Anda di halaman 1dari 10

ISSN: xxxx-xxxx Volume 1 No 1,

Praja November 2023


Nagarabhakti e-ISSN: xxxx-xxxx, p-

UPAYA MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP


KESEHATAN DI DESA SUKOSARI KABUPATEN MAGELANG

Aulia Pravasta Indrianingrum1

Fakhira Kamila Ainurrafik 2

Aisyah Novy Prabawati 3

Trinaldi Ridho Sejati

Fara Ariyanti Sabela

Universitas Tidar,2,3

auliapravasta3@gmail.com1

kamilafakhira@gmail.com2

aisyahnovy12@gmail.com3

trinaldi.sejati@gmail.com

faraariyanti29@gmail.com

ABSTRAK

Kurangnya kesadaran masyarakat akan kegiatan donor darah memotivasi kelompok 87 KKN
Universitas Tidar untuk melakukan program kerja yang mengajak masyarakat Desa Sukosari dalam
kegiatan donor darah bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Magelang. Selain itu, KKN 87
berkolaborasi dengan Posbindu desa Sukosari untuk mengadakan Medical Check Up. Tujuan umum
dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan Animo masyarakat serta
terlaksananya kegiatan pemeriksaan, konsultasi Kesehatan serta donor darah pada masyarakat di
Desa Sukosari, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang. Tujuan khusus kegiatan ini adalah
meningkatnya Animo masyarakat untuk memeriksakan kesehatan dirinya serta kegiatan donor darah.
Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya upaya memeriksakan sebagai upaya
preventif dan donor darah untuk menjaga kesehatan serta kepedulian terhadap sesama. Metode yang
digunakan pada artikel ini yaitu deskriptif kualitatif atau penulisan yang dilakukan dengan
memusatkan pada objektivitas dengan menjelaskan wawancara. Data dan informasi yang diperoleh
yaitu dengan observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil diskusi dan kegiatan yang telah dilakukan
oleh kami sebagai upaya meningkatkan kesadaran terhadap kesehatan masyarakat adalah (a)
Mendatangi posyandu-posyandu di Desa Sukosari, (b) Bekerjasama dengan PMI untuk
melaksanakan kegiatan donor darah di Desa Sukosari, (c) Mengimbau kepada masyarakat melalui
papan pengumuman dengan membuat poster, (d) Melakukan pendekatan kepada lansia di Desa
Sukosari untuk mengikuti kegiatan kesehatan.

Kata Kunci: Donor darah, Kesehatan, ,Medical check up.


ABSTRACT
The lack of public awareness of blood donation activities motivated the Tidar University 87 KKN group
to carry out a work program that invited the people of Sukosari Village to participate in blood donation
activities with the Indonesian Red Cross (PMI) in Magelang City. In addition, KKN 87 collaborated
with Posbindu in Sukosari village to hold a Medical Check Up. The general objective of this community
service is to increase public interest and carry out inspection activities, health consultations and blood
donations to the community in Sukosari Village, Bandongan District, Magelang Regency. The specific
objective of this activity is to increase public interest in having their own health checked and blood
donation activities. Increased public knowledge about the importance of inspection efforts as a
preventive effort and blood donation to maintain health and concern for others. The method used in
this article is descriptive qualitative or writing done by focusing on objectivity by explaining
interviews. Data and information obtained by observation and interviews. Based on the results of
discussions and activities that have been carried out by us as an effort to increase public health
awareness, they are (a) Visiting posyandu in Sukosari Village, (b) Collaborating with PMI to carry out
blood donation activities in Sukosari Village, (c) Appeal to community through announcement boards
by making posters, (d) Approaching the elderly in Sukosari Village to take part in health activities.
Keywords: blood donation, health, medical check up.
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai makhluk sosial, manusia harus peduli dengan sesama, banyak yang dapat
dilakukan oleh manusia supaya menjadi orang yang bermanfaat salah satunya dengan program
Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Kuliah kerja nyata
(KKN) merupakan wujud yang nyata dalam pengabdian kepada masyarakat dan memberikan
ruang untuk saling memberi, menolong dan manfaat dengan masyarakat. Dalam jurnal kali ini
berfokus pada bidang kesehatan dan sosial kemasyarakatan, bidang ini dirasa sangat penting
dalam kehidupan di masyarakat untuk meningkatkan potensi diri warga dan seluruh lapisan
masyarakat pada umumnya. Kebutuhan akan darah di kabupaten Magelang ini dari tahun ke
tahun sangatlah tinggi, itulah yang harus menjadikan masyarakat yang memiliki tubuh sehat
untuk peduli menjadi pendonor sukarela, karena dengan adanya masyarakat yang sukarela
mendonorkan darahnya, itu bisa meningkatkan stok persediaan darah pada PMI dan tentunya
bisa menyelematkan banyak nyawa manusia. Mengetahui kesadaran masyarakat akan donor
darah sangat kurang, kelompok 87 KKN Universitas Tidar melakukan program kerja untuk
mengajak masyarakat ikut berpartisipasi langsung dalam donor darah. Selain donor darah kami
KKN kelompok 87 berkolaborasi dengan Posbindu desa Sukosari untuk mengadakan Medical
Check Up. KKN Universitas Tidar periode 1 tahun 2023 kelompok 87 bekerja sama dengan PMI
Kota Magelang & Pos Bindu Sukosari untuk melakukan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat di Desa Sukosari. Program Kerja Donor Darah dan Medical Check Up.

Donor darah adalah kegiatan atau proses pengambilan darah dalam jumlah tertentu dari
seorang pendonor, yang akan dimanfaatkan untuk transfusi darah bagi yang membutuhkan.
Pendonor/penyumbang darah adalah seseorang yang dalam keadaan sehat, tidak kecanduan
alkohol atau obat-obatan dan tidak memiliki riwayat penyakit berbahaya. Pada saat seleksi awal
dilakukan penimbangan berat badan, pengukuran tekanan darah dan dilakukan anamnesis serta
dilakukan pemeriksaan hemoglobin (Sri Rahayu, 2018). Donor darah tidak hanya bermanfaat
bagi yang membutuhkan. Tapi kita sebagai pendonor juga mendapatkan manfaat yang besar jika
kita mendonorkan darah secara rutin. Beberapa orang merasa sakit dan lelah setelah
mendonorkan darah. Percayalah, rasa sakit dan kelelahan yang Anda rasakan hanyalah perasaan
sesaat. Ketika Anda membuangnya, Anda akan langsung menemukan beberapa manfaat
kesehatan setelah mendonorkan darah.

Di Indonesia memang kebutuhan akan transfusi darah sangatlah besar. Donor darah ini
dilakukan kurang lebih 15 menit, dapat dikatakan bahwa donor darah 15menit selamatkan 3
nyawa. Menurut PP Nomor 7 tahun 2011, pendonor darah adalah orang yang menyumbangkan
darah atau komponennya kepada pasien untuk tujuan penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan. Kegiatan donor darah yang dilakukan sehubungan dengan KKN periode 1 tahun
2023 ini, mempunyai beberapa tujuan yang ingin dicapai, diantaranya adalah: (1)
Menumbuhkan rasa kepedulian terhadap orang-orang membutuhkan. (2) Memberikan
penyadaran bahwa KKN ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat lingkungan sekitar
desa Sukosari. (3) Memberikan penyadaran bahwa ketika melakukan donor darah, tidak hanya
memberikan manfaat kepada orang lain, tetapi pada saat yang sama juga memberikan manfaat
yang sangat besar kepada kesehatan pendonor itu sendiri. (4) Membangun hubungan kemitraan
dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Magelang. (5) Membantu pemerintah untuk
menambah persediaan kantong darah. Dikutip dari Boldsky tanggal 15 Juni 2014, ada beberapa
manfaat yang akan diperoleh bila rutin mendonor darah: (1) Mengurangi penyakit jantung; (2)
Membakar kalori; (3) Menurunkan risiko kanker; (4) Meningkatkan produksi darah; (5) Pikiran
lebih mantap; (6) Bagian dari pemeriksaan kesehatan; (7) Menjadi lansia yang sehat; dan (8)
Menurunkan kolesterol (Aditya EP, 2014).

Adapun tujuan umum pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan Animo
masyarakat serta terlaksananya kegiatan pemeriksaan, konsultasi kesehatan serta donor darah
pada masyarakat di Desa Sukosari, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang. Tujuan
khusus kegiatan ini adalah meningkatnya Animo masyarakat untuk memeriksakan kesehatan
dirinya serta kegiatan donor darah. Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya
upaya memeriksakan sebagai upaya preventif dan donor darah untuk menjaga kesehatan serta
kepedulian terhadap sesama.

Kondisi pada PMI Kota Magelang sekarang sangat baik, untuk bank darah sudah tersedia
tetapi kesadaran masyarakat di Desa Sukosari untuk melakukan donor darah bisa dikatakan
masih kurang. Kebanyakan masyarakat tidak mau mendonorkan darahnya karna beralasan takut
jarum suntik seperti diketahui untuk ukuran jarum donor darah itu cukup besar sehingga
membuat masyarakat gugup. Ada juga yang beralasan takut melihat darah dan juga tak sedikit
yang berasalan karna takut sakit. Selain karena takut masih banyak masyarakat yang tidak
memenuhi persyaratan donor, seperti pengidap darah tinggi atau darah rendah, masalah
kesehatan, dan umur yang belum mencukupi atau lebih, dikhawatirkan untuk yang berumur
lanjut akan membuat kesehatannya terganggu dan bisa berakibat fatal jika yang bersangkutan
takut jarum suntik ataupun belum pernah sama sekali donor darah.

Mengenai persyaratan atau standar pendonor darah, usia minimal adalah 17 tahun dan
maksimal 60 tahun. Pendonor pertama kali dengan umur lebih dari 60 tahun dan pendonor ulang
di atas usia 65 tahun dapat menjadi pendonor, yang mendapat perhatian khusus. Kemudian
terkait berat badan donor, kriteria yang harus diperhatikan adalah sekitar 50 kg untuk donor
darah 450 ml dan kurang dari 45 kg untuk donor darah 350 ml. Selain itu, donor dengan tekanan
darah normal: untuk tekanan tistol 100-150 mmhg dan diastol 70-100 mmhg. Denyut nadi
normal adalah 50-100 kali/menit. Seorang pendonor memiliki kadar hemoglobin atau Hb
minimal 12 gram untuk wanita dan 13 gram untuk pria. Selain itu, waktu mendonor darah baik
laki-laki maupun perempuan adalah setiap 2 bulan sejak pendonoran terakhir. mekanisme
pelayanan transfusi darah atau prosedur donor darah dilakukan di Balai Desa Sukosari, jadi
pendonor datang ke Balaidesa kemudian mengisi formulir yang disediakan oleh tim PMI,
mengisi kuisioner dengan benar dan jujur, selanjutnya pendonor akan dilakukan pemeriksaan
hemoglobin atau Tingkat atau jumlah HB tergantung pada kondisinya. Selain itu, tekanan darah
donor diperiksa berdasarkan permintaan. Jika semua hasil pemeriksaan sempurna, pendonor
berbaringdi atas matras yang disediakan oleh PMI, kemudian diambil satu kantong darah
(kurang lebih 250-500 cc). Penggambilan darah dilakukan kurang lebih sekitar 15 menit setelah
itu pendonor akan menerima beberapa biskuit, susu, multivitamin, dan minuman kacang hijau,
untuk membantu memulihkan stamina.

Medical check-up merupakan suatu prosedur pemeriksaan kesehatan menyeluruh yang


dilakukan oleh praktisi kesehatan pos bindu desa Sukosari. Medical check-up dapat mendeteksi
adanya gejala, potensi, dan tanda-tanda dari suatu penyakit tertentu sehingga dapat dilakukan
diagnosis dan penanganan secara dini. Nah, Adapun beberapa pemeriksaan pada Medical Check
Up yang kami lakukan, yaitu: (1) Pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan, (2) Cek tekanan
darah, (3) Pemeriksaan kolesterol, (4) Pemeriksaan gula darah, (5) Pemeriksaan Asam Urat.
Kegiatan ini dilakukan oleh kolaborasi KKN Untidar dan kader posbindu yang bertujuan
untuk melaksanakan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko utama penyakit tidak menular
(PTM). PTM sendiri merupakan penyakit tidak menular dan tidak disebabkan oleh vektor, virus
atau bakteri, tetapi terutama oleh perilaku gaya hidup antara lain merokok, pola makan yang
tidak sehat, malas berolahraga, obesitas, stress, banyak minum alkohol, tekanan darah tinggi,
hiperglikemia, hiperkolesterolemia. Kegiatan ini dilakukan dengan lancar.

METODE

Metode yang digunakan pada kelompok KKN adalah deskriptif kualitatif, Menurut
Maman (2002; 3), penelitian deskriptif menggambarkan suatu gejala sosial yang tujuannya
untuk menggambarkan sifat sesuatu yang sedang berlangsung. Metode kualitatif inimemberikan
informasi yang mutakhir yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan yang akan
diterapkan lebih banyak pada berbagai masalah. Penelitian ini fokus pada studi kasusyang
merupakan penelitian yang detail terkait suatu objek tertentu selama kurun waktu tertentu
dengan cukup mendalam dan menyeluruh.

Penulisan yang dilakukan oleh kelompok KKN memusatkan pada objektivitas dengan
menjelaskan tujuan penelitian. Data dan informasi yang diperoleh dilakukan dengan observasi
dan wawancara. Observasi dan Wawancara yang dilakukan pada kelompok KKN kepada Ketua
Pemuda Sukran, menjelaskan tujuan dan program kerja KKN serta menjelaskan bahwa Proker
kelompok KKN berupa donor darah dan Medical Check-Up (gula darah, asam urat, kolestrol
dan tekanan darah) setelah itu kelompok KKN menjelaskan kepada ketua Pemuda Proker kedua
yaitu Donor Darah dengan bekerjasama Unit Donor Darah PMI Kota Magelang beralamat di Jl.
Beringin I No.1, Tidar Utara, Kec. Magelang Sel., Kota Magelang, Jawa Tengah 56125. Setelah
menjelaskan Proker kepada Ketua Pemuda Sukosari yang dilakukan di Balai Desa Sukosari.
Selanjutnya Kelompok KKN menjelaskan target umur untuk Medical Check Up adalah lansia
dan untuk Donor Darah minimal umur 17 Tahun.

Setelah observasi dan wawancara yang dilakukan oleh Kelompok KKN 87 kepada Ketua
Pemuda Sukran, selanjutnya Kelompok KKN 87 observasi dan wawancara Ibu Posyandu
Sukosari. Kelompok KKN 87 menjelaskan apa program kerja selama di Desa Sukosari,
Kecamatan Bandongan. Ibu Posyandu memberitau kepada Kelompok KKN 87 bahwa warga di
Desa Sukosari kesadaran untuk mengecek kesahatan sangat rendah bahkan posyandu sudah
melakukan keliling desa dan tidak dipungut biaya. Setelah mendengarkan penjelasan dari Ibu
Posyandu, Kelompok KKN 87 diajarkan bagaimana menggunakan alat untuk Medical Check-Up
(gula darah, asam urat, kolestrol dan tekanan darah).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kesehatan ialah sebuah aspek yang sangat penting dalam berkehidupan. Faktor yang
mempengaruhi kesejahteraan di dalam sebuah masyarakat dapat ditinjau dari seberapa besar
kesadaran masyarakat mengenai melek akan kesehatan. masyarakat yang sehat akan
menumbuhkan tingkat produktivitas dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Aspek untuk
menilai tingkat kesadaran terhadap kesehatan di lingkup masyarakat tidak hanya dilnilai dari
tingkat kesadaran kesehatan di umur produktif saja, melainkan ditinjau dari segala umur. Para
lansia yang menjadi pokok utama meskipun sudah memasuki usia yang kerap disebut dengan
usia yang tidak produktif lagi harus selalu menjaga kesehatan tubuhnya dengan baik. Selain itu,
para lansia harus sadar dan selalu meningkatkan kualitas kesehatannya untuk menjalankan
kegiatan kegiatan sehari hari dan terhindar dari segala penyakit yang menyerang.

Kesadaran masyarakat akan menjaga kesehatan dan berperilaku sehat memang masih
dirasa rendah saat ini, dapat terlihat di desa Sukosari yang menjadi tempat Kuliah Kerja Nyata
Kelompok 87 ini. Banyak aspek yang mempengaruhi akan rendahnya kesadaran masyaraakat
mengenai kesehatan. salah satunya yakni masalah jaminan kesehatan bagi masyarakat kurang
mampu berjalan dengan semestinya sehingga banyak sekali masyarakat yang masih kesulitan
untuk berobat. selain itu, karena faktor acuh yang terdapat pada diri masyarakat sehingga
masyarakat tidak terlalu memperhatikan kesehatannya.

Menurut pemerintah desa setempat, kesadaran masyarakat akan kesehatan sendiri masih
minim, begitupula beberapa posyandu yang telah didatangi oleh kelompok kami berpendapat
bahwa sulitnya mengajak masyarakat untuk ikut serta dan berkontribusi dalam kegiatan
kesehatan. Ketakutan menjadi sebab utama akan kesadaran terhadap kesehatan masyarakat di
Desa Sukosari ketika diselenggarakannya sebuah kegiatan kesehatan oleh pemerintah desa,
maupun oleh posyandu tersebut. Pengakuan dari warga setempat banyak lansia yang memang
sulit untuk menjaga kesehatannya sendiri dan kurang menerapkan pola hidup sehat, bahkan
banyak lansia yang enggan untuk datang dan sekedar mengecek kesehatan di posyandu
setempat. Kelurahan Sukosari sudah memberikan fasilitas fasilitas yang cukup memadai untuk
para lansia dalam aspek kesehatan melalui posyandu lansia yang sering dan rutin diadakan satu
bulan sekali. Tetapi pada kenyataannya lansia malas untuk datang karena masih belum
diperlukan untuk melakukan cek kesehatan diri. Oleh karena itu, mahasiswa KKN Universitas
Tidar mencuba menerapkan kesadaran masyarakat dan membuka pola pikir masyarakat terlebih
para lansia melalui kegiatan donor darah gratis dan cek kesehatan gratis untuk menggugah
kesadaran masyarakat.

Program cek kesehatan dan donor darah gratis ini dilaksanakan pada hari Minggu, 23 Juli
2023 bertempat di Balai Desa Sukosari. Cek kesehatan gratis diberikan kepada seluruh lapisan
masyarakat baik untuk usia produktif maupun usia tidak produktif yaitu mengenai pengukuran
tekanan darah, asam lambung, kolesterol, dan gula darah. kemudian untuk donor darah gratis
kami menitik fokuskan pada masyarakat dengan usia produktif yang merupakan sebuah
persyaratan untuk melakukan donor darah.

Berdasarkan hasil diskusi dan kegiatan yang telah dilakukan oleh kami sebagai upaya
meningkatkan kesadaran terhadap kesehatan masyarakat adalah:

a. Mendatangi posyandu-posyandu di Desa Sukosari


Kegiatan ini dilakukan untuk bekerjasama dalam kegiatan kesehatan yang
diselenggarakan oleh kelompok kami, pada tanggal 23 Juli 2023. Kerjasama yang
kami lakukan dengan posyandu berupa kegiatan medical check-up.

Gambar 1.1 Kelompok KKN 87 Berkunjung Posyandu

b. Bekerjasama dengan PMI untuk melaksanakan kegiatan donor darah di Desa


Sukosari

Kerjasama dengan PMI dilakukan untuk membantu program kerja KKN 87


Universitas Tidar dapat terwujud, yakni kegiatan donor darah di Desa Sukosari.
Tageet masyarakat untuk melakukan kegiatan donor darah ini adalah sekitar minimal
25 orang atau lebih.

Gambar 1.2 Kelompok KKN 87 Mendatangi PMI Kota Magelang


c. Mengimbau kepada masyarakat melalui papan pengumuman dengan membuat poster

Kegiatan ini bertujuan untuk memberitahu kepada masyarakat setempat di Desa


Sukosari bahwa akan diselenggarakan kegiatan kesehatan, serta sebagai himbauan
kepada masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan kesehatan tersebut. Luaran
kegiatan berupa donor darah dan Medical Check-Up. Targetnya adalah seluruh
masyarakat Desa Sukosari.

Gambar 1.3 Pamflet Kegiatan Kelompok KKN 87 di Desa Sukosari

d. Melakukan pendekatan kepada lansia di Desa Sukosari untuk mengikuti


kegiatan kesehatan

Pendekatan pada warga yang dilakukan oleh Kelompok KKN


karena sulitnya mengajak Warga Sukosari untuk ikut serta dalam kegiatan
yang dilakukan di Balai Desa Sukosari khususnya lansia untuk Medical
Check-Up dan Donor darah minimal umur 17 Tahun. Kegiatan ini dilakukan
pada Minggu, 23 Juli 2023.

Gambar 1.4 Kegiatan Donor Darah dan Medical Check-Up di Balai Desa Sukosari
Pencapaian pada program kerja kesehatan kami mendapatkan hasil yang sangat minim dari
target awal yang kami harapkan, dikarenakan masih kurangnya kesadaran akan kesehatan di
Desa Sukosari, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Hal tersebut
dibuktikan dengan jumlah peserta mencapai 17 (tujuh belas) orang dari banyaknya penduduk
yang ada di Desa Sukosari. Padahal publikasi kegiatan telah dilakukan menyeluruh ke seluruh
dusun yang ada di Desa Sukosari.

Target awal kelompok kami dalam program kerja kesehatan ini adalah seluruh masyarakat
di Desa Sukosari untuk ikut serta dan andil dalam kegiatan kesehatan yang telah
diselenggarakan oleh kelompok KKN Universitas Tidar, namun fakta lapangan atau
kenyataannya masih belum efektif dengan adanya kegiatan medical check up dan donor darah.
Program kerja donor darah sendiri memiliki kelemahan yakni bahwa seluruh masyarakat Desa
Sukosari masih belum mengetahui pentingnya donor darah, ketakutan akan donor darah karena
adanya stigma masyarakat bahwa mudah tertular sakit, takut jarum suntik, dan lainnya.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil Program Kerja Kesehatan Kelompok KKN 87 yang berada di Desa
Sukosari, Kecamatan Bandongan selama 1 bulan. Rendahnya kesadaran untuk mengecek
kesehatan baik umur produktif dan lansia di Desa Sukosari. Kegiatan kesehatan yang dilakukan
oleh Kelompok KKN 87 hanya mencapai 9 orang yang melakukan donor darah dari minimal
target oleh PMI Kota Magelang, sedangkan untuk Medical Check-Up Di Desa Sukosari lebih
dari 10 orang. Hal tersebut terjadi dikarenakan masih rendahnya kesadaran akan pentingnya
kesehatan di masyarakat Desa Sukosari, ketakutan yang menjadi alasan utama masyarakat, dan
stigma yang tumbuh dan berkembang di masyarakat sehingga membuat ketakutan yang ada di
masyarakat terus ada dan berpengaruh pada rendahnya kesadaran masyarakat akan kesehatan di
Desa Sukosari, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang Jawa Tengah.

Saran untuk yang melakukan KKN di Desa Sukosari untuk Program Kerja dalam kesehatan
sebaiknya olahraga setiap hari minggu dengan anak usia produktif, kemudia melaksanakan
kegiatan sosialisasi akan pentingnya kesadaran kesehatan dan lingkungan hidup bagi masyarakat
Desa Sukosari. Menekankan pada menyadarkan masyarakat terlebih dahulu akan kesehatan,
pentingnya donor darah, dan medical check up. Selain itu, memberikan pengetahuan agar
stigma, dan ketakutan yang ada di masyarakat berkurang.
DAFTAR PUSTAKA

Indonesia, K. K. (2023). KESADARAN KESEHATAN MINIM, MASYARAKAT INDONESIA JAUH DARI


SEJAHTERA. Dipetik Agustus 2023, dari Kebijakan Kesehatan Indonesia:
https://www.kebijakankesehatanindonesia.net/25-berita/berita/1152-kesadaran-kesehatan-minim-
masyarakat-indonesia-jauh-dari-sejahtera
Mustopa, M. &. (2023). UPAYA PENINGKATKAN ANIMO MASYARAKAT PADA
PEMERIKSAAN KESEHATAN DAN DONOR DARAH DI KAMPUNG BAMBON, DESA
RAGAJAYA, KECAMATAN BOJONG GEDE, BOGOR.
P, A. E. (2014). 8 Manfaat Rutin Donor Darah. Dipetik Agustus 12, 2023, dari Liputan6.com:
https://www.liputan6.com/health/read/2063136
PUTRA, H. (2018). KOMUNIKASI PERSUASIF HUMAS PMI PROVINSI LAMPUNG DALAM
MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT UNTUK MELAKUKAN DONOR
DARAH (STUDI PADA UTD CABANG PEMBINA PROVINSI LAMPUNG).
Ramli, R. L. (2021). Aksi Sosial Pemeriksaan Kesehatan Gratis dan Donor Darah dalam Rangka
Memperingati Milad Muhammadiyah Ke-106. BAKTI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat,
70-77.
Usdyapriasti, S. R. (2018). Pelaksanaan Donor Darah di Keluraha Kedungsuren Kecamatan Kaliwungu
Selatan Kabupaten Kendal. Jurnal Abdimas Unwahas.

Anda mungkin juga menyukai