Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA THAILAND

Disusun oleh :
Kelompok 2 (XIF2)
1.Amanah
2.Annisa Rahmadanti
3.Keisha Firdha Regina
4.Naiya Raissa Sabina

Negara Thailand
hailand, secara resmi Kerajaan Thailand (bahasa Thai: ราชอาณาจักรไทย, Pengucapan Thai:
[raːt̚˥˩.t͡ɕʰa˦˥.ʔaː˧.naː˧.t͡ɕak̚˨˩.tʰaj˧]) yang dibaca Rātcha-āṇāchạk Thai, Rāja-ādnyācạkra Thai; atau
Prathēt Thai, Pradēsa Thai), atau Mueang Thai (dibaca: "meng-thai", sama dengan versi
Inggrisnya, berarti "Negeri Thai"), adalah sebuah negara di Asia Tenggara yang berbatasan
dengan Laos dan Kamboja di timur, Malaysia dan Teluk Siam di selatan, dan Myanmar dan Laut
Andaman di barat. Kerajaan Thai dahulu dikenal sebagai Siam sampai tanggal 11 Mei 1949.
Kata "Thai" (ไทย) berarti "kebebasan" dalam bahasa Thai, tetapi juga dapat merujuk kepada
suku Thai, sehingga menyebabkan nama Siam masih digunakan di kalangan warga negara Thai
terutama kaum minoritas Tionghoa dan Amerika.

Orang-orang Thailand bermigrasi dari Tiongkok barat daya ke daratan Asia Tenggara selama
berabad-abad. Referensi paling awal yang diketahui tentang kehadiran mereka di wilayah
tersebut berkaitan dengan pengasingan orang Siam di prasasti abad ke-12 di kompleks kuil
Khmer Angkor Wat di Kamboja yang menyebut mereka "palsu" atau "perang lama". Daerah itu
pernah dikuasai oleh berbagai pemerintah negara bagian India seperti Mon, Kekaisaran Khmer,
dan negara-negara Melayu, bersaing dengan negara-negara seperti Ngoenyang Thailand,
Sukhothai, kerajaan Chiang Mai, Lan Na dan Ayutthaya juga saling bertentangan. Orang-orang
Eropa tiba pada abad ke-16, dimulai dengan misi diplomatik Portugis ke Ayutthaya pada tahun
1511. Abad-abad berikutnya melihat berbagai kekuatan kolonial Eropa menduduki wilayah-
wilayah di IndoTiongkok, di mana Thailand kehilangan sebagian besar wilayahnya oleh Prancis
dan Inggris tetapi tetap satu-satunya. Negara-negara Asia Tenggara yang selamat dari
pendudukan. Sejak pemerintahan Raja Rama IV pada pertengahan abad ke-19, Thailand telah
berkampanye untuk memodernisasi negara sesuai dengan standar Barat. Hal ini menyebabkan
transisi dari monarki monarki ke monarki konstitusional pada tahun 1932. Tetapi 60 tahun
berikutnya melihat pemerintahan militer dan demokratis berganti, dengan kudeta terbaru pada
Mei 2014.

Thailand adalah anggota pendiri Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) dan tetap
menjadi sekutu utama Amerika Serikat.[15][16] Meskipun ada perubahan kepemimpinan yang
relatif sporadis, itu dianggap sebagai kekuatan regional di Asia Tenggara dan kekuatan
menengah dalam urusan global.[17] Dengan tingkat perkembangan manusia yang tinggi,
ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara, dan terbesar ke-20 oleh PDB, Thailand digolongkan
sebagai ekonomi industri baru; manufaktur, pertanian, dan pariwisata adalah sektor-sektor utama
perekonomian.

Sejarah Thailand
Ada bukti bahwa manusia menduduki Thailand 40.000 tahun yang lalu dengan artefak batu yang
berasal dari Bendungan Batu Tham Lod di Mae Hong Son. Mirip dengan daerah lain di Asia
Tenggara, Thailand sangat dipengaruhi oleh budaya dan agama India, yang berasal dari Kerajaan
Funan sekitar abad pertama Masehi dengan Kerajaan Khmer.[20] Thailand pada hari-hari awal
tunduk pada kekuasaan Khmer Empire yang kuat dari akar Hindu, sehingga pengaruhnya di
Thailand tetap sampai hari ini.

Pengaruh India pada budaya Thailand sedikit sampai pada kontak langsung dengan pemukim
India, tetapi terutama disebabkan oleh dvaravati, Sriwijaya, dan kerajaan Kamboja.[21] EA.
Voretzsch percaya bahwa Buddhisme mengalir ke Siam dari India untuk waktu yang lama sejak
zaman Kaisar India Ashoka dari Kekaisaran Maurya hingga milenium pertama. Kemudian
Thailand dipengaruhi oleh dinasti Pallava di India selatan dan Kekaisaran Gupta di India utara.

Menurut George Cœdès, "orang-orang Thailand pertama kali memasuki sejarah India Jauh pada
abad ke-11 dengan apa yang disebut sebagai budak atau tawanan perang Suriah" dalam prasasti
Champa, dan "pada abad ke-12, lembah Wat Angkor" adalah "semacam pahlawan "Dijelaskan
sebagai Sham. Selain itu, "bangsa Mongol setelah penangkapan Ta-li pada tanggal 7 Januari
1253 dan rekonsiliasi Yunnan tahun 1257, tidak mendukung pembentukan negara Thailand kecil
untuk menggantikan kerajaan-kerajaan imperialis." Basin Basin awalnya ditempati oleh suku
Mon, menjadi situs Dvaravati pada abad ke-7, diikuti oleh Kekaisaran Khmer pada abad ke-11.
Sejarah Yuan menyebutkan seorang duta besar kerajaan Sukhothai pada 1282. Pada 1287, tiga
penguasa Thailand, Mangrai, Ngam Muang, dan Ram Khamhaeng membentuk "aliansi
persahabatan yang solid".

Setelah jatuhnya Kekaisaran Khmer pada abad ke-13, di mana berbunga berbagai negara
dibentuk oleh keluarga Tai, Mon, Khmer, Cham dan Etnis Melayu, seperti yang terlihat melalui
beberapa situs arkeologi dan artefak yang tersebar di seluruh medan Siam. Tetapi sebelum abad
ke-12, Kerajaan Buddhisme Sukhothai dianggap sebagai negara Thailand atau Siam pertama
yang didirikan pada 1238.

Sistem pemerintahan Thailand


Apa nama sistem pemerintahan di negara Thailand? Secara umum, pengertian sistem
pemerintahan adalah suatu tatanan utuh yang terdiri dari berbagai komponen yang bekerja
dengan tujuan dan fungsi pemerintahan. Sistem pemerintahan Thailand tentu saja berbeda
dengan negara lain, tidak harus sama. Sistem pemerintahan bertujuan untuk kestabilan suatu
negara, namun sering terjadi tindakan separatisme karena sistem pemerintahan terlalu merugikan
rakyatnya.
Dijelaskan bahwa negara ini berbentuk kerajaan (monarki) dengan nama resminya yaitu Thai
atau Muang Thai, sementara dalam bahasa Inggris disebut "Thailand"

Dengan bentuk negara kerajaan, maka seorang raja merupakan kepala negara yang diatur dalam
konstitusi. Namun perlu digaris bawahi, seorang raja belum tentu menjadi kepala pemerintahan
atau yang menjalankan roda pemerintahan. Tergantung pada sistem pemerintahan yang berlaku.

Berdasarkan sistem pemerintahan Thailand tersebut, maka terdapat Perdana Menteri yang
menjabat sebagai kepala pemerintahan atau yang menjalankan pemerintahan, namun bukan raja.
Perdana menteri Thailand saat ini bernama Prayuth Chan-ocha.

Kerajaan Thailand pada tahun 1932 dimulai monarki konstitusional. Sebelum itu Thailand
dikenal sebagai nama Siam. Namun kemudian berganti menjadi "Thailand" pada tahun 1939.
Beberapa kudeta terjadi dalam tahun-tahun setelah berakhirnya perang Dunia II, namun Kerajaan
Thai mulai bergerak ke arah demokrasi sejak tahun 1980-an dan setelah itu Thailand berbentuk
negara kesatuan.

Thailand adalah monarki konstitusional, di mana bentuk pemerintahan Raja melayani Rakyat
Thailand sebagai "Kepala Negara", di bawah ketentuan Konstitusi Thailand dan

Pemerintahan dipimpin oleh Perdana Menteri, para menteri dari berbagai kementerian, wakil
menteri, dan pejabat permanen dari berbagai kementerian pemerintah.

Sistem pemerintahan negara Thailand adalah monarki konstitusional. Sistem pemerintahan ini
mengakui raja, ratu atau kaisar sebagai kepala negara. Namun tidak merangkap jabatan sebagai
kepala pemerintahan. Jika raja merupakan kepala negara dan pemerintahan, maka negara
tersebut menggunakan sistem pemerintahan monarki absolut/mutlak. Berdasarkan sistem
pemerintahan Thailand tersebut, maka terdapat Perdana Menteri yang menjabat sebagai kepala
pemerintahan atau yang menjalankan pemerintahan, namun bukan raja. Sistem pemerintahan
monarki konstitusional sering juga disebut dengan sistem semikonstitusional.
Sistem pemerintahan monarki konstitusional sering juga disebut dengan sistem
semikonstitusional. Beberapa negara yang menggunakan sistem seperti ini meliputi Australia,
Belgia, Kamboja, Jepang, Malaysia, Belanda, Papua Nugini dan Spanyol. Sementara negara-
negara dengan sistem pemerintahan monarki absolut/mutlak contohnya seperti Brunei
Darussalam, Arab Saudi, Oman dan Qatar.

Monarki Thailand tidak melakukan intervensi kepada keputusan yang dilakukan oleh pemerintah
di setiap harinya. Adapun bentuk atau ciri yang dianut oleh negara ini adalah raja yang bertindak
sebagai kepala negara. Berbeda dengan perdana Menteri yang dijadikan sebagai kepala
pemerintahan yang berjalan di dalam jangka waktu tertentu. Di Thailand juga terdapat sebuah
pembagian kewenangan yang jelas antara masing – masing legislatif, eksekutif dan juga
yudikatif di dalam sebuah sistem pemerintahan monarki konstitusional.

Penggunaan sistem pemerintahan suatu negara secara sempit bertujuan untuk menjalankan roda
pemerintahan dan kestabilan suatu negara dalam waktu lama serta mencegah adanya perilaku
radikal dari masyaraktnya. Kemudian secara luas, bertujuan untuk menjaga kestabilan
masyarakat, menjaga tingkah laku kaum mayoritas dan minoritas, politik, ekonomi, pertahanan,
keamanan, dan sebagai fondasi pemerintah.

Menteri yang dibentuk dalam kabinet akan dilantik dan diangkat oleh Monarki. Sehingga untuk
bisa memilih para pemimpin negara, Thailand tidak pernah mengadakan pemilihan umum karena
memang sistem pemerintahan yang dijalankan bersifat kerajaan.

Sistem Politik Thailand


Di Thailand Sendiri juga Bikameral bisa disebut sebagai Sapha Phuthaen Ratsadon atau dalam
bahasa Inggris House of Representatives. Dimana merupakan bagian dari pemerinatahn Thailand
yang biasa disebut Rathasapha. Di Thailand sendiri adalah salah satu negara yang menggunakan
sistem dua kamar.

Sebagaimana yang sudah disebutkan dalam Majelis Nasional yang memiliki anggota dewan
sebanyak 500 orang dan Senat dengan jumlah yang mencapai 200 anggota. Anggota dewan yang
memiliki 500 anggota ini menjabat selama 4 tahun. Ratsadon memilih 100 orang yang memiliki
sistem proporsional dan bervariasi menurut mereka. Sedangkan 400 lainnya dipilih berdasarkan
mayoritas yang juga berasal dari partai politik.Bentuk pemerintahannya sendiri memiliki fungsi
parlemen yang mengutamakan bidang persetujuan RUU. Pemilihan perdana Menteri di Thailand
berasal dari anggota parlemen, dan pemberhentian menteri.
Politik di negara Thailand juga menerapkan politik multi partai, dimana pada masa pemilihannya
terdapat 377 atau lebih kursi dari 500 kuota yang ada dan nantinya akan diperebutkan pada
Majelis Rendah.Walaupun begitu Thailand adalah salah satu negara yang menganut trias politik
yang mana memiliki pembagian wewenang yang sangat jelas diantara lembaga eksekutif,
yudikatif, dan juga legislatif.

Pelaksanaannya sendiri melalui sistem kabinet legislatif, merupakan fungsi yang melalui tahap
sistem parlemen. Sedangkan fungsi yudikatif sendiri melalui tahap peradilan. Bentuk
pemerintahan yang kerajaan ini memiliki sebuah pengadilan independent atau sendiri yang
berasal dari legislative dan juga eksekutif. Sehingga raja berhak untuk memperingati pemerintah
apabila menyimpan dari tugas yang diberikan oleh negara. Kantor perdana menteri juga memiliki
tugas untuk menjalankan sebuah pemerintahan.

Kelebihan dan kekurangan sistem


pemerintahan monarki konstitusional
 Kelebihan

Pengambilan kebijakan yang cepat

Raja mengendalikan kekuasaan

Rakyat patuh terhadap Raja


Raja berkuasa membentuk Aturan

Lebih mudah mengatasai pemberontakan

 Kekurangan

Rakyat tidak punya kebebasan berpendapat

Kemakmuran rakyat tergantung pada keadilan Raja

Raja bisa bertindak sesuka hati

Hak asasi rakyat terbelenggu

Geografi Thailand
 Wilayah

Kerajaan Thai merupakan tempat terletaknya beberapa wilayah geografis yang berbeda. Di
sebelah utara, keadaannya bergunung-gunung, dan titik tertingginya berada di Doi Inthanon
(2.576 m). Thailand utara adalah daerah pegunungan. Pegunungan Paralel yang membentang
dari Daen Lao Range (ทิวเขาแดนลาว), di wilayah selatan dari Bukit Shan, di utara/selatan arah,
Dawna Range (ทิวเขาดอยมอนกุจู) membentuk perbatasan barat dari Thailand antara Mae Hong
Son dan Sungai Salween,[29] yang Thanon Thong Chai Range (เทือกเขาถนนธงชย ั ), Khun Tan
Range (ดอยขุนตาน), Phi Pan Nam Range (ทิวเขาผีปันน้ำ), serta bagian barat Luang Prabang
Range (ทิวเขาหลวงพระบาง).[30] Sebelah timur laut terdiri dari Hamparan Khorat, yang dibatasi
di timur oleh sungai Mekong. Wilayah tengah negara didominasi lembah sungai Chao Phraya
yang hampir seluruhnya datar, dan mengalir ke Teluk Thailand. Di sebelah selatan terdapat
Tanah Genting Kra yang melebar ke Semenanjung Melayu.

Kerajaan Thai berbatasan dengan Laos dan Myanmar di sebelah utara, dengan Malaysia dan
Teluk Siam di selatan, dengan Myanmar dan Laut Timur di barat dan dengan Laos dan Kamboja
di timur. Koordinat geografisnya adalah 5°-21° LU dan 97°-106° BT
 Iklim

Hutan di Thailand utara, Chiang Mai.

Thailand iklim yang dipengaruhi oleh angin monsoon yang memiliki karakter musiman (barat
daya dan monsun timur laut).[31]:2 muson barat daya, yang dimulai dari bulan Mei sampai
oktober ini ditandai dengan pergerakan yang hangat, udara lembap dari Samudra Hindia ke
Thailand, menyebabkan banyak curah hujan di sebagian besar negara.[31]:2 muson timur laut,
mulai dari oktober sampai februari membawa udara dingin dan kering dari Tiongkok atas
sebagian besar dari Thailand.[31]:2 Di Thailand selatan, monsun timur laut membawa cuaca
yang sejuk dan curah hujan yang melimpah di pantai timur dari wilayah itu.[31]:2 Sebagian
besar dari Thailand, "tropis basah dan kering atau iklim sabana" jenis (Köppen's iklim sabana
Tropis).[32] Bagian selatan dan ujung timur timur memiliki iklim muson tropis.

Thailand memiliki tiga musim.[31]:2 Yang pertama adalah hujan atau musim monsun barat daya
(pertengahan Mei sampai pertengahan oktober) yang menang atas sebagian besar negara.[31]:2
musim Ini ditandai dengan hujan melimpah dengan bulan agustus dan September yang terbasah
periode tahun.[31]:2 hal Ini dapat kadang-kadang menyebabkan banjir.[31]:4 selain curah hujan
yang disebabkan oleh angin musim barat daya, Intertropical Convergence Zone (ITCZ) dan
tropis siklon juga berkontribusi untuk menghasilkan hujan deras selama musim hujan.[31]:2
meskipun Demikian, mantra kering umumnya terjadi selama 1 sampai 2 minggu dari bulan juni
sampai awal juli.[31]:4 Ini adalah karena pergerakan naik dari Intertropical Convergence Zone
Tiongkok selatan.[31]:4, musim Dingin atau musim timur laut dimulai dari pertengahan
november sampai pertengahan februari.[31]:2 Sebagian besar dari Thailand mengalami cuaca
kering selama musim ini dengan suhu ringan.[31]:2:4 pengecualian adalah bagian selatan
Thailand, di mana ia menerima curah hujan melimpah, terutama selama oktober hingga
November.[31]:2 musim Panas atau pra–musim hujan berlangsung dari pertengahan februari
sampai pertengahan Mei dan ditandai oleh cuaca yang lebih hangat.[31]:3

Karena lokasinya yang di tengah alam dan lintang, utara, timur laut, tengah, dan bagian timur
dari Thailand mengalami periode panjang dari cuaca hangat.[31]:3 Selama waktu terpanas tahun
(Maret sampai Mei), suhu biasanya mencapai hingga 40 °C (104 °F) atau lebih dengan
pengecualian dari daerah pesisir di mana angin laut yang moderat sore hari suhu.[31]:3
sebaliknya, wabah udara dingin dari Tiongkok dapat membawa suhu dingin; dalam beberapa
kasus (terutama di utara dan timur laut) di dekat atau di bawah 0 °C (32 °F).[31]:3 Thailand
Selatan ini ditandai dengan cuaca yang sejuk sepanjang tahun dengan kurang diurnal dan
musiman variasi suhu karena maritim pengaruh.[31]:3
Sebagian besar negara menerima rata curah hujan tahunan 1200 hingga 1600 mm (47 hingga 63
in).[31]:4 Namun, daerah-daerah tertentu di sisi angin bertiup dari pegunungan seperti provinsi
Ranong di pantai barat Thailand bagian selatan dan bagian timur dari Provinsi Trat menerima
lebih dari 4500 mm (180 in) curah hujan per tahun.[31]:4 daerah terkering di sisi bawah angin di
tengah lembah dan paling utara di bagian selatan Thailand, di mana rata-rata curah hujan kurang
dari 1200 mm (47 in).[31]:4 Sebagian besar dari Thailand (utara, timur laut, tengah dan timur)
ditandai dengan cuaca kering selama monsun timur laut dan curah hujan yang melimpah selama
muson barat daya.[31]:4 Di bagian selatan Thailand, curah hujan melimpah terjadi di timur laut
dan angin musim barat daya musim dengan puncak pada bulan September untuk pantai barat dan
puncaknya pada November–januari di pantai timur.[31]:4

 Margasatwa

Kawanan gajah liar di Taman Nasional Kui Buri, Provinsi Prachuap Khiri Khan.

Kepiting kecil di pantai pasir di Phuket.

Gajah adalah simbol Thailand. Meskipun ada 100.000 gajah jantan di Thailand pada tahun 1850,
jumlahnya telah turun menjadi 2.000. Pemburu telah mengejar gajah untuk gading dan kulit, dan
sekarang lebih untuk daging.[33] Gajah sering ditangkap karena tujuan wisata atau binatang,
tetapi penggunaannya telah menurun sejak pemerintah melarang penebangan pada tahun 1989.
Sekarang lebih banyak gajah yang ditangkap daripada yang liar, dan para aktivis mengklaim
bahwa gajah yang ditangkap sering disalahgunakan.[34]

Perburuan spesies yang dilindungi tetap menjadi masalah utama. Pemburu telah mengurangi
populasi harimau dan bintang bergaris, dan kucing besar lainnya. Sebagian besar hewan
(termasuk harimau, beruang, buaya, dan ulat) dibesarkan atau diburu untuk diambil daging dan
obat-obatan. Meskipun barang-barang itu ilegal, pasar Chatuchak yang terkenal di Bangkok
masih terkenal karena menjual produk spesies yang terancam punah.[35]

Praktek pemeliharaan hewan liar mengancam spesies tertentu. Hewan sering ditangkap dan
dijual, dan ini sering mengharuskan induknya untuk dibunuh. Setelah dilepaskan ke habitat alami
setelah penahanan yang lama, sebagian besar hewan peliharaan gagal berkembang biak. Di
antara yang terkena dampak termasuk beruang hitam Asia, beruang madu, beruang tangan putih
dan lilin lebah.
Ekonomi Thailand
Setelah menikmati rata-rata pertumbuhan tertinggi di dunia dari tahun 1985 hingga 1995 - rata-
rata 9% per tahun - tekanan spekulatif yang meningkat terhadap mata uang Kerajaan Thai, Baht,
pada tahun 1997 menyebabkan terjadinya krisis yang membuka kelemahan sektor keuangan dan
memaksa pemerintah untuk mengambangkan Baht. Setelah sekian lama dipatok pada nilai 25
Baht untuk satu dolar AS, Baht mencapai titik terendahnya pada kisaran 56 Baht pada Januari
1998 dan ekonominya melemah sebesar 10,2% pada tahun yang sama. Krisis ini kemudian
meluas ke krisis finansial Asia.

Kerajaan Thai memasuki babak pemulihan pada tahun 1999; ekonominya menguat 4,2% dan
tumbuh 4,4% pada tahun 2000, kebanyakan merupakan hasil dari ekspor yang kuat yang
meningkat sekitar 20% pada tahun 2000. Pertumbuhan sempat diperlambat ekonomi dunia yang
melunak pada tahun 2001, tetapi kembali menguat pada tahun-tahun berikut berkat pertumbuhan
yang kuat di Tiongkok dan beberapa program stimulan dalam negeri serta Kebijakan Dua Jalur
yang ditempuh pemerintah Thaksin Shinawatra. Pertumbuhan pada tahun 2003 diperkirakan
mencapai 6,3%, dan diperkirakan pada 8% dan 10% pada tahun 2004 dan 2005.

Sektor pariwisata menyumbang banyak kepada ekonomi Kerajaan Thai, dan industri ini
memperoleh keuntungan tambahan dari melemahnya Baht dan stabilitas Kerajaan Thai.
Kedatangan wisatawan pada tahun 2002 (10,9 juta) mencerminkan kenaikan sebesar 7,3% dari
tahun sebelumnya (10,1 juta).
 Pertanian
Thailand adalah pengekspor beras terbesar kedua di dunia.
Thailand saat ini merupakan negara pengekspor terbesar produk pertanian dunia.
Ekonomi Thailand bergantung pada ekspor, dengan nilai ekspor sekitar 60% PDB, dan
dari sekitar 60 % dari seluruh angkatan kerja Thailand dipekerjakan di bidang pertanian.
Komoditas pertanian yang dihasilkan adalah beras dengan kualitas super, tapioka, karet,
biji-bijian, gula, ikan dan produk perikanan lainnya. Thailand adalah produsen sekaligus
eksportir terbesar dunia untuk beras, gula, karet, bunga potong, bibit tanaman, minyak
kelapa sawit, tapioka, buah-buahan dan lain-lain produk pertanian, termasuk makanan
jadi. Hal ini terwujud berkat tingginya perhatian dan usaha yang diberikan oleh
pemerintah Thailand dalam meningkatkan pendapatan petani, dan tentunya, hal ini juga
didukung oleh model atau sistem pertanian yang baik sehingga dihasilkan kualitas
pangan yang sangat baik. Itu sebabnya, negara mengelola sektor ini secara sangat serius,
bahkan didukung riset dan rekayasa teknologi yang melibatkan para ahli dan pakar dunia.
Melalui hasil riset dan rekayasa teknologi ini Pemerintah Thailand mengambil kebijakan
untuk mengembangkan satu produk pada satu wilayah yang dikenal dengan kebijakan
satu desa satu komoditas (one village one commodity) dengan memperhatikan aspek
keterkaitannya dengan sektor-sektor lain (backward and forward linkages), skala
ekonomi dan hubungannya dengan outlet (pelabuhan). Hal ini mendorong tumbuhnya
kelompok-kelompok bisnis, sehingga masing-masing wilayah memiliki kekhasan sendiri
sesuai dengan potensi wilayahnya

Thailand adalah pengekspor beras terbesar kedua di dunia.


 Pariwisata

Thailand juga merupakan salah satu tujuan wisata internasional paling penting.
Pariwisata memberikan kontribusi hingga 6% dari total ekonomi Thailand. Thailand
merupakan negara yang paling banyak dikunjungi di Asia Tenggara pada 2013 menurut
Organisasi Pariwisata Dunia. Otoritas Pariwisata Thailand menggunakan slogan Amazing
Thailand untuk mempromosikan Thailand secara internasional. Thailand memiliki daya
tarik wisata beragam seperti menyelam, pantai tropis, kehidupan malam, kuil Buddha,
museum, situs arkeologis hingga beberapa situs warisan dunia. Wisata belanja di
Bangkok menawarkan beragam merek lokal maupun internasional serta mudah dijangkau
dengan beragam transportasi. Pasar Chatuchak di Bangkok menjual beragam peralatan
rumah tangga hingga binatang eksotis.
Budaya Thailand

Budaya dan tradisi Thailand telah menerima banyak pengaruh dari luar, terutama dari India, Lao,
Burma, Kamboja dan Tiongkok.

Thailand adalah rumah bagi banyak etnis minoritas, beberapa di antaranya menyeberangi
perbatasan ke Myanmar, Laos, Kamboja dan Malaysia dan menanggung beban pengaruh budaya
lokal, nasional, dan global. Orang-orang keturunan Tiongkok penting dalam masyarakat
Thailand, terutama di sekitar Bangkok. Keberhasilan mereka dalam berintegrasi dengan
komunitas Thailand memungkinkan mereka untuk memegang posisi ekonomi dan politik. Bisnis

Thailand Thailand berkembang pesat di "jaringan bambu", jaringan bisnis Tiongkok di luar
negeri yang beroperasi di pasar Asia Tenggara yang berbagi ikatan keluarga dan budaya.[49]

Thailand dikenal dengan buatan tangan dalam bentuk pemujaan (genggam) yang disebut wai,
sering dilakukan oleh orang muda atau bawahan ketika bertemu dengan orang tua atau atasan,
sering disertai dengan pengucapan "sawatdi khrap" oleh pria atau "sawatdi kha" oleh wanita.
Orang yang lebih tua atau lebih tinggi juga bisa merespons dalam ibadat. Peringkat mendominasi
usia dalam menentukan siapa yang memuja pertama, terutama dalam urusan formal. Misalnya,
pengunjung ke kantor pemerintah beribadah terlebih dahulu meskipun mereka sudah lebih tua.
Anak-anak yang ingin bersekolah diajarkan untuk menyembah orang tua mereka sebagai tanda
penghormatan.

Upacara guru (Wai Kru)

Seperti banyak budaya Asia lainnya, Thailand sangat menekankan untuk menghormati leluhur
kita. Orang-orang Thailand sangat ramah dan murah hati, tetapi mereka juga memiliki hierarki
sosial yang kuat. Orang tua memiliki kekuatan untuk membuat keputusan keluarga atau
melakukan upacara. Kakak laki-laki harus merawat adik-adiknya.Ucapan penyambutan yang
umum di Kerajaan Thai adalah isyarat bernama wai, yang gerakannya mirip dengan gerakan
sembahyang. Hal-hal yang tabu dilakukan di antaranya menyentuh kepala seseorang dan
menunjuk dengan kaki, karena kepala dan kaki masing-masing merupakan bagian tubuh yang
paling atas dan bawah.

Di Thailand itu tabu untuk memasukkan menyentuh kepala seseorang atau menunjuk kaki,
karena itu adalah yang paling suci sementara kaki lebih rendah.

Demikian Makalah Ynag dapat kami buat,Semoga Materi yang kami berikan dapat bermanfaat
bagi kita semua. Kami mohon maaf apabila ada salah dalam pengetikan

SEKIAN

WASSALAMUALAIKUM WR.WB

Makalah Untuk Siswa SMK FARMASI TANGERANG 1 Dan Guru PPKN Pa Hanudin Sos

THANK YOU…….

Anda mungkin juga menyukai