Anda di halaman 1dari 4

available at https://jsn.ppj.unp.ac.id/index.

php/jsn/index

ONLINE ISSN : 2962-9764

Vol. xx No. x, 20xx


Published by Universitas Negeri Padang
Page xx-xx

PENINGKATAN JIWA SOSIAL MELALUI KEGIATAN DONOR DARAH DI UNIVERSITAS NEGERI PADANG

1 2
Tri Putri Julianita , Yuhendri L. V
1
Universitas Negeri Padang
Putrijulianita100819@gmail.com
Abstract : Blood donation is an activity of someone who voluntarily donates blood for the benefit of humanity. This study aims to describe the increase in

the social life of the Padang city community through blood donation. This type of research is descriptive. The results of this study indicate that blood

donation can improve the social life of the Padang city community

Keywords : blood donors, Social Spirit, Padang city community

This is an open access article distributed under the Creative Commons 4.0 Attribution License, which permits unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited. ©2021 by author.

PENDAHULUAN

Jiwa sosial adalah kesadaran individu terhadap lingkungan sosial sekitarnya. Namun hal ini bisa sekiranya bermanfaat bagi orang termasuk dengan

saling tolong menolong dalam kebaikan dan bersimpati terhadap sesama masyarakat. Diindonesia saat ini sudah terpengaruh oleh budaya barat akibat adanya

Globalisasi sehingga membuat seseorang menjadi manja, pudarnya jiwa sosial, hilangnya sikap saling tolong-menolong dan gotong royong, serta kepedulian antar

sesama. Padahal manusia sebagai makhluk hidup harus saling tolong-menolong jika saudara kita memerlukan bantuan atau tertimpa musibah.( et al., 2021)

Pentingnya jiwa sosial bagi masyarakat untuk menumbuh kan kepedulian terhadap sesama manusia sekitar dan kebaikan diri kita sendiri. Hidup

sebagai makhluk sosial perlu memiliki kesadaran sosial dalam diri setiap individu peka terhadap keadaan sekitar. Untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia

melakukan tindakan sosial yang dianggap baik dan bermanfaat bagi orang lain atau lingkunganya lama kelamaan akan dianggap sebagai sesuatu yang menjadi

kebiasaan di masyarakat. Sehingga, tindakan sosial yang bermanfaat bagi orang lain disebut perilaku prososial. (Indah Saprianti et al., 2021) Maka dari itu kita harus

memiliki jiwa sosial agar paham dan mengerti apa yang terjadi pada masyarakat. sehingga memiliki jiwa sosial secara pribadi itu sangat penting.

Donor darah merupakan organisme yang memberikan jaringan hidup untuk digunakan pada tubuh lain, seperti orang yang memberikan darahnya

untuk transfusi, atau organ untuk ditransplantasikan.(Amin et al., 2021). Donor darah tidak hanya memberikan manfaat bagi orang yang membutuhkan, tetapi juga

memberikan manfaat bagi pendonornya. Dengan melakukan donor darah secara rutin, regenerasi darah akan berlangsung lebih cepat, oksidasi kolesterol menjadi

lebih lambat. Selain itu, aliran darah juga menjadi lebih lancar dan mampu mencegah penimbunan lemak dan hasil oksidasi kolesterol pada dinding pembuluh

darah jantung. Hal ini dapat mengurangi risiko timbulnya penyakit jantung koroner.(Makiyah, 2016).

Pentingnya ketersediaan darah di bank darah membutuhkan kesadaran dari masyarakat yang secara sukarela berpartisipasi untuk menyumbahkan

darahnya. Ada banyak cara yang dilakukan oleh PMI (Palang Merah Indonesia) yang bekerjasama dengan instansi atau relawan lain dalam meningkatkan kesadaran

donatur melalui kegiatan-kegiatan pengenalan langsung yang melibatkan berbagai elemen masyarakat baik orangtua, remaja bahkan anak-anak. Kesadaran

masyarakat dalam iuran darah di Indonesia sudah semakin meningkat tetapi dalam kenyataanya, banyak calon yang secara sukarela bersedia donor darah tetapi

tidak memenuhi syarat-syarat donor darah yang ditentukan.(Situmorang et al., 2020). Maka dari itu, Kurangnya jumlah pasokan darah sedangkan permintaan darah

akan selalu meningkat.(Badar, n.d.2022)

Upaya memenuhi ketersediaan darah untuk kebutuhan pelayanan kesehatan selama ini telah dilakukan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) melalui

Unit Transfusi Darah (UTD) atau sekarang menjadi Unit Donor Darah (UDD) yang tersebar di seluruh Indonesia berdasarkan penugasan oleh Pemerintah

sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Pemerintah.(Jene et al., n.d.2021)

Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkan jiwa sosial masyarakat kota padang melalui donor darah di Universitas Negeri

Padang .

METODE PENELITIAN

1 Peningkatan jiwa sosial donor darah di Universitas Negeri Padang


Tempat penelitian mengenai peningkatan jiwa sosialisasi donor darah di Universitas Negeri Padang. penelitian mengunakan metode deskriptif dengan

pendekatan Kualitatif. Subjek penelitian ini adalah Masyarakat Umum Teknik sampling menggunakan purposive sampling teknik pengumpulan data ini dengan

melakukan wawancara mendalam dengan instrumen. Trknik analisis data menggunakan peneliitian kualitatif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanan donor darah dilakukan dalam rangka HUT Ikatan Alumni Don Bosco (IADB) Padang ke-68 dan Dies Natalis Universitas Negeri Padang

(UNP) ke-68 yang juga berkerja sama dengan palang merah indonesia (PMI) Kota Padang Di Auditorium Universitas Negeri Padang. kegiatan ini diharapkan

menghasilkan kantong darah yang cukup dihimpun dari para pendonor sekaligus meningkatkan jumlah pendonor pasif menjadi pendonor darah sukarela yang

aktif nantinya.(Badar, n.d.)

Kegiatan donor darah ini dilaksanakan melalui 4 tahap yaitu penyebaran brosur donor darah,pendaftaran pendonor, pengecekan kesehatan, dan

pelaksanaan donor darah.

Penyebaran Brosur

Pelaksanaan menyebarkan brosur kepada masyarakat kota padang dan memasang spanduk diberbagai tempat yang bertujuan tentang ajakan untuk

donor darah dan waktu pelaksanaan. Adanya informasi donor darah ini agar dapat meningkatkan minat dan respon yang baik untuk melaksanakan donor darah.

Pelaksanaan donor darah di kampus merupakan tempat yang strategis, karena kemungkinan besar banyak yang akan menjadi penderma darah.

Namun fakta di lapangan banyak alasan yang sebagai bentuk perlawanan diantaranya takut melihat darah, takut jarum, takut merasa sakit, takut anemia, takut

lemas, dan takut tertular. Selain itu, banyak di antara mereka kekurangan informasi tentang manfaat donor darah. Pengetahuan ini sangat penting, karena akan

berpengaruh terhadap perilaku masyarakat dan kesadarannya untuk mendorong mereka mendonorkan darahnya(Ningsih et al., 2022)

Pendaftaran Pendonor

Pada hari pelaksanaan donor darah, peserta yang mengisi formulir pendonor dan dilakukan pendataan oleh petugas PMI. Pendataan ini akan masuk

dalam data base berbasis komputerisasi PMI, bertujuan untuk membantu kinerja PMI agar lebih cepat dan tepat dalam mengklasifikasikan calon pendonor darah.

(Nur Fais et al., n.d.2012) Data penderma darah yang lengkap dapat mempermudah pihak PMI untuk mengingatkan pendonor untuk donor lagi. Selain pendataan,

para pendonor diberikan arah dan pengetahuan tentang donor darah, manfaatnya, dan efek sampingnya. Hal ini bertujuan agar penderma merasa aman dan tenang

khususnya pendonor pemula.

Pengecekan Kesehatan

Langkah berikutnya bagi pendonor darah dilakukan seleksi awal yang terlihat pada Gambar 1 diantaranya timbang berat badan, tekanan darah dan

anamnesa kepada semua peserta penderma darah.

Gambar 1 : Pengecekan kesehatan

Penderma darah harus memenuhi prasyarat sebelum mendonorkan darahnya diantaranya memiliki berat badan minimal 45 kg, tekanan darah

minimal 110/70 mmhg, dan istirahat kurang lebih 6 jam.Umumnya peserta yang mengisi formulir adalah masyarakat yang telah memenuhi berat badan minimal dan

tidak memiliki tekanan darah rendah.

Pelaksanaan Donor darah

2 Peningkatan jiwa sosial donor darah di Universitas Negeri Padang


Gambar 2 : Pelaksanaan donor darah

Peserta penderma darah yang lolos tes kesehatan dilanjutkan ke tempat yang disediakan untuk pengambilan darahnya. Pelaksanaan pengambilan

darah berdasarkan urutan peserta yang datang dan yang lolos tes kesehatan, hal ini terlihat pada Gambar 2. Peserta yang lolos atau memenuhi syarat berdasarkan

data base yang dimiliki pihak PMI dan wawancara yang dilakukan, peserta yang dinyatakan lolos adalah mereka yang penderma darah rutin atau pernah donor.

Sedangkan yang tidak lolos umumnya mereka pendonor pemula yang kurang mendapatkan informasi seputar donor darah.

Dari kegiatan yang diadakan tersebut, ada 1.367 orang yang ikut serta dalam kegiatan donor darah, yang berasal dari masyarakat umum, mereka ikut

serta dalam kegiatan donor darah tersebut karena paham akan pentingnya darah bagi orang lain, sedangkan ada pula beberapa yang ingin ikut serta dalam kegiatan

tersebut tetapi terkendala oleh persyaratan yang harus dipenuhi oleh pendonor, antara lain berat badan, ada penyakit yang sedang terjangkit oleh pendonor, dan

lain-lain.

SIMPULAN

Penelitian peningkatan jiwa sosial melalui kegiatan donor darah di Universitas Negeri Padang ini menyimpulkan bahwa Kegiatan bakti sosial donor

darah yang menargetkan 1.600 kantong darah dalam kegiatan satu hari yang dilaksanakan mulai dari jam 07.00 sampai 21.00. Peserta kegiatan ini berasal

masyarakat umum. Berhasil mengumpulkan kantong darah sebanyak 1.367 kantong darah yang diperoleh dari peserta donor darah yang telah memenuhi syarat-

syarat teknis untuk melakukan donor darah. Partisipasi masyarakat ka dalam kegiatan donor darah relatif baik. Lebih dari sebagian peserta kegiatan ini berasal dari

kalangan kampus, baik mahasiswa maupun dosen. Dengan adanya kegiatan ini masyarakat juga mengetahui tentang dirinya juga mengetahui informasi tentang

donor darah juga mengetahui bahwa pentingnya menjaga kesehatan tubuh dan pentingnya donor darah.

DAFTAR PUSTAKA

Amin, I. R., Ati, N. U., & Abidin, A. Z. (2021). UPAYA UNIT TRANSFUSI DARAH PALANG MERAH INDONESIA KOTA MALANG (Vol. 15, Issue 8).

Badar, S. (n.d.). Donor Darah Kampung Siaga sebagai Gerakan Sosial Masyarakat.

Dan Partisipasi Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan, S., Khoirul Ritonga, M., & Anjar, A. (2021). PERAN PALANG MERAH INDONESIA DALAM MENUMBUHKAN

JIWA. 7(2), 57–80.

Indah Saprianti, P., Rusli, an, & Eko Oktapiya Hadinata, dan. (2021). Perilaku Prososial pada Pendonor Sukarela di Unit Transfusi Darah PMI. In Indonesian Journal of

Behavioral Studies (Vol. 1, Issue 1).

1 2 3
Jene, S., S , P. L., Kartika , A., & Anggraynie , R. D. (n.d.). Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Motivasi Donor Darah Sukarela Mengenai Donor Darah (Studi pada UDD PMI

Kota Semarang pada Bulan Juli Tahun 2021).

Makiyah, A. (2016). ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENTINGNYA PENGETAHUAN DONOR DARAH BAGI KESEHATAN.

Ningsih, E., Udyani, K., Purwaningsih, D. Y., Syamboga, A., Santosa, M. A., & Setiawan, D. (2022). Kegiatan Donor Darah Sebagai Gerakan Sosial di Jurusan Teknik

Kimia ITATS. JPPM (Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat), 5(1), 87. https://doi.org/10.30595/jppm.v5i1.8592

3 Peningkatan jiwa sosial donor darah di Universitas Negeri Padang


Nur Fais, S. A., Aditya, M. D., Mulya, S. I., Ramadien, D., & Sani, A. (n.d.). KLASIFIKASI CALON PENDONOR DARAH DENGAN METODE NAIVE BAYES

CLASIFIER.

Situmorang, P. R., Sihotang, W. Y., Novitarum, L., Medan, S. E., Keperawatan, I., Santa, S., & Medan, E. (2020). Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Kelayakan Donor Darah di STIKes Santa Elisabeth Medan Tahun 2019. Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS), 7(2), 122–129.

4 Peningkatan jiwa sosial donor darah di Universitas Negeri Padang

Anda mungkin juga menyukai