PROPOSAL PENELITIAN
DAN
SKRIPSI
TAHUN 2021
ii
SAMBUTAN KETUA
iii
DAFTAR ISI
v
5.5 Halaman Pengesahan .................................................................. 23
5.6 Motto .......................................................................................... 23
5.7 Persembahan ............................................................................... 23
5.8 Kata Pengantar ........................................................................... 23
5.9 Abstrak (Bahasa Indonesia) ........................................................ 24
5.10 Abstract (Bahasa Inggris) .......................................................... 24
5.11 Daftar Isi .................................................................................... 24
5.12 Daftar Tabel ............................................................................... 24
5.13 Daftar Gambar ........................................................................... 24
5.14 Daftar Grafik .............................................................................. 24
5.15 Daftar Diagram .......................................................................... 25
5.16 Latar Belakang ........................................................................... 25
5.17 Rumusan Masalah ...................................................................... 25
5.18 Tujuan Penelitian ....................................................................... 26
5.19 Manfaat Penelitian ..................................................................... 26
5.20 Kajian Empirik ........................................................................... 26
5.21 Kajian Konseptual ...................................................................... 26
5.22 Kajian Teoritis ........................................................................... 27
5.23 Kerangka Pemikiran................................................................... 27
5.24 Hipotesis .................................................................................... 28
5.25 Paradigma Penelitian ................................................................ 28
5.26 Jenis Penelitian........................................................................... 29
5.27 Metode Penelitian ...................................................................... 30
5.28 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 30
5.29 Variabel dan Operasionalisasi Variabel Penelitian .................... 30
5.30 Populasi dan Sampel .................................................................. 30
5.31 Subyek dan ObyekPenelitian ..................................................... 31
5.32 Jenis dan Sumber Data ............................................................... 31
5.33 Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 31
5.34 Teknik Validasi Data ................................................................. 32
5.35 Teknik Analisa Data .................................................................. 32
vi
5.36 Gambaran Umum Lokasi Penelitian .......................................... 32
5.37 Hasil dan Pembahasan ............................................................... 32
5.38 Simpulan .................................................................................... 33
5.39 Saran .......................................................................................... 33
5.40 DaftarPustaka ............................................................................. 33
5.41 Biografi ...................................................................................... 34
5.42 Lampiran .................................................................................... 34
LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
analitis, dan simpulan; 2) Menunjukkan kesahihan metode penelitian,
kedalaman penalaran, dan penguasaan teori; 3) Tidak merupakan karya
plagiasi; 4) Disusun menurut format penulisan skripsi yang telah ditentukan;
5) Ditulis dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dan; 6)
Memiliki sumbangan untuk perkembangan ilmu tertentu baik secara teoretis,
analitis maupun metodologis. Dalam praktiknya, susun-bangun isi dan teknik
penulisan proposal penelitian dan skripsi mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi –
Undana bervariasi mengikuti ketentuan paradigma dan sudut pandang tertentu.
Maka, Prodi Ilmu Komunikasi – Undana memandang perlu adanya suatu
pedoman umum bagi mahasiswa dalam pengerjaan proposal penelitian dan
skripsi sekaligus sebagai acuan proses bimbingan tugas akhir mahasiswa bagi
para dosen. Kualitas skripsi tidak semata-mata ditentukan oleh substansi atau
materi tulisannya saja, tetapi juga ditentukan oleh sistimatika dan teknik
penulisan yang baik dan benar. Agar proses penelitian dan penyusunan skripsi
berjalan seuai dengan kaidah penulisan karya ilmiah yang baku dan padu,
maka disusunlah buku pedoman ini sebagai acuan umum bagi para mahasiswa
dan dosen Prodi Ilmu Komunikasi – Undana dalam penulisan dan penyusunan
serta pembimbingan mulai dari proposal penelitian hingga skripsi. Guna
menghasilkan skripsi yang punya bobot kualitas yang tinggi, maka sistematika
penulisan dan isi skripsi mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi – Undana perlu
diatur dengan tata-cara pengerjaan tertentu yang meliputi; bagian awal, bagian
inti, dan bagian akhir skripsi, serta ketentuan umum dan ketentuan khusus dari
skripsi yang hendak dirancang atau dikerjakan oleh mahasiswa.
1.2 Tujuan
Buku pedoman ini disusun dan ditujukan bagi mahasiswa dan dosen
Prodi Ilmu Komunikasi – Undana dalam penyusunan dan pembimbingan
proposal penelitian serta skripsi dengan ketentuan sebagai berikut; 1)
Memberikan panduan bagi mahasiswa program S1 Prodi Ilmu Komunikasi –
Undana dalam menyusun proposal penelitian dan skripsi; 2) Memberikan
kejelasan bagi mahasiswa program S1 Prodi Ilmu Komunikasi – Undana
untuk mengikuti format dan prosedur penulisan proposal penelitian dan
2
skripsi; 3) Memberikan pedoman bagi dosen Prodi Ilmu Komunikasi –
Undana selama proses bimbingan proposal penelitian dan skripsi; serta 4)
Memberikan pedoman pelaksanaan ujian, baik proposal penelitian maupun
skripsi. Meskipun demikian, variasi dan model penulisan skripsi tetap
diakomodasi sepanjang masih merujuk pada kaidah-kaidah paradigmatik
metode keilmuan (scientific method) yang ada.
1.3 Ketentuan Umum
1) Pengajuan judul penelitian tugas akhir dapat dimulai setelah mahasiswa
lulus mata kuliah metode penelitian dan menyelesaikan minimal 100 sks.
2) Topik penulisan proposal penelitian harus disetujui oleh dosen
pembimbing dan disahkan oleh pimpinan Prodi Ilmu Komunikasi –
Undana.
3) Dalam penulisan skripsi, setiap mahasiswa dibimbing oleh sebanyak-
banyaknya 2 (dua) orang dosen yang bertindak sebagai pembimbing.
4) Dalam hal terdapat 2 (dua) orang pembimbing, masing-masing bertindak
sebagai Pembimbing I dan Pembimbing II.
5) Pembimbing I dan pembimbing II penulisan skripsi ditetapkan pimpinan
Prodi Ilmu Komunikasi – Undana.
6) Penulisan skripsi dapat dilakukan minimal 6 (enam) bulan atau 1 (satu)
semester.
7) Apabila mahasiswa tidak dapat menyelesaikan penulisan skripsi dalam
waktu 14 (empat belas) semester, dinyatakan drop out (DO).
1.4 Tahapan
Pengerjaan skripsi (tugas akhir) mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi –
Undana harus melalui 4 (empat) tahapan secara berkesinambung dan saling
berkaitan. Keempat prosedur dimaksud sebagai berikut:
1) Pengajuan Judul Penelitian
Pengajuan judul penelitian merupakan proses konsultasi atau
diskusi topik penelitian dengan pimpinan Prodi Ilmu Komunikasi dan
calon dosen pembimbing. Langkah-langkah pengajuan judul penelitian
mencakup:
3
a) Mahasiswa telah lulus minimal 100 sks, lulus mata kuliah metode
penelitian, dan lulus mata kuliah seminar masalah. Dibuktikan
dengan transkrip nilai terakhir atau KRS terakhir dan wajib
berkonsultasi dengan dosen pembimbing akademik (PA).
b) Mahasiswa telah mengikuti minimal 4 kali seminar proposal
penelitian, 4 kali seminar hasil penelitian, dan 2 kali ujian skripsi
mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi – Undana lainnya.
Dibuktikan dengan kartu daftar hadir yang ditandatangani oleh
moderator seminar atau ujian kepada dosen pembimbing
akademik.
c) Sebelum pengajuan topik penelitian ke pimpinan Prodi Ilmu
Komunikasi – Undana, mahasiswa telah mendiskusikan rencana
topik penelitiannya dengan dosen penasehat akademik (PA) dan
telah lulus mata kuliah metode penelitian komunikasi.
d) Mahasiswa mengajukan maksimal tiga topik penelitian yang
dilengkapi dengan draft (TOR) untuk selanjutnya dikonsultasikan
atau didiskusikan dengan pimpinan Prodi Ilmu Komunikasi –
Undana, beserta literatur pendukung yang relevan dengan topik
penelitian (minimal 5 buku dan 5 jurnal).
e) Mahasiswa mengajukan judul penelitiannya kepada pimpinan
Prodi Ilmu Komunikasi – Undana, guna mendapat persetujuan
dan penunjukkan pembimbing.
2) Seminar Proposal Penelitian
Proposal penelitian mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi – Undana
akan diuji dalam seminar guna menentukan kelayakan dan kelanjutan
proposal penelitian ke tahapan selanjutnya sekaligus bertujuan menerima
masukan, saran, dan kritik dari penguji untuk revisi atau perbaikan ke
depannya. Seminar proposal penelitian mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi
– Undana dilaksanakan dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut:
a) Mahasiswa mendaftarkan diri untuk mengikuti seminar proposal
penelitian selambat-lambatnya satu minggu sebelum seminar
4
proposal penelitian tersebut dilaksanakan (jadwal seminar
selanjutnya diatur prodi).
b) Pimpinan Prodi Ilmu Komunikasi – Undana menetapkan jadwal
pelaksanaan seminar proposal penelitian, menentukan, dan
mengundang para dosen yang terdiri atas pembimbing I,
Pembimbing II, dan 3 dosen penguji untuk mengikuti seminar
proposal penelitian selambat-lambatnya dua hari sebelum ujian
berlangsung. Undangan disertai dengan 1 jilid proposal kepada
masing-masing dosen pembimbing dan dosen penguji.
c) Mahasiswa wajib mempersiapkan berita acara, daftar nilai, daftar
hadir dosen dan mahasiswa sebelum ujian berlangsung.
d) Pelaksanaan seminar proposal penelitian dipimpin oleh
pembimbing I atau pembimbing II dan dapat dilaksanakan jika
dihadiri dosen pembimbing dan paling sedikit 2 orang dosen
penguji.
e) Mahasiswa merevisi atau memperbaiki proposal penelitiannya
sesuai dengan rekomendasi hasil seminar proposal penelitian
tersebut selambat-lambatnya 14 hari setelah seminar proposal.
f) Mahasiswa wajib mengesahkan proposal penelitian yang telah
disempurnakan tersebut kepada kedua dosen pembimbing dan
pimpinan Prodi Ilmu Komunikasi – Undana.
3) Seminar Hasil Penelitian
Hasil penelitian mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi – Undana
akan kembali diuji dalam seminar guna menentukan kelayakan dan
kelanjutan ke tahapan akhir (skripsi) sekaligus bertujuan menerima
masukan, saran, dan kritik dari penguji untuk revisi atau perbaikan ke
depannya. Terdapat 3 bagian utama yang akan diuji dalam seminar hasil,
yaitu: aspek hasil penelitian, aspek pembahasan (diskusi) penelitian, dan
aspek simpul-saran. Seminar hasil penelitian mahasiswa Prodi Ilmu
Komunikasi – Undana dilaksanakan dengan memperhatikan ketentuan
sebagai berikut:
5
a) Mahasiswa mendaftarkan diri untuk mengikuti seminar hasil
penelitian setelah mendapat persetujuan dari kedua dosen
pembimbing dan disahkan oleh pimpinan Prodi Ilmu Komunikasi
– Undana.
b) Pimpinan Prodi Ilmu Komunikasi – Undana menetapkan jadwal
pelaksanaan seminar hasil penelitian, menentukan, dan
mengundang kedua dosen pembimbing serta 3 dosen penguji
untuk mengikuti seminar hasil penelitian.
c) Pelaksanaan seminar hasil penelitian dipimpin oleh pembimbing
I dan pembimbing II dan dapat dilaksanakan jika dihadiri dosen
pembimbing dan paling sedikit 2 orang dosen penguji.
d) Mahasiswa wajib memperbaiki hasil penelitian sesuai dengan
rekomendasi dari seminar hasil penelitian tersebut selambat-
lambatnya 14 hari setelah seminar hasil penelitian.
e) Hasil penelitian yang telah direvisi wajib dikonsultasikan
kembali kepada kedua dosen pembimbing dan disetujui oleh
pimpinan Prodi Ilmu Komunikasi – Undana, selambat-lambatnya
1 bulan setelah seminar hasil penelitian tersebut dilaksanakan.
4) Ujian Skripsi
Rangkaian penyusunan dan pengerjaan tugas akhir mahasiswa
Prodi Ilmu Komunikasi – Undana akan diuji kembali secara
komprehensif sebagai satu produk ilmiah yang komplit dan siap untuk
dipublikasikan. Pelaksanaan sidang skripsi mahasiswa Prodi Ilmu
Komunikasi – Undana mengikuti ketentuan sebagai berikut:
a) Mahasiswa mendaftarkan diri untuk mengikuti sidang skripsi
setelah mendapat persetujuan dari kedua dosen pembimbing dan
disahkan oleh pimpinan Prodi Ilmu Komunikasi – Undana.
b) Pimpinan Prodi Ilmu Komunikasi – Undana menetapkan jadwal
pelaksanaan sidang skripsi, menentukan, dan mengundang tim
penguji yang terdiri dari ketua tim penguji serta dua anggota tim
penguji untuk mengikuti sidang skripsi.
6
c) Pelaksanaan sidang skripsi dipimpin oleh ketua tim penguji dan
dapat dilaksanakan jika dihadiri oleh semua anggota tim penguji.
d) Mahasiswa wajib memperbaiki skripsinya sesuai dengan
rekomendasi dari sidang skripsi tersebut.
e) Skripsi yang telah direvisi wajib dikonsultasikan kembali kepada
kedua dosen pembimbing dan disetujui pimpinan Prodi Ilmu
Komunikasi – Undana, selambat-lambatnya 14 hari setelah
sidang skripsi tersebut dilaksanakan.
7
BAB II
PROPOSAL PENELITIAN SKRIPSI
8
1. Pendekatan Kuantitatif
Landasan berpikir dari pendekatan kuantitatif adalah filsafat
positivisme yang dikembangkan pertama kali oleh Emile Durkheim
(1964). Pandangan dari filsafat positivisme yaitu realitas kehidupan –
obyek fisik dan manusia – dapat dikuantifikasi dalam angka dan
diformulasikan melalui hitungan statistik guna memperoleh penjelasan
(Erklaren) dan penarikan kesimpulan. Penelitian yang menggunakan
pendekatan kuantitatif berorientasi pada verifikasi teori, perumusan hukum
atau pola, generalisasi, pengontrolan, dan prediksi. Pendekatan kuantitatif
merupakan kultur rumpun ilmu alam (eksata) yang selanjutnya coba
diterapkan dalam rumpun ilmu sosial – humaniora, termasuk bidang Ilmu
Komunikasi. Maka, pendekatan kuantitatif menjadi pendekatan alternatif
yang dipakai dalam penelitian skripsi mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi –
Undana. Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi yang menggunakan
pendekatan kuantitatif sebagai paradigma kajian, maka wajib mengikuti
ketentuan sistematika proposal penelitian kuantitatif sebagai berikut:
1) Bagian Awal Proposal Penelitian:
1. Sampul Proposal Penelitian
2. Halaman Judul Proposal Penelitian
3. Halaman Persetujuan Proposal Penelitian
4. Daftar Isi
5. Daftar Tabel
6. Daftar Gambar
7. Daftar Grafik
8. Daftar Diagram
2) Bagian Inti Proposal Penelitian:
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Empirik
2.2 Kajian Konseptual
2.3 Kajian Teoritis
2.4 Kerangka Berpikir
2.5 Hipotesis
BAB III METODOLOGI
3.1 Paradigma Penelitian
3.2 Jenis Penelitian
3.3 Metode Penelitian
3.4 Tempat dan Waktu Penelitian
3.5 Variabel dan Operasional Variabel Penelitian
3.6 Populasi dan Sampel
3.7 Teknik Pengumpulan Data
3.8 Teknik Analisis Data
3) Bagian Akhir Proposal Penelitian:
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
2. Pendekatan Kualitatif
Landasan berpikir dalam pendekatan kualitatif adalah filsafat
interpretivisme Max Weber (1997). Pandangan filsafat interpretivisme
yaitu pemahaman terhadap manusia tidak hanya terbatas pada gejala atau
indikasi empirik dari tindakannya, tetapi mencakup makna di balik
tindakan manusia. Pendekatan kualitatif memahami manusia melalui jalan
pemahaman (verstehen) dengan berempati pada pengalaman manusia itu
sendiri guna memperoleh tingkat pemahaman yang memadai. Penelitian
yang menggunakan pendekatan kualitatif berorientasi menggali
kedalaman makna perilaku manusia dan juga menekankan keunikan
realitas kehidupan sosial. Pendekatan kualitatif menjadi kekhasan rumpun
ilmu sosial – humaniora, antitesis dari pendekatan kuantitatif yang dinilai
berpotensi mereduksi pemahaman tentang manusia. Prodi Ilmu
10
Komunikasi – Undana sebagai bagian dari rumpun ilmu sosial, sangat
merekomendasikan mahasiswanya untuk menggunakan pendekatan
kualitatif sebagai paradigma penelitian skripsinya dengan wajib
mengikuti ketentuan sistematika proposal penelitian kualitatif sebagai
berikut:
1) Bagian Awal Proposal Penelitian:
1. Sampul Proposal Penelitian
2. Halaman Judul Proposal Penelitian
3. Halaman Persetujuan Proposal Penelitian
4. Daftar Isi
5. Daftar Tabel
6. Daftar Gambar
7. Daftar Grafik
8. Daftar Diagram
2) Bagian Inti Proposal Penelitian:
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Empirik
2.2 Kajian Konseptual
2.3 Kajian Teoritis
2.4 Kerangka Pemikiran
BAB III METODOLOGI
3.1 Paradigma Penelitian
3.2 Jenis Penelitian
3.3 Metode Penelitian
3.4 Subyek dan Obyek Penelitian
3.5 Tempat dan Waktu Penelitian
11
3.6 Jenis dan Sumber Data
3.7 Teknik Pengumpulan Data
3.8 Teknik Validasi Data
3.9 Teknik Analisis Data
3) Bagian Akhir Proposal Penelitian:
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
12
BAB III
HASIL PENELITIAN SKRIPSI
13
3. Halaman Persetujuan Hasil Penelitian
4. Daftar Isi
5. Daftar Tabel
6. Daftar Gambar
7. Daftar Grafik
8. Daftar Diagram
2) Bagian Inti Hasil Penelitian:
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Empirik
2.2 Kajian Konseptual
2.3 Kajian Teoritis
2.4 Kerangka Berpikir
2.5 Hipotesis
BAB III METODOLOGI
3.1 Paradigma Penelitian
3.2 Jenis Penelitian
3.3 Metode Penelitian
3.4 Tempat dan Waktu Penelitian
3.5 Variabel dan Operasional Variabel Penelitian
3.6 Populasi dan Sampel
3.7 Teknik Pengumpulan Data
3.8 Teknik Analisis Data
BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.2 Hasil dan Pembahasan
BAB V PENUTUP
14
5.1 Simpulan
5.2 Saran
3. Bagian Akhir Hasil Penelitian:
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
2. Pendekatan Kualitatif
Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi – Undana menyusun laporan
hasil penelitian skripsi kualitatif wajib mengikuti ketentuan sistematika
penulisan sebagai berikut:
1) Bagian Awal Hasil Penelitian:
1. Sampul Hasil Penelitian
2. Halaman Judul Hasil Penelitian
3. Halaman Persetujuan Hasil Penelitian
4. Daftar Isi
5. Daftar Tabel
6. Daftar Gambar
7. Daftar Grafik
8. Daftar Diagram
2) Bagian Inti Hasil Penelitian:
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Empirik
2.2 Kajian Konseptual
2.3 Kajian Teoritis
2.4 Kerangka Pemikiran
BAB III METODOLOGI
3.1 Paradigma Penelitian
15
3.2 Jenis Penelitian
3.3 Metode Penelitian
3.4 Subyek dan Obyek Penelitian
3.5 Tempat dan Waktu Penelitian
3.6 Jenis dan Sumber Data
3.7 Teknik Pengumpulan Data
3.8 Teknik Validasi Data
3.9 Teknik Analisis Data
BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.2 Hasil dan Pembahasan
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Saran
3) Bagian Akhir Hasil Penelitian:
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
16
BAB IV
SKRIPSI
17
1. Pendekatan Kuantitatif
Skripsi kuantitatif mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi – Undana
wajib disusun dengan mengikuti ketentuan sebagai berikut:
1) Bagian Awal Skripsi:
1. Sampul
2. Halaman Judul
3. Halaman Pernyataan Bebas Plagiasi
4. Halaman Persetujuan Pembimbing
5. Halaman Pengesahan
6. Motto
7. Persembahan
8. Kata Pengantar
9. Abstrak (dalam Bahasa Indonesia)
10. Abstract (dalam Bahasa Inggris)
11. Daftar Isi
12. Daftar Tabel
13. Daftar Gambar
14. Daftar Grafik
15. Daftar Diagram
2) Bagian Inti Skripsi:
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Empirik
2.2 Kajian Konseptual
2.3 Kajian Teoritis
2.4 Kerangka Pemikiran
18
BAB III METODOLOGI
3.1 Paradigma Penelitian
3.2 Jenis Penelitian
3.3 Metode Penelitian
3.4 Tempat dan Waktu Penelitian
3.5 Variabel dan Operasional Variabel Penelitian
3.6 Populasi dan Sampel
3.7 Teknik Pengumpulan Data
3.8 Teknik Analisis Data
BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.2 Hasil dan Pembahasan
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Saran
3) Bagian Akhir Skripsi:
DAFTAR PUSTAKA
BIOGRAFI
LAMPIRAN
2. Pendekatan Kualitatif
Skripsi kualitatif mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi – Undana
wajib disusun dengan mengikuti ketentuan sebagai berikut:
1) Bagian Awal Skripsi:
1. Sampul
2. Halaman Judul
3. Halaman Pernyataan Bebas Plagiasi
4. Halaman Persetujuan Pembimbing
5. Halaman Pengesahan
6. Motto
7. Persembahan
8. Kata Pengantar
19
9. Abstrak (dalam Bahasa Indonesia)
10. Abstract (dalam Bahasa Inggris)
11. Daftar Isi
12. Daftar Tabel
13. Daftar Gambar
14. Daftar Grafik
15. Daftar Diagram
2) Bagian Inti Skripsi:
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Empirik
2.2 Kajian Konseptual
2.3 Kajian Teoritis
2.4 Kerangka Pemikiran
BAB III METODOLOGI
3.1 Paradigma Penelitian
3.2 Jenis Penelitian
3.3 Metode Penelitian
3.4 Subyek dan Obyek Penelitian
3.5 Tempat dan Waktu Penelitian
3.6 Jenis dan Sumber Data
3.7 Teknik Pengumpulan Data
3.8 Teknik Validasi Data
3.9 Teknik Analisis Data
BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.2 Hasil dan Pembahasan
20
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Saran
3) Bagian Akhir Skripsi:
DAFTAR PUSTAKA
BIOGRAFI
LAMPIRAN
21
BAB V
PENJELASAN SISTEMATIKA
5.1 Sampul
Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi – Undana wajib mengikuti
ketentuan sistematika penulisan sampul proposal penelitian, hasil penelitian,
dan skripsi. Secara umum, sampul ketiga naskah ini tersusun atas: judul
penelitian, keterangan naskah (proposal penelitian, hasil penelitian dan
skripsi), Keterangan “Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi” (khusus sampul skripsi), nama lengkap, NIM
(nomor induk mahasiswa), logo universitas nusa cendana, program studi ilmu
komunikasi, fakultas ilmu sosial dan ilmu politik, universitas nusa cendana,
tempat, dan tahun. Proposal penelitian dijilid dalam bentuk buku dengan
menggunakan sampul berwarna kuning (kertas bufalo). Sedangkan skripsi
dijilid istimewah dalam bentuk buku dengan menggunakan sampul berwarna
kuning. format sampul depan ketiga naskah ini dapat dilihat pada lampiran (1),
(2), dan (3).
5.2 Halaman Judul
Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi – Undana wajib mengikuti
ketentuan sistematika penulisan halaman judul proposal penelitian dan skripsi.
Halaman judul proposal penelitian dan skripsi sama seperti format penulisan
sampulnya, disertai angka penomoran angka romawi kecil (i) pada bagian
tengah bawah.
5.3 Halaman Pernyataan Bebas Plagiasi
Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi – Undana wajib menyertakan
pernyataan tentang orisinalitas penelitian dan sanksi pelanggaran dalam
skripsinya dengan mengikuti ketentuan formatnya pada lampiran (4).
5.4 Halaman Persetujuan Pembimbing
Bagian ini berisikan lembaran yang telah ditandatangani oleh kedua
pembimbing dan disahkan oleh pimpinan Prodi Ilmu Komunikasi – Undana
22
guna menujukkan bahwa Skripsi memenuhi syarat dan layak secara ilmiah.
Format halaman Persetujuan Pembimbing dapat dilihat pada lampiran (5).
5.5 Halaman Pengesahan
Halaman ini berisi judul skripsi, nama penulis, NIM serta pihak yang
mengesahkan oleh kedua pembimbing dan diketahui pimpinan Prodi Ilmu
Komunikasi – Universitas Nusa Cendana sebagaimana formatnya yang dapat
dilihat pada lampiran (6).
5.6 Motto
Motto berisikan kata-kata bijak dari penulis berupa kutipan dari orang
lain atau bisa juga dari ayat-ayat agama. Tidak ada ketentuan baku penulisan
Motto, baik jenis maupun ukuran huruf, asal menggunakan bahasa yang
sopan. Bisa dilihat contohnya pada lampiran (7).
5.7 Persembahan
Halaman Persembahan memuat nama institusi, anggota keluarga,
orang-orang spesial, dan sebagainya yang dianggap penulis pantas menerima
dedikasi melalui skripsi atau gelar kesarjanaan. Format halaman Persembahan
dapat dilihat pada lampiran (8).
5.8 Kata Pengantar
Halaman Kata pengantar maksimal 2 lembar berisi uraian latar yang
mengantarkan penulis kepada permasalahan yang dikajinya dan pokok-pokok
persoalan yang dibahas, kemudahan dan kesulitan yang dialami selama
pengerjaan naskah dan penelitian, dan ucapan terima kasih penulis kepada
pihak-pihak yang sangat mempunyai andil kepada penulis dalam kegiatan
akademik, penelitian sampai dengan perampungan skripsi, di antaranya:
pimpinan universitas, fakultas, program studi, dosen penasehat akademik,
dosen tenaga pendidik dan kependidikan, informan penelitian, keluarga dekat
dan berbagai pihak, yang penulis anggap memiliki keterkaitan dan kontribusi
pada pengerjaan skripsi atau perolehan gelar kesarjanaan. Tidak dibenarkan
memasukan nama orang atau pihak yang tidak ada relevansinya. Format
penulisan kata pengantar dapat dilihat pada lampiran (9).
23
5.9 Abstrak (Bahasa Indonesia)
Halaman Abstrak berisi uraian singkat tetapi lengkap, tersusun dari
intisari penjelasan latar belakang, tujuan penelitian, metode penelitian, temuan
penelitian, dan kesimpulan tersebut serta kata kunci (keyword). Isi abstrak
diketik dengan spasi tunggal dan tidak lebih dari 200-500 kata. Format
penulisan abstrak dapat dilihat pada lampiran (10).
5.10 Abstract (Bahasa Inggris)
Bentuk dan isinya sama seperti abstrak, tetapi dibuat dalam Bahasa
Inggris. Contoh penulisannya bisa dilihat pada lampiran (11).
5.11 Daftar Isi
Daftar isi memuat rincian susunan bab, sub-bab, dan penomorannya
dengan menyertakan keterangan halaman, baik dalam naskah proposal
penelitian, hasil penelitian, dan skripsi. Jarak antar bab adalah 2 spasi dan
jarak antar sub bab berjarak 1 spasi. Susunan bab atau sub-bab, penomoran,
dan keterangan halaman harus sesuai isi naskah. Format dapat dilihat pada
lampiran (12).
5.12 Daftar Tabel
Halaman daftar tabel berisi tabel-tabel yang dimasukan sebagai data
atau penjelas teori atau penjelas konsep, dilengkapi keterangan nama tabel
dan penomorannya dengan menyertakan keterangan halamannya. Formatnya
bisa dilihat pada lampiran (13).
5.13 Daftar Gambar
Halaman daftar gambar berisi gambar-gambar atau foto-foto yang
dimasukan sebagai data atau penjelas teori atau penjelas konsep, dilengkapi
keterangan nama gambar dan penomorannya dengan menyertakan keterangan
halamannya. Formatnya bisa dilihat pada lampiran (14).
5.14 Daftar Grafik
Halaman daftar grafik berisi grafik-grafik yang dimasukan sebagai
data atau penjelas teori atau penjelas konsep, dilengkapi keterangan nama
grafik dan penomorannya dengan menyertakan keterangan halamannya.
Disesuaikan dengan format daftar tabel atau daftar gambar.
24
5.15 Daftar Diagram
Halaman daftar diagram berisi diagram-diagram yang dimasukan
sebagai data atau penjelas teori atau penjelas konsep, dilengkapi keterangan
nama grafik dan penomorannya dengan menyertakan keterangan halamannya.
Disesuaikan dengan format daftar tabel atau daftar gambar.
5.16 Latar Belakang
Dalam ketentuan umum, latar belakang berisikan; 1) tinjauan
konsepsi pemahaman (berupa konsep dan teori), tinjauan realitas lapangan
(berupa fenomena, atau peristiwa atau pengalaman) yang berkaitan atau
relevan dengan topik penelitian. Dalam ketentuan khusus, latar belakang
penelitian kuantitatif berawal dari tinjauan konsepsi teori dan penelitian
kualitatif dimulai tinjauan empirik fenomena atau peristiwa atau pengalaman;
2) mengemukakan gejala-gejala spesifik yang mendorong peneliti memilih
topik penelitian; 3) menjelaskan signifikansi pemilihan topik penelitian dan
relevansinya dengan bidang Ilmu Komunikasi; 4) menjelaskan ketepatan
penggunaan konsep, teori, dan metodologi yang dipilih; 5) menjelaskan asas
– guna permasalah yang diteliti dan; 6) perumusan topik penelitian dalam
formulasi bahasa yang singkat, padu, dan jelas, tetapi benar-benar
merepresentasikan permasalahan yang hendak dikaji. Penyusunan redaksi isi
latar belakang boleh mengikuti kreativitas mahasiswa dengan syarat harus
mengandung 6 gagasan pokok di atas.
5.17 Rumusan Masalah
Rumusan masalah berisikan fokus penelitian yang terdiri dari
sejumlah aspek (unit analisis) yang hendak dikaji dan dianalisis. Unit analisis
bisa ditetapkan berdasarkan instruksi konsep atau teori dan metode yang
digunakan dalam penelitian, tetapi bisa juga ditentukan menurut pemahaman
peneliti. Khusus penelitian kuantitatif – deduksional, indikator penelitian
berpedoman pada teori yang nantinya diverifikasi melalui pembuktian
empirik di lapangan. Rumusan masalah diformulasikan dalam bentuk
pertanyaan.
25
5.18 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dimaksudkan menjawab pertanyaan penelitian,
maka tujuan penelitian harus relevan dengan rumusan masalah.
Diformulasikan dalam bentuk pernyataan sesuai jumlah dan isi pertanyaan
penelitian pada rumusan masalah. Pada penelitian kuantitatif, tujuan
penelitian lazimnya menguji aspek hubungan (korelasi) dan aspek pengaruh
(signifikasi) antar variabel dalam penelitian yang sudah ditetapkan
sebelumnya.
5.19 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian berisi paparan kegunaan hasil penelitian secara
spesifik, yaitu; 1) Manfaat teoritis (keilmuan) yang mengemukan kontribusi
hasil penelitian yang memperkaya khazana Ilmu Pengetahuan Komunikasi; 2)
Manfaat Praktis (guna laksana) yang mengemukan kontribusi hasil penelitian
bagi penyelesaian masalah (problem solving) dalam konteks komunikasi dan;
3) Manfaat akademis yang mengemukakan kontribusi penelitian sebagai
tinjauan konseptual, tinjauan teoritis, dan tinjauan empirikal bagi pelaksanaan
sejenis di kemudian hari.
5.20 Kajian Empirik
Kajian empirik berisi penelitian-penelitian terdahulu yang relevan
dengan topik penelitian yang hendak dilakukan. Hal-hal penting yang harus
disampaikan adalah judul, unit analisis atau variabel, instrumen analisis
(teori), metodologi, hasil penelitian, dan juga perlu dijelaskan persamaan dan
perbedaan hasil penelitian tersebut dengan penelitian yang akan
dilaksanakan. Jumlah penelitian terdahulu dianjurkan paling sedikit 5 judul
terbaru atau dipublikasikan pada jurnal ilmiah 5 tahun terakhir dan disajikan
dalam bentuk tabel. Kajian empirik dibuat dengan menyertakan keterangan
referensi (sumber) yang jelas.
5.21 Kajian Konseptual
Kajian konseptual berisi penjelasan konsep-konsep berkaitan dengan
topik penelitian, biasanya dengan mengambil konsep-konsep kunci yang
tertera pada rumusan topik. Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi – Undana
26
wajib menempatkan konsep ‘Komunikasi’ sebagai poin pertama, baru
selanjutnya menjelaskan konsep-konsep spesifik lainnya yang relevan dengan
topik penelitiannya. Kajian konseptual minimal terdiri dari 5 penjelasan
konsep yang nantinya berfungsi sebagai pijakan perpektif atau instrument
analisis data penelitian. Kajian konseptual dibuat dengan menyertakan
keterangan referensi (sumber) yang jelas, terutama dari buku dan jurnal yang
relevan dengan topik penelitian.
5.22 Kajian Teoritis
Kajian teoritis berisi pemaparan satu atau lebih teori yang difungsikan
sebagai alat analisis utama dalam penelitian. Pemilihan teori harus didasarkan
pada kesesuaian atau relevansi dengan permasalahan penelitian, guna
menghindari kesan pemaksaan teori dalam memandang realitas permasalahan
penelitian. Hindari kesalahan pengkategorian (category mistake) dalam
membedakan konsep dan teori. Untuk dapat membedakan keduanya, maka
wajib memperdalam referensi bacaan dalam bentuk buku dan jurnal ilmu
komunikasi. Kajian teoritis dibuat dengan menyertakan keterangan referensi
(sumber) yang jelas, terutama dari buku dan jurnal yang relevan dengan topik
penelitian.
5.23 Kerangka Pemikiran
Pada penelitian kuantitatif, kerangka pemikiran diturunkan dari
konsep atau teori yang relevan dengan masalah yang diteliti, sehingga
memunculkan asumsi-asumsi dan proposisi yang terkait satu sama lain
membentuk bagan alur pemikiran, yang kemudian dapat dirumuskan ke
dalam hipotesis operasional atau hipotesis yang dapat diuji. Sedangkan pada
penelitian kualitatif, kerangka pemikiran mengemukakan susun-bangun
permasalahan yang hendak diteliti, aspek permasalahan penelitian,
korelasinya dengan konsep atau teori, orientasi, arah penelitian, dan
hubungannya secara keseluruhan dalam membentuk satu logika pemikiran
yang padu. Kerangka pemikiran dibuat dalam 2 format, yaitu format
penjelasan dan format model dalam bentuk bagan atau gambar guna
menerangkan alur logika pemikiran penelitian.
27
5.24 Hipotesis
Hipotesis dikhususkan bagi penelitian yang menggunakan pendekatan
kuantitatif. Hipotesis dirumuskan berdasarkan kerangka berpikir yang
selanjutnya harus diuji kebenarannya melalui analisis data penelitian.
Sementara penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif
maka sub bab ini tidak perlu dikemukakan.
5.25 Paradigma Penelitian
Paradigma ialah suatu konsep, metode, dan kaidah / aturan yang
dijadikan suatu kerangka kerja pelaksanaan dalam sebuah penelitian.
Paradigma penelitian menggambarkan pola piker / cara pandang
(aliran/mazhab) mengenai keseluruhan proses, format, dan hasil penelitian.
Paradigma penelitian akan membawa peneliti untuk memilih metode dan
teori dalam kajian yang hendak dikerjakan. Kajian bidang Ilmu Komunikasi
umumnya menggunakan 3 paradigma, yaitu : 1) Paradigma Postivis, 2)
Paradigma Interpretif, dan 3) Paradigma Kritis.
Paradigma positivis menganggap realitas sosial yang terjadi sebagai
sesuatu yang bersifat empirik dan dapat diobservasi secara nyata serta dapat
dibuktikan secara ilmiah. Pandangan paradigmaini didasarkan pada hukum-
hukum dan prosedur-prosedur yang baku; ilmu dianggap bersifat
deduktif,berjalan dari hal yang umum dan bersifat abstrak menuju yang
konkit dan bersifat sepesifik; ilmu dianggap nomotetik, didasarkan pada
kaidah kausal yang universal dan melibatkan sejumlah variable. Paradigma
positivitis pada akhirnya melahirkan pendekatan kuantitatif.
Paradigma interpretif memandang bahwa kebenaran realitas
kehidupan tidak berdimensi tunggal, melainkan memiliki banyak sisi
sehingga dapat dikaji dari berbagai perspektif. Paradigma ini juga menyakini
bahwa perilaku manusia memiliki makna yang kaya dan dapat
dinterpretasikan dengan berbagai cara. Paradigma interpretif melihat fakta
sebagai hal yang cair (tidak kaku) yang melekat pada sistem makna. Fakta-
fakta tidaklah imparsial, objektif, dan netral. Fakta merupakan tindakan yang
spesifik dan kontekstual. Paradigma ini menekankan pada ilmu bukanlah
28
didasarkan pada hukum dan prosedur yang baku; setiap gejala / peristiwa bisa
jadi memiliki makna yang berbeda; ilmu bersifat induktif, berjalan dari yang
sepesifik menuju ke yang umum. Ilmu bersifat idiografis, artinya ilmu
mengungkap realitas melalui simbol-simbol dalam bentuk deskriptif.
Paradigma interpretif pada akhirnya melahirkan pendekatan kualitatif.
Paradigma kritis pada dasarnya adalah paradigma ilmu pengetahuan
yang meletakkan epistemologi kritik Marxisme dalam seluruh metodologi
penelitiannya. Paradigma kritis bersifat realism historis, realitas bukanlah
sesuatu yang bersifat alamiah. Sebaliknya, realitas dikonstruksi sepanjang
waktu oleh manusia sesuai kebutuhan, kepentingan, dan ideologi tertentu.
Pada akhirnya realitas hasil konstruksi demikian diterima, dihayati, dan
dijalani sebagai sesuatu yang alamiah dan permanen. Tiga hal yang menjadi
fokus paradigma kritis, yaitu: 1) memahami sistem yang sudah dianggap
benar, struktur kekuatan, dan keyakinan / ideologi yang mendominasi
masyarakat, 2) membuka kondisi-kondisi sosial yang menindas dan
rangkaian kekuatan untuk mempromosikan emansipasi, dan 3) menciptakan
kesadaran untuk menghubungkan teori dan tindakan.
Paradigma penelitian berisi penentuan dan penjelasan tentang
paradigma penelitian yang digunakan dalam penelitian. Paradigma yang
dipilih disesuaikan dengan jenis dan metode penelitian yang digunakan.
Sedangkan penjelasan paradigma berisi pengertian paradigma terpilih
menurut para ahli dengan menyertakan keterangan sumber secara jelas.
Selain itu, dijelaskan pula relevansi paradigma yang dipilih dengan topik
penelitian yang diangkat.
5.26 Jenis Penelitian
Jenis penelitian merupakan penjelasan tentang pendekatan penelitian
yang akan digunakan dalam penelitian. Prodi Ilmu Komunikasi – Undana
mewajibkan mahasiswa memilih salah satu di antara 2 pendekatan penelitian,
yaitu; 1) pendekatan kuantitatif dan; 2) pendekatan kualitatif. Penjelasan
pendekatan penelitian juga bersumber pada penjelasan para ahli dengan
menyertakan keterangan sumber secara jelas.
29
5.27 Metode Penelitian
Metode Penelitian merupakan penjelasan tentang jenis studi yang
akan digunakan dalam penelitian. Pada penelitian kuantitatif, metode
penelitian terdiri dari; 1) uji hubungan antar variabel (korelasi) dan; 2) uji
pengaruh antar variabel (Signifikasi). Pada penelitian kualitatif, jenis metode
bisa sangat bervariatif tergantung relevansinya dengan topik dan arah
penelitian, di antaranya metode studi kasus, metode fenomenologi, metode
etnografi komunikasi, metode hermeunitika, metode semiotika, metode
analisis wacana kritis, dan lainnya. Penjelasan metode penelitian bersumber
pada penjelasan para ahli dengan menyertakan keterangan referensi (sumber)
yang jelas.
5.28 Tempat dan Waktu Penelitian
Keterangan tempat penelitian berupa lokasi fisik atau ruang virtual
yang dikemukan secara jelas. Sedangkan waktu penelitian berupa rentang
waktu pelaksanaan kegiatan penelitian di lapangan yang dikemukan secara
rigid.
5.29 Variabel dan Operasional Variabel Penelitian
Khusus pada penelitian kuantitatif, bagian ini berisi penjelasan
variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat), serta penjabaran
masing-masing dalam bentuk konsep, pertanyaan, dan pernyataan selaku
instrumen pengukurnya. Variabel independen diberi kode ‘X’ dan variabel
dependen diberi kode ‘Y’. Sebaiknya, penjelasannya dibuat dalam format
tabel guna memudahkan pemahaman dan disertakan juga rumus uji korelasi
dan uji signifikasi yang akan dipakai untuk menganalisis data yang
terkumpul.
5.30 Populasi dan Sampel
Khusus pada penelitian kuantitatif, populasi merujuk kepada totalitas
calon informan yang punya keterkaitan dengan masalah penelitian.
Sedangkan sampel merujuk kepada informan yang secara definitif (pasti dan
benar-benar) dipilih menjadi informan melalui teknik sampling tertentu.
Artinya, dalam penelitian kuantitatif, dari jumlah keseluruhan informan yang
30
tersedia tidak semuanya dijadikan informan, tetapi akan ditetapkan sebagian
saja untuk dijadikan sebagai informan penelitian. Untuk teknik sampling
sendiri, dapat dilihat referensinya pada buku metode penelitian (kuantitatif).
5.31 Subyek dan Obyek Penelitian
Pada penelitian kualitatif, subyek penelitian merujuk kepada informan
atau narasumber penelitian. Untuk teknik penentuan informan atau
narasumber penelitian kualitatif dapat dilihat pada buku metode penelitian
(kualitatif). Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi – Undana diwajibkan
menentukan minimal 10 informan atau narasumber penelitian dengan
memperhatikan kedalaman perolehan data. Ketentuan ini tidak berlaku bagi
penelitian yang notabene perolehan datanya bersumber pada analisis mandiri.
Obyek penelitian merujuk kepada penjelasan terkait aspek atau dimensi
spesifik yang ditetapkan peneliti sebagai unit analisis penelitian. Unit analisis
harus tergambarkan dalam isi rumusan pertanyaan dan tujuan penelitian. Unit
analisis membantu peneliti membentuk fokus penelitian dan penentuannya
dapat bersumber pada asumsi konsep atau teori yang dipakai, bisa juga dari
hasil pemahaman peneliti sendiri, yang nantinya dapat disempurnakan selama
proses bimbingan dan hasil ujian seminar nantinya.
5.32 Jenis dan Sumber Data
Pada penelitian kualitatif, jenis dan sumber data menjelaskan kategori
data primer dan sekunder yang digunakan dalam penelitian. Data primer
diperoleh langsung dari responden melalui wawancara. Sedangkan data
sekunder bersumber dari publikasi dan dokumen yang dicantumkan dalam
data tabel, gambar atau grafik.
5.33 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data berisi penjelasan tentang cara
mengumpulkan data penelitian seperti: angket atau kuisioner (khusus
penelitian kuantitatif), wawancara (mendalam), observasi (partisipatoris), dan
dokumentasi. Peneliti dapat menggunakan salah satu cara atau dapat
mengkombinasikan berbagai cara tersebut. Jika menggunakan lebih dari satu
cara maka perlu menjelaskan penggunaannya menurut jenis data.
31
5.34 Teknik Validasi Data
Penelitian kualitatif menggunakan teknik validasi data dalam rangka
menguji dan mengverifikasi keabsahan data yang diperoleh sebelumnya.
Pengujian data dilakukan melalui teknik triangulasi. Teknik validasi data
berisi penjelasan terkait pilihan teknik triangulasi yang digunakan peneliti
untuk menguji data yang telah dikumpulkannya. Teknik triangulasi terbagi
dalam ragam jenis yaitu; 1) triangulasi sumber merujuk pada mengumpulkan
data dari informan yang berbeda; 2) triangulasi investigator yaitu
menggunakan peneliti yang berbeda; 3) triangulasi metode merujuk pada
mengumpulkan data menggunakan teknik yang berbeda, dan; 4) triangulasi
waktu yaitu mengumpulkan data dalam waktu yang berbeda.
5.35 Teknik Analisa Data
Teknik analisis data mengemukakan cara dan tahapan dalam
menganalisis data penelitian untuk menjawab permasalahan. Pada bagian ini,
sebelum menyampaikan alat analisis, bagian ini, juga boleh didahului dengan
penjelasan terkait cara pengolahan data. Hal-hal penting yang perlu
dikemukakan di bagian ini adalah mengenai jenis analisis data penelitian,
alat-alat uji statistik yang relevan (jika ada), cara penarikan simpulan, dan
kriteria pengujian hipotesis (jika ada).
5.36 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Bagian ini berisi penjelasan tentang tempat, organisasi atau lembaga
yang menjadi lokasi berlangsungnya penelitian. Topik penelitian yang hanya
berfokus pada individu, kelompok atau obyek tanpa lokasi, maka harus
dijelaskan profil individu, kelompok atau obyek penelitian tersebut.
5.37 Hasil dan Pembahasan
Bagian ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasan (diskusi).
Keduanya dapat disajikan dalam sub-bab sesuai kebutuhan spesifikasi
pemaparan topiknya. Hasil penelitian berisikan data-data hasil pengumpulan
data dari lapangan yang telah disusun secara sistematis sehingga
memudahkan pemahaman pembaca. Hasil penelitian dapat disajikan dalam 3
cara, yaitu penyajian tekstual, penyajian tabular, dan penyajian grafik. Baik
32
hasil penelitian kuantitatif maupun hasil penelitian kualitatif dapat
menggunakan ketiga cara penyajian tersebut secara mandiri dan kombinatif
tergantung kebutuhan. Khusus penelitian kuantitatif, pemaparan hasil dalam
bentuk kuantifikasi data dan kalkulasi statistika. Sedangkan pembahasan
(diskusi) berisi analisis konseptual atau tinjauan teoritis terhadap hasil
penelitian yang telah disajikan sebelumnya. Bagian ini, peneliti
mendialogkan konsep atau teori dengan data-data hasil yang dikumpulkan
dari lapangan sehingga menghasilkan berbagai simpulan (sintesa) dan
implikasi analisa temuan lapangan yang baru dan menarik dalam rangka
menjawab tujuan penelitian. Isi pembahasan penelitian terdiri dari; 1)
Implikasi teoritis yaitu perbandingan hasil penelitian dengan kajian teori
maupun kajian empiris yang sudah disampaikan pada Bab II dan; 2)
Implikasi empiris merujuk pada bagaimana hasil penelitian dapat menjawab
masalah empiris objek penelitian.
5.38 Simpulan
Simpulan berisi jawaban untuk semua tujuan penelitian yang
dinarasikan secara singkat, padat, dan jelas berdasarkan temuan hasil
penelitian dan pembahasan. Isi dari simpulan hendaknya merupakan jawaban
atas pertanyaan dan tujuan penelitian. Simpulan dipaparkan dalam satu
paragraf, bukan poin-poin, dan diungkapkan bukan dalam kalimat statistik.
5.39 Saran
Saran berisi pemaparan rekomendasi bagi penerima manfaat
penelitian, di antaranya manfaat teoritis, manfaat praktis, dan manfaat
akademis. Peruntukan saran harus dijelaskan secara lebih spesifik dengan
merujuk kepada hasil temuan penelitian.
5.40 Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi sumber rujukan atau referensi yang digunakan
dalam skripsi. Peneliti tidak diperkenankan memuat sumber-sumber rujukan
yang tidak dimuat dalam skripsi. Daftar pustaka yang digunakan sesuai
teknik pustaka penulisan ilmiah yang berlaku. Formatnya bisa dilihat pada
lampiran (15).
33
5.41 Biografi
Biografi penulis dibuat dalam bentuk laporan butir yang memuat
nama lengkap, nama panggilan, tempat dan tanggal lahir, alamat tempat
tinggal, nomot telepon atau HP, e-mail, dan riwayat pendidikan formal.
Tambahan jika ada seperti pendidikan non-formal atau kursus atau pelatihan
yang pernah diikuti, prestasi dan penghargaan yang pernah diterima, tempat
magang, dan pengalaman kerja. Selain itu, dicantumkan data orang tua
penulis yang memuat nama lengkap kedua orangtua (kalau sudah meninggal
dibuat dalam kurung almarhum atau almarhumah), alamat, pekerjaan, nomor
telepon atau HP, e-mail), riwayat pendidikan formal.
5.42 Lampiran
Berisi lampiran data atau hal lainnya yang relevan dengan
permasalahan penelitian yang dianggap penting untuk disertakan.
34
BAB VI
PROSEDUR BIMBINGAN DAN UJIAN SKRIPSI
35
2. Telah menyelesaikan penulisan tugas akhir (skripsi) dengan bukti tanda
tangan dari kedua pembimbing dan disahkan oleh pimpinan program
studi.
3. Telah menyelesaikan seluruh kewajiban keuangan dibuktikan dengan
kuitansi dari semester pertama hingga semester terakhir.
4. Program studi menetapkan panitia penguji skripsi meliputi Ketua
(Dekan), Sekretaris (Wakil Dekan I), Penguji I (Pembimbing I), Penguji
II (Pembimbing II), Penguji III (Penguji ahli).
2) Tata Cara Pendaftaran Ujian Skripsi
Mahasiswa mendaftar kepada pimpinan program studi dengan
melampirkan:
1) Mengisi formulir pendaftaran
2) Menyerahkan buku konsultasi (bimbingan) skripsi
3) Menyerahkan skripsi yang sudah ditandatangani oleh pembimbing dan
pimpinan jurusan atau program studi (asli) sebanyak 6 eks.
4) Transkrip nilai yang disahkan pimpinan program studi (asli).
5) Fotokopi sertifikat kuliah kerja nyata (KKN), magang (dengan
menunjukkan aslinya), dan kartu mahasiswa.
6) Fotokopi SK3.
3) Pelaksanaan Ujian Skripsi
1. Ujian skripsi dilaksanakan setelah dikeluarkan surat undangan ujian
skripsi dan jadual ujian.
2. Penyerahan skripsi disampaikan oleh mahasiswa yang bersangkutan
kepada tim penguji dan surat undangan ujian skripsi serta jadualnya
ujiannya.
3. Peserta ujian mengenakan jas (pakaian sipil lengkap).
4. Peserta ujian membawa alat tulis.
6.3 Perbaikan Naskah Skripsi
1. Apabila ujian skripsi dinyatakan tidak lulus oleh tim penguji maka
mahasiswa harus mengulang lagi dan apabila dinyatakan lulus mahasiswa
36
harus segera memperbaiki skripsi berdasarkan usulan atau rekomendasi
dari tim penguji skripsi.
2. Batas waktu perbaikan maksimal 3 bulan.
3. Apabila sampai pada batas waktu perbaikan 3 bulan tidak selesai, skripsi
harus diuji kembali.
4. Skripsi yang sudah diperbaiki dibuktikan dengan tanda tangan asli dari tim
penguji.
5. Setelah itu, mahasiswa mengambil blanko bukti penyerahan skripsi ke tim
penguji dan jurusan atau program studi.
6. Menyerahkan hard copy dan soft copy (CD) skripsi kepada program studi
dan perpustakaan fakultas.
37
BAB VII
TEKNIK PENULISAN
38
2) Bagian Isi (Bab)
Penomoran halaman bagian isi skripsi ditulis pada sudut
kanan bawah, kecuali penomoran pada awal bab ditulis di tengah
bawah.
3) Bagian Akhir
Penomoran pada bagian akhir skripsi meliputi penomoran
halaman daftar pustaka ditulis pada sudut kanan bawah, lanjutan
nomor halaman dari isi. Bagian lampiran yang lebih dari 5 halaman,
penomorannya ditulis pada tengah halaman bawah, lanjutan nomor
halaman daftar pustaka, tetapi letaknya pada tengah halaman bawah.
6. Tebal Skripsi
Tebal skripsi minimal 50 halaman (tanpa lampiran) dan
maksimal tidak terbatas.
7. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang dipakai menyusun skripsi adalah Bahasa
Indonesia baku (sesuai ejaan yang disempurnakan) dengan gaya
bahasa keilmuan yang bercirikan antara lain:
1) Berpedoman pada pedoman umum ejaan Bahasa Indonesia yang
disempurnakan (EYD) dan Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) edisi terbaru.
2) Untuk skripsi yang berbahasa Inggris diserahkan kepada
masing-masing pembimbing.
3) Penulisan skripsi harus menggunakan bahasa baku (formal)
yaitu bahasa yang tidak berbelit-belit, sistematis, logis, dan
mudah dipahami.
4) Penggunaan kata dan istilah harus mengacu pada KBBI atau
kamus lain yang relevan dan otoritatif.
5) Kalimat dan paragraf tidak terlalu panjang (maksimal lima belas
suku kata).
6) Format dan tata cara penulisan harus konsisten.
39
7) Penulisan kosa kata bahasa asing yang belum diserap ke dalam
Bahasa Indonesia harus berpedoman pada sistem transliterasi
(dicetak miring).
8) Tanda baca seperti titik, koma, titik dua, tanda seru, tanda tanya,
tanda persen, tanda penghubung, garis miring, dan lainnya harus
mengikuti pedoman ejaan Bahasa Indonesia yang
disempurnakan.
7.2 Ketentuan Khusus
Sedangkan ketentuan khusus yang harus dijalankan dalam penulisan
skripsi meliputi:
1. Pengetikan Bab dan Judul Bab menggunakan huruf kapital yang tebal
(bold) dan diletakkan di tengah kertas (aligment center).
2. Penomoran Bab, Sub bab, dan Sub dari Sub Bab
1) Penomoran Bab menggunakan angka Romawi Besar (I, II, III, dst).
2) Penomoran Sub Bab menggunakan Huruf Besar (1.1, 2.1, 3.1, 4.1, dst).
3) Penomoran Sub dari Sub Bab menggunakan angka (1.1.1 dst, 2.1.1 dst,
3.1.1, dst).
4) Jika di dalam Sub dari Sub Bab masih terdapat rincian, penomoran
menggunakan huruf Latin Kecil (1, 2, 3, dst).
5) Apabila di dalam rincian tersebut masih terdapat rincian, maka
selanjutnya menggunakan nomor teks dalam kurung, contoh jika
pernyataan terdiri atas tiga hal: (1)...; (2)...; dan (3).
6) Pengetikan naskah pada setiap alinea ditulis sejajar dengan judul Sub
Bab atau Sub dari Sub Bab.
3. Setelah tanda baca diikuti spasi. Hindari spasi sebelum tanda baca
termasuk “:” (titik dua).
4. Hindari pengunaan kata sambung (hal ini, berdasarkan, menurut, dan
sebagainya) di depan kalimat atau awal alinea.
5. Alinea berdasarkan ide dasar atau pokok pikiran inti, bukan diganti
dengan pendapat ahli atau rujukan. Terutama pada tinjauan teoretis dari
Bab II Tinjauan Pustaka. Ketika menguraikan mengenai pengertian atau
40
definisi suatu konsep atau variabel, tetap dalam satu alinea berapapun
rujukan atau pendapat ahli mengenai konsep atau variabel yang sama.
Secara lebih detail penjelasan penomoran Bab, Sub Bab, dan Sub dari
Sub Bab dapat dilihat pada contoh di bawah ini:
Gambar 7.1
Contoh Penomoran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Sub Bab
1.1.1Sub dari Sub Bab
1. Rincian Sub dari Sub Bab
1) Lanjutan dari Sub dari Sub Bab, selanjutnya menggunakan nomor
teks yakni: (1)....; (2)....; dan (3).
Hindari penggunaan nomor alphabet (a,b,c dst), nomor angka rum
kecil (i, ii, iii, dst), juga logo (○,●, ▪, □, dan lainnya)
Gambar 7.2
Contoh Pengetikan Naskah
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Indonesia dewasa ini sedang mengarahkan kegiatan menuju
poros martim dunia. Provinsi Nusa Tenggara Timur sangat tepat karena
daerah kepulauan dengan jumlah pula terbanyak dan luas laut yang
dominan ……..dst.
Program pembangunan daerah di seluruh provinsi ini harus
diarahkan ke laut … dst.
(Kalimat yang benar berstruktur subyek – predikat dan obyek; Hindari pengunaan kata
keterangan atau penghubung di awal kalimat, terlebih pada awal alinea, hindari juga
pengunaan rujukan awal (Menurut si “A”) pada alinea )
41
6. Huruf Tebal dan Huruf Miring
1) Penulisan huruf tebal digunakan untuk kata dalam kalimat yang
dianggap penting atau penegasan khusus.
2) Sedangkan penulisan huruf miring digunakan untuk menuliskan
kata-kata dari bahasa asing dan istilah lokal yang belum diserap ke
dalam Bahasa Indonesia.
7. Huruf Kapital (Besar)
Penulisan huruf kapital (besar) ditulis pada setiap:
1) Bab.
2) Setiap huruf awal kata dalam kalimat pada Sub Bab, kecuali kata
penghubung.
3) Setiap huruf awal kata dalam kalimat pada judul tabel, judul
gambar, dan judul lampiran, kecuali kata penghubung.
4) Serta nama-nama lain yang dianggap penting.
8. Kutipan
Istilah kutipan dipakai untuk menunjuk kepada fakta atau
pendapat orang lain yang diangkat ke dalam uraian naskah untuk
memperkuat pendapat penulis. Kutipan adalah pinjaman kalimat atau
pendapat dari seorang penulis, baik yang terdapat dalam buku, majalah,
koran, dan sumber lainnya, ataupun berasal dari ucapan seorang tokoh.
Kutipan digunakan untuk mendukung argumentasi penulis. Kutipan
terbagi menjadi kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan
langsung adalah kutipan yang tidak ada bedanya dengan fakta atau
pendapat yang dikutip. Sedangkan kutipan tak langsung adalah kutipan
yang sudah diubah menurut kata-kata penulis sendiri. Kutipan langsung,
cara pencatatannya ada dua pula jenisnya. Kutipan yang terdiri atas tiga
baris ke bawah, langsung saja dirangkaikan dengan uraian naskah dan
diletakkan di antara dua tanda kutip. Kutipan yang lebih dari 3 baris,
dipisah penulisan dari uraian naskah, dengan memberi jarak ketik
(spasi) yang lebih renggang (3 spasi) antara baris terakhir uraian naskah
42
dengan baris pertama kutipan, dan baris terakhir kutipan dengan baris
awal uraian naskah yang menyusulnya.
9. Sumber Kutipan
Salah satu karakter utama tulisan ilmiah adalah referensial,
menunjukkan bahwa argumen-argumen yang diajukan dilandasi oleh
teori dan konsep tertentu, sekaligus menunjukkan kejujuran intelektual
dengan mencantumkan sumber kutipan (referensi) yang digunakan.
Dalam praktik penulisan karya ilmiah, setiap kali penulis mengutip
pendapat orang lain, baik dari buku, majalah, ataupun wawancara,
setelah kutipan itu harus dicantumkan sumber kutipan (buku, majalah,
dan koran) yang digunakan. Secara mendasar, pencantuman sumber
kutipan ini mempunyai fungsi sebagai:
1. Menyusun pembuktian (etika kejujuran dan keterbukaan ilmiah).
2. Menyatakan penghargaan kepada penulis yang dikutip (etika hak
cipta intelektual).
Terdapat dua model pencantuman referensi atau kutipan:
1) Catatan Tubuh (Bodynote)
Dilakukan ketika penulis mencantumkan sumber kutipan
langsung setelah selesainya sebuah kutipan dengan menggunakan
tanda kurung. Catatan tubuh menyatu dengan naskah, hanya
ditandai dengan kurung buka dan kurung tutup. Catatan tubuh
memuat nama belakang penulis, tahun terbit buku, dan halaman
yang dikutip.
Contoh:
Nama penulis adalah Arthur Asa Berger, maka cukup ditulis
Berger.
Nama penulis Jalaluddin Rakhmat, maka cukup ditulis Rakhmat.
Terdapat dua cara menuliskan catatan tubuh:
a) Nama penulis, tahun terbit dan halaman berada dalam tanda
kurung, ditempatkan setelah selesainya sebuah kutipan. Jika
43
kutipan ini merupakan akhir kalimat, maka tanda titik
ditempatkan setelah kurung tutup catatan tubuh.
Contoh:
Di titik inilah esensi hegemoni: hubungan di antara agen-
agen utama yang menjadi alat sosialisasi dan orientasi
ideologis, yang berinteraksi, kumulatif, dan diterima oleh
masyarakat (Lull, 1995: 31-38).
b) Nama penulis menyatu dalam naskah tulisan, tidak berada
dalam tanda kurung, sementara tahun penerbitan dan halaman
berada dalam tanda kurung. Model ini biasanya ditempatkan
sebelum sebuah kutipan.
Contoh:
Menurut Lull (1995: 31-38), di titik inilah esensi hegemoni:
hubungan di antara agen-agen utama yang menjadi alat
sosialisasi dan orientasi.
Berikut teknik penulisan catatan tubuh untuk berbagai sumber
referensi :
(1) Buku dengan satu pengarang
….. (Lull, 1995: 31 – 38).
Menurut Lull (1995: 31 – 38), …..
(2) Buku dengan dua atau tiga pengarang
….. (Dreyfus dan Rabinow, 1982: 72 – 76).
Dreyfus dan Rabinow (1982: 72 – 76) mengatakan …..
(3) Buku dengan banyak pengarang
…… (Ibrahim, et al 1997: 52 – 54).
…… (Ibrahim, dkk 1997: 52 – 54).
(4) Buku yang terdiri dua jilid atau lebih
….. (Lapidus, Vol.1, 1988: 131).
Mengacu pada Lapidus (Vol.1, 1988: 131), …..
(5) Buku terjemahan
….. (Berger, Setio Budi, 2000: 44 – 45).
44
Berger (Setio Budi, 2000: 44 – 45) menandaskan …..
(6) Artikel dari sebuah buku antologi
….. (Alam, dalam Mastuhu dan Ridwan (), 1998: 77).
Menurut Alam (dalam Mastuhu dan Ridwan (), 1998: 77),
…..
Perhatikan: jika editor satu orang maka menggunakan
singkatan ed., namun jika editor dua orang atau lebih
menggunakan singkatan eds.
(7) Artikel dari sebuah jurnal atau majalah ilmiah
…… (Hidayat, Jurnal ISKI, 2, Oktober 1998: 25-26).
Hidayat (Jurnal ISKI, 2, Oktober 1998: 25-26) menyebut …..
(8) Artikel dari koran atau majalah
….. (Fukuyama, Koran Tempo, 22 November 2001).
Melandaskan argumen pada Fukuyama (Koran Tempo, 22
November 2001), ……
(9) Berita koran / majalah
….. (Republika, 10 September 2002).
Harian Republika (10 September 2002) memberitakan …..
(10) Skripsi / Tesis / Disertasi yang belum diterbitkan
….. (Nazaruddin, Skripsi, 2004: 205).
Menurut Nazaruddin (Skripsi, 2004: 205), …..
(11) Makalah seminar yang tidak diterbitkan
….. (Nazaruddin, Makalah, 2007).
Dalam makalahnya yang disampaikan dalam Temu Ilmiah
Nasional Komunikasi, Nazaruddin (2007) mengatakan, …..
(12) Dokumen yang tidak diterbitkan
….. (U.S. Department of Foreign Affairs, 1998).
Dalam dokumen yang dikeluarkan U.S. Department of
Foreign Affairs (1998) disebutkan bahwa …..
45
-paste dari address web secara langsung.
(13) Referensi dari sumber kedua
Menurut Marx (seperti dikutip Takwin, 2000: 44),
……ideologis, yang berinteraksi, kumulatif, dan diterima
oleh masyarakat.
2) Catatan Kaki (Footnote)
Catatan kaki hanya diperuntukan bagi referensi yang
bersumber dari internet dan keterangan narasumber yang dikutip
keterangan lisannya pada tulisan. Catatan kaki mempunyai
kelebihan dibandingkan dengan catatan tubuh, yaitu:
a) Catatan kaki mampu menunjukkan sumber referensi dengan
lebih lengkap.
b) Selain sebagai penunjukan referensi, catatan kaki dapat
berfungsi untuk memberikan catatan penjelas yang diperlukan.
Hal ini tentu tidak dapat dilakukan dengan catatan tubuh.
c) Catatan kaki dapat digunakan untuk merujuk bagian lain dari
sebuah tulisan.
Prinsip-prinsip dalam menuliskan catatan kaki:
a) Nomor catatan kaki ditempatkan di dalam teks dengan angka
secara berurutan yang diletakkan di akhir kata atau kalimat
yang hendak diterangkan (gunakan insert footnote pada
program Microsoft Word).
b) Nomor catatan kaki dengan catatan kakinya harus berada
dalam satu halaman yang sama.
c) Catatan kaki ditulis dengan satu spasi.
d) Pilihan huruf dalam catatan kaki harus sama dengan pilihan
huruf dalam naskah skripsi, hanya ukurannya lebih kecil,
yaitu:
o Times New Roman (size 10)
o Arial (size 9)
o Tahoma (size 9)
46
e) Catatan kaki dicantumkan di bagian bawah halaman,
dipisahkan dengan naskah oleh sebuah garis. Pemisahan ini
akan otomatis dilakukan oleh program Microsoft Word.
f) Catatan kaki bisa berisi keterangan tambahan. Pertimbangan
utama memberikan keterangan tambahan adalah: jika
keterangan tersebut ditempatkan dalam naskah (menyatu
dengan naskah) akan merusak alur tulisan atau naskah
tersebut. Tidak ada batasan seberapa panjang keterangan
tambahan, asalkan proporsional.
Adapun teknik penulisan catatan kaki yang menggunakan
berbagai sumber kutipan yaitu :
a) Artikel dari internet
Nama penulis, ”judul artikel,” alamat lengkap internet
(tanggal akses). Jika artikel di internet tidak mencantumkan
nama penulis, maka langsung mengacu pada judul artikel.
b) Pernyataan lisan
Nama narasumber, jenis pernyataan (wawancara atau pidato),
tanggal pernyataan dilakukan.
1) Ibid
Singkatan ini berasal dari bahasa latin ibidem yang berarti
pada tempat yang sama. Singkatan ini digunakan apabila
referensi dalam catatan kaki nomor tersebut sama dengan
referensi pada nomor sebelumnya (tanpa diselingi catatan
kaki lain). Apabila halamannya sama, cukup ditulis Ibid.,
bila halamannya berbeda, setelah Ibid. dituliskan nomor
halamannya.
2) Op. Cit.
Singkatan ini berasal dari bahasa latin opere citato yang
berarti pada karya yang telah dikutip. Singkatan ini
47
digunakan apabila referensi dalam catatan kaki pada nomor
tersebut sama dengan referensi yang telah dikutip
sebelumnya, namun diselingi catatan kaki lain. Op.Cit.
khusus digunakan bagi referensi yang berupa buku.
3) Loc.Cit.
Singkatan ini berasal dari bahasa latin loco citato yang
berarti pada tempat yang telah dikutip. Singkatan ini
digunakan sama dengan Op.Cit., yaitu apabila referensi
dalam catatan kaki pada nomor tersebut sama dengan
referensi yang telah dikutip sebelumnya, namun diselingi
catatan kaki lain. Namun, referensi yang diacu Loc.Cit.
bukan berupa buku, melainkan dari internet atau keterangan
informan.
10. Penyajian Tabel
Ketentuan penyajian tabel:
1) Nomor dan judul ditulis di atas tabel di tengah atas, simetris
dengan tabel tersebut. Ketentuannya adalah nomor bab, kemudian
nomor urut, titik, kemudian judul tabel.
2) Untuk penomoran tabel, disesuaikan dengan pada bab berapa tabel
tersebut berada dan ditulis secara berurutan, misalnya: Tabel 2.5
artinya tabel ke 5 di Bab 2
3) Apabila judul tabel lebih dari satu baris, maka baris kedua ditulis
sejajar dengan judul tabel tersebut, di mana spasi antara baris
pertama dengan baris kedua adalah spasi tunggal.
4) Apabila terdapat sumber tabel, maka sumber tabel tersebut ditulis di
bagian bawah tabel sejajar dengan tabel dari sebelah kiri dengan
ukuran huruf 10.
5) Setiap awal kata pada judul tabel ditulis dengan huruf besar.
48
11. Penyajian Gambar
Ketentuan penyajian gambar:
1) Nomor dan judul ditulis di atas gambar dan simetris dengan
gambar tersebut. Ketentuannya adalah nomor bab, kemudian
nomor urut, titik, kemudian judul gambar.
2) Untuk penomoran gambar, disesuaikan dengan pada bab berapa
gambar tersebut berada di atas dan ditulis secara berurutan,
misalnya gambar ke 12 di Bab 4.
3) Apabila judul gambar lebih dari satu baris, maka baris kedua
ditulis sejajar dengan judul gambar tersebut, di mana spasi antara
baris pertama dengan baris kedua adalah 1 spasi.
4) Apabila terdapat sumber gambar, maka sumber gambar tersebut
ditulis di bawah gambar dengan ukuran huruf 10.
5) Setiap awal kata pada judul gambar ditulis dengan huruf besar.
12. Penyajian Lampiran
Ketentuan penyajian lampiran:
1) Nomor dan judul ditulis di atas lampiran di sebelah kiri, sejajar
dengan lampiran tersebut. Ketentuannya adalah nomor bab,
kemudian nomor urut, titik, kemudian judul lampiran.
2) Khusus untuk nomor lampiran, ditulis secara berurutan tanpa
nomor bab. Apabila judul lampiran lebih dari satu baris, maka baris
kedua ditulis sejajar dengan judul lampiran tersebut, di mana spasi
antara baris pertama dengan baris kedua adalah 1 spasi.
3) Setiap awal kata pada judul lampiran ditulis dengan huruf besar.
13. Penulisan Daftar Pustaka
Daftar pustaka merupakan rangkuman sumber bacaan yang
digunakan dalam suatu tulisan. Sumber kepustakaan diupayakan
bersumber pada buku-buku edisi terakhir, kecuali ditentukan lain oleh
pembimbing dan dapat pula berupa jurnal, hasil penelitian, dan laporan
atau dokumen lain yang relevan. Teknik penulisan daftar pustaka dari
sumber buku. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis
49
daftar pustaka dari sumber buku. Namun, hal paling utama adalah
memperhatikan urutan dan tanda bacanya. Berikut adalah urutan sebuah
referensi dari buku:
1) Nama
Nama penulis ditulis paling awal. Diperhatikan untuk selalu
menuliskan nama belakang penulis terlebih dahulu, kemudian
dilanjutkan dengan tanda koma (,) setelah itu cantumkan nama depan
dan tengah penulis buku tersebut. Jika buku tersebut merupakan
karya dari dua penulis atau lebih, hanya penulis pertama yang urutan
namanya dibalik. Penulis kedua dan seterusnya berada setelahnya
dengan urutan yang sesuai nama aslinya. Jika pada buku tersebut
nama penulis dicantumkan lengkap dengan gelar pendidikan atau
gelar lain, gelar-gelar tersebut tidak perlu dituliskan.
2) Tahun Terbit
Setelah nama, cantumkan tahun terbit dari buku yang
digunakan sebagai referensi. Jangan terkecoh pada angka tahun
cetakan awal sebab bisa saja buku yang dipakai merupakan cetakan
kedua, ketiga, ataupun terakhir.
3) Judul Buku
Tuliskan judul buku secara lengkap. Jangan lupa, penulisan
judul dibuat dengan italic (miring).
4) Kota dan Nama Penerbit
Bagian terakhir dalam penulisan daftar pustaka sebuah buku
adalah mencantumkan kota penerbitan dan nama penerbit yang
mencetak buku tersebut. Dahulukan penulisan nama kota, baru
diikuti dengan nama penerbit yang dibatasi dengan tanda titik dua (:).
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tanda batas dari tiap urutan.
Pastikan menggunakan tanda titik (.) untuk membatasi urutan nama,
tahun terbit, judul buku, hingga kota dan nama penerbit.
50
Contoh :
Knight, John F. 2001. Family Medical Care Volume 4. Bandung:
Indonesia Publishing House.
Bila sumber kutipannya berasal artikel jurnal atau koran atau
majalah, maka teknik penulisan daftar pustakanya tidak berbeda
jauh dengan penulisan dari sumber berupa buku, sehingga perlu
mencantumkan nama penulis, tahun terbit, judul artikel, kota, dan
nama penerbit. Hanya saja, ada perbedaan penulisan untuk beberapa
urutan tersebut, yakni :
1) Nama
Pastikan nama yang ditulis dalam daftar pustaka artikel
tersebut adalah penulis artikelnya, bukan editor dari jurnal,
koran, ataupun majalah yang menjadi sumber referensi.
2) Judul
Dahulukan penulisan judul artikel yang menjadi sumber
referensi. Penulisan tidak dengan format italic, melainkan tegak
lurus dengan pemberian tanda kutip (“) pembuka dan penutup.
Setelah itu, lanjutkan dengan penulisan sumber jurnal atau
majalah yang memuat artikel tersebut. Penulisan nama jurnal,
majalah, atau koran baru dicetak miring. Ikutkan di halaman
berapa artikel tersebut dimuat yang ditulis dalam tanda kurung
[(…)].
Contoh :
Solikhan, Umar. 2013. “Bahasa Indonesia dalam Informasi dan
Iklan di Ruang Publik Kota Pangkalpinang” dalam Sirok Bastra:
Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan Volume 1 (hlm. 123-129).
Pangkalpinang: Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Selain artikel cetak, tidak jarang penulis juga mengambil
sumber tulisannya dari artikel-artikel di internet (dalam jaringan
51
atau online). Untuk penulisan daftar pustaka dari internet
memiliki urutannya adalah sebagai berikut:
1) Nama
Cara penulisan nama untuk artikel daring tidak berbeda
dengan penulisan nama dari sumber buku maupun artikel
cetak.
2) Tahun Penayangan
Tuliskan tahun penayangan dari artikel tersebut.
3) Judul
Judul artikel daring tidak ditulis secara italic, melainkan
hanya diapit tanda kutip (“).
4) URL
Jangan lupa menyalin alamat URL dari artikel tersebut agar
dapat diakses jika ada yang ingin membuktikan
kesahihannya.
5) Waktu Pengambilan
Di bagian akhir, jangan lupa mencantumkan waktu
pengambilan artikel daring itu secara lengkap, yakni tanggal
dan jam saat diunduh.
Contoh :
Reza, Jeko Iqbal. 2015. “Inikah Dampak Mematikan
Pemanasan Global”,
http://tekno.liputan6.com/read/2304179/inikah-dampak-
mematikan-pemanasan-global, diakses pada 10 Februari 2016
pukul 10.27.
Teknik penulisan daftar pustaka yang digunakan dalam pedoman
ini adalah teknik penulisan daftar pustaka Harvard Style. Format
penulisan daftar pustaka dapat dilihat pada lampiran (15).
52
7.3 Alur Penyusunan Skripsi
53
Kapital, Times New
Roman, Bold, dan 14 pt
Lampiran 1. Contoh Halaman Sampul
Proposal Penelitian
------------------------------
Times New Roman, Bold,
NIM :
dan 12 pt
Height : 6 cm
Widht : 6 cm
54
Kapital, Times New
Lampiran 2. Contoh Halaman Sampul Roman, Bold, dan 14 pt
Hasil Penelitian
HASIL PENELITIAN
Kapital, Times New
Roman, Bold, dan 14 pt
------------------------------
Times New Roman, Bold,
NIM :
dan 12 pt
Height : 4,39 cm
Widht : 4, 3 cm
55
Kapital, Times New
Lampiran 3. Contoh Halaman Sampul Roman, Bold, dan 14 pt
Skripsi
SKRIPSI
Kapital, Times New
Roman, Bold, dan 14 pt
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Times New Roman dan 12
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pt
Height : 4,39 cm
Widht : 4, 3 cm
56
Lampiran 4. Format Pernyataan Bebas Plagiasi
LEMBAR PERNYATAAN
BEBAS PLAGIASI
(Nama Lengkap)
57
Lampiran 5. Contoh Halaman Persetujuan
Proposal Penelitian, Hasil Penelitian, dan Skripsi
Diajukan Oleh:
----------------------
NIM: ……..
Kupang,……..20…
Komisi Pembimbing:
Pembimbing I Pembiming II
----------------------------------- ----------------------------------
NIP NIP
Mengetahui:
Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi
----------------------------------
NIP
58
LEMBARAN PERSETUJUAN LAPORAN PENELITIAN
Diajukan Oleh:
------------------------
NIM: …….
Kupang,……….20….
Komisi Pembimbing:
Pembimbing I Pembiming II
--------------------------------- ----------------------------------
NIP NIP
Mengetahui:
Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi
…………………………………
NIP
59
LEMBARAN PERSETUJUAN
SKRIPSI
Diajukan Oleh:
----------------------
NIM:…..
Kupang,………20…
Komisi Pembimbing:
Pembimbing I Pembimbing II
--------------------------------------- --------------------------------------
NIP NIP
Mengetahui
Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi
------------------------------------------------------
NIP
60
Lampiran 6. Contoh Halaman Pengesahan
LEMBARAN PENGESAHAN
SKRIPSI
Oleh
---------------------------
NIM:
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
pada tanggal .......................20… dan dinyatakan “Lulus”
dengan predikat “SANGAT MEMUASKAN / DENGAN PUJIAN”
Dewan Penguji
1. ---------------------------------- (Ketua Tim) : ......................................
NIP
--------------------------------------- ---------------------------------------------
NIP NIP
61
Lampiran 7. Contoh Halaman Motto
MOTTO
TUHAN
TUHAN
PASTI MEMBERIKAN
62
Lampiran 8. Contoh Halaman Persembahan
PERSEMBAHAN
1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu melindungi, menjaga, menuntun, dan
63
Lampiran 9. Contoh Halaman Kata Pengantar
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
penyertaan-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan hasil penelitian dan
merampungkan skripsi yang berjudul : “Komunikasi Krisis Melalui Poster
Online di Instagram (Analisis Semiotika Roland Barthes pada Pemberian
Himbauan Covid-19 Melalui Poster oleh Humas Polda NTT kepada
Masyarakat di Kota Kupang).” Dalam menyusun skripsi ini, penulis dibantu
dan didukung oleh banyak pihak baik secara materi maupun non-materi. Oleh
karena itu, penulis ingin berterima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Ir. Fredik L. Benu, M.Si., Ph.D., selaku Rektor
Universitas Nusa Cendana;
2. Bapak Dr. Melkisedek NBC. Neolaka, M.Si., selaku Dekan FISIP
Undana;
3. Bapak Dr. Petrus Ana Andung, S.Sos., M.Si., selaku Ketua Program
Studi Ilmu Komunikasi yang sudah membimbing penulis selama masa
studi;
4. Ibu Maria Via D. P. Swan, S.Sos., M.Med.Kom., selaku Dosen
Penasehat Akademik yang sudah menjaga dan membimbing penulis
dari awal perkuliahan sampai dengan akhir;
5. Ibu Ferly Tanggu Hana, S.Si., M.Comn., selaku dosen pembimbing I,
yang selalu memberikan dorongan, masukan, arahan serta
membimbing penulis dengan sangat baik;
6. Bapak Juan A. Nafie, S.I.Kom., M.I.Kom. selaku dosen pembimbing
II, yang telah banyak memberikan motivasi, semangat, dan telah yakin
bahwa penulis bisa melalui semuanya dengan baik;
7. Semua Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi terkhususnya Dosen
Konsentrasi Hubungan masyarakat yang selalu meluangkan waktu
untuk mendengar, memberikan masukan, dan memotivasi penulis,
serta segenap staf Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah
membagi ilmu dan membantu penulis hingga saat ini;
64
8. Humas Polda NTT yang sudah menerima penulis untuk melakukan
penelitian;
9. Papa Michael K. Lingga dan Mama Kristianti Nuladani yang selalu
mendukung dan menaruh harapan akan kemampuan penulis, juga
saudara terkasih Abraham Lingga yang terlihat tidak terlalu peduli
namun selalu memperhatikan penulis. Eyang Kakung dan Eyang Putri
yang selalu menyebutkan nama penulis dalam doanya setiap malam
dan bertanya kapan penulis wisuda, serta Alm. Opung Doli dan Alm.
Opung Regar yang telah tiada, namun semangat juangnya selalu hidup
dalam nafas penulis;
10. Teman-teman seangkatan MONOCHROME’17 terima kasih untuk
kebersamaan, dukungan, dan semangatnya hingga saat ini;
11. Sahabat-Sahabat tersayang Christian Onisael Manuhutu, Mira Sisilin
Ratu, Sheila Y. do R. Pakaenoni, Yoan E. Nahak, Irvan Klau, terima
kasih selalu menjadi tempat positif bagi penulis untuk bertumbuh dan
saling memberi dukungan satu sama lain;
12. Orang-orang terkasih yang berada jauh namun selalu ada dan bisa
diandalkan saat suka maupun duka, Muhammad Alifarandy Irfan,
Valencia Evelyn Joan, Mega Fransiska Thiodoris, Mega Citra Yapola,
Josua Matthew Lenggu, dan Farhan Aditya Rafi.
13. Kepada semua pihak yang terlibat secara langsung dan tidak langsung
dalam membantu penulis.
Demikian yang bisa penulis sampaikan. Penulis menyadari bahwa Skripsi
ini jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis meminta kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak demi perbaikan Skripsi ini. Atas bantuan dan
partisipasinya penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis
65
Lampiran 10. Contoh Halaman Abstrak (Bahasa Indonesia)
ABSTRAK
Kata kunci: Semiotika, Poster Online, Komunikasi Krisis, Humas Polda NTT
66
Lampiran 11. Contoh Halaman Abstract (Bahasa Inggris)
ABSTRACT
67
Lampiran 12. Contoh Halaman Daftar Isi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR ..........................................................................................
ABSTRAK ............................................................................................................
ABSTRACT ...........................................................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................................
DAFTAR TABEL ................................................................................................
DAFTAR BAGAN ...............................................................................................
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................
1.1. Latar Belakang ..........................................................................................
1.2. Rumusan Masalah .....................................................................................
1.3. Tujuan Penelitian ......................................................................................
1.4. Manfaat Penelitian ....................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................
2.1. Kajian Empirik .........................................................................................
2.2. Kajian Konseptual.....................................................................................
2.2.1. Komunikasi Krisis .................................................................................
2.2.2. Instagram...............................................................................................
2.2.3. Poster ....................................................................................................
2.2.4. Humas ...................................................................................................
2.2.5. Semiotika ..............................................................................................
2.3. Kajian Teoritik .........................................................................................
2.3.1. Semiotika Model Roland Barthes ...........................................................
2.4. Kerangka Berpikir ....................................................................................
BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................
3.1. Jenis dan Metode Penelitian ......................................................................
3.1.1. Jenis Penelitian ......................................................................................
3.1.2. Metode Penelitian ..................................................................................
3.2. Obyek Penelitian ......................................................................................
3.3. Sumber Data.............................................................................................
3.4. Teknik Pengumpulan Data........................................................................
3.5. Teknik Analisis Data ................................................................................
3.6. Uji Keabsahan Data ..................................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN ...........................................................................
68
4.1. Profil Humas Polda NTT ..........................................................................
4.1.1. Profil Akun Instagram Humas Polda NTT .............................................
4.1.2. Tugas dan Fungsi Bidang Humas Polda NTT.........................................
4.1.3. Visi dan Misi Bidang Humas Polda NTT ...............................................
4.1.4. Struktur Organisasi Humas Polda NTT ..................................................
4.2. Hasil Penelitian .........................................................................................
4.2.1. Komunikasi Krisis dalam Poster Online Himbauan
Covid-19 oleh Humas Polda NTT ..........................................................
4.2.2. Makna dari Poster Online Himbauan
Covid-19 oleh Humas Polda NTT ..........................................................
4.3. Pembahasan ..............................................................................................
4.3.1. Komunikasi Krisis dalam Poster Online Himbauan
Covid-19 oleh Humas Polda NTT ..........................................................
4.3.2. Makna dari Poster Online Himbauan
Covid-19 oleh Humas Polda NTT ..........................................................
BAB V PENUTUP................................................................................................
5.1. Kesimpulan ...............................................................................................
5.2. Saran.........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
PEDOMAN OBSERVASI
69
Lampiran 13. Contoh Halaman Daftar Tabel
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Persamaan dan Perbedaan Penulis dengan Penelitian Terdahulu .........
Tabel 4.1. Penjabaran Latar Belakang Situasi Sosial
Poster dan Muatan Komunikasi Krisis Poster ........................................
Tabel 4.2. Analisis Poster Pilihan 1 ......................................................................
Tabel 4.3. Analisis Poster Pilihan 2 ......................................................................
Tabel 4.4. Analisis Poster Pilihan 3 ......................................................................
Tabel 4.5. Analisis Poster Pilihan 4 ......................................................................
Tabel 4.6. Analisis Poster Pilihan 5 ......................................................................
Tabel 4.7. Analisis Poster Pilihan 6 ......................................................................
70
Lampiran 14. Contoh Halaman Daftar Gambar
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Kerangka “Order of Signification” ....................................................
Gambar 2.2. Peta Tanda Roland Barthes ...............................................................
Gambar 3.1. Poster Online 1 .................................................................................
Gambar 3.2. Poster Online 2 .................................................................................
Gambar 3.3. Poster Online 3 ..................................................................................
Gambar 3.4. Poster Online 4 .................................................................................
Gambar 3.5. Poster Online 5 .................................................................................
Gambar 3.6. Poster Online 6 ..................................................................................
Gambar 4.1. Profil Instagram Humas Polda NTT ...................................................
Gambar 4.2. Struktur Organisasi Humas Polda NTT .............................................
71
Lampiran 15. Contoh Halaman Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
72
Liliweri, A. 2011. Komunikasi Serba Ada Serba Makna. Jakarta : Prenada Media
Group.
Putra, M. M. S. 2007. Media Cetak Bagaimana Merancang dan Memproduksi,
edisi Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sudjana, Nana, & Rivai. A. 2007. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru
Algesindo.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian "Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D". Bandung :
Alfabeta.
Sobur, A. 2006. Semiotika Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Vera, N. 2014. Semiotika dalam Riset Komunikasi. Bogor : Gahalia Indonesia.
Internet
Anggarina, P. T. 2020. “Memahami Peran Public Relations di Masa Krisis”,
https://www.kompas.com/tren/read/2020/08/24/070356465/memahami-
peran-public-relations-di-masa-krisis?page=all, diakses pada 4 Oktober
2020.
73
Cahya, I. 2020. “5 Media Sosial Terpopuler di Dunia, Anda Pakai yang Mana”,
https://www.merdeka.com/teknologi/5-media-sosial-terpopuler-di-dunia-
anda-pakai-yang-mana.html, diakses pada 10 November 2020.
Firmansyah. 2020. “Inpres Nomor 6 Tahun 2020 Telah Ditandatangani, Berikut 5
Point Penting Untuk Polr.”, https://ntmcpolri.info/inpres-nomor-6-tahun-
2020-telah-ditandatangani-berikut-5-point-penting-untuk-polri/, diakses
pada 4 Oktober 2020.
74
Lampiran 16. Contoh Lembar Konsultasi Pembimbing
LEMBAR KONSULTASI
Nama :
NIM :
Judul :
Pembimbing I / II :
75