Anda di halaman 1dari 19

MODUL PRAKTIKUM 1

PENGINDERAAN JAUH
Mengenal Unsur-Unsur Interpretasi

Disusun Oleh :
Dr. Lili Somantri., S.Pd., M.Si.

PRODI PENDIDIKAN GEOGRAFI


DEPARTEMEN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2023
A. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu memahami unsur-unsur interpretasi pada citra
2. Mahasiswa mampu mempraktikkan unsur-unsur interpretasi berupa rona, warna,
tekstur, dan pola melalui case study
B. ALAT DAN BAHAN
1. Laptop/Komputer
2. Perlengkapan case study (modul)
3. Produk praktikum (modul ini yang sudah anda isi) diupload pada Gdrive sesuai
prodi dan kelas masing-masing, dengan mengganti nama file ini dengan “nama
lenkap_prodi_kelas”
C. DASAR TEORI
Interpretasi citra adalah suatu kegiatan untuk menentukan bentuk dan sifat
obyek yang tampak pada citra, berikut deskripsinya. Interpretasi citra bertujuan untuk
mengenali objek yang terekam dalam citra dengan tahapan interpretasi yang terdiri
dari deteksi, identifikasi serta analisis dan dapat dilakukan baik secara manual maupun
secara digital. Karakteristik obyek yang tergambar pada citra dan digunakan untuk
mengenali obyek disebut unsur interpretasi citra. Terdapat 8 butir unsur interpretasi
citra yang disusun berjenjang dan dibagi menjadi empat tingkat, yaitu : Unsur
interpretasi primer (rona, warna), Unsur interpretasi sekunder (bentuk, ukuran,
tekstur), Unsur interpretasi tersier (pola, bayangan), dan Unsur interpretasi yang
kerumitannya lebih tinggi yaitu situs dan asosiasi.
1. Rona dan Warna
Rona merupakan tingkat kegelapan atau kecerahan suatu obyek. Sedangkan
Warna dapat diartikan sebagai kesan yg diperoleh mata dari cahaya yg dipantulkan
oleh benda-benda yg dikenainya. Berbeda dengan rona yang hanya menyajikan
tingkat kegelapan, warna menunjukkan tingkat kegelapan yang lebih beraneka.
Untuk citra landsat 5 memiliki resolusi radiometric (tingkat keabuan) 8 bit (255)
Adapun pada citra landsat 8 memiliki resolusi radiometric 16 bit (65536).
2. Bentuk
Bentuk merupakan variabel kualitatif yang memerikan konfigurasi atau
kerangka suatu obyek (Lo, 1976). Bentuk merupakan atribut yang jelas sehingga
banyak obyek yang dapat dikenali berdasarkan bentuknya saja.
3. Ukuran
Ukuran ialah atribut obyek yang berkaitan dengan skala citra, bisa berupa luas,
panjang, tinggi atau volume. Ukuran juga merupakan faktor pengenal objek yang
dapat digunakan untuk membedakan obyek yang sejenis yang ada pada citra.
4. Tekstur
Tekstur adalah frekuensi perubahan rona pada citra (Lillesand dan Kiefer,
1979). Tekstur dalam interpretasi citra dinyatakan berdasarkan tingkatan kasar
atau halus atau sedang suatu obyek. Tekstur merupakan pengulangan rona pada
suatu kelompok obyek.
5. Pola
Pola atau susunan keruangan merupakan ciri yang menandai bagi banyak objek
bentukan manusia dan bagi beberapa objek alamiah.
6. Bayangan
Bayangan bersifat menyembunyikan detail atau obyek yang berada di daerah
gelap. Obyek atau gejala yang terletak di daerah bayangan pada umumnya tidak
tampak sama sekali atau kadang-kadang tampak samar-samar. Meskipun
demikian, bayangan sering merupakan kunci pengenalan yang penting bagi
beberapa obyek yang justru lebih mudah dikenali dari bayangannya.
7. Situs
Situs bukan merupakan ciri obyek secara langsung, melainkan dalam kaitannya
dengan lingkungan sekitarnya.Situs dapat diartikan sebagai letak suatu objek
terhadap objek lain di sekitarnya (Estes dan Simonett, 1975)
8. Asosiasi
Asosiasi dapat diartikan sebagai keterkaitan antara obyek yang satu dengan
obyek lain. Adanya keterkaitan ini maka terlihatnya suatu obyek pada citra sering
merupakan petunjuk bagi adanya obyek lain.
D. TAHAPAN KEGIATAN
1. Latihan identifikasi % Merah, % Hijau, dan % Biru
a. Perhatikan Gambar 2. Gradasi Warna, terdapat persentase warna dari 3%-100%
untuk gradasi hitam-putih, gradasi merah, gradasi kuning, gradasi hijau, gradasi
cyan, gradasi biru, dan gradasi magenta.
b. Selanjutnya perhatikan Gambar 3. Gradasi Warna (2). Terdapat berbagai macam
gradasi warna berdasarkan persentase warna merah, persentase warna hijau, dan
persentase warna biru.
c. Tugas anda adalah mengidentifikasi presentase warna merah, presentase warna
hijau, dan presentase warna biru untuk sampel-sampel warna yang ada di Tabel 1.
Identifikasi % Merah, % Hijau, dan % Biru, dengan menggunakan Gambar 3.
Gradasi Warna (2) sebagai acuan.
2. Latihan Identifikasi Tekstur
a. Perhatikan contoh tekstur pada halaman 5
b. Lakukan identifikasi tekstur dan tuliskan hasil identifikasi anda.

3. Latihan Identifikasi Pola


a. Perhatikan contoh pola pada halaman 6
b. Lakukan identifikasi pola dan tuliskan hasil identifikasi anda.

4. Latihan Identifikasi Pola (2)


a. Perhatikan contoh pola (2) pada halaman 8
b. Lakukan identifikasi pola (2) dan tuliskan hasil identifikasi anda.

5. Latihan Interpretasi Rona, Warna, Tekstur, dan Pola pada Potongan Citra
Lakukan interpretasi rona, warna, tekstur, dan pola pada potongan citra dan isikan
hasil interpretasi anda pada Tabel 2. Pendefinisian rona/warna, tekstur, dan pola pada
potongan citra.
Gambar 2: Gradasi Warna 1

Nilai tersebut menunjukkan nilai piksel dari citra landsat 5, dapat dilihat dari tingkat
keabuannya semakin tinggi nilai piksel maka tingkat keabuannya semakin rendah (putih)
dengan nilai piksel 255.
RED=0 R E D = 20 R E D = 40
G R E E N G R E E N G R E E N
0 20 40 60 80 100 0 20 40 60 80 100 0 20 40 60 80 100
0

20

B 40
L
U 60
E
80

100

R E D = 60 R E D =80 R E D = 100
G R E E N G R E E N G R E E N
0 20 40 60 80 100 0 20 40 60 80 100 0 20 40 60 80 100
0

20

B 40
L
U 60
E
80

100

Gambar 3. Gradasi Warna (2)


E. Hasil praktikum
1. Latihan identifikasi % Merah, % Hijau, dan % Biru

Tabel 1. Identifikasi % Merah, % Hijau, dan % Biru


Sampel Sampel
No. %Merah %Hijau %Biru No. %Merah %Hijau %Biru
Warna Warna

1 14

2 15

3 16

4 17

5 18

6 19

7 20

8 21

9 22

10 23

11 24
12 25

13 26

Contoh Tekstur

Agak Halus Halus Kasar Agak Kasar Agak Kasar

2. Latihan Identifikasi Tekstur

No Sampel Tekstur

5
6

10

11

12

13

14

15

16
17

18

19

20

Contoh Pola

Teratur bintik-bintik Teratur bergaris vertikal Teratur bergaris rapat


putus-putus diagonal

3. Latihan Identifikasi Pola

No Sampel Pola

2
3

8
9

10

11

12

13

14

15
Contoh Pola (2)

Kurang teratur Sangat tidak teratur Tidak teratur

Teratur Sangat teratur

4. Latihan Identifikasi Pola (2)

No Sampel Pola(2)

2
3

7
8

10

5. Latihan interpretasi rona/warna, tekstur, dan pola pada potongan citra

Tabel 2. Pendefinisian rona/warna, tekstur, dan pola pada potongan citra


No. Potongan Citra Rona Warna Tekstur Pola
1

2
3

6
7

10

11
12

13

14

15
F. DAFTAR RUJUKAN
Danoedoro, P. (2012). Pengantar Penginderaan Jauh Digital. Yogyakarta : Penerbit
Andi, halaman 21.
Lillesand and Kiefer, (1979), Remote Sensing and Image Interpretation, John Wiley
and Sons, New York.
Ridwana R. (2020). Modul Praktikum Penginderaan Jauh Dasar. Universitas
Pendidikan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai