Anda di halaman 1dari 9

PERIODESASI SASTRA INDONESIA

KELOMPOK 5
ANGGOTA KELOMPOK:

I KETUT ARGUNAYASA (05)

I MADE SURYANTA (06)

IDA BAGUS VALORINO ARISON (11)

NI WAYAN PINA SOMAYANTI (23)

SANG AYU MAYWA PUTRI BERATA (25)


A. ANGKATAN ‘66

`Nama angkatan 66 dicetuskan oleh H..B. Jassin pada 1966

`Angkatan ini lahir bersamaan dengan kondisi politik Indonesia yang tengah
mengalami kekacauan akibat terror dan merajalelanya paham dan ideologi yang
mengancam Pancasila

`Karya sastra yang lahir di periode ini lebih banyak yang berwarna protes terhadap
keadilan sosial dan politik pemerintah pada masa itu
•Adapun pengarang yang produktif dan karya-karyanya pada periode
ini sebagai berikut:

TAUFIK ISMAIL TITIS BASINO


o Tirani dan Benteng o Lesbian (1976)
o Kenalkan o Bukan Rumahku (1976)
o Saya Hewan o Pelabuhan Hati (1978)
IWAN SIMATUPANG LEON AGUSTA
o Ziarah (1968) o Hukla (1979)
o Kering (1972) o Catatan Putih (1975)
o Keong (1975) o Monumen Safari (1966)
Contoh Karya Sastra Angkatan “66
KITA ADALAH PEMILIK SYAH REPUBLIK INI

Tidak ada lagi pilihan lain. Kita harusBerjalan terus


Karena berhenti atau mundur Berarti hanyut

Apakah akan kita jual keyakinan kita


Dalam pengabdian tanpa harga
Akan maukah kita duduk satu meja
Dengan para pembunuh tahun yang lalu
Dalam setiap kalimat yang berakhiran: “Duli Tuanku”?

Tidak ada lagi pilihan lain. Kita harus Berjalan terus


Kita adalah manusia bermata sayu, yang ditepi jalan
Mengacungkan tangan untuk oplet dan bus yang penuh
Kita adalah berpuluh juta yang bertahun hidup sengsara
Dipukul banjir, gunung api, kutuk dan hamaDan bertanya-tanya diam inikah yang namanya merdeka
Kita yang tak punya kepentingan dengan seribu slogan
Dan seribu pengeras suara yang hampa suaraTidak ada lagi pilihan lain.
Kita harusBerjalan terus

dari: Tirani dan benteng – taufik ismail


B. ANGKATAN ’70-an
● Diperkenalkan pertama kali oleh Dami N. Toda

● Lahir karena pergeseran sikap berpikir dan bertindak menghasilkan wawasan


estetik dalam karya sastra bercorak baru, baik di bidang puisi, prosa,maupun
drama

● Kebanyakan karya sastra pada periode ini tidak menekankan pada makna
kata dan digolongkan ke dalam jenis karya Kontemporer. Kemunculan karya
sastra semacam ini dipelopori oleh Sutardji Calzoum Bachri dengan ciri
umum karyanya yaitu dengan mengesampingkan unsur makna

● Semangat avant-garde pada periode ini sangat menonjol oleh karena itu
banyak sastrawan yang menganut unsur surealis,arus kesadaran,absurd, dan
sebagainya.
● Genre prosanya banyak yang menyuarakan sastra daerah
meskipun tema pokok yang dibahas belum mengalami
pergeseran. Novel-novel yang terbit pada paruh pertama hingga
pertenghan 1970-an menampilkan serentetan gejala lokal yang
melukiskan tatanan sehari-hari,seperti
keluarga ,kepercayan,ritual,dan kebiasaan sebuah komunitas

● Sastrawan pada angkatan ini adalah Umar Kayam, Ikranegara,


Darmanto Jatman, Budi Darma, Matinggo Busye, Putu Wijaya,
Hamsad Rangkuti, Supardi Djoko Darmono, dan termasuk paus
sastra Indonesia H.B. Jassin
Contoh Karya: Sutardji Calzoum Bachri
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai