Anda di halaman 1dari 2

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UJIAN AKHIR SEMESTER


Kode/Mata Kuliah: SON 326/Pemerintah Daerah dan Governansi
Perkotaan Kelas: A & B
Waktu ujian: 2 Januari s.d. 9 Januari 2024
Dosen: Dr. Bintoro Wardiyanto, M.Si. (PJMK)
Drs. Gitadi Tegas Supramudyo, M.Si. (Anggota)
Agie Nugroho Soegiono, M.P.P. (Anggota)
Sifat ujian: dikerjakan dari tempat masing-masing

 Kerjakan semua soal sampai dengan tenggat waktu 9 Januari 2024 23:59 WIB.
 Mahasiswa dapat mengerjakan soal dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris.
 Soal bernilai maksimal 50 poin.
 Setiap jawaban wajib memiliki sitasi dan melampirkan daftar referensi ilmiah di setiap nomor
dengan ketentuan sebagai berikut,
o Jurnal: penulis, judul artikel, nama jurnal, tahun terbit, nomor volume, nomor issue, dan DOI
o Buku ilmiah: penulis, judul buku, nomor edisi (apabila ada), dan penerbit
o Bunga rampai: penulis, judul bab, judul buku, editor, nomor edisi (apabila ada), penerbit, dan
ISBN
 Teknik sitasi pada jawaban wajib menggunakan gaya selingkung APA edisi ke-7 dengan diberi
halaman.
 Tidak diperkenankan mengutip dari sumber literatur sekunder.
 Bagi mahasiswa yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk membantu menjawab soal, wajib
mendeklarasikan sejauh mana pemanfaatannya. Contoh deklarasi penggunaan AI dapat dilihat di sini.
 Setiap naskah akan dipindai di Turnitin dengan tingkat toleransi similaritas sebanyak maksimal 30%.
 Segala bentuk pelanggaran yang ditemukan pengawas ujian akan berakibat pada gagalnya ujian.

Soal-
1. Ulas beberapa dokumen Smart City dari berbagai negara berikut.
• Hong Kong Smart City Blueprint
• The making of a smart city: best practices across Europe
• Managing smart city governance
Dari sudut pandang smart urban governance, apa kira-kira komponen yang belum optimal atau
pendekatan belum tersedia di pengembangan smart city di Indonesia? Jawab berdasarkan salah
satu kasus pengembangan kota pintar di daerah Anda.

2. Identifikasi tantangan implementasi pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama yang berkaitan


dengan Ruang Terbuka Hijau saat ini di Indonesia. Berikan setidaknya ulasan tiga jurnal ilmiah
praktik baik pengembangan RTH di luar negeri yang setidaknya mampu memberikan
pembelajaran untuk dapat dimasukkan ke dalam perencanaan di daerah Anda.

JAWABAN

1. Ulas Dokumen Smart city dari beberapa negara berikut :

 Hong Kong Smart City Blueprint

Dokumen Hong Kong Smart City Blueprint merupakan sebuah strategi yang
disusun oleh Pemerintah Hong Kong untuk membangun kota pintar yang inovatif dan
berkelas dunia. Rencana ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan
memperkuat ekonomi melalui penerapan teknologi pintar di sektor-sektor seperti transportasi,
energi, dan layanan publik. Dokumen ini terdiri dari empat pilar utama, yaitu "Smart
Mobility", "Smart Living", "Smart Environment", dan "Smart Government", yang masing-
masing memiliki tujuan dan strategi yang spesifik. Beberapa inisiatif yang diusulkan dalam
dokumen ini meliputi pengembangan sistem transportasi pintar, penggunaan energi
terbarukan, dan penerapan teknologi untuk meningkatkan efisiensi layanan publik. Dokumen
ini memberikan gambaran yang jelas tentang visi dan strategi Hong Kong dalam membangun
kota pintar yang berkelanjutan dan inovatif.

 The making of a smart city: best practices across Europe

The Making of a Smart City: Best Practices Across Europe" adalah sebuah
dokumen yang disusun oleh GOPA Com pada tahun 2017. Dokumen ini berisi tentang praktik
terbaik dalam membangun kota pintar di Eropa. Dokumen ini mencakup proyek-proyek kota
pintar di berbagai negara Eropa, seperti Barcelona, Bristol, Cologne, Eindhoven, Florence,
Lisbon, London, Lyon, Manchester, dan Munich. Dokumen ini juga membahas tentang
berbagai aspek penting dalam membangun kota pintar, seperti transportasi, energi,
lingkungan, dan pemerintahan. Dokumen ini memberikan gambaran yang jelas tentang
praktik terbaik dalam membangun kota pintar di Eropa dan dapat menjadi referensi bagi
negara-negara lain yang ingin membangun kota pintar.

 Managing smart city governance

"Managing Smart City Governance" adalah sebuah dokumen yang membahas


tentang tata kelola Smart City. Dokumen ini mencakup tinjauan literatur dan kerangka kerja
tata kelola Smart City yang terdiri dari tiga tahap, yaitu tinjauan literatur, survei online, dan
wawancara. Dokumen ini juga membahas tentang tantangan dalam tata kelola Smart City,
seperti kompleksitas dan variasi inisiatif Smart City, serta pentingnya partisipasi masyarakat
dalam pengambilan keputusan. Dokumen ini memberikan pandangan yang komprehensif
tentang tata kelola Smart City dan dapat menjadi referensi bagi pemerintah dan pemangku
kepentingan lainnya yang ingin membangun Smart City yang efektif dan berkelanjutan.

Dari perspektif tata kelola perkotaan pintar di Indonesia, satu aspek krusial yang
menunjukkan tantangan adalah infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta
konektivitas, khususnya dalam konteks penerapan Internet of Things (IoT). Tantangan ini
mencakup beberapa elemen yang perlu dipertimbangkan secara mendalam.

Pertama, infrastruktur TIK yang memadai menjadi pondasi utama dalam pengembangan
smart city. Hal ini melibatkan pembangunan jaringan komunikasi yang handal, termasuk jaringan
internet berkecepatan tinggi, untuk mendukung penggunaan teknologi pintar di berbagai sektor
seperti transportasi, energi, dan layanan publik. Keberhasilan implementasi solusi pintar sangat
bergantung pada ketersediaan infrastruktur yang memadai.

Kedua, konektivitas menjadi elemen penting terutama dalam era IoT, di mana perangkat-
perangkat saling terhubung untuk mengumpulkan dan berbagi data secara efisien. Keterbatasan
konektivitas dapat menghambat pertukaran informasi antar perangkat, mengurangi efektivitas
sistem, dan membatasi potensi pengembangan smart city.
Peningkatan infrastruktur dan konektivitas juga memerlukan investasi yang signifikan, baik dari
sektor publik maupun swasta. Diperlukan kerja sama yang erat antara pemerintah, perusahaan
teknologi, dan pemangku kepentingan lainnya untuk menciptakan lingkungan yang mendukung
pertumbuhan infrastruktur pintar.

Pentingnya infrastruktur TIK dan konektivitas dalam konteks smart city tidak hanya
terbatas pada efisiensi operasional, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. Oleh
karena itu, pemerintah perlu merancang kebijakan yang mendorong investasi dalam infrastruktur
tersebut, sekaligus mempertimbangkan aspek keamanan data dan privasi dalam pengembangan
ekosistem smart city.
Dengan mengatasi tantangan ini, Indonesia dapat membangun fondasi yang kuat untuk
mewujudkan visi smart city, yang pada gilirannya dapat memberikan manfaat signifikan bagi
keberlanjutan, efisiensi, dan kesejahteraan masyarakat di perkotaan.

Sumber:
(Eki satria iqbal, 2022)
Aptika Kementerian Komunikasi dan Informatika. "Mengenal Lebih Dekat Konsep Smart City
dalam Pembangunan Kota."
Link Net. "7 Contoh Smart City di Indonesia dan Efek Positifnya."
Graduate Binus. "Cara Kerja dan Komponen Internet of Things yang Jarang Orang Tahu."
Indonesiabaik.id. "Menuju 100 Smart City

Anda mungkin juga menyukai