id
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini bank darah (baca: palang merah) masih dihadapkan dengan
sebanyak 2,5% dari jumlah penduduk. Jika diterapkan pada Indonesia dengan
kantong darah. Namun pada tahun 2013 lalu, tercatat hanya 2.480.352 kantong
hal yang telah direncanakan demi mencapai tujuan yang diharapkan (Sulaeman,
commit to user
1
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
orang lain, kebalikan dari egoisme), respon sosial, pengaruh lingkungan, akses
darah masih dilakukan pada saat acara tertentu saja. Berbeda dengan di negara
maju yang masyarakatnya sudah rutin setiap tiga bulan mendonorkan darahnya
WHO (2011), donasi dari relawan donor sukarela berperan penting dalam
pemula yang mendonorkan darahnya untuk kedua kali dan seterusnya masih di
pemula dan pendonor rutin adalah 40% : 60%. Hal ini menunjukkan bahwa di
darah yang lebih baik. Saat ini Voluntary Blood Donor’s Association telah aktif
(Soedarmono, 2010).
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3
pendonor darah yang bersedia menjadi pendonor darah rutin. Hal ini
satu faktor penting dalam program rekruitmen donor dan program untuk
pemula menjadi pendonor rutin. Oleh karena itu, pusat donor darah (baca: PMI)
donor, yaitu merekrut pendonor, menjaga pendonor tetap senang selama donasi,
antara motivasi dan kepuasan pendonor dengan rutinitas donor darah di Unit
B. Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan antara motivasi dan kepuasan pendonor dengan rutinitas
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat aplikatif
Penelitian ini diharapkan mampu menjadi saran dan masukan bagi PMI
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5
commit to user