Anda di halaman 1dari 1

Bulan, belailah jiwaku ini

Yang begitu tegang menjalani hari


Usaplah sesaknya asmara di dada ini
Keringkanlah luka menganga dihati ini

kegelisahan, keresahan, dan juga suasana hati yang lainnya. Melalui karya puisi,
seseorang akan lebih sadar untuk mengamati, mengagumi, ataupun memikirkan kondisi
lingkungan yang ada di sekitarnya.

Untuk para pemula, membuat puisi dapat dimulai dari bait yang paling sederhana,
yakni dua bait sampai menjadi bait yang tidak terhingga atau bisa disesuaikan
dengan keinginan si penulis. Kebanyakan puisi, tiap baitnya terdiri dari tiga
hingga lima baris.

Sinarmu terpancar mengusir gelap


Menembus malam hadirkan terang
Kunikmati cahayamu hangatkan malamku
Bahagiakan rongga hati ini yang tersinari

Bulan, belailah jiwaku ini


Yang begitu tegang menjalani hari
Usaplah sesaknya asmara di dada ini
Keringkanlah luka menganga dihati ini

Struktur Fisik atau Metode Penyampaian Puisi

Berikut ini adalah beberapa struktur fisik yang ada di dalam karya sastra puisi,
antara lain:

1. Tipografi: yakni bentuk format dalam sebuah puisi yang berupa pengaturan baris,
tepi kanan dan kiri, halaman yang tidak dipenuhi dengan kata-kata.
2. Diksi: yakni pilihan kata dari seorang penyair dalam mengungkapkan puisinya.
3. Imaji: yakni susunan kata yang ada di dalam puisi, yang mana mengungkapkan
pengalaman indrawi si penyair, dari mulai pendengaran, perasaan, dan penglihatan.
Hal tersebut dapat mempengaruhi para pembaca seakan-akan merasakan isi dalam puisi
tersebut.
4. Kata Konkret: bentuk dari sebuah kata yang dapat ditangkap oleh indera manusia.
Sehingga menimbulkan imaji. Biasanya berbentuk kata kiasan atau imajinatif.
5. Gaya Bahasa atau Majas: Penggunaan bahasa yang dapat menimbulkan efek dan juga
konotasi tertentu yang bisa mengandung banyak makna. Misalnya saja, majas metafora,
repetisi, pleonasme, ironi, dan lainnya.
6. Rima atau Irama: yakni persamaan bunyi dalam penyampaian puisi, baik itu di
awal, tengah, atau di akhir puisi.

Anda mungkin juga menyukai