Anda di halaman 1dari 2

Dwi Apriyadi Nugraha

1192070018

Gelombang Optik

Gelombang berdiri atau gelombang stasioner merupakan gelombang yang amplitudonya


berubah-ubah, nilainya mulai dari nol hingga mencapai nilai maksimum tertentu. Gelombang
berdiri sering disebut juga dengan standing wave (Anugrah, 2018). Gelombang berdiri terdiri
dari simpul dan perut. Simpul adalah tempat kedudukan titik yang amplitudonya minimum,
sedangkan perut adalah tempat kedudukan titik yang amplitudonya maksimum pada suatu
gelombang. Gelombang bediri atau gelombang stasioner dihasilkan dari interferensi gelombang
datang dan gelombang pantul (Nikmatin, Indro, 2018). Gelombang berdiri dapat diilustrasikan
seperti gelombang pada tali dengan salah satu ujung tali terikat penyangga dan gelombang yang
terbentuk akibat sentakkan pada ujung tali (Hidayah dkk., 2018). Gelombang berdiri merupakan
hasil gabungan (superposisi) dua gelombang berjalan yang memiliki amplitudo dan frekuensi
sama, tetapi arahnya berlawanan. Gelombang berdiri dibagi menjadi dua yaitu:

1. Ujung bebas
Gelombang berdiri pada ujung bebas memiliki fase gelombang datang sama dengan gelombang
pantul. Gelombang tali yang ujungnya bebas berbeda dengan yang ujungnya terikat, jika
ujungnya bebas maka tidak terjadi pembalikan fase dan sebaliknya jika ujungnya terikat maka
terjadi sebaliknya (Roistiya., 2019). Ujung pemantul dapat bergerak bebas naik atau turun
mengikuti arah getar gelombang datang. simpangannya adalah:

2. Ujung terikat

Gelombang berdiri dengan ujung terikat memiliki sudut fase gelombang datang dan gelombang
pantul yang berbeda besar radiannya. Ujung pemantul tidak dapat bergerak bebas mengikuti arah
getar gelombang datang. Besar simpangan pada gelombang berdiri ujung terikat adalah
Anugrah, R. A. (2018). Studi Eksperimental Pengaruh Variasi Sudut Kemiringan terhadap
Temperatur Onset Termoakustik Generator Gelombang Berdiri dengan Panjang Resonator 780
mm. Jurnal Engine: Energi, Manufaktur, dan Material, 2(2), 1-10.

Hidayah, Q., Masano, M., Setiawan, I., & Utomo, A. B. S. Pendingin Termoakustik
Menggunakan Stack Bahan Alami: Berpori Teratur (Batang Padi) dan Berpori Acak
(Gambas). Jurnal Fisika Indonesia, 21(2), 1-7.

Nikmatin, S., & Indro, M. N. (2018). Modul Praktikum Getaran dan Gelombang. PT Penerbit
IPB Press.

Roistiya, H., Putra, I. A., & Pertiwi, N. A. S. (2019). Pengembangan Instrumen MW4T
(Mechanic Wave Four Tier) Diagnostic Test Untuk Mengukur Pemahaman Konsep Gelombang
Mekanik. DIFFRACTION, 1(2), 14-21.

Anda mungkin juga menyukai