- Multimeter Analog
Multimeter jenis ini menggunakan penunjuk jarum sebagai indicator pengukurannya.
- Multimeter Digital
Multimeter ini menggunakan digit angka sebagai indicator pengkurannya.
Karena diode terbuat dari bahan semikonduktor, maka diode mempunyai fungsi untuk
menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya.
Oleh karena itu, diode sering digunakan sebagai penyearah dalam rangkaian
elektronika.Dioda sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain.
- Dioda Standar (penyearah)
Diode jenis ini merupakan diode yang digunakan untuk menyearahkan arus listrik
dalam sebuah rangkaian elektronika.
- Diode Zener
Dioda Zener merupakan diode yang terbuat dari silicon dan junction P dan N. Dioda
Zener dapat digunakan sebagai penstabil tegangan, serta pembatas tegangan pada
level tertentu guna mengamankan rangkaian.
- LED (Lifht Emiting Diode)
LED merupakan jenis diode yang mampu memancarkan cahaya ketika masing-
masing kutubnya diberi polaritas. Dioda jenis ini memiliki fungsi sebagai indicator,
serta transmisi sinyal cahaya.
- Dioda Cahaya (Photo Dioda)
Dioda cahaya merupakan jenis diode yang sangat peka terhadap cahaya.
C. Transistor
1. Pengenalan Transistor
Transistor merupakan salah satu komponen elektronika yang secara teknik berfungsi mirip
seperti saklar mekanik sederhana. Transistor bisa dibuat atau dirangkai sebagai komponen
yang bias mengalirkan arus atau menghambat atau memutuskan arus pada rangkaian
elektronik. Berikut adalah beberrapa fungsi transistor.
- Berfungsi sebagai penguat (amplifier)
- Sebagai perata arus
- Berfungsi menguatkan arus
- Membangkitkan frekuensi rendah maupun tinggi
- Modulasi sinyal
- Stabilisasi tegangan (stabilisator)
- Sirkuit pemutus dan penyambung (switching)
Transistor terdiri dari dua macam, yaitu transistor bipolar (PNP) dan transistor unipolar
(NPN). Pada transistor bipolar adalah transistor yang memiliki dua persambungan kutub.
Sedangkan transistor unipolar adalah transistor yang hanya memiliki satu buah
persambungankutub. Kaki dari transistor terdiri dari tiga buah kaki yang diberi nama emitor,
basis dan kolektor. Untuk mengetahui kaki transistor dapat menggunakan alat ukur
multimeter, Berikut adalah symbol transistor NPN dan PNP.
2. Cara Mengukur Transistor Menggunakan Multimeter
Transistor yang akan kita ukur kelayakannya adalah transistor NPN dan PNP. Berikut adalah
cara mengukur transistor PNP.
- Siapkan transistor PNP yang akan diukur.
- Atur saklar multimeter pada posisi resistance atau hambatan pada skala terkecil
sampai 10k.
- Hubungkan probe merah ke kaki basis transistor dan probe hitam ke kaki emitor
transistor.
- Apabila jarum pada multimeter bergerak kekanan maka transistor tidak mengalami
kerusakan.
- Baliklah probe tersebut, probe merah pada kaki emitor dan sebaliknya. Apabila
jarum masih bergerak ke kanan maka transistor berfungsi dengan baik.
D. Resistor
1. Pengenalan Resistor
Resistor disebut dengan tahanan atau hambatan. Fungsi dari komponen ini adalah
mengendalikan arus listrik yang mengalir. Satuan atau nilai resistansi suatu resistor disebut
Ohm dan dilambangkan dengan symbol Omega (Ω). Sesuai hokum Ohm bahwa resistansi
berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Dalam sebuah rangkaian
elektronika, seuah resistor memiliki fungsi sebagai berikut :
- Menghambat atau membatasi arus listrik.
- Menurunkan tegangan
- Membagi tegangan
- Menurunkan tegangan sesuai keinginan.
Resistor sendiri berdasarkan nilai resistensinya terbagi menjadi dua jenis, yaitu :
- Resistor tetap, yang terdiri dari resistor karbon, resistor film karbon, resistor film
metal, resistor kawat, resistor NIST (National Institute of Standard an Technology)
dan resistor MSD (Surface Mounted Device)
- Resistor tidak tetap, yang terdiri dari potensiometer trimpot, NTC (Negative
Temperature Coefficient), PTC (Positive Temperature Coefficient), LDR (Light
Dependent Resistor) dan VDR (Voltage Dependent Resistor).
2. Cara Mengukur Resistor Menggunakan Gelang Warna
Pada resistor tetap dalam menentukan nilai resistor dapat melihat warna yang tertera pada
bagian luar resistor yang biasa disebut dengan gelang warna. Gelang warna terdapat kode
warna resistor. Kode warna menyatakan harga resistansi dan toleransinya. Semakin kecil
harga tolerasni maka kondisi resistor semakin baik. Hal ini dikarenakan harga sebenarnya
ialah harga yang tertera harga toleransinya. Pada resistor terdapat empat gelang warna dan
lima gelang warna.
Tabel warna resistor.
No Warna Cincin Gelang I Gelang II Gelang III Gelang IV Gelang V
Angka ke-1 Angka ke-2 Angka ke-3 Pengali Toleransi
1 Hitam 0 0 0 X 100
2 X 100
3 X 100
4 X 100
5 X 100
6 X 100
7 X 100
8 X 100
9 X 100
10 X 100
11 X 100
12 X 100
13 X 100
E. Kapasitor
1. Pengenalan kapasitor
Kapasitor merupakan komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik dalam
waktu tertentu. Kapasitor sering disebut dengan kondensator. Kapasitor hanya dapat
menghantarkan arus bolak-balik atau AC, sedangkan arus DC yang melewati kapasitor akan
diblok. Nilai dari sebuah kapasitor ditentukan dengan satuan Farad.
Resistor sendiri terbagi menjadi beberapa jenis. Berdasarkan nilai kapasitasnya, resistor
terbagi dua bagian yaitu :
- Kapasitor yang memiliki nilai tetap
- Kapasitor yang memiliki nilai tidak tetap atau variable.
Pembagian kapasitor berdasarkan bahan pembuatannya antara lain kapasitor mika, kertas,
plastic, keramik, tantalum, elektrolit, mylar dan lain-lain. Sedangkan pembagian kapasitor
berdasarkan polaritasnya terbagi menjadi :
a. Kapasitor bipolar, Kapasitor jenis ini memiliki nilai polaritas kutub positif dan negative.
Kapasitor bipolar terdiri dari :
- Kapasitor elektrolit atau elko merupakan jenis kapasitor yang memiliki nilai
kapasitansi tinggi dan terbuat dari bahan semacam minyak kimia dengan beberapa
zat lain.
- Kapasitor tantalum memiliki dimensi yang lebih kecil sehingga nilai kapasitansi yang
terbatas.
b. Kapasitor nonpolar, kapasitor jenis ini tidak memiliki polaritas sehinggan pemasangannya
boleh terbalik, kapasitor ini terdiri dari :
- Kapasitor keramik merupakan kapasitor yang memiliki ciri khas berwarna coklat
atau hijau dengan bentuk pipih. Nilai kapasitansi yang dimiliki sangat kecil.
- Kapasitor kertas merupakan kapasitor yang banyak digunakan pada rangkaian radio
dan pembangkit frekuensi. Hal ini dikarenakan kapasitor ini stabil pada frekuensi
tinggi.
- Kapasitor mika merupakan kapasitor yang memiliki fleksibilitas dan stabilitas yang
cukup baik sehingga dapat digunakan pada frekuensi rendah maupun tinggi.
- Kapasitor polyster merupakan kapasitor yang sering digunakan pada rangkaian
frekuensi rendah seperti audio amplifier. Karena kapasitor ini cukup stabil pada
feekuensi rendanh tetapi kurang stabil pada frekuensi tinggi.
Alat ini cukup mudah digunakan, karena nilai kapasitasi akan tertera pada layar. Untuk
dapat menggunakannya, perhatikan tahapan berikut !
- Tentukan perkiraan nilai kapasitasi kapasitor yang akan diukur. Caranya dengan
melihat nilai yang tertera pada badan kapasitor. Apabila nilai tertulis 103, maka nilai
yang kita tentukan adalah 10 nF.
- Hubungkan probe pada kapasitor
- Apabila nilai pda LCR meter menunjukkan 10 nF atau mendekati, maka kapasitor
dalam keadaan baik. Sedangkan apabila nilainya melenceng jauh dari nilai yang
tertera pada badan kapasitor, berarti kapasitor dalam keadaan rusak.