Disusun Oleh:
Oldhie Oktaryanur Waluyo
19114053
1
HALAMAN PERSETUJUAN
Laporan Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui oleh pembimbing untuk Progr
am Studi D3 Teknologi Bank Darah Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indo
nesia Yogyakarta.
Disetujui oleh :
Mengetahui,
ii
SURAT PERNYATAAN
NIM : 19114053
Dengan ini menyatakan bahwa proposal KTI saya dengan judul : GAMBARA
N REAKSI TRANSFUSI DARAH DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANEMB
AHAN SENOPATI BANTUL TAHUN 2019-2020.
Tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan
di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak karya tulis
atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang s
ecara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Demi
kian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.
Yang Menyatakan
iii
KATA PENGANTAR
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Maha Pengasih dan Maha Penyay
ang penulis dapat menyelesaikan penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah yang
berjudul : ”Gambaran Reaksi Transfusi Darah Di Rumah Sakit Umum Daerah Pa
nembahan Senopati Tahun 2019-2020” ini bisa terselesaikan dengan baik dan te
pat waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan Proposal Karya Tulis Ilm
iah ini banyak mengalami kendala, namun berkat kuasa Tuhan Yang Maha Esa,u
saha, dukungan, bimbingan, serta kerja sama dari berbagai pihak sehingga kend
ala yang dihadapi tersebut dapat diatasi.
Atas terselesaikannya Proposal Karya Tulis Ilmiah ini penulis ucapkan terim
akasih kepada :
1. Dra. Yuli Puspito Rini, M.Si selaku Direktur Politeknik Kesehatan Bhakti Setya In
donesia Yogyakarta.
2. Ibu Windadari Murni Hartini, SKM., MPH selaku Ketua Program Studi Teknologi
Bank Darah Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta.
3. Ibu dr. Woro Umi Ratih, M.Kes., Sp.PK selaku Dosen Pembimbing I yang telah m
emberikan bimbingan, nasehat serta pengarahan selama proses penyusunan Kar
ya Tulis Ilmiah ini.
4. Ibu Resmi Aini, M.Sc selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbi
ngan, nasehat serta pengarahan selama proses penyusunan Proposal Karya Tuli
s Ilmiah ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak t
erdapat kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan kritik ya
ng bersifat membangun demi kesempurnaan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................1
HALAMAN PERSETUJUAN..................................................................................ii
SURAT PERNYATAAN........................................................................................iii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iv
DAFTAR TABEL...................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................3
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................3
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................3
E. Keaslian Penelitian....................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................6
A. Transfusi Darah.........................................................................................6
B. Kerangka Teori........................................................................................20
C. Kerangka Konsep....................................................................................20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................................22
A. Jenis dan Rancangan Penelitian.............................................................22
B. Tempat dan Waktu Penelitian..................................................................22
C. Subjek dan Objek Penelitian...................................................................23
F. Populasi dan Sampel...............................................................................23
G. Variabel Penelitian..................................................................................23
H. Definisi Operasional Variabel..................................................................23
I. Instrumen Penelitian.................................................................................24
J. Cara Analisis Data...................................................................................24
K. Jalannya Penelitian.................................................................................25
L. Jadwal Penelitian.....................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................27
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
Reaksi transfusi adalah reaksi yang terjadi pada tubuh resipien terhada
p darah donor, reaksi transfusi darah yang terjadi bisa ringan sampai berat, da
n dapat berupa reaksi cepat, sedang, dan lambat. Reaksi transfusi adalah efe
k samping yang terjadi akibat pemberian transfusi komponen darah (Siregar, 2
019).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi Masyarakat.
E. Keaslian Penelitian
A. Transfusi Darah
Tidak semua orang dapat menjadi donor, supaya transfusi tidak mem
bahayakan donor dan juga melindungi resipien dengan menjamin bahwa dar
ah yang didonorkan adalah darah yang sehat, maka darah donor harus disel
eksi terlebih dahulu seperti tidak menderita penyakit HIV, Hepatitis B, Hepatit
is C dan orang yang tidak beresiko karena seks bebas (Hutomo, 2011).
5
a. Darah Lengkap/Whole Blood (WB)
8
9
b. Tahap Transfusi
Pada tahap transfusi, pengawasan atau monitoring transfusi perlu d
ilakukan untuk mengetahui ada tidaknya reaksi transfusi. Pengecekan kon
disi pasien dilakukan saat transfusi dimulai, pada 15 menit setelah transfu
si dimulai sampai selesai transfusi (Kemenkes RI, 2015).
c. Pasca Transfusi
Pada tahap pasca tranfusi pengawasan atau monftoring 4 jam setel
ah transfusi kantong darah terakhir untuk pasien rawat inap, atau untuk pa
ssen rawat jalan tidak boleh pulang selama 1 jam setelah transfusi (Keme
nkes RI, 2015). Data yang harus dicatat selama monitoring transfusi antar
a lain waktu dimulainya transfusi, waktu berakhir transfusi, volume dan jeni
9
10
B. Reaksi Transfusi
10
11
ikaria, demam, takikardia, kaku otot. Hal ini dikarenakan ada hipersenitiv
itas yang terjadi pada pasien.
c. Reaksi Demam
Terjadinya demam dan menggigil selama transfusi diduga disebab
kan oleh antibodi pasien yang bereaksi dengan antigen sel darah putih a
tau fragmen sel darah putih dalam produk darah atau karena sitokin yan
g terakumulasi dalam produk darah selama penyimpanan. Pemeriksaan
suhu pra transfusi sangat penting untuk membedakan demam disebabk
an penyakit yang mendasari pasien atau disebabkan infeksi (Kiswari, 20
16).
11
12
g. Kontaminasi Bakteri
Dari sebuah studi kontaminasi bakteri memiliki resiko lebih besar d
ari infeksi menular lewat darah. Kontaminasi bakteri bisa disebabkan dar
i beberapa hal terkhusus terjadi pada saat pengambilan darah donor da
n penyimpanan kantong darah (Maharani dan Noviar, 2018).
12
13
j. Hipotermia
Pemberian cepat transfusi masif yang langsung berasal dari pendi
ngin menyebabkan penurunan suhu tubuh yang bermakna. Bila terjadi hi
potermia, berikan perawatan selama berlangsungnya transfusi. Bayi san
gat beresiko pada transfusi masif (Kiswari, 2016).
k. Keracunan Sitrat
Keracunan sitrat lebih sering terjadi pada transfusi darah masif. Ke
racunan sitrat menyebabkan hipokalsemia dan hipomagnesemia. Pasien
yang paling beresiko adalah pasien dengan disfungsi hati juga neonatus
dengan fungsi hati yang belum matang (Kiswari, 2016).
l. Hemolisis tertunda
Reaksi hemolitik tertunda / lambat biasanya terjadi karena adanya
antibodi yang bereaksi dengan antigen donor diakibatkan transfusi dara
h sebelumnya atau bisa juga terjadi secara alami. Reaksi hemolitik lamb
at yang berat dan mengancam nyawa disertai syok, gagal ginjal dan DIC
jarang terjadi. Pencegahan dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium
antibodi sel darah merah dalam plasma penderita dan pemilihan sel dar
ah kompatibel dengan antibodi tersebut (Kiswari, 2016).
m. Aloimunisasi
Reaksi transfusi aloimunisasi terjadi akibat pasien membentuk anti
bodi-antibodi baru sebagai akibat dari darah atau komponennya, sehing
ga mempengaruhi kompabilitas pasien terhadap darah dari donor yang l
ain (Kiswari, 2016).
13
14
Gejala dan tanda yang muncul seperti demam, rash kulit dan desk
uamasi, diare, hepatitis, pansitopenia, biasanya timbul 8-10 hari setelah
transfusi. Penyebab pasti belum bisa diketahui Pemeriksaan lebih lanjut
bisa membantu untuk mendiagnosis ini (Robbilard, 2011).
o. Akumulasi Fe (Besi)
Terjadi pada pasien yang melakukan transfusi berulang dalam jan
gka waktu panjang seperti Thalasemia, sickle cell dan penyakit anemia k
ronis lainnya. Biasanya ditandai dengan kelemahan otot, kelelahan, pen
urunan berat badan, ikterus, anemia denyut jantung tidak teratur. Akumu
lasi Fe dapat menimbulkan kerusakan organ (Maharani dan Noviar, 201
8).
p. Efek imunomodulator
Transfusi darah dapat mengubah sistem imun resipien dalam bebe
rapa cara, dan hal ini menjadi perhatian karena adanya pendapat yang
menyatakan bahwa angka kekambuhan tumor. Selain itu juga terdapat p
endapat yang menyatakan bahwa transfusi darah meningkatkan risiko.
Namun sampai saat ini belum terbukti (Kiswari, 2016).
14
15
a. Kesalahan kierikal
c. Transfusi berulang
15
16
16
17
17
18
18
19
f. Pemeriksaan ulang uji silang serasi darah donor dengan darah pasien
menggunakan persediaan darah pasien pra transfusi di BDRS.
1) Tanggal dan waktu diterimanya keluhan secara tertulis dari ruang per
awatan
2) Hasil identifikasi kantong darah donor
3) Hasil pengecekan silang semua informasi permintaan darah pada
arsip permintaan darah dengan identitas kantong darah donor
4) Hasil pemeriksaan ulang golongan darah donor dan pasien
5) Hasil pemeriksaan ulang uji silang serasi
6) Kesimpulan dugaan penyebab reaksi transfusi
7) Pencatatan divalidasi dengan membubuhkan tanda tangan pem
eriksa dan penanggung jawab BDRS
8) Pencatatan didokumentasikan
19
20
C. Kerangka Teori
Transfusi Darah
Faktor-Faktor yang
mempengaruhi reaksi
transfusi darah : Macam-macam reaksi
Kesalahan klerikal Reaksi Transfusi Darah transfusi darah :
Kualitas komponen darah Reaksi demam
yang kurang baik Urtikaria
Transfusi berulang Anafilaksis
Reaksi hemolitik akut
Kontaminasi bakteri
Penelusuran, Pencatatan, dan
Pelaporan Reaksi Transfusi
Penanganan
20
21
D. Kerangka Konsep
Golongan darah
Keterangan Jenis kelamin
Usia
: Dilanjutkan Pemeriksaan
Komponen darah
: Tidak Dilanjutkan Pemeriksaan
Reaksi imun
Reaksi non
imun
21
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian untuk melihat,
mendeskripsikan dan menggambarkan suatu fenomena kesehatan yang
terjadi di masyarakat (Notoatmodjo, 2010). Pendekatan kuantitatif dipakai
untuk menguji suatu teori, untuk menyajikan suatu fakta atau
mendeskripsikan statistik, untuk mengembangkan konsep,
mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan banyak hal (Subana
dan Sudrajat, 2015). Penelitian ini akan menggambarkan kejadian reaksi
transfusi dari beberapa faktor yang terjadi pada resipien yang melakukan
transfusi darah di RSUD Panembahan Senopati Bantul tahun 2019-2020.
2. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian
pengambilan data sekunder untuk mendapatkan gambaran paling banyak
mengenai persentase dan jenis reaksi transfusi darah yang ditimbulkan di
Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul tahun 2019-
2020.
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Subjek Penelitian
23
2. Objek Penelitian
1. Populasi Penelitian
2. Sampel Penelitian
Pada penelitian ini sampelnya adalah total populasi. Oleh karena itu
teknik pengambilan sampel adalah dengan cara Total Sampling.
G. Variabel Penelitian
I. Instrumen Penelitian
2. Pengolahan Data
a. Editing
b. Tabulasi
25
3. Analisis Data
K. Jalannya Penelitian
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pelaksanaan
3. Tahap Akhir
L. Jadwal Penelitian
Bulan
No Kegiatan November Desember Januari Februari Maret April Mei 2
2021 2021 2022 2022 2022 2022 022
1 Pengajuan Ju X X
dul
2 Penyusunan X
Proposal
3 Seminar Prop X
osal
4 Pembuatan S X
urat Ijin Peneli
tian
5 Pengumpulan X
Data
6 Pengolahan D X
ata
7 Analisis Hasiil X
8 Pembuatan L X X
aporan
9 Seminar Hasil X
27
DAFTAR PUSTAKA
Bass , R., et al. 2017, Pola Reaksi Transfusi yang Merugikan di Pusat Perawatan
Tersier di India Utara: Sebuah Langkah Menuju Hemovigilans. J. Hematol
India. 33(2): 248-253.
Hutomo, F., & Pramono. 2011, Dasar Dasar Transfusi Darah, WIMI, Jakarta
Kamilah, D., & Widyaningrum, D. (2019). Hubungan Jenis Packed Red Cell (PR
C)
10 (1): 227–231.
Kemenkes RI, 2008, Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Jakarta.
Liang, W. B., et al. 2018, The Haemovigilance: The Best Quality Management Syst
em of the Transfusion Chain?. ISBT Science Series. (0): 1-6.
Maharani, E.A., & Noviar, G. 2018, Imunohematologi dan Bank Darah. PPSDM
Kementrian Kesehatan RI, Jakarta.
28
LAMPIRAN
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31