Anda di halaman 1dari 24

Merancang Asesmen &

Rubrik Penilaian dalam


Kurikulum Merdeka
Pembelajaran PJOK
Chapter 1
Konsep Asesmen Kurikulum Merdeka

Presentation By : Deri M Rahadian

Maret 2024
DERI M RAHADIAN
Praktisi Pendidikan Jasmani
Konten Kreator Pendidikan
Guru PJOK SDN 003 Pagarsih Bandung
Pendidikan

S1 - Pendidikan Jasmani - UPI - 2010


S2 - Pendidikan Olahraga - UPI - 2023
Sertifikasi AIFO - BNSP

Pengalaman Mengajar
PE Teacher - Sekolah Global Mandiri- 2015
Guru PJOK - SDN 003 Pagarsih - 2021
Guru Pamong PPG - LPTK UPI 2023

Pengalaman Narasumber
Penulis Modul Ajar Numerasi - Puskurjar -
Kemendikbudristek
Narasumber Webinar Berbagi praktik
penguaatan Numerasi - PMM
Narasumber Webinar & Workshop berkaitan
dengan KePenjasan dan Kurikulum Merdeka

@derimrahadian
Learning Objective
Peserta dapat mengetahui akan tujuan pendidikan
01
jasmani dan fungsi penilaian dalam pendidikan jasmani

02 Peserta dapat memahami konsep dasar asesmen dan


mampu membedakan antara evaluasi dan asesmen
03 Peserta dapat prinsip prinsip asesmen dalam
kurikulum merdeka
04 Peserta dapat memahami asesmen bedasarkan
fungsinya

Page 2
Rubrik Lembar
Paham Tujuan amatan
Penjas
Guru Berpengaruh ke
Catatan
anekdot
Ceklis
Proses Pembelajaran

Program &
Aktifitas Instrumen
pembelajaran
Untuk mengukur
keberhasilan

Penilaian/ Metode, Teknik,


Asesmen Format asesmen
TUJUAN
PENDIDIKAN
JASMANI
Page 2
Pendidikan jasmani merupakan suatu disiplin ilmu
dalam kurikulum sekolah, sementara literasi fisik
dianggap sebagai tujuan dari pendidikan jasmani
(Robinson et al., 2018)
Literasi Fisik adalah tujuan itu sendiri dan bukan
alat untuk mencapai tujuan
(Whitehead et al., 2018)

Page 2
Page 2
Page 2
APA ITU
ASESMEN?
Page 2
ASESMEN ADALAH
 sesmen merupakan salah satu bukti atau
A
informasi untuk memahami proses pembelajaran
yang akan, sedang, dan telah berlangsung

Penilaian/asesmen harus dimasukkan ke dalam


pengajaran dan dilakukan sebelum, selama dan
setelah pembelajaran (Stiggins ,2017)
KENAPA PENTING
MEMPELAJARI
ASESMEN?
Guru menghabiskan 30 persen hingga 40 persen,
bahkan mungkin sebanyak 90 persen dari waktu
mereka untuk mempersiapkan, melaksanakan,
menganalisis, melakukan intervensi,
mendokumentasikan, dan melaporkan penilaian
(Campbell & Evans, 2000)
Evaluasi Penilaian
Menganalisis dan memutuskan sejauh Mengumpulkan bukti untuk mengukur
mana peserta didik telah pemahaman dan
mencapai pemahaman dan telah kemajuan menuju tujuan pembelajaran
menguasai kemahiran jangka panjang jangka pendek atau tujuan langsung

APA SIH
hasil terhadap tujuan pembelajaran

BEDANYA
Pengukuran Tes
Pengukuran adalah proses pengumpulan Tes adalah alat atau instrumen yang
data atau informasi untuk memberikan digunakan untuk mengukur pengetahuan,
nilai kuantitatif atau kualitatif terhadap keterampilan, atau sikap seseorang.
sesuatu

Page 5
TUJUAN Memantau Kualitas
pembelajaran
ASESMEN Umpan Balik Perbaikan
pembelajaran
Memahami segala potensi
peserta didik

Mengetahui apakah kemampuan


mereka berkembang dari
kemampuan awal
PRINSIP ASESMEN
Bagian tak terpisahkan dari proses pembelajaran
Asesmen dirancang dan dilakukan sebagai
fungsi umpan balik
Asesmen dirancang secara adil, proporsional,
valid, dan dapat di percaya
Asesmen merupakan laporan kemajuan
belajar & pencapaian murid
Hasil asesmen digukanan guru, murid, orang
tua sebagai bahan refleksi untuk
meningkatkan mutu pembelajaran
ASESMEN BERDASARKAN FUNGSI

Asesmen As Asesmen For Asesmen OF


Leaning Learning Learning
Selama proses pembelajarn Selam proses pembelajaran Dilakukan di akhir lingkup
murid aktif melakukan dilakukan oleh guru yang materi atau beberpa tujuan
penilaiai seperti penilaian diri bertujuan untuk mendapatkan pembelajaran sebagai evaluasi
sendiri dan teman sebaya umpan balik akhir

Formatif Formatif Sumatif


Melibatkan siswa
5 STRATEGI ASESMEN FOR LEARNING
Menjelaskan dan Berbagi Tujuan Pembelajaran serta Kriteria Keberhasilan:
Memberikan pemahaman yang jelas mengenai tujuan pembelajaran dan standar
keberhasilan kepada siswa

Mengorganisir Diskusi Kelas dan Tugas Pembelajaran:


Merancang diskusi kelas yang efektif dan tugas pembelajaran lainnya untuk
mengumpulkan bukti pemahaman siswa.
Memberikan Umpan Balik yang Mendorong Kemajuan:
Memberikan umpan balik yang konstruktif dan mendorong siswa untuk terus
maju dalam pembelajaran mereka.
Mendorong Kolaborasi antar Siswa:
Mengaktifkan peran siswa sebagai sumber daya pembelajaran satu sama
lain, mendorong kolaborasi dalam pemahaman materi.
Mendorong Siswa sebagai Pemilik Pembelajaran:
Memberdayakan siswa untuk mengambil peran aktif dalam proses
pembelajaran mereka sendiri.

Wiliam (2009)
Bayangkan tiga skenario hipotetis berikut ini yang diamati dalam kelas
SIAPA DI ANTARA PARA GURU
pendidikan jasmani.
INI YANG MEMASUKKAN AFL Skenario 1
KE DALAM KELAS Seorang guru penjas kelas t3 melakukan pelajaran lempar tangkap di sekolah dasar. Guru
mengamati penampilan siswa dan memberikan umpan balik secara lisan atas penampilan
PENDIDIKAN JASMANI tersebut. Penampilan siswa digunakan oleh guru untuk memutuskan apakah akan
MEREKA? melanjutkan ke tahap berikutnya dalam urutan pembelajaran
Skenario 2
Seorang guru penjas kelas 4 melakukan pelajaran lompat tali di sekolah dasar. Siswa
mendokumentasikan berapa kali mereka melakukan berbagai jenis keterampilan lompat tali
pada lembar pencatatan. Di akhir kelas, para siswa mengumpulkan lembar pencatatan, dan
guru mengucapkan terima kasih atas pekerjaan mereka
Skenario 3
Seorang guru penjas kelas 5 melakukan pelajaran menembak bola basket. Para siswa
mengamati rekan-rekan mereka dan mencatat jumlah tembakan yang berhasil selama
percobaan satu menit. Para siswa juga menilai rekan mereka atas usaha mereka selama
pelajaran pendidikan jasmani. Para siswa tidak diizinkan untuk melihat apa yang ditulis oleh
rekan mereka di lembar catatan sehingga mereka tidak tahu bagaimana hasil mereka
JAWABAN

TIDAK ADA , Kenapa?


Karena
FORMAT ASESMEN
Ada dua format asesmen antara lain asesmen tradisiona/ Asesmen non autentik dan juga
Asesmen Alternative / Asesmen Autentik
SIFAT AUTENTIK DALAM ASESMEN ALTERNATIF

Autentik: Sifat tugas dan konteks di mana penilaian terjadi


adalah relevan dan mewakili masalah atau isu-isu "dunia
nyata" (Elliott, 1995). Penilaian autentik bertujuan untuk
menghubungkan instruksi dengan pengalaman dunia nyata
peserta didik. Tugas yang diberikan haruslah bermakna agar
dapat dikatakan otentik (Simonson et al.). Winking (1997)
juga menunjukkan peran keaslian dan menyatakan bahwa
asesmen alternatif membutuhkan kemampuan berpikir
tingkat tinggi agar siswa dapat memecahkan masalah yang
berhubungan dengan kehidupan nyata. Terakhir, Bailey
(1998
CONTOH ASESMEN TRADISIONAL
dapat dikembangkan sesuai dengan fase pembelajaran peserta didik mulai dari fase A - F
CONTOH ASESMEN ALTERNATIF
Asesmen alternatif dapat berupa panduan melakukan project beserta panduan penilaian hingga
panduan diskusi sesuai perkembangan peserta didik
DOKUMEN KELENGKAPAN ASESMEN
Dokumen kelengkapan untuk setiap format asesmen baik tradisional mapun alternatif
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai