Nim. : 21016136
Mata Kuliah : Apresiasi Puisi
(UAS)
Soal: Parafrasekan dan Analisis Puisi di bawah ini dengan pendekatan struktural.
Berarti hancur.
Yang di tepi jalan mengacungkan tangan untuk oplet dan bus yang penuh
Kita yang tak punya kepentingan dengan seribu slogan dan seribu pengeras suara yang hampa
suara
Para pejuang yang harus tetap berjalan maju tanpa menoleh kebelakang unruk mencapai tujuan.
Kita adalah gambaran rakyat Indonesia yang mengalami keterpurukan selama masa penjajahan,
yang lemah dihadapan para penjajah.
Gambaran bangsa Indonesia yang selalu terlibat dalam bencana alam seperti banjir, gunung api,
dan penyakit yang menular.
Walaupun sudah terbebas dari masa penjajahan, bangsa Indonesia merasa belum benar-benar
merdeka
Karena bencan alam dan korupsi dimana-mana membuat kita merasa dijajah oleh bangsa sendiri
Maka kita harus keluar dari zona tersebut, untuk terus berjalan kedepan.
Untuk berubah dan meninggalkan zona yang membuat kita hancur.
Rakyat Indonesia harus tetap semangat dan terus berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan
tersebut.
Analisi Puisi “Kita Adalah Pemilik Sah Republik Ini” dengan pendekatan struktural
Unsur Fisik :
1. Diksi :
- Kita = menggambarkan rakyat Indonesia dan para pejuang yang harus bangkit dan
berjuang melawan penjajah.
- Jalan = merupakan kegiatan yang harus bergerak meninggalkan tempat tersebut
ketempat yang lain. Maksudnya adalah rakyat Indonesia harus keluar dari penderitaan
di masa penjajahan itu.
- Meja = menggambarkan sebuah kerja sama atau perundingan yang harus dolaukan
oleh penjajah
- Duli tuanku = menggambarkan rakyat Indonesia yang selalu mengikuti perintah para
penjajah dan siap bekerja untuk para penjajah.
- Dengan seribu slogan dan pengeras suara yang hampa suara = menggambarkan
pejabat-pejabat yang selalu berpidato dipinggir jalan, yang berjanji akan membuat
masyarakat aman dan damai tetapi tidak pernah terlaksana serta para pejabat selalu
ingkar kepada masyarakat.
2. Majas :
- Personifikasi = merupakan majas pengorangan atau penginasan yaitu benda-benda
mati digambarkan memiliki sifat dan perbuatan seperti manusia. Ini merupakan majas
personifikasi “Dipukul banjir, gunung api, kutuk dan hama” dengan maksud
menerangkan kondisi bangsa kita, seolah bencan alam akan dating kapan saja untuk
menghancurkan kehidupan rakyat Indonesia.
- Hiperbola = merupakan majas yang melukis sesuatu dengan mengganti kalimat atau
kata. Kalimatnya yaitu “apakah akan kita jual keyakinan kita”
3. Tipografi :
2 bait
9 baris
Tipografi konvesional rata kebawah
4. Imagery : Penglihatan
Kita adalah manusia bermata sayu, yang di tepi jalan
Mengacungkan tangan untuk oplet dan bus yang penuh
Pendengaran
- Seribu slogan
- Dan pengeras suara yang hampa suara
5. Rima : Rima akhir ganda tak sempurna
Unsur Batin :
1. Tema : Perjuangan
2. Rasa : Marah berapi-api dan geram terhadap penjajah
3. Nada : Patriotik merupakan nada tinggi dan lantang dan Sinis merupakan nada
rendah, pelan dan sinis.
4. Amanat : Sebagai penerus bangsa Indonesia kita harus berani dan mepertahankan
bangsa Indonesia serta tetap maju dan meninggalkan hal-hal yang buruk. Dan puisi
ini memberikan pencerahan kepada kita untuk tetap cinta dan peduli terhadap bangsa
Indonesia.