Anda di halaman 1dari 18

ESI 1

SOSIALISASI
KURIKULUM MERDEKA (KM)
Di Gugus Tembeng Putik Bandok Kec.Wanasaba Kab.Lotim
Jum’at,1 April 2022
Pra Sosialisasi :
o Pola Penerapan : Sampling & Imbas
o Sosialisasi Tk Kab Lotim
o Eding Sosialisasi :
- Wawasan/Pemahaman
- Inplementasi/Regestrasi
Membaca Ilusterasi
Dari Segi :

• Sumber Daya
• Peserta Didik
• KBM
 Kreteria Merdeka : Mudah, Murah, Terukur, Menyenangkan ( Tdk
Terpaksa & tdk dipaksakan )
 Pola Aplikasi KMB : Sampel dan Imbas.
Pandangan Umum KMB
 Kurukulum Merdeka Belajar secara resmi diluncurkan oleh Mas Menteri
Mendikbudrestek Nadiem Makarim
 Pola yang dikembangkan yakni Kurikulum Prototipe sebagai opsi
pemulihan pembelajaran dari krisis yang sdh lama dialami (Learning
Loss) akibat pandemi
 Keunggulan KMB adalah:
- Guru : Dapat memilih format,cara,materi esensial, & pengalaman
yang dikehendaki sesuai TP
- Siswa : Dapat mengeksplor ekspresi dirinya yang selama ini
terkurung dgn materi (dapat mengeksplor lingkungan
sekitarnya)
Lanjutan
 Ending Penerapan KMB melalui
Prototipe /Paradikma Baru
- Pembelajaran di Sekolah menyenangkan berpusat pada siswa, sesuai
kebutuhan dan tarapkembang siswa,bebas berkreasi
- Mampu menerapkan Profil Pembelajaran Pancasila Yakni beriman dan
bertaqwa,berkebinekaan global,gotong royong mandiri,bernalar kritis
dan kreatif.
 Perbedaan KMB denga K13
Jika Pada K13 lebih fokus pada capaian angka kualitatif nilai KKM
tetapi pada KMB guru diarahkan pada pembentukan karakter dan Life
Skil begitu juga K13 guru mengajar dengan standar Tematik sementara di
KMB menggunakan pendekatan Mapel.
Lanjutan
 Latar Belakang Mas Menteri Meluncurkan KMB
- Menyederhanakan materi kurikulum dari Statis menjadi Dinamis
sesuai Menu sehingga Adaptif.
- Mengembangkan Prinsif Litterasi dan Numerasi (tulis,catat,kumpul)
- Pandemi Covid 19 Banyak kendala ( Belajat tdk terpokus,Siswa
banyak bermain, waktu banyak terbuang)
Tujuan
Di akhir sesi 1, peserta diharapkan dapat
memahami:
• apa itu kurikulum merdeka
• mengapa kurikulum baru ini penting untuk
pemulihan pasca pandemi
• prinsip pembelajaran paradigma baru
Apa itu kurikulum, apa peran dan fungsinya?
Kurkulum adalah ‘jantung’ atau ‘isi’ pendidikan yang memandu pembelajaran siswa dari awal hingga akhir
yang secara umum berisi tujuan pembelajaran, panduan pedagogik, dan panduan asesmen.

Peran kurikulum yaitu sebagai pedoman dan acuan dalam 3 pertanyaan penting
pembelajaran yang: 1. Keterampilan dan kompetensi apa
yang dibutuhkan murid-murid kita
1. Mewariskan nilai dan budaya masyarakat yang relevan untuk berkontribusi dalam lingkup
dengan masa kini lokal, nasional dan global dengan
2. Mengembangkan sesuatu yang dibutuhkan saat ini dan perubahan yang terjadi?
masa depan
3. Menilai dan memilih sesuatu yang relevan dalam 2. Pendekatan apa yang bisa
kehidupan sosial. mengakomodir kemampuan siswa
yang beragam?
Fungsi kurikulum bagi guru, adalah untuk memandu dalam 3. Kurikulum seperti apa yang
proses belajar murid agar murid memiliki keterampilan semestinya kita gunakan?
hidup di masa kini dan masa depan.
Krisis pebelajaran diperparah oleh pandemi COVID-19 dengan hilangnya
pembelajaran (learning loss) dan meningkatnya kesenjangan pembelajaran

▪ Sebelum pandemi, kemajuan belajar selama


satu tahun (kelas 1 SD) adalah sebesar 129
poin untuk literasi dan 78 poin untuk
numerasi.

▪ Setelah pandemi, kemajuan belajar selama


kelas 1 berkurang secara signifikan (learning
loss).

▪ Untuk literasi, learning loss ini setara dengan 6


bulan belajar.

▪ Untuk numerasi, learning loss tersebut setara


dengan 5 bulan belajar.

(Diambil dari sampel 3.391 siswa SD dari 7


Kab/Kota di 4 provinsi, pada bulan Januari 2020
dan April 2021, termasuk 2 kab di NTB)
Bagaimana pembelajaran paradigma baru dapat memulihkan dan
meningkatkan mutu pembelajaran pasca pandemi?
Salah satu upaya pemulihan pembelajaran dilakukan oleh Kemendikbudristek
melalui peluncuran kurikulum merdeka (pembelajaran paradigma baru), dimana:

❏praktik pembelajaran berpusat pada siswa


(kebutuhan, tingkat perkembangan,
pendapat, pengalaman, kepentingan, dll)
❏dimulai dari pemetaan standar kompetensi
-> perencanaan proses pembelajaran->
asesmen untuk memperbaiki
pembelajaran (asesmen diagnostik)
❏pembelajaran terdeferensiasi, mengikuti
hasil asesmen diagnostik
❏Profil Pelajar Pancasila sebagai intinya
❏Pendidik lebih leluasa dalam menentukan
waktu, Teknik, alat serta pengelolaan hasil
asesmen sesuai karakteristik mata pelajaran,
karakteristik dan kemampuan peserta didik,
Capaian Pembelajaran dan tujuan
pembelajaran, serta sumber daya
pendukung yang tersedia.
❏pendidik lebih leluasa untuk merumuskan
rancangan pembelajaran dan asesmen
sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan
peserta didik
Prinsip Pembelajaran Paradigma Baru dalam Kurikulum
Merdeka
Pembelajaran dilaksanakan dengan mengacu pada prinsip-prinsip
berikut:
1. berpusat pada siswa; dirancang sesuai tahap perkembangan dan tingkat
pencapaian peserta didik saat ini, sesuai kebutuhan belajar, karakteristik dan
perkembangan masing-masing peserta didik sehingga pembelajaran menjadi
bermakna dan menyenangkan.
2. membangun keterampilan peserta didik menjadi pembelajar sepanjang hayat
(kreatif, berpikir kritis, mampu menyelesaikan masalah, memiliki kemampuan
kepemimpinan, terampil komunikasi dan berkolaborasi, dll)
3. mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara
utuh/menyeluruh (lebih luas dari aspek akademis dan menyentuh aspek fisik dan
psikis, emosional, moral, dan spiritual).
4. relevan: sesuai konteks, lingkungan dan budaya peserta didik, serta melibatkan
orang tua dan masyarakat sebagai mitra.
5. berorientasi pada keterampilan-keterampilan untuk menghadapi tantangan di
masa depan sebagai masyarakat global.
Prinsip pembelajaran paradigma baru dalam kurikulum
merdeka
No. Prinsip Pembelajaran Hal-hal yang Perlu Dilakukan Hal-hal yang Perlu Ditinggalkan

1.. Pembelajaran dirancang dengan ● Melakukan analisis terhadap kondisi, latar belakang, ● Langsung menerapkan modul ajar tanpa melihat
mempertimbangkan tahap perkembangan dan tahap perkembangan dan pencapaian peserta didik kebutuhan peserta didik
tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sebelumnya dan melakukan pemetaan ● Mengabaikan tahap perkembangan maupun
sesuai kebutuhan belajar, serta mencerminkan ● Melihat tahap perkembangan sebagai kontinum yang pengetahuan yang dimiliki peserta didik
karakteristik dan perkembangan yang berkelanjutan sebagai dasar merancang pembelajaran dan sebelumnya
beragam sehingga pembelajaran menjadi asesmen ● Menyamaratakan metode pembelajaran.
bermakna dan menyenangkan. ● Menganalisis lingkungan sekolah, sarana dan prasarana ● Melihat segala sesuatu dari kepentingan pejabat
yang dimiliki peserta didik, pendidik dan sekolah untuk sekolah atau pendidik
mendukung kegiatan pembelajaran. ● Pembelajaran terlalu sulit sehingga menurunkan
● Menurunkan alur tujuan pembelajaran sesuai dengan motivasi peserta didik
tahap perkembangan peserta didik ● Pembelajaran terlalu mudah sehingga tidak
● Melihat segala sesuatu dari sudut pandang peserta didik menantang dan membosankan

2.. Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan ● Mempertimbangkan berbagai stimulus yang bisa ● Pendidik hanya selalu memberikan pemaparan
untuk membangun kapasitas peserta didik digunakan dalam pembelajaran dalam bentuk ceramah dan instruksi tugas
untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat. ● Memberikan kesempatan kolaborasi, memberikan ● Memberikan pertanyaan selalu dalam bentuk soal
pertanyaan pemantik dan mengajarkan pemahaman dan dinilai benar atau salah, tanpa umpan balik
bermakna ● Memberikan porsi paling banyak pada asesmen
● Pembelajaran yang sarat dengan umpan balik dari sumatif atau ujian/ tes akhir
pendidik dan peserta didik ke peserta didik
● Pembelajaran yang melibatkan peserta didik dengan
menggunakan kekuatan bertanya, dengan memberikan
pertanyaan yang membangun pemahaman bermakna
No. Prinsip Pembelajaran Hal-hal yang Perlu Dilakukan Hal-hal yang Perlu Ditinggalkan

3. Proses pembelajaran mendukung ● Menggunakan berbagai metode pembelajaran mutakhir ● Menggunakan satu metode yang itu-itu saja tanpa
perkembangan kompetensi dan karakter yang mendukung terjadinya perkembangan kompetensi melakukan evaluasi terhadap metode yang
peserta didik secara holistik. seperti belajar berbasis inkuiri, berbasis projek, berbasis digunakan
masalah, berbasis tantangan, dan metode pembelajaran ● Menggunakan hanya satu perspektif misalnya
diferensiasi hanya melihat kemampuan kognitif peserta didik,
● Melihat berbagai perspektif yang mendukung kognitif, tanpa melihat faktor lain seperti sosial emosi atau
sosial emosi, dan spiritual spiritual
● Melihat profil Pancasila sebagai target tercermin pada ● Melihat profil Pancasila sebagai sesuatu yang harus
peserta didik diajarkan dan dihafal

4. Pembelajaran yang relevan, yaitu ● Pembelajaran yang berhubungan dengan konteks dunia ● Pembelajaran dengan konteks yang tidak relevan
pembelajaran yang dirancang sesuai nyata dan menjadi daya tarik peserta didik untuk belajar dan tidak menarik untuk peserta didik
konteks, lingkungan dan budaya peserta ● Melibatkan orang tua dalam proses belajar dengan ● Komunikasi dengan orang-tua murid satu arah, dan
didik, serta melibatkan orang tua dan komunikasi dua arah dan saling memberikan umpan balik hanya menagih tugas
masyarakat sebagai mitra. ● Memberdayakan masyarakat sekitar sebagai narasumber ● Interaksi dengan murid hanya memberikan dan
primer dan sekunder dalam proses pembelajaran menagih tugas
● peserta didik tidak punya akses langsung untuk
terlibat ataupun melibatkan masyarakat setempat

5. Pembelajaran berorientasi pada masa ● Umpan balik yang terus menerus dari pendidik untuk ● Proses belajar bertujuan tes atau ujian akhir
depan yang berkelanjutan. peserta didik maupun dari peserta didik untuk peserta didik ● Pembelajaran dengan kegiatan yang sama dari
● Pembelajaran yang membangun pemahaman bermakna tahun ke tahun dengan soal tes dan ujian yang sama
dengan memberi dukungan lebih banyak di awal untuk ● Hanya mengetes atau menilai keterampilan abad 21
kemudian perlahan melepas sedikit demi sedikit dukungan tanpa mengajarkan keterampilannya
tersebut untuk akhirnya menjadi pelajar yang mandiri dan
merdeka
● pendidik melakukan berbagai inovasi terhadap metode dan
strategi pengajarannya
● Mengajarkan keterampilan abad 21

Anda mungkin juga menyukai