Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT

BERMEDIAKAN QUESTION CARD TERHADAP HASIL BELAJAR


MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN GUGUS VI KECAMATAN SAWAN
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran team games
tournament bermediakan question card terhadap hasil belajar Matematika siswa. Penelitian
ini adalah penelitian eksperimen semu (quasy, eksperiment), dengan desain penelitian
nonequivalent post-test only control group design. Populasi penelitian ini berjumlah 96
orang. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 4 Sangsit sebanyak 22 orang
dan siswa kelas IV SD Negeri 8 Sangsit sebanyak 26 orang. Sampel ditentukan
menggunakan Teknik random sampling. Data hasil belajar dikumpulkan menggunakan
metode tes dengan instrument tes hasil belajar. Data hasil belajar yang diperoleh dianalisis
menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan inferensial (uji-t). Berdasarkan hasil
analisis data diperoleh thitung = 2,62 dan ttabel = 2,000 untuk db = 46 pada taraf signifikan
5%. Berdasarkan kriteria pengujian, karena thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1
diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh signifikan siswa yang mengikuti model
pembelajaran team games tournament bermediakan question card terhadap hasil belajar
Matematika siswa kelas IV di SDN Gugus VI Kecamatan Sawan Tahun Pelajaran
2019/2020. Rata-rata (mean) kelompo eksperimen yaitu 16,05 lebih besar dari rata-rata
(mean) kelompok kontrol yaitu 13,04. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan terhadap hasil belajar Matematika siswa menggunakan model pembelajaran team
games tournament bermediakan question card. Dengan demikian model pembelajaran team
games tournament bermediakan question card berpengaruh terhadap hasil belajar
Matematika siswa kelas IV SDN di Gugus VI Kecamatan Sawan Tahun Pelajaran
2019/2020.
Kata kunci: hasil belajar Matematika, model team games tournament
Abstract
This study aims to determine the effect of the team games tournament learning model
mediated with question cards on student Mathematics learning outcomes. This research is
quasi-experimental research (quasy, experiment), with a nonequivalent post-test only
control group design. The population of this study amounted to 96 people. The sample of
this study was 22 grade IV students of SD Negeri 4 Sangsit and 26 grade IV students of SD
Negeri 8 Sangsit. The sample is determined using random sampling technique. Learning
outcome data was collected using the test method with learning outcome test instruments.
The learning outcome data obtained were analyzed using descriptive and inferential
statistical analysis techniques (t-test). Based on the results of data analysis, calculate = 2.62
and table = 2.000 for db = 46 at a significant level of 5%. Based on the test criteria, because
count > table, H0 is rejected and H1 is accepted. This means that there is a significant
influence of students who follow the team games tournament learning model mediated with
question cards on the mathematics learning outcomes of grade IV students at SDN Cluster
VI Sawan District for the 2019/2020 academic year. The mean of the experimental group
was 16.05 greater than the mean of the control group of 13.04. This shows that there is a
significant influence on students' Mathematics learning outcomes using the team games
tournament learning model mediated with question cards. Thus, the learning model of team
games tournament mediated with question cards affects the mathematics learning outcomes
of grade IV elementary school students in Cluster VI of Sawan District for the
Keywords: Mathematics learning outcomes, team games tournament model
PENDAHULUAN
Dalam konteks pendidikan matematika, penting untuk meningkatkan minat dan perhatian
siswa. Salah satu pendekatan yang digunakan oleh guru untuk meningkatkan minat siswa
ialah menggunakan model pembelajaran berbasis game, yaitu Team Games Tournament
(TGT) bermediakan question card. TGT ini melibatkan permainan yang disusun guru dalam
bentuk kuis berupa pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan materi pelajaran yang ditulis
pada kartu-kartu yang diberi angka.
Dalam penelitian ini, peneliti ingin menguji validitas isi dan reliabilitas tes pilihan ganda
yang digunakan dalam model pembelajaran TGT bermediakan question card. Selain itu,
peneliti juga ingin menguji kriteria daya beda butir tes pilihan ganda untuk menentukan
apakah ada perbedaan dalam hasil belajar siswa yang mengikuti model pembelajaran TGT
bermediakan question card. Dari penelitian ini, peneliti ingin untuk menghasilkan informasi
tentang validitas isi tes pilihan ganda yang digunakan dalam model pembelajaran TGT
bermediakan question card, reliabilitas tes pilihan ganda yang digunakan dalam model
pembelajaran TGT bermediakan question card, kriteria daya beda butir tes pilihan ganda
untuk model pembelajaran TGT bermediakan question card. Dengan mengumpulkan
informasi ini, peneliti diharapkan dapat meningkatkan pendidikan matematika siswa dan
menciptakan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien.
PEMBAHASAN
Menurut (Purwaaktari, 2015) , matematika merupakan ilmu yang menjadi landasan bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan mempelajari matematika dapat
dikembangkan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kreatif dan kritis.
Pembelajaran matematika hendaknya mencakup pemahaman aktif untuk mengkonstruksi
dan mengembangkan pengetahuan baru dari pengalaman dan pengetahuan sebelumnya
(Nasution, 2015) . Pembelajaran matematika mengutamakan kemampuan menggunakan
konsep dan keterampilan matematika untuk memecahkan masalah. Hamzah
(Nuryati & Safitri, 2015)
menyatakan bahwa pembelajaran matematika adalah suatu proses membangun
dan mengembangkan pemahaman seseorang terhadap fakta, konsep, prinsip dan
keterampilan sesuai dengan kemampuannya. Pembelajaran matematika merupakan suatu
proses pembelajaran yang menitikberatkan pada pola berpikir dan penyusunan seluruh
pembuktian logis untuk dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa tentang materi
matematika dengan mengembangkan pengetahuan baru untuk meningkatkan kemampuan
penguasaan pelajaran. Pada usia sekolah dasar matematika harus dipahami secara
mendalam agar nantinya materi yang diperoleh berguna untuk jenjang pendidikan
selanjutnya. “Pembelajaran matematika sangat perlu dituntaskan sejak dini, karena
matematika merupakan sarana berpikir jernih dan logis serta sarana pemecahan masalah
dalam kehidupan sehari-hari” (Nasution, 2015) . Saat ini pembelajaran matematika
khususnya pada tingkat dasar masih sangat memprihatinkan. Hal ini diperkuat dengan hasil
observasi dan wawancara pada pembelajaran matematika kelas IV SDN Gugus VI
Kecamatan Sawan pada tanggal 21 – 24 Oktober 2019. Hasil observasi menunjukkan
bahwa selama proses pembelajaran, kegiatan pembelajaran dikendalikan oleh guru
sehingga siswa tidak dapat berkembang secara mandiri. Selama proses pembelajaran siswa
jarang berdiskusi dalam kelompok sehingga menyebabkan kurangnya interaksi dan
kurangnya peran aktif siswa dalam proses pembelajaran. Siswa hanya duduk diam
mendengarkan guru menjelaskan (berpusat pada guru), sehingga belum siap menguasai
materi pembelajaran. Dalam pembelajaran, siswa bersikap pasif menunggu informasi yang
disampaikan oleh guru. Kebanyakan siswa masih sering menghafalkan jawaban
dibandingkan memahami konsep di kelas matematika. Salah satu model yang
memungkinkan siswa berperan aktif dalam pembelajaran matematika adalah model
pembelajaran kooperatif.
Pembelajaran kolaboratif adalah pembelajaran dalam kelompok atau kelompok yang
bekerja sama untuk memecahkan suatu masalah. Menurut (Siregar & Nara, 2015) model
pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang menekankan pada aktivitas
kolaboratif siswa dalam pembelajaran kelompok dan pemecahan masalah kolektif secara
kolaboratif. Dalam model pembelajaran kooperatif, siswa harus bekerja sama dalam
mengerjakan tugas untuk mencapai pemahaman bersama (Rahayu et al., 2013) . Ada
banyak jenis model pembelajaran kooperatif yang dapat meningkatkan hasil belajar
matematika. Salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif Team Game Tournament
(TGT). TGT merupakan model pembelajaran berbasis turnamen akademik yang
menggunakan kuis dan sistem penilaian kemajuan individu. Komalasari (2015) berpendapat
bahwa model pembelajaran ini adalah model pembelajaran kooperatif yang mencakup
aktivitas seluruh siswa tanpa membedakan status, siswa berperan sebagai tutor dan
mempunyai unsur Permainan yang membuat siswa bersemangat dalam belajar. Jika siswa
merasa senang ketika mengikuti pembelajaran, maka minat belajarnya akan meningkat
yang nantinya akan mempengaruhi prestasi akademiknya.

Gunarta (2019) menyatakan bahwa model pembelajaran akan menjadi lebih efektif dan
efisien apabila dilaksanakan dengan menggunakan media pembelajaran. Media
pembelajaran yang cocok untuk model pembelajaran TGT adalah media kartu soal.
Menurut Handayani (2017), “Kartu soal terdiri dari dua kata yaitu pertanyaan dan kartu.”
Kartu pertanyaan adalah kartu yang berisi pertanyaan. Media pembelajaran kartu tanya
merupakan jenis media pembelajaran silent visual. Media pembelajaran kartu soal atau
kartu soal merupakan media visual berupa kertas berukuran 10 x 10 cm. Saat menggunakan
kartu soal, siswa harus memperoleh poin dalam kelompoknya masing-masing dengan
menjawab pertanyaan di kartu, sehingga meningkatkan semangat belajar siswa. Selain itu,
dengan media kartu soal, siswa belajar lebih santai dengan bermain kartu soal. Penggunaan
kartu pertanyaan meningkatkan akuntabilitas karena setiap poin jawaban yang benar
digabungkan dengan poin sebelumnya untuk membentuk tim terbaik. Model pembelajaran
TGT melibatkan permainan yang disusun guru dalam bentuk kuis berupa pertanyaan-
pertanyaan berkaitan dengan materi pelajaran yang ditulis pada kartu-kartu yang diberi
angka, media question card adalah salah satu jenis media pembelajaran visual yang
digunakan dalam model pembelajaran TGT. Penggunaan media question card dalam
pendidikan matematika dapat meningkatkan minat siswa, motivasi belajar, pemahaman
materi, dan keterampilan siswa dan memiliki beberapa kelebihan model pembelajaran TGT
meliputi kebebasan siswa untuk berinteraksi dan menggunakan dendapatnya, rasa percaya
diri siswa yang menjadi lebih tinggi, motivasi belajar siswa bertambah, dan pemahaman
yang lebih mendalam terhadap pokok bahasan. Model pembelajaran TGT juga
meningkatkan kebaikan budi, kepekaan, dan toleransi antara siswa dengan siswa dan siswa
dengan guru, kita dapat melihat bahwa model pembelajaran TGT bermediakan question
card telah digunakan dalam pendidikan matematika untuk meningkatkan minat siswa,
motivasi belajar, dan pemahaman materi. Selain itu, model ini juga membantu
mengembangkan keterampilan siswa, seperti kebaikan budi, kepekaan, dan toleransi.
Dalam penelitian ini terdapat sebuah metodelogi yang digunakan, metodologi penelitian
yang digunakan dalam skripsi yang berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Team Games
Tournament Bermediakan Question Card Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas
IV SDN Gugus VI Kecamatan Sawan ini ada beberapa langkah utama meliputi:
1. Pemilihan kampus: Penelitian ini menggunakan kampus yang melibatkan siswa
dari kelas IV SDN Gugus VI Kecamatan Sawan sebagai pengujian.
2. Pengumpulan data: Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian
eksperimental dengan penggunaan model pembelajaran TGT (Team Games
Tournament) bermediakan question card. Siswa di bagi kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen. Kemudian, siswa di bagi kues dalam kartu-kartu yang berisi
pertanyaan berkaitan dengan materi pelajaran.
3. Pengadministrasi kuis: Siswa diberi waktu untuk menjawab pertanyaan dalam
kartu-kartu mereka. Keputusan penjawaban siswa diperoleh dengan skor
keseluruhan kelompok.
4. Analisis data: Penelitian ini menggunakan analisis komponen keseluruhan
(ANCOVA) untuk menguji kesetaraan populasi kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan tes kesadaran butir
(T-test) untuk menguji perbedaan dalam hasil belajar matematika antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
5. Pengujian validitas isi tes pilihan ganda: Penelitian ini menggunakan tes
kesadaran butir (T-test) untuk menguji validitas isi tes pilihan ganda yang digunakan
dalam model pembelajaran TGT.
6. Pengujian reliabilitas instrument: Penelitian ini menggunakan koefisien validitas
isi Gregory, skala penilaian pada skala Lima Teoretik, dan tabulasi silang 2x2 untuk
menguji reliabilitas instrument yang digunakan dalam penelitianan.
7. Pengujian kriteria daya beda butir tes: Penelitian ini menggunakan analisis
komponen keseluruhan (ANCOVA) untuk menguji perbedaan dalam hasil belajar
matematika antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sesuai kriteria daya
beda butir
Dengan metodologi penelitian ini, penelitianan ini bertujuan untuk menguji validitas isi dan
reliabilitas tes pilihan ganda yang digunakan dalam model pembelajaran TGT bermediakan
question card, serta menguji kriteria daya beda butir tes pilihan ganda untuk menentukan
apakah ada perbedaan dalam hasil belajar siswa yang mengikuti model pembelajaran TGT
bermedia
Dalam penelitian ini didapatkan sebuah hasil pembahasan dan memperoleh beberapa
informasi dari penelitian yang telah dilakukan yaitu hasil uji validitas butir menunjukkan
bahwa tes pilihan ganda yang digunakan dalam model pembelajaran TGT bermediakan
question card memiliki validitas isi yang baik. Keputusan validitas tes pilihan ganda
diperoleh dengan menggunakan analisis komponen keseluruhan (ANCOVA) dan tes
kesadaran butir (T-test), Hasil uji reliabilitas yang menunjukkan bahwa instrument yang
digunakan dalam penelitian, seperti koefisien validitas isi Gregory dan skala penilaian pada
skala Lima Teoretik, memiliki reliabilitas yang baik. Hasil uji kriteria daya beda butir tes
menunjukkan bahwa ada perbedaan dalam hasil belajar matematika antara kelompok
eksperimen yang mengikuti model pembelajaran TGT bermediakan question card dan
kelompok kontrol yang mengikuti pembelajaran matematika secara tradisional, Hasil
penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran TGT bermediakan question card
efektif dalam meningkatkan kesadaran dan motivasi siswa dalam belajar matematika. Siswa
di kelompok eksperimen menunjukkan hasil belajar yang lebih baik daripada siswa di
kelompok control. Jadi penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran TGT
bermediakan question card efektif dalam meningkatkan kesadaran dan motivasi siswa
dalam belajar matematika. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa tes pilihan ganda
yang digunakan dalam model pembelajaran ini memiliki validitas isi dan reliabilitas yang
baik.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di SDN Gugus VI Kecamatan
Sawan pada tahun ajaran 2019/2020, teridentifikasi beberapa permasalahan. Yaitu (1) siswa
masih kurang berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, (2) guru menggunakan model
pembelajaran inovatif dalam proses pembelajaran dengan sedikit guru, dan (3) guru
menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran.(4) rendahnya pembelajaran.
hasil dalam matematika; Berdasarkan permasalahan tersebut maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran team game tournament
menggunakan kartu soal terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN Gugus VI
Kecamatan Sawan tahun ajaran 2019/2020. Kegunaan teoritis dari penelitian ini adalah
dengan menggunakan kartu soal hasil belajar matematika siswa di sekolah dasar untuk
memperkaya wawasan tentang teori pendidikan khususnya best practice/praktik baik yang
berkaitan dengan model pembelajaran team game turnamen, hal ini dapat dilakukan.
Kegunaan praktis dari penelitian ini adalah tidak hanya membantu memberikan
pengalaman belajar yang menyenangkan kepada siswa dan menghasilkan pembelajaran
yang bermakna, tetapi juga memberikan model pembelajaran yang tepat dan inovatif,
khususnya model pembelajaran turnamen permainan tim dengan menggunakan soal
pengetahuan dan informasi tentang proses belajar siswa. Hal ini dapat digunakan oleh
pimpinan sekolah sebagai bahan pertimbangan dalam mengembangkan model
pembelajaran yang tepat dan sebagai masukan dalam menetapkan pedoman proses
pembelajaran. Dapat dijadikan referensi untuk mengembangkan model pembelajaran
permainan tim. Turnamen dengan kartu soal juga dapat digunakan sebagai bahan masukan
bagi peneliti selanjutnya yang membutuhkan tambahan landasan teori, baik untuk
pengembangan pembelajarannya maupun untuk penyelesaian tugas akhir.
Hasil belajar adalah perubahan perilaku nyata yang mempengaruhi aspek kognitif,
emosional, dan psikomotorik siswa setelah menjalani suatu pengalaman belajar.
Pembelajaran matematika di sekolah dasar merupakan salah satu cara berpikir jernih dan
logis untuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran
turnamen permainan tim menggunakan kartu soal. Artinya, model pembelajaran yang
memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk berkolaborasi, bekerja sama dalam
mengerjakan soal kartu soal, dan memperoleh poin untuk menjadi tim terbaik. Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semua (quasy eksperimen).
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-equivalent post test only
control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas IV SD di Gugus VI
Kecamatan Sawan Tahun Pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 96 orang siswa yang terdiri
dari 4 SD yaitu SD Negeri 1 Sangsit, SD Negeri 4 Sangsit, SD Negeri 7 Sangsit, dan SD
Negeri 8 Sangsit. Penentuan sampel sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen
menggunakan teknik random sampling, sehingga diperoleh satu kelas sebagai kelas
eksperimen yaitu SD Negeri 4 Sangsit dengan jumlah 22 orang dan satu kelas kontrol yaitu
SD Negeri 8 Sangsit dengan jumlah 26 orang. Pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan tes hasil belajar Matematika siswa. Metode yang digunakan dalam
analisis data adalah metode deskriptif dengan menggunakan instrumen tes berupa tes
pilihan ganda (objektif). Butir soal pilihan ganda ada 25 soal yang dapat mengungkapkan
penguasaan siswa terhadap pelajaran Matematika.
KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran TGT bermediakan question card efektif
dalam meningkatkan kesadaran dan motivasi siswa dalam belajar matematika. Selain itu,
tes pilihan ganda yang digunakan dalam model pembelajaran ini memiliki validitas isi dan
reliabilitas yang baik. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ada perbedaan dalam hasil
belajar matematika antara kelompok eksperimen yang mengikuti model pembelajaran TGT
bermediakan question card dan kelompok kontrol yang mengikuti pembelajaran
matematika secara tradisional.
peneliti merekomendasikan beberapa saran untuk pengembangan pembelajaran matematika
di sekolah dasar:

 Guru-guru di sekolah dasar dapat menggunakan model pembelajaran TGT


bermediakan question card sebagai alternatif dalam pembelajaran matematika untuk
meningkatkan kesadaran dan motivasi siswa dalam belajar matematika.
 Guru-guru di sekolah dasar dapat memanfaatkan media pembelajaran, seperti
question card, untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran matematika.
 Sekolah dasar dapat mengadakan pelatihan dan workshop untuk guru-guru dalam
mengembangkan model pembelajaran yang inovatif dan efektif dalam
meningkatkan hasil belajar siswa.
 Penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan menggunakan sampel yang lebih
besar dan melibatkan lebih banyak variabel untuk menguji efektivitas model
pembelajaran TGT bermediakan question card dalam meningkatkan hasil belajar
siswa.
Dengan implementasi saran-saran tersebut, diharapkan pembelajaran matematika di sekolah
dasar dapat lebih efektif dan efisien dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Agung, A. A. Gede. (2016). Metodologi Penelitian Pendidikan. (Edisi 2.). Aditya Media Publishing.

Agung, A. A. Gede. (2017). Statistik Inferensial. . Aditya Media Publishing.


Astuti, W. , & K. F. (2017). ). “Penerapan Model Pembelajaran Teams Games Tournament Untuk
Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika”. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, ,
1(3), 155–162.
Azira, A. (2018). “Pengaruh Model Pembelajaran Team Games Tournament (TGT)
Bermediakan Questions Box Terhadap Hasil Belajar IPA”. Journal for Lesson and
Learning Studies, , 1(3).
Cahyaningsih, U. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games
Tournament (TGT) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD. . Jurnal Cakrawala
Pendas, , 3(1).
Candiasa. (2011). Pengujian Instrumen Penelitian. Undiksha Press. .
Dantes, Nyoman. (2017). Desain Eksperiman dan Analisis Data. . PT Raja Grafindo Persada.
Fauziah, D. , K. K. , & M. B. (2016). Pengaruh Model Pembelajaran Team Games Tournament
Terhadap Hasil Belajar Siswa. . JPAK: Jurnal Pendidikan Akuntansi Dan Keuangan, 6(1),
41–48.
Gunarta, I. G. (2019). “Pengaruh Model Pembelajaran TGT Berbantuan Media Question Card
Terhadap Hasil Belajar IPA”. Jurnal Pedagogi Dan Pembelajaran, , 1(2), 112–120.
Hajar, N. (2016). “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X-3 Pada Mata Pelajaran Sosiologi SMA Negeri
Kebakkramat Tahun Ajaran 2015/2016”. . Sosialitas; Jurnal Ilmiah Pend. Sosiologi
Antropologi, 7(2).
Handayani, N. P. I. , M. P. M. P. , & A. I. K. (2017). ). “Pengaruh Model Pembelajaran TPS
(Think Pair Share) Berbantuan Question Card Terhadap Kompetensi Pengetahuan
IPA”. . Mimbar PGSD Undiksha, , 5(2).
Hanum, L. , K. T. , & R. M. O. (2018). Perbandingan Hasil Belajar Siswa menggunakan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Quiz Dengan Model Pembelajaran Team
Games Tournament (TGT) Pada Mata Pelajaran Ips Terpadu Kelas Viii Di Smp Negeri 11
Banda Aceh. . Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi, , 3(3).
Huriah, T. , K. M. , & K. S. K. (2018). Metode Student Center Learning: Aplikasi pada
Pendidikan Keperawatan. . Kencana.
Kemendikbud. (2018a). . Permendikbud Nomor 36 Tahun 2018. Tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah. . Kemendikbud.
Kemendikbud. (2018b). Permendikbud Nomor 36 Tahun 2018. Perubahan Atas
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 Tentang
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah. . Kemendikbud.
Kemendiknas. (2006a). Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Kemendiknas.
Kemendiknas. (2006b). Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah. .
Kemendiknas.
Komalasari, Kokom. (2015). Pembelajaran Kontekstual. PT Refika Aditama.
Koyan, I. Wayan. (2012). Asesmen dalam Pendidikan. Universitas Pendidikan Ganesha Press.
Nasution, Mariam. (2015). “Teori Pembelajaran Matematika Menurut Aliran Psikologi
Behavioristik (Tingkah Laku)”. . Jurnal Logaritma, 3(1), 109–121.
Nurdyansyah, N. , & F. T. (2018). “Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Terhadap Hasil
Belajar Pada Madrasah Ibtidaiyah”. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Nuryati, S., & Safitri, D. (2015). Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar
Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together
(NHT) Siswa Kelas VIIIC SMP Muhammadiyah 1 Minggir. Jurnal Matematika Dan
Pendidikan Matematika, 2(1), 24–32.
Oktarianingsih, N. L. , A. I. G. S. , & P. D. K. N. S. (2019). “Pengaruh Model Pembelajaran
Teams Games Tournament Berbantuan Media Visual Terhadap Kompetensi Pengetahuan
IPA”. . Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pendidikan, , 3(3), 208–215.
Purwaaktari, E. (2015). “Pengaruh model collaborative learning terhadap kemampuan
pemecahan masalah Matematika dan sikap sosial siswa kelas V SD Jarakan Sewon Bantul”.
. Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan, 8(1).
Rahayu, Sadbudhhy, Endan, & Nuryata. (2013). Pembelajaran Masa Kini. Bumi Aksara.
Rosmala dan Isrok’Atun. (2018). Model-model Pembelajaran Matematika. . Bumi Aksara.
Rusman. (2016). Model-model Pembelajaran. . PT. Raja Grafindo Persada.
Santyasa, I. W. (2015). “Validasi Dan Implementasi Model-Model Student Centered Learning
Untuk Meningkatkan Penalaran Dan Karakter Siswa Sekolah Menengah Atas”. JPI (Jurnal
Pendidikan Indonesia), 4(1).
Septiawan, I. M. A. E. , R. N. W. , & M. I. N. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe TGT Berbantuan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar IPA. . Mimbar Pgsd
Undiksha, , 5(2).
Setyosari. (2015). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. (Edisi Keempat.). PT
Kharisma Putra Utama.
Sindy Karina, D. E. W. I. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran Question Card
“Kompetensi Dasar Mengidentifikasi Alat Dan Bahan Kearsipan Pada Siswa Kelas X
Apk 2 Smk” Adhikawacana Surabaya. . Jurnal Administrasi Perkantoran (Jpap), 5(2).
Siregar, & Nara. (2015). Teori Belajar dan Pembelajaran. Penerbit Ghalia Indonesia.
Sudrajat, T. (2017). Pengaruh Model Pembelajaran Jigsaw dan Numbered Heads Together
terhadap Prestasi Belajar IPS ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa SD di Kecamatan
Ngadirojo . Universitas Sebelas Maret.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan. . ALFABETA cv.
Susanto, Ahmad. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Prenadamedia
Group.
Taniredja., dkk. (2012). Model-model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Alfabeta Wati, W., &
Fatimah, R. 2016. Effect Size Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads
Together (NHT) terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Pembelajaran Fisika. .
Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al- Biruni, , 5(2), 213–222.
Wijayanto, S. M. (2017). Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Discovery Learning
Terhadap Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Bintoro 4 Demak. . Magistra: Media
Pengembangan Ilmu Pendidikan Dasar Dan Keislaman, 8(1), 56–76.
Zuliana, E. (2015). Pengaruh Model Problem Based Learning Berbantuan Kartu Masalah
terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Sekolah Dasar. . Refleksi
Edukatika: Jurnal Ilmiah Kependidikan, , 5(1).

Anda mungkin juga menyukai