DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS MELOLO
Jln. Kananggar-Melolo Km 2, Lumbukore-Kec. Umalulu
puskesmasmll@gmail.com
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS MELOLO
NOMOR : 003/Pusk.Mll/SK-AKRE/I/2023
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS DI PUSKESMAS MELOLO
Ditetapkan di : Melolo
Pada tanggal : 17 Januari 2023
KEPALA PUSKESMAS MELOLO
A. PENDAFTARAN PASIEN
1. Kajian awal dilakukan secara paripurna oleh tenaga yang kompeten melakukan
pengkajian;
2. Kajian awal meliputi kajian medis. Kajian keperawatan, kajian kebidanan dan
kajian lain oleh tenaga profesi Kesehatan sesuai dengan kebutuhan;
3. Proses kajian dilakukan mengacu standar profesi dan standar asuhan;
4. Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya pengulangan
yang tidak perlu;
5. Informasi kajian baik medis, keperawatan,kebidanan dan profesi Kesehatan lain
wajib diidentifikasi dan dicatat dalam rekam medis;
6. Proses kajian dilakukan sesuai dengan Langkah-langkah SOP;
7. Pasien dengan kondisi gawat darurat atau darurat harus diprioritaskan dalam
pelayanan;
8. Kajian dan perencanaan asuhan harus dilakukan oleh tenaga Kesehatan
professional yang kompeten. Petugas yang melakukan kajian kebutuhan pasien
yaitu dokter, perawat atau bidan yang memiliki STR (Surat Tanda Regestrasi)
yang masih berlaku;
9. Jika dilakukan pelayanan secara tim, tim Kesehatan antar profesi harus
tersedia;
10. Pendelegasian wewenang baik dalam kajian maupun keputusan layanan harus
dilakukan melalui proses pendelegasian wewenang;
11. Pendelegasian wewenang diberikan kepada tenaga Kesehatan;
12. Proses kajian,perencanaan dan pelaksanaan layanan dilakukan dengan
peralatan dan tempat yang memadai;
13. Peralatan dan tempat pelayanan wajib menjamin keamanan pasien dan
petugas;
14. Koordinasi dan komunikasi dilaksanakan dalam pelayanan klinis dengan unit
terkait, mekanisme kerja, prosedur dan pelaksanaan kegiatan harus di
dokumentasikan;
15. Rencana layanan dan pelaksanaan layanan dipandu oleh prosedur klinis yang
berlaku;
16. Jika di butuhkan rencana layanan terpadu, maka kajian awal, rencana layanan
dan pelaksanaan layanan disusun secara kolaboratif dalam tim layanan
terpadu;
17. Rencana layanan disusun untuk tiap pasien dan melibatkan pasien/keluarga
pasien;
18. Penyusunan rencana layanan mempertimbangkan kebutuhan
biologis,psikologis,sosial.spritual dan memeperhatikan tata nilai budaya pasien;
19. Rencana layanan yang di susun dengan hasil dan waktu yang jelas dengan
memperhatikan efisiensi sumber daya;
20. Risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan layanan harus diidentifikasi
(risiko jatuh, risiko alergi obat.dsb);
21. Efek samping dan risiko pelaksanaan layanan dan pengobatan harus
diinformasikan kepada pasien;
22. Rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis;
23. Rencana layanan harus memuat Pendidikan/penyuluhan kepada pasien.
C. PELAKSANAAN LAYANAN
N RUANGAN KASUS
o
1. R. Pemeriksaan Umum, a. Abses
R. Tindakan dan Gawat b. Lipoma
Darurat c. Ekstrasi kuku
d. Rawat luka (Hecting)
2. R. Pemeriksaan Gigi a. Insisi Abses
b. Ekstraksi gigi susu/tetap tanpa komplikasi
3. R. KIA/KB a. Pemasangan Implan
b. Bongkar Implan
22. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh petugas yang
kompeten. Tenaga Kesehatan yang di maksud yaitu :
a. Dokter/Dokter Gigi;
b. Perawat/Bidan yang mendapatkan delegasi wewenang dari Dokter
23. Sebelum melakukan anestesi dan pembedahan harus mendapatkan informed
consent;
24. Status pasien wajib dimonitor sebelum, saat dan setelah pemberian anestesi
lokal/sedasi dan pembedahan;
25. Pendidikan/penyuluhan Kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai dengan
rencana layanan.
N Jabatan Standar
o
1 Perawat 1. D3 Keperawatan
2. Telah mengikuti pelatihan BTCLS/PPGD
3. Keterampilan : Tindakan Emergensi
2. Bidan 1. D3 Kebidanan
2. Telah mengikuti Pelatihan
PPGDON,ASFIKSIA, BBLR
3. Keterampilan : Penanganan Ibu Hamil, Bayi
Baru Lahir (BBL)
Pasien dapat dirujuk apabila:
a. Hasil amnesa dan pemeriksaan fisik sudah dipastikan tidak mampu diatasi
b. Hasil periksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang medis ternyata tidak
mampu diatasi
c. Pasien memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih lengkap
d. Pasien memerlukan pelayanan medis spesialis/subspesialis di Rumah Sakit
berdasarkan keadaan penyakit yang diderita pasien
e. Apabila telah diobati tetapi belum ada perbaikan, sehingga pasien
memerlukan pemeriksaan, pengobatan di sarana Kesehatan yang lebih
mampu;
11. Pada saat proses rujukan pasien, petugas harus melakukan identifikasi
kebutuhan dan monitoring terhadap pasien untuk keamanan dan keselamatan
pasien;