Anda di halaman 1dari 57

Asesmen Nasional

Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

22 Februari 2024
TOPIK

1. Asesmen Nasional sebagai Instrumen Evaluasi Tingkat Nasional dan Daerah

2. Tiga tahun pelaksanaan AN

3. AKM dan Pembelajaran

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 2


PROGRAM PRIORITAS MERDEKA BELAJAR
KEMENDIKBUDRISTEK

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 3


Asesmen Nasional sebagai Instrumen Evaluasi
Tingkat Nasional dan Daerah

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 4


Asesmen Nasional (AN) adalah evaluasi sistem pendidikan, bukan penilaian
terhadap murid, guru, atau kepala sekolah sebagai individu. AN dirancang
untuk mendorong dan memfasilitasi perbaikan kualitas pembelajaran

Asesmen Nasional Pemetaan dan umpan Perbaikan proses


sebagai evaluasi balik bagi satuan dan pembelajaran dan
sistem tidak memiliki dinas pendidikan (tidak pengelolaan satuan Peningkatan
konsekuensi pada ada skor individu pendidikan
murid peserta AN.
karakter dan
murid, guru, kepala
sekolah)
kompetensi
peserta didik

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 5


Asesmen Nasional memetakan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah, dan
program kesetaraan jenjang pendidikan dasar dan menengah
AKM
Hasil belajar
Literasi Membaca
Literasi Matematika/Numerasi kognitif

Hasil belajar
Survei Karakter
Peserta Didik sosial-emosional
Kelas 5, 8, 11
Sampel

Kepala Satuan Survei Karakteristik input


Pendidikan Lingkungan dan proses
Populasi Belajar pembelajaran
Semua
Pendidik
Populasi

Memotret kualitas input, proses, dan hasil belajar yang mencerminkan kinerja sekolah sebagai umpan
balik berkala bagi manajemen sekolah, dinas pendidikan, Kemenag dan Kemendikbud

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 6


Struktur Profil Pendidikan Dasar dan Menengah terdiri dari 3 area, 5 dimensi, dan
indikator dari level 1 sampai 2

Output Proses Input

Kualitas Capaian Kualitas Proses Kualitas Sumber Daya


Pembelajaran Siswa Belajar Siswa Manusia dan Sekolah

Mutu dan relevansi Pemerataan Mutu dan relevansi Pengelolaan Kompetensi dan
hasil belajar murid pendidikan yang pembelajaran sekolah yang kinerja PTK
bermutu partisipatif,
transparan, dan
akuntabel

Dimensi A Dimensi B Dimensi D Dimensi E Dimensi C


Level 1 Level 1 Level 1 Level 1 Level 1

Level 2 Level 2 Level 2 Level 2 Level 2

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 7


Berikut indikator DASMEN dan SMK level 1 untuk area Output

Dimensi Indikator Level 1

Mutu dan Kemampuan literasi Indeks Karakter Pendapatan Lulusan SMK


A. Relevansi Hasil
Belajar Kemampuan numerasi Penyerapan Lulusan SMK Kompetensi Lulusan SMK

Pemerataan Kesenjangan literasi APS 7-12 Tahun APS 16-18 Tahun


B. Pendidikan Yang
Bermutu APS 4-18 Tahun Murid
Kesenjangan numerasi APS 13-15 Tahun
disabilitas

Kesenjangan karakter APS 7-15 Tahun Indeks Pencapaian SPM

APK SMA/K/MA/Paket APS 7-18 Tahun


APK SD/MI/Paket A/SDLB
Di level daerah dan satuan
C/SMALB Kesetaraan
pendidikan

Hanya ada di level daerah


APK SMP/MTS/Paket
B/SMPLB

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 8


Berikut indikator DASMEN dan SMK level 1 untuk area Proses

Dimensi Indikator Level 1

Mutu dan Kualitas pembelajaran Iklim kebinekaan


D. Relevansi
Pembelajaran Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh
Kesenjangan Iklim kebinekaan
guru

Kepemimpinan instruksional Iklim inklusivitas

Iklim keamanan sekolah Kesenjangan Iklim inklusivitas

Kesenjangan iklim keamanan sekolah Kesenjangan fasilitas literasi satpen

Iklim kesetaraan gender Link and match dengan dunia kerja


Di level daerah dan satuan
pendidikan

Hanya ada di level daerah Kesenjangan Iklim kesetaraan gender Kesenjangan fasilitas literasi satpen

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 9


Berikut indikator DASMEN dan SMK level 1 untuk area Input

Dimensi Indikator Level 1

Proporsi GTK bersertifikat Kualitas GTK penggerak


Kompetensi dan
C.
Kinerja GTK
Proporsi GTK penggerak Indeks distribusi guru

Pengalaman pelatihan guru Kecukupan formasi guru ASN

Pengelolaan
Partisipasi warga sekolah
sekolah yang
E. Partisipatif,
Transparan, dan Proporsi pemanfaatan sumber daya Proporsi pemanfaatan APBD untuk
Akuntabel sekolah untuk peningkatan mutu pendidikan

Pemanfaatan TIK untuk pengelolaan


Di level daerah dan satuan
anggaran Program dan Kebijakan Sekolah
pendidikan

Hanya ada di level daerah

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 10


Tiga Tahun Hasil Pelaksanaan AN

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 11


Persentase Satuan Pendidikan Mengikuti AN per Kabupaten/Kota Tahun 2021

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 12


Persentase Satuan Pendidikan Mengikuti AN per Kabupaten/Kota Tahun 2022

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 13


Perbandingan Capaian Kompetensi Murid Tahun 2021 dan Tahun 2022

Terdapat isu kompetensi siswa di Terdapat isu kompetensi siswa di


Indonesia… Indonesia…

1 dari 2 siswa 3 dari 5 siswa


(53%) (58%)
mencapai kompetensi mencapai kompetensi
minimum literasi1 minimum literasi1
1 dari 3 siswa 2 dari 5 siswa
(33%) (44%)
mencapai kompetensi mencapai kompetensi
minimum numerasi1 minimum numerasi1

Hasil AKM konsisten di semua jenjang pendidikan dasar dan menengah (SD / SMP / SMA / SMK / sederajat) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 14
Seluruh satuan pendidikan (Literasi)

Persentase murid mencapai kompetensi


minimum pada literasi meningkat di jenjang SD
dan SMP
Dalam % kategori

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 15


Seluruh satuan pendidikan (Numerasi)
Persentase murid yang mencapai kompetensi
minimum numerasi meningkat di seluruh jenjang.
Peningkatan terbesar terdapat pada jenjang SD.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 16


Perbandingan Capaian Satuan Pendidikan dan Rekapitulasi Peserta Didik (Update 28/12)
AN 2021 AN 2022 AN 2023 Satdik Tidak Mengikuti AN
Peserta
Jenjang
Didik 2023
Populasi Mengikuti % Populasi Mengikuti % Populasi Mengikuti % 2021 % 2022 % 2023 %

SMK 13.916 13.519 97% 13.939 13.804 99% 13,904 13,822 99,4% 397 3% 135 1% 82 0,6% 534.550

SMA 14.046 13.793 98% 14.180 14.071 99% 14,344 14,296 99,7% 253 2% 109 1% 48 0,3% 541.862

MA 8.702 8.261 95% 9.155 8.757 96% 9,354 8,991 96,1% 441 5% 398 4% 362 3,9% 254.901

Paket C 6.463 5.072 78% 7.081 6.063 86% 7,836 7,170 91,5% 1.391 22% 1.018 14% 663 8,5% 163.480

SMA-LB 870 662 76% 856 747 87% 912 855 93,0% 208 24% 109 13% 64 7,0% 2.474

SMP 41.000 39.966 97% 41.263 41.028 99% 41,851 41,745 99,7% 1.034 3% 35 1% 117 0,3% 1.411.416

MTs 17.692 16.652 94% 18.153 17.357 96% 18,365 17,608 95,9% 1.040 6% 796 4% 756 4,1% 541.310

Paket B 5.954 4.499 76% 6.953 5.784 83% 7,204 6,566 91,2% 1.455 24% 1.169 17% 637 8,8% 104.329

SMP-LB 1.063 767 72% 988 840 85% 1,062 946 88,8% 296 28% 148 15% 119 11,2% 2.632

SD 146.941 144.171 98% 146.554 144.857 99% 145,609 145,275 99,8% 2.770 2% 1.697 1% 341 0,2% 2.935.541

MI 24.600 22.221 90% 24.758 23.088 93% 25,125 23,227 92,5% 2.379 10% 1.670 7% 1.896 7,5% 461.746

Paket A 2.031 1.256 62% 2.011 1.550 77% 2,372 2,042 86,1% 775 38% 461 23% 330 13,9% 19.077

SD-LB 1.127 770 68% 1.041 865 83% 1,149 1,024 88,8% 357 32% 176 17% 129 11,2% 2.903

TOTAL 284.405 271.609 96% 286.932 278.811 97% 289,087 283,567 98,1% 12.796 4% 8.121 3% 5.544 1,9% 6.976.221

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Rekapitulasi Pelaksanaan Sulingjar Nasional per Jenis Satuan Pendidikan
Sekolah Kepala Sekolah Guru
Jenis Satuan Pendidikan
Total Mengisi % Total Mengisi % Total Mengisi %
99,5 99,2
SMA 14.378 14.319 14.952 14.860 99,38 367.096 364.180
9 1
60,5 55,2
MA 9.754 3.463 63,80 147.908 81.714
5.905 4 5.428 5
99,1 97,8
SPK SMA 124 123 131 129 98,47 1.946 1.904
9 4
91,3 87,2
SMAg.K 46 42 42 32 76,19 603 526
0 3
69,3 68,3
SMAK 49 34 50 27 54,00 427 292
9 8
59,1 60,3
SMTK 137 81 130 71 54,62 1.210 730
2 3
93,4
UTAMA WIRA P 5 5 100,00 5 5 100,00 61 57
4
UTTAMA DHAMMASEKHA 1 0 0 1 0 0 8 0 0
95,1 94,5
SMK 14.367 13.676 15.310 14.013 91,53 361.671 341.773
9 0
PDF ULYA 12 1 8,33 0 0 0 152 6 3,95

SPM ULYA 41 1 2,44 0 0 0 938 1 0,11


73,8 70,7
PKBM 9.505 7.016 10.394 7.534 72,48 58.641 41.480
1 4
90,3 86,0
SKB 458 414 476 409 85,92 4.574 3.935
9 3
30,8 13,3
Pondok Pesantren 532 - - - 55.473 7.398
1.724 6 4
TOTAL 50.601 42.149 83,30 46.919 40.543 86,41 1.000.708 843.996 84,34

Sumber Data: Dashboard Sulingjar per 23 Desember 2023 SMA, SMK, /MA Sederajat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Rekapitulasi Pelaksanaan Sulingjar Nasional per Jenis Satuan Pendidikan
Sekolah Kepala Sekolah Guru
Jenis Satuan Pendidikan
Total Mengisi % Total Mengisi % Total Mengisi %
98,
SMP 42.512 41.618 97,90 43.797 42.325 96,64 717.810 703.875
06
68,
MTs 18.988 13.882 73,11 18.138 11.986 66,08 269.555 184.364
40
99,
SPK SMP 169 168 99,41 183 180 98,36 2.445
2.432 47
51,
SMPTK 97 54 55,67 87 50 57,47 682 349
17
Madyama Wira P 5 5 100,00 5 5 100,00 48 48 100,00
PDF Wustha 13 0 0 0 0 0 183 0 0

SPM Wustha 39 1 0 0 0 915 2


2,56 0,22
TOTAL 61.823 55.728 90,14 62.210 54.546 87,68 991.638 891.070 89,86

Sumber Data: Dashboard Sulingjar per 23 Desember 2023 SMP/MTs Sederajat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Rekapitulasi Pelaksanaan Sulingjar Nasional per Jenis Satuan Pendidikan
Sekolah Kepala Sekolah Guru
Jenis Satuan Pendidikan
Total Mengisi % Total Mengisi % Total Mengisi %
SD 148.737 146.194 98,29 149.603 145.049 96,96 1.479.476 1.449.516 97,97
MI 26.391 19.682 74,58 25.567 17.538 68,60 279.464 195.388 69,92
SPK SD 202 199 98,51 211 206 97,63 4.081 4.004 98,11
SDTK 62 45 72,58 57 41 71,93 416 296 71,15
Mula Dhammasekha 1 0 0 1 0 0 2 0 0
Adi Wira P 10 9 90,00 9 8 88,89 83 74 89,16
PDF Ula 0 0 0 0 0 0 0 0 0
SPM Ula 1 0 0 0 0 0 1 0 0
TOTAL 175.404 166.129 94,71 175.448 162.842 92,81 1.763.523 1.649.278 93,52

Sumber Data: Dashboard Sulingjar per 23 Desember 2023 SD/MI Sederajat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Rekapitulasi Pelaksanaan Sulingjar Nasional per Jenis Satuan Pendidikan
Sekolah Kepala Sekolah Guru
Jenis Satuan Pendidikan
Total Mengisi % Total Mengisi % Total Mengisi %
TK 96.039 91.266 95,03 96.776 90.403 93,41 263.156 246.954 93,84
KB 80.855 71.876 88,89 81.901 70.618 86,22 170.927 145.801 85,30
TPA 2.318 2.072 89,39 239 2.079 86,99 5.532 4.948 89,44
SPS 19.581 18.113 92,50 19.741 17.726 89,79 47.224 42.309 89,59
RA 30.348 17.378 57,26 28.531 15.738 55,16 96.699 49.142 50,82
SPK KB 55 48 87,27 53 46 86,79 176 160 90,91
PAUDQ 2.522 139 5,51 0 0 0 9.766 433 4,43
SPK TK 86 78 90,70 90 81 90,00 480 460 95,83
Pratama Wira P 41 27 65,85 35 24 68,57 115 76 66,09
Nava Dhammaseka 18 0 0 14 0 0 56 0 0
TOTAL 231.863 200.997 86,69 227.380 196.715 86,51 594.131 490.283 82,52

Sumber Data: Dashboard Sulingjar per 23 Desember 2023 Pendidikan Anak Usia Dini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Output Tahun 2023
Pelaksanaan Asesmen Skala Nasional

Populasi Satuan Target Satdik Realisasi Jumlah Guru &


No
Pendidikan Ikut Satdik Ikut Kepala Sekolah

Uji Kesetaraan 8.995 8.278 7.640 -

AN 289.087 289.087 283.567 3.642.275

Sulingjar PAUD 231.863 79.058 200.997 686.998

Piloting ABM 1.681 1.681 627 -

Rapat Kerja Komisi X DPR RI dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Kementerian Riset,
Pendidikan dandan Teknologi
Kebudayaan
Rencana Jadwal Pelaksanaan Asesmen Nasional Tahun 2024
AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER
Pelaksanaan AN
I II III IV V I II III IV I II III IV I II III IV V
28-3 5-11 12-18 19-25 26-1 2-8 9-15 16-22 23-29 30-6 7-13 14-20 21-27 28-3 4-10 11-17 18-24 25-1

SMK/MAK/SMALB

Paket C/PKPPS Ulya

SMA/MA

SMP/MTs/SMPLB

Paket B/PKPPS Wustha

SD/MI/SDLB

Paket A/PKPPS Ula

SMK/SMA Sederajat

SMP Sederajat
Sulingjar (Kepsek & Guru)
per jenjang SD Sederajat

PAUD

Keterangan: Hari Libur Nasional:


: Pelaksanaan Sulingjar (Guru dan Kepsek) : Gladi Bersih untuk Pelaksanaan ANBK 2024 Sabtu, 17 Agust 2024 : Peringatan Kemerdekaan RI
Senin, 16 Sept 2024 : Maulid Nabi Muhammad SAW
: Simulasi untuk pelaksanaan ANBK 2024 : Pelaksanaan ANBK 2024
: Pelaksanaan AN Penjadwalan Ulang

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Usulan Perubahan POS AN Tahun 2024
Hal Sebelum Usulan Latar Belakang

Pengubahan narasi di c. peserta didik dari Sekolah f. Peserta didik penyandang Mengakomodir siswa inklusi pada
Kepesertaan AN huruf f Luar Biasa (SLB) diikuti oleh disabilitas di seluruh satuan sekolah formal dengan disabilitas
(Pengusul : Direktorat) perwakilan peserta didik pendidikan yang dapat mengikuti sensorik rungu wicara dan daksa
disabilitas sensorik rungu Asesmen Nasional adalah Peserta dapat mengikuti AN selama tidak
(tunarungu) dan/atau disabilitas Didik Penyandang Disabilitas memiliki hambatan
fisik (tunadaksa) yang tidak sensorik (disabilitas rungu intelektual/bahasa
memiliki ketunaan tambahan, dan/atau disabilitas wicara)
hambatan intelektual, dan/atau disabilitas fisik yang tidak
bahasa/membaca, dan dapat memiliki hambatan intelektual dan
mengerjakan AN secara membaca serta dapat
mandiri; mengerjakan Asesmen Nasional
secara mandiri.
Pengubahan terkait Peserta didik dilarang Dihapus Karena peserta didik umumnya
larangan menggunakan menggunakan joki dalam tidak memiliki inisiatif untuk
joki pada peserta didik mengikuti AN; menggantikan dirinya dengan
(Bab 3 huruf H yaitu siswa lain pada saat pelaksanaan
larangan peserta didik) AN
(pengusul : Direktorat)
Jadwal pelaksanaan Menjadi satu bagian di dalam Memisahkan jadwal dari POS. Arahan dari SAM Bidang Regulasi
AN 2024 POS AN 2023 Jadwal diumumkan melalui Surat
Edaran Kepala BSKAP.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Asesmen Nasional

AKM (Literasi Membaca dan


Numerasi)

Peserta Didik: 6,8 juta


Survei Karakter Satuan Pendidikan
SD/MI/Paket A Sederajat
Pelaksanaan
SMP/MTs/Paket B Sederajat
SMA/MA/Paket C Sederajat
Moda pelaksanaan:
Daring dan
Survei Lingkungan Semidaring

Belajar

● Pendidik: 3,3 juta


● Kepala Satuan
Pendidikan: 282 ribu

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 25


Penggunaan Asesmen Nasional→ Rapor Pendidikan
Asesmen Nasional menjadi salah satu data utama dalam Rapor Pendidikan (60% data Rapor berasal dari hasil AN)

Bentuk Evaluasi
Sumber Data Rapor Pendidikan
Evaluasi Diri Internal

Asesmen Nasional Evaluasi Diri Satuan Pendidikan


(AKM, Survei Karakter, & Survei Lingkungan Belajar) (mandiri, bagian siklus perencanaan)

Dapodik Evaluasi Diri Pemda


(mandiri, bagian siklus perencanaan)

Data Pendidikan Kemenag


Evaluasi Eksternal
Platform Digital
Evaluasi Pendidikan Daerah
Guru dan Kepala Sekolah
(re)akreditasi Sekolah
Tracer Study SMK oleh BAN (visitasi hanya pada sekolah dengan
kriteria tertentu)

Data GTK
Insentif Kinerja Sekolah
dari Kemendikbud
BPS, dll.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 26


1 Perubahan Pelaporan Hasil Asesmen Nasional (AN) 2022 dibandingkan 2021

Dari
tahun lalu

2022
Terdapat rentang nilai Warna merah (kurang), Perbandingan capaian
indikator yang kuning (sedang), dan tahun ini dengan tahun Perbandingan hasil capaian satdik
seragam dengan hijau (baik) lalu Anda dengan satdik lain secara
daerah (kota/kabupaten/provinsi) dan
rentang nilai 0-100
nasional

2021 1-3 Belum tersedia

Rentang nilai 1 - 3 Terdapat indikator yang Tahun pertama AN, tidak dapat Dibandingkan dengan rerata satdik
dilaporkan dalam 4 Warna dibandingkan antar tahun serupa dan rerata wilayah

Terdapat pengembangan indikator vokasi (link and match), kesetaraan gender, dan program-kebijakan satdik

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 27


Hasil AN sebagai Komponen Rapor Pendidikan

300 indikator
178 ribu+ satdik
mengakses
545 pemerintah
daerah mengakses

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 28


2

Indikator prioritas AN satuan pendidikan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 29


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 30
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 31
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 32
14

15
16

14
15

16

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 33


Asesmen Nasional bertujuan mengevaluasi sistem pendidikan Indonesia

Asesmen Kompetensi Minimum Survey Karakter Survey Lingkungan Belajar

Literasi Membaca Karakter : Profil pelajar Pancasila Iklim belajar dan iklim satuan pendidikan
Kemampuan untuk memahami,
Beriman, bertakwa, berakhlak mulia ▪ Iklim keamanan sekolah, meliputi
menggunakan, mengevaluasi,
merefleksikan berbagai jenis teks untuk Bernalar kritis perundungan, rasa aman, konsepsi
menyelesaikan masalah dan Mandiri hukuman fisik, kekerasan seksual .
mengembangkan kapasitas individu sebagai Kreatif ▪ Iklim kebhinekaan sekolah meliputi
warga Indonesia dan warga dunia agar Bergotong royong toleransi dan dukungan atas
dapat berkontribusi secara produktif di Berkebhinekaan global
masyarakat. kesetaraan agama dan budaya, serta
Numerasi
komitmen kebangsaan,
Kemampuan berpikir menggunakan konsep, ▪ Kualitas Pembelajaran, meliputi
prosedur, fakta, dan alat matematika untuk iklim keteraturan kelas, pengajaran
menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai yang adaptif, umpan balik yang
jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai
konstruktif, dan dukungan psikologis
warga negara Indonesia dan dunia.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 34


AKM dan Pembelajaran

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Asesmen Kompetensi Minimum

Literasi Membaca
Kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan
masalah dan mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia agar dapat berkontribusi
secara produktif di masyarakat.

Konten Konteks
Teks Informasi Personal
Teks Sastra Sosial budaya
Saintifik
Proses kognitif
Mengakses dan Menemukan informasi isi teks (L1)
Menafsirkan dan mengintegrasikan informasi (L2)
Evaluasi dan Refleksi isi teks (L3)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 36


Asesmen Kompetensi Minimum

Numerasi
Kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk
menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai
warga negara Indonesia dan dunia.

Konten
Konteks
Bilangan
Personal
Aljabar Sosial budaya
Geometri Saintifik
Data dan Ketidakpastian

Proses kognitif
Pemahaman fakta, proses, konsep, dan prosedur (L1)
Aplikasi/penerapan pengetahuan dan pemahaman dengan situasi nyata(L2)
Penalaran/menganalisis, membuat kesimpulan dan memperluas pemahaman dalam situasi baru (L3)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 37


TEKS INFORMASI

Menemukan Informasi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 38


TEKS INFORMASI

Memahami
Interpretasi dan Inferensi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 39


TEKS INFORMASI

Evaluasi dan Refleksi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 40


Pemahaman

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 41


Penerapan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 42


Penalaran

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 43


Soal RuMIT TIDAK SAMA DENGAN SOAL HOTS

Pemahaman, memahami fakta, prosedur serta alat matematika.


Penerapan, mampu menerapkan konsep matematika dalam situasi nyata yang bersifat rutin.
Penalaran, bernalar dengan konsep matematika untuk menyelesaikan masalah bersifat non rutin.

Badu menggunakan Badu menggunakan kalkulator


Ali menggunakan
kalkulator miliknya untuk miliknya untuk menentukan hasil
kalkulator untuk
50+25 =…. menentukan hasil dari 50 dari 50 + 25. Tetapi tombol 5 pada
menentukan hasil dari
+ 25. Tetapi tombol 5 kalkulator Badu rusak. Badu
50+25, namun ia salah
pada kalkulator Badu bermaksud meminjam kalkulator
Petani A memanen 50 memencet angka 25
rusak. Bilangan apa Ali. Ali mengatakan bahwa Badu
jeruk, sedangkan menjadi 35. Apakah
sajakah yang dapat tetap dapat menggunakan
petani B memanen 25 yang harus dilakukan
digunakan Badu untuk kalkulator rusak miliknya.
jeruk. Berapakah untuk mendapatkan
memproleh hasil yang Apakah Ali benar?
banyak seluruh jeruk hasil penjumlahan yang
sama dengan 50+25? Jelaskan alasanmu!
yang dipanen? seharusnya?

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 44


SITUASI RUTIN

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 45


SITUASI TIDAK RUTIN

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 46


SITUASI TIDAK RUTIN

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 47


PELAPORAN HASIL AKM BERDASARKAN CAPAIAN PESERTA DIDIK (LITERASI)

Tingkat Kompetensi Peserta Didik Definisi Tingkat Kompetensi

Di atas kompetensi minimum (MAHIR) Peserta didik mampu mengintegrasikan beberapa informasi
lintas teks, mengevaluasi isi, kualitas, cara penulisan suatu
teks, dan bersikap reflektif terhadap isi teks.

Mencapai Kompetensi Minimum (CAKAP) Peserta didik mampu membuat interpretasi dari informasi
implisit yang ada dalam teks, mampu membuat simpulan dari
hasil integrasi beberapa informasi dalam suatu teks.

Di Bawah Kompetensi Minimum (DASAR) Peserta didik mampu menemukan dan mengambil informasi
eksplisit yang ada dalam teks serta membuat interpretasi
sederhana.

Jauh di Bawah Kompetensi Minimum (PIK) Peserta didik belum mampu menemukan dan mengambil
informasi eksplisit yang ada dalam ataupun membuat
interpretasi sederhana.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 48


PELAPORAN HASIL AKM BERDASARKAN CAPAIAN PESERTA DIDIK (NUMERASI)

Tingkat Kompetensi Peserta Didik Definisi Tingkat Kompetensi

Di atas kompetensi minimum (MAHIR) Peserta didik mampu bernalar untuk menyelesaikan masalah
kompleks serta non-rutin berdasarkan konsep matematika
yang dimilikinya.

Mencapai Kompetensi Minimum (CAKAP) Peserta didik mampu mengaplikasikan konsep matematik
yang dimiliki dalam konteks yang lebih beragam.

Di Bawah Kompetensi Minimum (DASAR) Peserta didik memiliki kemampuan dasar matematika:
komputasi dasar dalam bentuk persamaan langsung, konsep
dasar terkait geometri dan statistika, serta menyelesaikan
masalah matematika sederhana yang rutin.

Jauh di Bawah Kompetensi Minimum (PIK) Peserta didik hanya memiliki kemampuan dasar matematika
yang terbatas: penguasaan konsep yang parsial dan
keterampilan komputasi yang terbatas.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 49


Contoh Unduhan Rapor Pendidikan

Skor
Nomor Indikator Peringkat secara
Capaian Rapor Definisi Capaian Peringkat di Kab./Kota
Indikator
2023 Nasional
Kemampuan literasi Kurang (33,33% 33,33 Kurang dari 40% peserta didik telah Peringkat menengah Peringkat bawah
Persentase peserta didik siswa sudah mencapai kompetensi minimum untuk bawah (61%-80%) (81%-100%)
berdasarkan kemampuan dalam mencapai literasi membaca perlu upaya mendorong
memahami, menggunakan, kompetensi peserta didik dalam mencapai kompetensi
A.1 merefleksi, dan mengevaluasi minimum) minimum.
beragam jenis teks (teks
informasional dan teks fiksi).

Proporsi peserta didik dengan Di atas 0,00% Peserta didik mampu mengintegrasikan
kemampuan literasi di atas beberapa informasi lintas teks,
kompetensi minimum mengevaluasi isi, kualitas, cara penulisan
suatu teks, dan bersikap reflektif terhadap
isi teks.
Proporsi peserta didik dengan Mencapai 33,33% Peserta didik mampu membuat interpretasi
kemampuan literasi mencapai dari informasi implisit yang ada dalam teks,
kompetensi minimum mampu membuat simpulan dari hasil
integrasi beberapa informasi dalam suatu
teks.
Proporsi peserta didik dengan Di bawah 44,44% Peserta didik mampu menemukan dan
kemampuan literasi di bawah mengambil informasi eksplisit yang ada
kompetensi minimum dalam teks serta membuat interpretasi
sederhana.

Proporsi peserta didik dengan Jauh di bawah 22,22% Peserta didik belum mampu menemukan
kemampuan literasi jauh di dan mengambil informasi eksplisit yang
bawah kompetensi minimum ada dalam ataupun membuat interpretasi
sederhana.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Konten Konten
Literasi Membaca
Mata Mata
dan Numerasi
Pelajaran Konten Kompetensi Pelajaran
membangun untuk
kompetensi menguasai
konten

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 51


Contoh Strategi Menguasai Konten IPS
Berdasarkan Tingkat Literasi Membaca

1. Peserta didik di tingkat Perlu Intervensi


Khusus belum mampu memahami isi
bacaan, Peserta didik hanya mampu 3. Peserta didik di tingkat Cakap mampu memahami
membuat interpretasi sederhana. Guru IPS dengan baik isi teks mengenai koperasi, namun
tidak cukup bertumpu pada materi bacaan belum mampu merefleksi. Peserta didik dapat
tersebut. Peserta didik perlu diberi bahan diberi pembelajaran identifikasi kondisi
belajar lain secara audio, visual dan lingkungan Peserta didik, mengaitkan dengan
pendampingan khusus. fungsi dan manfaat koperasi.

2. Peserta didik di tingkat Dasar telah mampu 4. Peserta didik di tingkat Mahir mampu memahami
mengambil informasi dari teks, namun tidak isi bacaan dan merefleksi kegunaan koperasi dari
memahami secara utuh isi topik koperasi. teks yang diberikan oleh guru. Guru dapat
Peserta didik dapat diberi sumber belajar melakukan pembelajaran berupa menyusun
pendamping dalam bentuk catatan singkat beragam strategi pemanfaatan koperasi.
atau simpulan untuk pemahaman yang utuh.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 52


Contoh Strategi Menguasai Konten Fisika
Berdasarkan Tingkat Numerasi

1. Peserta didik di tingkat Perlu Intervensi Khusus 3. Peserta didik di tingkat Cakap sudah memahami konsep
memiliki penguasaan konsep matematika yang dan mampu menerapkan konsepnya, namun perlu diasah
sangat minimal. Peserta didik ini perlu kemampuan bernalarnya untuk mengetahui adanya
didampingi mulai dari pencatatan data serta kesalahan pada data atau anomali data. Peserta didik
dilakukan diskusi untuk memvalidasi hasil dapat ditugaskan untuk membandingkan datanya dengan
pencatatan data. Diskusi dapat dilakukan data kelompok lainnya kemudian membuat simpulan
dengan teman yang kompetensi numerasinya umum hasil penelitian dalam satu kelas. Peserta didik
cakap ataupun mahir. dibimbing dalam menjustifikasi data yang sifatnya
anomali.
2. Peserta didik di tingkat Dasar sudah menguasai
4. Peserta didik di tingkat Mahir mampu menerapkan konsep
konsep dasar, namun masih kesulitan untuk
matematika yang dimiliki dalam beragam konteks serta
menerapkan dalam situasi yang relevan. Peserta
bernalar untuk menyelesaikan masalah. Peserta didik ini
didik perlu diberi contoh cara menyajikan data
dapat ditugaskan untuk membandingkan data dirinya,
atau menuangkan data hasil catatannya ke
data kelompok lainnya dan data dari sumber lainnya
dalam bentuk penyajian yang tepat dan akurat.
(misal, jurnal ilmiah yang relevan) kemudian membuat
Interpretasi holistik mengenai data sebelum
generalisasi hasil percobaan yang dilakukan dengan
menarik kesimpulan dilakukan dalam diskusi
menganalisis beragam data.
bersama. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 53
Contoh Strategi Membangun atau Meningkatkan
Kompetensi Literasi Membaca

1. Peserta didik di tingkat Perlu Intervensi Khusus 3. Peserta didik di tingkat Cakap sudah memahami
masih kesulitan untuk memahami resep secara utuh. secara komprehensif isi resep, namun belum mampu
Peserta didik diasah kemampuan literasi merefleksi dan mengevaluasi. Peserta didik dapat
membacanya tidak hanya dengan membuat cireng, diberi kebebasan untuk memodifikasi resep/cara
namun juga membuat catatan singkat/rangkuman membuat cireng, kemudian ditugaskan untuk
sederhana mengenai cara membuat cireng membuat laporan perbandingan antara cara membuat
berdasarkan resep dari guru. cireng dengan resep hasil modifikasi dan resep dari
guru.
2. Peserta didik di tingkat Dasar sudah mampu
memahami resep, namun belum memiliki pemahaman 4. Peserta didik di tingkat Mahir sudah mampu
yang komprehensif. Peserta didik pada tingkat ini mengevaluasi dan merefleksi resep guru. Peserta didik
selain membuat cireng dapat ditugaskan membuat di tingkat ini sebelum membuat cireng ditugaskan
catatan singkat/rangkuman cara membuat cireng untuk mencari resep cireng lainnya, membandingkan
yang disertai dengan penanda bagian penting atau resep-resep, kemudian memutuskan langkah-langkah
bagian yang dapat dimodifikasi pada saat membuat pembuatan cireng yang akan dijadikan resep untuk
cireng. dipraktikkan. Hasil telaah beberapa resep tersebut
dilaporkan beserta alasan pengambilan keputusan
dalam membuat cireng.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 54


Contoh Strategi Membangun atau Meningkatkan
Kompetensi Numerasi

1. Peserta didik di tingkat Perlu Intervensi Khusus diberi 3. Peserta didik di tingkat Cakap diberi hasil
beberapa contoh hasil pertandingan yang lengkap. pertandingan dua grup yang rumpang serta kondisi
Peserta didik diminta menjabarkan nilai setiap tim pertandingan babak selanjutnya. Peserta didik diminta
dalam satu grup dan menentukan pemenangnya. menjabarkan kemungkinan hasil pertandingan yang
rumpang.
2. Peserta didik di tingkat Dasar diberi contoh hasil 4. Peserta didik di tingkat Mahir diminta mengestimasi
pertandingan satu grup yang rumpang dan kemungkinan pemenang di babak selanjutnya
kondisi pemenang. Peserta didik diminta berdasarkan hasil pertandingan empat grup di babak
menjabarkan kemungkinan hasil pertandingan sebelumnya.
yang rumpang tersebut.

“Data hasil Asesmen Nasional perlu ditindaklanjuti untuk meningkatkan kualitas pembelajaran”

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 55


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Asesmen Nasional
“Refleksi Diri untuk Transformasi”

TERIMA KASIH

Pusat Asesmen Pendidikan


Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

www.pusmendik.kemdikbud.go.id @pusmendik Pusmendik @Pusmendik Pusat Asesmen Pendidikan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 57

Anda mungkin juga menyukai