DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PIYEUNG
Jalan Ayahanda Tgk. Syekh Ibrahim Montasik – Aceh Besar
A. Pendahuluan
Survailens epidemiologi merupakan kegiatan yang sangat penting dalam manajemen
kesehatan untuk memberikan dukungan data dan informasi epidemiologi agar pengolaan
program kesehatan dapat berdaya guna secara optimal. Informasi epidemiologi yang berkualitas,
cepat dan akurat merupakan evidence atau bukti untuk di gunakan dalam proses pengambilan
kebijakan yang tepat dalam pembangunan kesehatan. Dalam rangka pelaksanaan survailans
epidemiologi. Direktorat jendral PPM & PL telah membuat beberapa produk hukum survailans
sebagai pedoman pelaksanaan survailans yang perlu di ketahui oleh semua jajaran kesehatan
(Dinas kesehatan provinsi,dinas kesehatan kabupaten/kota, puskesmas dan rumah sakit)
khususnya surveilans serta pihak pihak yang terkait dalam pelaksanaan survailans
Landasan Hukum Tugas Fungsi / Kebijakan:
Pelaksanaan survailans di Indonesia dilaksanakan berdasarkanbeberapa undang-undang dan
peraturan sebagai dasar dalam menentukan kebijaksanaan pembinaan. Dasar hukum/ketentuan
perundangan dan peraturan dimaksud adalah:
1) Peraturan Pemerintah RI No 25 tahun 2000, Bab II pasal 2 ayat 3. 10.j menyatakan
bahwa salah satu kewenangan pemerintah di bidang kesehatan adalah surveilans
epidemiologi serta pengaturan pemberantasan dan penanggulangan wabah penyakit
2) Undang-undang No 4 tahun 1984 tentang wabah penyakit menular
3) Surat keputusan menteri kesehatan No 1479 tahun 2003 tentang surveilans terpadu
penyakit
4) Peraturan menteri kesehatan tentang sistem kewaspadaan dini KLB no 949 tahun 2004
5) Surat keputusan menteri kesehatan no 1116 tahun 2003 tentang pedoman
penyelenggaraan surveilans epidemiologi kesehatan.
B. Latar Belakang
Untuk menuju Indonesia sehat maka pemerintah mencanangkan program survailans
epidemiologi penyakit, penyelenggaraan survailans epidemiologi kesehatan wajib di lakukan
oleh setiap instasi kesehatan provinsi, instansi kesehatan kabupaten/kota dan lembaga
masyarakat dan swasta baik secara fungsional atau structural. survailans epidemiologi bukan
hanya sekedar pengumpulan data dan penyelidikan KLB saja tetapi kegunaan dari surveilans
epidemiologi lebih dari itu misalnya untuk mengetahui jangkauan dari pelayanan Masalah
kesehatan, untuk meramalkan terjadinya wabah dan masih banyak lagi, manfaat dari
surveilans epidemiologi, umumnya survailans epidemiologi di gunakan untuk:
1. Mengetahui dan melengkapi gambaran epidemiologi dari suatu penyakit
PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BESAR
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PIYEUNG
Jalan Ayahanda Tgk. Syekh Ibrahim Montasik – Aceh Besar
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tersedianya data dan informasi epidemiologi sebagai dasar manajemen kesehatan
untuk pengambilan keputusan dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi
program kesehatan dan peningkatan kewaspadaan serta respon kejadian luar biasa yang
cepat dan tepat secara nasional, provinsi dan kabupaten/kota menuju Indonesia sehat
2010
2. Tujuan Khusus
Penyakit potensial KLB tidak terjadi
8. Sasaran
Sasaran penyelenggaraan sistem surveilans epidemiologi kesehatan meliputi
masalah-masalah yang berkaitan dengan program kesehatan meliputi masalah masalah yang
berkaitan dengan program kesehatan yang ditetapkan berdasarkan prioritas nasional,
bilateral , regional dan global, penyakit potensial wabah, bencana dan komitmen lintas
sector serta sasaran spesifik local atau daerah. Secara rinci sasaran penyelenggaraan sistem
surveilans epidemiologi kesehatan adalah sebagai berikut:
A. Survailans epidemiologi penyakit menular
Prioritas sasaran penyelenggaraan survailans epidemiologi penyakit menular adalah:
1. survailans penyakit yang dapat di cegah dengan imunisasi
2. survailans penyakit filariasis
3. survailans penyakit tuberculosis
4. survailans penyakit diare, tipus perut, kecacingan dan penyakit perut lainnya
5. survailans penyakit HIV/AIDS
6. survailans penyakit menular seksual
7. survailans penyakit pneumonia, termasuk penyakit pneumonia akut berat