Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBA TIMUR

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS MELOLO
Jln. Kananggar-Melolo Km 2, Lumbukore-Kec. Umalulu
puskesmasmll@gmail.com

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS MELOLO
NOMOR : 003/Pusk.Mll/SK-AKRE/I/2023

TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS DI PUSKESMAS MELOLO

AN YANG MAHA ESA


KEPALA PUSKESMAS MELOLO,

Menimbang : a. bahwa pelayanan klinis di Puskesmas Melolo dilaksanakan


berdasarkan kebutuhan pasien;
b. Bahwa pelayanan klinis di Puskesmas Melolo perlu
memperhatikan mutu dan keselamatan pasien;
c. bahwa untuk menjamin pelayanan klinis dilaksanakan
sesuai kebutuhan pasien, bermutu, dan memperhatikan
keselamatan pasien, maka perlu disusun kebijakan
pelayanan klinis di Puskesmas Melolo;

Mengingat : 1. UU Nomor 29 Tahun 2004, tentang Praktik Kedokteran;


2. UU Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 29
Tahun 2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1438 Tahun 2010
tentang Standar Pelayanan Kedokteran;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan
Kesehatan Perorangan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 Tahun 2019 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 34
Tahun 2022 tentang Akreditasi Pusat Kesehatan
Masyarakat, Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit Transfusi
Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik
Mandiri Dokter Gigi.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2017 tentang Kesehatan Pasien;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 47
Tahun 2018 tentang Pelayanan Kegawat Daruratan.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS DI PUSKESMAS MELOLO;
Kesatu : Kebijakan pelayanan klinis di Puskesmas Melolo sebagaimana
tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari surat keputusan ini;
Kedua : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapanya maka
akan diperbaiki sesuai ketentuan.

Ditetapkan di : Melolo
Pada tanggal : 17 Januari 2023
KEPALA PUSKESMAS MELOLO

YUNUS TOLA MASE


NIP. 19720716 199303 1 011
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS MELOLO
Nomor : 003/Pusk.Mll/SK-AKRE/I/2023
Tanggal : 17 Januari 2023

KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS DI PUSKESMAS MELOLO

A. PENDAFTARAN PASIEN

1. Pendaftaran pasien yang harus dipandu dengan prosedur yang jelas;


2. Pendaftaran pasien dilakukan oleh petugas yang kompeten yang ditetapkan
oleh Kepala Puskesmas;
3. Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien;
4. Identitas pasien harus dipastikan minimal dengan dua cara dari cara identifikasi
sebagai berikut : nama pasien, tanggal lahir pasien, alamat/tempat tinggal dan
nomor rekam medis;
5. Informasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersedia, dan informasi lain yang
di butuhkan masyarakat yang meliputi : tarif,jenis pelayanan,ketersediaan
tempat tidur dan informasi tentang Kerjasama dengan fasilitas Kesehatan yang
lain harus dapat disediakan di tempat pendaftaran;
6. Hak dan kewajiban pasien harus di perhatikan pada keseluruhan proses
pelayanan yang di mulai dari pendaftaran;
7. Loket pendaftaran wajib melakukan koordinasi dan komunikasi antara
pendaftaran dengan unit pendukung lain;
8. Kendala fisik, Bahasa dan budaya serta penghalang lain wajib diidentifikasi dan
ditindak lanjuti. Segala hambatan budaya, bahasa, kebiasaan dan hambatan
lain dalam pelayanan diidentifikasi dalam setahun sekali pada rapat koordinasi
antara Kepala Puskesmas dengan petugas pendaftaran dan pemberi layanan
klinis.

B. PENGKAJIAN, KEPUTUSAN DAN RENCANA LAYANAN

1. Kajian awal dilakukan secara paripurna oleh tenaga yang kompeten melakukan
pengkajian;
2. Kajian awal meliputi kajian medis. Kajian keperawatan, kajian kebidanan dan
kajian lain oleh tenaga profesi Kesehatan sesuai dengan kebutuhan;
3. Proses kajian dilakukan mengacu standar profesi dan standar asuhan;
4. Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya pengulangan
yang tidak perlu;
5. Informasi kajian baik medis, keperawatan,kebidanan dan profesi Kesehatan lain
wajib diidentifikasi dan dicatat dalam rekam medis;
6. Proses kajian dilakukan sesuai dengan Langkah-langkah SOP;
7. Pasien dengan kondisi gawat darurat atau darurat harus diprioritaskan dalam
pelayanan;
8. Kajian dan perencanaan asuhan harus dilakukan oleh tenaga Kesehatan
professional yang kompeten. Petugas yang melakukan kajian kebutuhan pasien
yaitu dokter, perawat atau bidan yang memiliki STR (Surat Tanda Regestrasi)
yang masih berlaku;
9. Jika dilakukan pelayanan secara tim, tim Kesehatan antar profesi harus
tersedia;
10. Pendelegasian wewenang baik dalam kajian maupun keputusan layanan harus
dilakukan melalui proses pendelegasian wewenang;
11. Pendelegasian wewenang diberikan kepada tenaga Kesehatan;
12. Proses kajian,perencanaan dan pelaksanaan layanan dilakukan dengan
peralatan dan tempat yang memadai;
13. Peralatan dan tempat pelayanan wajib menjamin keamanan pasien dan
petugas;
14. Koordinasi dan komunikasi dilaksanakan dalam pelayanan klinis dengan unit
terkait, mekanisme kerja, prosedur dan pelaksanaan kegiatan harus di
dokumentasikan;
15. Rencana layanan dan pelaksanaan layanan dipandu oleh prosedur klinis yang
berlaku;
16. Jika di butuhkan rencana layanan terpadu, maka kajian awal, rencana layanan
dan pelaksanaan layanan disusun secara kolaboratif dalam tim layanan
terpadu;
17. Rencana layanan disusun untuk tiap pasien dan melibatkan pasien/keluarga
pasien;
18. Penyusunan rencana layanan mempertimbangkan kebutuhan
biologis,psikologis,sosial.spritual dan memeperhatikan tata nilai budaya pasien;
19. Rencana layanan yang di susun dengan hasil dan waktu yang jelas dengan
memperhatikan efisiensi sumber daya;
20. Risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan layanan harus diidentifikasi
(risiko jatuh, risiko alergi obat.dsb);
21. Efek samping dan risiko pelaksanaan layanan dan pengobatan harus
diinformasikan kepada pasien;
22. Rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis;
23. Rencana layanan harus memuat Pendidikan/penyuluhan kepada pasien.

C. PELAKSANAAN LAYANAN

1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur pelayanan klinis;


2. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi : pelayanan medis, keperawatan,
kebidanan dan pelayanan profesi Kesehatan yang lain;
3. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan;
4. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat secara lengkap
dalam rekam medis;
5. Jika dilakukan perubahan rencana layanan, maka harus dicatat dalam rekam
medis;
6. Tindakan medis/pengobatan yang beresiko wajib diinformasikan pada pasien
sebelum mendapatkan persetujuan;
7. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent) wajib
didokumentasikan dalam rekam medis;
8. Jenis-jenis tindakan yang memerlukan informed consent di Puskesmas Melolo :
No Tindakan yang memerlukan Informed consent
1. Tindakan Pembedahan (Incise,ekstrasi kuku)
2. Tindakan Injeksi
3. Tindakan Hecting
4. Tindakan Pemasangan Infus
5. Tindakan Pemasangan atau Pelepasan DC
6. Tindakan Imunisasi
7. Tindakan Pemasangan atau Pencabutan Implant
8. Tindakan Pemasangan atau pencabutan IUD

9. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya infeksi


harus ditangani dengan memperhatikan prosedur pencegahan (kewaspadaan
universal);
1. Varicelea Rawat Jalan, Observasi dan Rujuk
2. Campak Rawat Jalan, Observasi dan Rujuk
3. Difteri Anak Rawat Jalan, Observasi dan Rujuk
4. Difteri Dewasa Rawat Jalan, Observasi dan Rujuk
5. HIV/AIDS Rawat Jalan, Observasi dan Rujuk
10. Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan dengan indikator yang
jelas;
11. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan indikator yang
jelas;
12. Hak dan kebutuhan pasien harus di perhatikan pada saat pemberian layanan;
13. Keluhan pasien/keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan dan ditindak
lanjuti;
14. Pelaksanaan layanan dilaksanakan dengan tepat dan terencana untuk
menghindari pengulangan yang tidak perlu;
15. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang,
perencanaan layanan, pelaksanaan layanan, pemberian obat/tindakan, sampai
dengan pasien pulang atau dirujuk dijamin kesinambungannya;
16. Pasien berhak menolak pengobatan;
17. Pasien berhak untuk menolak jika dirujuk ke sarana kesehatan lain;
18. Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun untuk rujukan dipandu oleh
prosedur yang baku;
19. Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan, wajib diberikan informasi
tentang hak pasien untuk membuat keputusan, akibat dari keputusan dan
tanggung jawab mereka berkenaan dengan keputusan tersebut;
20. Pelayanan anestesi dan pembedahan serta kegawatdaruratan harus dipandu
dengan prosedur baku.

N JENIS ANESTESI INDIKASI DOSIS PEMBERIAN


o ATAU SEDASI
1. Anestesi local Tindakan Bedah Sesuai Kebutuhan
-Lidocaine 2% dengan Minor
atau tanpa epinefrin

21. Jenis-jenis pembedahan minor yang dapat dilakukan di Puskesmas Melolo,


yaitu:

N RUANGAN KASUS
o
1. R. Pemeriksaan Umum, a. Abses
R. Tindakan dan Gawat b. Lipoma
Darurat c. Ekstrasi kuku
d. Rawat luka (Hecting)
2. R. Pemeriksaan Gigi a. Insisi Abses
b. Ekstraksi gigi susu/tetap tanpa komplikasi
3. R. KIA/KB a. Pemasangan Implan
b. Bongkar Implan

22. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh petugas yang
kompeten. Tenaga Kesehatan yang di maksud yaitu :
a. Dokter/Dokter Gigi;
b. Perawat/Bidan yang mendapatkan delegasi wewenang dari Dokter
23. Sebelum melakukan anestesi dan pembedahan harus mendapatkan informed
consent;
24. Status pasien wajib dimonitor sebelum, saat dan setelah pemberian anestesi
lokal/sedasi dan pembedahan;
25. Pendidikan/penyuluhan Kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai dengan
rencana layanan.

D. RENCANA RUJUKAN DAN PEMULANGAN

1. Pemulangan pasien di Ruang Bersalin dan di Ruang Tindakan harus dipandu


dengan standar operasional prosedur;
2. Petugas yang menangani bertanggung jawab untuk melaksanakan proses
pemulangan atau rujukan;
3. Umpan balik dari fasilitas rujukan wajit ditindak lanjuti oleh dokter yang
menangani;
4. Jika pasien tidak mungkin dirujuk, puskesmas wajib memberikan alternatif
pelayanan;
5. Rujukan pasien yang menggunakan Ambulance dan di dampingi petugas harus
di sertai dengan resume klinis;
6. Resume klinis meliputi: nama pasien, kondisi klinis, prosedur/Tindakan yang telah
dilakukan dan kebutuhan akan tindak lanjut;
7. Pasien diberi informasi tentang hak untuk memilih tempat rujukan;
8. Pasien dengan kebutuhan khusus perlu didampingi oleh keluarga;

9. Petugas yang mendampingi proses rujukan adalah petugas yang kompeten.


Berikut persyaratan kompetensi petugas :

N Jabatan Standar
o
1 Perawat 1. D3 Keperawatan
2. Telah mengikuti pelatihan BTCLS/PPGD
3. Keterampilan : Tindakan Emergensi
2. Bidan 1. D3 Kebidanan
2. Telah mengikuti Pelatihan
PPGDON,ASFIKSIA, BBLR
3. Keterampilan : Penanganan Ibu Hamil, Bayi
Baru Lahir (BBL)
Pasien dapat dirujuk apabila:
a. Hasil amnesa dan pemeriksaan fisik sudah dipastikan tidak mampu diatasi
b. Hasil periksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang medis ternyata tidak
mampu diatasi
c. Pasien memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih lengkap
d. Pasien memerlukan pelayanan medis spesialis/subspesialis di Rumah Sakit
berdasarkan keadaan penyakit yang diderita pasien
e. Apabila telah diobati tetapi belum ada perbaikan, sehingga pasien
memerlukan pemeriksaan, pengobatan di sarana Kesehatan yang lebih
mampu;

11. Pada saat proses rujukan pasien, petugas harus melakukan identifikasi
kebutuhan dan monitoring terhadap pasien untuk keamanan dan keselamatan
pasien;

12. Pada pemulangan pasien harus mematuhi kriteria sebagai berikut :


a. Pasien mengalami kemajuan klinis
b. Vital sign dalam batas normal atau dikontrol dengan rawat jalan
c. Post partum 6 jam tanpa komplikasi

13. Saat pemulangan.pasien/keluarga pasien harus dilibatkan dalam perencanaan


proses pemulangan. Adapun kebutuhan pelayanan pasien pemulangan sebagai
tindak lanjut adalah :

a. Puskesmas bekerjasama dengan rumah sakit dalam perencanaan untuk


melakukan rujukan yang tepat waktu ke Praktisi Kesehatan,Rumah Sakit atau
pemeriksaan penunjang lain di luar puskesmas;
b. Rekam medis pasien berisi salinan resume pelayanan medis pasien pulang;
c. Resume pelayanan pasien pulang lengkap;
d. Pasien dan keluarga yang tepat di berikan pengertian tentang instruksi tindak
lanjut, yaitu dalam bentuk tertulis dan cara yang mudah dimengerti
pasien/keluarga, kapan Kembali untuk pelayanan tindak lanjut, kapan
mendapatkan pelayanan yang mendesak serta pelayanan bila diperlukan
berkenaan dengan kondisi pasien.
KEPALA PUSKESMAS MELOLO

YUNUS TOLA MASE


NIP. 19720716 199303 1 011

Anda mungkin juga menyukai