Anda di halaman 1dari 11

MODUL 6 GELOMBANG

KP 1. JENIS DAN BENTUK GELOMBANG

I. JUDUL PERCOBAAN “GELOMBANG TRANSVERSAL DAN GELOMBANG


LONGITUDINAL”

A. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang longitudinal

B. ALAT DAN BAHAN


1) Slinki.
2) Kabel listrik, panjang 5 m, ɸ = 0,5 cm
3) Benang kasur panjang 3 m
4) Karet Gelang

C. LANDASAN TEORI
Gelombang merupakan getaran yang merambat. Gelombang terjadi karena adanya
sumber getaran. Dalam peristiwa gelombang terjadi perambatan energi. Gelombang
merambatkan energi gelombang, sedangkan perantaranya tidak ikut merambat.
Gelombang transversal Gelombang yang arah perambatannya tegak lurus terhadap arah
getarannya dinamakan gelombang transversal. Pada gelombang transversal, yang merambat
adalah bentuk bukit atau bentuk lembah, dan perambatan seperti ini hanya terjadi dalam zat
padat dan cair. Contoh gelombang transversal adalah gelombang permukaan air dan
gelombang pada tali.
Gelombang longitudinal Gelombang yang arah perambatannya searah dengan arah
getarannya dinamakan gelombang longitudinal. Pada gelombang longitudinal, yang
merambat adalah rapatan dan renggangan, dan perambatan seperti ini dapat terjadi dalam zat
padat, cair, dan gas. Contoh gelombang adalah gelombang bunyi dan gelombang pada slinki
(pegas) mendatar yang diberi getaran mendatar. Gelombang longitudinal adalah gelombang
atau getaran yang bergerak dalam mediasecara paralel atau sejajar ke arah getaran.
Gelombang longitudinal juga dapatdiartikan sebagai gelombang yang memiliki arah getaran
yang sama dengan arahrambatan. Artinya arah gerakan medium gelombang sama atau
berlawanan arahdengan perambatan gelombang (Adjis,Adnin.1992).
D. PROSEDUR PERCOBAAN
Percobaan bentuk dan jenis gelombang
1) Ambil slinki, rentangkan di atas lantai licin. Ikat salah satu ujung slinki pada tiang yang
cukup kokoh atau bisa juga meminta bantuan teman untuk memegang salah stu ujungnya
dengan kuat untuk menahannya dipeganggan anada. Ujung lain bisa kita pegang sendiri.
2) Usiklah ujung slinki yang anda pegang itu dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan
cepat ke kiri ke kanan.
Amati gelombang apa yang terjadi pada slinki. Apa yang terjadi pada ujung slinki? Apa
yang merambat pada slinki? Apa gelombang itu?
3) Usik lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah B amati arah rambat gelombang.
Gelombang yang terjadi ini disebut gelombang transversal. Bagaimanakah arah getar dan
arah rambat gelombang transversal itu?
4) Ikat karet gelang di tengah-tengah slinki. Lalu usik lagi gelang ujung slinki yang anda
pegang berulang-ulang. Amati karet gelang tersebut, ketika gelombang berjalan, ikut
berpindahkah karet gelang tersebut? Adakah energy yang merambat melalui pegas? Jika
ada, dari manakah asalnya?
5) Lakukan percobaan dari langkah a sampai langkah d sekali lagi. Kali ini slinki diganti kabel
listrik. Samakah hasilnya dengan menggunakan slinki? Jika ada perbedaannya, sebutkan!
6) Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin ikat salah satu ujung pada tiang yang
cukup kokoh atau bisa juga dengan meminta bantuan teman untuk memegang ujung slinki.
Ujung lainnya dipegang sendiri. Usiklah ujung slinki yang anda pegang berulang-ulang
dengan cara menggerakan ujung slinki dengan cepat ke belakang ke depan.
Amati arah getar ( arah usikan) dan arah rambat gelombang-gelombng yang terjadi disebut
gelombang longitudinal. Bagaimanakah arah getar dan arh rambat gelombang longitudinal
tersebut?
7) Apa perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal?

E. HASIL PENGAMATAN
1. Slinki yang diusik ke arah kanan dan kiri membentuk getaran atau gelombang.
2. Ketika di tengah slinki diberi karet gelang kemudian slinki diusik secara berulang-ulang
yang menghasilkan gelombang, maka karet ikut bergerak sejalan dengan
pergerakan arah gelombang.
3. Jika slinki diganti dengan menggunakan tali dan mendapat perlakuan yang
sama, maka akan menghasilkan hal yang sama pula yaitu ketika tali diusik
ke kanan dan ke kiri maka akan memunculkan getaran yang menghasilkan
gelombang.
4. Jika slinki diberi usikan dengan menggerakkan secara berulang-ulang ke arah depan
dan belakang maka akan membentuk suatu rapatan dan renggangan.
5. Perbedaan yang paling mendasar antara gelombang transversal dan longitudinal
adalah jika gelombang transversal membentuk suatu lembah dan bukit yang bergerak
secara tegak lurus dengan arah rambatannya. Sedangkan gelombang
longitudinal menghasilkan suatu rapatan dan renggangan yang bergerak
searah/sejajar dengan arah rambatannya.

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Apa yang terjadi pada ujung slinki? Apa yang merambat pada slinki?
Apa gelombang itu?
Jawab:
Gelombang pada slinki dapat berupa gelombang transversal ataupun gelombang longitudinal
bergantung pada cara menggetarkan slinki tersebut. Jika digetarkan ke atas dan ke bawah,
pada slinki akan terbentuk gelombang transversal. Jika digetarkan ke depan dan ke
belakang, pada slinki akan timbul rapatan-rapatan dan renggangan-renggangan yang
merupakan bentuk gelombang longitudinal. Dengan demikian, gelombang slinki dikatakan
gelombang transversal apabila digetarkan ke atas dan ke bawah, dan dikatakan gelombang
longitudinal apabila digetarkan ke depan dan ke belakang.

2. Bagaimana arah getar dan arah rambat gelombang transversal?


Jawab:
Gelombang transversal Adalah gelombang yang memiliki arah rambat tegak lurus dengan
arah getarnya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang pada tali. Arah getar
gelombang adalah vertikal, sedangkan arah rambatnva horizontal sehingga arah getar dan
arah rambatnva satins.

3. Ikat karet gelang di tengah-tengah slinki. Lalu usik lagi gelang ujung slinki yang anda
pegang berulang-ulang. Amati karet gelang tersebut, ketika gelombang berjalan, ikut
berpindahkah karet gelang tersebut? Adakah energy yang merambat melalui pegas? Jika
ada, dari manakah asalnya?
Jawab:
Ada, dari karet gelang tersebut

4. Apa perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal?


Jawab:
Gelombang transversal Adalah gelombang yang memiliki arah rambat tegak lurus dengan
arah getarnya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang pada tali. Arah getar
gelombang adalah vertikal, sedangkan arah rambatnva horizontal sehingga arah getar dan
arah rambatnva satins. Gelombang longitudinal Adalah gelombang yang memiliki arah getar
sejajar dengan arah rambatnya contohnya adalah gelombang pada slinki yang digerakkan
maju mundur.

G. PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat yaitu :
1. Slinki yang diusik ke arah kanan dan kiri membentuk getaran atau gelombang,.
Getaran slinki yang terbentuk ikut bergerak ke arah kanan dan kiri membentuk
gelombang yang bergerak tegak lurus dengan arah rambatannya ke arah depan. Jenis
gelombang yang dihasilkan pada kegiatan tersebut adalah gelombang transversal.
2. Ketika di tengah slinki diberi karet gelang kemudian slinki diusik secara berulang-ulang
yang menghasilkan gelombang, maka karet ikut bergerak sejalan dengan
pergerakan arah gelombang. Hal ini disebabkan karena adanya energi yang ikut
bergerak sejalan dengan pergerakan dari gelombang tersebut.
3. Jika slinki diganti dengan menggunakan tali dan mendapat perlakuan yang
sama, maka akan menghasilkan hal yang sama pula yaitu ketika tali diusik
ke kanan dan ke kiri maka akan memunculkan getaran yang menghasilkan
gelombang. Tetapi gelombang terlihat lebih sedikit. Selain itu, jika diletakkan karet
gelang di tengah kabel listrik kemudian
diusik maka karet gelang akan bergerak dan berpindah tempat mengikuti arah
pergerakan gelombang yang dihasilkan.
4. Jika slinki diberi usikan dengan menggerakkan secara berulang-ulang ke arah depan
dan belakang maka akan membentuk suatu rapatan dan renggangan yang bergerak
sejajar/searah dengan arah rambatannya ke arah depan. Gerakan yang berupa rapatan
dan renggangan ini disebut gelombang longitudinal.
5. Perbedaan yang paling mendasar antara gelombang transversal dan longitudinal
adalah jika gelombang transversal membentuk suatu lembah dan bukit yang bergerak
secara tegak lurus dengan arah rambatannya. Sedangkan gelombang
longitudinal menghasilkan suatu rapatan dan renggangan yang bergerak
searah/sejajar dengan arah rambatannya.

H. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
gelombang dapat terbentuk dan dapat merambat jika ada energi yang diberikan pada ujung
slinki. Dan juga terdapat dua jenis gelombang berdasarkan arah rambat energinya yaitu
gelombang tranversal yang arah rambatnya tegak lurus dengan arah getarnya.
Gelombang longitudinal yaitu gelomang yang arah rambatnya sejajar dengan arah getarnya.

I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas
Terbuka.

J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN


Kesulitan yang dialami tidak ada, karena alat dan bahan sudah disediakan.
K. POTO HASIL PERCOBAAN
No KEGIATAN Foto KETERANGAN
1. Persiapan Mempersiapkan alat dan
bahan untuk melakukan
bentuk dan jenis
gelombang transversal dan
gelombang longitudinal

2. Pelaksanaan Melaksanakan gerak


gelombang slinki dari
kanan ke kiri

3. Hasil Hasil dari melakukan


gelombang slinki dari
kanan ke kiri
II. JUDUL PERCOBAAN “SIFAT PEMANTULAN GELOMBANG”

A. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati sifat pemantulan gelombang

B. ALAT DAN BAHAN


a) Slinki
b) Benang
c) Kerikil

C. LANDASAN TEORI
Jika gelombang melalui suatu hambatan/rintangan misalnya benda padat, maka
gelombang tersebut akan dipantulkan. Pemantulan gelombang pada ujung tetap akan
mengalami perubahan bentuk/fase. Akan tetapi pemantulan gelombang pada ujung bebas
tidak mengubah bentuk/fase.

D. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Lakukan percobaan tersebut dikolam, dibak air atau bejana yang berisi air. Jatuhkan
kerikil diatas permukaan air yang ada didalam bak cucian. Kemudian mengamati
gelombang yang terjadi dipermukaan air. Bagaimana bentuk gelombangnya, kemudian
memperhatikan sisi bak yang dikenai gelombang. Dan menentukan apakah ada
gelombang yang dipantulkan?
2. Rentangkan slinki sejauh 1,5m. Ikat ujung slinki pada tiang dimana ujung tidak boleh
bergeser (disebut ujung terikat)
3. Ujung slinki lainya anda pegang, getarkan satu kali sehingga mebentuksetengah panjang
gelombang, amati perambatan setengah gelombang (denyut) sampai gelombang tersebut
hilang. Jika pola perambatan gelombang tersebut belum teramati dengan jelas, getarkan
lagi ujung slinki tersebut, dapatkah gelombang dipantulkan? Bagaimana fase glombang
pantul dengan fase glombang asalnya?
4. Mengikat ujung slinki yang sebelumnya terikat pada tiang dengan benang yang
panjangnya 1,5 m sehingga ujung slinki dapat bergerak bebas oleh karena itu disebut
dengan slinki ujung bebas.
5. Pegang ujung slinki yang lain dengan tangan, kemudian menggetarkannya sampai
membentuk setengah gelombang. Setelah itu mengamati perambatan setengah panjajng
gelombang, bagaimana fase gelombang pantul dibanding gelombang asalnya?
E. HASIL PENGAMATAN
1. Pada saat kerikil dijatuhkan ke atas air yang berada didalam kolam gelombang yang
dihasilkan mirip gelombang transversal dimana arah gelombang tegak lurus dengan arah
rambatannya.
2. Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang dan digetarkan ujung lainnya
dengan tangan sampai membentuk ½ gelombang, ternyata gelombang dapat dipantulkan
dangan fase gelombang berlawanan arah dengan gelombang aslnya.
3. Sementara pada slinki yang salah satu ujungnya diikat dengan longgar/tali panjangnya
150cm, sehingga slinki dapat bergerak bebas ternyata fase gelombang pantul dan
gelombang asalnya adalah sama.

F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Bagai mana bentuk gelombang saat krikil di jatuhkan? Apakah gelombang yang
dipantulkan?
Jawab :
gelombang yang dihasilkan mirip gelombang transversal dimana arah gelombang
tegak lurus dengan arah rambatannya.

2. dapatkah gelombang dipantulkan? Bagaimana fase glombang pantul dengan fase


glombang asalnya?
Jawab :
gelombang dapat dipantulkan dangan fase gelombang berlawanan arah dengan
gelombang aslnya.

3. bagaimana fase gelombang pantul dibanding gelombang asalnya?


Jawab :
slinki dapat bergerak bebas karena fase gelombang pantul dan gelombang asalnya
adalah sama.

G. PEMBAHASAN
Percobaan ini di lakukan disebuah bejana yang berisi air, lalu diambil beberapa kerikildan dijatuhkan
krikil tersebut keatas permukaan air yang ada di dalam bejana. Ketikadiamati ternyata terjadi
gelombang pada dipermukaan air di bejana tersebut. Dan padasisi bejana yang dikenai gelombang
terjadi pemantulan gelombang. Ketika slinki sejauh 1,5m direntangkan. Dan salah satu

ujungnya dikatkan pada tiangyang kokoh atau di pegang teman saya, sedangkan ujung slinki
yang satunya lagi
tetap pada tempat yang tidak bergeser (disebut ujung terikat). Ujung slinki lainnya saya pega
ng, lalu saya getarkan satu kali sehingga membentuk setengah panjang gelombang.Setelah
kami amati perambatan setelah gelombang (denyut) sampai gelombang
tersebuthilang. Ternyata gelombang (denyut) dapat dipantulkan. Dan fase
gelombang pantuldibandingkan dengan fase gelombang asalnya adalah sama besar Sekarang
ujung slinki yang tadinya terikat atau yang tadinya dipegan oleh teman saya,sekarang saya
ikat dengan benang yang panjangnya kurang lebih 1,5m. Lalu saya ikatkanujung benang
yang jauhnya 1,5m dari ujung slinki ke tian yang kokoh atau di pegang sajaoleh teman saya.
Dan ujung slinki ini sekarang dapat bergerak bebas oleh karena itu disebut slinki ujung
bebas. Sekarang saya getarkan ujung slinki yang saya pegang satu kalisehingga membentuk
setengah gelobang seperti percobaan 2 langkah 2 tadi. Setelah kamiamati perembatan
setengah panjang gelombang ini. Ternyata dengan ujung bebas sepertiini, fase gelombang
pantul lebih kecil (tidak terlihat)
H. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa Gelombang
yang terjadi di air dapat dipantulkan kembali 2. Ujung slinki yang terikat kuat, gelombang
datang dan gelombang pantulnya fase gombang berlawanan arah. 3. Ujung slinki yng terikat
bebas, gelombang datang=gelombang pantulnya.

I. DAFTAR PUSTAKA

J. KESULITAN YANG DIALAMI


Kesulitan yang dialami tidak ada, karena alat dan bahan sudah disediakan.
K. POTO HASIL PERCOBAAN
No KEGIATAN Foto KETERANGAN
1. Persiapan Mempersiapkan alat dan
bahan untuk melakukan
Mengamati sifat
pemantulan gelombang

2. Pelaksanaan Melakukan pelaksanaan


pemantulan gelombong

3. Hasil Hasil dari pelaksanaan


pemantulan gelombang

Anda mungkin juga menyukai