Anda di halaman 1dari 6

TETESAN DARAH PERWIRA

Buah Karya: Charles Krisna Dharnajati

Bendera yang kini berkibar lesu


Bendera yang berkibar dengan searah angin
Bendera yang di kibarkan oleh paskibra
Bendera yang diringi lagu kebangsaan

Jum’at, Tanggal 17 Agustus 1945


Tepat pada pukul 10 pagi
Sang proklamator Ir. Soekarno
Membacakan proklamasi di kediaman nya

Dari pelosok desa sampai kota


Dari ujung sabang sampai merauke
Tersebar melalui radio kabar itu
Merdeka? Merdeka? Merdeka?
Mengingat para pahlawan berjuang
Hanya demi bangsa dan negara
Mereka rela mengorbankan darah dan nyawanya
Hanya berbekal sebilah pedang dan bambu
runcing

Itu karena mereka


Mereka kaum kapitalis
Ya mereka… mereka para penjajah
Merebut semua nya dari kita semua!!!

Dan saat itulah…


Bangsa Indonesia tak tinggal diam
Bangsa Indoensia tak rela tanah air kita
Direbut oleh para penjajah yang penuh ego

Pahlawan Indonesia
Kau terguncang dengan hebat
Kau tersayat hingga berlumur darah
Kau tidak memikirkan nyawa mu
Bahkan di tengah tengah siksa
Kau tetap berlari dan mengepal
Kau tetap melawan meski terluka
Meskipun dihari terakhir kau bernafas

Pahlawan Indonesia
Darah dan keringat mu bercucuran
Air mata membasahi baju yang kau kenakan
Kau berjuang yang selalu di iringi dengan doa

Jauh berbeda dengan masa kini


Kita dengan mudahnya memetik hasil
Hasil perjuangan mereka para pahlawan
Kita sebagai generasi bangsa bisa apa?

Malu… Malu kita sebagai anak cucu mereka


Malu… Malu kita yang tidak tau balas budi
Karena ego perjuangan mereka menjadi
kandas
Tolong… hilangkan sifat buruk ituu
Buat pahlawan dan bangsa Indonesia bangga
Kita sebagai pelajar, bersungguh sungguhlah
Dalam menempuh pendidikan di sekolah
Dan melanjutkan perjuangan para pahlawan

Anda mungkin juga menyukai