Anda di halaman 1dari 148

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET, DAN TEKNOLOGI

Indikator Profil Pendidikan Tahun 2023


(sesuai SK KaBSKAP Tahun 2023)

Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan


Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Profil Pendidikan merupakan laporan hasil evaluasi sistem pendidikan yang diolah secara
terintegrasi dari beragam sumber data dan dimanfaatkan untuk berbagai bentuk evaluasi

Laporan Evaluasi Bentuk Evaluasi


Sumber Data
Platform Rapor Pendidikan
Evaluasi Diri Internal
Asesmen Nasional PROFIL Evaluasi Diri Satuan Pendidikan
(AKM, Survei Karakter, & (mandiri, bagian siklus perencanaan) RKTS
Survei Lingkungan Belajar)
Profil Satuan Pendidikan
Dapodik Profil Pendidikan Daerah Evaluasi Diri Pemda
(mandiri, bagian siklus perencanaan)
RKPD
(isi komprehensif, bersifat diagnostik)
Data Pendidikan Kemenag
Evaluasi Eksternal
Platform Digital SPM
Evaluasi Pendidikan Daerah
Guru dan Kepala Sekolah
RAPOR (re)akreditasi Sekolah
Tracer Study SMK oleh BAN (visitasi hanya pada sekolah dengan Akreditasi
Rapor Satuan Pendidikan kriteria tertentu)
Rapor Pendidikan Daerah
Data GTK
Insentif Kinerja Sekolah BOS Kinerja
(bagian dari indikator Profil Pendidikan) dari Kemendikbud
BPS, dll.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Profil Pendidikan disusun dalam model kerangka penilaian output, proses, dan input
yang selaras dengan Standar Nasional Pendidikan
Profil Pendidikan terdiri dari indikator-indikator yang merefleksikan delapan Standar Nasional Pendidikan dan mencakup
area yang berkaitan dengan input, proses, dan output pembelajaran

8 Standar Nasional Pendidikan

Output Proses Input

1 Standar Kompetensi Lulusan 2 Standar Isi 6 Standar GTK


3 Standar Proses 7 Standar Pembiayaan

4 Standar Penilaian 8 Standar Sarpras

5 Standar Pengelolaan

A. Mutu dan relevansi hasil belajar D. Mutu dan relevansi pembelajaran


C. Kompetensi dan kinerja GTK
peserta didik

B. Pemerataan pendidikan yang E. Pengelolaan satuan pendidikan yang partisipatif, transparan dan akuntabel
bermutu

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Struktur dalam Profil Pendidikan Anak Usia Dini

Outcome Output Proses Input

Pemerataan Akses dan


Tingkat Capaian Kualitas Lingkungan Belajar PAUD Jumlah, Distribusi dan
Kualitas Layanan
Perkembangan Anak (Transformasi Sekolah: PAUD Berkualitas) Kompetensi PTK
PAUD

Capaian Perkembangan Pemerataan Akses ke Kualitas Proses Kualitas Pengelolaan Ketersediaan,


Anak Layanan Berkualitas Pembelajaran Satuan Kompetensi, dan Kinerja
PTK

Dimensi A Dimensi B Dimensi D Dimensi E Dimensi C

Catatan untuk perencanaan tahun 2023:

➔ Indikator dalam dimensi A (Capaian Perkembangan Anak) belum ada di tahun 2023. Kemendikbudristek mengikuti mekanisme pengukuran yang
disepakati lintas sektor.
➔ Satuan PAUD menggunakan indikator dalam dimensi D dan E untuk proses perencanaan lewat instrumen evaluasi diri yang belum terintegrasi dengan rapor
pendidikan. Indikator dalam dimensi C belum tersedia untuk satuan PAUD di tahun 2022.
➔ Pemerintah daerah menggunakan indikator dalam dimensi B dan C untuk proses perencanaannya. Indikator D dan E belum tersedia untuk pemerintah
daerah.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Indikator PAUD untuk area Proses terdiri dari dimensi D dan E

Dimensi Indikator Level 1


Perencanaan untuk proses pembelajaran yang efektif Muatan pengembangan yang sesuai kurikulum
Kualitas Proses
D.
Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran yang sesuai untuk anak usia dini Asesmen yang meningkatkan kualitas pembelajaran

Indeks ketersediaan sarana prasarana esensial Indeks kemitraan dengan orang tua/wali untuk
kesinambungan stimulasi di satuan dan di rumah
Kualitas Pengelolaan
E.
Satuan
Proses

Indeks iklim keamanan dan keselamatan sekolah


Indeks layanan holistik integratif

Belum tersedia Indeks iklim inklusivitas sekolah


Indeks kapasitas perencanaan

E. Indeks refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh pendidik


Indeks akuntabilitas pembiayaan

Indeks kepemimpinan dan kebijakan satuan yang mendukung


refleksi dan perbaikan layanan

Hanya ada di level Di level daerah dan satuan


daerah pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
B.3. Angka Partisipasi Murni (5-6)
Indikator Level 1
Atribut/Label di tingkat Pemerintah Daerah
Rasio antara peserta didik usia 5-6
tahun dengan populasi penduduk Tinggi Sedang Rendah
usia 5-6 tahun berdasarkan proyeksi
populasi (BPS). Kinerja Pemerintah Kinerja Pemerintah Kinerja Pemerintah
Daerah dalam Daerah dalam Daerah dalam mendorong
mendorong partisipasi mendorong partisipasi partisipasi anak usia 5-6
anak usia 5-6 tahun anak usia 5-6 tahun
Rentang Nilai APM tahun untuk mengikuti
untuk mengikuti layanan untuk mengikuti layanan layanan pendidikan
pendidikan melalui pendidikan melalui melalui kelembagaan
kelembagaan sangat kelembagaan cukup masih perlu penguatan.
0,00 100,00 baik, dan hampir semua baik.
anak usia 5-6 tahun
telah mengikuti layanan
pendidikan.

(85,00-100,00) (55,00-84,99) (0,00-54,99)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


B.5. Kesenjangan APS 5-6 tahun Berdasarkan Kuintil Status Sosial Ekonomi
Indikator Level 1 Atribut/Label di tingkat Pemerintah Daerah

Selisih dari APS usia 5-6 tahun di Rendah Sedang Tinggi


daerah dengan status sosial
Selisih antara APS 5-6 Selisih antara APS 5-6
ekonomi rendah dan APS 5-6 tahun Selisih antara APS 5-6 kuintil
kuintil 5 dengan kuintil 1
5 dengan kuintil 1 seimbang. kuintil 5 dengan kuintil 1
di daerah dengan status sosial cukup seimbang. tidak seimbang.
ekonomi tinggi.

Rentang Nilai APS


(-5,00-5,00) (-10,00 atau 5,01) - (-100.00 atau 10,01) -
(5,01 atau 10,00) (10,01 atau 100.00)
-100,00 100,00

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


B.6. APK 3-6 Berdasarkan Kelompok Gender
Indikator Level 1
Atribut/Label di tingkat Pemerintah Daerah
Selisih APK peserta didik Rendah Sedang Tinggi
perempuan usia 3-6 tahun terhadap
APK peserta didik laki-laki usia 3-6 Kinerja Pemerintah Daerah Kinerja Pemerintah Daerah Kinerja Pemerintah Daerah
dalam pemerataan akses dalam pemerataan akses dalam pemerataan akses
tahun. anak usia 3-6 tahun anak usia 3-6 tahun anak usia 3-6 tahun
berdasarkan gender untuk berdasarkan gender untuk berdasarkan gender untuk
Rentang Nilai APK mengikuti layanan pendidikan mengikuti layanan mengikuti layanan
melalui kelembagaan sudah pendidikan melalui pendidikan melalui
sangat baik, sehingga tingkat kelembagaan sudah cukup kelembagaan masih perlu
kesenjangan sangat rendah baik, tetapi tingkat penguatan, dengan tingkat
-100,00 100,00 atau bahkan tidak ada. kesenjangan yang ada kesenjangan yang masih
masih perlu menjadi cukup tinggi.
perhatian.

(0,95-1,05) (0.90 atau 1.05) - (-100.00 atau 1.11) -


(0.95 atau 1.10) (0.89 atau 100.00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


B.8. Proporsi Jumlah Satuan PAUD Terakreditasi Minimal B
Indikator Level 1 Atribut/Label di tingkat Pemerintah Daerah

Persentase jumlah satuan PAUD Baik Sedang Kurang


yang terakreditasi minimal B
Kinerja Pemerintah Daerah Kinerja Pemerintah Daerah Kinerja Pemerintah Daerah
terhadap satuan PAUD yang sudah
dalam mendorong dalam mendorong dalam mendorong
diakreditasi di kota/kabupaten. pemerataan kualitas layanan pemerataan kualitas pemerataan kualitas
sangat baik. layanan cukup baik. layanan masih perlu
Rentang Nilai Proporsi Jumlah penguatan.
Satuan PAUD Terakreditasi B
(81,26-100,00) (42,92-81,25) (0,00-42,91)

0,00 100,00

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


B.10. Angka Partisipasi Sekolah (5-6)
Indikator Level 1
Atribut/Label di tingkat Pemerintah Daerah
Jumlah anak usia 5 (lima) sampai Tinggi Sedang Rendah
dengan 6 (enam) tahun yang
sedang belajar di satuan pendidikan Proporsi peserta didik usia Proporsi peserta didik usia Proporsi peserta didik usia
dibagi dengan jumlah anak usia 5 5-6 tahun terhadap 5-6 tahun terhadap 5-6 tahun terhadap
penduduk kelompok usia penduduk kelompok usia 5- penduduk kelompok usia
(lima) sampai dengan 6 (enam) 5-6 tahun di suatu wilayah 5-6 tahun di suatu wilayah
6 tahun di suatu wilayah
tahun pada kota/kabupaten yang sangat tinggi. cukup tinggi. kurang.
bersangkutan.
(95,00-100,00) (80,00-94,99) (0,00-79,991)
Rentang Nilai APS

0,00 100,00

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


C.1. Proporsi Guru PAUD dengan Kualifikasi S1/D4
Indikator Level 1 Atribut/Label di tingkat Pemerintah Daerah

Jumlah guru PAUD formal yang Baik Sedang Kurang


memiliki ijazah S1/D4, S2, dan S3
dibagi dengan total guru di seluruh Kinerja Pemerintah Mutu kinerja dan Kinerja Pemerintah
Daerah untuk kompetensi pendidik di Daerah untuk
satuan pendidikan PAUD formal. memfasilitasi layanan satuan PAUD formal cukup memfasilitasi layanan
PAUD berkualitas sangat baik, karena proporsi PAUD berkualitas masih
baik, karena proporsi guru pendidik dengan kualifikasi perlu penguatan, karena
Rentang Nilai Guru PAUD dengan PAUD formal dengan minimal S1/D4 relatif proporsi guru PAUD
Kualifikasi S1/D4 kualifikasi minimal S1/D4 sedang. formal dengan kualifikasi
relatif tinggi minimal S1/D4 relatif
rendah.
0,00 100,00 (68,01-100,00) (34,00 - 67,99) (0,00-33,99)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


C.2. Proporsi Pendidik Berijazah Minimal S1/D4
Indikator Level 1
Atribut/Label di tingkat Pemerintah Daerah

Jumlah pendidik yang terdaftar di Baik Sedang Kurang


satuan PAUD yang memiliki ijazah
S1/D4, S2, dan S3 dibagi dengan Mutu kinerja dan Mutu kinerja dan Kinerja pemerintah
kompetensi pendidik di kompetensi pendidik di daerah untuk
total pendidik di seluruh satuan satuan PAUD formal satuan PAUD formal memfasilitasi layanan
PAUD formal maupun nonformal. maupun nonformal sangat maupun nonformal cukup PAUD berkualitas masih
baik, karena proporsi baik, karena proporsi perlu penguatan, karena
pendidik dengan kualifikasi pendidik dengan kualifikasi pertumbuhan proporsi
minimal S1/D4 relatif minimal S1/D4 relatif pendidik dengan
Rentang Nilai Proporsi tinggi. sedang. kualifikasi minimal S1/D4
Pendidik Berijazah S1/D4 rendah.

(67,01-100,00) (34,00 - 67,00) (0,00-33,99)


0,00 100,00

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


C.3. Proporsi Kepala Satuan Berijazah Minimal S1/D4
Indikator Level 1
Atribut/Label di tingkat Pemerintah Daerah

Jumlah Kepala Satuan yang Baik Sedang Kurang


terdaftar di satuan PAUD yang
memiliki ijazah S1/D4, S2, dan S3 Mutu kinerja dan Mutu kinerja dan Mutu kinerja dan
kompetensi Kepala Satuan kompetensi Kepala Satuan kompetensi pendidik di
dibagi dengan total Kepala Satuan di satuan PAUD formal di satuan PAUD formal satuan PAUD formal
di seluruh satuan PAUD formal maupun nonformal sangat maupun nonformal cukup maupun nonformal
maupun nonformal. baik, karena proporsi baik, karena proporsi masih perlu penguatan,
Kepala Satuan dengan Kepala Satuan dengan karena proporsi pendidik
kualifikasi minimal S1/D4 kualifikasi minimal S1/D4 dengan kualifikasi
relatif tinggi. relatif sedang. minimal S1/D4 relatif
Rentang Nilai Proporsi Kepala rendah.
Satuan Berijazah minimal S1/D4
(67,01-100,00) (34,00 - 67,00) (0,00-33,99)

Indikator Level 2
0,00 100,00

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


C.3. Proporsi Kepala Satuan Berijazah Minimal S1/D4
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Baik Sedang Kurang

C.3.1 Kepala Satuan Jumlah Kepala Satuan yang Proporsi Kepala Satuan Proporsi Kepala Proporsi Kepala
berijazah S1/D4 terdaftar di satuan PAUD yang yang memiliki ijazah Satuan yang memiliki Satuan yang memiliki
memiliki ijazah S1/D4 dibagi S1/D4 relatif tinggi. ijazah S1/D4 relatif ijazah S1/D4 relatif
dengan total Kepala Satuan di sedang. rendah.
seluruh satuan PAUD formal
maupun nonformal. (67,01 - 100,00) (34,00 - 67,00) (0,00 - 33,99)

C.3.2 Kepala Satuan Jumlah Kepala Satuan yang Proporsi Kepala Satuan Proporsi Kepala Proporsi Kepala
berijazah S2 terdaftar di satuan PAUD yang yang memiliki ijazah S2 Satuan yang memiliki Satuan yang memiliki
memiliki ijazah S2 dibagi dengan relatif tinggi. ijazah S2 relatif ijazah S2 relatif
total Kepala Satuan di seluruh sedang. rendah.
satuan PAUD formal maupun
nonformal. (7,01 - 100,00) (3,00 - 7,00) (0,00 - 2,99)

C.3.3 Kepala Satuan Jumlah Kepala Satuan yang Proporsi Kepala Satuan Proporsi Kepala Proporsi Kepala
berijazah S3 terdaftar di satuan PAUD yang yang memiliki ijazah S3 Satuan yang memiliki Satuan yang memiliki
memiliki ijazah S2 dibagi dengan relatif tinggi. ijazah S3 relatif ijazah S3 relatif
total Kepala Satuan di seluruh sedang. rendah.
satuan PAUD formal maupun
nonformal. (5,01 - 100.00) (1,00 - 5,00) (0.00 - 0,99)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


C.4. Proporsi PTK Bersertifikat dari PPG
Indikator Level 1
Atribut/Label di tingkat Pemerintah Daerah

Jumlah pendidik dan tenaga Baik Sedang Kurang


kependidikan (Kepala Satuan) yang
terdaftar di satuan PAUD formal dan Proporsi PTK yang Proporsi PTK yang Proporsi PTK yang
memiliki sertifikat PPG dibagi memiliki sertifikat PPG memiliki sertifikat PPG memiliki sertifikat PPG
dengan total pendidik dan tenaga relatif tinggi. relatif sedang. relatif rendah.
kependidikan (Kepala Satuan) yang
terdaftar di satuan PAUD formal
yang ada di kota/kabupaten (67,01-100,00) (34,00 - 67,00) (0,00-33,99)
tersebut.

Rentang Nilai Proporsi


PTK bersertifikat PPG

0,00 100,00

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


C.4. Proporsi PTK Bersertifikat dari PPG
Indikator Level 2

Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Baik Sedang Kurang

C.4.1 Pendidik Jumlah pendidik yang terdaftar di Kinerja daerah sangat Kinerja daerah cukup Kinerja daerah masih
bersertifikat PPG satuan PAUD formal dan memiliki baik, karena jumlah baik, karena jumlah perlu penguatan,
sertifikat PPG dibagi dengan total pendidik bersertifikat PPG pendidik bersertifikat karena jumlah
pendidik yang terdaftar di satuan relatif banyak. PPG relatif sedang pendidik bersertifikat
formal yang ada di PPG relatif sedikit..
kota/kabupaten tersebut.
(67,01 - 100,00) (34,00 - 67,00) (0,00 - 33,99)

C.4.2 Kepala Satuan Jumlah Kepala Satuan yang Kinerja daerah sangat Kinerja daerah cukup Kinerja daerah masih
bersertifikat PPG terdaftar di satuan PAUD formal baik, karena jumlah baik, karena jumlah perlu penguatan,
dan memiliki sertifikat PPG dibagi Kepala Satuan Kepala Satuan karena jumlah Kepala
dengan total Kepala Satuan yang bersertifikat PPG relatif bersertifikat PPG Satuan bersertifikat
terdaftar di satuan formal yang banyak. relatif sedang. PPG relatif sedikit.
ada di kota/kabupaten tersebut.
(67,01 - 100,00) (34,00 - 67,00) (0,00 - 33,99)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


C.5. Sertifikasi Diklat berjenjang Kementerian
Indikator Level 1
Atribut/Label di tingkat Pemerintah Daerah

Jumlah pendidik yang memiliki Baik Sedang Kurang


sertifikat Diklat berjenjang tingkat
dasar, lanjut, mahir, dan PCP dibagi Proporsi Pendidik yang Proporsi Pendidik yang Proporsi Pendidik
memiliki sertifikat Diklat memiliki sertifikat Diklat yang memiliki sertifikat
dengan jumlah pendidik yang belum
berjenjang relatif tinggi. berjenjang relatif sedang. Diklat berjenjang
memiliki ijazah S1/D4 atau sudah masih rendah.
memiliki ijazah S1/D4 bukan di
bidang PAUD, psikologi, atau (67,01-100,00) (34,00 - 67,00) (0,00-33,99)
kependidikan lain yang relevan di
satuan PAUD formal maupun non
formal.

Rentang Nilai Sertifikasi Diklat


berjenjang Kementerian

0,00 100,00

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


C.5. Sertifikasi Diklat berjenjang Kementerian
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Baik Sedang Kurang

C.5.1 Pendidik memiliki Jumlah pendidik yang belum Proporsi Pendidik Proporsi Pendidik Proporsi Pendidik
sertifikat diklat dasar memiliki ijazah S1/D4 atau sudah belum S1 atau S1 Non belum S1 atau S1 belum S1 atau S1
memiliki ijazah S1/D4 bukan di Linear yang memiliki Non Linear yang Non Linear yang
bidang PAUD, psikologi, atau sertifikat diklat memiliki sertifikat memiliki sertifikat
kependidikan lain yang relevan dan berjenjang tingkat diklat berjenjang diklat berjenjang
memiliki sertifikat diklat berjenjang dasar relatif tinggi. tingkat dasar relatif tingkat dasar masih
tingkat dasar dibagi dengan jumlah sedang. rendah.
pendidik yang belum memiliki ijazah
S1/D4 atau sudah memiliki ijazah
S1/D4 bukan di bidang PAUD,
psikologi, atau kependidikan lain
yang relevan di satuan PAUD formal (67,01 - 100,00) (34,00 - 67,00) (0,00 - 33,99)
maupun non formal.

C.5.4 Pendidik memiliki Jumlah pendidik yang memiliki Pendidik yang memiliki Pendidik yang Pendidik yang
sertifikat Pelatih sertifikat PCP di daerah. sertifikat pelatih diklat memiliki sertifikat memiliki sertifikat
berjenjang relatif tinggi. pelatih diklat pelatih diklat
berjenjang relatif berjenjang masih
sedang. rendah.

(15,00 - 20,00) (8,00 - 14,99) (0,00 - 7,99)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


C.6.Proporsi PTK dalam Diklat Teknis
Indikator Level 1
Atribut/Label di tingkat Pemerintah Daerah

Jumlah Pendidik dan Tenaga Baik Sedang Kurang


Kependidikan (Kepala Satuan) yang
memiliki sertifikat Diklat Teknis Proporsi PTK yang Proporsi PTK yang Proporsi PTK yang
mendapatkan sertifikat mendapatkan sertifikat mendapatkan sertifikat
mengenai ke-PAUD-an dan
dari Diklat Teknis relatif dari Diklat Teknis relatif dari Diklat Teknis relatif
manajerial, dibagi dengan jumlah tinggi. sedang. rendah.
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(Kepala Satuan) di satuan PAUD
formal maupun non formal. (67,01-100,00) (34,00 - 67,00) (0,00-33,99)

Rentang Nilai Proporsi PTK Dalam


Diklat Teknis

0,00 100,00

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


C.6.Proporsi PTK dalam Diklat Teknis
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Baik Sedang Kurang

C.6.1 Pendidik Jumlah pendidik yang Mutu kinerja dan Mutu kinerja dan Mutu kinerja dan
berpartisipasi dalam terdaftar mengikuti Diklat kompetensi pendidik kompetensi pendidik kompetensi pendidik masih
Diklat Teknis mengenai Teknis ke-PAUD-an yang sangat baik, karena cukup baik, karena perlu penguatan, karena
ke-PAUD-an ada di platform Guru persentase pendidik persentase pendidik persentase pendidik yang
Belajar Guru Berbagi yang memiliki sertifikat yang memiliki sertifikat memiliki sertifikat Diklat
ditambah pelatihan luring, Diklat Teknis mengenai Diklat Teknis mengenai Teknis mengenai ke-PAUD-
dibagi dengan jumlah ke-PAUD-an relatif ke-PAUD-an relatif an relatif rendah.
pendidik di satuan PAUD tinggi. sedang.
formal maupun non
formal. (67,01 - 100,00) (34,00 - 67,00) (0,00 - 33,99)

C.6.2 Kepala Jumlah Kepala Satuan Mutu kinerja dan Mutu kinerja dan Mutu kinerja dan
Satuan/pengelola yang terdaftar mengikuti kompetensi Kepala kompetensi Kepala kompetensi Kepala Satuan
berpartisipasi dalam Diklat Teknis ke-PAUD-an Satuan sangat baik, Satuan cukup baik, masih perlu penguatan,
Diklat Teknis mengenai yang ada di platform Guru karena persentase karena persentase karena persentase Kepala
ke-PAUD-an Belajar Guru Berbagi Kepala Satuan yang Kepala Satuan yang Satuan yang memiliki
ditambah pelatihan luring, memiliki sertifikat Diklat memiliki sertifikat Diklat sertifikat Diklat Teknis
dibagi dengan jumlah Teknis mengenai ke- Teknis mengenai ke- mengenai ke-PAUD-an
Kepala Satuan PAUD PAUD-an relatif tinggi. PAUD-an relatif sedang. relatif rendah.
formal maupun non
formal. (67,01 - 100,00) (34,00 - 67,00)

(0,00 - 33,99)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
C.7. Standar Kompetensi Pendidik
Indikator Level 1 Atribut/Label di tingkat Pemerintah Daerah

Rata-rata nilai uji kompetensi Baik Sedang Kurang


pendidik dalam hal kompetensi
pedagogik dan profesional. Nilai rerata pendidik Nilai rerata pendidik Nilai rerata pendidik
dalam uji kompetensi dalam uji kompetensi dalam uji kompetensi
pedagogik dan pedagogik dan pedagogik dan
Rentang Nilai Standar Kompetensi profesional relatif tinggi. profesional relatif profesional relatif
Pendidik sedang. rendah.

(53,81-100,00) (43,80 - 53,80) (0,00-43,79)


0,00 100,00

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


C.7. Standar Kompetensi Pendidik
Indikator Level 2

Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Baik Sedang Kurang

C.7.1 Kompetensi Total nilai uji kompetensi Mutu kinerja dan Mutu kinerja dan Mutu kinerja dan
pedagogik pendidik dalam kompetensi pendidik kompetensi pendidik kompetensi pendidik masih
kompetensi pedagogik sangat baik, karena nilai cukup baik, karena nilai perlu penguatan, karena
dibagi total pendidik. rerata uji kompetensi rerata uji kompetensi nilai rerata uji kompetensi
pedagogik pendidik pedagogik pendidik pedagogik pendidik relatif
relatif tinggi. relatif sedang. rendah.

(52,81 - 100,00) (42,90 - 52,80) (0,00 - 42,89)

C.7.2 Kompetensi Total nilai uji kompetensi Mutu kinerja dan Mutu kinerja dan Mutu kinerja dan
profesional pendidik dalam kompetensi pendidik kompetensi pendidik kompetensi pendidik masih
kompetensi profesional sangat baik, karena nilai cukup baik, karena nilai perlu penguatan, karena
dibagi total pendidik. rerata uji kompetensi rerata uji kompetensi nilai rerata uji kompetensi
profesional pendidik profesional pendidik profesional pendidik relatif
relatif tinggi. relatif sedang. rendah.

(52,81 - 100,00) (42,90 - 52,80) (0,00 - 42,89)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


C.8. Proporsi GTK Penggerak
Indikator Level 1 Atribut/Label di tingkat Pemerintah Daerah

Jumlah Guru Penggerak ditambah Baik Sedang Kurang


Jumlah Kepala Satuan dan
Pengawas Penggerak, dibagi total Proporsi GTK Penggerak Proporsi GTK Penggerak Proporsi GTK
GTK di daerah. di daerah relatif tinggi. di daerah relatif sedang. Penggerak di daerah
relatif rendah.

(10,00-100,00) (5,00 - 9,99) (0,00-4,99)


Rentang Nilai Proporsi GTK
Penggerak

0,00 100,00

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


C.8. Proporsi GTK Penggerak
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Baik Sedang Kurang

C.8.1 Proporsi Guru Jumlah pendidik yang lulus Mutu kinerja dan Mutu kinerja dan Mutu kinerja dan kompetensi
Penggerak Program Guru Penggerak kompetensi pendidik kompetensi pendidik cukup pendidik masih perlu
dibagi total pendidik di sangat baik, karena jumlah baik, karena jumlah penguatan, karena jumlah
daerah. pendidik yang mengikuti pendidik yang mengikuti pendidik yang mengikuti
program Guru Penggerak program Guru Penggerak program Guru Penggerak relatif
relatif banyak. relatif sedang. sedikit.

(10,00 - 100,00) (5,00 - 9,99) (0,00 - 4,99)

C.8.2 Proporsi Kepala Jumlah lulusan program Mutu kinerja dan Mutu kinerja dan Mutu kinerja dan kompetensi
Satuan dan Pengawas Guru Penggerak di kompetensi pendidik kompetensi pendidik cukup pendidik masih perlu
Penggerak kota/kabupaten yang sangat baik, karena jumlah baik, karena jumlah lulusan penguatan, karena jumlah
diangkat menjadi Kepala lulusan program Guru program Guru Penggerak lulusan program Guru
Satuan dan Pengawas Penggerak yang diangkat yang diangkat menjadi Penggerak yang diangkat
dibagi jumlah lulusan menjadi Kepala Satuan Kepala Satuan dan menjadi Kepala Satuan dan
program Guru Penggerak di dan Pengawas relatif Pengawas relatif sedang. Pengawas relatif sedikit.
kota/kabupaten tersebut. banyak.

(30,01 - 100,00) (15,00 - 30,00) (0,00 - 14,99)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


C.10. Indeks Distribusi Guru
Indikator Level 1 Atribut/Label di tingkat Pemerintah Daerah

Indeks pemerataan pendidik PAUD Baik Sedang Kurang


tiap daerah menggunakan
Kinerja Pemerintah Kinerja Pemerintah Kinerja Pemerintah
perhitungan tertentu.
Daerah dalam Daerah dalam Daerah dalam
Rentang Nilai Indeks melakukan pemerataan melakukan pemerataan melakukan
guru sangat baik. Skor guru cukup baik. Skor pemerataan guru
Distribusi Guru indeks pemerataan
indeks pemerataan masih perlu
pendidik PAUD di pendidik PAUD di daerah penguatan. Skor
daerah relatif tinggi. relatif sedang. indeks pemerataan
0,00 100,00
pendidik PAUD di
daerah relatif rendah.

(0,92-1,00) (0,43 - 0,91) (0,00-0,42)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


C.11. Ketersediaan Jumlah Pengawas dan Penilik
Indikator Level 1 Atribut/Label di tingkat Pemerintah Daerah

Jumlah pengawas sekolah untuk TK Baik Sedang Kurang


ditambah jumlah penilik PAUD
nonformal, dibagi jumlah satuan Peran daerah dalam Peran daerah dalam Peran daerah dalam
mendukung pemerataan mendukung pemerataan mendukung
PAUD yang memiliki peserta didik
distribusi pengawas distribusi pengawas pemerataan distribusi
berusia 5-6 tahun. untuk mendampingi
untuk mendampingi pengawas untuk
satuan pendidikan satuan pendidikan cukup mendampingi satuan
Rentang Nilai Ketersediaan Jumlah cukup baik. Rerata baik. Rerata jumlah pendidikan masih
Pengawas dan Penilik jumlah pengawas per pengawas per satuan perlu penguatan.
satuan relatif sedang. relatif sedang. Rerata jumlah
pengawas per satuan
0,00 10,00 relatif rendah.

(0,92-10,00) (3,00 - 7,00)


(0,00-2,99)

Catatan: proporsi ideal jumlah Pengawas / Penilik dengan jumlah satuan adalah 1:10 satuan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


C.12. Pemenuhan Kebutuhan Guru
Indikator Level 1 Atribut/Label di tingkat Pemerintah Daerah

Jumlah formasi guru ASN yang Baik Sedang Kurang


diajukan dibagi jumlah formasi guru
Kinerja daerah dalam Kinerja daerah dalam Kinerja daerah dalam
ASN yang dibutuhkan berdasarkan
pengajuan formasi guru pengajuan formasi guru pengajuan formasi guru
data dari Kemendikbudristek. ASN sangat baik. Jumlah ASN cukup baik. Jumlah ASN masih perlu
formasi guru ASN yang formasi guru ASN yang penguatan. Jumlah
diajukan untuk memenuhi diajukan untuk memenuhi formasi guru ASN yang
kebutuhan guru sudah kebutuhan guru relatif diajukan untuk
Rentang Nilai Pemenuhan cukup banyak. sedang. memenuhi kebutuhan
Kebutuhan Guru guru masih sedikit.

0,00 100,00 (34,00 -6 7,00)


(67,01-100,00) (0,00-33,99)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Berikut struktur Profil Pendidikan Pendidikan Dasar Menengah secara ringkas, terdiri
dari 3 area, 5 dimensi, dan indikator dari level 1 sampai 3

Output Proses Input

Kualitas Capaian Kualitas Proses Kualitas Sumber Daya


Pembelajaran Siswa Belajar Siswa Manusia dan Sekolah

Mutu dan relevansi hasil Pemerataan pendidikan Mutu dan relevansi Pengelolaan sekolah yang Kompetensi dan kinerja
belajar murid yang bermutu pembelajaran partisipatif, transparan, PTK
dan akuntabel

Dimensi A Dimensi B Dimensi D Dimensi E Dimensi C

Indikator level 1

Level 2 Level 2 Level 2 Level 2

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


Berikut indikator DASMEN dan SMK level 1 untuk area Output

Indikator Level 1
Dimensi

A. Mutu dan Relevansi Kemampuan literasi Indeks Karakter Pendapatan Lulusan SMK
Hasil Belajar
Kemampuan numerasi Penyerapan Lulusan SMK Kompetensi Lulusan SMK

Pemerataan
Output

Kesenjangan literasi APS 7-12 Tahun APS 16-18 Tahun


B. Pendidikan Yang
Bermutu
APS 4-18 Tahun Murid
Kesenjangan numerasi APS 13-15 Tahun
disabilitas

Kesenjangan karakter APS 7-15 Tahun Indeks Pencapaian SPM

APK SMA/K/MA/Paket APS 7-18 Tahun Kesetaraan


APK SD/MI/Paket A/SDLB
C/SMALB

APK SMP/MTS/Paket
B/SMPLB Hanya ada di level daerah Di level daerah dan satuan
pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 30
Berikut indikator DASMEN level 1 untuk area Proses

Dimensi Indikator Level 1


Kualitas pembelajaran Iklim kebinekaan
Mutu dan Relevansi
D. Refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh
Pembelajaran Kesenjangan Iklim kebinekaan
guru

Kepemimpinan instruksional Iklim inklusivitas

Iklim keamanan sekolah Kesenjangan Iklim inklusivitas


Proses

Kesenjangan iklim keamanan sekolah Kesenjangan fasilitas literasi satpen

Iklim kesetaraan gender Link and match dengan Dunia Kerja

Kesenjangan Iklim kesetaraan gender Kesenjangan fasilitas sekolah

Hanya ada di level daerah Di level daerah dan satuan


pendidikan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 31


Berikut indikator DASMEN level 1 untuk area Input

Dimensi Indikator Level 1


Proporsi GTK bersertifikat Kualitas GTK penggerak
Kompetensi dan Kinerja
C. GTK
Proporsi GTK penggerak Indeks distribusi guru

Pengalaman pelatihan guru Kecukupan Formasi Guru ASN


Input

Partisipasi warga sekolah


Proporsi pemanfaatan APBD untuk pendidikan
Pengelolaan sekolah yang Proporsi pemanfaatan sumber daya sekolah untuk
E. Partisipatif, Transparan, peningkatan mutu
dan Akuntabel Program dan Kebijakan Sekolah
Pemanfaatan TIK untuk pengelolaan anggaran

Hanya ada di level Di level daerah dan satuan


Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan daerah pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
32
A.1. Kemampuan Literasi (persen)
Indikator Level 1
Atribut/Label di tingkat Satuan Pendidikan dan Pemerintah Daerah
Baik Sedang Kurang
Persentase peserta didik
berdasarkan kemampuan dalam Sebagian besar peserta 40% - 70% peserta didik Kurang dari 40% peserta
memahami, menggunakan, didik telah mencapai batas telah mencapai kompetensi didik telah mencapai
kompetensi minimum untuk
merefleksi, dan mengevaluasi literasi membaca.
minimum untuk literasi kompetensi minimum untuk
membaca namun perlu literasi membaca perlu
beragam jenis teks (teks upaya mendorong lebih upaya mendorong peserta
informasional dan teks fiksi). banyak peserta didik dalam didik dalam mencapai
mencapai kompetensi kompetensi minimum.
minimum.

Rentang Nilai Kemampuan Literasi (70,01% - 100,00%) (40,01% - 70,00%) (0,00% - 40,00%)

0,00 100,00

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


A.1. Kemampuan Literasi (skor)
Indikator Level 1
Atribut/Label di tingkat Pemerintah Daerah
Baik Sedang Kurang
Rata-rata nilai peserta didik
berdasarkan kompetensi Sebagian besar peserta 40% - 70% peserta didik Kurang dari 40% peserta didik
membaca teks informasi dan teks didik telah mencapai batas telah mencapai kompetensi telah mencapai kompetensi
kompetensi minimum untuk
sastra. literasi membaca.
minimum untuk literasi minimum untuk literasi
membaca namun perlu membaca perlu upaya
upaya mendorong lebih mendorong peserta didik
banyak peserta didik dalam dalam mencapai kompetensi
Rentang Nilai Kemampuan Literasi mencapai kompetensi minimum.
minimum.

(70,01% - 100,00%) (40,01% - 70,00%) (0,00% - 40,00%)

0,00 100,00

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


A.1. Kemampuan Literasi
Indikator Level 2

A.1.1. Kompetensi membaca teks informasi Kompetensi peserta didik dalam memahami, menggunakan, merefleksi,
dan mengevaluasi teks informasional (non-fiksi).

A.1.2. Kompetensi Membaca teks sastra Kompetensi peserta didik dalam memahami, menggunakan, merefleksi,
dan mengevaluasi teks fiksi.

A.1.3. Kompetensi mengakses dan menemukan isi teks (L1) Kompetensi peserta didik pada kemampuan menemukan,
mengidentifikasi, dan mendeskripsikan suatu ide atau informasi eksplisit
dalam teks informasional (non-fiksi) dan sastra.

A.1.4. Kompetensi menginterpretasi dan memahami isi teks Kompetensi peserta didik pada kemampuan membandingkan dan
(L2) mengkontraskan ide atau informasi dalam atau antar teks, membuat
kesimpulan, mengelompokkan, serta mengkombinasikan ide dan
informasi dalam teks atau antar teks informasional (non-fiksi) dan
sastra.

A.1.5. Kompetensi mengevaluasi dan merefleksikan isi teks Kompetensi peserta didik pada kemampuan menganalisis,
(L3) memprediksi, dan menilai konten, bahasa, dan unsur-unsur dalam teks
informasional (non-fiksi) dan sastra.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


A.2. Kemampuan Numerasi (persen)
Indikator Level 1 Atribut/Label di tingkat Satuan Pendidikan dan Pemerintah Daerah

Persentase peserta didik Baik Sedang Kurang


berdasarkan kemampuan dalam
berpikir menggunakan konsep, Sebagian besar peserta 40% - 70% peserta didik Kurang dari 40% peserta
didik telah mencapai telah mencapai didik telah mencapai
prosedur, fakta, dan alat matematika batas kompetensi kompetensi minimum kompetensi minimum
untuk menyelesaikan masalah minimum untuk numerasi. untuk numerasi namun untuk numerasi perlu
sehari-hari pada berbagai jenis perlu upaya mendorong upaya mendorong
konteks yang relevan. lebih banyak peserta didik peserta didik dalam
dalam mencapai mencapai kompetensi
kompetensi minimum. minimum.

Rentang Nilai Kemampuan Numerasi (70,01% - 100,00%) (40,01% - 70,00%)


(0,00% - 40,00%)

0,00 100,00

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


A.2. Kemampuan Numerasi (skor)
Indikator Level 1 Atribut/Label di tingkat Pemerintah Daerah

Rata-rata nilai peserta didik Baik Sedang Kurang


berdasarkan kompetensi pada
Sebagian besar peserta 40% - 70% peserta didik Kurang dari 40% peserta
domain Bilangan, Aljabar, Geometri, didik telah mencapai telah mencapai didik telah mencapai
Data dan Ketidakpastian. batas kompetensi kompetensi minimum kompetensi minimum
minimum untuk numerasi. untuk numerasi namun untuk numerasi perlu
perlu upaya mendorong upaya mendorong
Rentang Nilai Kemampuan Numerasi lebih banyak peserta didik peserta didik dalam
dalam mencapai mencapai kompetensi
kompetensi minimum. minimum.

0,00 (70,01% - 100,00%) (40,01% - 70,00%)


100,00
(0,00% - 40,00%)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


A.2. Kemampuan Numerasi
Indikator Level 2
A.2.1. Kompetensi pada domain Bilangan Kompetensi peserta didik dalam berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat
matematika pada konten bilangan untuk menyelesaikan masalah sehari-hari.

A.2.2. Kompetensi pada domain Aljabar Kompetensi peserta didik dalam berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat
matematika pada konten aljabar untuk menyelesaikan masalah sehari-hari.

A.2.3. Kompetensi pada domain Geometri Kemampuan peserta didik dalam berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan
alat matematika pada konten geometri untuk menyelesaikan masalah sehari-hari.

A.2.4. Kompetensi pada domain Data dan Kompetensi peserta didik dalam berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat
Ketidakpastian matematika pada konten data dan ketidakpastian untuk menyelesaikan masalah sehari-
hari.

A.2.5. Kompetensi mengetahui (L1) Kompetensi peserta didik pada kemampuan memahami fakta, proses, konsep, dan
prosedur.

A.2.6. Kompetensi menerapkan (L2) Kompetensi peserta didik pada kemampuan menerapkan pengetahuan dan pemahaman
tentang fakta-fakta, relasi, proses, konsep, prosedur, dan metode pada konten bilangan
dengan konteks situasi nyata untuk menyelesaikan masalah atau menjawab pertanyaan.

A.2.7. Kompetensi menalar (L3) Kompetensi peserta didik pada kemampuan menganalisis data dan informasi, membuat
kesimpulan, dan memperluas pemahaman dalam situasi baru, meliputi situasi yang tidak
diketahui sebelumnya atau konteks yang lebih kompleks.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


A.3. Karakter
Indikator Level 1 Atribut/Label di tingkat Satuan Pendidikan dan Pemerintah Daerah

Kecenderungan peserta didik dalam Baik Sedang Kurang


bersikap dan berperilaku
Peserta didik terbiasa Peserta didik telah Peserta didik belum memiliki
berdasarkan nilai-nilai pelajar menerapkan nilai-nilai menyadari pentingnya nilai- kesadaran akan pentingnya
Pancasila yang mencakup beriman, karakter pelajar pancasila nilai karakter pelajar nilai-nilai karakter pelajar
bertakwa kepada Tuhan YME, dan yang berakhlak mulia, pancasila yang berakhlak pancasila yang berakhlak
bergotong royong, mandiri, mulia, bergotong royong, mulia, bergotong royong,
berakhlak mulia, gotong-royong, kreatif dan bernalar kritis mandiri, kreatif dan bernalar mandiri, kreatif dan bernalar
kreativitas, nalar kritis, kebinekaan serta berkebinekaan global kritis serta berkebinekaan kritis serta berkebinekaan
dalam kehidupan sehari hari. global, namun masih perlu global.
global, serta kemandirian. dukungan untuk
menerapkannya dalam
Rentang Nilai Karakter kehidupan sehari-hari.

(64,01 - 100,00) (54,01 - 64,00) (0,00 - 54,00)


0,00 100,00

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


A.3. Karakter
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Baik Sedang Kurang

A.3.1 Beriman, Bertakwa Penerapan ajaran Peserta didik secara proaktif Peserta didik memiliki Peserta didik menyadari
kepada Tuhan yang Maha agama dan dan konsisten telah kesadaran akan pentingnya pentingnya berakhlak baik
Esa, dan Berakhlak Mulia kepercayaan dalam menerapkan perilaku yang berakhlak baik pada sesama pada sesama manusia,
kehidupan sehari-hari menunjukkan berakhlak baik manusia, alam, dan negara, alam, dan negara, namun
melalui perbuatan pada sesama manusia, alam, serta sudah menerapkannya belum sepenuhnya
pada manusia, alam, dan negara. dengan baik dalam kehidupan diterapkan dalam
dan negara. sehari-hari. kehidupan sehari-hari.

(64,01-100,00) (54,00-64,00) (0,00-54,00)

A.3.2 Gotong Royong Keinginan dan Peserta didik telah Peserta didik memiliki Peserta didik menyadari
pengalaman terlibat mengimplementasikan dan kesediaan dan kemauan pentingnya kontribusi
secara sukarela menggerakkan aktivitas berkontribusi dalam kegiatan dalam kegiatan yang
dalam kegiatan yang terkait kegiatan yang yang bertujuan memperbaiki bertujuan memperbaiki
menunjukkan bertujuan memperbaiki kondisi lingkungan fisik dan kondisi lingkungan fisik
kepedulian untuk kondisi lingkungan fisik dan sosial, serta sudah dan sosial, namun belum
kebaikan bersama. lingkungan sosial secara diimplementasikan dengan sepenuhnya
proaktif serta konsisten. baik dalam kehidupan sehari- diimplementasikan dalam
hari. kehidupan sehari-hari.

(64,01-100,00) (54,00-64,00) (0,00-54,00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


A.3. Karakter
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Baik Sedang Kurang

A.3.3 Kreativitas Kesenangan dan Peserta didik telah Peserta didik memiliki Peserta didik menyadari
pengalaman mengimplementasikan dan kesenangan dan pengalaman pentingnya berakhlak baik
menghasilkan hal menggerakkan aktivitas untuk menghasilkan pada sesama manusia,
yang baru dan terkait kegiatan yang pemikiran, gagasan, serta alam, dan negara, namun
berguna. menghasilkan pemikiran, karya yang baru dan berbeda, belum sepenuhnya
gagasan, serta karya yang serta sudah diterapkan dalam
baru dan berbeda secara rutin diimplementasikan secara kehidupan sehari-hari.
serta konsisten. optimal.

(64,01-100,00) (54,00-64,00) (0,00-54,00)

A.3.4 Nalar Kritis Kemauan dan Peserta didik secara rutin dan Peserta didik terbiasa untuk Peserta didik menyadari
kebiasaan mengambil konsisten telah menelusuri, menelusuri, menganalisis, dan pentingnya menelusuri,
keputusan secara menganalisis, dan mengevaluasi informasi, serta menganalisis, dan
logis berdasarkan mengevaluasi informasi, serta bertanggung jawab terhadap mengevaluasi informasi,
berbagai bukti dan bertanggung jawab terhadap keputusan yang dibuat. serta bertanggung jawab
sudut pandang yang keputusan yang dibuat. terhadap keputusan yang
beragam. dibuat, namun belum
sepenuhnya
diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
(54,00-64,00)
(64,01-100,00) (0,00-54,00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


A.3. Karakter
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Baik Sedang Kurang

A.3.5 Kebinekaan global Ketertarikan terhadap Peserta didik secara rutin dan Peserta didik memiliki Peserta didik menyadari
budaya yang berbeda, konsisten menunjukkan ketertarikan terhadap adanya ketertarikan
kepedulian terhadap ketertarikan terhadap keragaman di berbagai terhadap keragaman di
isu-isu global, serta keragaman di berbagai negara serta memiliki berbagai negara serta
dukungan terhadap negara serta peduli terhadap kepedulian terhadap isu-isu pentingnya kepedulian
kesetaraan gender, isu-isu global. global, dan sudah diterapkan terhadap isu-isu global,
agama, dan budaya. dalam kehidupan sehari-hari. namun belum sepenuhnya
diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.

(64,01-100,00) (54,00-64,00) (0,00-54,00)

A.3.6 Kemandirian Kemauan dan Peserta didik secara rutin dan Peserta didik terbiasa Peserta didik menyadari
kebiasaan mengelola konsisten mampu mengelola mengelola pikiran, perasaan, pentingnya mengelola
perasaan, pikiran, dan pikiran, perasaan, dan dan tindakan untuk mencapai pikiran, perasaan, dan
tindakan demi tindakan untuk mencapai tujuan belajar dalam tindakan untuk mencapai
mencapai tujuan tujuan belajar. kehidupan sehari-hari. tujuan belajar, namun
pembelajaran. belum sepenuhnya
diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari.

(64,01-100,00) (54,00-64,00) (0,00-54,00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


A.4. Penyerapan Lulusan SMK
Indikator Level 1 Atribut/Label di tingkat Satuan Pendidikan dan Provinsi

Persentase lulusan SMK yang Baik Sedang Kurang


melanjutkan pendidikan ke jenjang
selanjutnya, bekerja, dan/atau Penyerapan lulusan SMK Penyerapan lulusan SMK Penyerapan lulusan SMK
(Bekerja, Melanjutkan (Bekerja, Melanjutkan Studi, (Bekerja, Melanjutkan
berwirausaha dalam satu tahun setelah dan/atau Berwirausaha) Studi, dan/atau
Studi, dan/atau
lulus. Berwirausaha) tinggi. sedang. Berwirausaha) masih
rendah.

Rentang Nilai Penyerapan Lulusan SMK (80,00-100,00) (60,00-79,00) (0,00-59,00)

0,00 100,00

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


A.4. Penyerapan Lulusan SMK
Indikator Level 2

Nama Indikator Definisi Label Capaian

A.4.1. Melanjutkan Pendidikan Persentase lulusan SMK yang


melanjutkan pendidikan ke jenjang
Tidak berlaku, karena tidak terdapat kriteria capaian
selanjutnya dalam satu tahun
setelah lulus.

A.4.2.Bekerja Persentase lulusan SMK yang


mendapatkan pekerjaan dalam satu Tidak berlaku, karena tidak terdapat kriteria capaian
tahun setelah lulus.

A.4.3. Wirausaha Persentase lulusan SMK yang


melakukan kegiatan wirausaha Tidak berlaku, karena tidak terdapat kriteria capaian
dalam satu tahun setelah lulus.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


A.4. Penyerapan Lulusan SMK
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Baik Sedang Kurang

A.4.4. Keselarasan Persentase lulusan SMK yang Persentase lulusan Persentase lulusan Persentase lulusan
bidang kerja bekerja dan/atau berwirausaha SMK yang memperoleh SMK yang SMK yang
sesuai dengan bidang keahlian pekerjaan pada bidang memperoleh memperoleh
dalam satu tahun setelah lulus. yang selaras dengan pekerjaan pada pekerjaan pada
latar belakang bidang bidang yang selaras bidang yang selaras
keahlian tinggi. dengan latar dengan latar
belakang bidang belakang bidang
keahlian menengah. keahlian rendah.

(75,00 - 100,00) (60,00 - 74,00) (0,00 - 59,00)

A.4.5. Masa tunggu Rerata masa tunggu yang Rerata masa tunggu Rerata masa Rerata masa tunggu
bekerja/wirausaha dibutuhkan oleh lulusan SMK lulusan SMK sebelum tunggu lulusan SMK lulusan SMK
untuk mendapatkan pekerjaan terserap oleh dunia sebelum terserap sebelum terserap
atau melakukan kegiatan kerja tidak lama. oleh dunia kerja oleh dunia kerja
wirausaha pertama kali sejak cukup lama. lama.
lulus.
(0,00-1,99) (2,00-3,99) (0,00-12,00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


A.5. Pendapatan Lulusan SMK
Indikator Level 1 Atribut/Label di tingkat Satuan Pendidikan dan Provinsi

Persentase lulusan SMK dengan Baik Sedang Kurang


pendapatan sama dengan atau di
Pendapatan lulusan SMK Pendapatan lulusan SMK Pendapatan lulusan SMK
atas Upah Minimum Provinsi dalam yang bekerja penuh waktu yang bekerja penuh waktu yang bekerja penuh waktu
satu tahun setelah lulus. (full time), bekerja paruh (full time), bekerja paruh (full time), bekerja paruh
waktu (part time), ataupun waktu (part time), ataupun waktu (part time), ataupun
berwirausaha sudah berwirausaha sedang. berwirausaha rendah.
Rentang Nilai Pendapatan Lulusan SMK
memadai, namun selalu
ada peluang untuk lebih
baik.
0,00 100,00
(45,00-100,00) (25,00-44,90) (0,00-24,9)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


A.5. Pendapatan Lulusan SMK
Indikator Level 2

Nama Indikator Definisi Label Capaian

A.5.1. Melanjutkan pendidikan sambil Persentase lulusan SMK yang


bekerja/berwirausaha melanjutkan pendidikan ke jenjang
Tidak berlaku, karena tidak terdapat kriteria capaian
selanjutnya dalam satu tahun
setelah lulus.

A.5.2.Bekerja Persentase lulusan SMK yang


mendapatkan pekerjaan dalam satu Tidak berlaku, karena tidak terdapat kriteria capaian
tahun setelah lulus.

A.5.3. Wirausaha Persentase lulusan SMK yang


melakukan kegiatan wirausaha Tidak berlaku, karena tidak terdapat kriteria capaian
dalam satu tahun setelah lulus.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


A.6. Kompetensi Lulusan SMK

Indikator Level 1 Atribut/Label di tingkat Satuan Pendidikan dan Provinsi

Tingkat kompetensi lulusan Baik Sedang Kurang


berdasarkan kepemilikan sertifikat
keahlian kompetensi dan kepuasan Tingkat kompetensi Tingkat kompetensi lulusan Tingkat kompetensi
dunia kerja pada budaya kerja. lulusan SMK yang memiliki SMK yang memiliki sertifikat lulusan SMK yang memiliki
sertifikat kompetensi kompetensi keahlian dan sertifikat kompetensi
keahlian dan kepuasan kepuasan dunia kerja keahlian dan kepuasan
Rentang Nilai Kompetensi Lulusan SMK dunia kerja terhadap terhadap budaya kerja dunia kerja terhadap
budaya kerja memadai. cukup. budaya kerja tidak
memadai.
0,000 100,00 (51,00-64,00) (0,00-50,00)
(65,00-100,00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


A.6. Kompetensi Lulusan SMK
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Baik Sedang Kurang

A.6.1 Lulusan dengan Persentase lulusan SMK Persentase lulusan SMK Persentase lulusan Persentase lulusan
sertifikat kompetensi yang memiliki sertifikasi yang memiliki sertifikat SMK yang memiliki SMK yang memiliki
keahlian kompetensi dalam kompetensi memadai. sertifikat kompetensi sertifikat kompetensi
satu tahun setelah lulus. cukup. keahlian kurang.

(65,00-100,00) (51,00-64,00) (0,00 - 50,00)

A.6.2 Kepuasan dunia kerja Persentase lulusan yang Persentase lulusan yang Persentase lulusan Persentase lulusan
pada budaya kerja lulusan mendapatkan penilaian mendapatkan penilaian yang mendapatkan yang mendapatkan
budaya kerja minimal puas minimal puas dari DUDI penilaian minimal puas penilaian minimal
dari DUDI SMK. memadai. dari DUDI cukup cukup. puas dari DUDI
rendah.

(Pemda: 66,80-100,00) (Pemda: 33,30-66,79) (Pemda: 0,00-33,39)


(Satpen: 7,10-10,00) (Satpen: 3,10-7,09) (Satpen: 0,00-3,09)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


B.1. Kesenjangan Literasi
Atribut/Label di tingkat Pemerintah Daerah
Indikator Level 1

Kesenjangan literasi berdasarkan Rendah Sedang Tinggi


kelompok gender, sosial ekonomi
Tidak ada perbedaan Ada perbedaan capaian Ada perbedaan sangat
status, dan wilayah di AKM. literasi baik berdasar
capaian literasi baik tinggi pada capaian
berdasar kelompok kelompok gender, literasi baik berdasar
gender, kelompok kelompok sosial kelompok gender,
Rentang Nilai Kesenjangan Literasi sosial ekonomi maupun ekonomi kelompok sosial ekonomi
antar wilayah urban dan maupun antar wilayah maupun antar wilayah
rural. urban dan rural. urban dan rural.
0,00 100,00 (70,01-100,00) (54,01-70,00) (0,00-54,00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


B.1. Kesenjangan Literasi
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Baik Sedang Tinggi

B.1.1 Kesenjangan antar Perbedaan skor literasi peserta Tidak ada perbedaan Terdapat perbedaan Terdapat perbedaan
kelompok gender didik laki-laki dan perempuan. capaian literasi capaian literasi sangat tinggi pada capaian
berdasarkan kelompok berdasarkan kelompok literasi berdasarkan
gender. gender. kelompok gender.

(0,00-3,99) (4,00-10,00) (10.01-100.00)

B.1.2 Kesenjangan antar Perbedaan skor literasi peserta Tidak ada perbedaan Terdapat perbedaan Terdapat perbedaan
kelompok sosial ekonomi didik dari keluarga dengan capaian literasi capaian literasi sangat tinggi pada capaian
status status sosial ekonomi rendah berdasarkan kelompok berdasarkan kelompok literasi berdasarkan
dan peserta didik dari keluarga sosial ekonomi. sosial ekonomi. kelompok sosial ekonomi.
dengan status sosial ekonomi
tinggi. (0,00-1,49) (1,50-4,00) (4,01-100,00)

B.1.3 Kesenjangan antar Perbedaan skor literasi peserta Tidak ada perbedaan Terdapat perbedaan Terdapat perbedaan
wilayah didik bertempat tinggal di capaian literasi capaian literasi sangat tinggi pada capaian
perkotaan dan di perdesaan. berdasarkan wilayah berdasarkan wilayah literasi berdasarkan
urban dan rural. urban dan rural. wilayah urban dan rural.

(0,00-3,99) (4,00-10,00) (10,01-100,00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


B.2. Kesenjangan Numerasi
Atribut/Label di tingkat Pemerintah Daerah
Indikator Level 1

Kesenjangan numerasi berdasarkan Rendah Sedang Tinggi


kelompok gender, sosial ekonomi
Tidak ada perbedaan Ada perbedaan capaian Ada perbedaan sangat
status, dan wilayah di AKM. numerasi baik berdasar
capaian numerasi baik tinggi pada capaian
berdasar kelompok kelompok gender, numerasi baik berdasar
gender, kelompok kelompok sosial kelompok gender,
Rentang Nilai Kesenjangan Numerasi sosial ekonomi maupun ekonomi maupun antar kelompok sosial ekonomi
antar wilayah urban dan wilayah urban dan rural. maupun antar wilayah
rural. urban dan rural.
0,00 100,00
(70,01-100,00) (54,01-70,00) (0,00-54,00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


B.2. Kesenjangan Numerasi
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Rendah Sedang Tinggi

B.2.1 Kesenjangan antar Perbedaan skor numerasi Tidak ada perbedaan Terdapat perbedaan Terdapat perbedaan sangat
kelompok gender peserta didik laki-laki dan capaian numerasi capaian numerasi tinggi pada capaian
perempuan. berdasarkan kelompok berdasarkan kelompok numerasi berdasarkan
gender. gender. kelompok gender.

(0,00-3,99) (4,00-10,00) (10.01-100.00)

B.2.2 Kesenjangan antar Perbedaan skor numerasi Tidak ada perbedaan Terdapat perbedaan Terdapat perbedaan sangat
kelompok sosial ekonomi peserta didik dari keluarga capaian numerasi capaian numerasi tinggi pada capaian
status dengan status sosial ekonomi berdasarkan kelompok berdasarkan kelompok numerasi berdasarkan
rendah dengan peserta didik sosial ekonomi. sosial ekonomi. kelompok sosial ekonomi.
dari keluarga dengan status
sosial ekonomi tinggi. (0,00-1,49) (1,50-4,00) (4,01-100,00)

B.2.3 Kesenjangan antar Perbedaan skor numerasi Tidak ada perbedaan Terdapat perbedaan Terdapat perbedaan sangat
wilayah peserta didik bertempat tinggal capaian numerasi capaian numerasi tinggi pada capaian
di perkotaan dan di perdesaan. berdasarkan wilayah berdasarkan wilayah urban numerasi berdasarkan
urban dan rural. dan rural. wilayah urban dan rural.

(0,00-3,99) (4,00-10,00) (10,01-100,00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


B.3. Kesenjangan Karakter
Atribut/Label di tingkat Pemerintah Daerah
Indikator Level 1

Kesenjangan indeks karakter Rendah Sedang Tinggi


berdasarkan kelompok gender,
Tidak ada perbedaan Ada perbedaan capaian Ada perbedaan sangat
sosial ekonomi status, dan wilayah karakter baik berdasar
capaian karakter baik tinggi pada capaian
dari survei karakter. berdasar kelompok kelompok gender, karakter baik berdasar
gender, kelompok kelompok sosial kelompok gender,
sosial ekonomi maupun ekonomi maupun antar kelompok sosial ekonomi
Rentang Nilai Kesenjangan Karakter antar wilayah urban dan wilayah urban dan rural. maupun antar wilayah
rural. urban dan rural.

0,00 100,00 (70,01-100,00) (54,01-70,00) (0,00-54,00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


B.3. Kesenjangan Karakter
Indikator Level 2

Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Rendah Sedang Tinggi

B.3.1 Kesenjangan Perbedaan indeks karakter Tidak ada perbedaan Terdapat perbedaan Terdapat perbedaan sangat
antar kelompok gender berdasarkan gender pada hasil capaian karakter capaian karakter tinggi pada capaian
survei karakter. berdasarkan kelompok berdasarkan kelompok karakter berdasarkan
gender. gender. kelompok gender.

(0,00-1,04) (0,05-0,15) (0,16-100,00)

B.3.2 Kesenjangan Perbedaan indeks karakter Tidak ada perbedaan Terdapat perbedaan Terdapat perbedaan sangat
antar kelompok sosial berdasarkan status sosial capaian karakter capaian karakter tinggi pada capaian
ekonomi status ekonomi pada hasil survei berdasarkan kelompok berdasarkan kelompok karakter berdasarkan
karakter. sosial ekonomi. sosial ekonomi. kelompok sosial ekonomi.

(0,00-1,49) (1,50 - 3,00) (3,01-100,00)

B.3.3 Kesenjangan Perbedaan indeks karakter Tidak ada perbedaan Terdapat perbedaan Terdapat perbedaan sangat
antar wilayah berdasarkan wilayah pedesaan capaian karakter capaian karakter tinggi pada capaian
dan perkotaan pada hasil survei berdasarkan wilayah urban berdasarkan wilayah karakter berdasarkan
karakter. dan rural. urban dan rural. wilayah urban dan rural.

(0,00-0,04) (0,05-0,15) (0,16-100,00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


B.4. Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket A/SDLB
Indikator Level 1
Atribut/Label di tingkat Pemerintah Daerah

Jumlah peserta didik di jenjang SD Tinggi Sedang Rendah


sederajat dibagi jumlah penduduk
Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik
usia 7 (tujuh) sampai dengan 12 pada jenjang SD
pada jenjang SD pada jenjang SD sederajat
(dua belas) tahun pada daerah yang sederajat terhadap sederajat terhadap terhadap penduduk
bersangkutan. penduduk kelompok penduduk kelompok kelompok usia 7-12 tahun
usia 7-12 tahun di suatu usia 7-12 tahun di suatu di suatu wilayah kurang
wilayah sangat tinggi wilayah cukup tinggi
Rentang Nilai APK
: :
(95,00-100,00) (80,00-94,99) (0,00-79,99)
0,00 100,00

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


B.4. Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket A/SDLB
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Rendah Sedang Tinggi

B.4.1 Kesenjangan APK Selisih dari APK jenjang SD Selisih antara APK jenjang Selisih antara APK jenjang Selisih antara APK
SD/MI/Paket A/SDLB sederajat di daerah dengan SD Sederajat SES rendah SD Sederajat laki-laki jenjang SD Sederajat
berdasarkan kuintil status status sosial ekonomi tinggi dengan SES tinggi dengan perempuan SES rendah dengan
sosial ekonomi dan APK jenjang SD sederajat seimbang. mendekati tidak SES tinggi mendekati
di daerah dengan status sosial seimbang. tidak seimbang.
ekonomi rendah.
(-5.00 - 5.00) (-10.00 atau 5.01 - (- 100.00 atau 10.01 - -
-5.01 atau 10.00) 10.01 atau 100.00)

B.4.2 APK SD/MI/Paket Selisih dari APK jenjang SD Selisih antara APK jenjang Selisih antara APK jenjang Selisih antara APK
A/SDLB berdasarkan sederajat di daerah dengan SD sederajat laki-laki SD sederajat laki-laki jenjang SD Sederajat
kelompok gender kriteria individu berjenis dengan perempuan dengan perempuan cukup laki-laki dengan
kelamin perempuan dengan seimbang. seimbang. perempuan mendekati
APK jenjang SD sederajat di tidak seimbang.
daerah dengan kriteria individu (-10.00 atau 5.01 -
berjenis kelamin laki-laki. (-5.00 - 5.00) -5.01 atau 10.00) (- 100.00 atau 10.01 - -
10.01 atau 100.00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


B.4. Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket A/SDLB
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Tinggi Sedang Rendah

B.4.3 APS 7-12 murid Jumlah anak disabilitas yang Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik
disabilitas bersekolah di jenjang SD disabilitas pada jenjang SD disabilitas pada jenjang disabilitas pada jenjang
sederajat dibagi jumlah anak sederajat terhadap SD sederajat terhadap SD sederajat terhadap
disabilitas usia 7 (tujuh) penduduk disabilitas penduduk disabilitas penduduk disabilitas
sampai dengan 12 (dua belas) kelompok usia 7-12 tahun kelompok usia 7-12 tahun kelompok usia 7-12
tahun pada daerah yang di suatu wilayah sangat di suatu wilayah cukup tahun di suatu wilayah
bersangkutan. tinggi. tinggi. kurang tinggi.

(95,00 - 100.00) (80,00 - 94,99) (0,00 - 79,99)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


B.5. Angka Partisipasi Sekolah (APS) SD/MI/Paket A/SDLB
Indikator Level 1 Atribut/Label di tingkat Pemerintah Daerah
Jumlah anak usia 7 (tujuh) sampai Tinggi Sedang Rendah
dengan 12 (dua belas) tahun yang
sedang belajar di satuan pendidikan Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik usia
usia 7-12 tahun usia 7-12 tahun 7-12 tahun terhadap
dibagi dengan jumlah anak usia 7 terhadap penduduk terhadap penduduk penduduk kelompok usia
(tujuh) sampai dengan 12 (dua kelompok usia 7-12 kelompok usia 7-12 7-12 tahun di suatu
belas) tahun pada daerah yang tahun di suatu wilayah tahun di suatu wilayah wilayah kurang
sangat tinggi cukup tinggi
bersangkutan.

(95,00-100,00) (80,00-94,99) (0,00-79,99)


Rentang Nilai APS

0,00 100,00

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


B.5. Angka Partisipasi Sekolah (APS) SD/MI/Paket A/SDLB
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Rendah Sedang Tinggi

B.5.1 Kesenjangan APS 7- Selisih dari APS usia 7-12 di Selisih antara APS 7-12 Selisih antara APS 7-12 Selisih antara APS 7-12
12 berdasarkan kuintil daerah dengan status sosial sederajat SES rendah sederajat SES rendah sederajat SES rendah
status sosial ekonomi ekonomi tinggi dan APS usia dengan SES tinggi dengan SES tinggi cukup dengan SES tinggi
7-12 di daerah dengan status seimbang. seimbang. mendekati tidak
sosial ekonomi rendah. seimbang.

(-5.00 - 5.00) (-10.00 atau 5.01 - (- 100.00 atau 10.01 - -


-5.01 atau 10.00) 10.01 atau 100.00)

B.5.2 APS 7-12 Selisih dari APS usia 7-12 di Selisih antara APS 7-12 Selisih antara APS 7-12 Selisih antara APS 7-12
berdasarkan kelompok daerah dengan kriteria individu sederajat laki-laki dengan sederajat laki-laki dengan sederajat laki-laki
gender berjenis kelamin perempuan perempuan seimbang. perempuan cukup dengan perempuan
dengan APS usia 7-12 di seimbang. mendekati tidak
daerah dengan kriteria individu seimbang.
berjenis kelamin laki-laki.
(-5.00 - 5.00) (-10.00 atau 5.01 - (- 100.00 atau 10.01 - -
-5.01 atau 10.00) 10.01 atau 100.00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


B.5. Angka Partisipasi Sekolah (APS) SD/MI/Paket A/SDLB
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Tinggi Sedang Rendah

B.5.3 APM SD/MI/Paket Jumlah anak disabilitas usia 7 Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik
A/SDLB murid disabilitas (tujuh) sampai dengan 12 (dua disabilitas jenjang SD disabilitas jenjang SD disabilitas jenjang SD
belas) tahun yang sedang sederajat pada usia 7-12 sederajat pada usia 7-12 sederajat pada usia 7-12
belajar di satuan pendidikan tahun terhadap penduduk tahun terhadap penduduk tahun terhadap
jenjang SD sederajat dibagi disabilitas kelompok usia disabilitas kelompok usia penduduk disabilitas
dengan jumlah anak disabilitas 7-12 tahun di suatu 7-12 tahun di suatu kelompok usia 7-12
usia 7 (tujuh) sampai dengan wilayah sangat tinggi. wilayah cukup tinggi. tahun di suatu wilayah
12 (dua belas) tahun pada kurang tinggi.
daerah yang bersangkutan.
(95,00 - 100.00) (80,00 - 93,99) (0,00 - 79,99)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


B.6. Angka Partisipasi Murni SD/MI/Sederajat
Indikator Level 1 Atribut/Label di tingkat Pemerintah Daerah

Jumlah anak usia 7 (tujuh) sampai Tinggi Sedang Rendah


dengan 12 (dua belas) tahun yang
Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik
sedang belajar di satuan pendidikan jenjang SD sederajat
jenjang SD sederajat jenjang SD sederajat pada
jenjang SD sederajat dibagi dengan pada usia 7-12 tahun pada usia 7-12 tahun usia 7-12 tahun terhadap
jumlah anak usia 7 (tujuh) sampai terhadap penduduk terhadap penduduk penduduk kelompok usia
dengan 12 (dua belas) tahun pada kelompok usia 7-12 kelompok usia 7-12 7-12 tahun di suatu
tahun di suatu wilayah tahun di suatu wilayah wilayah kurang
daerah yang bersangkutan. cukup tinggi
sangat tinggi

Rentang Nilai APM (95,00-100,00) (80,00-94,99) (0,00-79,99)

0,00 100,00

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


B.6. Angka Partisipasi Murni SD/MI/Sederajat
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Rendah Sedang Tinggi

B.6.1 Kesenjangan APM Selisih dari APM jenjang SD Selisih antara APM jenjang Selisih antara APM Selisih antara APM
SD/MI/Paket A/SDLB sederajat di daerah dengan SD sederajat SES rendah jenjang SD sederajat SES jenjang SD Sederajat
berdasarkan kuintil status status sosial ekonomi tinggi dengan SES tinggi rendah dengan SES tinggi SES rendah dengan
sosial ekonomi dan APM jenjang SD sederajat seimbang. cukup seimbang. SES tinggi mendekati
di daerah dengan status sosial tidak seimbang.
ekonomi rendah.
(-5.00 - 5.00) (-10.00 atau 5.01 - (- 100.00 atau 10.01 - -
-5.01 atau 10.00) 10.01 atau 100.00)

B.6.2 APM SD/MI/Paket Selisih dari APM jenjang SD Selisih antara APM jenjang Selisih antara APM Selisih antara APM
A/SDLB berdasarkan sederajat di daerah dengan SD sederajat laki-laki jenjang SD sederajat laki- jenjang SD sederajat
kelompok gender kriteria individu berjenis dengan perempuan laki dengan perempuan laki-laki dengan
kelamin perempuan dengan seimbang. cukup seimbang. perempuan mendekati
APM jenjang SD sederajat di tidak seimbang.
daerah dengan kriteria individu (-10.00 atau 5.01 -
berjenis kelamin laki-laki. (-5.00 - 5.00) -5.01 atau 10.00) (- 100.00 atau 10.01 - -
10.01 atau 100.00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


B.6. Angka Partisipasi Murni SD/MI/Sederajat
Indikator Level 2

Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Tinggi Sedang Rendah

B.6.3 APM SD/MI/Paket Jumlah anak disabilitas usia 7 Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik
A/SDLB murid disabilitas (tujuh) sampai dengan 12 (dua disabilitas jenjang SD disabilitas jenjang SD disabilitas jenjang SD
belas) tahun yang sedang sederajat pada usia 7-12 sederajat pada usia 7-12 sederajat pada usia 7-12
belajar di satuan pendidikan tahun terhadap penduduk tahun terhadap penduduk tahun terhadap
jenjang SD sederajat dibagi disabilitas kelompok usia disabilitas kelompok usia penduduk disabilitas
dengan jumlah anak disabilitas 7-12 tahun di suatu 7-12 tahun di suatu kelompok usia 7-12
usia 7 (tujuh) sampai dengan wilayah sangat tinggi. wilayah cukup tinggi. tahun di suatu wilayah
12 (dua belas) tahun pada kurang tinggi.
daerah yang bersangkutan.
(95,00 - 100.00) (80,00 - 94,99) (0,00 - 79,99)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


B.7. Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTS/Paket B/SMPLB
Indikator Level 1 Atribut/Label di tingkat Pemerintah Daerah

Jumlah peserta didik di jenjang SMP Tinggi Sedang Rendah


sederajat dibagi jumlah penduduk
Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik
usia 13 (tiga belas) sampai dengan pada jenjang SD
pada jenjang SD pada jenjang SD sederajat
15 (lima belas) tahun pada daerah sederajat terhadap sederajat terhadap terhadap penduduk
yang bersangkutan. penduduk kelompok penduduk kelompok kelompok usia 7-12 tahun
usia 7-12 tahun di suatu usia 7-12 tahun di suatu di suatu wilayah kurang
wilayah sangat tinggi wilayah cukup tinggi
Rentang Nilai APK : :
(95,00-100,00) (80,00-94,99) (0,00-79,99)

0,00 100,00

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


B.7. Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTS/Paket B/SMPLB
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Rendah Sedang Tinggi

B.7.1 Kesenjangan APK Selisih dari APK jenjang SMP Selisih antara APK jenjang Selisih antara APK jenjang Selisih antara APK
SMP/MTS/Paket B/SMPLB sederajat di daerah dengan SMP Sederajat SES SMP Sederajat SES jenjang SMP Sederajat
berdasarkan kuintil status status sosial ekonomi tinggi rendah dengan SES tinggi rendah dengan SES tinggi SES rendah dengan
sosial ekonomi dan APK jenjang SMP seimbang. cukup seimbang. SES tinggi mendekati
sederajat di daerah dengan tidak seimbang.
status sosial ekonomi rendah.
(-5.00 - 5.00) (-10.00 atau 5.01 - (- 100.00 atau 10.01 - -
-5.01 atau 10.00) 10.01 atau 100.00)

B.7.2 APK SMP/MTS/Paket Selisih dari APK jenjang SMP Selisih antara APK jenjang Selisih antara APK jenjang Selisih antara APK
B/SMPLB berdasarkan sederajat di daerah dengan SMP sederajat laki-laki SMP sederajat laki-laki jenjang SMP Sederajat
kelompok gender kriteria individu berjenis dengan perempuan dengan perempuan cukup laki-laki dengan
kelamin perempuan dengan seimbang. seimbang. perempuan mendekati
APK jenjang SMP sederajat di tidak seimbang.
daerah dengan kriteria individu (-10.00 atau 5.01 -
berjenis kelamin laki-laki. (-5.00 - 5.00) -5.01 atau 10.00) (- 100.00 atau 10.01 - -
10.01 atau 100.00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


B.7. Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTS/Paket B/SMPLB
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Tinggi Sedang Rendah

B.7.3 APK Jumlah anak disabilitas yang Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik
SMP/MTS/Paket bersekolah di jenjang SMP disabilitas pada jenjang disabilitas pada jenjang disabilitas pada jenjang
B/SMPLB murid sederajat dibagi jumlah anak SMP sederajat terhadap SMP sederajat terhadap SMP sederajat terhadap
disabilitas disabilitas usia 13 (tiga belas) penduduk disabilitas penduduk disabilitas penduduk disabilitas
sampai dengan 15 (lima belas) kelompok usia 13-15 tahun kelompok usia 13-15 kelompok usia 13-15
tahun pada daerah yang di suatu wilayah sangat tahun di suatu wilayah tahun di suatu wilayah
bersangkutan. tinggi. cukup tinggi. kurang tinggi.

(95,00 - 100.00) (80,00 - 94,99) (0,00 - 79,99)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


B.8. Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMP/MTS/Paket B/SMPLB
Indikator Level 1 Atribut/Label di tingkat Pemerintah Daerah
Jumlah anak usia 13 (tiga belas) sampai Tinggi Sedang Rendah
dengan 15 (lima belas) tahun yang sedang
belajar di satuan pendidikan dibagi dengan Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik usia
jumlah anak usia 13 (tiga belas) sampai usia 13-15 tahun usia 13-15 tahun 13-15 tahun terhadap
dengan 15 (lima belas) tahun pada terhadap penduduk terhadap penduduk penduduk kelompok usia
Kabupaten / Kota yang bersangkutan. kelompok usia 13-15 kelompok usia 13-15 13-15 tahun di suatu
tahun di suatu wilayah tahun di suatu wilayah wilayah kurang.
sangat tinggi. cukup tinggi.
Rentang Nilai APS
: :
(95,00 - 100,00) (80,00 - 94,99) (0,00 - 79,99)
0,00 100,00

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


B.8. Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMP/MTS/Paket B/SMPLB
Indikator Level 2

Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Rendah Sedang Tinggi

B.8.1 Kesenjangan APS Selisih dari APS usia 13-15 di Selisih antara APS usia 13- Selisih antara APS usia Selisih antara APS usia
13-15 berdasarkan kuintil daerah dengan status sosial 15 SES rendah dengan 13-15 SES rendah dengan 13-15 SES rendah
status sosial ekonomi ekonomi tinggi dan APS usia SES tinggi seimbang. SES tinggi cukup dengan SES tinggi
13-15 di daerah dengan status seimbang. mendekati tidak
sosial ekonomi rendah. seimbang.

(-5.00 - 5.00) (-10.00 atau 5.01 - (- 100.00 atau 10.01 - -


-5.01 atau 10.00) 10.01 atau 100.00)

B.8.2 APS 13-15 Selisih dari APS usia 13-15 di Selisih antara APS 13-15 Selisih antara APS 13-15 Selisih antara APS 13-15
berdasarkan kelompok daerah dengan kriteria individu sederajat laki-laki dengan sederajat laki-laki dengan Sederajat laki-laki
gender berjenis kelamin perempuan perempuan seimbang. perempuan cukup dengan perempuan
dengan APS usia 13-15 di seimbang. mendekati tidak
daerah dengan kriteria individu seimbang.
berjenis kelamin laki-laki.
(-5.00 - 5.00) (-10.00 atau 5.01 - (- 100.00 atau 10.01 - -
-5.01 atau 10.00) 10.01 atau 100.00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


B.8. Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMP/MTS/Paket B/SMPLB
Indikator Level 2

Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Tinggi Sedang Rendah

B.8.3 APS 13-15 murid Jumlah anak disabilitas usia Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik
disabilitas 13 (tiga belas) sampai dengan disabilitas usia 13-15 tahun disabilitas usia 13-15 disabilitas usia 13-15
15 (lima belas) tahun yang terhadap penduduk tahun terhadap penduduk tahun terhadap
sedang belajar di satuan disabilitas kelompok usia disabilitas kelompok usia penduduk disabilitas
pendidikan dibagi dengan 13-15 tahun di suatu 13-15 tahun di suatu kelompok usia 13-15
jumlah anak disabilitas usia 13 wilayah sangat tinggi. wilayah cukup tinggi. tahun di suatu wilayah
(tiga belas) sampai dengan 15 kurang tinggi.
(lima belas) tahun pada
daerah yang bersangkutan.
(95,00 - 100.00) (80,00 - 94,99) (0,00 - 79,99)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


B.9. Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTS/Paket B/SMPLB
Indikator Level 1
Atribut/Label di tingkat Pemerintah Daerah
Jumlah anak usia 13 (tiga belas) sampai Tinggi Sedang Rendah
dengan 15 (lima belas) tahun yang sedang
belajar di satuan pendidikan jenjang SMP Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik
sederajat dibagi dengan jumlah anak usia jenjang SMP sederajat jenjang SMP sederajat jenjang SMP sederajat
13 (tiga belas) sampai dengan 15 (lima pada usia 13-15 tahun pada usia 13-15 tahun pada usia 13-15 tahun
belas) tahun pada daerah yang terhadap penduduk terhadap penduduk terhadap penduduk
bersangkutan. kelompok usia 13-15 kelompok usia 13-15 kelompok usia 13-15
tahun di suatu wilayah tahun di suatu wilayah tahun di suatu wilayah
sangat tinggi. cukup tinggi. cukup tinggi.
Rentang Nilai APM
(95,00 - 100,00) (80,00 - 94,99) (0,00 - 79,99)

0,00 100,00

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


B.9. Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTS/Paket B/SMPLB
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Rendah Sedang Tinggi

B.9.1 Kesenjangan APM Selisih dari APM jenjang SMP Selisih antara APM jenjang Selisih antara APM Selisih antara APM
SMP/MTS/Paket B/SMPLB sederajat di daerah dengan SMP sederajat SES jenjang SMP sederajat jenjang SMP Sederajat
berdasarkan kuintil status status sosial ekonomi tinggi rendah dengan SES tinggi SES rendah dengan SES SES rendah dengan
sosial ekonomi dan APM jenjang SMP seimbang. tinggi cukup seimbang. SES tinggi mendekati
sederajat di daerah dengan tidak seimbang.
status sosial ekonomi rendah.
(-10.00 atau 5.01 - (- 100.00 atau 10.01 - -
(-5.00 - 5.00) -5.01 atau 10.00) 10.01 atau 100.00)

B.9.2 APM Selisih dari APM jenjang SMP Selisih antara APM jenjang Selisih antara APM Selisih antara APM
SMP/MTS/Paket B/SMPLB sederajat di daerah dengan SMP sederajat laki-laki jenjang SMP sederajat jenjang SMP sederajat
berdasarkan kelompok kriteria individu berjenis dengan perempuan laki-laki dengan laki-laki dengan
gender kelamin perempuan dengan seimbang. perempuan cukup perempuan mendekati
APM jenjang SMP sederajat di seimbang. tidak seimbang.
daerah dengan kriteria individu
berjenis kelamin laki-laki.
(-5.00 - 5.00) (-10.00 atau 5.01 - (- 100.00 atau 10.01 - -
-5.01 atau 10.00) 10.01 atau 100.00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


B.9. Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTS/Paket B/SMPLB
Indikator Level 2

Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Tinggi Sedang Rendah

B.9.3 APM Jumlah anak disabilitas usia Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik
SMP/MTS/Paket B/SMPLB 13 (tiga belas) sampai dengan disabilitas jenjang SMP disabilitas jenjang SMP disabilitas jenjang SMP
murid disabilitas 15 (lima belas) tahun yang sederajat pada usia 13-15 sederajat pada usia 13-15 sederajat pada usia 13-
sedang belajar di satuan tahun terhadap penduduk tahun terhadap penduduk 15 tahun terhadap
pendidikan jenjang SMP disabilitas kelompok usia disabilitas kelompok usia penduduk disabilitas
sederajat dibagi dengan 13-15 tahun di suatu 13-15 tahun di suatu kelompok usia 13-15
jumlah anak disabilitas usia 13 wilayah sangat tinggi. wilayah cukup tinggi. tahun di suatu wilayah
(tiga belas) sampai dengan 15 kurang tinggi.
(lima belas) tahun pada
daerah yang bersangkutan.
(95,00 - 100.00) (80,00 - 94,99) (0,00 - 79,99)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


B.10. Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/K/MA/MAK/Paket C/SMALB
Indikator Level 1 Atribut/Label di tingkat Provinsi
Jumlah peserta didik di jenjang SMA Tinggi Sedang Rendah
sederajat dibagi jumlah penduduk usia 16
(enam belas) sampai dengan 18 (delapan Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik
belas) tahun pada daerah yang jenjang SMP sederajat jenjang SMP sederajat jenjang SMP sederajat
bersangkutan. pada usia 13-15 tahun pada usia 13-15 tahun pada usia 13-15 tahun
terhadap penduduk terhadap penduduk terhadap penduduk
kelompok usia 13-15 kelompok usia 13-15 kelompok usia 13-15
tahun di suatu wilayah tahun di suatu wilayah tahun di suatu wilayah
Rentang Nilai APK cukup tinggi.
sangat tinggi. kurang.

0,00 100,00 (95,00 - 100,00) (80,00 - 94,99) (0,00 - 79,99)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


B.10. Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/K/MA/MAK/Paket C/SMALB
Indikator Level 2

Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Rendah Sedang Tinggi

B.10.1 Kesenjangan APK Selisih dari APK jenjang SMA Selisih antara APK jenjang Selisih antara APK jenjang Selisih antara APK
SMA/K/MA/MAK/Paket sederajat di daerah dengan Menengah Sederajat SES Menengah Sederajat SES jenjang Menengah
C/SMALB berdasarkan status sosial ekonomi tinggi rendah dengan SES tinggi rendah dengan SES tinggi Sederajat SES rendah
kuintil status sosial dan APK jenjang SMA seimbang. cukup seimbang. dengan SES tinggi
sederajat di daerah dengan mendekati tidak
ekonomi
status sosial ekonomi rendah. seimbang.
(-10.00 atau 5.01 -
(-5.00 - 5.00) -5.01 atau 10.00) (- 100.00 atau 10.01 - -
10.01 atau 100.00)

B.10.2 APK Selisih APK jenjang SMA Selisih antara APK jenjang Selisih antara APK jenjang Selisih antara APK
SMA/K/MA/MAK/Paket sederajat di daerah dengan SMA sederajat laki-laki SMA sederajat laki-laki jenjang SMA sederajat
C/SMALB berdasarkan kriteria individu berjenis dengan perempuan dengan perempuan cukup laki-laki dengan
kelompok gender kelamin perempuan dengan seimbang. seimbang. perempuan mendekati
APK jenjang SMA sederajat di tidak seimbang.
daerah dengan kriteria individu
berjenis kelamin laki-laki. (-10.00 atau 5.01 -
(-5.00 - 5.00) -5.01 atau 10.00) (- 100.00 atau 10.01 - -
10.01 atau 100.00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


B.10. Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/K/MA/MAK/Paket C/SMALB
Indikator Level 2

Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Tinggi Sedang Rendah

B.10.3 APK Jumlah anak disabilitas yang Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik
SMA/K/MA/MAK/Paket bersekolah di jenjang SMA disabilitas pada jenjang disabilitas pada jenjang disabilitas pada jenjang
C/SMALB murid disabilitas sederajat dibagi jumlah anak SMA sederajat terhadap SMA sederajat terhadap SMA sederajat terhadap
disabilitas usia 16 (enam penduduk disabilitas penduduk disabilitas penduduk disabilitas
belas) sampai dengan 18 kelompok usia 16-18 tahun kelompok usia 16-18 kelompok usia 16-18
(delapan belas) tahun pada di suatu wilayah sangat tahun di suatu wilayah tahun di suatu wilayah
daerah yang bersangkutan. tinggi. cukup tinggi. kurang tinggi.

(95,00 - 100.00) (80,00 - 94,99) (0,00 - 79,99)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


B.11. Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMA/K/MA/MAK/Paket C/SMALB
Indikator Level 1 Atribut/Label di tingkat Provinsi
Jumlah anak usia 16 (enam belas) sampai Tinggi Sedang Rendah
dengan 18 (delapan belas) tahun yang
sedang belajar di satuan pendidikan dibagi Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik usia
dengan jumlah anak usia 16 (enam belas) usia 16-18 tahun usia 16-18 tahun 16-18 tahun terhadap
sampai dengan 18 (delapan belas) tahun terhadap penduduk terhadap penduduk penduduk kelompok usia
pada Provinsi yang bersangkutan. kelompok usia 16-18 kelompok usia 16-18 16-18 tahun di suatu
tahun di suatu wilayah tahun di suatu wilayah wilayah kurang.
sangat tinggi. cukup tinggi.
Rentang Nilai APS
: :
(95,00 - 100,00) (80,00 - 94,99) (0,00 - 79,99)
0,00 100,00

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


B.11. Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMA/K/MA/MAK/Paket C/SMALB
Indikator Level 2

Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Rendah Sedang Tinggi

B.11.1 Kesenjangan APS Selisih dari APS usia 16-18 di Selisih antara APS usia 16- Selisih antara APS usia Selisih antara APS usia
16-18 berdasarkan kuintil daerah dengan status sosial 18 SES rendah dengan 16-18 SES rendah dengan 16-18 SES rendah
status sosial ekonomi ekonomi tinggi dan APS usia SES tinggi seimbang. SES tinggi cukup dengan SES tinggi
16-18 di daerah dengan status seimbang. mendekati tidak
sosial ekonomi rendah. seimbang.

(-5.00 - 5.00) (-10.00 atau 5.01 - (- 100.00 atau 10.01 - -


-5.01 atau 10.00) 10.01 atau 100.00)

B.11.2 APS 16-18 Selisih APS usia 16-18 di Selisih antara APS 16-18 Selisih antara APS 16-18 Selisih antara APS 16-18
berdasarkan kelompok daerah dengan kriteria individu sederajat laki-laki dengan sederajat laki-laki dengan sederajat laki-laki
gender berjenis kelamin perempuan perempuan seimbang. perempuan cukup dengan perempuan
dengan APS usia 16-18 di seimbang. mendekati tidak
daerah dengan kriteria individu seimbang.
berjenis kelamin laki-laki.
(-5.00 - 5.00) (-10.00 atau 5.01 - (- 100.00 atau 10.01 - -
-5.01 atau 10.00) 10.01 atau 100.00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


B.11. Angka Partisipasi Sekolah (APS) SMA/K/MA/MAK/Paket C/SMALB
Indikator Level 2

Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Tinggi Sedang Rendah

B.11.3 APS 16-18 murid Jumlah anak disabilitas usia Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik
disabilitas 16 (enam belas) sampai disabilitas usia 16-18 tahun disabilitas usia 16-18 disabilitas usia 16-18
dengan 18 (delapan belas) terhadap penduduk tahun terhadap penduduk tahun terhadap
tahun yang sedang belajar di disabilitas kelompok usia disabilitas kelompok usia penduduk disabilitas
satuan pendidikan dibagi 16-18 tahun di suatu 16-18 tahun di suatu kelompok usia 16-18
dengan jumlah anak disabilitas wilayah sangat tinggi. wilayah cukup tinggi. tahun di suatu wilayah
usia 16 (enam belas) sampai kurang tinggi.
dengan 18 (delapan belas)
tahun pada daerah yang (95,00 - 100.00) (80,00 - 94,99) (0,00 - 79,99)
bersangkutan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


B.12. Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/K/MA/MAK/Paket C/SMALB
Indikator Level 1 Atribut/Label di tingkat Provinsi
Jumlah anak usia 16 (enam belas) sampai Tinggi Sedang Rendah
dengan 18 (delapan belas) tahun yang
sedang belajar di satuan pendidikan Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik
jenjang SMA sederajat dibagi dengan jenjang SM sederajat jenjang SM sederajat jenjang SM sederajat
jumlah anak usia 16 (enam belas) sampai pada usia 16-18 tahun pada usia 16-18 tahun pada usia 16-18 tahun
dengan 18 (delapan belas) tahun pada terhadap penduduk terhadap penduduk terhadap penduduk
Kabupaten / Kota yang bersangkutan. kelompok usia 16-18 kelompok usia 16-18 kelompok usia 16-18
tahun di suatu wilayah tahun di suatu wilayah tahun di suatu wilayah
sangat tinggi. cukup tinggi. kurang.
Rentang Nilai APM
: :
(95,00 - 100,00) (80,00 - 94,99) (0,00 - 79,99)
0,00 100,00

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


B.12. Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/K/MA/MAK/Paket C/SMALB
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Rendah Sedang Tinggi

B.12.1 Kesenjangan APM Selisih dari APM jenjang SMA Selisih antara APM jenjang Selisih antara APM Selisih antara APM
SMA/K/MA/MAK/Paket sederajat dengan status sosial SMA sederajat SES jenjang SMA sederajat jenjang SMA sederajat
C/SMALB berdasarkan ekonomi tinggi dan APM rendah dengan SES tinggi SES rendah dengan SES SES rendah dengan
kuintil status sosial jenjang SMA sederajat di seimbang. tinggi cukup seimbang. SES tinggi mendekati
daerah dengan status sosial tidak seimbang.
ekonomi
ekonomi rendah.
(-5.00 - 5.00) (-10.00 atau 5.01 - (- 100.00 atau 10.01 - -
-5.01 atau 10.00) 10.01 atau 100.00)

B.12.2 APM Selisih APM jenjang SMA Selisih antara APM jenjang Selisih antara APM Selisih antara APM
SMA/K/MA/MAK/Paket sederajat di daerah dengan SMA sederajat laki-laki jenjang SMA sederajat jenjang SMA sederajat
C/SMALB berdasarkan kriteria individu berjenis dengan perempuan laki-laki dengan laki-laki dengan
kelompok gender kelamin perempuan dengan seimbang. perempuan cukup perempuan mendekati
APM jenjang SMA sederajat di seimbang. tidak seimbang.
daerah dengan kriteria individu
berjenis kelamin laki-laki.
(-5.00 - 5.00) (-10.00 atau 5.01 - (- 100.00 atau 10.01 - -
-5.01 atau 10.00) 10.01 atau 100.00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


B.12. Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/K/MA/MAK/Paket C/SMALB
Indikator Level 2

Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Tinggi Sedang Rendah

B.12.3 APM Jumlah anak disabilitas usia Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik
SMA/K/MA/MAK/Paket 16 (enam belas) sampai disabilitas jenjang SMA disabilitas jenjang SMA disabilitas jenjang SMA
C/SMALB murid disabilitas dengan 18 (delapan belas) sederajat pada usia 16-18 sederajat pada usia 16-18 sederajat pada usia 16-
tahun yang sedang belajar di tahun terhadap penduduk tahun terhadap penduduk 18 tahun terhadap
satuan pendidikan jenjang disabilitas kelompok usia disabilitas kelompok usia penduduk disabilitas
SMA sederajat dibagi dengan 16-18 tahun di suatu 16-18 tahun di suatu kelompok usia 16-18
jumlah anak disabilitas usia 16 wilayah sangat tinggi. wilayah cukup tinggi. tahun di suatu wilayah
(enam belas) sampai dengan kurang tinggi.
18 (delapan belas) tahun pada
daerah yang bersangkutan. (95,00 - 100.00) (80,00 - 94,99) (0,00 - 79,99)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


B.13. Angka Partisipasi Sekolah (APS) 7 - 15
Indikator Level 1
Atribut/Label di tingkat Pemerintah Daerah
Jumlah anak usia 7 (tujuh) sampai dengan Tinggi Sedang Rendah
15 (lima belas) tahun yang sedang belajar
di satuan pendidikan dibagi dengan jumlah Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik usia
anak usia 7 (tujuh) sampai dengan 15 usia 7-15 tahun usia 7-15 tahun 7-15 tahun terhadap
(lima belas) tahun pada Kabupaten / Kota terhadap penduduk terhadap penduduk penduduk kelompok usia
yang bersangkutan. kelompok usia 7-15 kelompok usia 7-15 7-15 tahun di suatu
tahun di suatu wilayah tahun di suatu wilayah wilayah kurang.
sangat tinggi. cukup tinggi.
Rentang Nilai APS

(95,00 - 100,00) (80,00 - 94,99) (0,00 - 79,99)


0,00 100,00

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


B.14. Angka Partisipasi Sekolah (APS) 4 - 18 Penyandang Disabilitas
Indikator Level 1
Atribut/Label di tingkat Pemerintah Daerah
Jumlah anak disabilitas usia 4 (empat) Tinggi Sedang Tinggi
sampai dengan 18 (delapan belas) tahun
yang sedang belajar di satuan pendidikan Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik
dibagi dengan jumlah anak disabilitas usia disabilitas usia 4-18 disabilitas usia 4-18 disabilitas usia 4-18 tahun
4 (empat) sampai dengan 18 (delapan tahun terhadap tahun terhadap terhadap penduduk
belas) tahun pada Kabupaten / Kota yang penduduk disabilitas penduduk disabilitas disabilitas kelompok usia
bersangkutan. kelompok usia 4-18 kelompok usia 4-18 4-18 tahun di suatu
tahun di suatu wilayah tahun di suatu wilayah wilayah kurang.
sangat tinggi. cukup tinggi.
Rentang Nilai APS

(95,00 - 100,00) (80,00 - 94,99) (0,00 - 79,99)


0,00 100,00

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


B.15. Angka Partisipasi Sekolah (APS) 7 - 18 Kesetaraan
Indikator Level 1
Atribut/Label di tingkat Pemerintah Daerah

Jumlah Warga Negara usia 7-18 tahun Tinggi Sedang Rendah


yang belum menyelesaikan pendidikan
dasar dan atau menengah yang Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik Proporsi peserta didik
berpartisipasi dalam pendidikan kesetaraan usia 7-18 kesetaraan usia 7-18 kesetaraan usia 7-18
kesetaraan. tahun terhadap tahun terhadap tahun terhadap penduduk
penduduk kelompok penduduk kelompok kelompok usia 7-18 tahun
usia 7-18 tahun yang usia 7-18 tahun yang yang belum bersekolah
Rentang Nilai APS belum bersekolah belum bersekolah formal di suatu wilayah
formal di suatu wilayah formal di suatu wilayah kurang.
sangat tinggi. cukup tinggi.

0,00 100,00
(95,00 - 100,00) (80,00 - 94,99) (0,00 - 79,99)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


B.16. Indeks Pencapaian SPM
Indikator Level 1
Atribut/Label di tingkat Pemerintah Daerah
Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar Minimal Baik Sedang Rendah
yang telah diberikan daerah kepada Warga
Negara daerahnya. Pencapaian SPM diatas Pencapaian SPM diatas Pencapaian SPM dibawah
70. 60 namun dibawah 70. 60.

Rentang Nilai Indeks Pencapaian SPM


(70,00 - 100,00) (60,00 - 69,99) (0,00 - 59,99)

0,00 100,00

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


C.1. Proporsi PTK Bersertifikat
Indikator Level 1 Atribut/Label di tingkat Pemerintah Daerah

Jumlah guru dan kepala sekolah di Baik Sedang Kurang


sekolah yang memiliki sertifikat
dibagi dengan total guru dan kepala Propinsi/Kabupaten/ Propinsi/Kabupaten/ Propinsi/Kabupaten/
Kota/Satuan Kota/Satuan Kota/Satuan Pendidikan
sekolah yang ada. Pendidikan dengan
Pendidikan dengan dengan proporsi GTK
proporsi GTK proporsi GTK bersertifikat pendidik
Rentang Nilai Persentase GTK Bersertifikat bersertifikat pendidik bersertifikat pendidik kurang
tinggi cukup

(68,00-100,00) (34,00-67,99) (0,00-33,99)


0,00 100,00

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


C.2. Proporsi PTK penggerak
Indikator Level 1 Atribut/Label di tingkat Satuan Pendidikan dan Pemerintah Daerah

Jumlah guru dan kepala sekolah yang Baik Sedang Kurang


masuk ke dalam program guru
Satpen: Sekolah dengan Daerah: Satpen: Sekolah dengan
penggerak dibagi total guru dan kepala KS/Wakil KS/KS Provinsi/Kabupaten/Kota/ KS/Wakil KS/KS
sekolah. Penggerak berasal dari Satuan Pendidikan Penggerak belum berasal
guru penggerak berkembang dalam dari guru penggerak
keikutsertaan guru
Daerah: penggerak. Daerah:
Rentang Nilai Proporsi PTK Penggerak Provinsi/Kabupaten/Kota Provinsi/Kabupaten/Kota/
/Satuan Pendidikan Satuan Pendidikan
sudah maju dalam sedang merintis dalam
keikutsertaan guru keikutsertaan guru
0,00 100,00 penggerak. penggerak.

(Satpen: 1,00-100,00) (Daerah: 5,00-9,99) (Satpen: 0,00-0,00)


(Daerah: 10,00-100,00) (Daerah: 0,00-4,99)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


C.2. Proporsi PTK penggerak
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Baik Sedang Rendah

C.2.1. Proporsi guru yang Jumlah guru yang lulus program Daerah: Provinsi/Kab/Kota Daerah: Provinsi/Kab/Kota Daerah: Provinsi/Kab/Kota
menjadi guru penggerak guru penggerak dibagi total guru. yang Sudah Maju dalam yang Berkembang dalam yang Merintis dalam
Kelulusan Program Pendidikan Kelulusan Program Pendidikan Kelulusan Program
Guru Penggerak (Predikat Guru Penggerak (Predikat Pendidikan Guru Penggerak
Lulusan BAIK dan Sedang). Lulusan BAIK dan Sedang). (Predikat Lulusan BAIK dan
Sedang).

(Satpen: 0,00-0,00)
(Daerah: 10,00-100,00) (Daerah: 5,00-9,99) (Daerah: 0,00-4,99)

C.2.3 Proporsi guru Jumlah lulusan program guru Satpen: Sekolah dengan Daerah: Daerah yang Satpen: Sekolah dengan
penggerak yang diangkat penggerak di daerah yang Pengawas Sekolah Penggerak berkembang dalam keberadaan Pengawas Sekolah
menjadi Pengawas diangkat menjadi pengawas berasal dari guru penggerak Pengawas Sekolah Penggerak Penggerak belum berasal
sekolah dibagi jumlah lulusan di sekolah. dari guru penggerak
program guru penggerak di daerah Daerah: Daerah yang sudah Daerah: Daerah yang
tsb Provinsi = SMA/SMK/SLB maju dalam keberadaan sedang merintis dalam
Kab/Kota = PAUD/SD/SMP. Pengawas Sekolah Penggerak keberadaan Pengawas
di sekolah. Sekolah Penggerak di
sekolah.

(Satpen: 1,00-1,00) (Satpen: 0,00-0,00)


(Daerah: 4,01-100,00) (Daerah: 2,51- 4,00) (Daerah: 0,00-2,50)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


C.2. Proporsi PTK penggerak
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Baik Sedang Kurang

C.2.2. Proporsi guru Jumlah lulusan program guru penggerak Satpen: Sekolah dengan Daerah: Daerah yang Satpen: Sekolah dengan
penggerak yang diangkat di daerah yang diangkat menjadi kepala KS/Wakil KS/KS Penggerak berkembang dalam KS/Wakil KS/KS
menjadi Kepala Sekolah atau sekolah dibagi jumlah lulusan program berasal dari guru penggerak keberadaan KS/WA KS/ KS Penggerak belum
Wakil Kepala Sekolah guru penggerak di daerah tsb Provinsi = Penggerak di sekolah. berasal dari guru
SMA/SMK/SLB Kab/Kota = Daerah: Daerah yang sudah penggerak
PAUD/SD/SMP. maju dalam keberadaan
KS/WA KS/ KS Penggerak di Daerah: Daerah yang
sekolah. sedang merintis dalam
keberadaan KS/WA KS/
KS Penggerak di
sekolah.
(Satpen: 1,00-1,00)
(Daerah: 5.00-100,00) (Daerah: 2,50- 4,99) (Satpen: 0,00-0,00)
(Daerah: 0,00-2,49)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


C.3. Pengalaman Pelatihan GTK
Indikator Level 1 Atribut/Label di tingkat Satuan Pendidikan dan Pemerintah Daerah

Proporsi guru dan kepala sekolah yang Baik Sedang Kurang


pernah mengikuti pelatihan melalui
Provinsi/Kabupaten/ Provinsi/Kabupaten/ Provinsi/Kabupaten/
Platform Merdeka Mengajar (PMM) Kota/Satuan Pendidikan Kota/Satuan Pendidikan Kota/Satuan Pendidikan
dan non-PMM pada pelatihan sudah maju dalam berkembang dalam sedang merintis dalam
kurikulum dan, atau bidang keikutsertaan guru dalam keikutsertaan guru dalam keikutsertaan guru dalam
pengetahuan bidang studi, pedagogi, pelatihan. pelatihan. pelatihan.
manajerial, atau pelatihan lain dikali (25,00-62,59) (0,00-24,99)
bobot masing-masing pelatihan. (62,60-100,00)

Rentang Nilai Pengalaman Pelatihan GTK

0,00 100,00

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


C.3. Pengalaman Pelatihan GTK
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Baik Sedang Tinggi

C.3.1 Partisipasi dalam Platform Proporsi guru dan Provinsi/Kabupaten/ Provinsi/Kabupaten/Kota/ Provinsi/Kabupaten/Kota/
Merdeka Mengajar (proporsi) kepala sekolah yang Kota/Satuan Pendidikan Satuan Pendidikan Satuan Pendidikan sedang
memanfaatkan Platform sudah maju dalam berkembang dalam merintis dalam
Merdeka Mengajar. keikutsertaan guru dalam keikutsertaan guru dalam keikutsertaan guru dalam
pelatihan pengetahuan pelatihan pengetahuan bidang pelatihan pengetahuan
bidang studi. studi. bidang studi.

(62,60-100,00) (0,00-24,99)
(25,00-62,59)

C.3.2 Pelatihan lainnya Proporsi guru dan Provinsi/Kabupaten/ Provinsi/Kabupaten/Kota/ Provinsi/Kabupaten/Kota/


(menggabungkan pelatihan bid. kepala sekolah yang Kota/Satuan Pendidikan Satuan Pendidikan Satuan Pendidikan sedang
Studi, pedagogi, manajerial, dll) mengikuti pelatihan sudah maju dalam berkembang dalam merintis dalam
lainnya keikutsertaan guru dalam keikutsertaan guru dalam keikutsertaan guru dalam
(menggabungkan pelatihan pengetahuan pelatihan pengetahuan pelatihan pengetahuan
pelatihan bidang studi, pedagogik. pedagogik. pedagogik.
pedagogi, manajerial, dll
tidak melalui Platform (0,00-34,99)
Merdeka Mengajar). (68,00-100,00) (35,00-67,59)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


C.7. Indeks Distribusi Guru
Indikator Level 1 Atribut/Label di tingkat Pemerintah Daerah

Indeks pemerataan guru per-mata Baik Sedang Kurang


pelajaran tiap daerah menggunakan
perhitungan tertentu. Daerah memiliki Daerah memiliki Daerah memiliki
sebaran guru yang sebaran guru yang sebaran guru yang
hampir merata cukup merata kurang merata

Rentang Nilai Pemerataan Guru


(Dasar: 0.83-1,00) (Dasar: 0,68-0.82) (Dasar: 0,00-0.67)
(Menengah: 0.58-1,00) (Menengah: 0,45-0.57) (Menengah: 0,00-0.44)

0,00 1,00

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


C.8. Kecukupan formasi guru ASN untuk sekolah yang diselenggarakan oleh Pemda
sesuai dengan kebutuhan peningkatan indeks distribusi guru
Indikator Level 1
Atribut/Label di tingkat Pemerintah Daerah

Jumlah formasi guru ASN yang Baik Sedang Kurang


diajukan dibagi jumlah formasi guru
ASN yang dibutuhkan berdasarkan Propinsi/ Propinsi/ Propinsi/Kabupaten/
Kabupaten/Kota/ Kabupaten/Kota/ Kota/Satuan
data dari Kemendikbud. Pendidikan yang
Satuan Pendidikan Satuan Pendidikan
yang mampu dalam yang cukup mampu kurang mampu
Rentang Nilai Pemenuhan Kebutuhan melakukan dalam melakukan dalam melakukan
Guru pemenuhan guru pemenuhan guru pemenuhan guru

(67,00-100,00) (34,00-67,00) (0,00-33,99)


0,00 100,00

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


D.1. Kualitas Pembelajaran
Indikator Level 1 Atribut/Label di tingkat Satuan Pendidikan dan Pemerintah Daerah

Kualitas pengelolaan kelas dan Baik Sedang Kurang


penyelenggaraan pembelajaran
Pembelajaran Pembelajaran mengarah Suasana pembelajaran
interaktif yang sesuai dengan tujuan menunjukkan kualitas pada peningkatan yang kondusif, dukungan
pembelajaran dan karakteristik yang optimal ditunjukkan kualitas yang ditunjukkan afektif dan aktivasi kognitif
siswa. dengan suasana kelas dengan suasana kelas belum diberikan oleh guru.
yang kondusif, dukungan yang mulai kondusif dan
afektif dan aktivasi kognitif adanya dukungan afektif
Rentang Nilai Kualitas Pembelajaran dari guru yang konstruktif. serta aktivasi kognitif dari
guru.

(70,01-100,00) (54,01-70,00 (0,00-54,00)


0,00 100,00

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


D.1. Kualitas Pembelajaran
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Baik Sedang Kurang

D.1.1 Manajemen Pengelolaan kelas yang mendukung Seluruh kelas suasananya Sebagian kelas Suasana kelas belum
kelas pembelajaran serta penerapan kondusif untuk suasananya kondusif kondusif untuk
penghargaan dan sanksi secara melangsungkan untuk melangsungkan melangsungkan
proporsional. pembelajaran dan guru pembelajaran dan pembelajaran dan hanya
berupaya aktif untuk sejumlah guru berupaya sebagian kecil guru yang
melibatkan peserta didik aktif untuk melibatkan berupaya aktif untuk
dalam pengelolaan kelas. peserta didik dalam melibatkan peserta didik
pengelolaan kelas. dalam pengelolaan
kelas.

(70,01-100,00) (54,01-70,00) (0,00-54,00)

D.1.2 Dukungan Praktik pembelajaran yang Dukungan afektif berupa Dukungan afektif berupa Dukungan afektif berupa
psikologis memenuhi kebutuhan psikologis perhatian, kepedulian dan perhatian, kepedulian dan perhatian, kepedulian
siswa untuk menumbuhkan umpan balik untuk umpan balik untuk dan umpan balik untuk
kepercayaan diri dan perasaan meningkatkan ekspektasi meningkatkan ekspektasi meningkatkan
diterima tanpa dibeda-bedakan. akademik secara akademik, diberikan guru ekspektasi akademik,
konstruktif telah diberikan sesuai hasil pemetaan diberikan oleh guru
oleh guru. kebutuhan peserta didik. ketika diminta peserta
didik.

(70,01-100,00) (54,01-70,00) (0,00-54,00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


D.1. Kualitas Pembelajaran
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Baik Sedang Kurang

D.1.3 Metode Praktik pembelajaran interaktif yang Aktivasi kognitif dalam Aktivasi kognitif dalam Aktivasi kognitif dalam
pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran proses pembelajaran proses pembelajaran proses pembelajaran
dan karakteristik berupa menciptakan iklim berupa menciptakan iklim berupa menciptakan
pembelajaran terbuka pembelajaran terbuka iklim pembelajaran
dengan memberikan dengan memberikan terbuka dengan
instruksi, panduan dan instruksi, panduan dan memberikan instruksi,
aktivitas yang interaktif aktivitas yang interaktif panduan dan aktivitas
pada pembelajaran literasi pada pembelajaran literasi yang interaktif pada
dan numerasi yang dan numerasi yang pembelajaran literasi dan
dipraktekkan oleh guru dipraktekkan oleh guru numerasi yang
bersifat konstruktif. bersifat terbatas. dipraktekkan oleh guru
masih bersifat pasif.

(70,01-100,00) (54,01-70,00) (0,00-54,00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


D.2. Refleksi Dan Perbaikan Pembelajaran Oleh Guru
Indikator Level 1
Atribut/Label di tingkat Satuan Pendidikan dan Pemerintah Daerah

Tingkat aktivitas refleksi dan Baik Sedang Kurang


perbaikan praktik pembelajaran
Guru aktif meningkatkan Kegiatan pengembangan Upaya peningkatan
yang dilakukan oleh guru. kualitas pembelajaran kualitas pembelajaran kualitas
setelah melakukan refleksi yang dilakukan belum pembelajarannya sporadis
pembelajaran yang telah terstruktur. Guru belum hanya untuk sekedar
lalu, mengeksplorasi konsisten melakukan menyelesaikan tugas.
referensi pengajaran baru, refleksi pembelajaran, Guru menggunakan cara
Rentang Nilai Refleksi Dan Perbaikan dan berinovasi mengeksplorasi referensi berulang untuk melakukan
Pembelajaran Oleh Guru menghadirkan pengajaran baru, dan pembelajaran dan tidak
pembelajaran yang mencetuskan inovasi nampak adanya proses
memantik keterlibatan baru. Reflektif.
peserta didik.
0,00 100,00
(70,01-100,00) (54,01-70,00) (0,00-54,00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


D.2. Refleksi Dan Perbaikan Pembelajaran Oleh Guru
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Baik Sedang Kurang

D.2.1 Belajar tentang Aktivitas belajar guru yang Guru sudah aktif mencari Guru belum secara Guru pasif mencari
pembelajaran bertujuan meningkatkan referensi pengajaran intensif mencari referensi referensi pengajaran
pengetahuan dan keterampilan melalui buku, seminar, pengajaran melalui buku, melalui buku, seminar,
mengajar. diskusi, praktik baik guru seminar, diskusi, praktik diskusi, praktik baik guru
lain, dll untuk baik guru lain, dll untuk lain, dll untuk
meningkatkan kualitas meningkatkan kualitas meningkatkan kualitas
pengajaran. pengajaran, namun masih pengajaran, sehingga
perlu ditingkatkan perlu pendampingan
intensitasnya. dalam mengaktifkan
semangat belajar guru.

(53,01-100,00) (47,01-53,00) (0,00-47,00)

D.2.2 Refleksi atas Perbaikan pembelajaran Proses refleksi telah Proses refleksi untuk Proses refleksi dilakukan
praktik mengajar berdasarkan refleksi yang dilakukan secara rutin dan konsisten, peningkatan kualitas yang hanya ketika
guru. ditindaklanjuti dengan dilakukan, tidak terbatas menghadapi
pencarian sumber belajar ketika terjadi permasalahan dalam
baik dari buku, diskusi, permasalahan, namun, proses pembelajaran.
praktek baik orang lain, belum dilakukan secara Peningkatan kualitas
maupun berbagai sumber rutin dan konsisten. melalui proses refleksi
belajar lainnya untuk belum dilakukan secara
peningkatan kualitas dan konsisten.
pengembangan inovasi.

(56,51-100,00) (49,51-56,50) (0,00-49,50)


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
D.2. Refleksi Dan Perbaikan Pembelajaran Oleh Guru
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Baik Sedang Kurang

D.2.3 Penerapan praktik Inovasi pembelajaran berdasarkan Guru terbiasa mencari Guru mulai aktif mencari Guru pasif mencari cara,
inovatif refleksi yang dilakukan guru. cara, sumber, dan strategi cara, sumber, dan strategi sumber, dan strategi
pengajaran baru dalam pengajaran baru dalam pengajaran baru dalam
rangka melakukan inovasi rangka melakukan inovasi rangka melakukan
pembelajaran untuk pembelajaran untuk inovasi pembelajaran
meningkatkan ketertarikan, meningkatkan untuk meningkatkan
keterlibatan, dan ketertarikan, keterlibatan, ketertarikan, keterlibatan,
pemahaman Peserta didik dan pemahaman Peserta dan pemahaman peserta
terhadap materi didik terhadap materi didik terhadap materi
pembelajaran. pembelajaran. pembelajaran.

(0,00-53,00)
(59,01-100,00) (53,01-59,00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


D.3. Kepemimpinan Instruksional
Indikator Level 1 Atribut/Label di tingkat Satuan Pendidikan dan Pemerintah Daerah

Tingkat kepemimpinan yang Baik Sedang Kurang


mendukung perbaikan kualitas
Kepemimpinan instruksional Kepemimpinan instruksional Kepemimpinan
pembelajaran, dilihat dari yang visioner dengan mengacu mengarah pada visi-misi instruksional belum
penjabaran visi-misi, penyusunan pada visi-misi sekolah secara sekolah sehingga mendorong mengacu pada visi misi
konsisten. Termasuk sebagian perencanaan, sekolah, belum mendorong
program pembelajaran dan praktik dan asesmen perencanaan, praktik dan
mengkomunikasikan
pengembangan kurikulum sekolah. visi-misi kepada warga sekolah pembelajaran mulai asesmen pembelajaran yang
sehingga perencanaan, praktik mengarah pada orientasi berorientasi pada
dan asesmen pembelajaran peningkatan hasil belajar peningkatan hasil
Rentang Nilai Kepemimpinan berorientasi peningkatan hasil murid dengan adanya belajar murid dan belum
Instruksional belajar murid melalui dukungan program, sistem insentif atau mengembangkan program,
program, sistem insentif atau sumber daya yang mulai sistem insentif dan sumber
sumber daya yang memadai mendukung guru melakukan daya yang mendukung guru
0,00 100,00 yang berdampak pada refleksi dan perbaikan melakukan refleksi dan
membudayanya guru melakukan pembelajaran. perbaikan pembelajaran.
refleksi dan perbaikan
pembelajaran.
(54,01-70,00
(70,01-100,00) (0,00-54,00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


D.3. Kepemimpinan Instruksional
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Baik Sedang Kurang

D.3.1 Visi-misi sekolah Perumusan, penyampaian dan Visi-misi sekolah menjadi Visi-misi sekolah menjadi Visi-misi sekolah tidak
penerapan visi-misi sekolah untuk acuan dalam perencanaan acuan dalam menjadi acuan dalam
meningkatkan kualitas dan pelaksanaan program perencanaan, perencanaan,
pembelajaran. kerja sekolah serta pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan dan
dikomunikasikan kepada program kerja sekolah evaluasi program kerja
warga sekolah yang serta dikomunikasikan sekolah serta tidak
dipantau kemajuan kepada warga sekolah. dikomunikasikan kepada
realisasi mewujudkan visi- warga sekolah.
misi sekolah
menggunakan data.

(60,01-100,00) (50,01-60,00) (0,00-50,00)

D.3.2 Pengelolaan Kemampuan kepala sekolah dalam Perencanaan Perencanaan Perencanaan


kurikulum sekolah mengembangkan dan mengelola pembelajaran, praktik pembelajaran, praktik pembelajaran, praktik
kurikulum yang bertujuan untuk pembelajaran, dan praktik pembelajaran, dan praktik pembelajaran, dan
meningkatkan kualitas proses dan asesmen di satuan asesmen di satuan praktik asesmen di
hasil belajar siswa. pendidikan sudah pendidikan berorientasi satuan pendidikan belum
berorientasi pada pada peningkatan hasil berorientasi pada
peningkatan hasil belajar belajar Peserta didik. peningkatan hasil belajar
peserta didik. peserta didik.

(54,01-100,00) (48,01-54,00) (0,00-49,00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


D.3. Kepemimpinan Instruksional
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Baik Sedang Kurang

D.3.3 Dukungan untuk Pemberian dukungan kepada guru Sekolah sudah memiliki Sekolah sudah memiliki Sekolah belum memiliki
refleksi guru untuk melakukan refleksi terhadap program, sistem insentif, program, sistem insentif, program, sistem insentif,
proses pembelajaran. dan sumber daya yang dan sumber daya yang dan sumber daya yang
telah mendukung guru mulai mendukung guru mendukung guru untuk
untuk melakukan refleksi untuk melakukan refleksi melakukan refleksi dan
dan perbaikan dan perbaikan perbaikan pembelajaran.
pembelajaran. pembelajaran.

(50,01-100,00) (48,01-50,00) (0,00-48,00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


D.4. Iklim Keamanan Sekolah
Atribut/Label di tingkat Satuan Pendidikan dan Pemerintah Daerah
Indikator Level 1

Kondisi satuan pendidikan yang Baik Sedang Kurang


kondusif yang memberikan rasa
Satuan pendidikan Satuan pendidikan mulai Satuan pendidikan belum
aman (secara fisik dan psikologis), memiliki lingkungan mengembangkan iklim mendukung terciptanya
seperti tidak adanya perundungan sekolah yang aman, keamanan dalam aspek iklim keamanan dalam
dan hukuman fisik. terlihat dari kesejahteraan kesejahteraan psikologis, aspek kesejahteraan
psikologis yang baik dan perundungan, hukuman psikologis, perundungan,
rendahnya kasus fisik, kekerasan seksual, hukuman fisik, kekerasan
perundungan, hukuman dan penyalahgunaan seksual, dan
Rentang Nilai Iklim Keamanan Sekolah fisik, kekerasan seksual, narkoba di lingkungan penyalahgunaan narkoba
dan penyalahgunaan sekolah. Oleh karena itu, di lingkungan sekolah.
narkoba. Satuan satuan pendidikan dapat Oleh karena itu, satuan
pendidikan dapat melanjutkan intervensi pendidikan harus
0,00 100,00 mempertahankan kualitas dengan meningkatkan melakukan intervensi
warga sekolah dalam kemampuan mencegah dengan memberikan
mencegah dan dan menangani kasus di pengetahuan dan
menangani kasus untuk lingkungan sekolah. kapasitas kepala sekolah
menciptakan iklim dan guru untuk
keamanan di lingkungan mendukung terciptanya
sekolah. iklim keamanan di
lingkungan sekolah.
(70,01-100,00) (54,01-70,00) (0,00-54,00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


D.4. Iklim Keamanan Sekolah
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Baik Sedang Kurang

D.4.1 Kesejahteraan Perasaan aman dan Peserta didik merasa Peserta didik merasa Peserta didik belum
psikologis (wellbeing) nyaman secara aman, nyaman, dan aman dan nyaman ketika merasa aman dan
murid psikologis yang dialami sejahtera ketika berada berada di lingkungan nyaman ketika berada di
siswa di sekolah sehari- di lingkungan sekolah. sekolah pada situasi- lingkungan satuan
hari. situasi tertentu saja. pendidikan.

(50,01 - 56,00)
(60,01 - 100,00) (0,00 - 50,00)

D.4.2 Kesejahteraan Kemampuan kepala Guru merasa menjadi Guru masih belum Guru belum merasa
psikologis (wellbeing) sekolah dalam bagian tak terpisahkan sepenuhnya merasa menjadi bagian dari
guru mengembangkan dan dari satuan pendidikan sebagai bagian dari satuan pendidikan
mengelola kurikulum sehingga mereka sudah satuan pendidikan sehingga mereka merasa
yang bertujuan untuk sepenuhnya antusias sehingga mereka kurang menikmati
meningkatkan kualitas dalam menjalani peran menikmati perannya perannya sebagai
proses dan hasil belajar sebagai seorang sebagai seorang seorang pendidik.
siswa. pendidik. pendidik hanya pada
situasi tertentu saja.

(54,01 - 100,00) (49,01 - 54,00) (0,00 - 49,00)


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
D.4. Iklim Keamanan Sekolah
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Baik Sedang Kurang

D.4.3 Pemahaman dan Pemahaman dan sikap guru Kepala sekolah dan guru Kepala sekolah dan guru Kepala sekolah dan guru
sikap terhadap terhadap segala bentuk sudah yakin dengan cukup yakin dengan belum yakin dengan
perundungan penindasan atau kekerasan pengetahuan dan pengetahuan dan pengetahuan dan
yang dilakukan secara sengaja pemahaman tentang pemahaman, tetapi tetap pemahaman, sehingga
oleh satu/sekelompok orang penanganan perundungan, perlu mendapat dukungan perlu mendapat dukungan
yang lebih "kuat" di sekolah. serta mungkin masih untuk meningkatkan untuk meningkatkan
memerlukan dukungan untuk pengetahuan dan pengetahuan dan
meningkatkan pengetahuan pemahaman tentang kemampuan tentang
dan pemahaman. penanganan perundungan. penanganan perundungan.

(70,01-100,00)
(54,01-70,00) (0,00-54,00)

D.4.4 Pengalaman Siswa mengalami Tidak terjadi perundungan di Frekuensi sedang tapi Frekuensi tinggi dan harus
perundungan siswa perundungan/bullying dari guru satuan pendidikan. tetap perlu melakukan melakukan intervensi
atau sesama siswa di sekolah. Meskipun tetap perlu ada intervensi pencegahan dan pencegahan dan
. pencegahan perundungan di penanganan perundungan penanganan perundungan
satuan pendidikan. di satuan pendidikan. di satuan pendidikan.

(57,0 -100,00) (40,03-70,00) (0,00-40,00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


D.4. Iklim Keamanan Sekolah
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator
Definisi
Baik Sedang Kurang

D.4.5 Pemahaman dan Pengetahuan dan Satuan pendidikan aman dari kasus Di satuan pendidikan masih terjadi Di satuan pendidikan kasus
sikap terhadap hukuman sikap guru untuk hukuman fisik. Kepala sekolah dan kasus hukuman fisik meskipun hukuman fisik sering terjadi
fisik menghindari guru telah memiliki konsepsi yang kepala sekolah dan guru sudah karena kepala sekolah dan
hukuman fisik di tepat dan yakin dengan mengenal konsepsi dan cukup guru masih menilai hukuman
sekolah. pengetahuan dan kemampuannya yakin dengan pengetahuan dan fisik sebagai hal yang wajar.
terkait hukuman fisik. kemampuannya menangani Satuan pendidikan harus
hukuman fisik. Perlu dilakukan melakukan intervensi
intervensi pencegahan dan pencegahan dan penanganan
penanganan hukuman fisik pada hukuman fisik pada peserta
peserta didik. didik..

(52,97-100,00) (51,10-84,47) (0,00-51,00)

D.4.6 Pengalaman Hukuman fisik yang Peserta didik tidak pernah Sebagian peserta didik Semua peserta didik
hukuman fisik siswa diterima oleh siswa melihat/mengetahui kekerasan fisik melihat/mengetahui kekerasan melihat/mengetahui kekerasan
di sekolah. yang terjadi di satuan pendidikan. fisik yang terjadi di satuan fisik yang terjadi di satuan
pendidikan. pendidikan.

(SD/MI Sederajat: 54,28-100,00) (SD/MI Sederajat: 36,08-54.27) (SD/MI Sederajat:0,00-36.07)

(SMP/MTs/SMA/MA/SMK (SMP/MTs/SMA/MA/SMK (SMP/MTs/SMA/MA/SMK


Sederajat: 51,22-100,00) Sederajat : 28,51-51,21) Sederajat: 0,00-28.50)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
D.4. Iklim Keamanan Sekolah
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator
Definisi
Baik Sedang Kurang

D.4.7 Pemahaman dan Pengetahuan dan Satuan pendidikan aman dari Di satuan pendidikan jarang Di satuan pendidikan masih
sikap guru tentang keyakinan guru untuk kasus pelecehan seksual. Kepala terjadi kasus pelecehan seksual. terjadi pelecehan seksual.
kekerasan seksual mengatasi kekerasan sekolah dan guru sudah Kepala sekolah dan guru sudah Kepala sekolah dan guru masih
seksual di sekolah. memahami dan meyakini memahami konsep, definisi dan perlu memahami konsep,
konsep, definisi, bentuk, cara bentuk-bentuk pelecehan seksual, definisi dan bentuk-bentuk
pencegahan dan kemampuan namun belum cukup yakin dengan pelecehan seksual. Satuan
penanganan pelecehan seksual. kemampuannya dalam mencegah pendidikan harus mendapat
dan menangani kasus pelecehan intervensi untuk meningkatkan
seksual. pengetahuan dan kemampuan
tentang pencegahan dan
penanganan kasus pelecehan
seksual.

(70,01 - 100,00) (54,01 - 70,00) (0,00-54,00)

D.4.8 Pengalaman siswa Tidak ada pelecehan seksual di Jarang terjadinya pelecehan Sering terjadinya pelecehan
Pengalaman/pengetah akan kekerasan satuan pendidikan. seksual di satuan pendidikan. seksual di satuan pendidikan.
uan kekerasan seksual seksual yang dialami
siswa oleh diri sendiri (SD/MI Sederajat: 51,86-100,00) (SD/MI Sederajat: 37,60-51,85) (SD/MI Sederajat:0,00-37,59)
ataupun orang lain di
lingkungan sekolah. (SMP/MTs/SMA/MA/SMK (SMP/MTs/SMA/MA/SMK (SMP/MTs/SMA/MA/SMK
Sederajat: 67,05-100,00) Sederajat : 56,49-67,04) Sederajat: 0,00-56,48)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
D.4. Iklim Keamanan Sekolah
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator
Definisi
Baik Sedang Kurang

D.4.9 Pemahaman Pengetahuan dan sikap Satuan pendidikan aman dari kasus Di satuan pendidikan masih terjadi Di satuan pendidikan kasus terkait
dan sikap guru guru terhadap penyalahgunaan narkoba.Kepala sekolah kasus terkait penyalahgunaan penyalahgunaan narkoba sering
tentang narkoba pencegahan dan dan guru memahami pengertian narkoba narkoba karena kepala sekolah dan terjadi karena kepala sekolah dan
penanggulangan dan contoh penyalahgunaan narkoba. guru hanya memahami pengertian guru belum memahami pengertian
penyalahgunaan narkoba, namun tidak memahami narkoba dan penyalahgunaan
narkoba di lingkungan contoh penyalahgunaan narkoba. narkoba. Satuan pendidikan harus
sekolah. Perlu dilakukan intervensi melakukan intervensi pencegahan
pencegahan dan penanganan terkait dan penanganan terkait
penyalahgunaan pada peserta didik. penyalahgunaan narkoba pada
peserta didik.

(46,18 - 100,00) (36,47 - 46,17) (0,00 - 36,46)

D.4.10 Pengalaman siswa Tidak ditemukan aktivitas yang berkaitan Frekuensi sedang tapi tetap perlu Frekuensi tinggi dan harus
Pengalaman siswa terkait narkoba di dengan narkoba di satuan pendidikan. melakukan intervensi pencegahan melakukan intervensi pencegahan
terkait narkoba sekolah, misalnya Meskipun tetap perlu ada pencegahan dan penanganan aktivitas yang dan penanganan aktivitas yang
dibujuk untuk mencoba, narkoba di satuan pendidikan. berkaitan dengan narkoba di satuan berkaitan dengan narkoba di
menggunakan, membeli pendidikan. satuan pendidikan.
atau mengedarkan (SD/MI Sederajat: 56,88-100,00)
narkoba (termasuk (SD/MI Sederajat: 54,06-56,87) (SD/MI Sederajat:0,00-54,05)
rokok dan minuman (SMP/MTs/SMA/MA/SMK Sederajat:
keras). 65,59-100,00) (SMP/MTs/SMA/MA/SMK (SMP/MTs/SMA/MA/SMK
Sederajat : 35,02-65,58) Sederajat: 0,00-35,01)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


D.5. Kesenjangan iklim keamanan sekolah
Indikator Level 1 Atribut/Label di tingkat Pemerintah Daerh

Kesenjangan iklim yang aman Rendah Sedang Tinggi


secara fisik dan psikologis.
Tidak ada perbedaan Ada kesenjangan indeks
iklim keamanan baik Kesenjangan sangat tinggi
indeks iklim keamanan indeks iklim keamanan
Rentang Nilai kesenjangan baik berdasar kelompok berdasar kelompok
sosial ekonomi maupun baik berdasar kelompok
Iklim Keamanan sosial ekonomi maupun sosial ekonomi maupun
antar wilayah urban dan antar wilayah urban dan
rural. antar wilayah urban dan
rural. rural.
0,00 100,00
(54,01-70,00)
(70,01-100,00) (0,00-54,00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


D.5. Kesenjangan iklim keamanan sekolah
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator
Definisi
Baik Sedang Kurang

D.5.2 Kesenjangan Perbedaan tingkat pemahaman, Tidak ada perbedaan indeks Terdapat perbedaan iklim Terdapat perbedaan
Iklim Keamanan antar sikap, dan perilaku terkait iklim keamanan antar satuan keamanan antar satuan sangat tinggi pada iklim
status sosial ekonomi perundungan, hukuman fisik, pendidikan berdasarkan pendidikan berdasarkan keamanan antar satuan
kekerasan seksual dan narkoba kelompok status sosial kelompok status sosial pendidikan berdasarkan
berdasarkan status sosial ekonomi. ekonomi. kelompok status sosial
ekonomi. ekonomi.

(0,00-1,99) (2,00-3,50) (3,51-100,00)

D.5.3 Kesenjangan Perbedaan tingkat pemahaman, Tidak ada perbedaan indeks Terdapat perbedaan iklim Terdapat perbedaan
Iklim Keamanan antar sikap, dan perilaku terkait iklim keamanan antar satuan keamanan antar satuan sangat tinggi pada iklim
Wilayah perundungan, hukuman fisik, pendidikan yang berada di pendidikan yang berada di keamanan antar satuan
kekerasan seksual dan narkoba daerah urban dan daerah wilayah urban dan rural. pendidikan yang berada di
berdasarkan wilayah perdesaan rural. wilayah urban dan rural.
dan perkotaan.
(0,00-0,09) (0,10-0,20) (0,21-100,00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


D.6 Iklim Kesetaraan Gender
Indikator Level 1 Atribut/Label di tingkat Satuan Pendidikan dan Pemerintah Daerah

Kondisi sekolah yang menunjukkan Baik Sedang Kurang


adanya pemahaman, dukungan dan
Satuan pendidikan secara Satuan pendidikan belum Satuan pendidikan belum
tindakan warga sekolah terhadap konsisten menunjukkan konsisten menunjukkan menunjukkan perilaku
kesetaraan kemampuan, hak, dan perilaku yang mendukung perilaku yang yang mendukung
kewajiban antara laki-laki dan kesetaraan gender. mendukung kesetaraan kesetaraan gender.
perempuan. gender.

(70,01-100,00) (54,01-70,00) (0,00-54,00)

Rentang Nilai Iklim Kesetaraan Gender

0,00 100,00

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


D.6 Iklim Kesetaraan Gender
Indikator Level 2

Label Capaian
Nama Indikator
Definisi
Baik Sedang Kurang

D.6.1 Pemahaman Pemahaman dan dukungan Satuan Pendidikan secara Satuan pendidikan Satuan Pendidikan
dan sikap warga terhadap kesetaraan antara aktif dan konsisten belum konsisten dalam belum mewujudkan
sekolah terhadap laki-laki dan perempuan, mewujudkan pemahaman mewujudkan pemahaman dan sikap
kesetaraan gender. misalnya dalam hal dan dukungan terhadap pemahaman dan dalam mendukung
kemampuan, kesempatan, kesetaraan gender. dukungan terhadap kesetaraan gender.
pemenuhan hak, dan kesetaraan gender.
kewajiban.
(70,01-100,00) (54,01-70,00) (0,00-54,00)

D.6.2 Perilaku Tindakan yang mendukung Satuan pendidikan secara Satuan pendidikan Satuan pendidikan
warga sekolah kesetaraan kemampuan, konsisten menunjukkan belum konsisten belum menunjukkan
terhadap pemenuhan hak dan perilaku yang mendukung menunjukkan perilaku perilaku yang
kesetaraan gender kewajiban antara laki-laki dan kesetaraan gender. yang mendukung mendukung kesetaraan
perempuan. kesetaraan gender. gender.

(70,01-100,00) (54,01-70,00) (0,00-54,00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


D.7 Kesenjangan Iklim Kesetaraan Gender
Indikator Level 1 Atribut/Label di tingkat Pemerintah Daerah

Perbedaan tingkat pemahaman, Rendah Sedang Tinggi


sikap, dan perilaku yang mendukung
kesetaraan kemampuan, hak dan Tidak ada perbedaan Ada kesenjangan indeks
Kesenjangan sangat tinggi
kewajiban antara laki-laki dan indeks iklim kesetaraan iklim kesetaraan gender
baik berdasar kelompok indeks iklim kesetaraan
perempuan berdasarkan status gender baik berdasar gender baik berdasar
kelompok sosial ekonomi sosial ekonomi maupun
sosial ekonomi dan wilayah. antar wilayah urban dan kelompok sosial ekonomi
maupun antar wilayah maupun antar wilayah
urban dan rural. rural.
urban dan rural.

Rentang Nilai Kesenjangan (70,00-100,00)


(54,01-70,00) (0,00-54,00)
Iklim Kesetaraan Gender

0,00 100,00

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


D.7 Kesenjangan Iklim Kesetaraan Gender
Indikator Level 1
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Baik Sedang Tinggi

D.7.2 Kesenjangan antar Perbedaan tingkat Tidak ada perbedaan Terdapat perbedaan iklim Terdapat perbedaan
kelompok sosial ekonomi pemahaman, sikap, dan indeks iklim kesetaraan kesetaraan gender antar sangat tinggi pada iklim
status perilaku yang mendukung gender antar satuan satuan pendidikan kesetaraan gender antar
kesetaraan antara laki-laki pendidikan berdasarkan berdasarkan kelompok satuan pendidikan
dan perempuan berdasarkan kelompok status sosial status sosial ekonomi. berdasarkan kelompok
status sosial ekonomi. ekonomi. status sosial ekonomi.

(0,00-3,99) (4,00-8,00) (8,01-100,00)

D.7.3 Kesenjangan antar Perbedaan tingkat Tidak ada perbedaan Terdapat perbedaan iklim Terdapat perbedaan
wilayah pemahaman, sikap, dan indeks iklim kesetaraan kesetaraan gender antar sangat tinggi pada iklim
perilaku yang mendukung gender antar satuan satuan pendidikan yang kesetaraan gender antar
kesetaraan antara laki-laki pendidikan yang berada di berada di wilayah urban satuan pendidikan yang
dan perempuan berdasarkan daerah urban dan daerah dan rural. berada di wilayah urban
wilayah perdesaan dan rural. dan rural.
perkotaan.
(0,00-0,09) (0,10-0,20) (0,21-100,00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


D.8 Iklim Kebinekaan
Indikator Level 1 Atribut/Label di tingkat Satuan Pendidikan dan Pemerintah Daerah

Kondisi sekolah yang menunjukkan Baik Sedang Kurang


adanya sikap dan perilaku kepala
Satuan pendidikan sudah Satuan pendidikan mulai Satuan pendidikan belum
sekolah dan guru dalam mampu menghadirkan mengembangkan mampu menghadirkan
menerapkan toleransi agama dan suasana proses suasana proses suasana proses
budaya serta komitmen pembelajaran yang pembelajaran yang pembelajaran yang
menjunjung tinggi menjunjung tinggi menjunjung tinggi
kebangsaan. toleransi toleransi toleransi
agama/kepercayaan dan agama/kepercayaan dan agama/kepercayaan dan
budaya; mendapatkan budaya; mendapatkan budaya; mendapatkan
Rentang Nilai Iklim Kebinekaan pengalaman belajar yang pengalaman belajar yang pengalaman belajar yang
berkualitas; mendukung berkualitas; mendukung berkualitas; mendukung
kesetaraan kesetaraan kesetaraan
agama/kepercayaan, dan agama/kepercayaan, agama/kepercayaan,
0,00 100,00 budaya; serta budaya, dan gender; budaya, dan gender;
memperkuat memperkuat memperkuat
nasionalisme. nasionalisme. nasionalisme.

(70,01-100,00) (54,01-70,00) (0,00-54,00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


D.8 Iklim Kebinekaan
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Baik Sedang Tinggi

D.8.1 Toleransi agama dan Sikap dan perilaku Satuan pendidikan mengakui, Satuan pendidikan mengakui Satuan pendidikan tidak mau
budaya yang menunjukkan menghargai, menerima, mendukung adanya keragaman menerima dan menghargai
penerimaan dan dan merawat keragaman agama/kepercayaan dan keragaman agama/kepercayaan dan
penghargaan agama/kepercayaan dan budaya. budaya, tetapi tidak sepenuhnya budaya di sekolah.
terhadap keragaman menerima keragaman tersebut.
agama dan budaya
di sekolah.
(70,01-100,00) (54,01-70,00) (0,00-54,00)

D.8.2 Komitmen kebangsaan Kesetiaan pada Satuan pendidikan mendukung dan Satuan pendidikan mendukung Satuan pendidikan hanya
negara dan mengakomodir semua peserta didik dan mengakomodir sebagian mendukung dan mengakomodir
kesediaan untuk mendapatkan pengalaman peserta didik untuk peserta didik tertentu untuk
menumbuhkan rasa belajar yang berkualitas. mendapatkan pengalaman mendapatkan pengalaman belajar
kebangsaan warga belajar yang berkualitas. yang berkualitas.
sekolah.
(70,01-100,00) (54,01-70,00) (0,00-54,00)

D.8.3 Toleransi dan Sikap menerima dan Siswa secara konsisten menunjukkan Siswa sudah menunjukkan Siswa sudah menyadari perlunya
kesetaraan siswa menghargai perilaku penghargaan atas keragaman perilaku penerimaan dan penerimaan dan penghargaan atas
keragaman agama agama. penghargaan atas keragaman keragaman agama dan budaya,
dan budaya di agama dan budaya, namun namun masih butuh dukungan untuk
sekolah belum konsisten. melakukannya.

(70,01-100,00) (54,01-70,00) (0,00-54,00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


D.9 Kesenjangan Iklim Kebinekaan
Indikator Level 1 Atribut/Label di tingkat Pemerintah Daerah

Perbedaan sikap dan perilaku Rendah Sedang Tinggi


toleransi agama dan budaya, serta
komitmen kebangsaan berdasarkan Tidak ada perbedaan Ada kesenjangan indeks Kesenjangan sangat tinggi
indeks iklim kebinekaan iklim kebinekaan baik indeks iklim kebinekaan
status sosial ekonomi dan wilayah. berdasar kelompok
baik berdasar kelompok baik berdasar kelompok
sosial ekonomi maupun sosial ekonomi maupun sosial ekonomi maupun
Rentang Nilai Kesenjangan antar wilayah urban dan antar wilayah urban dan antar wilayah urban dan
Iklim Kebinekaan rural. rural. rural.

(70,01-100,00) (54,01-70,00 (0,00-54,00)


0,00 100,00

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


D.9 Kesenjangan Iklim Kebinekaan
Indikator Level 1
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Baik Sedang Tinggi

D.9.2 Kesenjangan antar Perbedaan sikap dan perilaku Tidak ada perbedaan Terdapat perbedaan iklim Terdapat perbedaan
kelompok sosial ekonomi toleransi agama dan budaya, indeks iklim kebinekaan kebinekaan antar satuan sangat tinggi pada iklim
status serta komitmen kebangsaan antar satuan pendidikan pendidikan berdasarkan kebinekaan antar satuan
berdasarkan status sosial berdasarkan kelompok kelompok status sosial pendidikan berdasarkan
ekonomi. status sosial ekonomi. ekonomi. kelompok status sosial
ekonomi.

(0,00-1,51) (1,50-3,50) (3,51-100,00)

D.9.3 Kesenjangan antar Perbedaan sikap dan perilaku Tidak ada perbedaan Terdapat perbedaan iklim Terdapat perbedaan
wilayah toleransi agama dan budaya, indeks iklim kebinekaan kebinekaan antar satuan sangat tinggi pada iklim
serta komitmen kebangsaan antar satuan pendidikan pendidikan yang berada kebinekaan antar satuan
berdasarkan wilayah yang berada di daerah di wilayah urban dan pendidikan yang berada
perdesaan dan perkotaan. urban dan daerah rural. rural. di wilayah urban dan
. rural.

(0,00-0,09) (0,10-0,20) (0,21-100,00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


D.10 Iklim Inklusivitas
Indikator Level 1 Atribut/Label di tingkat Satuan Pendidikan dan Pemerintah Daerah

Kondisi yang disediakan oleh Baik Sedang Kurang


sekolah untuk menyediakan layanan
Satuan pendidikan sudah Satuan pendidikan mulai Satuan pendidikan belum
bagi siswa dengan disabilitas dan mampu menghadirkan mengembangkan mampu menghadirkan
cerdas istimewa dan berbakat suasana proses suasana proses suasana proses
istimewa. pembelajaran yang pembelajaran yang pembelajaran yang
menyediakan layanan menyediakan layanan menyediakan layanan
yang ramah bagi peserta yang ramah bagi peserta yang ramah bagi peserta
Rentang Nilai Iklim Inklusivitas didik dengan disabilitas didik dengan disabilitas didik dengan disabilitas
dan cerdas berbakat dan cerdas berbakat dan cerdas berbakat
istimewa. istimewa. istimewa.
0,00 100,00 (0,00-54,00)
(70,00-100,00) (54,01-70,00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


D.10 Iklim Inklusivitas
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Baik Sedang Kurang

D.10.1 Layanan Pemberian layanan yang Satuan pendidikan sudah Satuan pendidikan mulai Satuan pendidikan
disabilitas sesuai untuk anak memiliki pengetahuan, sikap memiliki pengetahuan, sikap membutuhkan pengetahuan,
dengan disabilitas di yang tepat, dan kemampuan yang tepat, dan sikap yang tepat, dan
sekolah. untuk melaksanakan praktik kemampuan untuk kemampuan untuk
pembelajaran khusus bagi melaksanakan praktik melaksanakan praktik
peserta didik dengan pembelajaran khusus bagi pembelajaran khusus bagi
disabilitas. peserta didik dengan peserta didik dengan
disabilitas. disabilitas.

(70,00-100,00) (54,01-70,00) (0,00-54,00)

D.10.2 Layanan Pemberian layanan yang Satuan pendidikan sudah Satuan pendidikan mulai Satuan pendidikan
sekolah untuk murid sesuai untuk anak cerdas memiliki pengetahuan, sikap memiliki pengetahuan, sikap membutuhkan pengetahuan,
cerdas dan bakat dan berbakat istimewa di yang tepat, dan kemampuan yang tepat, dan sikap yang tepat, dan
istimewa sekolah. untuk melaksanakan praktik kemampuan untuk kemampuan untuk
pembelajaran khusus bagi melaksanakan praktik melaksanakan praktik
peserta didik dengan pembelajaran khusus bagi pembelajaran khusus bagi
kecerdasan dan bakat peserta didik dengan peserta didik dengan
istimewa. kecerdasan dan bakat kecerdasan dan bakat
istimewa. istimewa.

(70,00-100,00) (54,01-70,00) (0,00-54,00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


D.10 Iklim Inklusivitas
Indikator Level 2

Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Baik Sedang Kurang

D.10.3 Sikap Terhadap Penerimaan dan Peserta didik sudah Peserta didik mulai Peserta didik belum
Disabilitas penghargaan terhadap menerima keberadaan menerima keberadaan, memiliki pandangan yang
siswa dengan disabilitas. Peserta didik disabilitas, namun masih ragu untuk positif, sehingga merasa
sehingga merasa nyaman berteman akrab dengan tidak nyaman dan
dan bisa berteman akrab. peserta didik disabilitas. menolak untuk berteman
dengan peserta didik
disabilitas.

(70,00-100,00) (54,01-70,00) (0,00-54,00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


D.11 Kesenjangan Iklim Inklusivitas untuk peserta didik berkebutuhan khusus
Indikator Level 1 Atribut/Label di tingkat Pemerintah Daerah

Kondisi yang disediakan oleh Rendah Sedang Tinggi


sekolah untuk memberikan layanan
bagi siswa dengan disabilitas dan Tidak ada perbedaan Ada kesenjangan indeks
Kesenjangan sangat tinggi
cerdas istimewa serta berbakat indeks iklim inklusivitas iklim inklusivitas baik
berdasar kelompok indeks iklim inklusivitas
istimewa. baik berdasar kelompok baik berdasar kelompok
sosial ekonomi maupun sosial ekonomi maupun
antar wilayah urban dan sosial ekonomi maupun
antar wilayah urban dan antar wilayah urban dan
rural. rural.
Rentang Nilai Kesenjangan rural.
Iklim Inklusivitas
(70,01-100,00) (54,01-70,00) (0,00-54,00)
0,00 100,00

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


D.11 Kesenjangan Iklim Inklusivitas untuk peserta didik berkebutuhan khusus
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Rendah Sedang Tinggi

D.11.2 Kesenjangan antar Perbedaan sikap dan perilaku Tidak ada perbedaan Terdapat perbedaan iklim Terdapat perbedaan
kelompok sosial ekonomi terhadap siswa disabilitas, indeks iklim inklusivitas inklusivitas antar satuan sangat tinggi pada iklim
status cerdas dan berbakat istimewa antar satuan pendidikan pendidikan berdasarkan inklusivitas antar satuan
berdasarkan perbedaan berdasarkan kelompok kelompok status sosial pendidikan berdasarkan
status sosial ekonomi. status sosial ekonomi. ekonomi. kelompok status sosial
ekonomi.

(0,00-2,01) (2,00-4,00) (4,01-100,00)

D.11.3 Kesenjangan antar Perbedaan sikap dan perilaku Tidak ada perbedaan Terdapat perbedaan iklim Terdapat perbedaan
wilayah terhadap siswa disabilitas, indeks iklim inklusivitas inklusivitas antar satuan sangat tinggi pada iklim
cerdas dan berbakat istimewa antar satuan pendidikan pendidikan yang berada inklusivitas antar satuan
berdasarkan wilayah yang berada di daerah di wilayah urban dan pendidikan yang berada
perdesaan dan perkotaan. urban dan daerah rural. rural. di wilayah urban dan
rural.

(0,00-0,07) (0,08-0,15) (0,16-100,00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


D.14 Kesenjangan Fasilitas Literasi Satuan Pendidikan
Indikator Level 1 Atribut/Label di tingkat Pemerintah Daerah

Rendah Sedang Tinggi


Perbedaan yang disediakan oleh
sekolah untuk memberikan layanan
Ada kesenjangan
terkait pengembangan literasi. Tidak ada perbedaan Perbedaan yang
fasilitas literasi satuan
fasilitas literasi satuan disediakan oleh sekolah
pendidikan baik berdasar
pendidikan baik berdasar untuk memberikan
Rentang Nilai Kesenjangan kelompok sosial ekonomi
kelompok sosial ekonomi layanan terkait
Fasilitas Literasi maupun antar wilayah
maupun antar wilayah pengembangan literasi.
urban dan rural.
urban dan rural.

0,00 100,00 (70,01-100,00) (54,01-70,00) (0,00-54,00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


D.14 Kesenjangan Fasilitas Literasi Satuan Pendidikan
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Rendah Sedang Tinggi

D.14.2 Antar kelompok Perbedaan kondisi Tidak ada perbedaan indeks Terdapat perbedaan fasilitas Terdapat perbedaan sangat
sosial ekonomi status sekolah terkait fasilitas pembelajaran literasi pembelajaran literasi antar tinggi pada fasilitas
ketersediaan fasilitas antar satuan pendidikan satuan pendidikan pembelajaran literasi antar
literasi sesuai standar berdasarkan kelompok status berdasarkan kelompok status satuan pendidikan
sarpras berdasarkan sosial ekonomi. sosial ekonomi. berdasarkan kelompok status
perbedaan status sosial sosial ekonomi.
ekonomi sekolah.
(0,00-2,00) (2,01-4,00) (4,01-100,00)

D.14.3 Antar wilayah Perbedaan kondisi Tidak ada perbedaan indeks Terdapat perbedaan fasilitas Terdapat perbedaan sangat
sekolah terkait fasilitas pembelajaran literasi pembelajaran literasi antar tinggi pada fasilitas
ketersediaan fasilitas antar satuan pendidikan yang satuan pendidikan yang pembelajaran literasi antar
literasi sesuai standar berada di daerah urban dan berada di wilayah urban dan satuan pendidikan yang
sarpras berdasarkan daerah rural. rural. berada di wilayah urban dan
wilayah perdesaan dan rural.
perkotaan.
(0,00-5,00) (5,01-15,00) (15,01-100,00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


D. 17 Link and Match dengan Dunia Kerja
Indikator Level 1 Atribut/Label di tingkat Satuan Pendidikan dan Provinsi

Nilai komposit level link and match/keselarasan Baik Sedang Kurang


SMK dengan dunia kerja, dalam aspek:
pembelajaran, Teaching Factory (TeFa), Sebagian besar aspek link
penggunaan sarana prasarana pembelajaran, SMK sudah Perlu perhatian serius
and match di SMK telah mengupayakan untuk peningkatan
keahlian guru dan tenaga kependidikan,
selaras dengan dunia keselarasan SMK keselarasan SMK dan
kepemimpinan kepala sekolah, pengelolaan
kerja. dengan dunia kerja, dunia kerja dalam aspek
Bursa Kerja Khusus, keterlibatan komite
sekolah, praktisi pengajar dari dunia kerja, dan namun perlu melakukan pembelajaran,
magang guru. peningkatan kualitas kelembagaan, dan
pembelajaran, kompetensi SDM di SMK.
kelembagaan dan
kompetensi SDM.
Rentang Nilai Link and Match dengan Dunia
Kerja

(70,01-100,00) (54,01-70.00) (0,00-54,00)


0,00 100,00

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


D. 17 Link and Match dengan Dunia Kerja
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator
Definisi
Baik Sedang Kurang

D.17.1 Kualitas Nilai komposit tingkat Sekolah sudah menyusun Sekolah sudah menyusun Sekolah belum menyusun
pembelajaran selaras keselarasan kurikulum, melaksanakan kurikulum, melaksanakan praktek kurikulum, melaksanakan
dengan dunia kerja kurikulum sekolah, praktek kerja lapangan, dan kerja lapangan, dan proses praktek kerja lapangan, dan
praktek kerja proses pembelajaran di kelas pembelajaran di kelas yang proses pembelajaran di
lapangan, dan yang diselaraskan dengan diselaraskan dengan standar dunia kelas yang diselaraskan
penyelenggaraan standar dunia kerja dan skema kerja dan skema SKKNI yang dengan standar dunia kerja
pembelajaran dengan SKKNI yang meliputi seluruh meliputi sebagian komponen dan skema SKKNI.
kebutuhan serta komponen kurikulum di seluruh kurikulum di sebagian konsentrasi
standar dunia kerja. konsentrasi keahlian, sesuai keahlian, sesuai dengan standar
dengan standar prosedur. prosedur.

(70,01-100,00) (54,01-70,00) (0,00-54,00)

D.17.2 Kualitas Tingkat Sekolah memiliki kerjasama Sekolah sedang merintis Sekolah belum memiliki
pembelajaran dalam keterlaksanaan secara aktif dengan dunia kerja kerjasama dengan dunia kerja kerjasama dengan dunia
Teaching Factory pembelajaran dalam penyelenggaraan, dalam penyelenggaraan, kerja dalam
(TeFa) Teaching Factory mekanisme, tahapan proses mekanisme, tahapan proses penyelenggaraan,
(TeFa) dengan produksi, dan hasil Teaching produksi, dan hasil Teaching mekanisme, tahapan
pelibatan dunia kerja. Factory (TeFa). Factory (TeFa). proses produksi, dan hasil
Teaching Factory (TeFa).

(51,55-100,00) (31,21-51,54) (0,00-31,20)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


D. 17 Link and Match dengan Dunia Kerja
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator
Definisi
Baik Sedang Kurang

D.17.3 Penggunaan Tingkat kepemilikan, Sekolah memiliki sarana Sekolah sedang berupaya Sekolah belum memiliki
sarana prasarana spesifikasi, dan prasarana pembelajaran yang memenuhi sarana prasarana sarana prasarana
pembelajaran selaras pemanfaatan sarana spesifikasinya sesuai dengan pembelajaran yang spesifikasinya pembelajaran yang
dengan dunia kerja dan prasarana dunia kerja dan pengelolaannya sesuai dengan dunia kerja dan spesifikasinya sesuai
pembelajaran selaras mencakup seluruh siswa. pengelolaannya mencakup dengan dunia kerja.
dengan kebutuhan sebagian siswa.
dan standar dunia
kerja. (70,01-100,00) (54,01-70,00) (0,00-54,00)

D.17.4 Keahlian guru Nilai komposit Sekolah melakukan peningkatan Sekolah sedang merintis dalam Sekolah masih berupaya
dan tenaga kesesuaian kualifikasi kualifikasi dan kompetensi PTK peningkatan kualifikasi dan melakukan peningkatan
kependidikan SMK dan kompetensi guru dan internalisasi budaya kerja kompetensi PTK serta internalisasi kualifikasi dan kompetensi
selaras dengan dunia dan tenaga secara optimal. budaya kerja. PTK dan internalisasi
kerja kependidikan serta budaya kerja.
tingkat internalisasi
budaya kerja oleh (70,01-100,00) (54,01-70,00) ((0,00-54,00)
guru dan tenaga
kependidikan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


D. 17 Link and Match dengan Dunia Kerja
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator
Definisi
Baik Sedang Kurang

D.17.5 Kepemimpinan Efektivitas Kepala Sekolah secara kontinyu Kepala Sekolah secara kontinyu Kepala Sekolah belum
kepala SMK dalam kepemimpinan kepala menjalankan kepemimpinan menjalankan kepemimpinan secara kontinyu
mengelola SMK SMK (manajerial, dalam aspek manajerial, dalam aspek manajerial, menjalankan
sebagai pembelajaran kewirausahaan dan kewirausahaan, dan supervisi kewirausahaan, dan supervisi kepemimpinan dalam
yang selaras dengan supervisi pembelajaran yang berorientasi pembelajaran yang belum aspek terkait aktivitas
dunia kerja; pembelajaran) dalam pada peningkatan mutu sekolah. sepenuhnya berorientasi pada manajerial, kewirausahaan,
penguatan kerja peningkatan mutu sekolah. dan supervisi
sama, inovasi, dan pembelajaran.
pengelolaan sekolah
berbasis dunia kerja. (70,01-100,00) (54,01-70,00) (0,00-54,00)

D.17.6 Pengelolaan Pengelolaan Bursa Sekolah mengelola Bursa Kerja Sekolah mengupayakan mengelola Sekolah belum sepenuhnya
Bursa Kerja Khusus Kerja Khusus dalam Khusus yang terintegrasi dengan Bursa Kerja Khusus guna mengelola Bursa Kerja
dalam meningkatkan meningkatkan pihak terkait (Disnaker, dunia meningkatkan kebekerjaan lulusan Khusus guna meningkatkan
kebekerjaan lulusan kebekerjaan lulusan kerja) guna meningkatkan SMK. kebekerjaan lulusan SMK.
SMK SMK, termasuk kebekerjaan lulusan SMK. .
mendapatkan ((0,00-23,30)
komitmen dunia kerja (55,87-100,00) (23,21-55,86)
dalam penyerapan
lulusan SMK.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


D. 17 Link and Match dengan Dunia Kerja
Indikator Level 2

Label Capaian
Nama Indikator
Definisi
Baik Sedang Kurang

D.17.7 Komite Tingkat keterlibatan komite Komite sekolah secara Komite sekolah mulai Komite sekolah
sekolah terlibat sekolah dalam memberi rutin memberikan memberikan dukungan dalam memberikan dukungan
mengembangkan dukungan peluang kerjasama dukungan dalam menjalin menjalin kerjasama dengan yang terbatas dalam
kerjasama dunia kerja dengan dunia kerja, finansial, kerjasama dengan dunia dunia kerja, finansial, ide menjalin kerjasama dengan
dan ide pengelolaan sekolah. kerja, finansial, ide pengelolaan sekolah. dunia kerja, finansial, ide
pengelolaan sekolah. pengelolaan sekolah.

(80,00-100,00) (40,00-79,99) (0,00-39,99)

D.17.8 Praktisi dunia Tingkat keterlaksanaan Sekolah telah menunjukkan Sekolah mulai mengelola Sekolah belum secara
kerja yang mengajar pembelajaran yang diampu oleh pengelolaan pembelajaran pembelajaran oleh guru tamu serius melakukan
di SMK guru tamu atau instruktur oleh guru tamu secara pada aspek perencanaan, pengelolaan pembelajaran
kejuruan dari dunia kerja, berkualitas. pelaksanaan, evaluasi, dan oleh guru tamu.
meliputi pengaturan jadwal, ketercakupan
jumlah jam, dan cakupan kompetensi/konsentrasi
kompetensi/konsentrasi keahlian yang ada.
keahlian yang ada di SMK.
(55,58-100,00) (26,60-55,57) ((0,00-26,59)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


D. 17 Link and Match dengan Dunia Kerja
Indikator Level 2

Label Capaian
Nama Indikator
Definisi
Baik Sedang Kurang

D.17.9 Guru SMK Tingkat keterlaksanaan dan Sekolah telah menunjukkan Sekolah mulai mengelola Perlu perhatian serius untuk
melakukan magang di persentase guru magang di pengelolaan magang guru magang guru sesuai standar melakukan peningkatan
dunia kerja dunia kerja. secara berkualitas. dengan persentase jumlah guru SMK yang
keterlibatan yang cukup baik. melakukan magang di dunia
kerja dan kualitas proses
magang guru.
(69,41-100,00)
(51,95-69.40) (0,00-51,94)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


D. 21 Kesenjangan Fasilitas Satuan Pendidikan
Atribut/Label di tingkat Pemerintah Daerah
Indikator Level 1

Tingkat kesenjangan fasilitas Rendah Sedang Tinggi


sekolah yang terdiri dari fasilitas
ruang sekolah, sanitasi sekolah, Kesenjangan fasilitas Kesenjangan fasilitas Kesenjangan fasilitas
sekolah antara desil 10 sekolah antara desil 10 sekolah antara desil 10
bahan dan fasilitas belajar literasi dan desil 1 kecil. dan desil 1 sedang. dan desil 1 Tinggi.
dan TIK.
(49,00-0,00) (64,99-50,00) (100,00-65,00)

Rentang Nilai Kesenjangan


Fasilitas Satuan Pendidikan

0,00 100,00

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


D. 21 Kesenjangan Fasilitas Satuan Pendidikan
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Rendah Sedang Tinggi

D.21.1 Kesenjangan Fasilitas Tingkat Kesenjangan fasilitas Kesenjangan fasilitas ruang Kesenjangan fasilitas Kesenjangan fasilitas
Ruang Satuan Pendidikan ruang Satuan Pendidikan. satuan pendidikan antara ruang sekolah satuan ruang satuan
desil 10 dan desil 1 kecil. pendidikan desil 10 dan pendidikan antara desil
desil 1 sedang. 10 dan desil 1 Tinggi.
(49,99-0,00)
(64,99-50,00) (65,00-100,00)

D.21.2 Kesenjangan Sanitasi Tingkat kesenjangan sanitasi Kesenjangan fasilitas Kesenjangan fasilitas Kesenjangan fasilitas
Satuan Pendidikan Satuan Pendidikan. sanitasi satuan pendidikan sanitasi satuan pendidikan sanitasi satuan
antara desil 10 dan desil 1 antara desil 10 dan desil 1 pendidikan antara desil
kecil. sedang. 10 dan desil 1 Tinggi.

(49,99-0,00) (64,99-50,00) (65,00-100,00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


D. 21 Kesenjangan Fasilitas Satuan Pendidikan
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Rendah Sedang Tinggi

D.21.3 Kesenjangan Bahan dan Tingkat kesenjangan bahan dan Kesenjangan bahan dan Kesenjangan bahan dan Kesenjangan bahan
Fasilitas Belajar Literasi fasilitas belajar literasi. fasilitas belajar literasi fasilitas belajar literasi dan fasilitas belajar
satuan pendidikan antara satuan pendidikan antara literasi satuan
desil 10 dan desil 1 kecil. desil 10 dan desil 1 pendidikan antara desil
sedang. 10 dan desil 1 Tinggi.

(49,99-0,00) (64,99-50,00) (65,00-100,00)

D.21.4 Kesenjangan Fasilitas TIK Tingkat kesenjangan fasilitas Kesenjangan fasilitas TIK Kesenjangan fasilitas TIK Kesenjangan fasilitas
TIK. satuan pendidikan antara satuan pendidikan antara TIK satuan pendidikan
desil 10 dan desil 1 kecil. desil 10 dan desil 1 antara desil 10 dan
sedang. desil 1 Tinggi.

(49,99-0,00) (64,99-50,00) (65,00-100,00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


E.1 Partisipasi warga sekolah
Indikator Level 1 Atribut/Label di Satuan Pendidikan dan Pemerintah Daerah

Keterlibatan warga sekolah dalam Baik Sedang Kurang


proses perencanaan,
Satuan pendidikan telah Satuan pendidikan Satuan pendidikan sangat
pengembangan, dan pelaksanaan melibatkan orang tua dan melibatkan orang tua dan terbatas melibatkan orang
kegiatan di sekolah. murid baik dalam kegiatan murid dalam beberapa tua dan murid dalam
akademik maupun non- kegiatan di satuan berbagai kegiatan di
Rentang Nilai Partisipasi akademik secara pendidikan khususnya satuan pendidikan.
keseluruhan di satuan berupa kegiatan
Warga Sekolah akademik dan atau non-
pendidikan.
akademik.
0,00 100,00 (70,01 - 100,00) (54,01 - 70,00) (0,00 - 54,00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


E.1 Partisipasi warga sekolah
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Baik Sedang Kurang

E.1.1 Partisipasi orang tua Sekolah mengajak orang tua untuk Satuan pendidikan Satuan pendidikan Satuan pendidikan
berpartisipasi dalam perencanaan, melibatkan orang tua baik melibatkan orang tua memiliki proporsi
pengembangan, dan pelaksanaan dalam kegiatan akademik dalam beberapa kegiatan pembelanjaan
kegiatan di sekolah. maupun non-akademik di satuan pendidikan peningkatan mutu guru
secara keseluruhan di khususnya berupa dan tenaga kependidikan
satuan pendidikan. kegiatan akademik dan yang rendah.
atau non-akademik.

(75,15 - 100,00) (59,20 - 75,14) (0,00 - 59,19)

E.1.2 Partisipasi murid Sekolah mengajak siswa untuk Satuan pendidikan Satuan pendidikan Satuan pendidikan
berpartisipasi dalam perencanaan, melibatkan peserta didik melibatkan peserta didik memiliki proporsi
pengembangan, dan pelaksanaan baik dalam kegiatan dalam beberapa kegiatan pembelanjaan non-
kegiatan di sekolah. akademik maupun non- di satuan pendidikan personil mutu
akademik di satuan khususnya berupa pembelajaran yang
pendidikan. kegiatan akademik dan rendah.
atau non-akademik.

(83,74- 100,00) (43,64 - 83,73) (0,00 - 43,63)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


E.2 Proporsi pemanfaatan sumber daya sekolah untuk peningkatan mutu
Indikator Level 1 Atribut/Label di Satuan Pendidikan dan Pemerintah Daerah

Jumlah persentase nilai Baik Sedang Kurang


pembelanjaan non personil untuk
Satuan pendidikan memiliki Satuan pendidikan Satuan pendidikan sangat
peningkatan mutu pembelajaran dan memiliki proporsi
proporsi pemanfaatan terbatas melibatkan orang
GTK di satuan pendidikan per sumber daya sekolah untuk pemanfaatan sumber daya tua dan murid dalam
jenjang. peningkatan mutu yang sekolah untuk peningkatan berbagai kegiatan di satuan
tinggi mutu yang cukup pendidikan.
Rentang Nilai Pemanfaatan SDS (59,41 - 100,00) (29,70 - 59,40) (0,00 - 26,69)

0,00 100,00

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


E.2 Proporsi pemanfaatan sumber daya sekolah untuk peningkatan mutu

Indikator Level 2

Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Baik Sedang Kurang

E.2.1 Proporsi pembelanjaan Persentase pembelanjaan sekolah untuk Satuan pendidikan telah Satuan pendidikan Satuan pendidikan
peningkatan mutu guru dan tenaga peningkatan mutu guru dan tenaga memiliki proporsi telah memiliki proporsi memiliki proporsi
kependidikan kependidikan dibagi total anggaran pembelanjaan pembelanjaan pembelanjaan
sekolah dalam satu tahun di bos salur. peningkatan mutu guru peningkatan mutu peningkatan mutu
dan tenaga kependidikan guru dan tenaga guru dan tenaga
yang tinggi. kependidikan yang kependidikan yang
cukup. rendah.

(11,89 - 100,00) (4,62 - 11,88) (0,00 - 4,61)

E.2.2 Proporsi pembelanjaan non Persentase pembelanjaan sekolah untuk Satuan pendidikan Satuan pendidikan Satuan pendidikan
personil mutu pembelajaran non personil kegiatan pembelajaran memiliki proporsi memiliki proporsi memiliki proporsi
dibagi total anggaran sekolah dalam pembelanjaan non- pembelanjaan non- pembelanjaan non-
satu tahun di bos salur. personil mutu personil mutu personil mutu
pembelajaran yang tinggi. pembelajaran yang pembelajaran yang
cukup. rendah.

(55,81- 100,00) (27,90 - 55,80) (0,00 - 27,89)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


E.3. Pemanfaatan TIK untuk pengelolaan anggaran
Indikator Level 1 Atribut/Label di tingkat Satuan Pendidikan & Pemerintah Daerah

Tingkat pemanfaatan teknologi Baik Sedang Kurang


informasi dalam pengelolaan
Satuan pendidikan Satuan pendidikan Satuan pendidikan
pendanaan sekolah memiliki proporsi memiliki proporsi memiliki proporsi
pembelanjaan dana BOS pembelanjaan dana BOS pembelanjaan dana BOS
secara daring yang tinggi secara daring yang secara daring yang
cukup rendah
Rentang Nilai Pemanfaatan TIK

(60,00 - 100.00) (40,00 - 59,99) (0,00 - 39.99)


0,00 100,00

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


E.3. Pemanfaatan TIK untuk pengelolaan anggaran
Indikator Level 2

Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Baik Sedang Kurang

E.3.1 Proporsi pembelanjaan dana Jumlah pembelanjaan dana Satuan pendidikan Satuan pendidikan Satuan pendidikan
BOS secara daring BOS melalui SIPLah dibagi total memiliki proporsi memiliki proporsi memiliki proporsi
anggaran dana BOS yang pembelanjaan dana BOS pembelanjaan dana BOS pembelanjaan dana
dibelanjakan dalam satu tahun secara daring yang tinggi. secara daring yang BOS secara daring
anggaran. cukup. yang rendah.

(16,81-100,00) (8,40-16,80) (0,00-8,39)

E 3.2 Indeks penggunaan platform Jumlah sekolah yang membuat Jumlah satuan pendidikan Jumlah satuan Jumlah satuan
SDS sumberdaya sekolah - laporan tepat waktu di platform yang membuat laporan pendidikan yang pendidikan yang
ketepatan waktu dan kelengkapan SDS dan lengkap. tepat waktu di platform membuat laporan tepat membuat laporan
pelaporantentang hukuman fisik SDS tinggi. waktu di platform SDS tepat waktu di
cukup. platform SDS masih
rendah.

(75,00- 100,00) (50,00-74,99) (0,00-49,99)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


E. 4 Proporsi pemanfaatan APBD untuk pendidikan
Indikator Level 1 Atribut/Label di tingkat Provinsi

APBD fungsi pendidikan dibagi Baik Sedang Kurang


dengan total APBD.
Daerah mengalokasikan Daerah Daerah mengalokasikan
proporsi APBD untuk mengalokasikan proporsi APBD untuk
Rentang Nilai Proporsi APBD Pendidikan pendidikan sesuai proporsi APBD untuk pendidikan belum
dengan kewajibannya pendidikan hampir memenuhi
sebesar minimal 20% memenuhi kewajibannya sebesar
0,00 100,00 kewajibannya sebesar minimal 20%
minimal 20%

(>=20%) (15-19,99%) (<14,99%)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


E. 5 Program dan Kebijakan Sekolah
Atribut/Label di tingkat Satuan Pendidikan & Pemerintah Daerah
Indikator Level 1

Program dan kebijakan sekolah untuk Baik Sedang Kurang


mencegah dan menanggulangi perundungan,
hukuman fisik, kekerasan seksual, Satuan pendidikan telah Satuan pendidikan Satuan pendidikan sangat
penyalahgunaan narkoba, kesetaraan gender, melibatkan orang tua dan melibatkan orang tua dan terbatas melibatkan orang
dan intoleransi. murid baik dalam kegiatan murid dalam beberapa tua dan murid dalam
akademik maupun non- kegiatan di satuan berbagai kegiatan di
Rentang Nilai Program akademik secara pendidikan khususnya satuan pendidikan.
dan Kebijakan Sekolah keseluruhan di satuan berupa kegiatan
pendidikan. akademik dan atau non-
akademik.
0,00 100,0,0
(70,01-100,00) (54,01-70,00) (0,00-54,00)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


E. 5 Program dan Kebijakan Sekolah
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Baik Sedang Kurang

E.5.1 Program dan Ketersediaan dan Sekolah memiliki program Sekolah sudah memiliki Sekolah belum memiliki
kebijakan sekolah penerapan program serta dan kebijakan yang program dan kebijakan program dan kebijakan
tentang perundungan kebijakan untuk mencegah dilaksanakan secara tentang pencegahan tentang pencegahan
dan menanggulangi segala konsisten tentang dan penanganan dan penanganan
bentuk penindasan atau pencegahan dan perundungan tetapi perundungan.
kekerasan yang dilakukan penanganan perundungan. belum dilaksanakan
secara sengaja oleh satu secara konsisten.
atau sekelompok orang
yang lebih 'kuat' di sekolah. (70,01-100,00) (54,01-70,00) (0,00-54,00)

E.5.2 Program dan Ketersediaan dan Sekolah sudah cukup Sekolah sudah cukup Sekolah belum memiliki
kebijakan sekolah penerapan program serta memiliki program dan memiliki program dan program dan kebijakan
tentang hukuman fisik kebijakan untuk mencegah kebijakan yang kebijakan yang sekolah yang bertujuan
penggunaan hukuman yang dilaksanakan secara bertujuan mencegah mencegah dan
mengakibatkan rasa sakit konsisten untuk mencegah dan menangani menangani hukuman
secara fisik bagi siswa yang dan menangani hukuman hukuman fisik di satuan fisik di satuan
melakukan pelanggaran. fisik di satuan pendidikan. pendidikan. pendidikan.

(60,09- 100,00) (34,10-60,08) (0,00-34,09)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


E. 5 Program dan Kebijakan Sekolah
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Baik Sedang Kurang

E.5.3 Program dan Ketersediaan dan Sekolah sudah memiliki Sekolah sudah memiliki Sekolah belum memiliki
kebijakan sekolah penerapan program serta program dan kebijakan yang program dan kebijakan yang program dan kebijakan
tentang kekerasan kebijakan untuk mencegah dilaksanakan secara konsisten bertujuan mencegah dan sekolah yang bertujuan
seksual dan menanggulangi untuk mencegah dan menangani terjadinya mencegah dan menangani
perbuatan yang menangani terjadinya pelecehan seksual di satuan terjadinya pelecehan seksual
merendahkan, menghina, pelecehan seksual di satuan pendidikan, namun belum di satuan pendidikan.
melecehkan, menyerang pendidikan. dilaksanakan secara
bagian tubuh atau organ konsisten.
reproduksi seseorang.
(86,53-100,00) (47,72-86,52) (0,00-47,71)

E.5.4 Program dan Ketersediaan dan Sekolah sudah memiliki Sekolah sudah memiliki Sekolah belum memiliki
kebijakan sekolah penerapan program serta program dan kebijakan yang program dan kebijakan yang program dan kebijakan
tentang narkoba kebijakan untuk mencegah dilaksanakan secara konsisten bertujuan mencegah dan sekolah yang bertujuan
dan menanggulangi untuk mencegah dan menangani aktivitas atau mencegah dan menangani
penyalahgunaan narkoba menangani aktivitas atau kasus penyalahgunaan aktivitas atau kasus
dan zat berbahaya lainnya kasus penyalahgunaan narkoba di satuan pendidikan, penyalahgunaan narkoba di
(termasuk rokok dan narkoba di satuan pendidikan. namun belum dilaksanakan satuan pendidikan.
minuman keras). secara konsisten.

(54,50 - 100,00) 17,96 - 54,49 (0,00 - 17,95)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


E. 5 Program dan Kebijakan Sekolah
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Baik Sedang Kurang

E.5.5 Program dan Kebijakan Ketersediaan dan penerapan Peserta didik merasa Peserta didik merasa Peserta didik belum
mengenai kesetaraan gender program serta kebijakan aman, nyaman, dan aman dan nyaman merasa aman dan
yang mendukung kesetaraan sejahtera ketika berada ketika berada di nyaman ketika berada
antara laki-laki dan di lingkungan sekolah. lingkungan sekolah di lingkungan satuan
perempuan, misalnya dalam pada situasi-situasi pendidikan.
hal kemampuan, tertentu saja.
kesempatan, pemenuhan
hak, dan kewajiban. (70,00-100,00) (54,01-70,00) (0,00-54,00)

E.5.6 Program dan kebijakan Ketersediaan dan penerapan Sekolah telah memiliki Sekolah memiliki Sekolah belum memiliki
mengenai penanggulangan program serta kebijakan dan menjalankan rencana program dan rencana program dan
dan pencegahan intoleransi di tentang pencegahan dan program dan kebijakan kebijakan tentang kebijakan tentang
sekolah penanggulangan sikap serta tentang pencegahan pencegahan dan pencegahan dan
perilaku yang menolak dan penanganan kasus penanganan kasus penanganan kasus
keragaman agama dan intoleransi di satuan intoleransi di satuan intoleransi di satuan
budaya di sekolah. pendidikan secara pendidikan, tetapi pendidikan.
konsisten. belum diterapkan.

(85,56-100,00) (47,24 - 85,55) (0,00 - 47,23)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


E. 7 Indeks Fasilitas Satuan Pendidikan
Indikator Level 1 Atribut/Label di tingkat Pemerintah Daerah

Indeks fasilitas sekolah yang terdiri dari Baik Sedang Kurang


indeks fasilitas ruang sekolah, sanitasi
sekolah, bahan dan fasilitas belajar Satuan Pendidikan Satuan Pendidikan Satuan Pendidikan
literasi, dan fasilitas TIK. memiliki ketersediaan memiliki ketersediaan memiliki ketersediaan
fasilitas sekolah yang fasilitas sekolah yang fasilitas sekolah yang
tinggi. sedang. rendah.
Rentang Nilai Indeks Fasilitas Sekolah
(70,00-100,00) (50,00-69,99) (0,00-49,99)

0,00 100,00

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


E. 7 Indeks Fasilitas Satuan Pendidikan
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Baik Sedang Kurang

E.7.1 Indeks Fasilitas Indeks yang Satuan pendidikan Satuan pendidikan Satuan pendidikan
Ruang Satuan Pendidikan menggambarkan memiliki ketersediaan memiliki ketersediaan memiliki ketersediaan
ketersediaan ruang kelas, ruang kelas, ruang kelas, ruang kelas,
perpustakaan, dan perpustakaan, dan perpustakaan, dan perpustakaan, dan
laboratorium. laboratorium yang laboratorium yang laboratorium yang
tinggi. sedang. rendah.

(70,00-100,00) (50,00-69,99) (0,00-49,99)

E.7.2 Indeks Sanitasi Indeks yang Satuan pendidikan Satuan pendidikan Satuan pendidikan
Satuan Pendidikan menggambarkan memiliki ketersediaan memiliki ketersediaan memiliki ketersediaan
ketersediaan air layak air kayak, tempat cuci air kayak, tempat cuci air kayak, tempat cuci
seperti: tempat cuci tangan, tangan dengan sabun, tangan dengan sabun, tangan dengan sabun,
dan toilet. dan toilet yang tinggi. dan toilet yang sedang. dan toilet yang rendah.

(70,00-100,00) (50,00-69,99) (0,00-49,99)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


E. 7 Indeks Fasilitas Satuan Pendidikan
Indikator Level 2
Label Capaian
Nama Indikator Definisi
Baik Sedang Kurang

E.7.3 Indeks Bahan dan Indeks yang Satuan pendidikan Satuan pendidikan Satuan pendidikan
Fasilitas Belajar Literasi menggambarkan memiliki ketersediaan memiliki ketersediaan memiliki ketersediaan
ketersediaan bahan belajar bahan dan fasilitas bahan dan fasilitas bahan dan fasilitas
literasi. belajar literasi yang belajar literasi yang belajar literasi yang
tinggi. sedang. rendah.

(70,00-100,00) (50,00-69,99) (0,00-49,99)

E.7.4 Indeks Fasilitas TIK Indeks yang Satuan pendidikan Satuan pendidikan Satuan pendidikan
menggambarkan memiliki ketersediaan memiliki ketersediaan memiliki ketersediaan
ketersediaan fasilitas TIK. fasilitas TIK yang tinggi. fasilitas TIK yang fasilitas TIK yang
sedang. rendah.

(70,00-100,00) (50,00-69,99) (0,00-49,99)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Anda mungkin juga menyukai