sama
Informasi dan Kerjasama sesuai standar
80%
Pemasyarakatan di wilayah
sesuai standar
3. Meningkatnya Pelayanan Persentase Narapidana/Tahanan yang
Perawatan Narapidana/ mendapatkan pelayanan kebutuhan dasar
80%
Tahanan di wilayah sesuai dan Kesehatan Lingkungan sesuai standar
standar
Jumlah narapidana narkotika yang
820
memperoleh layanan rehabilitasi
Orang
4. Meningkatnya Pelayanan Persentase Narapidana yang mendapatkan
Pembinaan Narapidana di pembinaan kepribadian, latihan keterampilan 80%
wilayah sesuai standar dan kegiatan kerja Produksi sesuai standar
Persentase Narapidana yang mendapatkan
pelayanan integrasi (Asimilasi, PB, CB,
80%
CMB) dan pendayagunaan TPP sesuai
standar
5. Meningkatnya Pelayanan Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti
Keamanan dan Ketertiban sesuai standar 80%
di wilayah sesuai standar
Persentase pencegahan gangguan keamanan
80%
dan pemeliharaan keamanan sesuai standar
Persentase ganguan Keamanan yang di
tindak dan ditanggulangi sesuai standar 80%
6 Layanan Dukungan Tersusunnya Dokumen Pelaksanaan
Manajemen Eselon I Anggaran dan laporan keuangan yang
2 Dokumen
akuntabel dan tepat waktu
7. Layanan Perkantoran Jumlah Layanan Perkantoran 12 Bulan
Layanan

Jumlah Anggaran Kegiatan Tahun 2021 : Rp.46.027.352.000,-


Program Pembinaan dan Penyelenggaraan Pemasyarakatan

Pihak Kedua, Jakarta, 31 Desember 2020


Kepala Divisi Pemasyarakatan Pihak Pertama
Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Kepala Lapas Narkotika Klas IIA Jakarta

TAUFIQURRAKHMAN, S.Sos, M.Si OGA G DARMAWAN, A.Md.I.P.,S.Sos.,S.H.,M.Si


.NIP. 19681118 199103 1 001 NIP.19670416 198803 1 001
LAMPIRAN
http://speksi.ditjenpas.go.id/index.php/welcome
No Komponen Jumlah Kondisi
1 Sarana Kelengkapan (pendukung)

a. Ruang Server 1 Baik

b. Rack Server 1 Baik


c. Pemadam Kebakaran 0
(APAR)
d. Pendingin Ruangan/AC 2 Baik

e. CCTV 1 Baik

f. Sidik Jari (registrasi) 1 Baik


2 Perangkat Keras

a. Server 1 Baik

b. Komputer 5 Baik

c. Hub/Switch 3 Baik

d. Router Wifi 0 Baik

e. Printer 0 Baik

f. Scanner 0 Baik

g. Scanner Sidik Jari 3 Baik

h. Kamera 1 Baik
Swab Antigen kepada seluruh Pegawai termasuk CPNS Angkatan 2019
WBP LPN Jakarta Ikuti Pelatihan Kemandirian Tata Boga Pembuatan Nugget, Kerupuk Lele Dan Kelas
Perkayuan
Pembukaan Program Rehabilitasi dan Pelatihan Kemandirian Bersertifikasi di Lapas Narkotika Klas IIA
Jakarta Tahap I diawal tahun 2021.
21 Orang Warga Binaan Pemasyarakatan LPN Jakarta Terima Asimilasi Rumah Januari
Rapat Virtual Evaluasi Anggaran T.A 2021
Ujian Pendidikan Kesetaraan (UPK) PKBM Pandu Belajar Mandiri
69

Anda mungkin juga menyukai