Puisi rakyat adalah warisan bangsa berbentuk pantun, gurindam, dan syair yang
memiliki nilai-nilai baik, seperti nilai moral, agama, dan budi pekerti. Puisi ini merupakan
puisi yang berasal dari rakyat atau masyarakat biasa, bukan dari kalangan sastrawan atau penulis
terkenal.
Meskipun puisi rakyat terdiri atas beberapa jenis, namun ada beberapa ciri yang sama antara satu
jenis puisi rakyat dengan jenis lainnya. Ciri-ciri puisi rakyat antara lain:
Puisi rakyat terdiri atas tiga jenis, yakni pantun, gurindam, dan syair. Masing-masing jenis
memiliki ciri-ciri dan aturannya masing-masing. Untuk memahami lebih jauh, perhatikan
penjelasan berikut, ya!
Pantun
Jenis puisi rakyat yang pertama yaitu pantun. Pantun adalah puisi rakyat yang bertujuan untuk
menyampaikan perasaan, saran, larangan, nasihat, kasih sayang, ajaran budi pekerti, moral, serta
kritik sosial.
Gurindam adalah puisi rakyat dari India yang kemudian juga berkembang menjadi puisi lama
Melayu. Gurindam berisikan moral dan pesan agama yang dipadukan dengan sajak dan
peribahasa.
Syair
Syair adalah puisi rakyat yang berasal dari Persia (sekarang Iran). Syair masuk ke Nusantara
bersamaan dengan datangnya Islam. Syair memiliki ciri utama yaitu bahasa yang digunakan
merupakan Bahasa Melayu lama. Pada awalnya, syair mengacu pada tradisi sastra syair di negeri
Arab, tapi seiring dengan perkembangannya, syair mengalami perkembangan dan dimodifikasi
sehingga menjadi khas Melayu.
(Jawabannya: Gajah)
(Jawabannya: Badak)
Makna: Orang yang ilmunya sedikit biasanya banyak bicara. Sedangkan orang yang
banyak ilmunya lebih tenang
1.
2.
Namun...
7. Merdekalah Bangsaku
Karya: Yamin
Indonesia merdeka...
Pahlawanku...
Indonesia Merdeka
Karya: Sisko Dion A
Kuatkan persatuan
Mencapai perdamaian negri
Di bumi ini aku berjanji
Ini Indonesiaku