Anda di halaman 1dari 7

Langkah-langkah pengajaran Seni Budaya – Berlatih Vokal

1. Menjelaskan organ penghasil suara


2. Menjelaskan teknik pernapasan, teknik bernyanyi dengan artikulasi dan intonasi yang baik
dan benar
3. Memberi catatan: jenis-jenis lagu populer, lagu wajib, lagu daerah beserta penciptanya
4. Penugasan: Praktik menyanyikan lagu populer dan lagu wajib (pinjam mikrofon)

Jenis pernapasan yang digunakan saat bernyanyi terbagi dalam tiga bagian, yaitu sebagai berikut:

1.Napas Dada

Bernapas dengan dada menyebabkan terangkatnya kedua bahu dan dada pada saat menghirup
udara. Sebaliknya, bahu dan dada kembali ke posisi semula saat mengeluarkan udara. Sewaktu
menghirup dan mengeluarkan udara dengan cepat saat bernyanyi, peserta didik sebaiknya tidak
menggunakan teknik ini. Cara bernapas seperti ini akan menimbulkan kesulitan bagi peserta didik
dalam mengontrol keluar masuknya udara. Gerakan naik turun pada bahu dan dada dapat
menyebabkan ketegangan pada otot-otot yang berada di bagian leher. Hal ini mengakibatkan otot-
otot yang berada pada laring tidak dapat berfungsi dengan bebas. Jenis pernapasan ini dapat
menghasilkan produksi suara dengan napas yang boros, ketegangan, nada yang lemah, dan suara
yang pales (out of tune).

2. Napas Perut

Teknik pernapasan perut mengharuskan untuk membuat perut peserta didik menjadi besar atau
menggembungkan perut sehingga dapat diisi udara. Untuk melakukan teknik ini, peserta didik bisa
menarik napas sedalam-dalamnya dan menahannya hingga beberapa detik supaya perutnya bisa
menggembung. Kemudian, embuskan secara perlahanlahan melalui mulut selama beberapa detik.
Lakukan secara berulang dengan menambah durasi waktu pada setiap kali pengulangan.

Dengan pernapasan perut dapat menghasilkan suara yang sangat nyaring saat bernyanyi. Namun,
kelemahan menggunakan pernapasan perut adalah udara yang sudah tersimpan di dalam perut akan
cepat habis.

3. Napas Diafragma

Diafragma adalah otot yang memisahkan antara rongga perut dan dada. Pernapasan diafragma atau
pernapasan rongga perut ini sangat cocok digunakan untuk bernyanyi. Selain diafragma, sistem
pernapasan juga melibatkan beberapa kontraksi dari otot dada, tulang rusuk, dan otot perut. Peserta
didik bisa melatih otot diafragma dengan berbagai cara. Salah satunya dengan posisi berdiri dan
meletakkan kedua tangan di atas perut. Tariklah napas sedalam-dalamnya tanpa menggerakkan
pundak dan rasakan posisi perut semakin terdorong ke depan. Embuskan secara perlahan melalui
paru-paru dan lakukan secara berulang.
Praktik Bernyanyi

Beberapa jenis lagu:

1. Lagu anak adalah lagu yang lirik dan melodinya dibuat sesuai dengan karakteristik dan
kebutuhan anak.
Contoh: Bintang Kecil, Potong Bebek Angsa, Pelangi
2. Lagu populer adalah lagu yang sedang disenangi oleh masyarakat saat ini.
Contoh: Laskar Pelangi, alamate anak sholeh, Satu-satu

3. Lagu wajib nasional adalah lagu yang diciptakan denga tujuan mengobarkan nasionalisme
dan kecintaan pada tanah air; untuk menghormati/mengapresiasi perjuangan pahlawan
Contoh: Halo-halo Bandung, Satu Nusa Satu Bangsa, Garuda Pancasila

4. Lagu daerah adah lagu yang lahir dan berkembang dari kebudayaan daerah setempat. Lagu
daerah umumnya menggunakan Bahasa daerah.
Contoh:
Ampar-ampar pisang
Soleram
Tondu’ Majang
Ole Olang

Tugas:

Pilihlah salah satu lagu (boleh lagu wajib nasional/lagu daerah/lagu populer yang cocok
untuk anak-anak), pelajari dan hafalkan lagu tersebut, dan siapkan penampilanmu untuk
bernyanyi di depan kelas.

Guru dan temanmu akan menilai penampilanmu, penilaian berdasarkan ketepatan lirik,
teknis bernafas, artikulasi, intonasi

Buat Rubrik penilaian


Salah satu bentuk latihan yang dapat digunakan guru untuk melatih ketepatan nada (intonasi) peserta
didik saat bernyanyi, yaitu melalui latihan solfeggio. Guru membunyikan satu nada dengan
menggunakan alat musik keyboard atau gitar, kemudian peserta didik mengikuti suara nada tersebut
dengan menggunakan kata “ma” atau “la”. Lakukan latihan ini berulang kali sehingga peserta didik
semakin terlatih dalam menyelaraskan nada dan memiliki intonasi yang baik saat bernyanyi
Referensi lagu lain:

a. “Cinta untuk Mama” cipt. Seli Pontoh;

b. “Laskar Pelangi” cipt. Nidji;

c. “Pemandangan” cipt. A.T. Mahmud;

d. “Desaku” cipt. L. Manik; dan

e. “Naik Delman” cipt. Ibu Sud.

Anda mungkin juga menyukai