Anda di halaman 1dari 1

Persahabatanku Hancur karena Cinta

Hai, namaku Ari, aku merupakan anak yang duduk di kelas 11 dan bisa dibilang cukup
pintar, aku juga sering mendapat juara kelas, oleh karena itu, banyak temanku yang
ingin bersahabat denganku. Bagiku sahabat adalah seseorang yang sangat berarti
dalam hidupku, karena sahabatlah orang yang selalu ada untukku. Banyak yang ingin
berteman denganku, sayangnya mereka hanya memanfaatkan kepintaran dan kebaikanku,
mereka berteman denganku untuk membantu mereka mengerjakan PR. Tetapi aku cukup
beruntung karena sudah memiliki sahabat yang setia dan selali membantuku, Tirta.
Tirta adalah teman masa kecilku yang selalu bersamaku sampai di kelas 11 ini, aku
sangat bersyukur memiliki sahabat seperti dia.

Dinda, murid baru yang cantik dan populer masuk ke sekolahku. Aku sangat menyukai
Dinda. Awal diriku suka dengannya berawal saat aku kenalan dengannya dan berteman
cukup akrab dan lama-lama dekat, sehingga sekarang diriku jatuh cinta. Namun, aku
tidak pernah memberitahu siapapun tentang perasaanku terhadap Dinda, maupun itu
pada Tirta. Suatu waktu aku melihat Dinda dan Tirta bercanda bersama dan mereka
terlihat akrab seperti orang pacaran. Jujur, akupun cemburu melihatnya tetapi aku
masih menyembunyikan kecemburuan itu didepan Tirta. Tetapi lama-lama rasa yang
terpendam ini ingin dikeluarkan, akhirnya aku memutuskan untuk cerita ke Tirta
tentang perasaanku ke Dinda. Sejak saat itu lah persahabatan kami mulai renggang.
Semakin lama aku semakin dekat dengan Dinda, tetapi aku perhatikan bahwa Dinda
sepertinya tidak akan pernah jatuh cinta denganku. Walau seperti itu, aku tetap
berjuang sepenuh hati. Ternyata Tirta juga suka dengan Dinda. Aku mengetahui kalau
Tirta suka dengan Dinda ketika aku membaca buku diary Tirta. Disana tertulis
curhatan Tirta tentang perasaannya ke Dinda.
Aku merasa kecewa setelah membaca buku diary tersebut, karena sahabat baikku
ternyata suka dengan wanita yang sama denganku. Tetapi aku berfikir, rasa suka itu
berhak untuk siapapun.

Saat di taman sekolah, aku melihat Tirta dan Dinda sedang mengobrol. Mereka
terlihat lebih serius daripada biasanya, akupun penasaran dan menguping percakapan
mereka dibalik pohon. Ternyata Dinda mengutarakan perasaannya pada Tirta yang pada
akhirnya Tirta menerimanya dan mereka menjadi pasangan kekasih tanpa memikirkan
perasaanku, sahabatnya sendiri. Aku pergi dengan perasaan campur aduk tidak karuan
dan masih berpikir mengapa sahabatku sendiri tega melakukan hal itu. Padahal Tirta
tahu kalau diriku sudah lama mengejar Dinda.
Maka persahabatanku dengan mereka berdua hancur karena cinta. Satu hal yang bisa
membuat seseorang lupa akan segalanya yaitu Cinta. Cinta membuat kita rela
berkorban apapun yang kita miliki. Jangan berharap seseorang yang belum tentu
mencintai kita, tetapi terima orang yang mencintai kita apa adanya. Karena
mencintai tanpa dicintai seperti olahraga dengan jangka waktu lama tetapi tidak
membuat kurus. Karena itu belajarlah mencintai diri sendiri sebelum mencintai orang
lain.

Anda mungkin juga menyukai