Anda di halaman 1dari 34

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,

DAN TEKNOLOGI

Asesmen Nasional Untuk Peningkatan


Kualitas Pendidikan

26 Juni 2023

Pusat Asesmen Pendidikan


Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Asesmen Nasional sebagai Evaluasi
1
Sistem Pendidikan

2 Komponen Asesmen Nasional

Asesmen Kompetensi Minimum


a
(AKM) Literasi-Numerasi

b Survei Karakter

c Survei Lingkungan Belajar

3 Pemanfaatan Hasil Asesmen Nasional

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 2


Asesmen Nasional sebagai Evaluasi Sistem
1
Pendidikan

2 Komponen Asesmen Nasional

Asesmen Kompetensi Minimum


a
(AKM) Literasi-Numerasi

b Survei Karakter

c Survei Lingkungan Belajar

3 Pemanfaatan Hasil Asesmen Nasional

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 3


Asesmen Nasional (AN) adalah evaluasi sistem pendidikan, bukan penilaian
terhadap murid, guru, atau kepala sekolah sebagai individu. AN dirancang
untuk mendorong dan memfasilitasi perbaikan kualitas pembelajaran

Asesmen Nasional Pemetaan dan umpan Perbaikan proses


sebagai evaluasi balik bagi satuan dan pembelajaran dan
sistem tidak memiliki dinas pendidikan (tidak pengelolaan satuan Peningkatan
konsekuensi pada ada skor individu pendidikan
murid peserta AN. karakter dan
murid, guru, kepala
sekolah)
kompetensi
peserta didik

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 5
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 6
AN terdiri dari 3 aspek penilaian: Kompetensi literasi-numerasi,
karakter, dan lingkungan pembelajaran
Asesmen Kompetensi • Pengukuran kompetensi literasi dan numerasi pada peserta
Minimum (AKM) didik. Literasi dan numerasi merupakan kompetensi dasar yang
Literasi-Numerasi diperlukan oleh semua peserta didik untuk bisa belajar
sepanjang hayat dan berkontribusi pada masyarakat.
Asesmen diikuti oleh
• Asesmen berfokus pada pengembangan kompetensi membaca
peserta didik,
dan daya nalar dibanding pengetahuan konten
pendidik, dan kepala
satuan pendidikan di
Survei Karakter • Survei terhadap sikap, nilai, dan kebiasaan yang seluruh Indonesia
mencerminkan profil Pelajar Pancasila
• Basis untuk tumbuh kembang siswa secara utuh dan tidak
hanya berfokus pada dimensi kognitif

Survei Lingkungan • Pengukuran terhadap kualitas pembelajaran, refleksi guru,


perbaikan praktik belajar, kepemimpinan instruksional,
Belajar
iklim yang aman dan kondusif serta latar belakang
keluarga siswa
• Dasar untuk diagnosis masalah dan perencanaan perbaikan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Asesmen Nasional memetakan mutu pendidikan pada seluruh sekolah, madrasah, dan
program kesetaraan jenjang pendidikan dasar dan menengah
AKM
Literasi Membaca
Hasil belajar
Literasi Matematika/Numerasi kognitif

Hasil belajar
Survei Karakter
sosial-emosional
Peserta Didik
Kelas 5, 8, 11

Kepala Satuan Survei Karakteristik input


Pendidikan Lingkungan dan proses
Belajar pembelajaran
Semua
Pendidik

Memotret kualitas input, proses, dan hasil belajar yang mencerminkan kinerja sekolah sebagai umpan
balik berkala bagi manajemen sekolah, dinas pendidikan, Kemenag dan Kemendikbud

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan


Teknologi
Peserta Asesmen Nasional

Asesmen Nasional diikuti oleh seluruh satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan pendidikan
menengah, termasuk satuan Pendidikan Indonesia di luar negeri, yaitu Sekolah Indonesia Luar Negeri
(SILN) dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di luar negeri yang memiliki NPSN.

Peserta Didik yang Peserta Didik dari SLB diikuti oleh perwakilan peserta didik disabilitas sensorik
a rungu (tunarungu) dan/atau disabilitas fisik tunadaksa) yang tidak memiliki
mengikuti AN ketunaan tambahan, hambatan intelektual, bahasa/membaca, dan dapat
mengerjakan AN secara mandiri
Perwakilan Peserta Didik
kelas V, kelas b peserta didik pada jenjang SD sederajat, memiliki laporan penilaian hasil belajar
VIII, dan kelas XI yang mulai semester ganjil kelas 1 sampai dengan semester genap kelas 4
memiliki NISN Valid
c peserta didik pada jenjang SMP sederajat, memiliki laporan penilaian hasil belajar
semester ganjil dan genap kelas 7

peserta didik pada jenjang SMA sederajat, memiliki laporan penilaian hasil belajar
d
semester ganjil dan genap kelas 10

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Peserta Asesmen Nasional

Peserta Didik yang


Mengikuti AN Jumlah Peserta Didik yang dipilih untuk mengikuti AN :

peserta didik yang terpilih


secara acak (random) di
setiap satuan pendidikan yang Jenjang SD/MI/SDLB/Paket A/PKPPS ula dan yang sederajat Maksimal 30
a
orang dan cadangan 5 orang
ditetapkan oleh
Kemendikbudristek
b Jenjang SMP/MTs/SMPLB/Paket B/ PKPPS Wustha dan yang sederajat
Maksimal 45 orang dan cadangan 5 orang

Jenjang SMA/MA/SMK/MAK/Paket C/ PKPPS Ulya dan yang sederajat


c
Maksimal 45 orang dan cadangan 5 orang

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Peserta Sulingjar Untuk Kepala Satuan Pendidikan dan Pendidik

Pendidik

seluruh Pendidik dan Kepala Satuan Pendidikan di


setiap satuan pendidikan yang terdaftar dalam
Dapodik atau EMIS

Kepala Satuan terdaftar secara valid dan mutakhir dengan status aktif
Pendidikan menjabat bagi Kepala Sekolah dan aktif mengajar bagi
pendidik

Kementerian
Kementerian Pendidikan,Kebudayaan,
Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
Riset, dan
danTeknologi
Teknologi
Perubahan kebijakan Asesmen Nasional
1
(AN) 2022 dibandingkan 2021

2 Komponen Asesmen Nasional

Asesmen Kompetensi Minimum


a
(AKM) Literasi-Numerasi

b Survei Karakter

c Survei Lingkungan Belajar

3 Pemanfaatan Hasil Asesmen Nasional

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 12


Asesmen Kompetensi Minimum

Literasi Membaca
Kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan
masalah dan mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia dan warga dunia agar dapat berkontribusi
secara produktif di masyarakat.

Konten Konteks
Teks Informasi Personal
Teks Sastra Sosial budaya
Saintifik
Proses kognitif
Mengakses dan Menemukan informasi isi teks (L1)
Interpretasi dan memahami isi teks (L2)
Evaluasi dan Refleksi isi teks (L3)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Asesmen Kompetensi Minimum

Numerasi
Kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk
menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai
warga negara Indonesia dan dunia.

Konten
Konteks
Bilangan
Personal
Aljabar Sosial budaya
Geometri Saintifik
Data dan Ketidakpastian

Proses kognitif
Pemahaman fakta, proses, konsep, dan prosedur (L1)
Aplikasi/penerapan pengetahuan dan pemahaman dengan situasi nyata(L2)
Penalaran/menganalisis, membuat kesimpulan dan memperluas pemahaman dalam situasi baru (L3)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Enam Profil Pelajar Pancasila sebagai Dasar Pendidikan

Beriman, Bertakwa kepada Tuhan


YME, dan Berakhlak mulia
Pelajar Indonesia yang berakhlak mulia adalah
Mandiri
pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu
Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami ajaran agama pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan
dan kepercayaan serta menerapkan pemahaman hasil belajarnya.
tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Berkebinekaan Global
Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, Bernalar Kritis
loyalitas, dan identitasnya, dan tetap berpikiran Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif
terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lainnya, memproses informasi baik kualitatif maupun
sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai kuantitatif, membangun keterkaitan antar
dan kemungkinan terbentuknya budaya baru yang berbagai informasi, menganalisis informasi,
positif dan bertetangga dengan budaya luhur mengevaluasi dan menyimpulkannya.
bangsa.

Gotong Royong
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan gotong- Kreatif
royong, yaitu kemampuan untuk melakukan Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan
kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela menghasilkan suatu yang orisinil, bermakna,
agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, bermanfaat, dan berdampak.
mudah dan ringan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Indikator AN yang diukur melalui Survei Lingkungan Belajar
Indikator DASMEN:
Indikator Indikator
DASMEN: LevelLevel
Indikator 2 (Dimensi D) D)
2 (Dimensi

Kualitas pembelajaran: Iklim Keamanan Sekolah: Iklim Kesetaraan Gender: Iklim Inklusivitas:
• Manajemen kelas • Kesejahteraan psikologis siswa • Pemahaman dan sikap warga • Layanan disabilitas
• Dukungan psikologis • Kesejahteraan psikologis guru satuan pendidikan terhadap • Layanan satuan pendidikan
• Metode pembelajaran • Pemahaman & Sikap thp kesetaraan gender untuk murid cerdas dan bakat
Perundungan • Perilaku warga satuan pendidikan istimewa
• Pengalaman thp Perundungan terhadap kesetaraan gender • Sikap terhadap disabilitas
Refleksi dan perbaikan
• Pemahaman & Sikap thp Kesenjangan Iklim inklusivitas
pembelajaran oleh guru: Kesenjangan Iklim Kesetaraan
Hukuman fisik sekolah:
• Belajar tentang Gender:
• Pengalmaan thp Hukuman fisik • Kesenjangan antar kelompok
pembelajaran • Kesenjangan antar kelompok SES
• Pemahaman & Sikap thp SES
• Refleksi atas praktik • Kesenjangan antar wilayah
Pelecehan seksual • Kesenjangan antar kelompok
mengajar
• Pengalaman thp Pelecehan wilayah
• Penerapan praktik inovatif Iklim Kebinekaan:
seksual
• Pemahaman & Sikap Rokok, • Toleransi Agama dan Budaya Kesenjangan bahan dan fasilitas
Kepemimpinan Minuman Keras, & Narkoba • Komitmen Kebangsaan belajar literasi:
instruksional: • Pemahaman & Sikap Rokok, • Toleransi dan kesetaraan peserta • Kesenjangan antar kelompok
• Visi Misi Sekolah Minuman Keras, & Narkoba didik sosial ekonomi status
• Pengelolaan kurikulum • Kesenjangan antar kelompok
sekolah Kesenjangan iklim keamanan: Kesenjangan Iklim kebinekaan: wilayah
• Dukungan untuk refleksi • Kesenjangan antar kelompok • Kesenjangan antar kelompok SES
indikator hanya di rapor
guru sosial ekonomi status • Kesenjangan antar wilayah
daerah
• Kesenjangan antar wilayah

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Indikator AN yang diukur melalui Survei Lingkungan Belajar (lanjutan…)

Indikator DASMEN: Indikator DASMEN:


Indikator Level 2 (Dimensi D) Indikator Level 2 (Dimensi E)

Link and match dengan dunia kerja: Partisipasi warga sekolah:


• Kualitas pembelajaran selaras dengan dunia kerja • Partisipasi orang tua
• Penyelenggaraan Teaching Factory (TeFa) • Partisipasi murid
• Penggunaan sarana prasarana pembelajaran selaras dunia kerja
• Keahlian guru dan Tendik SMK selaras dengan dunia kerja
• Kepemimpinan kepala sekolah SMK (manajerial, kewirausahaan dan Program dan Kebijakan satuan pendidikan:
supervisi pembelajaran) • Program dan kebijakan tentang perundungan
• Komitmen penyerapan lulusan SMK oleh dunia kerja • Program dan kebijakan tentang hukuman fisik
• Komite sekolah terlibat mengembangkan kerjasama dunia kerja • Program dan kebijakan tentang kekerasan seksual
• Praktisi dunia kerja yang mengajar di SMK • Program dan kebijakan tentang rokok, minuman keras, dan narkoba
• Guru SMK melakukan magang di dunia kerja • Program dan Kebijakan mengenai kesetaraan gender
• Program dan kebijakan mengenai penanggulangan dan pencegahan
intoleransi di satuan pendidikan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Kualitas Pembelajaran dan Refleksi Pembelajaran
D.1 Kualitas pembelajaran Kualitas pengelolaan kelas dan penyelenggaraan pembelajaran interaktif
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik peserta didik.
D.1.1 Manajemen kelas Pengelolaan kelas yang mendukung pembelajaran serta penerapan
penghargaan dan sanksi secara proporsional.
D.1.2 Dukungan psikologis Praktik pembelajaran yang memenuhi kebutuhan psikologis peserta didik untuk
menumbuhkan kepercayaan diri dan perasaan diterima tanpa dibeda-bedakan.
D.1.3 Proses pembelajaran Praktik pembelajaran interaktif yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan
karakteristik peserta didik.
D.2 Refleksi dan perbaikan Tingkat aktivitas refleksi dan perbaikan pembelajaran yang dilakukan oleh
pembelajaran oleh guru guru
D.2.1 Belajar tentang pembelajaran Aktivitas belajar yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
mengajar.
D.2.2 Refleksi atas praktik mengajar Perbaikan pembelajaran berdasarkan refleksi yang dilakukan guru.

D.2.3 Penerapan praktik inovatif Inovasi pembelajaran berdasarkan refleksi yang dilakukan guru.

18
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kepemimpinan Instruksional
D.3 Kepemimpinan instruksional Tingkat kepemimpinan instruksional sekolah yang mendukung perbaikan
kualitas pembelajaran

D.3.1 Visi Misi Sekolah Perumusan, penyampaian dan penerapan visi-misi satuan pendidikan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
D.3.2 Pengelolaan kurikulum sekolah Kemampuan kepala satuan pendidikan dalam mengembangkan dan mengelola
kurikulum yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar
peserta didik.
D.3.3 Dukungan untuk refleksi guru Pemberian dukungan kepada guru untuk melakukan refleksi terhadap proses
pembelajaran.

19
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Iklim Keamanan
D.4 Iklim Keamanan Sekolah Kondisi satuan pendidikan yang kondusif yang memberikan rasa aman secara fisik dan
psikologis, seperti tidak adanya perundungan, hukuman fisik, dan kekerasan seksual.
D.4.1 Kesejahteraan psikologis (wellbeing) Perasaan aman dan nyaman secara psikologis yang dialami peserta didik di satuan
peserta didik pendidikan sehari-hari.
D.4.2 Kesejahteraan psikologis (wellbeing) Perasaan bahagia menjadi guru yang didasarkan atas kesempatan untuk mengembangkan
guru diri dan memiliki hubungan baik dengan warga satuan pendidikan.
D.4.3 Pemahaman dan sikap terhadap Pemahaman dan sikap guru terhadap segala bentuk penindasan atau kekerasan yang
perundungan dilakukan secara sengaja oleh satu/sekelompok orang yang lebih "kuat" di satuan pendidikan.

D.4.4 Pengalaman perundungan peserta Persentase peserta didik aman terhadap perundungan di lingkungan satuan pendidikan.
didik
D.4.5 Pemahaman dan sikap terhadap Pengetahuan dan sikap guru untuk menghindari hukuman fisik di satuan pendidikan.
hukuman fisik
D.4.6 Pengalaman hukuman fisik peserta Persentase peserta didik aman terhadap hukuman fisik di satuan pendidikan.
didik
D.4.7 Pemahaman dan sikap guru tentang Pengetahuan dan keyakinan guru untuk mengatasi kekerasan seksual di satuan pendidikan.
kekerasan seksual
D.4.8 Pengalaman/pengetahuan kekerasan Persentase peserta didik aman terhadap kekerasan seksual di lingkungan satuan pendidikan
seksual peserta didik baik yang dialami oleh diri sendiri ataupun orang lain.
D.4.9 Pemahaman dan sikap guru tentang Pengetahuan dan sikap guru terhadap pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan
rokok, minuman keras, dan narkoba narkoba, rokok, dan minuman keras di lingkungan satuan pendidikan.
D.4.10 Pengalaman peserta didik terkait Persentase peserta didik aman terhadap rokok, minuman keras, dan narkoba di satuan
rokok, minuman keras, dan narkoba pendidikan, misalnya dibujuk untuk mencoba, menggunakan, membeli atau mengedarkan.
20
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Iklim Kesetaraan Gender
D.6 Iklim Kesetaraan Gender Kondisi satuan pendidikan yang menunjukkan adanya pemahaman,
dukungan dan tindakan warga satuan pendidikan terhadap kesetaraan
kemampuan, hak, dan kewajiban antara laki-laki dan perempuan.

D.6.1 Pemahaman dan sikap warga Pemahaman dan dukungan terhadap kesetaraan antara laki-laki dan perempuan,
satuan pendidikan terhadap misalnya dalam hal kemampuan, kesempatan, pemenuhan hak, dan kewajiban.
kesetaraan gender.

D.6.2 Perilaku warga satuan Tindakan yang mendukung kesetaraan kemampuan, pemenuhan hak dan
pendidikan terhadap kesetaraan kewajiban antara laki-laki dan perempuan.
gender

21
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Iklim Kebinekaan dan Inklusivitas
D.8 Iklim Kebinekaan Kondisi satuan pendidikan yang menunjukkan adanya sikap dan perilaku
kepala satuan pendidikan dan guru dalam menerapkan toleransi agama dan
budaya serta komitmen kebangsaan.

D.8.1 Toleransi agama dan budaya Sikap dan perilaku yang menunjukkan penerimaan dan penghargaan terhadap
keragaman agama dan budaya di satuan pendidikan.
D.8.2 Komitmen kebangsaan Kesetiaan pada negara dan kesediaan menumbuhkan rasa kebangsaan warga
satuan pendidikan.

D.8.3 Toleransi dan kesetaraan Sikap menerima dan menghargai keragaman agama dan budaya di satuan
peserta didik pendidikan
D.10 Iklim Inklusivitas Kondisi yang disediakan oleh satuan pendidikan untuk menyediakan
layanan bagi peserta didik dengan disabilitas dan cerdas istimewa dan
berbakat istimewa.
D.10.1 Layanan disabilitas Pemberian layanan yang sesuai untuk peserta didik dengan disabilitas di satuan
pendidikan.
D.10.2 Layanan sekolah untuk murid Pemberian layanan yang sesuai untuk peserta didik cerdas dan berbakat istimewa
CIBI di satuan pendidikan.
D.10.3 Sikap terhadap disabilitas Penerimaan dan penghargaan terhadap peserta didik dengan disabilitas.

22
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Indikator Vokasi
D.17 Link and match dengan dunia kerja Tingkat keberhasilan daerah dalam melakukan link and match antara SMK dan DUDI

D.17.1 Kualitas pembelajaran selaras dengan Nilai komposit tingkat keselarasan kurikulum sekolah, praktek kerja lapangan, dan
dunia kerja penyelenggaraan pembelajaran dengan kebutuhan serta standar dunia kerja.
D.17.2 Penyelenggaraan Teaching Factory Tingkat keterlaksanaan pembelajaran Teaching Factory (TeFa) dengan pelibatan dunia
(TeFa) kerja.
D.17.3 Penggunaan sarana prasarana Tingkat kepemilikan, spesifikasi, dan pemanfaatan sarana dan prasarana pembelajaran
pembelajaran selaras dunia kerja selaras dengan kebutuhan dan standar dunia kerja
D.17.4 Keahlian guru dan Tendik SMK selaras Nilai komposit tingkat keterlibatan guru tamu dan/atau instruktur dari dunia kerja,
dengan dunia kerja internalisasi budaya kerja oleh guru dan tenaga kependidikan, kualitas dan kuantitas
magang guru di dunia kerja, dan kualifikasi serta kompetensi guru kejuruan, teknisi, dan
laboran
D.17.5 Kepemimpinan kepala sekolah SMK Efektivitas kepemimpinan kepala sekolah dalam penguatan kerja sama, inovasi, dan
(manajerial, kewirausahaan dan pengelolaan sekolah berbasis dunia kerja.
supervisi pembelajaran)
D.17.6 Komitmen penyerapan lulusan SMK Tingkat komitmen terkait penyerapan lulusan dan pemenuhan sarana prasarana oleh
oleh dunia kerja dunia kerja
D.17.7 Komite sekolah terlibat Tingkat keterlibatan komite sekolah dalam memberi dukungan peluang kerjasama dengan
mengembangkan kerjasama dunia dunia kerja, finansial, dan ide pengelolaan sekolah.
kerja
D.17.8 Praktisi dunia kerja yang mengajar di
Tingkat keterlaksanaan pembelajaran yang diampu oleh guru tamu atau instruktur kejuruan
SMK dari dunia kerja, meliputi pengaturan jadwal, jumlah jam, dan cakupan
kompetensi/konsentrasi keahlian yang ada di SMK.
D.17.9 Guru SMK melakukan magang di dunia Tingkat keterlaksanaan dan persentase guru magang di dunia kerja.
23
kerja Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Partisipasi Warga Sekolah
E.1 Partisipasi warga sekolah Keterlibatan warga satuan pendidikan dalam proses perencanaan,
pengembangan, dan pelaksanaan kegiatan di satuan pendidikan.
E.1.1 Partisipasi orang tua Sekolah mengajak orang tua untuk berpartisipasi dalam perencanaan,
pengembangan, dan pelaksanaan kegiatan di satuan pendidikan.
E.1.2 Partisipasi murid Sekolah mengajak peserta didik untuk berpartisipasi dalam
perencanaan, pengembangan, dan pelaksanaan kegiatan di satuan
pendidikan.

24
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Program dan Kebijakan Sekolah
E.5 Program dan kebijakan satuan Program dan kebijakan satuan pendidikan untuk mencegah dan menanggulangi
pendidikan perundungan; hukuman fisik; kekerasan seksual; penyalahgunaan rokok, minuman keras
dan narkoba; kesetaraan gender; dan intoleransi.

E.5.1 Program dan kebijakan satuan Ketersediaan dan penerapan program serta kebijakan untuk mencegah dan menanggulangi
pendidikan tentang perundungan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan secara sengaja oleh satu atau
sekelompok orang yang lebih 'kuat' di satuan pendidikan.
E.5.2 Program dan kebijakan satuan Ketersediaan dan penerapan program serta kebijakan untuk mencegah penggunaan
pendidikan tentang hukuman fisik hukuman yang mengakibatkan rasa sakit secara fisik bagi peserta didik yang melakukan
pelanggaran.
E.5.3 Program dan kebijakan satuan Ketersediaan dan penerapan program serta kebijakan untuk mencegah dan menanggulangi
pendidikan tentang kekerasan seksual perbuatan yang merendahkan, menghina, melecehkan, menyerang bagian tubuh atau
organ reproduksi seseorang.
E.5.4 Program dan kebijakan satuan Ketersediaan dan penerapan program serta kebijakan untuk mencegah dan menanggulangi
pendidikan tentang rokok, minuman penyalahgunaan rokok, minuman keras, dan narkoba.
keras, dan narkoba
E.5.5 Program dan Kebijakan mengenai Ketersediaan dan penerapan program serta kebijakan yang mendukung kesetaraan antara
kesetaraan gender laki-laki dan perempuan, misalnya dalam hal kemampuan, kesempatan, pemenuhan hak,
dan kewajiban.
E.5.6 Program dan Kebijakan mengenai Ketersediaan dan penerapan program serta kebijakan tentang pencegahan dan
penanggulangan dan pencegahan penanggulangan sikap serta perilaku yang menolak keragaman agama dan budaya di
intoleransi satuan pendidikan
25
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Perubahan kebijakan Asesmen Nasional
1
(AN) 2022 dibandingkan 2021

2 Komponen Asesmen Nasional

Asesmen Kompetensi Minimum


a
(AKM) Literasi-Numerasi

b Survei Karakter

c Survei Lingkungan Belajar

3 Pemanfaatan Hasil Asesmen Nasional

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 26


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 27
Pemanfaatan Hasil AN
1. Evaluasi Sistem/Mutu Pendidikan melalui Rapor Pendidikan.
2. Bagian dari komponen perhitungan indeks Standar Pelayanan Minimum (SPM) kinerja Pemda.
3. Komponen perhitungan BOS kinerja sekolah berkemajuan terbaik.
4. Komponen data yang akan dipantau dan dianalisis dalam kebijakan re-akreditasi satdik.
5. Evaluasi dampak program sekolah pengerak.
6. Evaluasi dampak program Kampus Mengajar.
7. Evaluasi dampak program SMK-PK
8. Evaluasi dampak program penanganan dan pencegahan perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi
9. Seleksi satdik dalam program bantuan buku pemerintah
10. Dan lain sebagainya.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 28


Lika-liku ANBK…

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Tujuan kita apa seperti ini?

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Tapi…

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


32
Tapi …
- Penggunaan ruang kelas yang fleksibel
- Pembelajaran yang menyenangkan, kontektual,
dan kolaboratif

- Guru yang selalu melakukan refleksi dan berinovasi


- Tumbuhkan semangat positif kepada peserta didik
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Terima kasih
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Anda mungkin juga menyukai