Anda di halaman 1dari 31

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG DONOR


DARAH TERHADAP MINAT UNTUK MENJADI PENDONOR PADA
MAHASISWA INSTITUT PENDIDIKAN SOE

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan


Program Studi Diploma Tiga Teknologi Bank Darah

Disusun Oleh :
MARISA DOSI
22114R023

PROGRAM STUDI D3 TEKNOLOGI BANK DARAH


POLITEKNIK KESEHATAN BHAKTI SETYA INDONESIA
YOGYAKARTA
2022
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH
PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG DONOR DARAH TERHADAP MINAT
UNTUK MENJADI PENDONOR PADA INSTITUT PENDIDIKAN SOE

Diajukan Oleh:

MARISA DOSI
22114R023

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji dan Dinyatakan Sah Sebagai Salah
Satu Syarat untuk Mendapatkan Gelar Ahli Madya Kesehatan (A.Md.Kes) Program
Studi Teknologi Bank darah (D-3) di Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indonesia

Tanggal:
Mengesahkan

Pembimbing I Pembimbing II

Windadari Murni Hartini, S.K.M., M.P.H Ika Sulis Setianingsih, S.Pd., M.Pd

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kasih,
kuasa dan karunia-Nya sehingga penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “
Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Tentang Donor Darah Terhadap Minat Untuk Menjadi
Pendonor Pada Mahasiswa Institut Pendidikan Soe” dapat terselesaikan. Penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai syarat program studi Pendidikan D3 Teknologi
Bank Darah.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada semua


pihak yang telah memberikan dukungan baik moril maupun materil, penguatan dan Doa,
bantuan dan arahan sehingga penulisan karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan dengan
baik. Penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1.

2.

3.

Besar harapan penulis agar KTI ini dapat dijadikan acuan bagi mahasiswa yang
akan menempuh tugas akhir pada tahun berikutnya. Penulis menyadari bahwa KTI ini
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pihak yang bersifat
membangun sangat dibutuhkan demi kesempurnaan KTI ini.

Yogyakarta, November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ..................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... iv
A. Latar Belakang .................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 5
D. Manfaat penelitian ................................................................................................ 5
E. Keaslian Penelitian ............................................................................................... 6
BAB II ........................................................................................................................... 7
A. Tinjauan Pustaka .................................................................................................. 7
1. Penyuluhan ........................................................................................................ 7
2. Minat ................................................................................................................ 13
3. Donor Darah .................................................................................................... 17
4. Mahasiswa ....................................................................................................... 21
B. Kerangka Teori ................................................................................................... 23
C. Kerangka Konsep ............................................................................................... 24
D. Hipotesis ............................................................................................................. 24

iii
DAFTAR GAMBAR

gambar 2.1 kerangka konsep ...................................................................................... 23


gambar 2.2 kerangka teori ......................................................................................... 24

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Donor darah adalah proses menyalurkan darah atau unsur-unsur darah dari satu
orang ke sistem peredaran darah orang lainnya. Banyak orang tidak tahu tentang
manfaat donor darah bagi kesehatan, padahal dengan melakukan donor darah, maka
sel-sel darah di dalam tubuh menjadi lebih cepat terganti dengan yang baru. Dengan
meningkatnya permintaan suplai darah di masyarakat, persediaan darah yang
mencukupi sangat dibutuhkkan. Meskipun demikian, pendonor harus terlebih dahulu
menjalani pemeriksaan kesehata, baik pengukuran tekanan darah, golongan darah,
kadar hemoglobin (Hb) maupun konsultasi medis (Depkes RI, 2009)

Donor darah sangat penting untuk membantu orang yang sangat membutuhkan
darah untuk transfusi oleh sebab itu banyak orang yang mau mendonorkan darhnya
kepada orang yang membutuhkan, tetapi banyak orang juga yang tidak mau
mendonorkan darahnya mungkin karna alasannya berat badan tidak cukup, dan masih
banyak orang yang tidak bisa mendonorkan darahnya. Banyak orang yang sudah
mendonorkan darahnya tetapi lupa untuk mendonorkan darahnya kembali, atau tidak
donor secara rutin. Banyak cara memperoleh donor darah antara lain donor darah
bayaran, donor darah pengganti, dan donor darah sukarela. Pada pendonor bayaran
berdampak bahaya jika seseorang membutuhkan darah untuk keluarga/ temannya
menghubungi pendonor bayaran yang tidak tahu kualitas darahnya.

Donor darah biasa dilakukan di UNIT TRANSFUSI DARAH PMI atau di UNIT
TRANSFUSI DARAH RUMAH SAKIT. Selama ini di UTD PMI ataupun UTD RS sering
mengalami kondisi krisis darah, yaitu minimnya persediaan darah aman yang
dibutuhkan oleh pasien. Pusat donor darah telah melakukan berbagai macam cara
untuk menanggulangi krisis darah anatara lain meghubungi para pendonor darah rutin
untuk melakukan donor darah demi memenuhi kebutuhan darah.

1
Banyak resiko yang harus ditanggung oleh penerima transfusi darah yang tidak
aman, dan ini harus seimbang terhadap manfaat yang diharapkan. Reaksi yang paling
umum untuk transfusi untuk transfusi adalah “ non- hemolitik demam reaksi transfusi”.
Reaksi hemolitik termasuk menggigil, sakit kepala, sakit punggung, dan nyeri dada.
Selain itu, efek yang dialami oleh pendonor antara lain sebagian orang merasa lemas,
mengantuk, mual dan muntah dan adapun pendonor yang pingsan itu yang membuat
para pendonor mengurungkan niatnya untuk menyumbangkan darahnya. Masih banyak
masyarakat yang masih belum sadar dan paham akan pentingnya donor darah bagi
kesehatannya. Padahal bila kebutuhan darah tercukupi maka tidak ada pasien yang
akan mengalami penundaan operasi, dan dapat meminimalisi adanya kegagalan operasi
sehingga jiwa pasien dapat tertolong, dan manfaat lain yaitu meningkatkan nilai nilai
kesetiakawanan dan kepedulian sosial dimasyarakat serta memberikan pendidikan nilai
nilai kemanusian, moral dan etika berkehidupan sosial yang saling bantu membantu dan
menolong sesama. Namun tidak semua individu bisa menjadi pendonor karena harus
memenuhi syarat syarat sperti calon pendonor yang berusia 17-60 tahun , berat minimal
45 kg, menandatangani formulir inform consent atau formulir donor darah, pemeriksaan
berat badan, gongan darah, pemeriksaan hemoglobin, pemeriksaan tekanan darah dan
pemeriksaan oleh dokter (PMI, 2008).

Melihat beberapa manfaat donor darah bagi pendonor. Aktivitas donor darah
merupakan kewajiban setiap masyarakat sebagai wujud kepedulian terhadap orang lain.
Banyak orang yang tidak tahu tentang manfaat donor darah bagi kesehatan. Bahkan
ada juga yang enggan mendonorkan darahnya karna khawatir terhadap efek samping
yang ditimbulkan. Padahal dengan mendonorkan darahnya maka sel sel darah didalam
tubug menjadi lebih cepat terganti dengan yang baru. Apabila rutin mendonorkan
darahnya tiga bulan sekali, maka kesehtan tubuh tetap terjaga. Selain bermanfaat untuk
membantu orang lain, donor darah juga membuat tubuh kita menjadi lebih sehat.

Permintaan darah dirumah sakit yang sangat tinggi dalam penanganan berbagai
kasus yang membutuhkan transfusi darah seperti anemia pada ibu yang telah selasai
bersalin, kecelakann, persiapan operasi memerlukan pelayanan transfusi darah cepat
dan tepat demi keselamatan, dan pemulihan psaien. Berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 91 tahun 2015 tentang standar pelayan darah,

2
pada hakekatnya usaha donor darah merupakan bagian penting dari tugas pemenrintah
dibidang pelayanan kesehatan masyarakat, akan tetapi dalam pelaksanaannya
tanggung jawab penyediaan darah bagi kebutuhan masyarakat dipercayakan kepada
UTD PMI ataupun UTD RS.

Kurangnya minat masyarakat untuk mendonorkan darahnya membuat UTD RS


ingin meningkatkan kualitas pelayan kepada masyarakat dan relawan donor, hal ini perlu
dilakukan karna seringkali masyarakat dan pendonor tidak mengetahui informasi
kegiatan donor daah, stok darah yang tersedia, cara menyelenggarakan kegiatan mobile
unit. Melalui media sosial dapat mempermudah penyampaian informasi tentang
kekurangan stok darah yang memang menjadi momok yang tak kunjung belum
terselesaikan di Indonesia. Kebutuhan stok darah di Indonesia saja mengalami
kekurarangan stok darah dan ternyata memiliki penanganan medis dihampir seluruh
rumah sakit di Indonesia.

Pelayanan darah merupakan upaya pelayanan kesehatan yang bermanfaat.


Darah manusia sebagai bahan dasar dengan tujuan kemanusiaan tidak untuk tujuan
komersial. Pengamanan pelayanan transfusi darah harus dilaksanakan pada tiap tahap
kegiatan mulai dari pengarahan dan pelestarian pendonor darah, pengambilan dan
pelabelan darah pendonor, pencegahan penularan penyakit, pengolahan darah,
penyimpanan darah, dan pemusnahan darah, pendibustrian darah, penyaluran dan
penyerahan darah serta tindakan medis pemberian darah kepada pasien (Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 91 tahun 2015 tentang Standar
Pelayanan Darah). Karakteristik pendonor darah menentukan pola prediksi pendonor
yang berpotensi menjadi pendonor tetap. Sehingga dapat difokuskan dimana
penyebaran informasi harus dilakukan agar lebih efisien dalam menambah jumlah
pendonor dan untuk mengetahui jumlah pendonor darah yang mendonorkan darahnya
secara sukarela, pengganti/ keluarga dan pendonor darah apheresis. Katakteristik
pendonor darah yang dimaksud adalah jenis kelamin, umur pendonor, pekerjaan dan
golonga darah.

Melihat beberapa manfaat donor darah bagi pendonor. Aktivitas donor darah
merupakan kewajiban setiap masyarakat sebagai wujud kepedulian terhadap orang lain.
Banyak orang yang tidak tahu tentang manfaat donor darah bagi kesehatan.Bahkan ada

3
juga orang enggan mendonorkan darahnya karena khawatir terhadap efek samping
yang ditimbulkannya.Padahal dengan melakukan donor darah, maka sel-sel darah di
dalam tubuh menjadi lebih cepat terganti dengan yang baru.Apabila rutin mendonorkan
darahnya tiga bulan sekali, maka kesehatan tubuh tetap terjaga. Selain bermanfaat
untuk membantu orang lain, donor darah juga membuat tubuh kita menjadi lebih sehat
(Depkes RI, 2009). Pelayanan darah merupakan upaya pelayanan kesehatan yang
memanfaatkan darah manusia sebagai bahan dasar dengan tujuan kemanusian dan
tidak untuk tujuan komersial Pengamanan pelayan transfusi darah harus dilaksanakan
pada tiap tahap kegiatan mulai dari pengerahan dan pelestarian pendonor darah,
pengambilan dan pelabelan darah pendonor, penegahan penularan penyakit,
pengolahan darah, penyimpanan darah dan pemusnahan darah,penistribusi darah,
penyaluran dan penyerahan darah serta tindakan medis pemberian darah kepada
pasien (Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 91 tahun 2015 Tentang
Standar Pelayan Darah). Karakteristik pendonor darah menentukan pola prediksi
pendonor yang berpotensi menjadi pendonor tetap.Sehingga dapat difokuskan dimana
penyebaran informasi harus dilakukan agar lebih efisien dalam menambah jumlah
pendonor darah dan untuk mengetahui jumlah pendonor darah yang mendonorkan
darahya secara sukarela, pengganti/keluarga dan pendonor darah
apheresis.Karateristik pendonor darah yang dimaksud adalah jenis kelamin, umur
pendonor, perkerjaan dan golongan darah. Pentingnya donor darah bagi kesehatan
adalah untuk menjaga kesehatan jantung, donor darah dapat menurunkan resiko
penyakit jantung dan serangan jantung karna dapat menurunkan kekentalan darah dan
meningkatkan produksi sel darah merah membantu tubuh mengurangi jumlah sel darah
merah maka sumsum tulang belakang akan memperoduksi lagi sel darah merah yang
telah hilang membantu menurunkan berat badan, mendeteksi penyakit lebih dini,
menurunnya resiko terjadinya kanker, dan 5 menjaga kesehatan pisikologi (Fandi, 2021)

B. Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh penyuluhan kesehatan tentang donor darah terhadap


minat untuk menjadi pendonor pada mahasiswa Institut Pendidikan Soe?

4
C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan tentang donor darah


terhadap minat untuk menjadi pendonor pada mahasiswa Institut Pendidikan Soe.

2. Tujuan Khusus
Tujuan Khusus dalam penelitian ini adalah teridentifikasi
a. Untuk mengetahui bagaimana minat mahasiswa untuk menjadi pendonor
b. Untuk mengetahui Pengetahuan mahasiswa Institut Pendidikan Soe terhadap
manfaat donor darah

c. Untuk mengetahui Pengetahuan mahasiswa Institut Pendidikan Soe akan


pentingnya donor darah

D. Manfaat penelitian

1. Bagi ilmu pengetahuan


Penelitian diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan terutama
bagi perkembangan donor darah.

2. Bagi petugas UTD RSUD SoE


Menambah pengetahuan bagi petugas dalam melakukan gagasan baru dalam
meningkatkan ilmu pengetahuan bagi para pendonor

3. Bagi mahasiswa Institut Pendidikan Soe


Bermanfaat memberikan kontribusi terhadap peningkatan minat dan
pengetahuan bagi para mahasiswa Institut Pendidikan Soe

4. Bagi peneliti selanjutnya


Bermanfaat sebagai bahan referensi dan kepustakaan untuk melanjutkan
penelitian lebih lanjut mengenai minat menjadi pendonor pada mahasiswa lewat
penyuluhan kesehatan tentang donor darah.

5
E. Keaslian Penelitian

Penelitian ini dibuat berdasarkan pengamatan dan data yang ada. Penelitian ini
dilakukan oleh peneliti dan bukan merupakan plagiat atau copy paste dari hasil penelitian
orang lain. Penelitian ini juga merujuk pada beberapa penelitian serupa yang telah
dilakukan sebelumnya.

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1. Penyuluhan
1.1 pengertian
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara
menyebarkan informasi- informasi pesan, menanamkan keyakinan, sehingga
masyarakat sadar, mengerti dan memahami, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu
anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan serta terjadi peningkatan
pengetahuan, ketrampilan dan sikap (notoatmodjo, 2012). Penyuluhan kesehatan
merupakan kegiatan yang dilakukan menggunakan prinsip belajar sehingga masyarakat
mendapatkan perubahan pengetahuan dan kemauan, baik untuk mencapai kondisi
hidup yang diinginkan maupun untuk mendapatkan cara mencapai kondisi tersebut
secara individu maupun bersama sama.

Pengertian penyuluhan kesehatan sama dengan pendidikan kesehatan


masyarakat (Public Health Education), yaitu suatu kegiatan atau usaha untuk
menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat , kelompok atau individu. Dengan
harapan bahwa dengan adanya pesan tersebut atau individu dapat memperoleh
penegetahuan tentang kesehatan yang lebih baik. Akhirnya pengetahuan tersebut
diharapkan dapat berpengaruh terhadap perilaku, dengan kata lain dengan adanya
pendidikan tersebut dapat membawa akibat terhadap perubahan perilaku sasaran.

Penyuluhan kesehatan juga suatu proses, dimana proses tersebut mempunyai


(input) dan keluaran (output). Didalam suatu proses pendidikan kesehatan yang menuju
tercapainya tujuan pendididikan yakni perubahan perilaku dipengaruhi oleh banyak
faktor. Faktor- faktor yang mempengaruhi suatu proses pendidikan disamping masuknya
sendiri juga metode materi atau pesannya, pendidik atau petugas yang
melaksanakannya, dan alat alat bantu peraga pendidikan. Agar dicapai suatu hasil yang
optimal, maka faktor- faktor tersebut harus bekerjasama secara harmonis. Hal ini berarti,
bahwa untuk masukan (sasaran pendididkan) tertentu, harus menggunakan cara

7
tertentu pula, materi juga harus disesuaikan dengan sasaran, demikian juga alat bantu
pendididkan disesuaikan. Untuk sasaran kelompok, metodenya harus berbeda dengan
sasaran individual dan sebagainya.

1.2 Tujuan Penyuluhan Kesehatan


Penyuluhan kesehatan dilakukan untuk dapat menyampaikan pesan-pesan
kesehatan kepada masyarakat atau kelompok sasaran sesuai dengan masalah
kesehatan yang dihadapi oleh kelompok tersebut. Penyuluhan kesehatan masyarakat
memiliki pengertian yakni sebagai proses perubahan, pertumbuhan, dan perkembangan
diri manusia meuju kepada keselarasan dan keseimbangan jasmani, rohani dan sosial
dari manusia tersebut terhadap lingkungannya, sehingga mampu dan bertanggung
jawab untuk mengatasi masalah-masalah kesehatannya sendiri serta masyrakat
lingkungannya. Penyuluhan kesehatan dibuat dengan tujuan agar terjadi perubahan dari
perilaku yang kurang sehat menjadi sehat yang dilakukan dengan penyebarluasan
pesan kesehatan untuk menanamkan dan meyakinkan sasaran sehingga sasaran dapat
paham, dan untuk tujuan tidak langsung dapat mempengaruhi sikap dan tingkah laku
sasaran (Hermawan, 2013)

1.3 Faktor- faktor keberhasilan dalam penyuluhan


Faktor- faktor yang perlu diperhatikan terhadap sasaran dalam keberhasilan
penyuluhan kesehatan:

a. Tingkat pendidikan
Pendididkan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap informasi
baru yang diterimanya. Maka dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat
pendidikannya, semakin mudah seseorang menerima informasi.

b. Tingkat Sosial Ekonomi


Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang, semakin mudah pula dalam
menerima informasi baru.

c. Adat Istiadat

8
Pengaruh dari adat istiadat dalam menerima informasi baru merupakan hal yang
tidak dapat diabaikan, karena masyarakat kita masih sangat menghargai dan
menganggap sesuatu yang tidak boleh diabaikan.

d. Kepercayaan.
Masyarakat lebih memperhatikan indformasi yang disampaikan oleh orang orang
yang sudah mereka kenal, karena sidah timbul kepercayaan masyarakat dengan
penyampai informasi

1.4 Media Penyuluhan


Media penyuluhan kesehatan adalah media yang digunakan untuk
menyampaikan pesan kesehatan karena alat tersebut digunakkan untuk mempermudah
penerimaan pesan kesehatan bagi masyarakat yang dituju.

Media penyuluhan dapat dikelompokkan menjadi:


a. Desain Sampul/ cover
Merupakan karya yang digunanya untuk membuat menarik dan melondungi
materinya. Tentunya karya tersebut sesuai dengan materinya atau gambar sekilas
tentang apa isi didalamnya.

b. Poster
Pester adalah gambar pada seembar kertas berukuran besar yang digantungkan
atau ditempel didinding atau permukaan lain. Poster adalah sehelai kertas yang
berisikan gambar- gambar dengan sedikit kata- kata.

c. Stiker
Stiker adalah gambar tempel. Pada umumnya stiker berukuran kecil dan
berfungsi sebagai himbauan atau ajakan dapat juga sebagai hiasan.

Karena ukurannnya yang kecil untuk besarnya sekitar 10 cm x 20 cm, maka


gambar stiker sesedehana mungkin hanya berisi teks saja tau dengan gambar
seperlunya.

d. Brosur/ Leaflet

9
Brosur/ leaflet karena mengalami perluasan arti, banyak perbedaan pendapat
mengenai definisi flier, brosur, leaflet dan pamflet. Untuk mempermudahnya dapat dibagi
menjadi yaitu:

 Flier : dari kata Fly, sejarahnya lier adalah selebaran kecil yang dicetak
murah (kadang malah sablon hitam putih) yang disebarkan dari pesawat
terbang.

 Brosur, Leaflet, pamflet berukuran lebih besar dari flier, tanpa atau
dengan lipatan. Umumnya keduan sisinya didesain, berwarna sehingga
biaya produksinya menjadi lebih mahal

e. Booklet
Istilah booklet telah mengalami perluasan arti. Beberapa sumber mengartikan
booklet sebagai buku kecil, yang lain menyamakannya dengan fungsi leaflet, brosur, dan
flier. Pada dasarnya booklet adalah sebuah media publikasi yang terdiri dari beberapa
lembar halaman namun tidak setebal buku.

f. Karikatur
Karikatur adalah menstilir objeknya tetapi masih sesuai karakternya. Gunannya
sebagai sindiran atau kritikan. Dibuat pada koran, tabloid atau majalah dan dapat berdiri
sendiri dan sifatnya aktual.

g. Kartun/ cartoon
Kartun/ cartoon adalah gambar yang dibuat lucu. Pada mulanya sasarannya
adalah anak-anak, namun ada juga yang didesain sehingga masih bisa menyesuaikan
dengan orang dewasa.

h. Iklan
Iklan adalah sarana promosi barang atau jasa yang biasannya dimuat pada
koran, tabloid, majalah (untuk media cetak) televisi dan radio (untuk media elektronik).
Gunanya untuk membujuk khalayak agar termotivasi untuk membeli barang atau jasa
ditawarkan.

i. Flipchart (lembar balik)

10
Flipchart (lembar balik) adalah rangkaian gambar yang disusun secara berurutan
dengan ukuran yang sama dan terikat pada bagian atasnya. Cara menggunakannya
setelah lembar pertama selesai disibakkan ke belakang.

Lembar balik adalah beberapa lembar informsi yang lebar dijilid menjadi satu,
untuk kemudian menjadi sebuah alat peraga untuk menjelaskan tentang suatu issu,
biasanya setiap penjelasan dilengkapi dengan gambar-gambar.

j. Fect Sheet (lembar fakta)


Lembar fakta adalah beberapa lembar halaman dalam satu map yang
menyediakan fakta-fakta cepat tentang suatu issu/ permasalahan. Hal ini dapat
mencakup latar belakang, manfaat, kapan, dimana dan bagaimna informasi tentang isu
tersebut.

k. Billboard/ Baliho
Media luar ruangan yang ditempatkan pada posisi yang strategis dan mempunyai
ukuran yang besar bervariasi sekitar 2x1 meter sampai 6x6 meter. Dengan maksud
supaya mudah dilihat dan menarik perhatian. Digunakkan sebagai alat promosi dan
informasi.

l. Ilustrasi
Ilustrasi adalah gambar (foto, lukisan, diagram, bagan) unytuk membantu
memperjelas isi buku, karangan. Keterangan tambahan berupa contoh bangdingan dan
sebagainya untuk lebih memperjelas paparan (lukisan).

m. Storyboard
Storyboard adalah rangkaian gambar sebagai pedoman untuk shooting mulai
dari awal sampai akhir cerita.

n. Spanduk dan Umbul-umbul


Kain rentang yang biasanya berisi informasi singkat dan jelas . posisi spanduk
melintang (horizontal) sedangkan umbul-umbul berdiri (vertikal)

o. Backdrop

11
Backdrop dalah papan iklan/ reklame yang diletakkan sebagai latar belakang
misal pertunjukan musik atau digunakan senagai penyampaian informasi dalam acara
pameran.

1.5 Peran Media Dalam Penyuluhan Kesehatan


Tujuan atau alasan mengapa media sangat diperlukan didalam pelaksanaan
penyuluhan kesehatan antara lain adalah:

a. Media dapat mempermudah penyampaian informasi.

b. Media dapat menghindari kesalahan persepsi.

c. Media dapat memperjelas informasi.

d. Media dapat mempermudah pengertian

e. Media dapat mengurangi komunikasi verbalistik.

f. Media dapat menampilkan objek yang tidak dapat ditangkap dengan mata

g. Media dapat memperlancar komunikasi.

6. Metode- Metode Dalam Penyuluhan


Metode yang dapat dipergunakkan dalam memberikan penyuluhan kesehatan
adalah (notoatmodjo, 2007);

a. Metode Ceramah

Metode Ceramah adalah suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu
ide, pengertian atau pesan secara lisan kepada sekelompok sasaran sehingga
memperoleh informasi tentang kesehatan

b. Metode Diskusi Kelompok

Metode diskusi kelompok adalah pembicaraan yang direncanakan dan telah


dipersiapkan tentang suatu topik pembicaraan diantara 5-20 peserta (sasaran) dengan
seseorang pemimpin diskusi yang telah ditunjuk.

c. Metode Curah Pendapat

12
Metode curah pendapat adalah suatu bentuk pemecahan masalah dimana setiap
anggota mengusulkan semua kemungkinan pemecahan masalah yang terpikirkan oleh
masing-masing peserta, dan evaluasi atas pendapat-pendapat tadi dilakukan kemudian.

d. Metode Panel

Metode Panel adalah pembicaraan yang telah direncanakan didepan


pengunjung atau peserta tentang sebuah topik, diperlukan 3 orang atau lebih panelis
dengan seorang pemimpin.

e. Metode Bermain Peran

Metode bermain peran adalah memerankan sebuah situasi dalam kehidupan


manusia dengan tanpa diadakan latihan, dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk
dipakai sebagai bahan pemikiran kelompok.

f. Metode Demonstrasi

Metode Demonstrasi adalah suatu cara untuk menunjukan pengertiuan, ide dan
prosedur tentang suatu hal yang telah dipersiapkan dengan teliti untuk memperlihatkan
bagaimna cara melaksanakan suatu tindakan, adengan dengan menggunakan alat
peraga. Metode ini digunakkan terhadap kelompok yang tidak terlalu besar jumlahnya.

g. Metode Simposium

Metode simposium adalah serangkaian ceramah yang diberikan oleh 2 sampai


5 orang dengan topok yang berlebihan tetapi saling behubungan erat.

h. Metode seminar

Metode seminar adalah suatu cara dimana sekelompok orang berkumpul untuk
membahas suatu masalah dibawah bimbingan seorang ahli yang menguasai bidangnya.

2. Minat
2.1. Defenisi Minat
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 916) arti kata minat adalah
kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, keinginan yang besar
terhadap sesuatu. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan

13
antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan
tersebut semakin besar minatnya. minat adalah kesadaran seseorang bahwa suatu
objek, seseorang suatu soal atau suatu situasi ada sangkut pautnya dengan dirinya.

minat diartikan sebagai suatu kondisi terjadi apabaila seseorang melihat ciri-ciri
atau arti sementara situasi yang menghubungkan dengan keinginan- keinginan atau
kebutuhan-kebutuhan sendiri. Dari beberapa pengrtian minat diatas dapat disimpulkan
bahwa minat adalah kecenderungan dan keinginan yang besar terhadap sesuatu yang
terdiri dari suatu campuran rasa senang, harapan, persaam tertarik, pemusatan
perhatian yang disengaja ataupun tidak yang dengan penuh dengan kemauan dan
kecenderungan yang lain yang mengarahkan individu terhadap suatu obyek atau pilihan.
Dengan adanya minat yang dimiliki oleh seseorang akan mampu mendorong untuk
melakukan berbagai kegiatan menarik perhatiannya.

Minat memiliki tiga unsur yaitu kognisi (mengenal), emosi (perasaan), dan unsur
konasi (kehendak). Suatu minat terhadap jurusan akan timbul karna individu telah
mengetahui dan mendapatkan informasi akan jurusan tersebut. Setelah individu
mendapatkan informasi unsur lain yang akan timbul adalah perasaan yaitu perasaan
suka ataupun tidak suka. Dalam unsur perasaan yang biasanya timbul adlah perasaan
senang sehingga akan mendorong individu yang bersangkutan untuk melakukan seuatu
untuk bisa mencapai tujuan maupun kepuasan dari kehendaknya.

Dari defenisi minat diatas dapat dikemukakan bahwa minat mengandung unsur-
unsur sebagai berikut:

a. Kesadaran
Adalah keadaan mengerti. Hal yang dirasakan atau dialami oleh seorang.
b. Kesenangan
Minat seseorang pada suatu hal baik itu orang, benda maupun hal lain seperti
keinginan dan pilihan dimulai dari rasa senang. Dari rasa senang tersebut timbul
keinginan untuk mencari tahu lebih dalam lagi agar mendapatkan imformasi yang
lebih banyak.

c. Kemauan
Kemauan yang tinggi terhadap sesuatu akan memunculkan minat.

14
d. Perhatian
Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju kepada suatu obyek
2.2 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Minat
a. Faktor Sosial
Perilaku seseorang dipengaruhi oleh faktor sosial seperti keluarga, masyarakat,
kondisi sekolah serta teman sebaya. (Djaali, 2012: 36)

1. Keluarga
Sitausi keluarga (ayah, ibu, saudara, adik, kakak, serta keluarga) sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan mahasiswa dalam keluarga. Pendidikan orang tua,
status ekonomi, rumah kediaman, prenstase hubungan orang tua, perkataan dan
bimbingan orang tua, mempengaruhi pencapaian hasil belajar mahasiswa.

2. Masyarakat
Seperti lingkungan masyarakat perindustrian, pertanian atau lingkungan
perdagangan. Dikenal pada lingkungan masyarakat akademik dan lingkungan yang para
anggota masyarakat pada umumnya terpelajar atau terdidik. Lingkungan kehidupan
semacam ini akan membentuk sikap anak dalam menentukan pola kehidupan.

3. Kondisi Tempat Pendidikan


Merupakan lingkungan yang langsung berpengaruh terhadap pendidikan dan
cita cita karir remaja. Lembaga pendididkan yang baik mutunya yang memelihara
kedisiplinan cukup tinggi, akan sangat berpengaruh terhadap pembentukan sikap dan
perilaku kehidupan pendidikan anak dan pola pikirnya.

4. Lingkungan Kehidupan Teman Sebaya


Bahwa pergaulan teman sebaya akan memberikan pengaruh terhadap
kehidupan pendidikan masing-masing remaja. Lingkungan teman sebaya akan
memberikan peluang bagi remaja (laki-laki atau perempuan) untuk menjadi lebih
matang.

5. Faktor Pribadi
Faktor pribadi juga mempengaruhi karakteristik seseorang yang meliputi daya
tarik, perubahan fisk, pembentukan diri, serta konsep diri Meliputi:

15
a. Daya Tarik
Orang yang dinilai oleh lingkungannya menarik biasannya memiliki lebih
banyak karakteristik kepribadian yang diinginkan daripada orang yang dinilai
kurang menarik, dan bagi mereka yang memiliki karakteristik menarik akan
memperkuat sikap sosial yang menguntungkan.

b. Perubahan Sifat
Perubahan kepribadian dapat disebabkan oleh adanya perubahan
kematangan sifat yang mengarah kepada kebaikkan kepribadian. Akan tetapi,
perubahan sifat yang mengarah pada klimaterium dengan meningkatnya usia
dianggap sebagai suatu kemunduran menuju kearah yang lebih buruk.

c. Pengaruh Budaya
Dalam menerima buadaya anak mengalami tekanan untuk
mengembangkan pola kepribadian yang sesuai dengan standar yang
ditentukan budayanya.

d. Konsep Diri
Pandangan seseorang tentang dirinya sendiri yang menyangkut apa
yang ia ketahui dan rasakan tentang perialkunya, isi pikiran dan perasaanya,
serta bagaimana perilakunya tersebut berpengaruh terhadap orang lain. Disini
konsep diri yang dimaksud adalah bayangan seseorang tentang keadaan
dirinya sendiri pada saat ini bukanlah bayangan ideal dari dirinya sendiri
sebagaimana yang diharapkan atau yang disukai oleh individu bersangkutan.

6. Faktor Psikologi
Ada empat faktor Psikologis utama yang dapat mempengaruhi pilihan konsumen,
yaitu motivasi, perepsi, pembelajaran serta sikap konsumen itu sendiri. (Hamzah,
2014:3)

a. Motivasi
Motivasi adalah kekuatan yang mendorong dari dalam diri manusia yang
membuat dirinya melakukan sesuatu. Dorongan tersebut disebabkan oleh suatu
kebutuhan yang belum terpenuhi.

16
b. Persepsi
Persepsi adalah proses pemberian arti terhadap lingkungan oleh seorang
individu . oleh karena itu tiap orang memberikan arti kepada stimulus, maka
individu yang berbeda-beda akan melihat seuatu yang sama dengan cara
berbeda.

c. Pembelajaran
Proses belajar terjadi apabila pembeli ingin menanggapi dan memperoleh
suatu keputusan atau sebaliknya terjadi apabila pembeli merasa dikecewakan
oleh produk yang kurang baik.

d. Keyakinan dan Sikap


Keyakinan (believe) meruapakan gambaran pemeikiran yang dimiliki
seseorang mengenal suatu hal. Salah satu elemen yang menonjol adalah
perasaan emosional baik yang positif maupun yang negatif terhadap barang dan
jasa.

Sikap (attitude) adalah merupakan faktor penentu perilaku, karena sikap


itu berhubungan dengan persepsi, kepribadian motivasi. Sikap juga sebagai
bahan evaluasi, perasaan emosional dan kecenderungan tindakan yang
menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang
terhadap suatu objek atau gagasan

e. Faktor Kebutuhan
Menyatakan bahwa kebutuhan manusia secara hirarkis semuanya laten
dalam diri manusia. Kebutuhan tersebut mencakup kebutuhan fisiologis,
kebutuhan rasa aman, kebutuhan kasih sayang, kebutuhan penghargaan dan
kebutuhan aktualisasi diri.

3. Donor Darah
3.1 Pengertian Donor Darah
Donor darah proses menyalurkan darah atau unsur-unsur darah dari satu orang
ke sistem peredaran darah orang lainnya. Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah

17
Indonesia merupakan lembaga yang bertanggung jawab dalam melakukan proses donor
darah.

3.2 Manfaat Donor Darah


Berikut ini adalah beberapa manfaat rutin donor darah bagi kesehatan yaitu:
a. Dapat mendeteksi penyakit serius
Pada pelaksaannya, sebelum donor darah wajib memeriksa kondisi
darah yang sekaligus mampu mendeteksi adanya penyakit serius seperti HIV,
Sifilis, Hepatitis B, hepatitis C, hingga malaria. Untuk itu, dengan melakukan
pemeriksaan darah rutin, maka berbagai penyakit tersebut dapat dideteksi sedini
mingkin.

b. Menurunkan resiko terkena penyakit jantung dan pembulih darah


Donor darah secara teratur diketahui dapat menurunkan kekentalan
darah, yang menjadi salah satu faktor penyebab dari penyakit jantung penelitian
menunjukan, mendonorkan darah akan mengurangi kelebihan zat besi dalam
tubuh. Walaupun masih perlu penelitian lagi untuk memastikannya, kelebihan zat
besi diduga berperan menimbulkan kelainan pada jantung. Kelebihan itu akan
membuat kolestrol jahat (LDL) membentuk antikolesterol (plak lemak yang akan
menyumbat pembuluh darah). Menurunnya angka masalah penyakit jantung
terutama terlihat pada para pendonor yang tidak merokok (Gustaman dkk, 2013)

c. Memproduksi sel darah merah baru


Manfaat mendonorkan darah secara rutin setiap tiga bulan seklai maka
menyebabkan tubuh akan terpacu untuk membentuk memproduksi sel- sel darah
merah baru, sedangkan fungsi sel darah merah adalah untukoksigenisasi dan
mengangkut sari- sari makanan. Dengan demikinan fungsi darah menjadi lebih
baik sehingga pendonor menjadi lebih sehat.

3.3 Syarat Donor Darah


Beberapa syarat yang bertujuan untuk menjamin keselamatan pendonor dan
penerima darah menurut Permenkes RI (2015) (permenkes, 2015) adalah sebagai
berikut:

18
1. Umur 17-60 tahun ( usia 17 tahun siperbolehkan menjadi pendonor bila
mendapatkan izin tertulis dari orang tua).

2. Berat badan minimal 45 kg.

3. Temperatur tubuh berkisar anatara 36,6- 37°C

4. Tekanan darah baik, yang ditunjukan dengan sistole 110-160 mmHg dan
diastole 70-100 mmHg

5. Denyut nadi teratur yaitu sekitar 50-100 kali/ menit.

6. Hemoglobin baik pria maupun perempuan minimal 12,5 gram/dl

7. Bagi penyumbang darah wanita tidak sedang haid, hamil atau menyusui

8. Tidak menderita penyakit jantung, hati, ginjal, paru, kencing manis,


pendarahan kejang, atau penyakit kulit kronis.

9. Tidak pernah menderita penyakit Hepatitis B

10. Tidak pernah menderita penyakit tuberculosis, sifilis, epilepsy dan sering
kejang

11. Tidak mengalami ketergantungan obat, alkoholisme akut dan kronik.

12. Tidak pernah menderita penyakit kulit pada vena (pembuluh darah balik)
yang akan ditusuk.

13. Tidak mempunyai kecenderungan perdarahan atau penyakit darah,


misalnya defisiensi G6PD, thalasemia dan polibetemiavera.

14. Tidak mengidap penyakit HIV/ AIDS (homoseks, morfinis, berganti- ganti
pasangan seks, pemakaian jarum suntik tidak steril)

19
3. 4 Efek samping donor darah

Donor darah juga memiliki efek samping bagi tubuh menurut prayitono
(Hermawan, 2013) yaitu:
1. Terlalu sering melakukan donor darah akan menyebabkan tulang keropos.

Sebagian orang menganggap bahwa melakukan donor darah akan


menyebabkan tulang menjadi keropos. Alasan ini didasari dengan terlalu
sering donor darah, akan menyebabkan tulang belakang bekerja lebih ekstra
dan menyebabkan osteoporosis. Efek samping ini tentu saja tidak benar. Jika
donor darah saat kondisi tubuh sehat, produksi darah tidak akan terganggu.

2. Donor darah menyebabkan pusing dan muntah.

Jika pusing berlebih setelah melakukan donor darah, mungkin saaat


melakukan donor darah saat tekanan darah dibawah normal atau hipotensi.
Persaan pusing ringan dan juga mual merupakan hal normal pada sebagaian
orang.

3. Setelah donor darah harus istirahat penuh selama sehari,


Setelah selesai melakukan donor darah, tidak harus beristirahat selama sehari
penuh untuk mengembalikan tenaga agar normal. Dengan memenuhi
kebutuhan nutrisi dan asupan cairan yang cukup, keadaan akan pulih seperti
semula.

4. Donor darah akan memberikan efek pada tubuh menjadi gemuk.


Hal ini juga tidak dibenarkan, walaupun ada beberapa orang yang makan
dengan porsi sedikit, maka selanjutnya akan lebih banyak makan setika
selesai melakukan donor darah.

3.5 Golongan darah


Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya
perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah.
Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang
terkandung dalam darahnya. (Aliviameita & Puspitasari, 2020) Sebagai berikut:

20
1. Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen
A dipermukaan membran selnya dan antibodi B dalam serum darahnya.

2. Individu dengan golongan darah B memiliki sel darah merah dengan antigen
B dipermukaan membran selnya dan antibodi A dalam serum darahnya.

3. Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen tapi
mempunyai antibodi A dan antibodi B dalam serum darahnya.

4. Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan Antigen
A dan antigen B tetapi tidak mempunyai Antibodi A dan Antibodi B dalam
serum darahnya.

4. Mahasiswa
4.1. Defenisi Mahasiswa

Mahasiswa terdiri dari dua kata yaitu maha yang berarti besar dan siswa yang
berarti orang yang sedang melakukan pembelajaran, jadi mahasiswa merupakan
seseorang yang menjalani jenjang pendidikan yang lebih tinggi dari siswa. Menurut
Sarwono (1978) mahasiswa adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar untuk
mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan batas usia sekitar 18-30 tahun.
Mahasiswa merupakan insan-insan calon sarjana yang dalam keterlibatannya dengan
perguruan tinggi (yang makin menyatu dengan masyarakat), dididik dan diharapkan
menjadi calon-calon intelektual (Knopfemacher dalam Suwono,1978). Mahasiswa
memegang peranan penting bagi diri sendiri maupun masyarakat, tercapainya
pembentukan karakter yang intelektual, berkualitas, berbudi luhur dan bermoral akan
menunjang terpacainya peran mahasiswa sebagai iron stock, agent of change,
socialcontrol dan moral force. (Aliviameita & Puspitasari, 2020)

4.2 Karakteristik mahasiswa

Mahasiwa dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, keceerdasan dalam


berpikir dan perencanaan dalam bertindak. Berpikir kritis dan bertindak. Berpikir kritis
dan bertindak dengan cepat dan tepat merupakan sifat yang cenderung melekat pada
diri setiap mahasiswa, yang merupakan prinsip yang saling melengkapi.

21
Pembangunan karakter kini menjadi salah satu isu yang banyak didiskusikan.
Sekolah dan kampus dituntut untuk memasukan unsur pembangunan karakter dalam
kurikulum. Hal tersebut dapat ditempuh dalam berbagai langkah yaitu:

1. Mengajak mahasiswa mengenal lingkungan

Di mulai dari pembentukan kesadaran dan empati terhadap lingkungan sekitar.


Mahasiwa harus belajar tentang problem nyata serta hal lain yang banyak menjadi
perhatian masyarakat.

2. Memotivasi mahasiswa pada perbedaan

Dimulai dengan membiasakan mereka pada komunitas atau kelompik yang


berbeda. Misalnya kampus atau tenaga pendidik bisa mengatur kegiatan untuk
berkenalan dan saling membantu.

3. Mengasah jiwa seni dan kemampuan refleksi

Karakter positif dapat terbentuk dari proses pengasahan jiwa lewat aktivitas seni,
budaya dan refleksi. Mahaiswa dapat diajak untuk melakukan kegiatan seperti pelajaran
menulis, program membaca dan pendidikan atau pelatihan dibidang seni dan budaya.

4. Membimbing mahasiswa untuk mengembangkan potensi pribadi

Setiap mahasiwa memiliki potensi unik masing masing, sesuai dengan latar
belakang dan karakteristik. Ada mahasiwa yang potensi utamanya adalah karakter
optimis dan positif. Ada yang memiliki sifat kepemimpinan menonjol. Ada juga yang
cenderung mudah beradaptasi dan pandai menjalin hubungan interpersonal dengan
orang lain.

22
B. Kerangka Teori

Penyuluhan kesehatan merupakan kegiatan penambahan pengetahuan yang


diperuntukkan bagi masyarakat melalui penyebaran pesan. Tujuan kegiatan penyuluhan
kesehatan yaitu untuk mencapai tujuan hidup sehat dengan cara mempengaruhi
perilaku masyarakat baik itu secara individu ataupun kelompok dengan penyampain
pesan. Penyuluhan kesehatan merupakan gabungan dari berbagai kegiatan dan
kesempatan yang berlandaskan prinsip prinsip belajar. Sasaran penyuluhan kesehatan
yaitu mencakup individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

Berdasarkan uraian dalam tinjauan teori, disusun kerangka teori sebagai berikut :

gambar 2.1 kerangka konsep

23
C. Kerangka Konsep

gambar 2.2 kerangka teori

D. Hipotesis

Ada hubungan antara penyuluhan kesehatan terhadap minat untuk menjadi


pendonor pada mahasiwa Institut Pendidikan Soe.

24
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang gunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan
Pre Eksperimen, perencanaan yang digunakan adalah Pre Test dan Post Test.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di INSTITUT PENDIDIKAN SOE

Alamat : Jln Badak No.5a- Lokasi 2, SMK N1 Soe Kabupaten Timor Tengah Selatan

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari – Maret 2023

C. Objek Dan Subjek Penelitian


1. Subjek

Subjek adalah orang, tempat atau benda yang diamati dalam rangka pembubutan
sebagai sasaran. Maka yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah Mahasiswa
INSTITUT PENDIDIKAN SOE

2. Objek

Objek adalah hal yang menjadi sasaran penelitian. Objek penelitian sering disebut
juga dengan suatu hal yang akan dianalisi, diriset dan diteliti. maka objek dari penelitian
ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap minat untuk donor
darah.

25
DAFTAR PUSTAKA
Aliviameita, A., & Puspitasari. (2020). Buku Ajar Mata Kuliah
Hematologi.
Fandi. (2021). manfaat donor.
Hermawan, Y. (2013). Pengaruh Penyuluhan Kesehatan
Lingkungan Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Pelaksanaan
Kesehatan Lingkungan Smp Negeri Tambaksari Kecamatan
Tambaksari Kabupaten Ciamis. Bumi Lestari, 13(1), 166–173.
permenkes. (2015). peraturan menteri kesehatan republik indonesia
indonesia nomor 91 tahun 2015. In peraturan menteri kesehatan
republik indonesia no 91 tahun 2015 (Vol. 13, Issue 3).

26

Anda mungkin juga menyukai