Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM IPA

JENIS DAN BENTUK GELOMBANG

Nama : Tania Mayang Sari


NIM : 856461427
UPBJJ-UT : 16 Pekanbaru

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
JENIS DAN BENTUK GELOMBANG

1. Percobaan Jenis-jenis Gelombang


A. Tujuan Praktikum
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang longitudinal

B. Alat dan Bahan


a. Slinki
b. Kabel listrik, panjang 5 m, ɸ = 0,5 cm
c. Benang kasur panjang 3 m
d. Karet gelang

C. Landasan Teori
Gelombang merupakan getaran yang merambat, yang membawa energi selama
perambatannya. Berdasarkan arah rambatannya, gelombang ini dibagi menjadi 2,
yaitu gelombang transversal dan longitudinal.
1. Gelombang Transversal
Gelombang transversal merupakan gelombang yang arah getar partikel medium
perantaranya tegak lurus terhadap arah gelombang.
Sederhananya, gelombang transversal itu merupakan gelombang yang bergerak tegak
lurus terhadap arah energi. Jika energi yang ditransfer dari arah kiri ke kanan, maka
gelombang tersebut akan bergerak naik dan turun dari arah kiri ke arah kanan. Berikut adalah
bentuk gambar dari gelombang transversal

Gambar 1.1 Gelombang Transversal (Larasati, 2018)


Seperti yang terlihat pada gambar 1.1, gelombang ini disusun atas bukit dan lembah. Di
mana pada gelombang ini, panjang satu gelombangnya dinyatakan dalam 1 bukit dan 1
lembah.
Beberapa contoh dari penerapan gelombang transversal ini adalah gelombang cahaya,
gelombang pada tali, dan gelombang pada permukaan air.

2. Gelombang Longitudinal
Gelombang longitudinal merupakan gelombang yang arah getar partikel medium
perantaranya sejajar atau berhimpit dengan arah rambatannya. Maksudnya gelombang ini
memiliki arah getar yang sejajar dengan arah rambatannya.

Gambar 1.2 Gelombang Longitudinal (Larasati, 2018)

Untuk perhitungan panjang satu gelombang longitudinal ini dinyatakan dalam satu rapatan
dan regangan. Contoh dari penerapan gelombang longitudinal ini adalah gelombang suara,
gelombang plasma, dan gelombang slinki (pegas).
Berdasarkan amplitudonya, gelombang dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Gelombang Berjalan

Gelombang berjalan adalah gelombang yang memiliki amplitudo tetap. Artinya, titik-
titik yang dilalui gelombang mengalami getaran harmonik dengan amplitudo tetap.

Gelombang berjalan memiliki persamaan simpangan seperti berikut.

Keterangan:
y = simpangan (m);
A = amplitudo gelombang (m);
𝜔 = kecepatan sudut gelombang (rad/s);
t = lamanya gelombang beretar (s);
T = periode gelombang (s);
k = bilangan gelombang;
x = jarak titik ke sumber getar (m); dan
λ = panjang gelombang (m).

2. Gelombang Stasioner

Gelombang stasioner adalah hasil perpaduan dua buah gelombang yang amplitudonya
selalu berubah. Artinya, tidak semua titik yang dilalui gelombang ini memiliki amplitudonya
sama. Saat membahas gelombang stasioner, ada istilah perut dan simpul. Perut adalah titik
amplitudo maksimum, sedangkan simpul adalah titik amplitudo minimum. Gelombang
stasioner dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
Gelombang stasioner ujung bebas
Gelombang stasioner ujung bebas tidak mengalami pembalikan fase. Artinya, fase gelombang
datang dan pantulnya sama. Dengan demikian, beda fasenya sama dengan nol.

Gambar 1.3 Gelombang Stasioner Ujung Bebas (Utami, 2021)

Perpaduan antara gelombang datang dan gelombang pantul pada ujung bebas menghasilkan
persamaan berikut.

Keterangan:
Ap = amplitudo gelombang stasioner (m);
Yp = simpangan gelombang stasioner (m);
𝜔 = kecepatan sudut gelombang (rad/s);
t = lamanya gelombang beretar (s);
k = bilangan gelombang; dan
x = jarak titik ke sumber getar (m).
Gelombang stasioner ujung tetap
Berbeda halnya dengan gelombang stasioner ujung bebas, pada ujung tetap terjadi
pembalikan fase sebesar sehingga beda fasenya menjadi Δϕ =

Gambar 1.4 Gelombang Stasioner Ujung Tetap (Utami, 2021)

Secara matematis, persamaan simpangan gelombang stasioner ujung tetap dirumuskan


sebagai berikut.

Keterangan:
Ap = amplitudo gelombang stasioner (m);
Yp = simpangan gelombang stasioner (m);
𝜔 = kecepatan sudut gelombang (rad/s);
t = lamanya gelombang beretar (s);
k = bilangan gelombang; dan
x = jarak titik ke sumber getar (m).
D. Cara Kerja
1. Percobaan untuk bentuk dan jenis gelombang
a. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin. Ikat salah satu ujung slinki
pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang oleh teman anda.
Ujung yang lain dipegang sendiri.
b. Usiklah ujung slinki yang anda pegang itu dengan cara menggerakkan ujung
slinki dengan cepat ke kiri lain ke kanan seperti pada gambar berikut.

Gambar 1.5 Memberi Usikan pada Slinki

Amati gelombang apa yang terjadi pada slinki. Apa yang terjadi pada ujung
slinki? Apa yang merambat pada slinki? Apa gelombang itu?
c. Usik lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah b. Amati arah getar (arah
usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini disebut
gelombang transversal. Bagaimanakah arah getar dan arah rambat gelombang
transversal itu?
d. Ikatkan karet gelang di tengah-tengah slinki. Lalu usik lagi ujung slinki yang
anda pegang berulang-ulang. Amati karet gelang tersebut, ketika gelombang
berjalan, ikut berpindahkah karet gelang tersebut? Adakah energi yang merambat
melalui pegas? Jika ada, darimanakah asalnya?
e. Lakukan percobaan ini dari langkah a sampai dengan d sekali lagi. Kali ini slinki
diganti kabel listrik. Samakah hasilnya dengan menggunakan slinki. Jika ada
perbedaannya sebutkan!
f. Ambil slinki rentangkan di atas lantai yang licin ikat salah satu ujung pada tiang
yang cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang oleh teman anda. Ujung
yang lain dipegang sendiri. Usiklah ujung slinki yang anda pegang itu dengan
cara menggerakkan ujung slinki dengan cepat ke belakang lain ke depan. Amati
arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang-gelombang yang terjadi
disebut gelombang longitudinal. Bagaimanakah arah getar dan arah rambat
gelombang longitudinal tersebut?
g. Apa perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal?
E. Hasil Pengmatan
1) Percobaan Gelombang Transversal
Pada percobaan gelombang transversal slinki di beri usikan dari kiri ke kanan seperti
pada gambar berikut

Gambar 1.6 Percobaan Gelombang Transversal

Dari hasil pengamatan diperoleh arah getar (arah usikan) adalah ke kanan dan ke kiri
sedangkan arah rambat gelombang adalah kedepan. Arah rambat gelombang transversal
berupa bukit dan lembah.
Ketika bagian tengah-tengah slinki diikat dengan menggunakan karet gelang, dan slinki
diberi usikan maka karet tidak ikut berpindah.

2) Percobaan Gelombang Longitudinal


Pada percobaan gelombang longitudinal slinki diberi usikan ke depan dan ke
belakang seperti pada gambar berikut

Gambar 1.7 Percobaan Gelombang Longitudinal


Pada percobaan di atas di peroleh hasil bahwa pada gelombang longitudinal
arah getar (arah usikan) adalah ke depan dan ke belakang begitu juga arah rambatnya.
Arah rambat gelombang longitudinal berupa regangan dan rapatan.

F. Pembahasan
1. Gelombang Transversal
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa pada gelombang transversal arah
getar dan arah rambat gelombang saling tegak lurus. Dimana arah getar (arah usikan)
adalah ke kanan dan ke kiri sedangkan arah rambat gelombang adalah kedepan ini
membuktikan bahwa gelombang tersebut adalah gelombang transversal. Arah rambat
gelombang transversal berupa bukit dan lembah.
Ketika bagian tengah-tengah slinki diikat dengan menggunakan karet gelang, dan
slinki diberi usikan maka karet tidak ikut berpindah.
2. Gelombang Longitudinal
Pada percobaan di atas di peroleh hasil bahwa pada gelombang longitudinal arah getar
(arah usikan) sejajar dengan arah rambatnya. Dimana arah usikan adalah ke depan
dan ke belakang begitu juga arah rambatnya. Arah rambat gelombang longitudinal
berupa regangan dan rapatan.
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara gelombang
transversal dan longitudinal adalah pada arah rambat dan arah getarnya. Pada
gelombang trasversal arah rambatnya tegak lurus dengan arah getarnya sedangkan
pada gelombang longitudinal arah rambatnya sejajar dengan arah getarnya.

G. Kesimpulan
Gelombang transversal adalah gelombang yang arah rambatannya tegak lurus dengan
arah getarnya. Rambatan gelombang transversal berupa bukit dan lembah. Slinki yang diberi
usikan ke kanan dan ke kiri berbentuk gelombang yang membentuk bukit dan lembah.
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatannya tegak lurus dengan
arah getarnya. Rambatan gelombang longitudinal berupa rapatan dan renggangan. Slinki
yang diberi usikan ke depan dan ke belakang membentuk regangan dan rapatan.
H. Kesulitan Yang di Hadapi
Sulit untuk menentukan usikan yang diberikan terhadap slinki untuk gelombang
transversal dan longitudinal. Sehingga sering salah dalam memberi perlakuan atau
melakukan praktikum dan tidak mendapatkan hasil gambar yang maksimal.

I. Saran
1. Untuk lebih teliti dalam mengamati keret gelang yang diikatkan di tengah slinki dan
melihat adakah energy yang merambat ketika sudah di ikat karet gelang
2. Membaca dan memahami modul sebelum melaksanakan praktikum agar praktikum
terlaksana sesuai cara kerja dan mendapatkan hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

Larasati, Z,. 2018. “Perbedaan Gelombang Transversal dan Gelombang Longitudinal”.


https://www.ruangguru.com/blog/gelombang-transversal-dan-longitudinal, diakses
pada 04 Juni Pukul 17.05

Rumanta, M, dkk. 2020.Praktikum Ipa di SD.Banten: Universitas Terbuka

Utami, S, N. 2021. “Perbedaan Gelombang Transversal dan Gelombang Longitudinal”,


https://www.kompas.com/skola/read/2021/01/28/194303069/perbedaan-gelombang-
transversal-dan-gelombang-longitudinal?page=all, diakses pada 04 Juni 2021
Pukul 17.00
LAMPIRAN

1. Alat dan Bahan

2. Percobaan Gelombang Transversal

3. Percobaan Gelombang Longitudinal

Anda mungkin juga menyukai