Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Unit Transfusi Darah yang selanjutnya disingkat UTD, adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan donor darah, penyediaan darah, dan pendistribusian darah
yang diselenggarakan oleh organisasi sosial dengan tugas pokok dan fungsinya di bidang
Kepalangmerahan atau dalam hal ini Palang Merah Indonesia (PMI). UTD PMI Kabupaten
Malang merupakan salah satu unit transfusi darah dibawah PMI pusat yang melaksanakan
kegiatan pelayanan darah di Kabupaten Malang.

Donor darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela untuk
disimpan di bank darah untuk kemudian dipakai pada transfusi darah. Sebelum terjadi donor
darah, pendonor akan melewati tahap seleksi donor darah dengan tujuan untuk melindungi
kesehatan donor dengan cara memastikan bahwa donasi tersebut tidak berbahaya bagi
kesehatannya, dan melindungi pasien dari resiko penyakit menular atau efek merugikan
lainnya. Transfusi darah adalah proses menyalurkan darah dari satu orang ke dalam sistem
peredaran darah orang lain. Sebelum ditransfusikan, darah donor diperiksa kembali sifat dan
jenis darah serta kecocokan antara darah donor dan penderita (Elfazia, 2009). Banyak cara
memperoleh donor darah antara lain donor darah bayaran, donor darah pengganti, dan donor
darah sukarela. Pada pendonor bayaran berdampak bahaya jika seseorang membutuhkan
darah untuk keluarga/temannya menghubungi pendonor bayaran yang tidak tahu kualitas
darahnya (Rini, 2018).

Pendonor darah sukarela adalah seseorang yang menyumbangkan darahnya secara


sukarela untuk tujuan kemanusiaan. Sedangkan Pendonor pengganti adalah mereka yang
memberikan darahnya atas dasar permintaan dari pihak luar seperti: seorang anggota
keluarga pasien diminta oleh rumah sakit untuk menyumbangkan darahnya bagi pasien yang
berkerabat dengannya. Di berbagai negara, telah ditetapkan beberapa kriteria seleksi donor
yang berfungsi melindungi baik donor maupun resipien, antara lain kadar Hemoglobin (Hb)
minimal pada pria 13 g/dL dan wanita 12 g/dL.1 American Association of Blood Bank
(AABB) menetapkan kadar Hb minimal pada pria 13,5 g/ dL dan wanita 12,5 g/dL,2
sedangkan di Indonesia menurut Pedoman Pelayanan Transfusi Darah dari Unit Donor
Darah Pusat Palang Merah Indonesia (UDD PMI), kadar Hb pria dan wanita minimal 12,5
g/dL.3. Dalam penelitian ini, pendonor yang memberikan darahnya kepada seorang pasien
yang dikehendaki (pendonor langsung) dimasukkan sebagai pendonor pengganti (Tanamal,
2016).

Karakteristik pendonor darah sukarela maupun donor pengganti melputi usia. Jenis
kelamin, golongan darah, jenis golongan darah rhesus, dan jenis donor, hal ini memegang
peranan penting dalam seleksi pendonor darah. Karaktersitik ini mendukung kesadaran dan
keinginan masyarakat yang belum bersedia untuk menjadi pendonor, karena belum
mengetahui manfaat donor bagi kesehatan. Bila kebutuhan darah telah tercukupi, tidak akan
terjadi pasien yang mengalami penundaan operasinya atau meminimalisasi adanya kegagalan
operasi sehingga jiwa pasien menjadi tertolong dan meningkatkan nilai-nilai kesetiakawanan
dan kepedulian sosial dimasyarakat serta memberikan nilai-nilai kemanusiaan, moral-moral,
dan etika berkehidupan sosial yang saling bantu dan menolong sesama (Daradjatun, 2008).

Penyediaan darah di UTD PMI Kabupaten Malang menjamin keamanan darah yang
akan ditransfusikan ke pasien yang membutuhkan dengan melakukan pemeriksaan uji pra
transfusi termasuk diantaranya adalah skrining antibodi. Skrining antibodi dilakukan
bersamaan dengan tes golongan darah dan crossmatch sebelum pemberian komponen darah,
terutama sel darah merah untuk menghindari reaksi transfusi.

Menurut penelitian Perwitasari tahun 2017 mengenai Gambaran Hasil Screening


Aloantibodi pada Pasien Transfusion Dependent Thalassemia di RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung menyimpulkan bahwa aloantibodi dapat mengganggu pemeriksaan pretransfusi dan
menyebabkan reaksi transfusi. Dengan demikian, diperlukan pemerikasaan pretransfusi
berupa antibodi skrining di Unit pelayan darah khusunya di UTD PMI Kabupaten Malang.

Oleh karena itu pentingnya pemeriksaan skrining antibodi dilakukan pada pendonor
sukarela untuk memastikan keamanan darah yang dapat mengganggu pemeriksaan
pretransfusi dan menyebabkan reaksi transfusi.

2
Berdasarkan hal tersebut, saya tertarik melakukan penelitian dengan mengambil judul
“Karakteristik Pendonor Sukarela Dengan Skrining Antibodi Positif Di UDD PMI
Kabupaten Malang Tahun 2017-2021”

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana gambaran karakteristik pendonor darah dengan antibodi skrining positif di UDD
PMI Kabupaten Malang Tahun 2017-2021?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum


Untuk mengetahui karakteristik pendonor sukarela dengan antibodi skrining positif di
UDD PMI Kabupaten Malang Tahun 2017-2021
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Diketahuinya frekuensi karakteristik donor sukarela dengan skrining antibodi positif
di UDD PMI Kabupaten Malang
2. Diketahuinya frekuensi karakteristik donor sukarela dengan skrining antibodi positif
di UDD PMI Kabupaten Malang berdasarkan usia
3. Diketahuinya frekuensi karakteristik donor sukarela dengan skrining antibodi positif
di UDD PMI Kabupaten Malang berdasarkan golongan darah
4. Diketahuinya frekuensi karakteristik donor sukarela dengan skrining antibodi positif
di UDD PMI Kabupaten Malang berdasarkan jenis kelamin
5. Diketahuinya frekuensi karakteristik donor sukarela dengan skrining antibodi positif
di UDD PMI Kabupaten Malang berdasarkan pekerjaan
6. Diketahuinya frekuensi karakteristik donor sukarela dengan skrining antibodi positif
di UDD PMI Kabupaten Malang berdasarkan pendidikan
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritis
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian-
penelitian yang akan datang dalam permasalahan yang berkaitan dengan Pemeriksaan
Skrining Antibodi Positif pada pendonor darah.

3
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi Unit
Donor Darah PMI Kabupaten Malang untuk mengetahui karakteristik pendonor sukarela
dengan skrining antibodi positif
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Bagi Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
Memberikan sumbangsih ilmu pengetahuan ilmiah mengenai karakteristik pendonor
dan skrining antibodi pada Program Studi Teknologi Bank Darah Poltekkes
Kemenkes Malang
2. Bagi Peneliti
Sebagai sarana untuk mengaplikasikan dan menggabungkan ilmu teknologi bank
darah dalam bentuk penelitian
3. Bagi UDD PMI Kabupaten Malang
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi yang dapat membantu
organisasi, untuk meningkatkan kinerja dalam melayani masyarakat.

4
i
2

Anda mungkin juga menyukai