Anda di halaman 1dari 8

Pengertian Puisi Rakyat

Puisi rakyat adalah warisan bangsa berbentuk pantun, gurindam, dan syair yang
memiliki nilai-nilai baik, seperti nilai moral, agama, dan budi pekerti. Puisi ini merupakan
puisi yang berasal dari rakyat atau masyarakat biasa, bukan dari kalangan sastrawan atau penulis
terkenal.

Ciri-Ciri Puisi Rakyat

Meskipun puisi rakyat terdiri atas beberapa jenis, namun ada beberapa ciri yang sama antara satu
jenis puisi rakyat dengan jenis lainnya. Ciri-ciri puisi rakyat antara lain:

 Memiliki bentuk yang tetap


 Memiliki jumlah baris tertentu per bait
 Memiliki jumlah kata tertentu per baris
 Memiliki rima pada akhir bait

Jenis-Jenis Puisi Rakyat

Puisi rakyat terdiri atas tiga jenis, yakni pantun, gurindam, dan syair. Masing-masing jenis
memiliki ciri-ciri dan aturannya masing-masing. Untuk memahami lebih jauh, perhatikan
penjelasan berikut, ya!

Pantun

Jenis puisi rakyat yang pertama yaitu pantun. Pantun adalah puisi rakyat yang bertujuan untuk
menyampaikan perasaan, saran, larangan, nasihat, kasih sayang, ajaran budi pekerti, moral, serta
kritik sosial.

Ciri-ciri pantun, yaitu:

 Terdiri atas empat baris dalam satu bait


 Setiap bait memuat dua baris sampiran dan dua baris isi
 Baris sampiran pada pantun terdapat pada bait pertama dan kedua, kemudian isi pantun
berada pada bait ketiga dan keempat
 Bersajak a-b-a-b atau a-a-a-a
 Mengandung 8–12 suku kata per barisnya
Gurindam

Gurindam adalah puisi rakyat dari India yang kemudian juga berkembang menjadi puisi lama
Melayu. Gurindam berisikan moral dan pesan agama yang dipadukan dengan sajak dan
peribahasa.

Ciri-ciri gurindam, yaitu:

 Satu bait terdiri atas dua baris


 Satu baris memiliki 10-14 suku kata
 Bersajak sama, yaitu a-a, b-b, c-c, d-d, dan seterusnya
 Baris pertama berisi persoalan, baris kedua berisi jawaban

Syair

Syair adalah puisi rakyat yang berasal dari Persia (sekarang Iran). Syair masuk ke Nusantara
bersamaan dengan datangnya Islam. Syair memiliki ciri utama yaitu bahasa yang digunakan
merupakan Bahasa Melayu lama. Pada awalnya, syair mengacu pada tradisi sastra syair di negeri
Arab, tapi seiring dengan perkembangannya, syair mengalami perkembangan dan dimodifikasi
sehingga menjadi khas Melayu.

Ciri-ciri syair yaitu:

 Setiap bait terdiri atas 4 baris


 Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata
 Semua baris merupakan isi, jadi tidak ada sampiran seperti pada pantun
 Bersajak a-a-a-a
Contoh Pantun Nasihat

Minum cincau di siang bolong

Rasa cincaunya segar sekali

Jangan pernah menjadi orang sombong

Agar jauh dari penyakit hati

Terbang rendah burung peragam

Dari huma terbang ke hutan

Budaya daerah beraneka ragam

Mari bersama kita lestarikan

Contoh Pantun Jenaka

Adik Nia memetik tomat

Tomat merah dibelah dua

Kakek cerita terlalu semangat

Gigi palsunya copot semua

Pagi-pagi mancing ikan

Dapatnya banyak hati pun senang

Badan kurus sedikit makan

Terkena angin langsung terbang


Contoh Pantun Teka-Teki

Siang-siang minum kelapa

Tak lupa sambil makan pisang keju

Punya ekor disimpan di kepala

Hewan apakah itu?

(Jawabannya: Gajah)

Kalau tuan bawa panci

Pancinya diisi rebung

Kalau tuan bijak sekali

Apa binatang bertanduk di hidung?

(Jawabannya: Badak)

Contoh Pantun Kiasan

Melihat ikan di tepi kolam

Pohon pinang jadi tambatan

Air beriak tanda tak dalam

Air tenang menghanyutkan

Makna: Orang yang ilmunya sedikit biasanya banyak bicara. Sedangkan orang yang
banyak ilmunya lebih tenang

Daun lebar ditanam di pekarangan

Disiramnya pakai air di gelas

Tidak pernah lapuk oleh air hujan

Tidak pernah habis terkena panas


Makna: Jikalau seseorang telah berjasa kepada negaranya, pasti jasanya juga tidak akan
terlupakan.

Contoh Pantun Agama

1.

Kemumu di dalam semak

Jatuh sehelai selarasnya

Meski ilmu setinggi tegak

Tidak sembahyang apa gunanya

2.

Terang bulan terang cahaya

Cahaya memancar ke Tanjung Jati

Jikalau hendak hidup bahagia

Beribadahlah sebelum mati


1. Karya Dalam Merdeka
Karya: Alte minasih

Indah mengenang dalam bahagia


Nusantara kini telah bebas merdeka
Jadi negeri yang mandiri dan berjaya

Namun...

Kita tak bisa hanya bahagia dengan kata


Berikan bukti dengan segala upaya Hingga negeri kita makin berjaya di segala
lininya
Sepenuh hati kita bersama berikan karya

Dengan pikiran maupun tenaga


Wujudkan negeri makmur sentosa
Dalam naungan Pancasila Keberagaman kan mewarnai indahnya.
Dalam beda selalu bersama

2. Indonesia Telah Merdeka


Karya: Hernawati

Indonesia telah merdeka


Sudah lama Indonesia merdeka
Merdeka dari penjajahan bangsa Eropa dan Asia

Merdeka dari penjajahan Portugis, Spanyol, Inggris, Belanda dan Nippon


Pemimpin Asia
Ya, saat ini Indonesia telah merdeka
Merdeka dari belenggu penjajahan
Kolonial yang begitu lama

Merdeka dari belenggu kependudukan militer jepang hingga muncul Romusha


Indonesia saat ini telah merdeka, merdeka dari belenggu yang menyiksa

Wahai Indonesiaku tercinta...


Belenggu penjajah sudah begitu lama sirna
Biarkan kisah lampau menjadi sejarah bangsa
Kini dirimu telah merdeka

Wahai Indonesiaku tercinta...


Jangan sia-siakan kemerdekaan yang telah ada
Kemerdekaan yang kau dapat dengan tumpah darah dan tetesan air mata
Kemerdekaan yang kau dapat dari perjuangan dan pengorbanan pahlawan
yang telah tiada

Wahai Indonesiaku tercinta...


Tanah airku yang selalu ku puja
Kini engkau telah merdeka
Saat ini Indonesia telah merdeka
5. Merdeka atau Mati
Karya: Yamin

Darah menggenang di tanah tak bertuan


Ratusan nyawa melayang
Bergelimpangan di medan perang
Mengangkat panji kemenangan

Seorang pejuang berteriak lantang


Gagah berani memegang senjata lawan penjajah
Dua kata menjadi pilihan merdeka atau mati

Tubuh kekar dihujani peluru


Penuh lubang di sekujur tubuh
Darah bercucuran mereka tetap tegak berdiri
Sekali lagi lantangkan merdeka atau mati

6. Satu Kata "Merdeka"


Karya: Yamin

Hingga detik ini


Darah tertumpah membanjiri persada
Ribuan nyawa melayang
Tulang belulang berserakan

Sebuah pengorbanan yang harus dibayar mahal


Demi terwujudnya kata
Merdeka

Jiwa gugur tak terhitung jumlahnya


Darah segar merasuk di sela-sela tanah air
Dengan bangga jasadmu tersenyum
Menyaksikan kemerdekaan negeri tercinta

7. Merdekalah Bangsaku
Karya: Yamin

Sejarahmu terus terkenang diingatanku


Tujuh belas Agustus sakat bisu hari kebebasanku
Para pahlawan bertaruh keras pertahankan keutuhanmu
Sebagai kenangan sepanjang hidup

Indonesia kini merdeka


Berkibarnya sang merah putih
Bawa napas lega tanpa nestapa
Mengenang cerita berderailah air mata
Kemerdekaan hilangkan jeritan lara

Indonesia merdeka...

Lahirkan pemuda pemudi bangsa


Terbang ke awan menguak kedamaian
Menengok ke kanan bawa kebaikan
Kaki cengkeram erat semboyan kemerdekaan
8. Pahlawanku
Karya: Yamin

Darah mengalir terus dikenang


Sengsara kehausan serta kelaparan
Langkah sedikit lengah
Terpeleset jurang yang mendalam

Karena jasamu Indonesia mampu bernapas lega


Menghirup udara kebebasan

Aman dari sergapan senjata


Jauh dari serangan penjajah tak terduga

Tanpamu kami tidak tau keadaan sekarang


Keberanianmu larut dalam darah juang
Kekuatanmu sekeras baja
Keyakinanmu kuat dalam hati sanubari

Pahlawanku...

Kau berikan kebahagiaan anak cucu bangsa


Kau tinggalkan kenangan sejarah tuk pijakannya

Indonesia Merdeka
Karya: Sisko Dion A

Di masa yang lalu


Beribu raga telah terpendam
Berjuta jiwa telah hilang
Kemerdekaan ini sangat berarti untuk kita

Kuatkan persatuan
Mencapai perdamaian negri
Di bumi ini aku berjanji
Ini Indonesiaku

Aku teguh melambangkan pancasila


Menghargai bhineka
Dihari ini aku berkata
"Indonesia Merdeka"

Anda mungkin juga menyukai