Anda di halaman 1dari 7

PT BPR......

AUDIT COMMITTEE

CHARTER
(PIAGAM KOMITE AUDIT)

PIAGAM
KOMITE AUDIT
PT BPR......................

1. TUJUAN
Peran Komite Audit PT BPR.... adalah untuk mendukung efektivitas pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, khususnya adalah untuk mengkaji:

a. Laporan Keuangan;
b. Proses bisnis dan Audit;
c. Sistem pengendalian internal; dan
d. Proses untuk mengelola risiko kepatuhan, Dan, apabila perlu, memberikan
masukan dan atau saran untuk perbaikan kepada Direksi

2. AKUNTABILITAS
Komite Audit bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris untuk:
a. Integritas, akurasi dan kecukupan laporan- laporan keuangan dan
memastikan bahwa s e m u a r i s i k o p e n t i n g t e l a h dipertimbangkan;
b. Pengawasan terhadap efektivitas pengendalian internal dan kepatuhan
terhadap peraturan;
c. Rekomendasi akuntan publik dari kantor akuntan publik yang tepat; dan
d. Pengawasan terhadap efektivitas akuntan publik dan fungsi audit internal.

3. STRUKTUR DAN KEANGGOTAAN


a . A n g g o t a K o m i t e A u d i t d i t u n j u k o l e h Dewan Komisaris dan diformalkan
melalui Surat Keputusan Direksi.
b . Semua anggota Komite Audit wajib berasal dari Pihak independen dan
setidaknya terdiri dari:
1) 3 (tiga) orang anggota yang terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris
Independen dan 2 (dua) Pihak Independen,
2) 1 (satu) Pihak Independen wajib memiliki keahlian dalam bidang
Keuangan dan/atau Akuntansi dengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun, dan
3) 1 ( s a t u ) P i h a k I n d e p e n d e n w a j i b memiliki keahlian di bidang Perbankan
dan/atau Hukum dengan pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun.
c. Ketua Komite Audit diketuai oleh Komisaris Indipenden
d. Ketua Komite Audit hanya dapat merangkap jabatan sebagai ketua, pada 1
(satu) komite lain.
e. Dalam hal terjadi kekosongan posisi ketua atau anggota Komite Audit, Bank
wajib mengisi posisi yang kosong dalam waktu 6 (enam) bulan setelah
terjadinya kekosongan tersebut, sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
f. Komisaris Independen adalah:
(1) anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan,
kepengurusan, kepemilikan dan/atau hubungan keluarga anggota
Dewan Komisaris, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau
hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya
untuk bertindak independen.
(2) Berasal dari luar Bank;
(3) bukan orang yang bekerja atau memiliki wewenang dan tanggung jawab
untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi
aktivitas Bank dalam periode 1 (satu) tahun terakhir,
(4) secara langsung maupun tidak langsung, tidak memiliki saham Bank, secara
langsung maupun tidak langsung, tidak memiliki hubungan bisnis yang
terkait dengan kegiatan Bank;
g. Pihak Independen adalah pihak di luar Bank yang tidak memiliki hubungan
keuangan, kepengurusan, kepemilikan s a h a m d a n / a t a u h u b u n g a n
k e l u a r g a dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau p e m e g a n g s a h a m
p e n g e n d a l i a t a u hubungan dengan Bank yang dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independen.
h. P i h a k I n d e p e n d e n b u k a n m e r u p a k a n mantan anggota Direksi atau
pejabat eksekutif Bank atau orang yang bekerja atau memiliki wewenang
dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau
mengawasi kegiatan Bank, sampai setelah menjalani cooling period selama 6
(enam) bulan.
i. Anggota Direksi dilarang menjadi anggota Komite Audit.
j. Anggota Komite Audit harus memiliki integritas yang tinggi, moral dan
karakter yang baik, kemampuan, pengetahuan, pengalaman sesuai dengan
bidang pekerjaan mereka dan harus mampu berkomunikasi dengan baik.
k. Anggota Komite Audit harus memahami laporan keuangan, bisnis Bank
khususnya yang terkait dengan kegiatan pelayanan jasa atau usaha, proses
audit, manajemen risiko,dan peraturan perundang-undangan di bidang keuangan
dan perbankan serta peraturan perundang-undangan terkait Iainnya.
l. Anggota Komite Audit wajib mematuhi kode etik Komite Audit yang telah
ditetapkan oleh Bank.
m. Anggota Komite Audit tidak dapat memiliki saham Bank, secara langsung
maupun tidak langsung. Dalam hal anggota Komite Audit, mendapatkan saham
baik secara langsung maupun tidak langsung sebagai akibat dari suatu
peristiwa hukum, saham- saham tersebut wajib dialihkan ke pihak lain dalam
jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan setelah saham-saham tersebut
diperoleh.
n. Anggota anggota Komite Audit wajib untuk tidak memiliki hubungan afiliasi
dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau pemegang saham utama
Bank.
o. Anggota Komite Audit wajib tidak memiliki hubungan bisnis secara langsung
maupun tidak langsung dengan Bank.
p. Anggota Komite Audit bukan merupakan orang dalam kantor akuntan publik,
firma hukum, kantor penilai publik atau pihak- pihak yang memberikan jasa
assurance, jasa non-assurance, jasa penilaian dan/atau jasa konsultasi lain
kepada Bank sampai setelah menjalani cooling period selama 6 (enam) bulan.
4. MASA JABATAN
Masa jabatan anggota Komite Audit tidak boleh lebih lama dari masa jabatan
Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan dapat dipilih kembali,
sesuai d e n g a n pertimbangan dan masukkan dari Pihak-pihak yang berkompeten dan
disetujui oleh Dewan Komisaris.
5. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
Audit Komite bertanggung jawab sebagai berikut:
a. Pelaporan Keuangan
1) Mengkaji informasi keuangan yang akan diterbitkan oleh Bank ke publik
dan/atau kepada pihak otoritas, antara lain: laporan keuangan,
p r o y e k s i , d a n l a p o r a n l a i n y a n g berkaitan dengan informasi keuangan Bank.
2) M e m a n t a u d a n m e n g e v a l u a s i kepatuhan laporan keuangan terhadap
s t a n d a r - s t a n d a r a k u n t a n s i y a n g berlaku.
3) Mengkaji kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh akuntan publik untuk
memastikan bahwa semua risiko yang signifikan telah dipertimbangkan.
4) Memeriksa pengaduan yang berkaitan d e n g a n p r o s e s a k u n t a n s i d a n
pelaporan keuangan Bank.
b. Audit eksternal
1) Merekomendasikan kepada Dewa Komisaris pengangkatan, pengangkatan
kembali, pemberhentian atau penggantian, persyaratan keterlibatan dan
remunerasi akuntan publik untuk diusulkan kepada Rapat Umum Pemegang
Saharam Tahunan (RUPS).
2) Mengkaji lingkup pekerjaan dan hasil k e r j a a k u n t a n p u b l i k , i n d e p e n d e n s i
dan obyektivitas akuntan publik setiap tahun, dan menyatakan di Laporan
Tahunan (a) jumlah keseluruhan biaya yang dibayarkan kepada akuntan publik
untuk tahun buku,dan (b). Rincian biaya yang dibayarkan secara total untuk jasa audit
dan jasa non-audit, atau negative statements yang tepat dan apakah semua
risiko yang signifikan telah dipertimbangkan.
3) Mengkaji auditlaporan keuangan, temuan-temuan yang signifikan dan
rekomendasi akuntan publikdan tanggapan Direksi.
4) Memantau dan mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan audit akuntan
publik serta memonitor tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai
kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan.
5) Memantau dan mengevaluasi kepatuhan akuntan publik dengan standar audit yang
berlaku.
c. Internal Audit
1) Mengkaji kecukupan dan efektivitas fungsi Satuan Kerja Audit Internal.
2) Mengkaji independensi Kepala Satuan Kerja Audit Internal dan memastikan
bahwa Kepala Satuan Kerja Audit Internal memiliki akses langsung dan tidak
terbatas kepada Komite Audit dan Direktur Utama.
3) Mengkaji lingkup pekerjaan dan rencana audit dari Satuan Kerja Audit
Internal, termasuk interaksi dengan Direksi dan hal-hal lain yang berkaitan dengan
pelaksanaan audit.
4) Mengkaji temuan-temuan yang signifikan dan rekomendasi dari
Satuan Kerja Audit Internal serta tanggapan Direksi.
5) M e m a n t a u d a n m e n g e v a l u a s i pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas
hasil temuan Satuan Kerja Audit Intern, akuntan publik, dan temuan- temuan hasil
audit dari Otoritas Jasa Keuangan dan/atau regulator lainnya.

d. Pengendalian Internal
Mengkaji dan melaporkan kepada Dewan Komisaris secara teratur, kecukupan dan
efektivitas pengendalian intern yang ditetapkan oleh Direksi, termasuk
keuangan, operasional, kepatuhan dan pengendalian teknologi informasi.

e. Kepatuhan
1) Mengkaji kerangka kepatuhan,dan ruang lingkup kerja serta rencana fungsi
Kepatuhan.
2) Mengkaji kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait
dengan kegiatan Bank.
3) Mengkaji masalah-masalah hukum yang mungkin memiliki dampak material
terhadap laporan-laporan keuangan, kebijakan kepatuhan terkait, dan laporan
laporan yang diterima dari regulator.

f. Lain-lain
1) Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Audit bertindak
secara independen.
2) Komite Audit memeriksadugaan kesalahan dalam keputusan rapat Direksi atau
penyimpangan dalam pelaksanaan keputusan-keputusan rapat Direksi. Pemeriksaan
dapat dilakukan ofeh Komite Audit atau oleh pihak independen yang ditunjuk oleh
Komite Audit atas biaya Bank.
3) Komite Audit harus rnempersiapkan, mengkaji dan memperbarui Piagam Komite
Audit secara berkala, sesuai denganperaturan yang berlaku. Piagam sekurang-
kurangnya memuat:
a) Tugas dan tanggung jawab serta wewenang;
b) Komposisi, struktur dan persyaratan keanggotaan;
c) Tata cara dan prosedur kerja;
d) Kebijakan penyelenggaraan rapat;
e) Sistem pelaporan kegiatan;
f) Ketentuan mengenai penanganan pengaduan atau laporan yang berkenaa dengan
dugaan pelanggaran terkait denga pelaporan keuangan, dan
g) Masa jabatan Komite Audit.
h) Piagam Komite harus tersedia di website Bank.
4) Komite Audit wajib menyerahkan laporan hasil kajian kepada semua anggota
Dewan Komisaris, setelah laporan hasil kajian selesai dilakukan oleh Komite Audit.
5) Memberikan pendapat independen d a l a m h a l t e r d a p a t p e r b e d a a n
pendapat antara Direksi dan akuntan publik atas jasa yang diberikannya.
6) Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Bank.
7) Komite Audit mengkaji dan memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris
terkait dengan potensi benturan kepentingan Bank.
8) Anggota Komite Auditwajib meningkatkan kompetensi pendidikan dan pelatihan
secara terus menerus.
6. KEWENANGAN:
a. Dewan Komisaris telah mendelegasikan kepada Komite Audit kewenangan untuk
menyelidiki masalah apapun, termasuk dalam kerangka acuannya, akses dan
kerjasama dengan Direksi dan keleluasaan untuk mengundang setiap direktur
maupun pejabat eksekutif untuk menghadiri rapat-rapat Komit Audit, s e r t a
u n t u k m e m i l i k i s u m b e r d a y a y a n g wajar dalam rangka melaksanakan fungsinya
dengan baik.
b. Komite Audit memiliki kewenangan untuk mengkaji transaksi-transaksi
afiliasi dan benturan kepentingan setelah mendapatkan laporan penilaian
dari DirekturKepatuhan (jika Bank memiliki), untuk memastikan bahwa
transaksi-transaksi tersebut dilakukan dengan memperhatikan kepentingan
Bank dan pemegang saham minoritas serta dilakukan dengan wajar berdasarkan
persyaratan komersial normal.
c. Jika diperlukan, Komite Audit berwenang untuk melibatkan pihak independen untuk
membantu pelaksanaan tugasnya.
d. Komite Audit berwenang untuk mengundang/menunjuk peninjau.
e. Komite Audit berwenang untuk melakukan k e w e n a n g a n l a i n y a n g d i b e r i k a n o l e h
Dewan Komisaris.
7. RAPAT DAN PELAKSANAANNYA
Rapat Komite Audit dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan
a. Komite Audit menyelenggarakan rapat terjadwal setidaknya sekali dalam 3 (tiga)
bulan.
b. Anggota Komite Audit berkormitmen dengan upaya terbaik untuk menghadiri
rapat-rapat Komite Audit.
c. Rapat-rapat Komite Audit hanya dapat diselenggarakan jika dihadiri oleh paling
sedikit 51% (lima puluh satu persen) dari jumlah anggota termasuk Komisaris
Independen dan Pihak Independen.
d. Keputusan rapat Komite Audit diambil berdasarkan prinsip musyawarah
mufakat.
e. Dalam hal musyawarah mufakat tidak terjadi, keputusan diambil berdasarkan
suara terbanyak.
f. Keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak didasarkan pada prinsip 1
(satu) orang 1 (satu) suara.
g. Setiap rapat Audit Komite dicatat dalam notulen, di dikumentasikan dengan baik,
ditandatangani oleh seluruh anggota Komite Audit yang hadir, dan disampaikan
kepada Dewan Komisaris.
h. Perbedaan pendapat (dissenting opinion), yang terjadi dalam rapat Komite Audit
dan alasannya wajib dinyatakan dengan jelas dalam notulen rapat

8. PELAPORAN
a. Komite Audit melaporkan setiap penugasan kepada kepad Dewan Komisaris.
b. Komite Audit wajib membuat laporan pelaksanaan kegiatan tahunan untuk
diungkapkan dalam LaporanTahunan Bank.
c. Bank wajib rnenyannpaikankepada Otoritas Jasa Keuangan informasi
mengenai pengangkatan dan pemberhentian anggota Komite Audit dalam
jangka waktu 2(dua) hari kerja terjadinya setelah pengangkatan atau
pemberhentian.
d. Informasi mengenai pengangkatan dan pemberhentian anggota Komite Audit
wajib dipubliksikan dalam website Bank.
9. PENANGANAN DAN KELUHAN PELAPORAN
Dalam hal Komite Audit menerima keluhan dalam pelaporan/pengaduan dugaan pelanggaran
pelaporan keuangan :
a. Ketua Komite Audit dapat meminta Kepala Audit Internal untuk melakukan
investigasi;
b. Komite Audit wajib melaporkan hasil peyelidikan kepada Dewan Komisaris dan
menginstruksikan Direksi untuk melakukan tindak lanjut kasus dan mengambil
tindakan yang diperlukan, sesuai dengan kebijakan Bank dan sesuai peraturan
yang berlaku;
c. Jika yang dilaporkan adalah Anggota Dirkesi, setelah melakukan penyelidikan
awal, Komite Audit dapat menyampaikan pengaduan secara langsung kepada
Dewan Komisaris;
d. Dewan Komisaris dapat meminta klarifikasi langsung kepada Direksi atau
meminta rekomendasi dari Komite Audit, untuk menunjuk penyidik indipenden
dalam rangka pengambilan keputusan.

KOMITE AUDIT
PT BPR .....
Semarang, tanggal 6 Juli 2015

MR. California Mrs. Linna


Ketua Anggota
Komisaris Indipenden Komisaris Indipenden

MR. Kumar Mrs. Rihanna


Anggota Anggota
Pihak Indipenden Pihak Indipenden

Anda mungkin juga menyukai