Anda di halaman 1dari 3

“BAHASA INDONESIA”

Makalah Bab : Puisi


Nama : Cindy Putri Rahmadani
Kelas : x mipa 2

1. Pengertian Puisi
Menurut KBBI, puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra,
rima, serta penyusunan larik dan bait. Puisi juga diartikan sebagai gubahan dalam
bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat.

2. Jenis-jenis puisi lama


Puisi lama merupakan puisi yang terikat dengan aturan-aturan tertentu, seperti rima,
jumlah baris, dan juga makna yang terkandung di dalamnya. Jenis jenis puisi lama antara
lain, yakni :

 Pantun  Syair
 Karmina  Seloka
 Mantra  Talibun
 Gurindam

3. Jenis-jenis puisi baru


Puisi baru atau puisi modern adalah puisi yang bebas dan tidak terikat dengan aturan-
aturan.Secara garis besar, puisi baru dibagi menjadi 2 jenis, yaitu puisi baru berdasarkan
isinya dan puisi baru berdasarkan bentuk, antara lain :

 Jenis puisi baru berdasarkan isinya,


- Balada : berisi tentang suatu kisah atau cerita. 
- Elegi : berisi tentang kesedihan atau tangis.
- Epigram : berisi tentang ajaran atau tuntunan mengenai kehidupan.
- Himne : berisi pujaan atau pujian untuk Tuhan, tanah air ataupun pahlawan. 
- Ode : berisi sanjungan kepada orang yang sangat berjasa.
- Romansa : berisikan luapan perasaan cinta dan kasih sayang.
- Satire :  berisikan sindiran atau kritikan.
 Jenis puisi baru berdasarkan bentuknya,
- Distikon : tiap bait terdiri dari dua baris dan biasa disebut puisi dua seuntai.
- Terzina :  tiap bait terdiri dari tiga baris atau biasa disebut puisi tiga seuntai.
- Quatrain : tiap bait terdiri atas empat baris dan biasa disebut puisi empat seuntai.
- Quint : tiap bait terdiri dari lima baris dan biasa disebut puisi lima seuntai.
- Sektet :  puisi yang tiap bait terdiri dari enam baris atau biasa disebut puisi enam
seuntai.
- Stanza :  tiap bait terdiri dari delapan baris dan disebut double kuatrain atau puisi
delapan seuntai.
- Septina.
- Soneta.

4. Ciri-ciri puisi kontemporer


Puisi kontemporer adalah puisi yang dibuat pada masa sekarang, atau penciptanya pada
masa sekarang. Puisi ini tidak memiliki ikatan bentuk dan irama, selain itu yang
menjadikan momen kekinian adalah kebebasan penyair untuk menciptakannya.
Ciri-ciri puisi kontemporer :
*Tipografi atau bentu tulisannya unik
*Menggunakan idiom yang tidak lazim atau inkonvensional
*Memperhatikan kemerduan bunyi
*Terjadi kemacetan bunyi karena terkadang hanya berupa tanda yang disejajarkan bahkan
tidak bisa dibaca atau sulit dipahami
*Kadang mencampurkan berbagai bahasa
*Menggunakan gaya bahasa paralelisme dikombinasikan dengan gaya bahasa hiperbola.

5. Sastrawan penulis puisi setiap angkatan periodesasi


sastra
Periodisasi sastrawan Indonesia merupakan urutan waktu sastra di indonesia, yang mana
urutan ini diawali dengan awal munculnya sastra indonesia mulai angkatan Pujangga lama
hingga sastra cyber, dari awal hingga akhir angkatan terdapat perbedaan yang menonjol,
masing-masing angkatan mempunyai ciri khusus tersendiri dalam karyanya.
1. Pujangga Lama (sebelum abad ke-20): Hamzah Fansuri, Raja Ali Haji, Syamsuddin Pasai,
Nuruddin ar-Raniri
2. Sastra Melayu Lama (tahun 1870-1942): Hadji Moekti
3. Angkatan Balai Pustaka (sejak 1920): Muhammad Yamin
4. Pujangga Baru (tahun 1930-1942): Sutan Takdir Alisjahbana, Armijn Pane
5. Angkatan 1945 (tahun 1945-1950): Chairil Anwar
6. Angkatan 1950-1960an (tahun 1950-1966): Toto Sudarto Bachtiar
7. Angkatan 1966-1970an (tahun 1966-1970): Taufik Ismail
8. Angkatan 1980-1990an (setelah 1980): Tan Lioe Ie
9. Angkatan Reformasi (akhir 1990an): Sutardji Calzoum Bachri, Ahmadun Yosi
Herfanda, Acep Zamzam Noer, Hartono Benny Hidayat
10. Angkatan 2000an (setelah 2000): Raudal Tanjung Banua
11. Cybersastra (Era internet memasuki komunitas sastra di Indonesia).
6. Makna puisi Hujan Bulan Juni, Karya Sapardhi Djoko
Damono

Puisi Hujan Bulan Juni mempunyai arti yang berkaitan


dengan ketabahan dan kesabaran sebuah kasih sayang.
Di larik kata “Tidak ada yang lebih tabah dari hujan
bulan juni” menggambarkan kasih sayang. Dari kata itu,
almarhum ingin menggambarkan ketabahan dari hujan
yang tak turun kebumi di bulan Juni.

Sementara larik kata “Tak ada yang lebuh bijak dari


hujan bulan juni” mempunyai makna dia bisa dengan
ketabahan bertahan tidak menyatakan sayang dan
rindunya. Sedangkan, “Di hapusnya jejak jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu” ingin menghapus keraguan
dengan prasangka jelek dalam sebuah penantian. Untuk
larik “Tak ada yang lebih arif dari hujan bulan juni”
memiliki makna dia pintar dalam hal menyimpan,
menyembunyikan rasa sayang dan rindunya yang dia
cintai.

7. Makna puisi Diponegoro, Karya Chairil Anwar

Puisi ini berisi bentuk kekaguman Chairil Anwar pada


sosok Diponegoro karena semangat perjuangan yang
dimiliki Diponegoro. Chairil Anwar berharap semangat
perjuangan Diponegoro hidup kembali, sosok yang
begitu gigih melawan penjajah  menjadi api
penyemangat bagi para pemuda untuk melawan
penjajah merebut kemerdekaan.

Diponegoro adalah sosok pemberani yang tidak


mengenal rasa takut dan gentar melawan penjajah.
Bahkan disaat diponegoro telah tiada, semangatnya
masih tetap hidup, dan menjadi penyemangat bagi
pemuda untuk berjuang melawan penjajah. Pemuda
harus maju, harus maju melawan penjajah. Meskipun
tidak dipersenjatai dengan lengkap. Hanya keyakinan yang kuat untuk merdeka menjadi
penyemangat untuk  menyerbu lawan.

Anda mungkin juga menyukai