Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Saudara-saudara sekalian, sebagai mana biasa, maka pada tiap-tiap hari 17 Agustus Saya berdiri
dihadapan saudara-saudara sekalian.

Ini kali di Stadion Utama Gelora  Bung Karno.  

Sejak dahulu, selalu di muka Istana Merdeka.

Tetapi sekarang ini, seperti sekarang ini, pada hari ini, di stadion utama ini, Saya berbicara langsung
kepada rakyat-rakyat seluruh Indonesia......

Bahkan juga langsung kepada seluruh dunia, dari timur sampai ke barat dari utara sampai ke selatan, Saya
sekarang tidak  terutama sekali berbicara sebagai Presiden Mandataris,

Tidak sebagai Presiden Perdana Menteri.

Tidak sebagai Presiden Panglima Tertinggi.

Saya berbicara di sini sebagai Penyambung lidah Rakyat Indonesia....

Saya berbicara disini sebagai Presiden Pemimpin Besar Revolusi Indonesia.......... 

Dari sabang sampai merauke, empat perkataan ini, bukanlah sekedar satu rangkaian kata ilmu bumi.

Dari sabang sampai merauke bukanlah sekedar menggambarkan satu geografis dekrit dari sabang sampai
merauke bukan lah sekedar satu geografical entity.

Ia adalah merupakan satu kesatuan kebangsaan.

Ia adalah satu national entity.

Ia adalah pula satu kesatuan kenegaraan.

Satu state entity, yang bulat kuat.

Ia adalah satu kesatuan tekad.

kesatuan ideologi.

satu ideolitycal entity, yang amat dinamis, ia adalah satu kesatuan cita-cita sosial yang hidup laksana api
unggun.
Satu entity of social conciousness like a burning fire, all the social conciousness of man pray it for our
retry.

Karena itu hai seluruh bangsa Indonesia.

Tetap tegakkanlah kepalamu, jangan mundur, jangan berhenti, tetap gerakkanlah kakimu di muka bumi.

Jikalau ada kalanya, saudara-saudara merasa bingung, jikalau ada kalanya, saudara-saudara hampir
berputus asa, jikalau ada kalanya,  saudara-saudara kurangnya mengerti jalannya revolusi kita, memang
kadang-kadang seperti bahtera di lautan badai yang mengamuk ini.

Kembalilah kepada sumber amanat penderitaan rakyat kita yang kongkret dengan sujen conciousness of
man.

kembalilah kepada sumber itu, sebab disanalah saudara akan menemukan kembali realnya revolusi.

Tetapi alhamdulilah, tuhan menolong, lalu kita bangkit, lalu kita menggeledekan kita punya stok kepada
segala penyelewengan mental itu..........

lalu kita suruh buang, buang, buang, jauh jauh segala segala awal pikiran libralisme.

lalu kita senyumkan semboyan baru yaitu demokrasi terpimpin

lalu kita kocok habis habisan multi party system

lalu kita canangkan manifesto politik

lalu kita telor kan pemerasan money pool yaitu usdek

lalu kita camkan kepada rakyat perlunya, revolusi sosialisme pemimpin nasional yang satu yaitu resopim.

Mari kita berjalan terus berjuang terus, diatas dasar manifesto politik.

Agar supaya segala cita-cita negara republik Indonesia, baik cita-cita dilapangan politik maupun diatas
lapangan sosial dapat tercapai, untuk kebahagiaan kita semua.

Terimakasih.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatu

Anda mungkin juga menyukai