Dosen Pembimbing :
Ati Zaidiah, S.Kom., MTI.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan magang dengan judul
“PENGEMBANGAN WEBSITE PUSDIKLAT PADA FITUR MAGANG
MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODEIGNETER 3.0” (STUDI KASUS:
PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA). Laporan Kerja
Praktik ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Kerja Praktik. Pada kurikulum
dalam melengkapi syarat pendidikan Strata 1 Jurusan Sistem Informasi
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Aris
Setyawan yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membantu penulis
dalam menyelesaikan website pada kerja praktik ini. Tidak lupa penulis
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rina Wahyuni.S.Pd.M.Hum. selaku
pembimbing di tempat kerja praktik, dan Ibu Ati Zaidiah, S.Kom., MTI. selaku
dosen pembimbing Mata Kuliah Kerja Praktik sekaligus selaku Ketua Program
Studi Sistem Informasi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta yang
telah banyak memberikan saran yang baik dan bermanfaat.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada laporan ini,
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak demi kesempurnaan penulisan yang akan datang.
Akhir kata semoga laporan Kerja Praktik ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang memerlukannya, terutama kepada mahasiswa/i Program Studi Sistem
Informasi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
3.1.2 Wewenang ....................................................................................... 14
3.1.3 Visi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia ............................ 14
3.1.4 Misi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia ............................ 14
3.1.5 Falsafah Logo .................................................................................. 14
3.2 Sejarah Perpustakaan Nasional Republik Indonesia .............................. 15
3.3 Struktur Organisasi ................................................................................. 19
3.4 Jadwal Kegiatan...................................................................................... 20
3.5 Alat Pendukung Kegiatan Kerja Praktik ................................................ 20
BAB IV PEMBAHASAN ..................................................................................... 21
4.1 Analisa Sistem Berjalan ......................................................................... 21
4.1.1 Analisa Masalah .............................................................................. 21
4.1.2 Analisa Kebutuhan .......................................................................... 21
4.1.3 Gambaran Logik Sistem.................................................................. 22
4.2 Pembahasan ............................................................................................ 24
4.2.1 Software Requirement Specifications .............................................. 24
4.2.2 Objek Pengguna .............................................................................. 26
4.3 Perancangan Sistem Usulan ................................................................... 27
4.3.1 Proses Bisnis Sistem Usulan ........................................................... 27
4.3.2 Use Case Diagram ........................................................................... 28
4.3.3 Use Case Skenario........................................................................... 30
4.3.4 Entity Relationship Diagram (ERD) ............................................... 39
4.3.5 Rancangan User Interface Sistem ................................................... 39
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 51
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 51
5.2 Saran ....................................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 52
LAMPIRAN .......................................................................................................... 53
v
DAFTAR GAMBAR
vi
Gambar 31 Tampilan halaman penelitian admin pusat button cetak .................... 49
Gambar 32 Tampilan halaman penelitian admin pusat button cetak surat ........... 49
Gambar 33 Tampilan halaman magang pada admin unit kerja............................. 49
Gambar 34 Tampilan halaman magang admin unit kerja button detil .................. 50
Gambar 35 Tampilan halaman magang admin unit kerja button ubah ................. 50
vii
DAFTAR TABEL
viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin berkembangnya teknologi informasi, banyak perubahan dan
penyesuaian untuk menghadapi kehidupan yang serba digital. Teknologi
Informasi bergerak sangat cepat dalam mendorong transformasi pada
organisasi agar memaksimalkan efektivitas pada proses bisnisnya. Kini
teknologi informasi sedang dihadapkan dengan tantangan baru yaitu
penyesuaian kehidupan dengan adanya pandemi Covid-19, dimana kondisi
saat ini membawa pengaruh besar bagi semua aspek organisasi. Dengan
demikian perusahaan memerlukan suatu terobosan baru dalam menyusun
strategi bisnis agar dapat menyesuaikan pola kehidupan berdasarkan
kebutuhan saat ini. Salah satu adanya perkembangan teknologi informasi
adalah Website.
Website merupakan sistem yang dapat menampilkan teks, gambar,
multimedia maupun sebagai salah satu media informasi yang dapat diakses
oleh banyak pengguna. Website yang dibutuhkan oleh pengguna ialah
website yang bersifat interaktif atau dapat menjalin hubungan dari dua arah
berasal dari pemilik website dengan pengguna website.
PUSDIKLAT Perpustakaan Nasional Repulik Indonesia memiliki
website yang dapat diakses secara umum oleh semua pengguna yaitu
http://pusdiklat.perpusnas.go.id yang berisikan profil perusahaan dan
informasi lengkap mengenai kegiatan perusahaan. Website ini digunakan
oleh pengguna untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai jadwal
kegiatan PUSDIKLAT.
Seiring berkembangnya waktu, website ini membutuhkan penyesuaian
untuk menghadapi kondisi pandemi Covid-19, dimana pihak PUSDIKLAT
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia juga merupakan sebagai wadah
dan upaya mendukung kegiatan dibidang pendidikan berupa magang atau
kerja praktik. Sasaran kegiatan magang ini kepada mahasiswa/i semester
tingkat atas untuk pemenuhan SKS (Sistem Kredit Semester). Kegiatan
magang dilakukan secara offline mulai dari pendaftaran magang hingga
akhir pelaksanaan magang. Dengan demikian kegiatan ini mengalami
1
perubahan untuk menyesuaikan pola kehidupan demi menjaga
keberlangsungan kehidupan yang lebih aman dan efektif serta efisien
berdasarkan penerapan protokol kesehatan.
Salah satu permasalahan yang terjadi pada Website PUSDIKLAT
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia ialah belum adanya fitur
magang untuk pendaftaran magang secara online yang dapat meningkatkan
nilai efektifitas dan efisien. Menanggapi masalah yang ada, dibutuhkan
sebuah fitur magang pada Website PUSDIKLAT Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka didapatkan rumusan
masalah, yaitu bagaimana mengembangkan sebuah sistem website
PUSDIKLAT Perpustakaan Nasional Republik Indonesia untuk
mempermudah kegiatan program magang dengan melakukan pendaftaran
secara online?
2
Diharapkan dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan
mahasiswa dalam mengimplementasikan pembelajaran ke dunia kerja
nyata.
3. Bagi Penulis
Hasil penulisan laporan kerja praktik ini dipergunakan sebagai
bentuk implementasi yang diperoleh selama kegiatan perkuliahan
pada bidang kerja nyata.
4. Bagi Pembaca
Harapan penulis bagi setiap pembaca laporan kerja praktik ini
dapat memberikan pengetahuan dan informasi mengenai
pengembangan sistem website.
3
4. Mencari data dan informasi mengenai website PUSDIKLAT untuk
dilakukan pengembangan website.
5. Memberikan usulan berupa implementasi pengembangan website
PUSDIKLAT.
4
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Sistem
Menurut Jogiyanto HM (1999:1) Sistem didefinisikan menjadi “Suatu
sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau untuk menyelesaikan suatu pasaran tertentu”.
Menurut Romney dan Steinbart (2015) Sistem adalah “Serangkaian
data atau lebih komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk
mencapai tujuan”.
Berdasarkan beberapa pendapat mengenai pengertian sistem dapat
disimpulkan bahwa Sistem merupakan sekumpulan data-data yang saling
terintegrasi untuk mencapai tujuan sesuai minat pasar.
2.2 Informasi
Menurut Jogiyanto HM (1999:692) Informasi dapat didefinisikan
sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna
dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-
kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan
keputusan.
Menurut Al Bahra Bin Ladjamudin (2005) Informasi adalah
“Informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti
dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini
maupun yang akan datang”.
Berdasarkan beberapa pendapat mengenai pengertian informasi dapat
disimpulkan bahwa Informasi merupakan sebuah data valid berupa fakta
yang telah diolah dan memiliki value sehingga bermanfaat bagi khalayak
umum.
5
Menurut Lani Sidharta “Sebuah sistem informasi adalah sistem buatan
manusia yang berisi himpunan terintegrasi dari komponen-komponen
manual dan komponen-komponen terkomputerisasi yang bertujuan untuk
mengumpulkan data, memproses data, dan menghasilkan informasi untuk
pemakai”.
Berdasarkan beberapa pendapat mengenai pengertian sistem informasi
dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi merupakan sekumpulan
komponen sistem yang terdiri atas input (memasukkan data), proses, dan
output (keluaran data) yang saling terintegrasi serta terdapat feedback atau
respon dari dan untuk para penggunanya.
2.4 Xampp
Menurut Hidayatullah (2015) XAMPP merupakan web server yang
mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis
dan dapat diakses secara local menggunakan web server local (localhost).
Menurut Madcoms (2011) XAMPP merupakan salah satu dari banyak
software web server yang disediakan secara gratis. Dengan menggunakan
software instalasi ini, maka sudah dapat melakukan beberapa software
pendukung, web server yaitu Apache, PHPMyAdmin, dan database MySQL.
Berdasarkan beberapa pendapat mengenai pengertian XAMPP dapat
disimpulkan bahwa XAMPP merupakan sebuah aplikasi software atau
perangkat lunak yang dapat diakses dengan mudah secara gratis dengan
beberapa perangkat pendukung didalamnya seperti Apache,
MariaDB(MySQL), dan PHP serta bersifat open source.
2.5 MySQL
Menurut Adi Nugroho (2011) MySQL (My Stuctured Query
Language) adalah: “Suatu sistem basis data relation atau Relation Database
Management System (RDBMS) yang mampu bekerja secara cepat dan
mudah digunakan. MySQL juga merupakan program pengakses database
yang bersifat jaringan, sehingga dapat digunakan untuk aplikasi multi user
(banyak pengguna). MySQL didistribusikan gratis dibawah lisensi GPL
6
(General Public License). Dimana setiap program bebas menggunakan
MySQL namun tidak bisa dijadikan produk turunan yang dijadikan closed
source atau komersial”.
Menurut Alan Nur Aditya (2011:61) MySQL merupakan turunan
salah satu konsep utama dalam basis data yang telah ada sebelumnya, SQL
(Structured Query Languange). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian
data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.
Berdasarkan beberapa pengertian mengenai MySQL dapat
disimpulkan bahwa MySQL merupakan suatu sistem basis data yang
bekerja secara cepat dan mudah bagi pengguna. Selain itu MySQL juga
merupakan suatu struktur bahasa pemrograman yang mudah diapahami oleh
banyak pengguna.
7
perangkat lunak untuk menampilkan informasi dalam bentuk teks, gambar,
video maupun audio dengan koneksi internet. Dengan adanya konsep MVC
ini, membuat tampilan website menjadi bagian yang terpisah dan dapat
dikembangkan masing-masing sesuai pola model, view, dan controller dan
proses pembuatan website dapat dilakukan lebih cepat.
2.8 Bootstrap
Menurut para ahli mengatakan bahwa Bootstrap adalah kerangka kerja
front-end gratis untuk pengembangan web yang lebih mudah. Bootstrap
mencakup template desain berbasis HTML dan CSS untuk tipografi, bentuk,
tombol, tabel, navigasi, modals, korsel gambar dan lainnya, seperti plugin
JavaScript opsional.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bootstrap
merupakan kerangka kerja yang dipergunakan sebagai front-end atau bagian
untuk tampilan layout dan desain yang menarik.
8
2.9 Use Case Diagram
Menurut Setiawan & Khairuzzaman (2017), Use case Diagram
menyajikan interaksi antara use case dan aktor. Dimana aktor dapat berupa
orang, peralatan atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang
sedang dibangun. Use case menggambarkan fungsionalitas sistem atau
persyaratan yang harus dipenuhi sistem dari pandangan.
Menurut Lisnawanty (2014), Use case merupakan pemodelan untuk
kelakukan (behavior) aplikasi perangkat lunak yang akan dibuat. Use Case
mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan
aplikasi yang akan dibuat.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa use case
diagram merupakan diagram alur yang menggambarkan aktivitas dan
interkasi dengan aktor yang terlibat.
9
2.10 ERD
Menurut Brady dan Loonam (2010), Entity Relationship Diagram
(ERD) merupakan teknik yang digunakan untuk memodelkan kebutuhan
data dari suatu organisasi oleh sistem analisis dalam tahap analisis
persyaratan proyek pengembangan sistem. ERD merupakan suatu model
untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-
objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi.
2. Atribut
Setiap entitas memiliki elemen yang disebut atribut
yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari
entitas tersebut. atribut dibagi menjadi beberapa kategori
ialah sebagai berikut.
a. Atribut kunci (key) yaitu atribut yang digunakan untuk
menentukan entitas secara unik. Seperti NIM.
b. Atribut simple yaitu atribut bernilai tunggal. Seperti
nama, harga, status.
c. Atribut multivalue yaitu atribut yang memiliki
sekelompok nilai yang banyak. Seperti gelar, hobi.
d. Atribut composite yaitu atribut yang masih dapat
diuraikan lagi. Seperti alamat, korban, dan waktu.
e. Atribut derivative yaitu atribut yang dihasilkan dari
turunan atribut lain. Seperti umur dari tanggal lahir.
10
3. Relasi
Relasi merupakan hubungan anatara sejumlah entitas
yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Relasi juga
terbagi menjadi beberapa jenis ialah sebagai berikut.
a. One to one yaitu setiap entitas hanya bisa mempunyai
relasi dengan satu entitas lain. Contohnya mahasiswa
dengan NIM.
b. One to many yaitu hubungan anatara satu entitas
dengan beberapa entitas dan sebaliknya. Contohnya
dosen dengan mahasiswa dan sebaliknya.
c. Many to many yaitu setiap entitas bisa mempunyai
relasi dengan entitas lain dan sebaliknya. Contohnya
mahasiswa dengan unit kegiatan mahasiswa.
4. Garis
Garis merupakan sebagai penghubung antara relasi
dengan entitas, relasi dan entitas dengan atribut.
11
BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
12
pelaksaaan lebih lanjut fungsi perpustakaan di negara tersebut secara efisien
dan efektif melalui tugas seperti manajemen koleksi yang maknawi secara
nasional, penyediaan infrastruktur, koordinasi aktivitas perpustakaan dan
sistem informasi di negara bersangkutan, hubungan internasional, dan
melaksanakan kepemimpinan. Biasanya tanggung jawab ini secara formal
diakui lazimnya berdasarkan perundang–undangan. Untuk keperluan
definisi ini maka sebuah negara didefinisikan sebagai negara independen
berdaulat. Institusi yang disetarakan dengan perpustakaan nasional terdapat
juga di entitas nasional non-berdaulat seperti di Catalonia, Quebec dan
Wales1[1].
13
tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum,
persandian, perlengkapan, dan rumah tangga.
3.1.2 Wewenang
Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3, Perpustakaan Nasional mempunyai wewenang:
a. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidang
perpustakaan;
b. Perumusan kebijakan di bidang perpustakaan untuk mendukung
pembangunan secara makro;
c. Penetapan sistem informasi di bidang perpustakaan;
d. Kewenangan lain yang melekat dan telah dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan meliputi:
1. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang
perpustakaan; dan
2. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan pelestarian pustaka
budaya bangsa dalam mewujudkan koleksi deposit nasional
dan pemanfaatannya.
14
2. Melambangkan pelita/penerang ditengah malam.
3. Melambangkan petunjuk arah.
4. Bintang bersegi lima melambangkan dasar negara Pancasila
b. Buku Terbuka
Melambangkan ilmu pengetahuan yang senantiasa berkembang.
15
ketika Konvensi Nasional Prancis mengumumkan bahwa perpustakaan,
yang sebelumnya merupakan milik raja, menjadi milik nasional serta
memberikan hak kepada Konvensi Nasional untuk memperoleh kopi deposit
semua publikasi tercetak yang diterbitkan di Prancis. Menyusul
terbentuknya perpustakaan nasional di Prancis tersebut terdapat 20
perpustakaan nasional yang terbentuk pada abad 19. Pada abad 20 lebih dari
30 perpustakaan nasional terbentuk dan lebih banyak lagi setelah Perang
Dunia II usai dengan lahirnya berbagai negara baru yang lahir berkat
berlangsungnya dekolonialisasi dan proses demokrasi.
Selama periode seratus lima puluh tahun pertama, sebagian besar
perpustakaan nasional memiliki garis haluan konservatif dalam kaitannya
dengan jasa bagi publik. Semuanya perpustakaan nasional memiliki akses
yang relatif terbatas bagi publik. Hal ini dapat dijelaskan atas alasan
sosiopolitik dan tradisi historis. Banyak perpustakaan nasional yang berasal
dari universitas tetap mempertahankan fungsi dan penggunanya, yaitu
pengajar dan mahasiswa. Dalam kaitannya dengan perpustakaan lain di
sebuah negara, perpustakaan nasional menempati kedudukan yang
independen dengan berbagai pengecualian atau pengkhususan. Perpustakaan
nasional tidak ikut serta dalam layanan pinjam antarperpustakaan atau
bentuk kerja sama perpustakaan lainnya.
Selama lima puluh tahun terakhir ini situasi berubah sangat cepat.
Pada paro pertama abad 20 muncul krisis yang menerpa perpustakaan
nasional, yaitu:
(1) Perpustakaan nasional diasosiasikan dengan sebab-sebab non
sosial. Dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi terdapat peningkatan
jumlah ilmuwan yang berimbas pada semakin meningkatnya jumlah
informasi yang dibutuhkan. Informasi yang dibutuhkan juga tidak terbatas
pada publikasi tercetak saja. Gejala ini bertentangan dengan karakter
perpustakaan nasional yang mempunyai kebijakan akses terbatas ke
koleksinya.
(2) Krisis tersebut semakin meningkat sejalan dengan kemajuan ilmu
pengetahuan. Dengan kemajuan kebudayaan, fenomena peningkatan jumlah
16
informasi yang dibutuhkan secara langsung tercermin dalam produksi
publikasi tercetak di seluruh dunia, yang peningkatan volumenya mendekati
kecepatan eksponensial dan berjalan terus setiap tahun. Meningkatnya
jumlah publikasi ini menghambat operasi perpustakaan nasional. Akuisisi
bahan perpustakaan menjadi rumit menyangkut kontrol atau pengaturan
untuk menjamin keluasan penerimaan kopi deposit publikasi nasional serta
seleksi buku asing yang diperlukan perpustakaan. Pertumbuhan koleksi
yang cepat menyebabkan terus meningkatnya kapasitas penyimpanan yang
diperlukan untuk akuisisi baru. Ini berarti penambahan ruang simpan tidak
seimbang dengan penambahan koleksi. Pengolahan, organisasi koleksi,
pemeliharaan katalog menjadi sangat rumit. Akhirnya perpustakaan nasional
tidak mampu menyediakan bahan perpustakaan bagi pembaca sesuai dengan
jadwal dan dengan demikian tidak lagi efektif dalam menginformasikan
literatur terbaru bagi pembacanya.
(3) Perpustakaan khusus jumlahnya semakin bertambah dan semakin
mapan karenan memiliki pembaca yang terarah serta memiliki keunggulan
dibandingkan dengan perpustakaan nasional dan perpustakaan lainnya.
Keunggulan pertama terletak pada isi dan jenis koleksinya. Karena
kekhusuan cakupan subjeknya, maka perpustakaan khusus lebih leluasa
dalam memilih 5 publikasi dengan cakupan lebih lengkap daripada
perpustakaan lain. Perpustakaan khusus mulai memusatkan diri pada jurnal.
Perpustakaan khusus memiliki keunggulan dalam kecepatan penghantaran
bahan perpustakaan, penanganan sistem rujukan, serta pendayagunaan jasa
informasi–referens, yang semuanya akan jauh lebih memuaskan pembaca
dibandingkan dengan yang bisa didapat dari bentuk konvesional
perpustakaan lain.
(4) Adanya arah gejala kerja sama dan penciptaan sistem perpustakaan
secara keseluruhan. Pustakawan di berbagai perpustakaan mulai merasa
perlu memusatkan dan mengkoordinasikan aktivitas perpustakaannya, yang
dengan sendirinya mengarah pada perpustakaan nasional yang memiliki
koleksi terbesar, keuangan cukup, personel yang berkualifikasi. Hal tersebut
bertentangan dengan isolasionisme tradisional perpustakaan nasional serta
17
sifat ekskulisivitas postur perpustakaan nasional terhadap perpustakaan
lainnnya.
Kesulitan yang dihadapi perpustakaan nasional serta
berkembangnya perpustakaan khusus menyebabkan lahirnya pendapat
ketidaksetaraan (incompatibility) antara tuntutan baru perpustakaan serta
fungsi tradisional perpustakaan. Bahkan ada yang menganggap
perpustakaan nasional berada dalam posisi mandeg karena tugasnya sudah
merupakan bagian masa lampau. Muncul pertanyaan mengenai kelayakan
eksistensi masa depan perpustakaan nasional sebagai arsip publikasi
nasional.
Pada tahun 1950an, 1960an dan 1970an masalah perpustakaan
nasional menjadi masalah kontroversial. Ada beberapa anggapan yang
pernah muncul sebagaimana yang diuraikan berikut ini. Salah satunya
adalah bahwa “Perpustakaan nasional adalah salah satu bagian terpenting
dari sistem perpustakaan sebuah negara.” Ada juga anggapan yang nadanya
pesimistis, yaitu bahwa “Perpustakaan nasional adalah fenomena kuno,
organisasi yang inefektif dan sekarat.” “masa depan perpustakan nasional
ialah spesialisasi.” Pendapat yang berlawanan: “Kekuatan perpustakaan
nasional terletak pada sifat umum koleksinya.” Kesenjangan pendapat
dikarenakan oleh kondisi kompleksitas yang tidak lazim pada masa kini
pada masa perpustakaan nasional beroperasi serta berbagai faktor yang
menentukan perkembangannya. 6 Salah satu faktor yang paling menentukan
ialah sifat khas ilmu pengetahuan modern tercermin dalam subjek publikasi
tercetak serta isi permintaan pemakai yang mencerminkan ciri tujuan utama
sistem perpustakaan. Perkembangan perpustakan nasional sebagai sebuah
bentuk perpustakaan penelitian diintegrasikan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan sebaliknya. Perkembangan ini semakin nyata dengan
perkembangan zaman. Diferensiasi dan integrasi, fusi dan fisi ilmu
pengetahuan merupakan karakteristik ilmu modern. Karakteristik tersebut
memilik dampak langsung terhadap keluaran bahan perpustakaan tercetak
dan elektronik, yang pada gilirannya, berimbas pada koleksi perpustakaan
dan jenis pembacanya.
18
Jadi diferensiansi dan integrasi ilmu pengetahuan, spesialisasi dan
hibridisasi peneliti berkaitan dengan 2 jenis perpustakaan penelitian yaitu
perpustakaan penelitian khusus dan umum, Maka kesimpulannya ialah
memenuhi permintaan peneliti masa kini hanya dimungkinkan oleh adanya
aktivitas saling mengisi, terkoordinasi antara kedua jenis perpustakaan
khusus. Dengan kata lain, perkembangan ilmu pengetahuan menentukan
penyusunan sistem perpustakaan.
19
3.4 Jadwal Kegiatan
Tabel 1 Jadwal Kegiatan
Bulan
No. Tahapan
Maret April Mei
1. Analisis dan pengenalan alur
website
2. Studi pustaka data dan
informasi mengenai website
3. Analisis masalah website
4. Analisis evaluasi dan usulan
rancangan website
5. Pembuatan user interface
6. Perancangan fitur
7. Penulisan laporan
20
BAB IV PEMBAHASAN
21
4.1.3 Gambaran Logik Sistem
Berikut gambar 4.1 merupakan gambaran logik sistem berjalan pada
website.
Pada tabel 2 merupakan penjelasan dari use case diagram, sebagai berikut.
Tabel 2 Deskripsi Use Case Diagram Sistem Berjalan
22
drop down dan terdapat 4 sub menu.
Jadwal Diklat Sub menu pada menu Diklat yang berisikan
informasi ketersediaan diklat.
Pendaftaran Peserta Diklat Sub menu pada menu Diklat dengan tampilan form
data diri yang digunakan untuk mendaftarkan diri
sebagai peserta diklat.
Pengumuman Penerimaan Sub menu pada menu Diklat yang menampilkan
Peserta Diklat informasi mengenai pengumuman penerimaan
peserta diklat dengan cara memasukkan nomor
pendaftaran.
Sistem Informasi Diklat Sub menu pada menu Diklat yang menampilkan
form login dan hanya dapat dilakukan oleh user
atau peserta yang memiliki e-mail dan password.
Berita Menu ketiga pada navbar yang berisikan informasi
berupa berita terbaru mengenai persiapan
pelaksanaan diklat, penundaan diklat, surat edaran
penundaan diklat dan lain sebagainya.
Tim Kepemimpinan Menu keempat pada navbar yang memiliki button
drop down dan terdapat 1 sub menu.
Pejabat Strukturak Sub menu pada menu Tim Kepemimpinan yang
Pusdiklat Perpustakaan berisi profil dan biodata Kepala Pusat Diklat dan
Nasional RI Kepada Bidang Diklat.
Direktori Pegawai Menu kelima pada navbar yang memiliki button
drop down dan terdapat 2 sub menu.
Presensi Pegawai Sub menu pada menu Direktori Pegawai dengan
Pusdiklat halaman yang berisi link untuk melakukan presensi
pada google formulir.
Form Laporan Kerja Sub menu pada menu Direktori Pegawai dengan
Harian halaman yang berisi link untuk melakukan mengisi
laporan harian diklat pada google formulir.
Analisis Kebutuhan Diklat Menu keenam pada navbar dengan halaman yang
berisi link kuisioner pada google formulir.
23
Kontak Menu ketujuh pada navbar yang berisi data diri
pengguna apabila terdapat kendala yang dapat
dibantu dan dikirimkan pada pusdiklat.
4.2 Pembahasan
Dari permasalahan yang muncul ditemukan solusi untuk menangani
permasalahan tersebut. Dengan dilakukannya pengembangan website yaitu
menu program untuk magang dan penelitian maka dapat meningkatkan nilai
efisiensi dan efektivitas dengan perubahan pendaftaran yang sebelumnya
dilakukan secara offline, kini pendaftaran magang dan penelitian dapat
dilakukan secara online pada website pusdiklat.
24
Non functional requirement merupakan fitur,
karakteristik dan batasan yang menentukan kepuasan
sebuah system beruoa kinerja, dan kemudahan
penggunaan.
1. Mahasiswa dapat melakukan pendaftaran magang
dan penelitian secara online.
2. Mahasiswa dapat mengakses informasi terkait unit
kerja yang bersedia menerima magang dan
penelitian.
3. Admin dapat secara langsung melakukan
pengecekkan data diri calon peserta magang dan
penelitian.
4. Admin dapat memberikan jawaban terkait
ketersediaan magang melalui kontak tertera dan
megirimkan surat balasan resmi melalui e-mail.
25
e. Mengurangi penggunaan kertas karena tidak
menerima berkas calon peserta magang dalam
bentuk bukti fisik.
26
melalukan update atau perubahan status pendaftar magang
apakah diterima atau ditolak.
27
4.3.2 Use Case Diagram
Berdasarkan analisa kebutuhan user dapat digambarkan
dengan pemodelan use case diagram. Berikut merupakan pemodelan
use case diagram pada system usulan.
28
4.3.2.1 Use Case Diagram Sistem Usulan
29
4.3.3 Use Case Skenario
4.3.3.1 Magang
a. Login
Tabel 3 Use Case Skenario Magang Login
Alternative Flow :
5.1 Jika username dan password yang
dimasukkan salah, sistem akan
menampilkan pesan “Username or
Password is Wrong”
Post Condition User telah berhasil melakukan login
b. Pencarian
Tabel 4 Use Case Skenario Magang Pencarian
30
memasukkan nama mahasiswa
Pre Condition Sistem menampilkan halaman home
Scenario Normal Flow :
1. User berada pada halaman program
magang
2. User memasukkan nama mahasiswa
pada kolom pencarian
3. User klik button search
4. Sistem menampilkan data pendaftar
berdasarkan urutan nama
Alternative Flow :
4.1 Jika data mahasiswa yang dicari tidak
ada, sistem menampilkan field tabel
kosong
Post Condition 1. Sistem melakukan pencarian data
mahasiswa
2. Sistem menampilkan data mahasiswa
yang dicari
31
3. User klik button ubah data mahasiswa
4. Sistem menampilkan halaman edit data
mahasiswa
5. User klik field data tanggal masuk dan
tanggal keluar
6. Sistem menampilkan tanggal berupa
kalender digital
7. User memilih tanggal keluar dan
tanggal masuk
8. Sistem menampilkan tanggal yang
dipilih
9. User klik simpan
10. Sistem menampilkan tabel data
mahasiswa dan flash data tampil dengan
keterangan “berhasil diubah”
32
mahasiswa dan flash data tampil dengan
keterangan “berhasil diubah”.
Post Condition 1. Admin pusat berhasil melakukan
perubahan pada tanggal periode magang
2. Admin unit kerja berhasil melakukan
perubahan pada status magang
33
e. Mencetak Data Mahasiswa
Tabel 7 Use Case Skenario Magang Mencetak Data Mahasiswa
f. Logout
Tabel 8 Use Case Skenario Magang Logout
34
1. User berada pada halaman magang
2. User klik button logout
3. Sistem akan kembali menampilkan
halaman home
Post Condition Sistem menampilkan halaman home
4.3.3.2 Penelitian
a. Login
Tabel 9 Use Case Skenario Penelitian Login
Alternative Flow :
5.1Jika username dan password yang
dimasukkan salah, sistem akan menampilkan
pesan “Username or Password is Wrong”
Post Condition User telah berhasil melakukan login
35
b. Pencarian
Tabel 10 Use Case Skenario Penelitian Pencarian
Alternative Flow :
8.1 Jika data mahasiswa yang dicari tidak
ada, sistem menampilkan field tabel
kosong
Post Condition 3. Sistem melakukan pencarian data
mahasiswa
4. Sistem menampilkan data mahasiswa
yang dicari
36
Scenario Normal Flow Admin Pusat :
1. User berada pada halaman penelitian
2. Sistem menampilkan tabel data diri
mahasiswa pendaftar penelitian
3. User klik button detil data mahasiswa
4. Sistem menampilkan keseluruhan data
mahasiswa
5. User klik kembali
6. Sistem menampilkan tabel data
mahasiswa.
Post Condition -
37
keterangan “data surat berhasil
disimpan”
Post Condition User berhasil membuat surat balasan
f. Logout
Tabel 14 Use Case Skenario Penelitian Logout
38
sistem
Pre Condition Sistem menampilkan halaman admin pada
menu penelitian
Scenario Normal Flow :
1. User berada pada halaman penelitian
2. User klik button logout
3. Sistem akan kembali menampilkan
halaman home
Post Condition Sistem menampilkan halaman home
Gambar 6 ERD
39
Gambar 7 Tampilan halaman home
40
Gambar 10 Tampilan halaman magang
41
Gambar 13 Tampilan halaman form pendaftaran program magang
42
Gambar 16 Tampilan halaman penelitian
43
Gambar 19 Tampilan halaman form pendaftaran penelitian
44
Gambar 23 Tampilan halaman magang admin pusat button detail
45
Gambar 25 Tampilan halaman magang admin pusat button data surat
46
Gambar 26 Tampilan halaman magang admin pusat button cetak
47
Gambar 29 Tampilan halaman penelitian admin pusat button detil
48
Gambar 31 Tampilan halaman penelitian admin pusat button cetak
49
Gambar 34 Tampilan halaman magang admin unit kerja button detil
50
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan perancangan yang telah dijabarkan pada bab
sebelumnya dapat diambil kesimpulan sebagai berikut, yaitu:
1. Proses pendaftaran peserta magang atau penelitian pada unit
PUSDIKLAT saat ini masih dilakukan secara manual.
2. Fitur yang ada pada website e-Magang PUSDIKLAT sebelumnya
masih belum berjalan dengan efektif, karena terdapat beberapa fitur
yang tidak berfungsi.
3. Kurangnya kesadaran dari SDM tentang pemeliharaan website
PUSDIKLAT, sehingga terjadinya penumpukan data yang belum diolah
dengan baik.
4. Database yang belum terintegrasi dengan sistem menyebabkan
kemungkinan terjadinya redundancy data.
5. Website e-Magang yang baru dapat membantu user dalam proses
mendaftar magang dan penelitian menjadi lebih efisien, dan membantu
pegawai dalam mengelola data pendaftar.
6. Website e-Magang yang baru mampu menyediakan sistem surat-
menyurat sehingga pekerjaan tersebut menjadi lebih efektif dan efisien.
5.2 Saran
Beberapa saran berdasarkan analisis dan perancangan yang telah
dijabarkan pada bab sebelumnya adalah sebagai berikut.
1. Perlu adanya kesadaran dari SDM untuk pemantauan dan evaluasi
sistem yang ada pada PUSDIKLAT.
2. Perlu diakan sosialisasi mengenai penggunaan sistem e-Magang yang
baru kepada seluruh SDM.
3. Wesbite e-Magang ini diharapkan dapat digunakan dalam jangka waktu
yang panjang dan dapat dijadikan acuan bagi instansi yang lain untuk
mengurangi waktu dan tenaga.
51
DAFTAR PUSTAKA
Destiningrum, M., & Adrian, Q. J. (2017). Sistem Informasi Penjadwalan Dokter
Berbassis Web Dengan Menggunakan Framework Codeigniter (Studi
Kasus: Rumah Sakit Yukum Medical Centre). Jurnal Teknoinfo, 11(2), 30-
37.
Lani Sidharta, Pengantar Sistem Informasi Bisnis, P.T. ELEX Media Komputindo,
Jakarta: 1995.
Priyanti, D., & Iriani, S. (2013). Sistem Informasi Data Penduduk Pada Desa
Bogoharjo Keccamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan. IJNS-Indonesian
Journal on Networking and Security, 2(4).
52
LAMPIRAN
53
Lampiran 2. Surat Selesai Pelaksanaan Kerja Praktik
54
Lampiran 3. Sertifikat Pelaksanaan Kerja Praktik Nurul Aini
55
Lampiran 5. Bukti Dokumentasi Penyerahan Sertifikat Kerja Praktik Nurul Aini
56