Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMA NEGERI 3 LAMBANDIA
Alamat: Jl. Poros Mokupa-Enrekang Desa Mokupa Kec. Lambandia Kab. Kolaka Timur ( 93573)
e-mail : sma3lambamdia@yahoo.co.id

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


KONSELING INDIVIDU
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2023/2024
Komponen : Layanan Responsif
Bidang Layanan : Pribadi
Topik Layanan : Penyesuaian diri
Tugas Perkembangan : Kematangan Emosional
Capaian Layanan : Peserta didik dapat memahami,
menerima,mengarahkan, mengambil keputusan, dan
merealisasikan keputusannya secara bertanggung jawab
tentang perkembangan aspek pribadinya, sehingga
dapat mencapai perkembangan pribadinya secara
optimal dan mencapai kebahagiaan, kesejahteraan dan
keselamatan dalam kehidupannya.
Tataran Internalisasi Tujuan : Pengenalan dan Tindakan
Layanan

Kelas : XII IPA


Semester : Ganjil
Alokasi Waktu : 1 x 50 menit
A Tujuan Layanan
.
1.Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian dan proses penyesuaian diri,
memahami karakteristik penyesuaian diri serta dapat mengenal aspek-aspek
penyesuaian diri sehingga dapat menerapkan sikap dan kebiasaan baru di
lingkungannya.

B Teori, Strategi dan Media


. 1. Teori : Konseling Behavior
2. Strategi : pembentukan tingkah laku ( shaping )
3. Media : Video motivasi,kertas, bolpoint.
C Langkah-langkah Kegiatan Layanan
. 1. Tahap Awal / Pembentukan Hubungan Baik
5 menit
o Konselor membuka dengan mengucapkan salam kepada koseli
o Konselor mempersilakan duduk konseli dengan aman dan nyaman
o Konselor membina hubungan baik dengan konseli (menanyakan kabar )
o Konselor mengajak Berdoa
2. Tahap Transisi / Peralihan
o Guru BK memberikan motivasi atau penguatan positif kepada konseli agar
5 menit
konseli merasa lebih tenang dan nyaman.
o Guru BK megajak konseli untuk melihat video motivasi kemudian konseli
diminta untuk memberikan satu tanggapan sesuai dengan pendapatnya.
3. Tahap Inti
o Konselor menetapkan masalah yang akan dibahas yaitu tentang
penyesuaian diri
o Konselor menyampaikan tujuan layanan konseling
o Konselor menjelaskan azaz kerahasiaan dalam kegiatan koseling sehingga
diharapkan konseli dapat teribat aktif selama kegiatan konseling individu ini.
35 menit
o Konselor memberikan kesempatan kepada konseli untuk bercerita/
mengungkapkan apa yang sedang konseli rasakan saat ini sebagai data awal
yg akan dibandingkan dengan data tingkah laku setelah di intervensi.
o Guru BK memberi penugasan kepada konseli untuk menulis jurnal agar
memudahkan dalam mengobservasi penerapan pembentukan tingkah laku
baru sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan baik.

4. Tahap Pengakhiran/ Terminasi


o Konselor menyimpulkan hasil konseling
5 Menit
o Konselor mengucapkan terima kasih kepada konseli dan mengajak untuk
berdoa o Konselor bersalaman dengan konseli dan mengucapkan salam

D EVALUASI
o Evaluasi proses: Konselor mengamati hasil rekaman konseling dengan
menggunakan pedoman pengamatan 5 menit
o Evaluasi hasil: Konselor melakukan evaluasi hasil konseling dengan menggunakan
Instrumen penilaian hasil layanan konseling

Mengetahui, Pacitan, November 2022


Kepala SMA N 1 Nawangan Guru Bimbingan dan Konseling

Sri Susanti, S.Pd Wiwik Winarni, S.Pd


NIP. 19691019 200604 2 006 NIP. -
PEMERINTAH PROVINSI JAWATIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 NAWANGAN
Jl. Pakisbaru, Ngromo, Nawangan, Pacitan Kode Pos 63584
PACITAN

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


KONSELING INDIVIDU
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Komponen : Layanan Responsif
Bidang Layanan : Pribadi
Topik Layanan : Penyesuaian diri
Kelas/ Semester : XII / Ganjil
Alokasi Waktu : 1 x 50 menit
A Tujuan Layanan
.  Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian , proses penyesuaian diri,
karakteristik peneysuaian diri. ( C1 )
 Peserta didik/konseli mampu mengenal aspek-aspek penyesuaian diri sehingga
dapat menerapkan sikap dan kebiasaan baru di lingkungan barunya. ( C2 )
B Teori, Strategi dan Media
1. Teori : Konseling Behavior
. 2. Strategi : pembentukan tingkah laku ( shaping )
3. Media : Video motivasi,kertas, bolpoint.
C Langkah-langkah Kegiatan Layanan
. 1. Tahap Awal / Pembentukan Hubungan Baik
o Konselor membuka dengan mengucapkan salam kepada koseli 5 menit
o Konselor mempersilakan duduk konseli dengan aman dan nyaman
o Konselor membina hubungan baik dengan konseli (menanyakan kabar )
o Konselor mengajak Berdoa

2. Tahap Transisi / Peralihan


o Guru BK memberikan motivasi atau penguatan positif kepada konseli agar
konseli merasa lebih tenang dan nyaman. 5 menit
o Guru BK megajak konseli untuk melihat video motivasi kemudian konseli
diminta untuk memberikan satu tanggapan sesuai dengan pendapatnya.
3. Tahap Inti
o Konselor menetapkan masalah yang akan dibahas yaitu tentang
penyesuaian diri
o Konselor menyampaikan tujuan layanan konseling
o Konselor menjelaskan azaz kerahasiaan dalam kegiatan koseling sehingga
diharapkan konseli dapat teribat aktif selama kegiatan konseling individu ini. 35 menit
o Konselor memberikan kesempatan kepada konseli untuk bercerita/
mengungkapkan apa yang sedang konseli rasakan saat ini sebagai data
awal yg akan dibandingkan dengan data tingkah laku setelah di intervensi.
o Guru BK memberi penugasan kepada konseli untuk menulis jurnal agar
memudahkandalam mengobservasi penerapan pembentukan tingkah laku
baru sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan baik.
4. Tahap Pengakhiran/ Terminasi
o Konselor menyimpulkan hasil konseling
o Konselor mengucapkan terima kasih kepada konseli dan mengajak untuk 6 Menit
berdoa o Konselor bersalaman dengan konseli dan mengucapkan salam

D EVALUASI
o Evaluasi proses: Konselor mengamati hasil rekaman konseling
dengan menggunakan pedoman pengamatan 5 menit
o Evaluasi hasil: Konselor melakukan evaluasi hasil konseling
dengan menggunakan Instrumen penilaian hasil layanan konseling
Pacitan, November 2022
Mengetahui,
Kepala SMA N 1 Nawangan Guru Bimbingan dan Konseling

Sri Susanti, S.Pd Wiwik Winarni, S.Pd.


NIP. 19691019 200604 2 006 NIP. -
Lampiran 1. Uraian Materi

Menampilkan video motivasi dari youtube:

Setelah mengamati video yang di tampilkan konseli diminta untuk menuliskan nilai apa saja yang
dapat diambil dari video tersebut

PENYESUAIAN DIRI

a. Pengertian dan Proses Penyesuaian Diri

 Penyesuaian dapat diartikan sebagai berikut :

1. Penyesuaian berarti beradaptasi; dapat mempertahankan eksistensiya, atau bisa survive dan
memperoleh kesejahteraan jasmaniah dan rohaniah, dan dapat mengadakan relasi yang
memuaskan dengan tuntutan sosial.
2. Penyesuaian dapat juga diartikan sebagai konformitas yang berarti menyesuaikan sesuatu dengan
standar atau prinsip.
3. Penyesuaian dapat diartikan sebagai penguasaan, yaitu memiliki kemampuan untuk membuat
rencana dan mengorganisasi respon-respon sedemikian rupa, sehingga bisa mengatasi segala
macam konflik, kesulitan dan frustasi secara efisien. Individu memiliki kemampuan menghadapi
realitas hidup dengan cara yang adekuat.
4. Penyesuaian dapat diartikan penguasaan dan kematangan emosional. Kematangan emosional
maksudnya ialah secara positif memiliki respon emosional yang tepat pada setiat situasi.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penyesuaian adalah usaha manusia untuk
mencapai keharmonisan pada diri sendiri dan pada lingkungannya.

 Proses Penyesuaian Diri


Penyesuaian diri adalah proses bagaimana individu mencapai keseimbangan diri dalam
memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungannya. Respon penyesuaian, baik atau buruk secara
sederhana dapat dipandang sebagai suatu upaya individu untuk mereduksi taua menjauhi ketegangan dan
untuk
memelihara kondisi-kondisi keseimbangan yang lebih wajar. Dalam proses penyesuaian itu dapat saja
muncul konflik, tekanan, dan frustasi dan individu didorong meneliti berbagai kemungkinan perilaku
untuk membebaskan diri dari ketegangan.
Elemen-elemen umum dan esensial dalam semua situasi frustasi ialah : motivasi, frustasi, respon
yang bervariasi, dan pemecahan untuk mereduksi masalah, ketegangan dengan beberapa bentuk
respon. Motivasi mengambil variasi bentuk dan setiap bentuk dapat diarahkan kepada rintangan atau
frustasi yang disebabkan oleh beberapa aspek realitas, misalnya : pembatasan orang tua, hambatan fisik,
aturan social, dan semacamnya.
Individu dikatakan berhasil dalam melakukan penyesuaina diri apabila ia dapat memenuhi
kebutuhannya dengan cara-cara yang wajar atau apabila dapat diterima oleh lingkungan tanpa
merugikan atau mengganggu lingkungannya.

 Penyesuaian Pribadi
Penyesuaian pribadi adalah kemampuan individu untuk menerima dirinya sendiri
sehingga tercapai hubungan yang harmonis antara dirinya dengan lingkungan sekitarnya.
Individu tersebut menyadari sepenuhnya siapa dirinya sebenarnya, apa kelebihan dan
kekurangannya dan mampu bertindak obyektif sesuai dengan kondisi dirinya tersebut.
Keberhasilan penyesuaian pribadi ditandai dengan tidak adanya rasa benci, lari dari kenyataan
atau tanggungjawab, dongkol, kecewa, atau tidak percaya pada kondisi dirinya. Kehidupan
kejiwaannya ditandai dengan tidak adanya kegoncangan atau kecemasan yang menyertai rasa
bersalah, rasa cemas, rasa tidak puas, rasa kurang dan keluhan terhadap nasib yang
dialaminya.
Sebaliknya kegagalan penyesuaian pribadi ditandai dengan keguncangan emosi,
kecemasan, ketidakpuasan dan keluhan terhadap nasib yang dialaminya, sebagai akibat adanya
gap antara individu dengan tuntutan yang diharapkan oleh lingkungan. Gap inilah yang menjadi
sumber terjadinya konflik yang kemudian terwujud dalam rasa takut dan kecemasan, sehingga
untuk meredakannya individu harus melakukan penyesuaian diri.

 Penyesuaian Sosial
Setiap individu hidup di dalam masyarakat. Di dalam masyarakat tersebut terdapat proses saling
mempengaruhi satu sama lain silih berganti. Dari proses tersebut timbul suatu pola kebudayaan dan
tingkah laku sesuai dengan sejumlah aturan, hukum, adat dan nilai-nilai yang mereka patuhi, demi untuk
mencapai penyelesaian bagi persoalan-persoalan hidup sehari-hari. Dalam bidang ilmu psikologi sosial,
proses ini dikenal dengan proses penyesuaian sosial. Penyesuaian sosial terjadi dalam lingkup hubungan
sosial tempat individu hidup dan berinteraksi dengan orang lain. Hubungan hubungan tersebut mencakup
hubungan dengan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya, keluarga, sekolah, teman atau masyarakat
luas. Dalam hal ini individu dan masyarakat sebenarnya sama-sama memberikan dampak bagi komunitas.
Individu menyerap berbagai informasi, budaya dan adat istiadat yang ada, sementara komunitas
(masyarakat) diperkaya oleh eksistensi atau karya yang diberikan oleh sang individu. Apa yang diserap
atau dipelajari individu dalam poroses interaksi dengan masyarakat masih belum cukup untuk
menyempurnakan penyesuaian sosial yang memungkinkan individu untuk mencapai penyesuaian pribadi
dan sosial dengan cukup baik. Proses berikutnya yang harus dilakukan individu dalam penyesuaian
sosial adalah kemaua n untuk mematuhi norma-norma dan peraturan sosial kemasyarakatan. Setiap
masyarakat biasanya memiliki aturan yang tersusun dengan sejumlah ketentuan dan norma atau nilai
- nilai tertentu yang mengatur hubungan individu dengan kelompok.
Dalam proses penyesuaian sosial individu mulai berkenalan dengan kaidah-
kaidah dan peraturan- peraturan tersebut lalu mematuhinya sehingga menjadi bagian dari
pembentukan jiwa sosial pada dirinya dan menjadi pola tingkah laku kelompok.

b. Karakteristik Penyesuaian Diri

Mereka yang tergolong mampu melakukan penyesuaian diri secara positif ditandai hal-hal sebagai berikut :

1. Tidak menunjukkan adanya ketegangan emosional


2. Tidak menunjukkan adanya mekanisme-mekanisme psikologis
3. Tidak menunujukkan adanya frustasi pribadi
4. Memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan diri
5. Mampu dalam belajar
6. Menghargai pengalaman
7. Bersikap realistik dan objektif
Dalam melakukan penyesuaian diri secara positif, individu akan melakukan dalam berbagai bentuk,
antara lain :

1. Penyesuaian dengan menghadapi masalah secara langsung

Dalam situasi ini, individu secara langsung menghadapi masalah dengan segala akibat-akibatnya.
Ia melakukan segala tindakan sesuai dengan masalah yang dihadapinya.

2. Penyesuaian dengan melakukan eksplorasi


Dalam situasi ini individu mencari bahan pengalaman untuk dapat menghadapi dan
memecahkan masalahnya.

3. Penyesuaian dengan trial and error (coba-coba)

Dalam cara ini, Individu melakukan suatu tindakan coba-coba dalam arti kalau menguntungkan
diteruskan dan kalau gagal tidak diteruskan

4. Penyesuaian dengan substitusi

Jika individu merasa gagal dalam menghadapi masalah, maka ia dapat memperoleh penyesuaian
dengan jalan mencari pengganti.

5. Penyesuaian diri dengan menggali kemampuan pribadi

Individu mencoba menggali kemampuan-kemampuan khusus dalam dirinya, dan kemudian


dikembangkan sehingga dapat membantu penyesuaian diri.

6. Penyesuaian diri dengan belajar

Dengan belajar, individu akan banyak memperoleh pengetahuan dan ketrampilan yang dapat
membantu menyesuaikan diri.

7. Penyesuaian diri dengan inhibisi dan control diri

Dalam situasi ini, individu berusaha memilih tindakan mana yang harus dilakukan, dan tindakan mana
yang tidak perlu dilakukan.

8. Penyesuaian diri dengan perencanaan yang cermat

Dalam situasi ini, tindakan yang dilakukan merupakan keputusan yang diambil berdasarkan
perencanaan cermat.

 Faktor - faktor yang Mempengaruhi Proses Penyesuaian Diri

Secara keseluruhan kepribadian mempunyai fungsi sebagai penentu primer terhadap penyesuaian diri.

Penetu berarti factor yang mendukung, mempengaruhi, atau menimbulkan efek pada proses

penyesuaian.

Secara sekunder, proses penyesuaian ditentukan oleh faktor-faktor yang menentukan kepribadian
itu sendiri baik internal maupun eksternal. Penentu-penentu tersebut dikelompokkan sebagai berikut
:

1. Kondisi jasmaniah yang meliputi, pembawaan, konstitusi fisik, susunan saraf, kelenjar, system
otot, kesehatan dan sebagainya.
2. Perkembangan dan kematangan, terutama kematangan intelektual, sosial, moral, dan emosional
3. Penentu psikologis, yang meliputi pengalaman, belajar, pembiasaan, determinasi diri, frustasi,
dan konflik
4. Kondisi lingkungan, terutama rumah, keluarga dan sekolah
5. Penentu kulutural dan agama

 Pembentukan Penyesuaian Diri


Penyesuaian diri yang baik tidak akan dapat tercapai apabila kehidupan orang tersebut benar-benar
terhindar dari tekanan, kegoncangan dan ketegangan jiwa yang bermacam-macam, dan orang
tersebut mampu untuk menghadapi kesukaran dengan cara objektif serta berpengaruh bagi
kehidupannya, serta
menikmati kehidupannya dengan stabil, tenang, merasa senang, tertarik untuk bekerja, dan
berprestasi. Pada dasarnya penyesuaian diri melibatkan individu dengan lingkungannya. Lingkungan
yang dapat menciptakan penyesuaian diri yang cukup sehat bagi individu, diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Lingkungan Keluarga
Semua konflik dan tekanan yang ada dapat dihindarkan atau dipecahkan bilam individu dibesarkan
dalam keluarga di mana terdapat keamanan, cinta, respek, toleransi dan kehangatan. Dengan demikian
penyesuaian diri akan menjadi lebih baik jika individu merasakan kehidupannya berarti dalam suatu
keluarga. Rasa dekat dengan keluarga adalah salah satu kebutuhan pokok bagi perkembangan jiwa
seorang individu. Dalam prakteknya banyak orang tua yang mengetahui hal ini namun mengabaikannya
dengan alasan mengejar karir dan mencari penghasilan yang besar demi memenuhi kebutuhan ekonomi
keluarga dan menjamin masa depan anak-anak. Hal ini seringkali ditanggapi negatif oleh anak dengan
merasa bahwa dirinya tidak disayangi,diremehkan bahkan dibenci. Bila hal tersebut terjadi berulang-
ulang dalam jangka waktu
yang cukup panjang (terutama pada masa kanak-kanak) maka akan sangat berpengaruh terhadap
kemampuan individu dalam menyesuaikan diri di kemudian hari. Meskipun bagi remaja hal ini kurang
berpengaruh, karena remaja sudah lebih matang tingkat pemahamannya, tetapi tidak menutup
kemungkinan pada beberapa remaja kondisi tersebut akan membuat dirinya tertekan, cemas dan
stres.
2. Lingkungan Teman Sebaya
Dalam kehidupan pertemanan, pembentukan hubungan yang erat di antara sesama teman
merupakan hal yang sangat penting pada masa remaja dibandingkan dengan masa- masa lainnya.
Suatu hal yang sulit bagi remaja biasanya adalah menjauh dari temannya. Individu tersebut
mengungkapkan kepada mereka secara bebas tentang rencananya, cita-citanya dan dorongan-
dorongannya. Dalam semua itu, individu menemukan orang yang mau mendengarkan apa yang
dikatakannya. Dengan demikian pengertian yang diterima dari temanya akan membantu dirinya dalam
penerimaan terhadap keadaan dirinya sendiri, ini sangat membantu diri individu dalam memahami
pola-pola dan ciri-ciri yang menjadikan dirinya berbeda dari orang lain. Semakin mengerti individu
akan dirinya maka individu akan
semakin meningkat kebutuhannya untuk berusaha untuk menerima dirinya dan mengetahui kekuatan
dan kelemahannya. Dengan demikian individu tersebut akan menemukan cara penyesuaian diri yang
tepat sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
3. Lingkungan Sekolah
Sekolah mempunyai tugas yang tidak hanya terbatas pada masalah pengetahuan dan informasi saja,
akan tetapi juga mencakup tanggungjawab pendidikan secara luas.Demikian pula dengan guru ,
tugasnya tidak hanya mengajar, tetapi juga berperan sebagai pendidik yang menjadi pembentuk masa
depan. Guru juga dapat dikatakan sebagai langkah pertama dalam pembentukan kehidupan yang
menuntut individu untuk dapat menyesuaikandirinya dengan lingkungan.

C. Cara Menyesuaikan Diri di Sekolah

Berikut cara untuk menyesuaikan diri di sekolah, antara lain :

1. Pelajari Situasi

Penting dan perlu kalian perhatikan pertama yaitu; sebelum masuk sekolah, belajar untuk mengenal lebih
dekat lingkungan sekolah, baik letak geografis sekolah, arah perjalanan dari rumah ke sekolah,
lingkungan sekitar sekolah, dan sebagainya biasakan untuk mengenal situasi baru dan beradaptasi di
dalamnya. Anda tidak perlu takut pada situasi yang baru, pastikan Anda aman berada di lingkungan
sekolah tersebut.

2. Berbaik sangka

Hilangkan segera pikiran kalian bahwa lingkungan sekolah baru nanti kurang menyenangkan
termasuk kekhawatiran tentang teman-teman yang tidak bersahabat atau guru-guru kurang ramah.
Ganti kalimat tersebut, penuhi otak dengan kalimat-kalimat positif seperti lingkungan sekolah baru
akan sangat menyenangkan, teman-teman mengasyikkan dan guru-gurunya pun ramah.
3. Sesuaikan keadaan Sekolah

Sebaiknya dari jauh-jauh hari, siapkan informasi tentang sekolah barunya. Entah peraturan sekolah
atau kebiasaan guru-guru mengajar. Nah, tetapkan keteraturan kegiatan sekolah dengan di r umah.
Misalnya, sesuaikan jadwal bangun dengan jadwal masuk sekolah.

4. Mengetahui Aturan

Segera kalian sadari bahwa memasuki sekolah baru berarti memasuki tempat yang telah mempunyai
aturan. Peraturan sekolah bisa saja berbeda dengan sekolah sebelumnya. Ikuti dan patuhi peraturan
yang ada

5.Kenali dan hormati guru

Kalian harus kenali dan hormat kepada guru yang ada. Lalu bagaimana cara beradaptasi dengan guru.
Guru adalah orang tua saat di sekolah sehingga perlakukan layaknya sedang berhadapan dengan
orang tua di rumah. Selain itu, guru adalah individu-individu yang mempunyai karakter yang berbeda-
beda. bertanya pada kakak kelas apa yang tidak disukai oleh guru-guru di sekolah sehingga bisa
diantisipasi lebih dulu. Pada dasarnya setiap orang senang diperlakukan dengan baik serta dihargai
sesuai porsi dan
perannya. Sebagai siswa, membiasakan diri untuk bertutur kata sopan dan bersikap santun terhadap guru
- guru. Hal ini akan membuat guru-guru merasa dihargai. Jangan ragu untuk menyapa dan memberi
salam setiap guru yang berpapasan.

6. Menghargai sesama

Siapa yang menanam kebaikan maka akan mendapatkan kebaikan pula, begitu juga siapa
yangmenghargai orang lain, maka akan dihargai pula oleh orang lain. kalimat itu harus kalian ingat dan
terapkan. Selama bisa saling menghargai dan menghormati teman baru maka tidak perlu takut. Tidak
semua orang dapat dengan cepat menerima orang lain. Dengan memmulai percakapan sederhana
yang ringan sehingga dapat mencairkan suasana, tetapi hindari memaksakan pendapat dan kehen dak
pada teman baru. Semakin bisa menghargai teman baru, semakin cepat keakraban terjalin.

7.Menjadi diri sendiri

Berada di lingkungan baru seperti sekolah baru, kalian memang sebaiknya ramah terhadap teman -teman
yang baru dikenal, namun yang terpenting tetaplah menjadi diri sendiri. Jangan melakukan sesuatu yang
sebetulnya tidak mencerminkan siapa diri sesungguhnya. Hal-hal yang dilakukan tidak sesuai dengan
kepribadian hanya akan membuat diri kurang nyaman yang bisa saja terbaca oleh teman baru. Menjadi
diri sendiri akan memudahkan berinteraksi lebih natural yang mungkin saja mempermudah teman baru
untuk mengenal lebih dalam.

Anda mungkin juga menyukai