Anda di halaman 1dari 3

Percintaan Sekelas

Theo dan Desi pertama kali bertemu saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Mereka
langsung merasa nyaman satu sama lain dan menjadi teman dekat. Namun, Theo diam-diam
menyimpan perasaan khusus untuk Desi sejak hari pertama sekolah.

Theo: (dalam hati) Desi begitu menakjubkan. Aku ingin lebih dari sekadar teman dengannya.

Desi: (tersenyum) Theo, kamu teman yang baik. Aku senang kita sekelas.

Theo: (tersipu malu) Aku juga senang, Desi. Kita bisa belajar bersama dan saling membantu.

Walaupun Theo merasa cemburu ketika Desi bermain dengan cowok lain, dia tidak ingin mengganggu
hubungan persahabatan mereka. Dia memutuskan untuk berbicara dengan Achmad, teman baiknya.

Theo: Achmad, aku merasa cemburu ketika Desi bermain dengan cowok lain. Tapi aku tidak ingin
mengganggu hubungan kami.

Achmad: Tenang, Theo. Itu wajar merasa cemburu. Tapi ingat, kamu harus menghormati hubungan
Desi dengan pacarnya.

Theo: Aku tahu, Achmad. Aku hanya ingin menjadi teman yang baik baginya.

Meskipun Theo mengikuti saran Achmad, dia juga mencoba mendekati Desi dengan caranya sendiri.
Dia menunjukkan keahliannya dalam pelajaran agama Islam dan sering membantu Desi dalam
mengerjakan soal-soal pelajaran tersebut.

Theo: Desi, aku melihat kamu sedang kesulitan dengan soal agama. Maukah kamu aku bantu?
Desi: Oh, terima kasih, Theo! Kamu memang pintar dalam pelajaran agama. Aku sangat menghargai
bantuanmu.

Theo: Tidak perlu terima kasih. Aku senang bisa membantu kamu.

Meskipun hubungan mereka semakin dekat, Desi masih tetap bersama pacarnya. Theo memutuskan
untuk tetap menjadi teman yang baik bagi Desi tanpa mengharapkan lebih.

Theo: Desi, aku senang kita bisa menjadi teman yang dekat. Kamu adalah orang yang istimewa bagiku.

Desi: Aku juga senang, Theo. Kamu selalu ada untukku. Kamu adalah teman yang berarti bagiku.

Meskipun Theo masih menyimpan perasaan yang kuat untuk Desi, dia tidak ingin mengganggu
hubungan Desi dengan pacarnya. Dia mencari momen yang tepat untuk mengungkapkan perasaannya
secara perlahan.

Theo: Desi, ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu. Aku menghargai hubunganmu dengan
pacarmu, tapi aku merasa perlu mengungkapkan perasaanku. Aku menyukaimu lebih dari sekadar
teman.

Desi: (terkejut) Theo, aku tidak tahu apa yang harus kukatakan. Aku juga merasa nyaman bersamamu,
tapi aku masih bersama pacarku.

Theo: Aku mengerti, Desi. Aku tidak ingin memaksamu untuk membuat keputusan sulit. Aku hanya
ingin kamu tahu perasaanku.

Desi: Terima kasih, Theo, karena telah jujur padaku. Aku perlu waktu untuk memikirkannya.
Meskipun Desi masih mempertahankan hubungannya dengan pacarnya, Theo merasa lega karena
telah mengungkapkan perasaannya. Dia tetap menjadi teman yang baik bagi Desi dan berharap
bahwa suatu hari nanti, mungkin ada kesempatan bagi mereka untuk menjalin hubungan yang lebih
dari sekadar persahabatan.

Cerita ini mengajarkan kita tentang pentingnya menghormati hubungan orang lain dan menjadi teman
yang baik, meskipun kita memiliki perasaan khusus terhadap mereka.

Anda mungkin juga menyukai