Anda di halaman 1dari 47

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

SENSOR
CAHAYA
Here is where our presentation begins
Sensor Cahaya
Dwi Apriyadi Nugraha (1192070018)
Iqlima Khoerunisa (1192070030)
Sensor cahaya adalah sebuah alat atau komponen yang
berfungsi untuk mengubah energi  cahaya baik cahaya tampak
atau infrared menjadi energi listrik.
Alat ini mampu melakukan pendeteksian keberadaan cahaya
dan kemudian mengolahnya menjadi sinyal listrik untuk
digunakan dalam sebuah rangkaian yang menggunakan cahaya
sebagai pemicunya.
Cara kerja dari sensor cahaya ini adalah mengubah energi dari
cahaya (Foton) menjadi listrik (Electron), dimana tergantung
besar kecilnya intensitas cahaya yang diterima oleh penampang
sensor itu sendiri.
Table of contents

01 02 03
Sensor LDR Sensor
Light Dependent Photodioda Sensor Photo
Resistor Transistor
01
Sensor Light Dependent
Resistor
Sensor LDR (Light Dependent Resistor)
adalah sensor cahaya yang dapat
mengubah besaran cahaya yang diterima
menjadi besaran konduktansi. Sensor LDR
(Light Dependent Resistor) merupakan
salah satu jenis resistor yang dapat
mengalami perubahan resistansinya
apabila pada saat terkena cahaya maupun
keadaan gelap.
Konstruksi Sensor LDR
Prinsip Kerja Sensor LDR

• Jika sensor LDR terkena cahaya maka


resistansi akan berkurang
• Jika sensor LDR berada pada kondisi gelap
maka resistansi akan bertambah
Krakteristik Sensor LDR
Rangkaian Pembagi Tegangan Sensor
LDR

Rangkaian pembagi tegangan merupakan rangkaian dasar dengan hanya


menggunakan dua buah resistor atau juga dapat menggunakan satu buah resistor
dan satu buah sensor LDR (Light Dependent Resistor) yang dipasang secara seri
dengan sebuah sumber tegangan (V+) dan ground. Tegangan output (V output)
merupakan tegangan hasil pembagian antara sensor LDR dengan Resistor atau
sebaliknya.
(a) Tegangan output (V output) akan
berkurang ketika sensor LDR
terkena cahaya karena resistansi
sensor LDR akan berkurang dan
tegangan akan langsung menuju
ground.
(b) Tegangan output (V output) akan
bertambah ketika sensor LDR
terkena cahaya karena resistansi
sensor LDR akan berkurang dan
tegangan akan langsung menuju
output (V output) bukan menuju
ground yang dihambat oleh
resistor.
PERHITUNGAN
PEMBAGI
TEGANGAN
SENSOR LDR

Menentukan kondisi tegangan output pada rangkaian pembagi tegangan


adalah sebagai berikut:
(a) Jika dalam kondisi gelap maka output dari pembagi tegangan 4.5V.
Tegangan 4.5V perlahan-lahan akan menurun sampai 0V ketika
kondisi semakin terang.
(b) (b) Jika dalam kondisi gelap maka output dari pembagi tegangan 0V.
Tegangan 0V perlahan-lahan akan meningkat sampai 4.5V ketika
kondisi semakin terang.
Cara Mengukur Besaran Resistansi
LDR
a) Atur posisi range selektor AVO meter pada posisi Ohm
(Ω).
b) b) Untuk mengukur resistansi, AVO meter harus di
kalibrasi terlebih dahulu dengan memutar ohm adjust
sampai jarum pada posisi 0.
c) c) Hubungkan Probe Merah dan Probe Hitam Multimeter
pada kedua kaki sensor LDR. Tutup permukaan sensor
LDR (Light Dependent Resistor) dengan benda berwarna
hitam atau permukaan berwarna hitam. Cara mengukur
besar resistansi LDR
jika rangkaian pembagi tegangan
resistor resistansinya terlalu kecil dari
resistor yang sudah hitung
sebelumnya, tegangan output (V
output) tidak akan mencapai logika 0 (0
V) ketika sensor LDR terkena cahaya,
jika resistansinya terlalu besar tidak
akan mencapai logika 1 (4,5 V) dari
tegangan output (V output) yang
dingiinkan ketika sensor LDR kondisi
gelap.
Macam Implementasi
Sensor LDR
Implementasi sensor LDR dengan
Akuator
1. Sensor LDR dengan Motor DC
2. Sensor LDR dengan Motor Servo
3. Sensor LDR dengan Motor
Stepper

Implementasi sensor LDR dengan


Sistem Kendali ON/OFF dan
Analog
02
Sensor Photodioda
Definisi
Sensor photodiode adalah salah satu jenis sensor pendeteksi ada tidaknya
cahaya (photodetector). Sensor photodiode merupakan jenis dioda yang
bekerja berdasarkan intensitas cahaya. Jika sensor photodiode terkena cahaya
maka bekerja seperti dioda pada umumnya, tetapi jika tidak mendapat cahaya
maka akan berperan seperti resistor dengan nilai tahanan yang besar sehingga
arus listrik tidak dapat mengalir. Sensor photodiode merupakan sensor cahaya
semikonduktor yang dapat mengubah besaran cahaya menjadi besaran listrik.
Simbol dan bentuk fisik
Konstruksi Sensor Photodiode
Sensor photodiode terbuat dari
semikonduktor dengan bahan Silicon (Si)
atau Galium arsenida (GaAs) dan yang
lain meliputi InSb, InAs, PbSe yang
digunakan untuk menyerap cahaya.
Sensor photodiode biasanya dikemas
dengan plastik transparan yang juga
berfungsi sebagai lensa.
Polaritas Sensor Photodiode

a) Sensor photodiode mempunyai polaritas atau kutub


positif (Anoda) dan negatif (Kathoda). Untuk
mengetahui yang mana kutub positif dan mana kutub
negatif, dapat dilihat pada kaki sensor photodiode
dibagian tengah sensor photodiode. Kaki sensor
photodiode yang panjang adalah kutub positif (Anoda),
sedangkan yang pendek adalah kutub negatif
(Kathoda).
b) Jika dilihat dari samping pada sensor photodiode yaitu pada bagian tengah sensor
photodiode yang kecil adalah kutub positif (Anoda), sedangkan yang besar adalah
kutub negatif (Kathoda). Selain dari kaki atau bagian tengah.
c) Jika dilihat dari atas sensor photodiode yaitu bagian yang berbentuk lingkaran
adalah kutub positif (Anoda), sedangkan yang berbentuk seperti persegi adalah
kutub negatif (Kathoda).
Prinsip Kerja Sensor
1. Jika Photodiode terkena cahaya maka resistansi
berkurang
2. jika sensor photodiode berada pada kondisi gelap
maka resistansi akan bertambah, dan arus akan
berkurang.
• Contoh Prinsip Kerja Photodiode ➢
Jika terkena cahaya sensor photodiode resistansi 0–5k Ω.
➢ Jika tidak terkena cahaya sensor photodiode resistansi
50–300k Ω.
Karakteristik
Sensor
Sensor photodiode
dioperasikan dengan bias
mundur jika terkena cahaya
maka akan terdapat arus
yang bocor sehingga
resistansi akan berkurang
dan arus akan bertambah,
sedangkan jika berada pada
kondisi gelap resistansi akan
bertambah dan arus akan
berkurang.
Rangkaian Pengondisi Sinyal Sensor
Photodiode
● Rangkaian dasar hanya menggunakan satu
atau dua buah resistor dan satu sensor
photodiode yang dipasang seri
● Tengangan output merupakan pembagian
antara sensor yang dioperasikan bias
mundur dengan resistor atau sebaliknya
Perbedaan Bias Maju dan Mundur

Pemasangan bias maju Pemasangan bias mundur


Kaki Anoda diberi sumber tegangan Kaki katoda diberi sumber
V(+), kaki katoda diberi tegangan tegangan (+), kaki anoda diberi
ground tegangan ground
Sensor Photodiode Bias Mundur
pada Rangkaian Pengondisi Sinyal

Tegangan output berkurang Ketika terkena


cahayakarena resistansi berkurang dan tegangan
langsung menuju ground
Sensor Photodiode Bias Mundur
pada Rangkaian Pengondisi Sinyal

Tegangan output bertambah Ketika


terkena cahayakarena resistansi berkurang
dan tegangan langsung menuju tegangan
output bukan menuju ground yang
dihambat oleh sensor
Mengukur resistansi Sensor Photodiode
1. Atur posisi skala selector AVO meter pasa posisi Ohm
2. Kalibrasi AVO meter dengan memutar Ohm adjust sampai
jarum pada posisi 0
3. Hubungkan probe merah pada kaki katoda (ground) dan probe
hitam pada anoda (+)
4. Tutup permukaan sensor dengan benda berwarna hitam
Mengukur Arus Photodiode
1. Berikan sumber tegangan V(+) dan
ground
2. Atur skala selector AVO pada posisi
ampere meter (DCA)
3. Pilih skala sesuai dengan perkiraan
arus yang diukur
4. Putuskan sambungan pada kaki
photodiode dengan resistor
Mengukur Arus

a) Hubungkan probe merah


AVO meter pada sambungan
nomor 1 dan probe hitam
pada kaki katoda (ground)
Mengukur Arus

b) Hubungkan probe merah AVO


meter pada sambungan nomor 1
pada kaki Anoda (+) dan probe
hitam pada sambungan 2
Mengukur Tegangan Output
Rumus rangkain pengondisi sinyal (a):

Rumus rangkaian pengondisi sinyal (b):

Keterangan:
Vout = tegangan output
V(+) = sumber tegangan (+)
I = Arus pada photodiode
R1/R2 = resistor
Contoh rangkaian (a)
Jika sumber tegangan (V+) = 5V, R1 = 1k dan arus
pada sensor photodiode = 0,61 mA.
Diketahui: Jawab:
V(+) = 5V
R1 = 1k
I = 0,61 mA
= 0,00061 A
Ditanyakan:
V out =?
Contoh rangkaian (b)
Jika sumber tegangan (V+) = 5V, R1 = 1k dan arus
pada sensor photodiode = 0,61 mA.
Diketahui: Jawab:
R2 = 1k
I = 0,61 mA
= 0,00061 A
Ditanyakan:
V out =?
Alternative resources

1. Atur skala selector AVO meter pada


posisi DCV
2. Hubungkan probe merah pada
tegangan output dan probe hitam pada
ground.
3. Ukur tegangan output jika sensor
photodiode terkena cahaya dan berada
pada kondisi gelap
Impelentasi Sensor Photodiode dengan
Motor DC
Sensor photodiode mengatur cepat atau
lambatnya putaran motor DC dengan
mengatur resistansi yang masuk ke
driver motor DC. Jika sensor terkena
cahaya maka resistansi sensor
photodiode berkurang dan kecepatan
motor DC akan berkurang. sedangkan
jika sensor tidak terkena cahaya maka
resistansi bertambah dan kecepatan
motor DC akan bertambah
03
Sensor Photo Transistor
Sensor Photo Transistor
 Transistor bias dengan basis berupa cahaya inframerah.
 Arus yang mengalir di antara kolektor dan emitor
sebanding dengan intensitas cahaya yang diterima
 Merupakan transistor bipolar menggunakan kontak base-
collector untuk menerima cahaya dan diperkuat di bagian
kolektor
 Sensitivitasnya lebih baik dibanding photodiode
 Waktu respon lebih lama disbanding photodioda
Prinsip Kerja Sensor Photo Transistor

● Ketika lensa basis pada photo transistor mendeteksi cahaya, maka hasil
deteksi dialirkan ke emitor dan kolektor
● Semakin tinggi cahaya, maka semakin besar arus yang dialirkan basis ke
kolektor dan dialirkan menuju emitor
Rangkaian Sensor Photo Transistor
Digunakan sebagai
komponen pendeteksi
cahaya
Photo transistor dirangkai
dengan resistor tetap
Karakteristik Sensor Photo Transistor

● Jika menerima cahaya akan berfungsi sebagai resistansi


● Dapat menerima cahaya yang redup/kecil
● Semakin tinggi intensitas cahaya, senakin besar resistansi yang
dihasilkan
● Memerlukan sumber tegangan yang kecil
● Menghantarkan arus saat ada cahaya yang mengenainya
● Apabila tidak menerima cahaya maka tidak akan menghantarkan arus
Implementasi Sensor Photo Transistor
dengan Motor DC

Sensor transistor berfungsi sebagai pengatur cepat atau lambatnya


putaran motor DC dengan mengatur resistansi yang masuk ke driver
motor DC. Jika sensor terkena cahaya, resistansinya berkurang dan
kecepatan motor DC akan berkurang. Jika sensor tidak terkena cahaya,
resistansi sensor bertambah dan kecepatan motor DC akan bertambah
Sekian Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai