Anda di halaman 1dari 33

ASSESMEN

PEMBELAJARAN
KURIKULUM
MERDEKA
Disampaikan pada Webinar Nasional Pendidikan 2022
Prodi S2 Pendidikan Sains Pascasarjana Unesa

Dr. Sifak Indana, M.Pd


MARI KITA CERMATI
STANDAR PENILAIAN
 Standar Penilaian Pendidikan digunakan sebagai pedoman
bagi pendidik dalam melakukan penilaian hasil belajar
peserta didik secara berkeadilan, objektif, dan edukatif.
Penilaian hasil belajar peserta didik berbentuk penilaian
formatif dan penilaian sumatif.
 Penilaian formatif bertujuan untuk memantau dan
memperbaiki proses pembelajaran serta mengevaluasi
pencapaian tujuan pembelajaran.
 Penilaian sumatif pada jenjang pendidikan dasar dan jenjang
pendidikan menengah bertujuan untuk menilai pencapaian
hasil belajar peserta didik sebagai dasar penentuan
kenaikan kelas dan kelulusan dari satuan pendidikan
dilakukan melalui mekanisme yang ditentukan oleh satuan
pendidikan dengan mengacu pada standar kompetensi
lulusan.
 Penilaian sumatif pada pendidikan anak usia dini digunakan
untuk mengetahui capaian perkembangan peserta didik.
 Penilaian hasil belajar peserta didik dilakukan sebelum,
selama proses, dan/atau setelah pembelajaran yang
diolah secara kualitatif dan/atau kuantitatif dan dituangkan
dalam laporan kemajuan belajar sebagai laporan hasil
belajar dalam bentuk rapor yang disusun berdasarkan
dokumentasi hasil penilaian berupa portofolio, pameran
hasil karya, dan unjuk kerja.
 Rapor memuat komponen antara lain: identitas satuan
pendidikan; identitas peserta didik; kelas; tahun pelajaran
dan semester; mata pelajaran; hasil penilaian; catatan guru;
kehadiran; dan kegiatan ekstrakurikuler.
.........
........
......
PRINSIP ASESMEN

Sederhana
Hasil asesmen digunakan
oleh peserta didik, pendidik,
5 tenaga kependidikan, dan
orang tua/wali sebagai bahan
refleksi untuk meningkatkan
mutu pembelajaran.

https://pixabay.com/id/vectors/lembaran-kertas-mencetak-putih-297179/
“Pendekatan yang berbeda
untuk menangani keragaman
yang ditemui di ruang kelas, “Respon proaktif guru
sehingga mampu
memberikan kesempatan terhadap kebutuhan
untuk tersedianya pendidikan siswa .”
yang bersifat inklusif untuk
keragaman murid”

—TOMLINSON, 1999
, 201 7
INSON
TOML
PENDEKATAN
PEDAGOGIS DI MANA
GURU MEMPERHATIKAN
PERBEDAAN DAN
KEBUTUHAN SISWA -
SISWANYA DALAM
PEMBELAJARAN.
PRINSIP LINGKUNGAN
BELAJAR
PEMBELAJARAN
BERDIFERENSIASI KURIKULUM
BERKUALITAS
Tomlinson (2013)

Asesmen Berkelanjutan

PENGAJARAN
RESPONSIF

Kepemimpinan &
Rutinitas kelas
KURIKULUM YANG
LINGKUNGAN BERKUALITAS
BELAJAR • memiliki tujuan yang jelas sehingga guru
dapat tahu apa yang akan dituju di akhir
pembelajaran.
•Meliputi lingkungan fisik sekolah dan
kelas dimana peserta didik • Pemahaman terhadap materi pelajaran
menghabiskan waktunya dalam belajar di peserta didik sehingga dapat diterapkan
sekolah. dalam kehidupannya.

•Iklim belajar merujuk pada situasi dan • Bagaimana kurikulum yang ada dapat
kondisi yang dirasakan peserta didik saat menantang semua peserta didiknya baik
belajar, relasi, dan berinteraksi dengan yang memiliki kemampuan di atas rata-rata,
peserta didik lain maupun gurunya. yang sedang, maupun di bawah rata-rata
ASESMEN PENGAJARAN YANG
BERKELANJUTAN RESPONSIF
• guru harus berespon dan mengubah
•Asesmen pertama yang dilakukan oleh
pengajarannya sesuai dengan
guru adalah asesmen di awal pelajaran kebutuhan para peserta didik yang ada
sebelum membahas suatu topik di kelasnya.
pelajaran.
• Asesmen kedua yang perlu dilakukan
adalah asesmen formatif yaitu asesmen
untuk mengetahui apakah masih ada
materi yang belum jelas, sulit dimengerti
oleh para peserta didik.
•Setelah pembelajaran berakhir, guru
kembali melakukan evaluasi sebagai
penilaian hasil belajar di akhir
mempelajari suatu materi pembelajaran.
KEPEMIMPINAN DAN
RUTINITAS DI KELAS
• Guru harus dapat mengelola kelasnya dengan
baik.
• Kepemimpinan : bagaimana guru dapat
memimpin peserta didiknya agar dapat
mengikuti pembelajaran dalam iklim
pembelajaran dan situasi yang kondusif, melalui
kesepakatan kelas yang ditetapkan bersama.
• Rutinitas di kelas mengacu pada keterampilan
guru dalam mengelola atau mengatur kelasnya
dengan baik melalui prosedur dan rutinitas di
kelas yang dijalankan peserta didik setiap hari
sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan
efektif dan efisien.
KEBERAGAMAN
SISWA

KESIAPAN BELAJAR
Sejauhmana kemampuan
pengetahuan dan keterampilan
siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran PROFIL BELAJAR
Mengacu pada pendekatan atau
MINAT bagaimana cara yang paling
Minat memiliki peranan yang disenangi peserta didik agar
besar untuk menjadi motivator mereka dapat memahami
dalam belajar pelajaran dengan baik
LOCATIONS

Saturn has
rings
Mars is a
cold place
Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi
.........
........
......
Konferensi
Sederhana (Murid, Orangtua,
dan Guru)

Pameran
Karya

Portofolio
AKM
DAN KAITANNYA DENGAN
PENDIDIKAN IPA

WASIS
PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNESA
WASIS@UNESA.AC.ID
Opini
publi
k
tentan
g UN
merasa
tertekan

https://rencanamu.id/post/akademik/mengapa-ujian-nasional-un-2018-penting-walau-nggak-menentukan-kelulusan
Apakah yang berubah dari UN ke AKM?
UN AKM
Kelas Akhir Kelas 5, 8, dan 11
Peserta sensus satuan pendidikan
sensus murid kelas akhir
dengan sampel murid
pilihan ganda, pilihan ganda
Format Soal pilihan ganda kompleks,
isian singkat, dan uraian
Kumputerisasi Computer-based Test (CBT) Computerized Adaptive Testing (CAT)
Highstake (penentu
Sifat penilaian Lowstake  (bukan penentu kelulusan)
kelulusan)

Jangan sampai AKM “rasa” UN


Apakah AKM itu?

Asesmen Kompetensi Minimum


(AKM) merupakan penilaian
kompetensi mendasar untuk
mengembangkan kapasitas diri
sehingga dapat berpartisipasi
positif dalam kehidupan
bermasyarakat.
Kompetensi Mendasar:
literasi
Literasi Literasi
Membaca Numerasi
 Mencari informasi  Pemahaman
 Menginterpretasi  Penerapan
 Mengevaluasi &  Penalaran
merefleksi
• keterampilan berpikir logis-sistematis,
• keterampilan bernalar menggunakan konsep dan
pengetahuan yang telah dipelajari, serta
• keterampilan memilah serta mengolah informasi
(Pusmenjar, 2020)
Bagaimana kaitan
Asesmen Kompetensi
Minimum dengan
Pendidikan IPA?
Kaitan AKM dengan
Pembelajaran IPA AKM
• keterampilan berpikir logis-sistematis,
• keterampilan bernalar menggunakan
konsep dan pengetahuan yang telah
fok
dipelajari, serta us
• keterampilan memilah serta mengolah
informasi
(Pusmenjar, 2020)
menjelaskan fenomena secara
Literasi ilmiah
mengevaluasi dan merancang
Sains penyelidikan ilmiah
menginterpretasi
secara ilmiah
data dan bukti
Mengapa
Literasi
Sains
penting?
Bagaimana merancang
pembelajaran
dan asesmen IPA berorientasi
AKM?
Pembelajaran kontekstual (CTL)
Fokus pada
 Mengaitkan Literasi
substansi Sainsdi
pembelajaran
kelas dg kehidupan nyata
 Merancang penilaian otentik
 Performance assessment dg konteks
kehidupan nyata, shg tidak artifisial dan
bersifat non-rutin
 Fokus meningkatkan literasi
sains
 Tidak hanya memahami substansi IPA
 Harus mampu:
 Menjelaskan fenomena kehidupan nyata
Pemaknaan: Belajar karakter dari intan
dan arang
bersauda
ra beda
kelas

Ingin menjadi intan atau arang?


Contoh
Pembelajara
n
kontekstual
Tekanan
Contoh
Penilaian
otentik
Tekanan

Silakan https://www.scribd.com/document/501074701/Higher-order-
Thinking-skills-HoTs-dan-Literasi-Sains-by-Wasis-dkk

kunjungi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai