Anda di halaman 1dari 35

MEMAHAMI PEMBELAJARAN

BERDASARKAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI


(HIGH ORDER THINGKING SKILLS)

DIREKTORAT P2TK PENDIDIKAN MENENGAH


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2013
TUJUAN YANG INGIN
DICAPAI
1.Fasilitasi Pembelajaran
2.Pembelajaran untuk
Keterampilan Berpikir Tingkat
Tinggi.
REFLEKSI…
• BAGAIMANA KONDISI SISWA/I
KITA SAAT INI KETIKA BELAJAR
DI KELAS? APAKAH MEREKA
MERASA BETAH DI KELAS?
• PEMBELAJARAN SEPERTI APA YANG
DIKATEGORIKAN BERKUALITAS?
BAGAIMANA
APA KITA MELIHAT
YANG MENJADI MASALAH
PEMBELAJARAN DI KELAS-
KELAS KITA SAAT INI?

MENGAPA HAL INI TERJADI?


APA YANG
MENYEBABKAN SUATU
SEKOLAH BERMUTU ?
YANG MANAKAH YANG SESUAI?
• Faktor-faktor keluarga
(seperti kemiskinan atau
pendidikan orang tua yg
rendah) akan mencegah anak
BELAJAR LEBIH BAIK?
• Faktor-faktor sekolah
(seperti guru, KS, kurikulum,
dll) yg dominan
mempengaruhi anak BELAJAR
LEBIH BAIK?
INPUT PEMBELAJARAN YG BERHASIL

• Guru menguasai materi bahan ajar;


• Guru menguasai banyak metode
pembelajaran;
• Guru menguasai evaluasi pembelajaran;
• Sekolah telah membuat KTSP dengan
tahapan yg BENAR;
• Guru tlh mengembangkan silabus dan RPP;
• Siswa memiliki kesiapan belajar.

Berdasarkan penelitian th 2008 pd SMA/K di Indonesia, PMPTK


PROSES PEMBELAJARAN YG BERHASIL
• Siswa aktif dalam PBM;
• Guru menggunakan metode pembelajaran yg
variatif;
• Komunikasi dalam PBM interaktif;
• Guru memeriksa tugas-tugas yang diberikan
kepada siswa dan dikembalikan lagi kepada
siswa;
• Guru melakukan evaluasi pembelajaran dan
menindaklanjutinya;
• Siswa merasa senang dan betah berada di kelas
dan di sekolah.
HASIL PEMBELAJARAN YG BERHASIL
• Rata-rata nilai ujian sekolah di atas
standar yang ditetapkan;
• Siswa kelas XII lulus 100% dalam UN
atau mendekati 100%;
• Siswa naik kelas 100% atau hampir
100%;
• Perilaku siswa sesuai dengan norma
dan nilai yang berlaku di sekolah dan
masyarakat.
DAMPAK PEMBELAJARAN YG BERHASIL

• Lulusan diterima di Perguruan Tinggi


(PT) favorit;
• Lulusan diterima dan terpakai pada
dunia kerja yang relevan;
• Terjadi pertumbuhan ekonomi, sosial,
budaya, dan hankam karena lulusan
memiliki kinerja dan perilaku
sebagaimana diharapkan.
KERANGKA ANALISIS MASALAH
PEMBELAJARAN
Kondisi I Kondisi II Kondisi III

Masalah pribadi
siswa
Siswa tidak menguasai
Masalah guru kompetensi yg
disyaratkan Rendahnya mutu UN/US/
kompetensi/
Masalah sarana perkembangan anak
prasarana Siswa tidak betah di
kelas (PBM)

Masalah manajemen
Berdasarkan penelitian th 2008 pd
SMA/K di Indonesia, PMPTK
ILUSTRASI INPUT, PROSES,
DAN HASIL PEMBELAJARAN
MENGHASILKAN 0
KONDISI
AWAL KBM DI
MENGHASILKAN 3
SISWA =1 SEKOLAH
(POTENSI)
MENGHASILKAN 5

INPUT PROSES HASIL


Pengalaman belajar anak &
Fasilitasi KS
IQ EQ SQ ES AQ Potensi Anak B
Q
E
Kognitif
Afektif L
Psikomoto
r
AJ
Lingkungan
A
Manajer R
Kepala Anak Belajar
lain Guru
Sekolah Pemimpin
Fasilitas Konteks
Superviso Materi & bahan ajar
r
MARI LIHAT LEBIH DALAM...
 Guru kurang Rerata siswa
Nilai , Visi, kompeten tidak
misi, pola menguasai
 Lab. & perpus-
pikir, takaan tdk kompetensi
kebiasaan layak mapel
guru blm  Siswa banyak
profesional masalah
Evaluasi Program
Single Loop Analysis

Evaluasi Pengetahuan Stratejik


Double Loop Analysis
BERPIKIR
TINGKAT TINGGI
• Kemampuan untuk melakukan
proses kognisi pada level analisis,
evaluasi, dan mencipta.
• Lingkup kegiatannya meliputi
kegiatan berpikir kritis, logis,
reflektif, metakogniti, dan
kreatif.
Gambar 1.
Kerangka Isi Materi

RANCANGAN PEMBELARAN BERDASARKAN HOTS

KOMPETENSI INTI (KI)


INDIKATOR CAPAIAN KOMPETENSI
DAN KOMPETENSI
DASAR (KD)
TUJUAN PEMBELAJARAN

CAPAIAN KEMAMPUAN
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
BERPIKIR PESERTA DIDIK
APAKAH PESERTA DIDIK
PERLU MEMILIKI
KEMAMPUAN BERPIKIR
TINGKAT TINGGI?
MENGAPA?
FILOSOFI HOTS
• HAKIKAT MANUSIA ADALAH KAUSA
KECIL/PENGUBAH LINGKUNGANNYA
MENJADI LEBIH BAIK YANG BERBEDA
DG HEWAN & TUMBUHAN.
• MANUSIA MERUPAKAN INSAN
BERMARTABAT YANG DICIRIKAN
OLEH KEMULIAAN.
MEMAHAMI KATEGORI PENGETAHUAN

K B
(1) pengetahuan faktual E E
M R
(2) pengetahuan konseptual A PI
Anderson & M KI
Krathwohl
P R
(2001)
(3) pengetahuan prosedural U
A
N
(4) pengetahuan metakognitif
(1) PENGETAHUAN FAKTUAL
Elemen-elemen dasar suatu pengetahuan yg hrs
diketahui siswa

(1.1) Pengetahuan terminologi


Penggunaan berupa label dan simbol verbal dan non-verbal untuk
menjabarkan makna-makna tertentu yang mengisi suatu pengetahuan
seperti angka, gambar, tanda, kata. Contoh pengetahuan terminologi adalah
kata “Mahkluk hidup” dalam mata pelajaran Biologi kelas X semester 1.

(1.2) Pengetahuan ttg detail & elemen yg spesifik


Pengetahuan yang meliputi semua informasi yang
mendetail dan spesifik mengenai peristiwa, lokasi,
orang, tanggal, sumber informasi, dan semacamnya.
Contoh: 17 Agustus 1945 diperingati sebagai hari
kemerdekaan Bangsa dan Negara Indonesia.
(2) PENGETAHUAN KONSEPTUAL
Pengetahuan tentang kategori, klasifikasi, dan hubungan
antara dua atau lebih kategori atau klasifikasi, meliputi skema,
model, dan teori yang merepresentasikan pengetahuan
mengenai bagaimana suatu materi ditata dan distrukturkan,
saling berkaitan secara sistematis, dan berfungsi secara
bersama. Contoh: Deskripsi mengenai “ekosistem” pada mata
pelajaran Biologi kelas X semester II.

(2.1) KLASIFIKASI DAN KATEGORI

(2.2) PRINSIP DAN GENERALISASI

(2.3) TEORI, MODEL, DAN STRUKTUR


(2.1) KLASIFIKASI DAN KATEGORI

• Menstrukturkan & mensiste-


matisasikan fenomena.
• Upaya menciptakan hubungan-
hubungan antara elemen-
elemen.
• Bukan sekedar definisi
melainkan “perubahan
konseptual" dan membuat
pemahaman yg lebih tepat ttg
konsep-konsep yg dipelajari.
• Contoh pengetahuan tentang
klasifikasi dan kategori adalah
pengetahuan mengenai
macam-macam bentuk usaha.
(2.2) PRINSIP DAN GENERALISASI

• Abstraksi tertentu yg meringkas hasil-hasil


pengamatan terhadap suatu fenomena.
• Contoh pengetahuan tentang prinsip dan
generalisasi mengenai “rumus membaca
cepat” pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia kelas X semester 1
(2.3) TEORI, MODEL, DAN STRUKTUR

• Pengetahuan ttg berbagai


paradigma, epistimologi,
teori, dan model yg
digunakan dlm disiplin-
disiplin ilmu untuk
mendeskripsikan,
memahami, menjelaskan,
dan memprediksi fenomena.
• Contoh jenis pengetahuan
ini adalah teori evolusi.
(3) PENGETAHUAN PROSEDURAL
Pengetahuan tentang “cara melakukan sesuatu”, meliputi pengetahuan
tentang keterampilan, algoritme, teknik, dan metode. Pengetahuan
prosedural berkaitan dengan pertanyaan “bagaimana”

(3.1) Rangkaian langkah yg tertata dalam urutan tetap atau belum


tetap. Misal pengetahuan tentang keterampilan-keterampilan
yg digunakan untuk menentukan makna kata dg menganalisis
strukturnya.

(3.2) Pengetahuan yg biasanya merupakan hasil


konsensus/kesepakatan atau ketentuan dalam disiplin Ilmu.
Contoh: pengetahuan mengenai “penanganan limbah dengan
cara daur ulang” pada mata pelajaran Biologi kelas X
semester 2
(3.3) pengetahuan mengenai “kapan” menggunakan suatu
prosedur yg tepat dlm bidang tertentu. Contoh: kriteria untuk
menentukan rumus statistik mana dalam menganalisis data
riset eksperimen
(4) PENGETAHUAN METAKOGNITIF
Pengetahuan tentang strategi, tugas, dan variabel-variabel diri

(4.1) Pengetahuan strategis adalah pengetahuan perihal strategi-strategi


belajar dan berpikir serta pemecahan masalah. Contoh: pengetahuan
mengenai “strategi mempelajari matematika”

(4.2) pegetahuan tentang apa manfaat strategi-strategi tersebut dan


bagaimana cara menggunakan pengetahuan tersebut. Contoh: bagaimana
cara memahami puisi Hamka yang berjudul “Do’a”

(4.3) Pengetahuan mengenai kekuatan dan kelemahan diri sendiri dalam


kaitannya dengan kognisi dan belajar. Contoh: pengetahuan peserta didik
bahwa dia lebih mudah mempelajari IPA daripada mapel yang lainnya.
IDENTIFIKASI
Keterampilan berpikir High Order Thinking
tingkat tinggi Skills (HOTS).

kemampuan untuk melakukan proses kognisi


pada level analisis, evaluasi, dan mencipta
MERETENSI/MENGULANG MENTRANSFER/APLIKASI

Kemampuan berpikir ini muncul apabila siswa


dihadapkanBelajar bermakna:ygsiswa
pada masalah-masalah tdk biasa (bukan
merekontruksi
rutin), pengetahuannya
hal yang bersifat tidak menentu, pertanyaan-
pertanyaan, atau dilema-dilema YG MENGARAHKAN
berdasarkan pengalaman PADA.. belajarnya
Keterampilan berpikir tingkat tinggi ini berada pada
dimensi C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi),
dan C6 (mencipta).

Artinya jika guru membuat


tujuan pembelajaran pada
proses kognisi berupa C1
(mengingat), C2
(memahami), dan C3
(mengaplikasikan) maka
guru mengkondisikan
siswa untuk mengalami
proses kognisi tingkat
rendah
• Berpikir membuat hal-hal yg belum dianggap
mungkin menjadi lebih mungkin
• Berpikir memfasilitasi dan meningkatkan
kemampuan kita untuk melakukan
• Melalui kegiatan berpikir manusia akan menjadi
manusia yg mampu menghargai martabatnya sbg
makhluk Tuhan dan sebagai makhluk yg beradab.
• Melalui berpikir manusia dpt mencipta lingkungan-
nya menjadi lebih baik untuk kemaslahatan
Dg mengembangkan kemampuan berpikir, kita
tlh memposisikan peserta didik sbg manusia
bukan sbg binatang atau tumbuhan yg hanya
mampu beradaptasi tanpa mampu
mengkreasi.
Dimensi Proses Kognitif
ANALISIS DESAIN PEMBELAJARAN
Guru memfasilitasi siswa untuk melewati LOTS
menuju HOTS dengan cara:
• mengidentifikasi perkembangan kemampuan
berpikir siswa,
• memfasilitasi siswa untuk mengaplikasikan
pengetahuannya pd hal yg berbeda,
• meyakinkan siswa bahwa dia akan mampu
mengembangkan kemampuan berpikirnya,
• Menjembatani/menguhubungkan antara satu
pengetahuan dg pengetahuan lainnya,
• Guru menyiapkan masalah yg beragam untuk
latihan siswa dlm menerapkan pengetahuannya.
APA YG HRS DILAKUKAN GURU UNTUK
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN
BERPIKIR TINGKAT TINGGI?
FASILITASI SISWA UNTUK:
• MENGHUBUNGKAN APA YG SUDAH
DIPELAJARI DENGAN KONTEKS YG
BARU/BERBEDA ATAU KETERAMPILAN
BERPIKIR LEBIH TINGGI.
• MEMAHAMI BAGAIMANA KERANGKA
BERPIKIR UNTUK MENGUASAI SUATU
PENGETAHUAN.
• MENGAPLIKASIKAN SUATU PENGETAHUAN
KEPADA SITUASI NYATA ANAK.
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai