AUDIT COMMITTEE
CHARTER
(PIAGAM KOMITE AUDIT)
PIAGAM
KOMITE AUDIT
PT BPR......................
1. TUJUAN
Peran Komite Audit PT BPR.... adalah untuk mendukung efektivitas pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, khususnya adalah untuk mengkaji:
a. Laporan Keuangan;
b. Proses bisnis dan Audit;
c. Sistem pengendalian internal; dan
d. Proses untuk mengelola risiko kepatuhan, Dan, apabila perlu, memberikan
masukan dan atau saran untuk perbaikan kepada Direksi
2. AKUNTABILITAS
Komite Audit bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris untuk:
a. Integritas, akurasi dan kecukupan laporan- laporan keuangan dan
memastikan bahwa s e m u a r i s i k o p e n t i n g t e l a h dipertimbangkan;
b. Pengawasan terhadap efektivitas pengendalian internal dan kepatuhan
terhadap peraturan;
c. Rekomendasi akuntan publik dari kantor akuntan publik yang tepat; dan
d. Pengawasan terhadap efektivitas akuntan publik dan fungsi audit internal.
d. Pengendalian Internal
Mengkaji dan melaporkan kepada Dewan Komisaris secara teratur, kecukupan dan
efektivitas pengendalian intern yang ditetapkan oleh Direksi, termasuk
keuangan, operasional, kepatuhan dan pengendalian teknologi informasi.
e. Kepatuhan
1) Mengkaji kerangka kepatuhan,dan ruang lingkup kerja serta rencana fungsi
Kepatuhan.
2) Mengkaji kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait
dengan kegiatan Bank.
3) Mengkaji masalah-masalah hukum yang mungkin memiliki dampak material
terhadap laporan-laporan keuangan, kebijakan kepatuhan terkait, dan laporan
laporan yang diterima dari regulator.
f. Lain-lain
1) Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Audit bertindak
secara independen.
2) Komite Audit memeriksadugaan kesalahan dalam keputusan rapat Direksi atau
penyimpangan dalam pelaksanaan keputusan-keputusan rapat Direksi. Pemeriksaan
dapat dilakukan ofeh Komite Audit atau oleh pihak independen yang ditunjuk oleh
Komite Audit atas biaya Bank.
3) Komite Audit harus rnempersiapkan, mengkaji dan memperbarui Piagam Komite
Audit secara berkala, sesuai denganperaturan yang berlaku. Piagam sekurang-
kurangnya memuat:
a) Tugas dan tanggung jawab serta wewenang;
b) Komposisi, struktur dan persyaratan keanggotaan;
c) Tata cara dan prosedur kerja;
d) Kebijakan penyelenggaraan rapat;
e) Sistem pelaporan kegiatan;
f) Ketentuan mengenai penanganan pengaduan atau laporan yang berkenaa dengan
dugaan pelanggaran terkait denga pelaporan keuangan, dan
g) Masa jabatan Komite Audit.
h) Piagam Komite harus tersedia di website Bank.
4) Komite Audit wajib menyerahkan laporan hasil kajian kepada semua anggota
Dewan Komisaris, setelah laporan hasil kajian selesai dilakukan oleh Komite Audit.
5) Memberikan pendapat independen d a l a m h a l t e r d a p a t p e r b e d a a n
pendapat antara Direksi dan akuntan publik atas jasa yang diberikannya.
6) Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Bank.
7) Komite Audit mengkaji dan memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris
terkait dengan potensi benturan kepentingan Bank.
8) Anggota Komite Auditwajib meningkatkan kompetensi pendidikan dan pelatihan
secara terus menerus.
6. KEWENANGAN:
a. Dewan Komisaris telah mendelegasikan kepada Komite Audit kewenangan untuk
menyelidiki masalah apapun, termasuk dalam kerangka acuannya, akses dan
kerjasama dengan Direksi dan keleluasaan untuk mengundang setiap direktur
maupun pejabat eksekutif untuk menghadiri rapat-rapat Komit Audit, s e r t a
u n t u k m e m i l i k i s u m b e r d a y a y a n g wajar dalam rangka melaksanakan fungsinya
dengan baik.
b. Komite Audit memiliki kewenangan untuk mengkaji transaksi-transaksi
afiliasi dan benturan kepentingan setelah mendapatkan laporan penilaian
dari DirekturKepatuhan (jika Bank memiliki), untuk memastikan bahwa
transaksi-transaksi tersebut dilakukan dengan memperhatikan kepentingan
Bank dan pemegang saham minoritas serta dilakukan dengan wajar berdasarkan
persyaratan komersial normal.
c. Jika diperlukan, Komite Audit berwenang untuk melibatkan pihak independen untuk
membantu pelaksanaan tugasnya.
d. Komite Audit berwenang untuk mengundang/menunjuk peninjau.
e. Komite Audit berwenang untuk melakukan k e w e n a n g a n l a i n y a n g d i b e r i k a n o l e h
Dewan Komisaris.
7. RAPAT DAN PELAKSANAANNYA
Rapat Komite Audit dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan
a. Komite Audit menyelenggarakan rapat terjadwal setidaknya sekali dalam 3 (tiga)
bulan.
b. Anggota Komite Audit berkormitmen dengan upaya terbaik untuk menghadiri
rapat-rapat Komite Audit.
c. Rapat-rapat Komite Audit hanya dapat diselenggarakan jika dihadiri oleh paling
sedikit 51% (lima puluh satu persen) dari jumlah anggota termasuk Komisaris
Independen dan Pihak Independen.
d. Keputusan rapat Komite Audit diambil berdasarkan prinsip musyawarah
mufakat.
e. Dalam hal musyawarah mufakat tidak terjadi, keputusan diambil berdasarkan
suara terbanyak.
f. Keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak didasarkan pada prinsip 1
(satu) orang 1 (satu) suara.
g. Setiap rapat Audit Komite dicatat dalam notulen, di dikumentasikan dengan baik,
ditandatangani oleh seluruh anggota Komite Audit yang hadir, dan disampaikan
kepada Dewan Komisaris.
h. Perbedaan pendapat (dissenting opinion), yang terjadi dalam rapat Komite Audit
dan alasannya wajib dinyatakan dengan jelas dalam notulen rapat
8. PELAPORAN
a. Komite Audit melaporkan setiap penugasan kepada kepad Dewan Komisaris.
b. Komite Audit wajib membuat laporan pelaksanaan kegiatan tahunan untuk
diungkapkan dalam LaporanTahunan Bank.
c. Bank wajib rnenyannpaikankepada Otoritas Jasa Keuangan informasi
mengenai pengangkatan dan pemberhentian anggota Komite Audit dalam
jangka waktu 2(dua) hari kerja terjadinya setelah pengangkatan atau
pemberhentian.
d. Informasi mengenai pengangkatan dan pemberhentian anggota Komite Audit
wajib dipubliksikan dalam website Bank.
9. PENANGANAN DAN KELUHAN PELAPORAN
Dalam hal Komite Audit menerima keluhan dalam pelaporan/pengaduan dugaan pelanggaran
pelaporan keuangan :
a. Ketua Komite Audit dapat meminta Kepala Audit Internal untuk melakukan
investigasi;
b. Komite Audit wajib melaporkan hasil peyelidikan kepada Dewan Komisaris dan
menginstruksikan Direksi untuk melakukan tindak lanjut kasus dan mengambil
tindakan yang diperlukan, sesuai dengan kebijakan Bank dan sesuai peraturan
yang berlaku;
c. Jika yang dilaporkan adalah Anggota Dirkesi, setelah melakukan penyelidikan
awal, Komite Audit dapat menyampaikan pengaduan secara langsung kepada
Dewan Komisaris;
d. Dewan Komisaris dapat meminta klarifikasi langsung kepada Direksi atau
meminta rekomendasi dari Komite Audit, untuk menunjuk penyidik indipenden
dalam rangka pengambilan keputusan.
KOMITE AUDIT
PT BPR .....
Semarang, tanggal 6 Juli 2015