Anda di halaman 1dari 10

i

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah atas Rahmat Allah SWT, buku definisi operasional


indikator kinerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2020-2024
dapat disusun dan disepakati oleh semua pihak terkait di Kemendikbud guna
mendukung pencapaian Rencana Strategis Kemendikbud Tahun 2020-2024.

Rencana Strategis Kemendikbud Tahun 2020-2024 memiliki beberapa jenis


indikator mulai dari Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS), Indikator
Kinerja Program (IKP) hingga Indikator Kinerja Kegiatan (IKK). Keseluruhan
indikator tersebut disusun sebagai tolak ukur keberhasilan kinerja
pembangunan bidang pendidikan dan kebudayaan yang dijalankan oleh
Kemendikbud dalam periode tahun 2020-2024.

Buku definisi operasional indikator kinerja Renstra Kemendikbud ini disusun


untuk memberikan pengertian dan pemahaman yang sama atas setiap
indikator yang akan digunakan oleh seluruh pemangku kepentingan di
Kemendikbud dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan, monitoring
evaluasi dan pelaporan akuntabilitas Kementerian. Proses penyusunan buku
definisi operasional ini dilakukan secara bersama-sama melibatkan pihak-
pihak terkait dengan mempertimbangkan semua masukan yang ada.

Semoga buku definisi operasional ini dapat menjadi rujukan atau arah bagi
seluruh unit kerja di Kemendikbud dalam mencapai visi dan misi
Kemendikbud, yang sekaligus mendorong pencapaian Visi Presiden pada
2020-2024 dan Visi Indonesia 2045.

Jakarta, September 2020


Sekretaris Jenderal,

Ainun Na’im
NIP. 196012041986011001

i Definisi Operasional Indikator Kinerja


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2020-2024
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
PENDIDIKAN DASAR, DAN PENDIDIKAN MENENGAH
Direktorat Sekolah Menengah Pertama

SK : Tersedianya layanan pendidikan SMP yang merata dan


berkualitas
IKK : Jumlah kab/kota dengan APK SMP/MTs/SMPLB sekurang-kurangnya
100%

Definisi Metode Penghitungan

Angka Partisipasi Kasar (APK) ∑Kab/kota dengan APK


SMP/MTs/SMPLB/sederajat merupakan SMP/MTs/SMPLB/sederajat minimal 100%
persentase perbandingan jumlah penduduk
yang bersekolah pada
SMP/MTs/SMPLB/sederajat, negeri maupun Satuan: Kab/Kota
swasta) terhadap jumlah penduduk usia 13-15 Tipe penghitungan: Non Kumulatif
tahun.

Penghitungan APK SMP/MTs/SMPLB/sederajat


bertujuan untuk mengetahui persentase jumlah
penduduk yang bersekolah pada jenjang
SMP/MTs/SMPLB/sederajat terhadap jumlah
penduduk usia 13-15 tahun.

Dengan demikian diketahui tinggi rendahnya


persentase penduduk yang bersekolah pada
jenjang SMP.

Dari APK tersebut kemudian dihitung persentase


kab/kota yang nilai APKnya minimal 100%.

Tujuannya untuk mengetahui daerah-daerah


yang rendah APK dan perlu diintervensi bidang
pendidikannya .

Unit Pelaksana Sumber Data

Dit. SMP pada Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen, Laporan Pusat Data dan Teknologi
Pusat-pusat pada Setjen Kemdikbud Informasi (Pusdatin)

320 Definisi Operasional Indikator Kinerja


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2020-2024
SK : Tersedianya layanan pendidikan SMP yang merata dan
berkualitas
IKK : Jumlah SMP yang menjadi Sekolah Penggerak
Definisi Metode Penghitungan

Satuan pendidikan SMP yang mampu menjadi ∑ satuan pendidikan SMP yang
agen perubahan dan menjadi panutan, tempat memenuhi kriteria sebagai Sekolah
pelatihan, inspirasi bagi guru-guru dan kepala Penggerak
sekolah lainnya. Sekolah yang mampu
membangun kolaborasi untuk meningkatkan
mutu pembelajaran. Satuan: Sekolah
Tipe penghitungan: Non Kumulatif
Baseline diambil dari program sekolah rujukan
yang pernah dilaksanakan Ditjen Dikdasmen
Unit Pelaksana Sumber Data

Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen, dan Ditjen GTK Laporan Sekolah Penggerak pada Ditjen
PAUD, Dikdas, dan Dikmen, Ditjen GTK

SK : Tersedianya layanan pendidikan SMP yang merata dan


berkualitas
IKK : Persentase SMP yang memiliki nilai kinerja sekolah (scorecard)
minimal 75 (kategori Sangat Tinggi)

Definisi Metode Penghitungan

Pencapaian penilaian kinerja satuan pendidikan yang ∑ skor indikator


diukur dari pembelajaran yang dipengaruhi oleh
kondisi guru, kelas, dan sekolah. Pengumpulan data melalui: AKM,
Survei Karakter, Dapodik, EDS, PMP,
Scorecard yang diterapkan di satuan pendidikan Siplah
adalah sistem penilaian kinerja yang komprehensif
(perencanaan, keuangan, pelayanan pendidikan, Satuan: Persentase (%)
tatakelola) meliputi indikator: Asesmen Kompetensi Tipe penghitungan: Non Kumulatif
Minimal (AKM) dan Survei Karakter, rapor mutu,
kompetensi guru, dan tata kelola sekolah.

Scorecard didasarkan pada 4 aspek penilaian yaitu:


Aspek Bobot penilaian
1. AKM dan Survei Karakter 25%
2. Rapor mutu 25%
3. Kompetensi guru(GTK) 25%
4. Tata Kelola 25%
Baseline diambil dari nilai indeks mutu pada tahun
sebelumnya.
Unit Pelaksana Sumber Data

Unit-unit Direktorat pada Ditjen PAUD, Dikdas, dan Laporan Pusat Asesmen dan
Dikmen, Balitbang Pembelajaran (Pusmenjar)

321 Definisi Operasional Indikator Kinerja


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2020-2024
SK : Tersedianya layanan pendidikan SMP yang merata dan
berkualitas
IKK : Persentase siswa SMP dengan nilai Asesmen Kompetensi (Literasi)
memenuhi kompetensi minimum

Definisi Metode Penghitungan

% =(Σ responden siswa SMP yang


Persentase siswa SMP yang nilainya mencapai mencapai nilai minimum AKM )/(Σ siswa
standar minimal AKM (Asesmen Kompetensi yang mengikuti AKM) x 100%
Minimum) untuk kompetensi literasi.

Asesmen Kompentensi Minimum adalah jenis Satuan: Persentase (%)


asesmen yang dilakukan Kementerian Tipe penghitungan: Non Kumulatif
Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengetahui
kompetensi minimal siswa dalam bidang literasi, Sumber Data
numerasi, dan sains.
Laporan Hasil Pelaksanaan Asesmen
Kompetensi Minimum dan Laporan Hasil
Kompetensi ini dilakukan untuk mengetahui
Survei Karakter
kualitas pendidikan di tingkat satuan pendidikan
dan dalam rangka memberikan masukan
kepada pihak yang terkait untuk melakukan Unit Pelaksana
intervensi pendidikan yang sesuai dengan kondisi
sekolah. Ditjen. PAUD, Dikdas, dan Dikmen dan
Balitbang
Kompetensi literasi minimum yang dimaksud
adalah kompetensi literasi membaca yang
sesuai dengan standar capaian kompetensi
kelas (grade expected level). Standar ini
ditetapkan melalui panel praktisi kurikulum,
pembelajaran serta asesmen.

Nilai Asesmen Kompetensi (Literasi) diperoleh


melalui:
a. Tahun 2020 melalui hasil AKSI (Asesmen
Kompetensi Siswa Indonesia)
b. Tahun 2021-2024 melalui AKM (Asesmen
Kompetensi Minimum)

Peserta AKM yaitu siswa kelas 5, 8, dan 11 meliputi


sampel siswa di seluruh satuan Pendidikan formal.
AKM baru akan dilaksanakan pada 2021, untuk target 2020
menggunakan Survei Karakter

322 Definisi Operasional Indikator Kinerja


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2020-2024
SK : Tersedianya layanan pendidikan SMP yang merata dan
berkualitas
IKK : Persentase siswa SMP dengan nilai Asesmen Kompetensi (Numerasi)
memenuhi kompetensi minimum

Definisi Metode Penghitungan

Persentase siswa SMP yang nilainya mencapai % =(Σ responden siswa SMP yang
standar minimal AKM (Asesmen Kompetensi mencapai nilai minimum AKM )/(Σ siswa
Minimum) untuk kompetensi numerasi. yang mengikuti AKM) x 100%

Asesmen Kompentensi Minimum adalah jenis


asesmen yang dilakukan Kementerian Satuan: Persentase (%)
Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengetahui Tipe penghitungan: Non Kumulatif
kompetensi minimal siswa dalam bidang literasi,
numerasi, dan sains. Sumber Data

Laporan Hasil Pelaksanaan Asesmen


Kompetensi ini dilakukan untuk mengetahui
Kompetensi Minimum dan Laporan Hasil
kualitas pendidikan di tingkat satuan pendidikan
Survei Karakter
dan dalam rangka memberikan masukan
kepada pihak yang terkait untuk melakukan
Unit Pelaksana
intervensi pendidikan yang sesuai dengan kondisi
sekolah. Ditjen. PAUD, Dikdas, dan Dikmen dan
Balitbang
Kompetensi Numerasi minimum yang dimaksud
adalah kompetensi numerasi yang sesuai
dengan standar capaian kompetensi kelas
(grade expected level). Standar ini ditetapkan
melalui panel praktisi kurikulum, pembelajaran
serta asesmen.

Nilai Asesmen Kompetensi (Numerasi) diperoleh


melalui:
a. Tahun 2020 melalui hasil AKSI (Asesmen
Kompetensi Siswa Indonesia)
b. Tahun 2021-2024 melalui AKM (Asesmen
Kompetensi Minimum)

Peserta AKM yaitu siswa kelas 5, 8, dan 11 meliputi


sampel siswa di seluruh satuan Pendidikan formal.

AKM baru akan dilaksanakan pada 2021, untuk target 2020


menggunakan Survei Karakter

323 Definisi Operasional Indikator Kinerja


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2020-2024
SK : Tersedianya layanan pendidikan SMP yang merata dan
berkualitas
IKK : Persentase SMP yang menggunakan peralatan TIK (komputer) dalam
proses pembelajaran

Definisi Metode Penghitungan

Perbandingan jumlah satuan pendidikan SMP (∑satuan Pendidikan SMP yang memiliki
yang memiliki peralatan teknologi informasi dan peralatan TIK dan digunakan dalam
komunikasi (TIK) dan digunakan dalam pembelajaran)/(∑ jumlah satuan
pembelajaran. Pendidikan SMP)

Yang termasuk dalam TIK tidak hanya komputer


namun semua alat yang menunjang teknologi Satuan: Persentase (%)
informasi dan komunikasi yang dapat digunakan Tipe penghitungan: Non Kumulatif
untuk menunjang proses belajar mengajar
termasuk kelengkapannya.

Data penggunaan TIK tersebut dalam kegiatan


belajar mengajar didapat dari sejumlah data
pengisian pada Dapodik.

Unit Pelaksana Sumber Data

Dit. SMP Dapodik Setditjen PAUD, Dikdas, dan


Dikmen

SK : Tersedianya layanan pendidikan SMP yang merata dan


berkualitas
IKK : Persentase SMP yang memiliki lingkungan kondusif dalam
pembangunan karakter

Definisi Metode Penghitungan

Lingkungan kondusif yaitu lingkungan yang (∑ satuan pendidikan SMP yang memiliki
aman, nyaman, sehat, gembira, menarik, dan lingkungan kondusif (hasil survei)/ ∑
mampu membangkitkan gairah belajar. satuan pendidikan SMP yang di
survei)x100%
Survei yang dilakukan mencakup Survei
Lingkungan Belajar yang berisi informasi tentang Data berdasarkan Survei Lingkungan
kualitas pengajaran dan iklim sekolah. Kondusif yang dilakukan Pusat
Variabelnya antara lain metode pengajaran, Penguatan Karakter pada semua
pemenuhan kebutuhan psikologis dasar siswa jenjang pendidikan.
dan guru, interaksi antar siswa dan siswa dengan
guru (tidak adanya perundungan). Satuan: Persentase (%)
Tipe penghitungan: Non Kumulatif
Unit Pelaksana Sumber Data

Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen Laporan Hasil Survei Karakter oleh Pusat
Penguatan Karakter

324 Definisi Operasional Indikator Kinerja


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2020-2024
SK : Tersedianya layanan pendidikan SMP yang merata dan
berkualitas
IKK : Persentase data pokok pendidikan SMP yang akurat, terbarukan dan
berkelanjutan

Definisi Metode Penghitungan

Data Pokok Pendidikan adalah sistem 1. akurat:( jumlah data akurat/jumlah


pendataan yang dikelola Kemendikbud yang data)x100%
memuat data satuan pendidikan, peserta didik, 2. berkelanjutan: (jumlah satuan
pendidik dan tenaga kependidikan, dan pendidikan dengan data seri
substansi pendidikan yang bersumber dari tahunan/jumlah satuan
satuan pendidikan yang terus menerus pendidikan)x100%
diperbaharui secara daring melalui laman 3. terbarukan: (jumlah satuan
Dapodik. pendidikan yang telah sinkron
data/jumlah satuan pendidikan)x100%
Akurat bila data telah melalui tahap cleansing 4. ∑ (1+2+3)/3
data (ganda, salah satuan, dsb), persentase
diatas rata-rata 95%.

Berkelanjutan bila pendataan dilakukan Satuan: Persentase (%)


berkelanjutan dalam jangka waktu yang terus- Tipe penghitungan: Non Kumulatif
menerus dengan persentase diatas rata-rata
95%.

Terbarukan bila pemutakhiran data dilakukan


berkelanjutan dalam jangka waktu yang terus-
menerus dengan persentase diatas rata-rata
95%.

Unit Pelaksana Sumber Data

Dit. SMP, Setditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen Pusdatin yang berasal dari laporan
laman Dapodik online

325 Definisi Operasional Indikator Kinerja


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2020-2024
514 Definisi Operasional Indikator Kinerja
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2020-2024
515 Definisi Operasional Indikator Kinerja
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2020-2024

Anda mungkin juga menyukai