1. Dioda Putus
2. Hubung singkat rangkaian atau konslit
3. Dioda bocor
4. Breakdown ketika diberi beban penuh
Untuk jenis kerusakan pada poin 1,2 dan 3, bisa digunakan multimenter
biasa. Namun untuk kerusakan breakdown ketika dibebani secara penuh
tidak bisa menggunakan mulitmeter biasa
Untuk Dioda yang breakdown ketika dibebani secara penuh jika diperiksa
menggunakan multimeter biasa akan menunjukan hasil yang bagus.
Namun dioda ini akan gagal ketika sebuah tegangan tinggi mengalir
melewati dioda ini.
Menguji sebuah dioda dengan mulitmeter analog akan lebih akurat dan
presisi jika dibandingkan dengan menggunakan multimeter digital. Untuk
penjelasannya mengapa lebih baik multimeter analog bisa dicek pada
postingan ini
Untuk memastikannya, kita harus mengangkat atau melepas salah satu kaki
dioda dari rangkaian untuk menghindari gejala back circuit. Kecuali jika kita
yakin dengan board yang kita periksa. Terkadang kita dapat menemukan
dioda yang rusak ketika memeriksanya di papan rangkaian tanpa melepas
satu kakinya. Untuk hal ini pengalaman kita akan mengajarkan apakah kita
harus memeriksa dioda dengan melepasnya (secara on-board) atau tanpa
melepasnya (secara off-board).
Jika anda seorang pemula, saya sarankan agar ketika memeriksa dioda
dilakukan dengan cara melepasnya dari board untuk menghindarkan diri
dari keraguan terhadap hasil pengukuran multimeter.
Jika probe terbalik, jarum penunjuk tidak akan bergerak sama sekali arus
dioda umpan maju dan terbalik. Sambungkan probe merah multimeter ke
kaki katoda dan hitam ke kaki anoda, dioda di beri bias maju/forward bias
dan multimeter harus menunjukkan pembacaan nilai resistansi tertentu.
Pasang probe hitam multimeter ket
Jika kita tidak mendapatkan hasil pembacaan dalam kondisi bias maju
ataupun bias mundur berarti dioda putus atau open circuit. Masalah nyata
ketika menguji dioda dengan menggunakan fungsi pengujian dioda adalah
pada dioda yag putus atau bocor kadang-kadang multimeter membacanya
baik-baik saja. Hal ini terjadi karena multimeter digital menguji tegangan
keluaran yang berkisar antara 500mv hingga 2v.
Setel Multimeter pada X10K Ohm dan tempatkan probe hitam pada katoda
dan probe merah pada noda. Dioda yang bagus akan men unjukkan hasil
pembacaan nilai tertentu
Jika meter menunjukkan satu pembacaan berarti dioda yang diuji berada
dalam kondisi bagus. Jika memiliki dua nilai pembacaan berarti dioda
hubung singkat atau bocor. Multimeter digital tidak dapat melakukan hal
ini karena keluaran dari multimeter hanya sekitar 500 mv hingga 2 volt.
Jika diode breakdown ketika dibebani secara penuh, tidak ada cara untuk
melakukan uji terhadap dioda ini (kecuali kita memiliki dioda tester yang
mahal). Menggantinya dengan dioda yang diketahui bagus mungkin satu-
satunya cara untuk membuktikan bahwa dioda yang tersebut sebagai
penyebab masalah.
Kadangkala dioda intermittent dapat diketahui dengan menggunakan
semprotan pendingin dan hair dryer. Batas nilai dioda dalam Volt dan
Ampere. Kita dapat menggunakan acuan buku "SEMICONDUCTOR DATA
BOOK" untuk mengetahui spesitikasinya yang tepat. Pastikan agar
menggunakan dioda dengan nilai yang sama atau lebih besar
dibandingkan dengan spesifikasi aslinya.
Perhatian:
Kesimpulan
Setiap kemasan memiliki dua masukan AC AC dan dua keluaran DC yang ditandai (+) and
(-).
Skema dari penyearah jembatan gelombang penuh
Setel multimeter analog pada X 10K Ohm dan tempatkan probe multimeter
pada + dan ~ AC. Bisa kaki yang mana saja yang penting selama tidak
menunjukkan pembacaan nilai resitansi rendah ketika posisi probe dibalik
maka penyearah tersebut masih bagus. Harus menunjukan nilai hanya satu
nilai pembacaan.
Berikutnya tempatkan kembali probe pada kaki + dan ~ yang lain (ada 2
kaki ~ AC pada penyearah jembatan) dan harus diperoleh satu pembacaan
saja meskipun probe dibalik posisinya.
Dengan cara yang sama kita lakukan pengujian pada kaki - (negatif)
dengan ~ AC yang pertama kemudian - (negatif) dengan ~ AC yang
lainnya. Perhatikan foto gambar di bawah ini untuk memahaminya. Ketika
menemukan satu dioda dalam kondisi hubung singkat pada penyearah
jembatan maka kita harus menggantinya dengan penyearah jembatan yang
memiliki batas arus dan tegangan yang sama.
Mengukur dan Menguji LED (light Emiting Diode)
Light emitting diode (LED) adalah sebuah dioda yang memancarkan cahaya
ketika ada arus yang melewatinya, ketika mendapatkan bias maju/ forward
bias. LED tidak akan memancarkan cahaya ketika diberi bias
mundur/reversed-bias.
BACA JUGA:Perbaikan Power Suply ACE BELL API1PO04 Untuk CPU POS (CPU
KASA)
Sebuah LED hanya memerlukan tegangan sekitar 2v pada terminal anode
dan yang lebih besar, arusnya yang besar akan dapat merusaknya. Untuk
membatasi arus ketika menggunakan LED pada tegangan yang tinggi maka
sebuah resistor harus dipasang secara serial dengan LED.
Untuk menentukan kaki mana anoda dan katodanya bisa dilihat pada
bagian dalamnya. Katoda LED ditandai dengan sisi datar pada kemasannya.
Kemampuan hidup dari komponen LED adalah sekitar 100.000 jam.
Ingat bahwa LED hanya akan memancarkan cahaya ketika diberi bias
maju/bias. Jika LED tidak memancarkan cahaya ketika diberi bias maju/
forward bias berarti putus dan harus diganti. LED harus diperiksa pada
kondisi tidak ada tegangan pada rangkaian.
Set multimeter (AVO) pada X1 dan tempatkan probe merah pada kaki
katoda (kaki yang pendek) dan probe hitam pada kaki anoda (kaki yang
lebih panjang). Pada kondisi ini seharusnya LED menyala.
Pengukuran dan Pengujian Dioda Zener
Berikut adalah contoh untuk memahami beberapa kode pada dioda zener
Catatan:
Terdapat juga beberapa nomer part seperti BZVXXXXX yang bisa anda
temukan pada buku "Philips ECG SEMICONDUCTOR BOOK"
Terkadang sebuah dioda sinyal tipe kaca biasa dianggap sebagai diada
zener sehingga kita tidak memperoleh hasil pengukuran yang sebenarnya.
Jika anda telah memastikan bahwa dioda yang akan anda periksa adalah
dioda zener maka anda dapat memrosesnya dengan menggunakan metode
yang terbukti akurat untuk mengujinya. Untuk anda ketahui sebuah dioda
zener dengan tegangan 2.4 volt hingga 12 volt harus memiliki dua hasil
pembacaan ketika diuji menggunakan multimeter analog disetel pada
jangkauan X10K ohm. Tetapi harus dipahami bahwa hasil pembacaan ini
bukan merupakan pembacaan hubung singkat.
Ketika anda menempatkan probe multimeter pada dioda zener 2,4 volt
menggunakan jangkauan x10 k ohm, satu cara akan menghasilkan
pembacaan skala penuh/full scale (probe merah pada katoda dan probe
hitam pada anoda) yang berarti jarum penunjuk akan menunjuk pada skala
0 ohms. Jika selanjutnya menyambungkan probe dengan cara sebaliknya
(probe hitam pada katoda dan probe merah pada anoda) pointer akan
menunjuk pada sekitar 2-4 ohm!
Jika dua cara diatas membuat jarum penunjuk pada 0 ohm maka dioda
zener dapat kita anggap hubung singkat. Ketika anda mengukur dioda
zener 5,1 volt, satu cara akan menunjuk 0 ohm sementara cara yang lain
akan menunjuk resistansi yang lebih tinggi pada sekitar 20 hingga 60 ohm.
Ini adalah merupakan karakteristik dari dioda zener yang bagus dan jangan
menganggap bahwa multimeter menunjukkan dua pembacaan berarti
dioda zener dalam kondisi rusak.