Anda di halaman 1dari 3

DWI APRIYADI NUGRAHA

1192070018

UTS Evaluasi Pembelajaran

Rabu, 20 November 2020

1. Mengapa seorang guru harus menilai proses dan hasil belajar peserta didiknya? Apa arti
penting penilaian dalam dunia pendidikan? Jelaskan!
2. Ada 5 dimensi penilaian otentik sebagaimana yang diungkap oleh Gulikers dkk (2004)
yakni: (a) the assessment task, (b) the physical context, (c) the social context, (d) the
assessment result or form, and (e) the assessment criteria. Jelaskan kelima dimensi tersebut!
3. Jelaskan disertai contoh pengertian assessment for learning! Apa manfaat yang diperoleh
dari jenis asesmen ini?
4. Apa perbedaan mendasar dari Taxonomi Bloom (1956) dan Taxonomi Bloom Revised
(2001)? Jelaskan!
5. Jelaskan disertai contoh domain of learning aspek psikomotor versi Anita Harrow (1972)!

1.) Karena dalam kegiatan pembelajaran,peserta didik memiliki kecerdasan yang berbeda-
beda dalam mencapai kompetensi yang disematkan didalam Target pembelajaran.
Kemudian dalam rangka untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik, produktifitas
keilmuan yang diperoleh peserta didik, sebagai feedback (umpan balik) kepada peserta
didik, dan guru bahwa proses yang dilaluinya dalam belajar masih kuranh, sehingga
diperolehlah cara terbaik untuk mengatasinya. Menurut Allen, “Penilaian untuk dunia
pendidikan adalah proses sistematis mendokumentasikan dan menggunakan data empiris
pada pengetahuan, keterampilan, sikap, dan keyakinan untuk memperbaiki program dan
meningkatkan pembelajaran siswa”. Dalam hal ini, penilaian sangatlah penting dilakukan,
sebagai bahan atau sebagai tolak ukur kemampuan siswa, ketika siswa mendapatkan dirinya
kurang mumpuni terhadap suatu kompetensi dasar, atau keilmuan, maka dibuktikanlah
dengan menggunakan penilaian, yang kemudian ditindaklanjuti untuk mendapatkan hasil
yang diinginkan, remedial misalnya. Ini penting dilakukan dengan tujuan agar target
pembelajaran, atau target kompetensi tetap dapat tercapai.
2.) *The Assessment task : dalam arti lain adalah tugas penilaian, tugas-tugas tersebut
diberikan kepada peserta didik sebagai bahan untuk mendapatkan feedback (Tolak ukur)
sejauh mana peserta didik tersebut meraih target pembelajaran.
*The Physical context : dalam arti lain adalah konteks fisik. Ialah penilaian yang
menyangkut kecakapan fisik peserta didik, seperti keterampilan dalam praktikum.
*The Social context : dalam arti lain adalah konteks sosial peserta didik. Ialah
penilaian yang menyangkut sosial peserta didik, biasanya menyangkut pertemanan peserta
didik, menyangkut kebiasaan peserta didik terhadap lingkungannya.
*The assessment result or form : dalam arti lain adalah hasil penilaian atau form.
Ialah hasil yang diperoleh oleh tenaga pendidik dalam hal mengukur tingkat pemahaman
peserta didik terhadap suatu materi tertenti, yang juga digunakan sebagai feedback atau tolak
ukur pengetahuan peserta didik, kemudian dari hasil penilaian ini, akan dilakukan tindak
lanjut, bisa berupa remedial, atau penugasan lain, agar target pembelajaran atau target
pengetahuan peserta didik tetap mengena.
*The assessment criteria : dalam arti lain adalah kriteria penilaian. Ialah kriteria-
kriteria yang dimasukkan kedalam pemilaian agar terlihat jelas kemampuan siswa
berdasarkan kriteria penilaian tersebut, dan hasil dari penilaian agar lebih valid.

3.) Assessment of Learning merupakan penilaian yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran
selesai. Proses pembelajaran selesai tidak selalu terjadi di akhir tahun atau di akhir peserta didik
menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu. Atau lebih spesifiknya penilaian yang dilakukan
pada akhir semester dari akhir tahun. Jadi, tujuannya adalah untuk melihat hasil yang dicapai oleh
para siswa, yaitu seberapa jauhkah tujuan-tujuan kurikuler yang berhasil dikuasai oleh para peserta
didik, dan penilaian inipun dititikberatkan pada penilaian yang berorientasi kepada produk, bukan
kepada sebuah proses. Pendekatan ini menghasilkan penilaian sumatif. Assessment of Learning
dapat memberikan gambaran kepada guru terhadap tingkat pemahaman peserta didik di disiplin
keilmuan tertentu. Misalnya seorang guru melakukan sebuah uji pemahaman kompetensi keilmuan
di akhir semester yang disebut dengan UAS pada peserta didik IPA kelas 8 SMP.

4.) Taksonomi Bloom adalah struktur hierarki yang mengidentifikasikan skills mulai dari tingkat
rendah hingga tingkat tinggi. Pada tahun 1994, Lorin Anderson telah menambah baik teori
taksonomi Bloom agar sesuai dengan kemajuan zaman. Salah seorang murid Bloom yang bernama
Lorin Anderson merevisi taksonomi Bloom pada tahun 1990. Hasil perbaikannya dipublikasikan
pada tahun 2001 dengan nama Revisi Taksonomi Bloom. Dalam revisi ini ada perubahan kata
kunci, pada kategori dari kata benda menjadi kata kerja. Masing-masing kategori masih diurutkan
secara hirarkis, dari urutan terendah ke yang lebih tinggi. Perbedaan penempatannya dapat dilihat
dalam tabel dibawah.

TAKSONOMI
BLOOM C1 C2 C3 C4 C5 C6
SEBELUM
REVISI Pengetahuan Pemahaman Aplikasi Analisis Sintesis Evaluasi
SESUDAH
DIREVISI Mengingat Memahami Mengaplikasikan Menganalisis Mengevaluasi Menciptakan
5.) Menurut Anita Harrow (1972) aspek Psikomotor ini adalah aspek penilaian yang dilakukan oleh
tenaga pendidik untuk mengukur kecakapan atau keterampilan peserta didik yang berhubungan
dengan fisik. Aspek-aspek ini juga bisa digunakan untuk target penilaian psikomotor yang ingin
dicapai oleh peserta didik.

Aspek psikomotor tersebut antara lain adalah

 Meniru (Imitation)
 Memanipulasi (Manipulation)
 Ketepatan gerak, Ketelitian (Precision)
 Artikulasi (Articulation)
 Naturalisasi (Naturalization)

Anda mungkin juga menyukai