Anda di halaman 1dari 2

Kuasa Hukum Kadisperkim Metro Lakukan

Perlawanan Hukum, ini Langkah yang Dilakukan!


RADARMETRO - Kuasa Hukum Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota
Metro non aktif Farida melakukan upaya perlawanan hukum terhadap laporan A kepada kliennya.

Di mana Tim Kuasa Hukum Kadisperkim Metro non aktif telah mendaftarkan perkara gugatan
Perbuatan Melawan Hukum (PMH) dengan tergugat A alias J.

Demikian disampaikan Kuasa Hukum Kadisperkim Metro non aktif Farida, Hanafi Sampurna bersama
Eni Mardyantari.

Ia mengatakan, bahwa pihaknya telah mendaftarkan gugatan PMH tersebut sejak 24 Januari 2024
lalu dengan tergugat A.

"Jadi kami bertiga sudah mendaftarkan perkara gugatan Perbuatan Melawan Hukum (PMH) dengan
tergugat Alizar alias Jinggo," terangnya, Kamis (25/1/2024).

Menurutnya, gugatan tersebut telah terdaftar di Pengadilan Negeri (PN) Kota Metro. Rencananya
gugatan tersebut akan disidangkan pada 31 Januari 2024 mendatang.

"Gugatan ini akan disidangkan pada Rabu tanggal 31 Januari 2024 di Pengadilan Negeri Metro.
Nomor registernya nomor 2," jelasnya.

Selain itu dalam perkara tersebut pihaknya juga telah mengirimkan surat kepada Ketua PN Metro
terkait penundaan perkara pidana yang menjerat Kadisperkim Metro non aktif.

"Kami dari tim kuasa hukum juga sudah mengirim surat kepada Ibu Ketua Pengadilan Negeri Kelas IB
dengan perihal penundaan perkara pidana. Karena ada perkara perdata yang sudah teregister dan
akan sidang," ungkapnya.

Ia menerangkan surat penundaan tersebut tersebut dikirimkan berdasarkan Surat Edaran


Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 4 tahun 1980.

"Kami berkirim surat dasarnya adalah Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 4 tahun 1980
tentang Prejudiciel Geschill atau Sengketa Prejudiciel Geschill," kata dia.

"Angka 2 point angka 3 yang berbunyi dalam hal keputusan ketentuan perdata dulu, sebelum
dipertimbangkan penuntutan pidana," terangnya.

Kemudian permohonan penundaan perkara tersebut juga dilakukan berdasarkan Peraturan


Mahkamah Agung Nomor 1 tahun 1956.

"Yang berbunyi apabila dalam pemeriksaan perkara pidana harus diputuskan hal adanya suatu hal
perdata atas suatu barang, atau tentang suatu habungan hukum antara dua pihak tertentu, maka
pemeriksaan perkara pidana dapat dipertangguhkan untuk menunggu suatu keputusan pengadilan
dalam pemeriksaan perkara perdata ada atau tidaknya perdata itu," paparnya.

Menurutnya, surat tersebut juga telah diterima langsung oleh pihak Pengadilan Negeri Kota Metro.

"Nah kami sudah berkirim surat kemarin 24 Januari 2024 sudah diterima oleh pihak pengadilan,"
ungkapnya.
Pihaknya berharap perkara pidana yang kini menjerat kliennya dapat ditangguhkan terlebib dahulu
menunggu hasil keputusan PMH yang diajukannya.

"Kami berharap perkara pidananya Bu Farida yang kita anggap adalah kriminalisasi itu dapat
ditangguhkan atau ditunda, sampai gugatan perdata ini ada keputusan inkrah atau berkekuatan
hukum tetap," ujarnya.

Dalam perkara tersebut, tambah dia, pihak juga berharap bahwa PN Kota Metro dapat melihat
perkara tersebut secara obyektif.

"Kami juga berharap pihak pengadilan bisa melihat perkara ini secara objektif. Banyak perkara-
perkara rekayasa kasus di pengadilan bisa diputus bebas," ungkapnya.

Karena itu pihaknya mengaku akan melakukan perlawanan hukum terhadap perkara yang menimpa
kliennya.

"Kami masih optimis majelis hakim atau pengadilan merupakan benteng terakhir untuk
mendapatkan keadilan," tuturnya.

"Dan dalam proses perkara ini baik pidana dan perdata kami dari kuasa hukum akan secara totalitas
melawan bentuk kriminalisasi terhadap Bu Farida mulai dari proses penangkapan," tegasnya.

Oleh karenanya dalam perkara gugatan PMH dengan terlapor A yang sudah dijadwalkan tersebut
dapat berjalan lancar.

"Kami berharap Bapak Alizar untuk hadir di Rabu depan supaya perkara ini tidak berlarut-larut," kata
dia.

"Kami dari tim hukumnya Bu Farida siap membuktikan di persidangan bahwa Bu Farida tidak
bersalah atas kasus tipu gelap," lanjutnya.

"Bahkan dari awal itikat baik Bu Farida sudah sangat nyata, sudah bersedia mengembalikan uang.
Bahkan biaya renovasi siap diganti, tetapi dari pihak Jinggo tidak berkenan jika angkanya tidak Rp2,8
milliar," tutupnya.

Anda mungkin juga menyukai