Anda di halaman 1dari 16

THAILAND

Thailand adalah sebuah negara di Asia Tenggara yang berbatasan


dengan Laos dan Kamboja di timur, Malaysia dan Teluk Siam di selatan,
dan Myanmar dan Laut Andaman di barat. Kerajaan Thai dahulu dikenal
sebagai Siam sampai tanggal 11 Mei 1949. Kata "Thai" (ไทย) berarti "kebebasan"
dalam bahasa Thai, tetapi juga dapat merujuk kepada suku Thai, sehingga
menyebabkan nama Siam masih digunakan di kalangan warga negara Thai terutama
kaum minoritas Tionghoa dan Amerika.

Orang-orang Thailand bermigrasi dari Yunnan Tiongkok ke daratan Asia Tenggara


selama berabad-abad. Referensi paling awal yang diketahui tentang kehadiran mereka
di wilayah tersebut berkaitan dengan pengasingan orang Siam di prasasti abad ke-12
di kompleks kuil Khmer Angkor Wat di Kamboja yang menyebut mereka "palsu" atau
"perang lama". Daerah itu pernah dikuasai oleh berbagai pemerintah negara bagian
India seperti Mon, Kekaisaran Khmer, dan negara-negara Melayu, bersaing dengan
negara-negara seperti Ngoenyang Thailand, Sukhothai, kerajaan Chiang Mai, Lan Na
dan Ayutthaya juga saling bertentangan. Orang-orang Eropa tiba pada abad ke-16,
dimulai dengan misi diplomatik Portugis ke Ayutthaya pada tahun 1511. Abad-abad
berikutnya melihat berbagai kekuatan kolonial Eropa menduduki wilayah-wilayah di
IndoTiongkok, di mana Thailand kehilangan sebagian besar wilayahnya oleh Prancis
dan Inggris tetapi tetap satu-satunya. Negara-negara Asia Tenggara yang selamat dari
pendudukan. Sejak pemerintahan Raja Rama IV pada pertengahan abad ke-19,
Thailand telah berkampanye untuk memodernisasi negara sesuai dengan standar
Barat. Hal ini menyebabkan transisi dari monarki absolut ke monarki konstitusional
pada tahun 1932. Tetapi 60 tahun berikutnya melihat pemerintahan militer dan
demokratis berganti, dengan kudeta terbaru pada Mei 2014.

Thailand adalah anggota pendiri Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN)


dan tetap menjadi sekutu utama Amerika Serikat.[13][14] Meskipun ada perubahan
kepemimpinan yang relatif sporadis, itu dianggap sebagai kekuatan regional di Asia
Tenggara dan kekuatan menengah dalam urusan global.[15] Dengan tingkat
perkembangan manusia yang tinggi, ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara, dan
terbesar ke-20 oleh PDB, Thailand digolongkan sebagai ekonomi industri baru;
manufaktur, pertanian, dan pariwisata adalah sektor-sektor utama perekonomian.
SEJARAH THAILAND

Ada bukti bahwa manusia menduduki Thailand 40.000 tahun yang lalu dengan artefak
batu yang berasal dari Bendungan Batu Tham Lod di Mae Hong Son. Mirip dengan
daerah lain di Asia Tenggara, Thailand sangat dipengaruhi oleh budaya dan agama
India, yang berasal dari Kerajaan Funan sekitar abad pertama Masehi dengan
Kerajaan Khmer.[18]Thailand pada hari-hari awal tunduk pada kekuasaan Khmer
Empire yang kuat dari akar Hindu, sehingga pengaruhnya di Thailand tetap sampai
hari ini.

Pengaruh India pada budaya Thailand sedikit sampai pada kontak langsung dengan
pemukim India, tetapi terutama disebabkan oleh dvaravati, Sriwijaya, dan kerajaan
Kamboja.[19] EA. Voretzsch percaya bahwa Buddhisme mengalir ke Siam dari India
untuk waktu yang lama sejak zaman Kaisar India Ashoka dari Kekaisaran Maurya
hingga milenium pertama. Kemudian Thailand dipengaruhi oleh dinasti Pallava di
India selatan dan Kekaisaran Gupta di India utara.

Menurut George Cœdès, "Orang-orang Thailand pertama kali memasuki sejarah India
Jauh pada abad ke-11 dengan apa yang disebut sebagai budak atau tawanan perang
Suriah" dalam prasasti Champa, dan "pada abad ke-12, Lembah Wat Angkor" adalah
"semacam pahlawan "Dijelaskan sebagai Sham. Selain itu, "Bangsa Mongol setelah
penangkapan Ta-li pada tanggal 7 Januari 1253 dan rekonsiliasi Yunnan tahun 1257,
tidak mendukung pembentukan negara Thailand kecil untuk menggantikan kerajaan-
kerajaan imperialis." Basin Basin awalnya ditempati oleh suku Mon, menjadi situs
Dvaravati pada abad ke-7, diikuti oleh Kekaisaran Khmer pada abad ke-11. Sejarah
Yuan menyebutkan seorang duta besar kerajaan Sukhothai pada 1282. Pada 1287, tiga
penguasa Thailand, Mangrai, Ngam Muang, dan Ram Khamhaeng membentuk
"aliansi persahabatan yang solid".

Setelah jatuhnya Kekaisaran Khmer pada abad ke-13, di mana berbunga berbagai
negara dibentuk oleh keluarga Tai, Mon, Khmer, Cham dan Etnis Melayu, seperti
yang terlihat melalui beberapa situs arkeologi dan artefak yang tersebar di seluruh
medan Siam. Akan tetapi sebelum abad ke-12, Kerajaan Buddhisme Sukhothai
dianggap sebagai negara Thailand atau Siam pertama yang didirikan pada 1238.
-KERAJAAN SUKHOTHAI

Kota Sukhothai sebelumnya merupakan bagian dari Kerajaan Khmer sampai dengan
tahun 1238, yaitu pada saat dua pemimpin bangsa Thai, Pho Khun Pha Muang dan
Pho Khun Bang Klang Hao, menyatakan kedaulatannya dan mendirikan kerajaan
untuk bangsa Thai. Pho Khun Bang Klang Hao kemudian menjadi raja pertama
Sukhothai, dan menamakan dirinya Pho Khun Si Indrathit (atau Intradit). Kejadian ini
secara tradisi dianggap merupakan awal berdirinya negara Thai modern, meskipun
terdapat beberapa kerajaan Thai yang tidak begitu terkenal, seperti Lanna, Phayao dan
Chiang Saen, yang juga didirikan sekitar waktu yang sama.Sukhothai berkembang
dengan cara membentuk aliansi dengan kerajaan-kerajaan Thai lainnya, dimana
kerajaan-kerajaan tersebut memeluk agama Buddha Theravada sebagai agama negara
dengan bantuan dari para biksu dari Sri Lanka. Pemerintahan Intradit dilanjutkan oleh
anaknya Pho Khun Ban Muang, yang pada tahun 1278 diikuti oleh saudaranya Pho
Khun Ramkhamhaeng. Di bawah pemerintahannya, yang juga disebut dengan nama
Raja Ramkhamhaeng Agung, Sukhothai menikmati masa keemasan sebagai puncak
kemakmurannya. Ramkhamhaeng dianggap sebagai pencipta alfabet Thai (secara
tradisional diperkirakan tahun 1283, dengan bukti kontroversial berupa batu
Ramkhamhaeng, yaitu suatu batu berinskirpsi yang dianggap merupakan bukti tulisan
Thai tertua).

Pada puncaknya, Sukhothai diperkirakan terbentang meliputi Martaban (sekarang


di Myanmar) sampai Luang Prabang (sekarang Laos), serta ke arah selatan di
Semenanjung Malaysia sampai sejauh Nakhon Si Thammarat (Tambralinga). Dengan
demikian pengaruhnya lebih luas daripada Thailand modern, meskipun tingkat
kekuasaan yang diterapkan terhadap wilayah-wilayah tersebut berbeda-beda.

Setelah kematian Ramkhamhaeng, Sukhothai melemah dan berbagai kerajaan


bawahannya mulai melepaskan diri. Sementara itu, Kerajaan Ayutthayayang
merupakan saingannya semakin meningkat kekuasaannya. Pada akhirnya Raja
Thammaracha II dari Sukhothai tahun 1378 terpaksa menyerahkan kekuasaannya, dan
Sukhothai menjadi negara bawahan Ayutthaya. Sekitar tahun 1430, Raja
Thammaracha IV memindahkan ibu kota Sukhothai ke Phitsanulok, dan setelah
kematiannya tahun 1438, status Sukhothai berubah hanya menjadi sekadar provinsi
dari Ayutthaya.

-KERAJAAN AYUTTHAYA

Ayodhya, nama kerajaan yang dipimpin oleh Sri Rama, tokoh dalam Ramayana. Pada
tahun 1350 Raja Ramathibodi I (Uthong) mendirikan Ayyuthaya sebagai ibu kota
kerajaannya dan mengalahkan dinasti Kerajaan Sukhothai, yaitu 640 km ke arah
utara, pada tahun 1376.

Dalam perkembangannya, Ayyuthaya sangat aktif melakukan perdagangan dengan


berbagai negara asing seperti Tiongkok, India, Jepang, Persia dan beberapa negara
Eropa. Penguasa Ayyuthaya bahkan mengizinkan
pedagang Portugis, Spanyol, Belanda, dan Prancis untuk mendirikan permukiman di
luar tembok kota Ayyuthaya. Raja Narai (1656-1688) bahkan memiliki hubungan
yang sangat baik dengan Raja Louis XIV dari Prancis dan tercatat pernah
mengirimkan dutanya ke Prancis.

Setelah melalui pertumpahan darah perebutan kekuasaan antar dinasti, Ayutthaya


memasuki abad keemasannya pada perempat kedua abad ke-18. Pada masa yang
relatif damai tersebut, kesenian, kesusastraan dan pembelajaran berkembang. Perang
yang terjadi kemudian ialah melawan bangsa luar. Ayyuthaya mulai berperang
melawan dinasti Nguyen (penguasa Vietnam Selatan) pada tahun 1715 untuk
memperebutkan kekuasaan atas Kamboja.

Meskipun demikian ancaman terbesar datang dari Birma dengan pemimpin Raja
Alaungpaya yang baru berkuasa setelah menaklukkan wilayah-wilayah Suku Shan.
Pada tahun 1765 wilayah Thai diserang oleh dua buah pasukan besar Birma, yang
kemudian bersatu di Ayutthaya. Menghadapi kedua pasukan besar tersebut, satu-
satunya perlawanan yang cukup berarti dilakukan oleh sebuah desa bernama Bang
Rajan. Ayutthaya akhirnya menyerah dan dibumihanguskan pada tahun 1767 setelah
pengepungan yang berlarut-larut. Berbagai kekayaan seni, perpustakaan-perpustakaan
berisi kesusastraan, dan tempat-tempat penyimpanan dokumen sejarah Ayutthaya
nyaris musnah; dan kota tersebut ditinggalkan dalam keadaan hancur.

-KERAJAAN THONBURI

Dalam keadaan negara yang tidak menentu, provinsi-provinsi melepaskan diri dan
menjadi negara-negara independen di bawah pimpinan penguasa militer, biksu
pemberontak, atau sisa-sisa keluarga kerajaan. Bangsa Thai dapat terselamatkan dari
penaklukan Birma karena terjadinya serangan Tiongkok terhadap Birma serta adanya
perlawanan dari seorang pemimpin militer bangsa Thai bernama Phraya Taksin, yang
akhirnya mengembalikan kesatuan negara.

Setelah serbuan Burma yang membumihanguskan ibu kota Ayutthaya, Jenderal


Taksin mendirikan kerajaan baru pada tahun 1769 yang beribu kota
di Thonburi (sekarang termasuk dalam Bangkok) dan menyatukan kembali bekas
kerajaan Ayutthaya. Taksin kemudian dianggap gila dan dieksekusi tahun 1782,
[20] dan digantikan oleh Jenderal Chakri, yang menjadi raja pertama dinasti Chakri
dengan nama Rama II. Tahun yang sama dia mendirikan ibu kota baru di Bangkok, di
seberang sungai Chao Phrayadari ibu kota lama yang didirikan Jenderal Taksin. Pada
tahun 1790-an Burma berhasil diusir dari Siam

-KERAJAAN RATTNAKOSIN

Para penerus Rama I harus menghadapi ancaman kolonialisme Eropa setelah


kemenangan Britania di Burma tahun 1826. Pada tahun yang sama Siam
menandatangani perjanjian dengan Britania Raya, dan tahun 1833 Siam menjalin
hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat.[21] Perjanjian Inggris-Siam
1909 menentukan batas-batas Siam dengan Malaya, sedangkan serangkaian perjanjian
dengan Prancismematok batas timur dengan Laos dan Kamboja.

Di usia Chulalongkorn, Pada kekuasaannya terjadi modernisasi Siam dan reformasi


sosial. Karena Siam terancam akan ekspansi Barat, Chulalongkorn, melalui
kebijakannya, berhasil menyelamatkan Siam dari kolonisasi. Semua reformasinya
dilakukan untuk keselamatan Siam di tengah kolonialisme Barat.

Kerajaan Thai tetap bertahan sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak
pernah dijajah oleh negara Eropa,[22] (namun pernah diduduki oleh tentara Jepang
sebagai Teritori Imperial. Oleh karena mendapat pengaruh dan tekanan bangsa Barat
yang mengakibatkan berbagai perubahan pada abad ke-19 maka diberikan banyak
kelonggaran bagi pedagang-pedagang Britania di Thailand.
-Monarki konstitusionalsunting

Kudeta tahun 1932 mengubah Siam menjadi Thailand modern yang berupa monarki
konstitusional.[23] Perubahan nama dari Siam menjadi Thailand sendiri baru
diumumkan Perdana Menteri Plaek Pibulsonggram (Phibun) pada tahun 1939.
Pemerintahan Perdana Menteri Phibun ini ditandai dengan bangkitnya nasionalisme
Thai.[24]

Setelah Perancis ditaklukkan oleh Nazi Jerman pada bulan Juni 1940, banyak orang
Thailand melihat kesempatan emas untuk merebut kembali wilayah yang diserahkan
kepada Perancis pada zaman Raja Rama V. Kampanye publisitas pemimpin nasionalis
berlangsung di Bangkok pada 8 Oktober 1940. Pemerintah Thailand sampai pada
kesimpulan bahwa IndoTiongkok Prancis tidak dapat mempertahankan diri, sehingga
harus menyerahkan wilayah yang diambil dari Thailand. Proposal ini sangat ditentang
oleh Perancis yang kemudian mengerahkan pasukan ke perbatasan Thailand di
Aranyaprathet. Perdana Menteri Thailand saat itu Plaek Phibunsongkhram
menganggapnya sebagai tindakan perang. Meskipun tentara dan angkatan udara lebih
sedikit dari Perancis, Thailand memenangkan sebagian besar pertempuran. Tetapi
Jepang khawatir bahwa kemajuan Thailand akan menghalangi mereka karena Jepang
diizinkan menduduki IndoTiongkok Prancis Utara. Karena itu Jepang ikut campur
dalam konflik. Gencatan senjata ditandatangani pada 9 Mei 1941 dengan penyerahan
beberapa wilayah Pribumi Prancis ke Thailand.

Pada bulan Januari 1941, Thailand menginvasi Indochina Prancis, dan memulai
perang Thai-Prancis. Thailand berhasil merebut Laos, sedangkan Prancis
memenangkan pertempuran laut Koh-Chang. Perang tersebut berakhir lewat
mediasi Jepang. Prancis dipaksa Jepang untuk melepaskan wilayah sengketa kepada
Thailand.

Dalam perang dunia II Thailand memberi hak kepada Jepang untuk menggerakkan
pasukannya dalam wilayah Thailand menuju Malaya, yang pada saat itu dikuasai
Inggris. Pada bulan Desember 1941 Thailand dan Jepang menyetujui persekutuan
militer yang berisi persetujuan Jepang untuk membantu Thailand untuk merebut
kembali wilayah yang diambil Britania dan Prancis (Shan, Malaya, Singapura,
sebagian Yunnan, Laos dan Kamboja). Sebagai imbalannya, Thailand akan membantu
Jepang menghadapi Sekutu.[25]

Setelah kekalahan Jepang, Thailand diperlakukan sebagai negara yang kalah oleh
Britania dan Prancis. Namun dukungan Amerika Serikat terhadap Thailand
membatasi kerugian yang diderita Thailand. Thailand harus mengembalikan wilayah
yang diperolehnya dari kedua negara Eropa tersebut, tetapi Thailand sendiri tidak
diduduki.[26] Thailand kemudian menjadi sekutu Amerika Serikat menghadapi
ancaman komunisme dari negara-negara tetangganya.

Pada tahun 1967, bersama-sama dengan Indonesia, Malaysia, Singapura dan Filipina,
Thailand mendirikan ASEAN dan aktif sebagai anggota di dalamnya.

-Sejarah kontemporersunting

Pada tanggal 26 Desember 2004, pesisir barat Kerajaan Thai


diterjang tsunami setinggi 10 meter setelah terjadinya gempa bumi Samudra Hindia
2004, menewaskan 5.000 orang di Kerajaan Thai, dan setengahnya
merupakan wisatawan.

Pada awal 2005 terjadi sebuah tragedi di Kerajaan Thai Selatan yang mempunyai
populasi dengan mayoritas Muslim. Sekitar 70 orang terbunuh akibat kekerasan yang
dilakukan oleh rezim Shinawatra. Banyak negara yang mengecam keras tragedi ini.
Namun dalam pemilihan kepala pemerintahan, Thaksin Shinawatra kembali
memerintah negara ini untuk empat tahun berikutnya.

-GEOGRAFI THAILAND

-WILAYAH
Satelit peta komposit Thailand.

Kerajaan Thai merupakan tempat terletaknya beberapa wilayah geografis yang


berbeda. Di sebelah utara, keadaannya bergunung-gunung, dan titik tertingginya
berada di Doi Inthanon (2.576 m). Thailand utara adalah daerah pegunungan.
Pegunungan Paralel yang membentang dari Daen Lao Range (ทิวเขาแดนลาว di
wilayah selatan dari Bukit Shan, di utara/selatan arah, Dawna Range (ทิวเขาดอยมอน
กุจู)

membentuk perbatasan barat dari Thailand antara Mae Hong Son dan Sungai
Salween,[27] yang Thanon Sebelah timur laut terdiri dari Hamparan Khorat, yang
dibatasi di timur oleh sungai Mekong. Wilayah tengah negara didominasi lembah
sungai Chao Phraya yang hampir seluruhnya datar, dan mengalir ke Teluk Thailand.
Di sebelah selatan terdapat Tanah Genting Kra yang melebar ke Semenanjung
Melayu.

Kerajaan Thai berbatasan dengan Laos dan Myanmar di sebelah utara,


dengan Malaysia dan Teluk Siam di selatan, dengan Myanmar dan Laut Timur di
barat dan dengan Laos dan Kamboja di timur. Koordinat geografisnya adalah 5°-
21° LU dan 97°-106° BT

-IKLIM
Thailand iklim yang dipengaruhi oleh angin monsoon yang memiliki karakter
musiman (barat daya dan monsun timur laut).[29]:2 muson barat daya, yang dimulai
dari bulan Mei sampai oktober ini ditandai dengan pergerakan yang hangat, udara
lembap dari Samudra Hindia ke Thailand, menyebabkan banyak curah hujan di
sebagian besar negara.[29]:2 muson timur laut, mulai dari oktober sampai februari
membawa udara dingin dan kering dari Tiongkok atas sebagian besar dari Thailand.
:2
[29] Di Thailand selatan, monsun timur laut membawa cuaca yang sejuk dan curah
hujan yang melimpah di pantai timur dari wilayah itu.[29]:2 Sebagian besar dari
Thailand, "tropis basah dan kering atau iklim sabana" jenis (Köppen's iklim sabana
Tropis).[30] Bagian selatan dan ujung timur timur memiliki iklim muson tropis.

Thailand memiliki tiga musim.[29]:2 Yang pertama adalah hujan atau musim monsun
barat daya (pertengahan Mei sampai pertengahan oktober) yang menang atas sebagian
besar negara.[29]:2musim Ini ditandai dengan hujan melimpah dengan bulan agustus
dan September yang terbasah periode tahun.[29]:2 hal Ini dapat kadang-kadang
menyebabkan banjir.[29]:4 selain curah hujan yang disebabkan oleh angin musim barat
daya, Intertropical Convergence Zone (ITCZ) dan tropis siklon juga berkontribusi
untuk menghasilkan hujan deras selama musim hujan.[29]:2 meskipun Demikian,
mantra kering umumnya terjadi selama 1 sampai 2 minggu dari bulan juni sampai
awal juli.[29]:4 Ini adalah karena pergerakan naik dari Intertropical Convergence Zone
Tiongkok selatan.[29]:4, musim Dingin atau musim timur laut dimulai dari pertengahan
november sampai pertengahan februari.[29]:2 Sebagian besar dari Thailand mengalami
cuaca kering selama musim ini dengan suhu ringan.[29]:2:4 pengecualian adalah bagian
selatan Thailand, di mana ia menerima curah hujan melimpah, terutama selama
oktober hingga November.[29]:2 musim Panas atau pra–musim hujan berlangsung dari
pertengahan februari sampai pertengahan Mei dan ditandai oleh cuaca yang lebih
hangat.[29]:3

Karena lokasinya yang di tengah alam dan lintang, utara, timur laut, tengah, dan
bagian timur dari Thailand mengalami periode panjang dari cuaca hangat.[29]:3 Selama
waktu terpanas tahun (Maret sampai Mei), suhu biasanya mencapai hingga 40 °C
(104 °F) atau lebih dengan pengecualian dari daerah pesisir di mana angin laut yang
moderat sore hari suhu.[29]:3 sebaliknya, wabah udara dingin dari Tiongkok dapat
membawa suhu dingin; dalam beberapa kasus (terutama di utara dan timur laut) di
dekat atau di bawah 0 °C (32 °F).Thailand Selatan ini ditandai dengan cuaca yang
sejuk sepanjang tahun dengan kurang diurnal dan musiman variasi suhu karena
maritim pengaruh.

Sebagian besar negara menerima rata curah hujan tahunan 1.200 hingga 1.600 mm
(47 hingga 63 in). Namun, daerah-daerah tertentu di sisi angin bertiup dari
pegunungan seperti provinsi Ranong di pantai barat Thailand bagian selatan dan
bagian timur dari Provinsi Trat menerima lebih dari 4.500 mm (180 in) curah hujan
per tahun.daerah terkering di sisi bawah angin di tengah lembah dan paling utara di
bagian selatan Thailand, di mana rata-rata curah hujan kurang dari 1.200 mm
(47 in). Sebagian besar dari Thailand (utara, timur laut, tengah dan timur) ditandai
dengan cuaca kering selama monsun timur laut dan curah hujan yang melimpah
selama muson barat daya. Di bagian selatan Thailand, curah hujan melimpah terjadi di
timur laut dan angin musim barat daya musim dengan puncak pada bulan September
untuk pantai barat dan puncaknya pada November–januari di pantai timur.

-POLITIK THAILAND

Politik nasional Thailand sekarang berada di bawah konstitusi dengan Raja sebagai
kepala negara dan Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan. Peradilan harus
bertindak secara independen dari cabang legislatif dan eksekutif, tetapi peradilan
diduga didasarkan pada kepentingan politik dari ketentuan undang-undang yang ada.
[34] Raja Thailand mempunyai sedikit kekuasaan langsung di
bawah konstitusi sekaligus merupakan pelindung Buddhisme Kerajaan Thai dan
lambang jati diri dan persatuan bangsa. Raja yang memerintah saat ini sangat
dihormati oleh rakyatnya dan dianggap sebagai pemimpin dari segi moral, hal yang
telah dimanfaatkan pada beberapa kesempatan untuk menyelesaikan krisis
politik. kepala pemerintahan adalah Perdana Menteri, yangsuatu dilantik oleh raja dari
anggota-anggota parlemen dan biasanya adalah pemimpin partai mayoritas.

Sejak reformasi politik raja pada tahun 1932, Thailand telah memiliki 19 konstitusi
dan piagam.[35][36] Selama periode ini, bentuk pemerintahan berganti-ganti antara
kediktatoran militer dan demokrasi terpilih, tetapi semua pemerintah mengakui
pewaris takhta kerajaan.[37]

Sebelum 1932, pemerintah Siam tidak memiliki badan legislatif karena semua
kekuasaan hukum berada di tangan raja. Ini telah menjadi kasus sejak berdirinya
Kerajaan Sukhothai pada abad ke-12, ketika raja dianggap sebagai "Dharmaraja" atau
"raja yang memerintah menurut Dharma", (hukum agama Buddha). Namun, pada 24
Juni 1932, sekelompok warga sipil dan personel militer bernama Khana Ratsadon
(atau Partai Rakyat) melakukan kudeta tak berdarah yang mengakhiri 150 tahun
kekuasaan absolut dari Dinasti Chakri. Sebagai gantinya, kelompok itu
memperjuangkan monarki konstitusional dengan konstitusi rakyat.. "Rancangan
Konstitusi" 1932 yang ditandatangani oleh Raja Prajadhipok (Rama VII) membentuk
badan legislatif pertama Thailand, sebuah Majelis Rakyat yang beranggotakan 70
orang. Pertemuan diadakan untuk pertama kalinya pada 28 Juni 1932 di Aanta
Samakhom Assembly Hall. Khana Ratsadon menilai bahwa orang-orang tidak siap
untuk pemilihan umum, tetapi kemudian mengubah pendirian mereka. Ketika
konstitusi "permanen" mulai berlaku pada Desember 1932, pemilihan dijadwalkan 15
November 1933. Konstitusi baru mengubah komposisi majelis menjadi 78 terpilih dan
78 terpilih (oleh Khana Ratsadon), total 156 anggota. Sejak Mei 2014, Thailand telah
diperintah oleh pemerintah militer yang disebut Dewan Keamanan dan Perdamaian
Nasional, yang menghapuskan konstitusi 2007, mengumumkan keadaan darurat dan
jam malam nasional, melarang pertemuan politik, menangkap dan menahan para
politikus dan aktivis anti-kudeta, kencangkan sensor internet dan kontrol media
massa..Raja Thailand saat ini adalah Raja Vajiralongkorn (atau Rama X) yang naik
takhta pada 1 Desember 2016 setelah kematian ayahnya Bhumibol Adulyadej (Rama
IX) pada 13 Oktober 2016. Ini diabadikan dalam konstitusi bahwa kedaulatan negara
terletak pada rakyat tetapi raja akan menjalankan kekuasaannya melalui rakyat ketiga
tetapi raja akan menjalankan kekuasaannya melalui ketiga. -Tiga cabang pemerintah
Thailand. Raja sebagai kepala negara diberikan kekuasaan dan tugas tertentu dalam
pemerintahan terlepas dari konstitusi. Menurut konstitusi, raja adalah kepala pasukan.
Dia diminta untuk memeluk agama Buddha dan mempertahankan semua agama di
negara ini. Raja juga mempertahankan sejumlah kekuatan tradisional seperti
pengangkatan ahli waris, pengampunan, dan persetujuan kerajaan. Raja dibantu oleh
Dewan Hadiah Thailand.

-Etnisitas

Mayoritas warga negara Thailand adalah orang Thailand, terhitung 95.9% pada tahun
2010. Sisanya 4.1% adalah orang Burma (2.0%), lainnya 1.3%, dan 0.9% tidak
terbatas.Menurut Laporan Nasional Thailand 2011 kepada Komite PBB yang
bertanggung jawab atas Konvensi Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk
Diskriminasi Rasial, dari Kementerian Hak dan Kebebasan Kementerian Kehakiman
Thailand, ada 62 kelompok etnis yang diakui secara resmi di Thailand. 20 juta
Thailand Tengah (dan sekitar 650,000 Thailand) merupakan sekitar 34.1 persen dari
populasi negara itu dari 60,544,937 orang[42]pada saat penyelesaian data Peta
Etnolinguistik Thailand (1997) oleh Universitas Mahidol

Laporan Negara Thailand 2011 berkontribusi pada statistik orang-orang kelas


menengah-atas dan kelompok etnis di Timur Laut, jelas menyatakan ketergantungan
mereka pada Peta Etnolinguistik Thailand data oleh Universitas Mahidol. Dengan
demikian, meskipun lebih dari 3.288 juta orang di Timur Tengah saja tidak dapat
dikategorikan, populasi dan kelompok etnis lain sekitar tahun 1997 dikenal di seluruh
Thailand dan merupakan populasi minimum. Kelompok etnis minoritas terbesar di
Thailand adalah sebagai berikut:

1.15.080.000 Lao (24,9 persen), terdiri dari: Thai Lao (14 juta), Thailand Loei (400-
500,000), Lao Lom (350,000), Lao Wiang / Klang (200,000), Lao Khrang (90,000),
Lao Ngaew (30,000) , dan Lao Ti (10,000);

1. 6,000,000 Muang Utara / Khon Thailand (9.9 persen)


2. 4,500,000 Pak Tai / Thailand Selatan (7.5 persen)
3. 400,000 Khmer Leu / Khmer Utara (2.3 persen)
4. 900,000 Melayu (1.5 persen)
5. 500,000 Ngaw (0.8 persen)
6. 470,000 Phu Thai (0.8 persen)
7. 400,000 Kuy / Kuay / Suay (0.7 persen)
8. 350,000 Karen (0.6 persen).

Tiongkok Thai, merupakan 14% dari populasi negara itu, sementara setengah
Tiongkok Thailand membentuk 40%.[44] Bahasa Melayu Thailand mewakili 3% dari
populasi dan tempat tinggal terdiri dari Sen, Khmer dan berbagai ras, "kepala".

Meningkatnya jumlah imigran dari negara tetangga Myanmar, Laos, dan Kamboja,
serta sejauh Nepal dan India, telah menjadikan jumlah bukan penduduk menjadi 3,5
juta sejak 2009, naik dari sekitar 1,3 juta pada 2000.[45]

-BUDAYA THAILAND

Budaya dan tradisi Thailand telah menerima banyak pengaruh dari luar, terutama dari
India, Lao, Burma, Kamboja dan Tiongkok.

Thailand adalah rumah bagi banyak etnis minoritas, beberapa di antaranya


menyeberangi perbatasan ke Myanmar, Laos, Kamboja dan Malaysia dan
menanggung beban pengaruh budaya lokal, nasional, dan global. Orang-orang
keturunan Tiongkok penting dalam masyarakat Thailand, terutama di sekitar
Bangkok. Keberhasilan mereka dalam berintegrasi dengan komunitas Thailand
memungkinkan mereka untuk memegang posisi ekonomi dan politik. Bisnis Thailand
Thailand berkembang pesat di "jaringan bambu", jaringan bisnis Tiongkok di luar
negeri yang beroperasi di pasar Asia Tenggara yang berbagi ikatan keluarga dan
budaya.[47]

Thailand dikenal dengan buatan tangan dalam bentuk pemujaan (genggam) yang
disebut wai, sering dilakukan oleh orang muda atau bawahan ketika bertemu dengan
orang tua atau atasan, sering disertai dengan pengucapan "sawatdi khrap" oleh pria
atau "sawatdi kha" oleh wanita. Orang yang lebih tua atau lebih tinggi juga bisa
merespons dalam ibadat. Peringkat mendominasi usia dalam menentukan siapa yang
memuja pertama, terutama dalam urusan formal. Misalnya, pengunjung ke kantor
pemerintah beribadah terlebih dahulu meskipun mereka sudah lebih tua. Anak-anak
yang ingin bersekolah diajarkan untuk menyembah orang tua mereka sebagai tanda
penghormatan.

Seperti banyak budaya Asia lainnya, Thailand sangat menekankan untuk


menghormati leluhur kita. Orang-orang Thailand sangat ramah dan murah hati, tetapi
mereka juga memiliki hierarki sosial yang kuat. Orang tua memiliki kekuatan untuk
membuat keputusan keluarga atau melakukan upacara. Kakak laki-laki harus merawat
adik-adiknya.
Ucapan penyambutan yang umum di Kerajaan Thai adalah isyarat bernama wai, yang
gerakannya mirip dengan gerakan sembahyang. Hal-hal yang tabu dilakukan di
antaranya menyentuh kepala seseorang dan menunjuk dengan kaki, karena kepala dan
kaki masing-masing merupakan bagian tubuh yang paling atas dan bawah.

Di Thailand itu tabu untuk memasukkan menyentuh kepala seseorang atau menunjuk
kaki, karena itu adalah yang paling suci sementara kaki lebih rendah.

-EKONOMI

Setelah menikmati rata-rata pertumbuhan tertinggi di dunia dari


tahun 1985 hingga 1995 - rata-rata 9% per tahun - tekanan spekulatif yang meningkat
terhadap mata uang Kerajaan Thai, Baht, pada tahun 1997 menyebabkan terjadinya
krisis yang membuka kelemahan sektor keuangan dan memaksa pemerintah untuk
mengambangkan Baht. Setelah sekian lama dipatok pada nilai 25 Baht untuk
satu dolar AS, Baht mencapai titik terendahnya pada kisaran 56 Baht pada
Januari 1998 dan ekonominya melemah sebesar 10,2% pada tahun yang sama. Krisis
ini kemudian meluas ke krisis finansial Asia.

Kerajaan Thai memasuki babak pemulihan pada tahun 1999; ekonominya menguat
4,2% dan tumbuh 4,4% pada tahun 2000, kebanyakan merupakan hasil dari ekspor
yang kuat - yang meningkat sekitar 20% pada tahun 2000. Pertumbuhan sempat
diperlambat ekonomi dunia yang melunak pada tahun 2001, tetapi kembali menguat
pada tahun-tahun berikut berkat pertumbuhan yang kuat di Tiongkok dan beberapa
program stimulan dalam negeri serta Kebijakan Dua Jalur yang ditempuh
pemerintah Thaksin Shinawatra. Pertumbuhan pada tahun 2003 diperkirakan
mencapai 6,3%, dan diperkirakan pada 8% dan 10% pada tahun 2004dan 2005.

Sektor pariwisata menyumbang banyak kepada ekonomi Kerajaan Thai, dan industri
ini memperoleh keuntungan tambahan dari melemahnya Baht dan stabilitas Kerajaan
Thai. Kedatangan wisatawan pada tahun 2002 (10,9 juta) mencerminkan kenaikan
sebesar 7,3% dari tahun sebelumnya (10,1 juta).
-KESIMPULAN

Bentuk negara : Kesatuan


Sistem pemerintahan : parlementer
Bentuk pemerintahan : mornarki konstitusional

Anda mungkin juga menyukai