Rev 1SOAL DAN JAWABAN KISI KISI POP-CMI-2022

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 8

PT.

CIPTA MANDALA INDONESIA


Jl. Sumberejo Makmur IV No. 63, Benowo, Kecamatan Pakal
Kota Surabaya, Jawa Timur 60192 - INDONESIA Telp:
(+62) 31 9916 6166 | Marketing: (+62) 81131 11923
Email: info@ptcmi.co.id | Website: www.ptcmi.co.id

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan bahaya dan resiko? Sebutkan 3 bahaya utama yang ada di lingkungan
pekerjaan saudara?

❖ Pengertian Bahaya dan Resiko.

Bahaya adalah Segala sesuatu yang dapat menyebabkan kerugian. atau Suatu

kondisi/perbuatan dengan potensi yang dapat menyebabkan kerugian.

Resiko adalah kemungkinan terjadinya kerugian; Suatu ukuran kemungkinan (probabilitas) dan potensi keparahan
(severity) dari suatu bahaya atau dapat juga berarti kemungkinan kerusakan/cedera dari suatu bahaya.

Tipe Bahaya Utama dilokasi Kerja;

➢ “Bahaya Mekanis” <--- Paling Utama, Karena Potensi Interaksi terbesar dalam Kegiatan Tambang. Bahaya
Mekanis Merupakan bahaya yang berasal dari benda-benda bergerak, benda-benda tajam, benda yang
berukuran lebih besar dan berat
➢ Bahaya Fisik; Merupakan Bahaya yang berasal dari energi yang jumlahnya lebih besar dari kemampuan diri
pekerja menerimanya dan banyak berasal dari alat-alat kerja yang ada disekitan tempat kerja.

Contohnya :

1. bising dari penggunaan alat bersuara tinggi;


2. getaran yang dapat berasal dari benda bergetaran tinggi seperti mesin, truk- truk besar,
3. energi listrik, radiasi ion dan non-ion,
4. suhu ekstrim,

➢ Bahaya Kimia; Merupakan bahaya yang berasal dari bahan-bahan kimia, baik yang berbentuk padat, cair,
maupun gas.
Contohnya :
merkuri, alkohol dan turunannya, timbal, dll
➢ Bahaya Biologi : Merupakan bahaya yang berasal dari hewan-hewan atau mikroorganisme tak kasat mata
yang berada disekitaran tempat kerja dan dapat masuk kedalam tubuh tanpa kita ketahui sehingga banyak
penanganannya dilakukan setelah pekerja terinfeksi.
Contoh:
• bisa ular, berbagai macam virus dan bakteri, dll
➢ Bahaya Psikososial : sebagai bahaya dalam pengorganisasian pekerjaan, merupakan bahaya yang berasal
dari konflik batin dengan lingkungan yang ada di tempat kerja, baik itu dengan rekan kerja maupun dengan
fasilitas yang ada dilingkungan kerja dimana krmudian dapat membuat seseorang mengalami stress hingga
efek-efek buruk lainnya dari stress.
Contohnya:
• Stress, Beban pekerjaan, deadline pekerjaan, persaingan kerja, kerjaan yang monoton, jenjang
karir tidak bagus dll
PT. CIPTA MANDALA INDONESIA
Jl. Sumberejo Makmur IV No. 63, Benowo, Kecamatan Pakal
Kota Surabaya, Jawa Timur 60192 - INDONESIA Telp:
(+62) 31 9916 6166 | Marketing: (+62) 81131 11923
Email: info@ptcmi.co.id | Website: www.ptcmi.co.id

➢ Bahaya Ergonomi : Merupakan bahaya yang berasal dari adanya ketidaksesuaian desain kerja dengan
kapasitas tubuh pekerja sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman di tubuh, pegal-pegal, sakit pada otot,
tulang dan sendi, dll.
Contohnya:
o gerakan repetitif (berulang-ulang) seperti membungkuk-berdiri- membungkuk,
o durasi dan frekuensi bekerja melebihi batas,
o bekerja dengan postur tubuh yang janggal seperti berputar di area pinggang, menunduk, pekerjaan
yang mebutuhkan menjangkau terlalu tinggi, mengangkat beban berat, statis duduk dipan
komputer dalam waktu lama, dll

2. Bahaya- bahaya yang di identifikasi . harus dilakukan pengendalian secara tepat . sebutkan dan jelaskan cara- cara
yang dilakukan dalam hirarki pengendalian bahaya (hiraki control). Yang saudara ketahui secara berurutan?

➢ Hirarki Pengendalian Bahaya

1.Primary Control Methode / Engineering Control

Pengendalian meliputi modifikasi peralatan (Rekayasa Teknik), seperti mensubstistusi dengan proses yang kurang
bahaya (lock Out), Mengganti proses untuk mengurangi pemaparan, Melindungi proses sehingga bahaya tidak
tertuju pada pekerja, memasang alat peringatan,dll

2.Seconday Control Methode/Administrative control

Pengendalian bahaya berupa variasi proses managemen seperti Pemilihan staff, pembatasan jam kerja, merotasi
dan mengatur scheedul kerja karyawan agar tidak terlalu terpapar bahaya tempat kerja

3.Tertiary Control Methode / Work Practice

Pengendalian yang meliputi praktek-praktek kerja yang sesuai dengan bentuk prosedur yang tepat dan pelatihan
(training) untuk memastikan bahwa para pekerja mengetahui bagaimana mengenal dan menghindari bahaya.

4.Alat Proteksi Diri (APD)

Pengendalian ini dipilih sebagai langkah terakhir dalam pengendalian bahaya. APD/PPE (Personal Protective
Equipment) juga dimanfaatkan untuk pengendalian bahaya jangka pendek (short term exposure).

3. Sebutkan 3 hak dan Kewajiban pekerja tambang ?


➢ Hak Pekerja Tambang:
1. Hak untuk hidup, selamat dan sehat sesuai konsep Good Mining Practice; Selamat sehat dan terhindar dari
penyakit akibat kerja atau prinsip K3 Pertambangan.
2. Hak untuk mendapatkan alat pelindung diri (APD) sesuai dengan jenis dan resiko pekerjaan yang dikerjakan.
3. Hak untuk mendapatkan pendidikan, pembinaan terkait kompetansi serta kemampuan dalam kegiatan
usaha pertambangan, serta pemerikasaan kesahatan secara berkala minimal 1 kali satu tahun sesuai sifat
dan jenis pekerjaan tambang yag dikerjakannya.
PT. CIPTA MANDALA INDONESIA
Jl. Sumberejo Makmur IV No. 63, Benowo, Kecamatan Pakal
Kota Surabaya, Jawa Timur 60192 - INDONESIA Telp:
(+62) 31 9916 6166 | Marketing: (+62) 81131 11923
Email: info@ptcmi.co.id | Website: www.ptcmi.co.id

➢ Kewajiban

1. Pekerja tambang wajib mentaati segala peraturan dan ketentuan terkait masalah perundangan dibidang
pertambangan dan peraturan K3, KO dan lingkungan.
2. Pekerja tambang selama bekerja wajib memperhatikan keselamatan dirinya, orang lain yang bekerja
disekitarnya, peralatan yang digunakan serta kondisi lingkungan akibat adanya kegiatan pertambangan.
3. Wajib memberikan keterangan sebenar-banarnya apabila dimintai keterangan kepada pihak terkait dalam
rangka penegakan aturan pertambanganan (KAIT, Inspektur Tambang, pejabat Pengawas Produksi,
Penyidik Lingkugan, Pengawas Tenaga Kerja dan Kepolisian) sesuai ranah tugas dan tanggung jawabnya

4. Sebutkan Tugas dan Tanggung Jawab Pengawas Opersional ?

1. Bertanggung jawab kepada KTT/PTL untuk keselamatan dan kesehatan semua pekerja tambang yang menjadi
bawahannya;
2. Melaksanakan inspeksi, pemeriksaan, dan pengujian;
3. Bertanggung jawab kepada KTT/PTL atas keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan dari semua orang yang
ditugaskan kepadanya; dan
4. Membuat dan menandatangani laporan pemeriksaan, inspeksi, dan pengujian.

5. Kecelakaan dibagi menjadi 3 golongan cidera. Sebutkan 3 golongan tersebut dan sebutkan kriterianya?
1. Cidera Ringan: Cidera akibat kecelakaan tambang yang menyebabkan pekerja tambang tidak mampu
melakukan tugas semula lebih dari 1 (satu) hari dan kurang dari 3 (tiga) minggu, termasuk hari minggu dan
hari libur.
2. Cidera Berat
i. Cidera akibat kecelakaan tambang yang menyebabkan pekerja tambang tidak mampu
melakukan tugas semula selama sama dengan atau lebih dari 3 (tiga) minggu termasuk hari
minggu dan hari libur;
ii. Cidera akibat kecelakaan tambang yang menyebabkan pekerja tambang cacat tetap (invalid);
dan
iii. Cidera akibat kecelakaan tambang tidak tergantung dari lamanya pekerja tambang tidak
mampu melakukan tugas semula, tetapi mengalami seperti salah satu di bawah ini:
iv. Keretakan tengkorak, tulang punggung, pinggul, lengan bawah sampai ruas jari, lengan atas,
paha sampai ruas jari kaki, dan lepasnya tengkorak bagian wajah;
v. Pendarahan di dalam atau pingsan disebabkan kekurangan oksigen;
vi. Luka berat atau luka terbuka/terkoyak yang dapat mengakibatkan ketidakmampuan tetap; atau
vii. Persendian yang lepas dimana sebelumnya tidak pernah terjadi.
3. Mati ; Kecelakaan tambang yang mengakibatkan pekerja tambang mati akibat kecelakaan tersebut.
PT. CIPTA MANDALA INDONESIA
Jl. Sumberejo Makmur IV No. 63, Benowo, Kecamatan Pakal
Kota Surabaya, Jawa Timur 60192 - INDONESIA Telp:
(+62) 31 9916 6166 | Marketing: (+62) 81131 11923
Email: info@ptcmi.co.id | Website: www.ptcmi.co.id

6. Terdapat 3 (tiga) Kategori Cidera akibat kecelakaan tambang berdasarkan Kepmen ESDM Nomor 1827
K/30/MEM/2018 yang dicatat dalam buku daftar kecelakaan tambang sebagai berikut:

1. Cidera Ringan
2. Cidera Berat
3. Mati
7. Sebutkan tujuan investigasi kecelakaan tambang ?
Tujuan dilakukannya Investigasi kecelakaan adalah :
mencari fakta-fakta dan penyebab terjadinya kecelakaan sehingga dapat diambil tindakan pencegahan agar
kecelakaan yang sama tidak terulang lagi,

8. Sesuai dengan LAMPIRAN III KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 1827 K/30/MEM/2018 TANGGAL : 7 Mei 2018.
1. Semua Kecelakaan dan kejadian berbahaya dilakukan penyelidikan oleh KTT, PTL, atau Inspektur Tambang
berdasarkan pertimbangan KaIT/Kepala Dinas atas nama KaIT. KTT/PTL segera melakukan Penyelidikan
terhadap semua kecelakaan dan kejadian berbahaya dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam.
2. Kecelakaan Berakibat Cidera Berat atau Mati Harus Sesegara mungkin dilaporkan ke Kepala Inspektur
Tambang
(KaIT)
9. Kecelakaan karna ada penyebabnya dan penyebab kecelakaan dapat dihilangkan, apa penyebab langsung
kecelakaan , sebutkan dan berikan contoh penyebab langsung yang kemungkinan berada di area tambang/ tempat
area saudara?

• Penyebab langsung kecelakaan adalah Terdiri dari dua, yaitu: Tindakan Tidak Aman (Unsafe Action) dan
Kondisi Tidak Aman (Unsafe Condition)
contoh :
o Tindakan Tidak Aman
▪ Mengerjakan Pekerjaan Yang Tidak Sesuai Dengan Skill / Keterampilan
▪ Tidak menguasai bidang pekerjaan tersebut. Karena dapat menimbulkan kesalahan dan
kecelakaan dikemudian hari. Contoh : Seorang petugas mesin tidak menguasai bagian
pada mesin seperti tombol kerja alat karena berpoteni salah tekan dan mengakibatkan
kecelakaan yang sangat fatal.
▪ Bekerja tanpa APD
• Kondisi Tidak Aman
• Batu menggantung pada front penambangan, bekerja tanpa perintah, mengabaikan
instruksi kerja, tidak mematuhi rambu-rambu di tempat kerja,
• tidak melaporkan adanya kerusakan alat/mesin ataupun APD.
• Tanggap pada keadaan darurat yang wajib dilakukan oleh pengawas:
• Pengendalian pada tempat kejadian
• Pertolongan pertama dan panggilan pelayanan darurat
• Pengendalian terhadap potensi kecelakaan kedua yang kemungkinan terjadi
• Identifikasi sumber dan fakta fakta
• Lindungi fakta-fakta dari perubahan, penggantian dan pemindahan
• Investigasi
• Laporan
PT. CIPTA MANDALA INDONESIA
Jl. Sumberejo Makmur IV No. 63, Benowo, Kecamatan Pakal
Kota Surabaya, Jawa Timur 60192 - INDONESIA Telp:
(+62) 31 9916 6166 | Marketing: (+62) 81131 11923
Email: info@ptcmi.co.id | Website: www.ptcmi.co.id

10. Sesuai dengan LAMPIRAN III KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK
INDONESIA NOMOR : 1827 K/30/MEM/2018 TANGGAL : 7 Mei 2018 : Kecelakaan tambang memenuhi 5
(lima) unsur, terdiri atas:
1. Benar-benar terjadi, yaitu tidak diinginkan, tidak direncanakan, dan tanpa unsur kesengajaan;
2. Mengakibatkan cidera pekerja tambang atau orang yang diberi izin oleh kepala teknik tambang (KTT)
atau penanggung jawab teknik dan lingkungan (PTL)
3. Akibat kegiatan usaha pertambangan atau pengolahan dan/ataupemurnian atau akibat kegiatan
penunjang lainnya;
4. Terjadi pada jam kerja pekerja tambang yang mendapat cidera atau setiap saat orang yang diberi izin;
dan
5. Terjadi di dalam wilayah kegiatan usaha pertambangan atau Wilayah proyek.

11. KTT dapat mengubah keadaan tempat dan kondisi peralatan akibat kecelakaan (TKP) untuk tujuan:
1. Melakukan evakuasi/memberi pertolongan kepada korban
2. Untuk kepentingan pekerjaan, akan tetapi sebelumnya harus mendapat persetujuan Kepala Inspektur
Tambang
1. Saksi Langsung merupakan Orang yang terlibat langsung atau melihat langsung kejadian kecelakaan .
2. Saksi tidak langsung , saksi yang tidak terlibat langsung/melihat langsung kejadian akan tetapi
mengetahui teknis pekerjaan diarea kecelakaan

➢ Pengamatan Total merupakan sistem pengamatan dengan memaksimalkan panca indra, yaitu:
1. Mata Untuk Melihat Kondisi dan tindakan tidak aman
2. Telinga untuk mendengar suara tidak normal
3. Hidung untuk mencium bau tidak normal
4. Kulit untuk merasakan getaran atau temperature tidak normal
5. Mulut untuk mengecap (merasa)

➢ Objek Inspeksi/pengamatan seorang pengawas adalah:


1. Penggunaan APD
2. Posisi Orang/Pekerja Tambang
3. Reaksi Orang/Pekerja tambang
4. Perkakas dan Peralatan
5. Tata Cara Prosedur Kerja yang aman.

➢ Fungsi dan Peranan Pengawas; Fungsi


1. Sebagai penghubung/Mediator antara manajemen dengan karyawan dilapangan
2. Mampu menggerakkan para karyawan menuju tujuan perusahaan
3. Memotivasi agar selalu produktif dan bekerja dengan aman
PT. CIPTA MANDALA INDONESIA
Jl. Sumberejo Makmur IV No. 63, Benowo, Kecamatan Pakal
Kota Surabaya, Jawa Timur 60192 - INDONESIA Telp:
(+62) 31 9916 6166 | Marketing: (+62) 81131 11923
Email: info@ptcmi.co.id | Website: www.ptcmi.co.id

Peranan

1. Menggerakkan bawahan untuk kerja produktif


2. Memahami kebutuhan bawahan dan atasan
3. Mengetahui apa yang sedang dilakukan bawahan
4. Mengetahui kondisi tempat kerja dan alat yang dipakai
5. Memberikan bimbingan, pelatihan, nasehat
6. Sebagai person yang loyal, memiliki sensitifitas, komunikasi, kerjasama
7. Mempunyai Filosofi dasar safety, kebijakan K3, tanggungjawab K3

Pengertian
➢ Safety talk/tool box meeting : adalah pertemuan pada satu kelompok kerja yang dipimpin oleh pengawas,
untuk membahas masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) atau pertemuan tentang pengenalan atau
penanganan hazard/bahaya pada tempat kerja. Bagus dilakukan awal pergantian shift atau pagi hari karena
kondisi masih fresh. Sebelum memulai suatu pekerjaan baru ataupun prosedur-prosedur baru
➢ Settling Pond : Merupakan kolam yang berfungsi untuk mengolah air hasil kegiatan pertambangan yang
mengandung limbah cair agar kondisinya sebelum dilepas kebadan air diluar wilayah tambang sudah
memenuhi baku mutu lingkungan yang dipersyaratkan pemerintah. Melalui mekanisme fisika
(pengendapan), Kimia (penambahan zat kimia) dan biologi (penguraian dengan organoisme)
➢ Tailing Dam/Pond : Merupakan kolam yang berfungsi untuk mengolah limbah batuan ataupun tanah
halus sisa hasil pengolahan (penggerusan dan ekstraksi) mineral berharga (tembaga, emas, perak, dsb)
➢ Oil trap : Sistem pengolahan limbah B3 yang bertujuan memisahkan oli dengan air agar tidak keluar dan
mencemari lingkungan.
➢ Amdal : Analisis mengenai dampak lingkungan hidup adalah kajian mengenai dampak penting suatu usaha
dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
➢ UKL – UPL : Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-
➢ UPL): adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap Usaha dan/atau Kegiatan yang tidak
➢ berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan Usaha dan/atau Kegiatan.
➢ Air Asam Tambang : Air asam tambang adalah air yang bersifat asam (pH rendah dibawah 5) akibat oksidasi
mineral sulfida pada kegiatan pertambangan.

➢ Terbentuk akibat pengaruh oksidasi alamiah mineral sulfida (mineral belerang) yang terkandung
dalam batuan yang terpapar selama penambangan kemudian masuk ke sistem penyaliran
tambang. Dikendalikan dengan
(1). metode pemisahan material pembentuk AAT (PAF) dengan (NAF),
(2).Penambahan material kapur untuk mengikat material PAF dan
(3). Mengisolasi salah satu unsur (Mineral Sulfida, Air dan Udara)pembentuk AAT agar tidak
tejadi kontak/reaksi.
PT. CIPTA MANDALA INDONESIA
Jl. Sumberejo Makmur IV No. 63, Benowo, Kecamatan Pakal
Kota Surabaya, Jawa Timur 60192 - INDONESIA Telp:
(+62) 31 9916 6166 | Marketing: (+62) 81131 11923
Email: info@ptcmi.co.id | Website: www.ptcmi.co.id

➢ Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan usaha pertambangan untuk
menata, memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan dan ekosistem agar dapat
berfungsi kembali sesuai peruntukannya.

➢ Kegiatan Pascatambang, yang selanjutnya disebut Pascatambang, adalah kegiatan terencana,


sistematis, dan berlanjut setelah akhir sebagian atau seluruh kegiatan usaha pertambangan untuk
memulihkan fungsi lingkungan alam dan fungsi sosial menuruT kondisi lokal di seluruh wilayah
pertambangan.

➢ Jenis-jenis limbah
1. LIMBAH PADAT
a. Limbah Domestik (Workshop, Mess, Klinik, dll)
b. Limbah Workshop (Accu bekas, majun, battrey bekas, filter)
c. Tailing
2. LIMBAH CAIR
a. Limbah Domestik (workshop, mess, klinik, site, dll)
b. Limbah Tambang (run off, limbah hasil pengolahan)
3. LIMBAH GAS
a. Emisi Bergerak (kendaraan bermotor, alat berat)
b. Emisi Tidak Bergerak (cerobong pabrik)

➢ 3 Aspek yang diinspeksi pada peralatan:


1. sudah sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan
2. sudah dipergunakan dengan benar
3. apakah aman kondisinya

➢ Langkah Pembuatan JSA


1. Inventarisasi Tugas yang belum ada JSA
2. Identifikasi Tugas - tugas yang Kritis.
3. Mengurai Tugas menjadi langkah atau aktifitas.
4. Mengidentifikasi dengan tepat potensi kerugiannya pada setiap langkah.
5. Menyusun pengendalian dan prosedur atas potensi kerugian yang teridentifikasi
6. Penggunaan pada pekerjaan.
PT. CIPTA MANDALA INDONESIA
Jl. Sumberejo Makmur IV No. 63, Benowo, Kecamatan Pakal
Kota Surabaya, Jawa Timur 60192 - INDONESIA Telp:
(+62) 31 9916 6166 | Marketing: (+62) 81131 11923
Email: info@ptcmi.co.id | Website: www.ptcmi.co.id

7. Contoh Penerapan JSA


1. orientasi pekerja baru/tugas baru
2. pelatihan pengawas baru
3. instruksi tugas yang benar
4. observasi tugas yang terencana
5. pertemuan kelompok/safety talk
6. pelatihan keterampilan
7. orientasi tugas/pekerjaan yang jarang dilakukan

➢ Sebutkan dua penyebab dasar Kecelakaan Tambang dan berikan contohnya :


1. Faktor pribadi
a. Kurang Kemampuan
b. Kurang pengetahuan
c. Kurang terampil
d. Ketegangan (Stress)
e. Motivasi yang tidak tepat
2. Faktor pekerjaan
1. Pengawasan kurang memadai
2. Rekayasa kurang memadai
3. Pengadaan kurang memadai
4. Alat & perkakas kurang
5. Aus dan rusak normal
6. Salah pakai dan salah perlakuan

Jika Pelayanan Kami Kurang Memuaskan Silahkan Beritahu Ke Kami,


Bila Pelayanan Kami Memuaskan Silahkan Beritahu Ke Teman Teman di Tambang

….. SELAMAT BELAJAR…….

Anda mungkin juga menyukai